interen rumah sakit. Sementara itu Contract maintenance adalah kegiatan pemeliharaan perbaikan peralatan dan mesin rumah sakit yang menggunakan
bantuan tenaga ahli dari luar. Contract maintenance biasanya dilakukan untuk perbaikan besar yang dapat ditangani sendiri oleh pihak rumah sakit.
Arne Nesje , seorang peneliti senior dari SINTEF AVIL and Enviromental
Engeneering, mendefinisikan biaya pemeliharaan sebagai berikut:
“Maintenance cost is cost that are necessarily incrurred inorder to maintain the building or civil engeneering work at given level or quality
and there by anable it to be used for its intended purpose and its intended funcsional lifetime”
Biaya pemeliharaan di rumah sakit itu sendiri dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu: kelompok biaya pemeliharaan sarana medik dan biaya
pemeliharaan umum. Biaya pemeliharaan sarana medik maupun biaya pemeliharaan umum
terdiri atas biaya pemeliharaan peralatan dan medis, pemeliharaan gedung dan bangunan, pemeliharaan fisik lainnya, pemeliharaan alat-alat teknik, pemeliharaan
alat-alat RTK, dan pemeliharaan fisik. Secara umum biaya pemeliharaan dan perbaikan di rumah sakit didebet
pada saat penerimaan pekerjaan jasa dan akan dikreditkan pada saat penutupan buku.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa biaya pemeliharaan bagi sebuah rumah sakit bertujuan untuk menjaga bangunan dan mesin yang dimiliki
rumah sakit dapat berfungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan memiliki umur ekonomis seperti yang diharapkan pula dan dalam perlakuan akuntansinya,
biaya pemeliharaan dan perbaikan di rumah sakit diperlakukan sama dengan biaya pemeliharaan dan perbaikan secara umum.
2.4 Pendapatan Secara Umum
2.4.1 Pengertian Pendapatan
Pendapatan adalah sumber kehidupan dari suatu perusahaan tanpa pendapatan, tidak ada laba. Tanpa laba, tidak ada perusahaan. Para ahli dibidang
akuntansi memberikan pengertian yang berbeda-beda terhadap pendapatan, antaranya:
Committee On Accounting Concept and Standarts of the American Accounting Association seperti yang dikutip dari buku teori akuntansi karangan
Eldon S. Hendriksen 2000:376 mendefinisikan pendapat sebagai berikut:
“Pendapatan adalah pernyataan moneter dari keseluruhan produk dan jasa yang ditransfer oleh suatu perusahaan kepada pelanggannya
selama suatu periode tertentu.” Menurut FASB seperti dikutip dari buku Teori Akuntansi karangan Eldon
S. Hendriksen 2000:377, mendefinisikan sebagai berikut:
“Pendapatan adalah arus masuk atau penambahan lainnya pada aktiva suatu satuan usaha atau penyelesaian kewajiban-kewajiban
atau konbinasi keduanya dari pengiriman barang, penerimaan jasa atau kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama atau pusat dari
satuan usaha yang berkesinambungan”
PSAK No. 23 IAI 2002, paragraph 6, mendefinisikan pendapatan
sebagai berikut: “Sebagai arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi
modal”
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pendapatan pada intinya merupakan peningkatan bruto aktiva, dari adanya arus masuk kas, piutang,
dan lain-lain, atau penurunan kewajiban yang timbul dari aktivitas perusahaan sehari-hari, seperti penjualan barang atau jasa atau pemanfaatan sarana atau
sumber daya perusahaan yang menghasilkan bunga, royalty, dan deviden, yang dapat mengubah atau mempengaruhi besarnya modal pemilik, tetapi bukan
merupakan tambahan asset yang ditimbulkan oleh bertambahnya kewajiban.
2.4.2 Karakteristik Pendapatan
Pada dasarnya terdapat dua pendekatan terhadap konsep pendapatan sulit dirumuskan karena pada umunya pendapatan berkaitan dengan prosedur akuntansi
tertentu, jenis perubahan nilai tertentu, dan saat pendapatan harus dilaporkan.
Terdapat dua pendekatan terhadap konsep pendapatan menurut Eldon S. Hendriksen
, seperti yang dikutip oleh M. Sinaga dalam bukunya Teori
Akuntansi 2000:378, mengemukakan: “Didalam kepustakaan akuntansi dikemukakan dua konsep pendekatan
terhadap konsep pendapatan, satu diantaranya berfokus kepada arus masuk aktiva sebagai hasil kegiatan operasi perusahaan dan yang lainnya terfokus
pada penciptaan barang atau jasa oleh perusahaan serta penyaluran kepada konsumen atau produsen lainnya. Jadi pendapatan dianggap sebagai arus
keluar barang atau jasa”.
Pendapatan pertama dalam hal ini memusatkan pada arus masuk inflow dari assets yang ditimbulkan oleh kegiatan operasional perusahaan, dan
pendekatan kedua memusatkan perhatian kepada penciptaan barang atau jasa tersebut kepada konsumen atau produsen lainnya. Jadi pendapatan ini
menganggap bahwa revenue atau pendapatan sebagai “inflow of assets” atau “outflow of goods and services”.
Definisi yang tradisional menyatakan bahwa convence adalah inflow of assets net assets ke dalam perusahaan sebagai akibat penjualan barang atau jasa.
Revenue secara tradisional ditentukan oleh pengukuran moneter dari assets yang pengukuran dan pengakuannya. Kegiatan kenaikan assets dan penurunan
liabilities tidak hanya disebabkan oleh revenue saja. Revenue sering didefinisikan sehubungan akibat dari stock holder equity.
Revenue dalam hal ini mengakibatkan retained earning yang tidak berkenaan dengan pendapatan revenue.
Menurut Eldon S. Hendriksen 2000:374, menyatakan konsep outflow of
assets adalah sebagai berikut :
“The definition of revenue as the product of the enterprise is superior to the concepts and the outflow concepts is superior to inflow concepts”
Oleh karena itu selamanya peningkatan kepemilikan berasal dari revenue, karena kepemilikan yang meningkatkan dengan adanya pendapatan atas aktiva
dalam perusahaan. Jadi suatu revenue merupakan peningkatan komisi dalam kepemilikan sebagai akibat dari aktifitas perusahaan.
2.4.3 Sumber-sumber Pendapatan