KONSTRUKSI SURAT KABAR TENTANG PEMBERITAAN PROSES PRAPERADILAN PENCALONAN KOMISARIS JENDERAL (KOMJEN) BUDI GUNAWAN SEBAGAI KEPALA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA (KAPOLRI)

(1)

KONSTRUKSI SURAT KABAR TENTANG PEMBERITAAN PROSES PRAPERADILAN PENCALONAN KOMISARIS JENDERAL (KOMJEN)

BUDI GUNAWAN SEBAGAI KEPALA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA (KAPOLRI)

(Analisis framing Pada Surat Kabar Kompas dan Jawa Pos edisi 14 Januari - 16 Januari 2015)

SKRIPSI

Oleh : Winda Setyawati 201110040311246

Dosen Pembimbing :

1. Zen Amirudin, M. Med Kom 2. Widiya Yutanti, MA

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

KONSTRUKSI SURAT KABAR TENTANG PEMBERITAAN PROSES PRAPERADILAN PENCALONAN KOMISARIS JENDERAL (KOMJEN)

BUDI GUNAWAN SEBAGAI KEPALA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA (KAPOLRI)

(Analisis framing Pada Surat Kabar Kompas dan Jawa Pos edisi 14 Januari - 16 Januari 2015)

SKRIPSI

Oleh : Winda Setyawati 201110040311246

Dosen Pembimbing :

1. Zen Amirudin, M. Med Kom 2. Widiya Yutanti, MA

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN Nama : Winda Setyawati

NIM : 201110040311246

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Komunikasi

Judul Skripsi : Konstruksi Surat Kabar Tentang Pemberitaan Proses Praperadilan Pencalonan Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Gunawan Sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri)

(Analisis Framing pada surat kabar Kompas dan Jawa Pos edisi 14 Januari – 16 Januari 2015).

Disetujui untuk disidangkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


(4)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Winda Setyawati NIM : 201110040311246 Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Konstruksi Surat Kabar Tentang Pemberitaan Proses Praperadilan Pencalonan Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Gunawan Sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) (Analisis Framing pada surat kabar Kompas dan Jawa Pos edisi 14 Januari – 16 Januari 2015).

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Dan dinyatakan LULUS Pada hari : Rabu

Tanggal : 26 Agustus 2015 Tempat : 607


(5)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Winda Setyawati

Tempat, tanggal, lahir : Malang, 15 Januari 2015

NIM : 201110040311246

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul “Konstruksi Surat Kabar Tentang Pemberitaan Proses Praperadilan Pencalonan Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Gunawan Sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) (Analisis Framing pada surat kabar Kompas dan Jawa Pos edisi 14 Januari –16 Januari 2015).”

Adapun karya ilmiah ini adalah Karya saya sendiri bukanlah karya tulis orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya. terkecuali kutipan-kutipan yang telah disebutkan sumbernya dengan benar.

Dengan demikian surat ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 18 Agustus 2015


(6)

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Winda Setyawati

NIM : 201110040311246

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Komunikasi

Judul Skripsi : Konstruksi Surat Kabar Tentang Pemberitaan Proses Praperadilan Pencalonan Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Gunawan Sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) (Analisis Framing pada surat kabar Kompas dan Jawa Pos edisi 14 Januari – 16 Januari 2015). Pembimbing : (1) Zen Amirudin, M. Med. Kom (2) Widiya Yutanti, MA Kronologi Bimbingan


(7)

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum wr. wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rakmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi dengan Judul “KONSTRUKSI SURAT

KABAR TENTANG PEMBERITAAN PROSES PRAPERADILAN

PENCALONAN KOMISARIS JENDERAL (KOMJEN) BUDI GUNAWAN SEBAGAI KEPALA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA (KAPOLRI) (Analisis framing Pada Surat Kabar Kompas dan Jawa Pos edisi 14 Januari - 16 Januari 2015).” Penelitian ini didasari sejauh mana Surat kabar Kompas dan Jawa Pos dalam menggiring pembacanya.

Surat Kabar Kompas dan Jawa Pos merupakan surat kabar terbesar di Indonesia menurut earthnewspapers.com. Serta dengan Pemberitaan Pencalonan Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Gunawan sebagai Kapolri, dimana calon Kapolri yang diusulkan oleh Presiden Jokowi tersebut tersandung kasus korupsi. oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengambil objek teks pemberitaan pencalonan komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri pada surat kabar Kompas dan Jawa Pos.

Banyak pihak yang telah membantu dalam penulis dalam merampungkan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin mengungkapkan rasa terimakasih setinggi-tingginya kepada:

1. Allah SWT yang menjadi tumpuan semangat tertinggi

2. Muhammad SAW yang senantiasa menjadi teladan yang baik

3. Ibu selalu memberikan dukungan dan semangat, Terima kasih atas doa dan teguran yang dapat memotivasi untuk dapat menyelesaikan penelitian skripsi.

4. Kedua dosen pembimbing yang luar biasa yaitu Pak Zen Amirudin, M. Med. Kom dan Ibu Widiya Yutanti, MA yang penuh kesabaran memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini selesai hingga selesai.

5. Sahabat-sahabat kesayangan, Affirul Rizal, Eka Nur Alifah, Septari Hardiyanti, Atikasari, Afrizal, Tacik Miming, Ocha yang selalu ada dalam suka maupun duka. Terima kasih atas segala teguran, dukungan dan motivasi dalam segala hal. Kalian memang luar biasa.


(8)

6. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam pelaksaan skripsi ini.

Akhir kata, penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna oleh Karena itu penulis meminta maaf sedalam-dalamnya. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan hamba-Nya. Dengan segala kekurangan ini, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk segala pihak.

Wassalammualaikum wr. wb

Malang, 18 Agustus 2015


(9)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... iv

ABSTRAKSI ... v

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR BAGAN ... xvii

BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitan ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1 Manfaat Akademis ... 6

1.4.2 Manfaat Audiens ... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Surat Kabar Sebagai Media Komunikasi Massa ... 7

2.1.1 Definisi Komunikasi ... 7

2.1.2 Konteks Komunikasi ... 8

2.1.3 Komunikasi Massa ... 9

2.1.4 Karakteristik Komunikasi Massa ... 11

2.1.5 Media Massa ... 11

2.1.6 Surat Kabar ... 12

2.1.7 Fungsi Surat Kabar ... 12

2.2 Faktor – Faktor yang Berpengaruh pada pembentukan Realitas politik Media ... 13

2.2.1 Ekonomi Politik Media ... 14

2.2.2 Surat Kabar Sebagai Lembaga ... 15

2.3 Surat Kabar Sebagai Agen Ideologi Politik ... 15

2.3.1 Jurnalis dan Berita ... 16


(10)

2.4.1 Teori Konstruksi Atas Realitas

2.4.2 Tahapan Konstruksi ... 19

2.4.3 Bahasa dan Konstruksi Realitas ... 20

2.5 Level – Level Pengaruh Isi Media Massa ... 22

2.6 Konsep Framing ... 23

2.6.1 Analisis Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosucki ... 24

2.6.2 Perangkat Framing ... 26

BAB 3 METODE PENELITIAN 2.1 Pendekatan Dan Tipe Penelitian ... 29

3.2 Dasar Penelitian ... 29

3.3 Ruang Lingkup Dan Objek Penelitian ... 30

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 32

3.5 Teknik Analisis Data ... 32

3.5.1 Struktur Sintaksis ... 33

3.5.2 Struktur Skrip ... 33

3.5.3 Struktur Tematik ... 34

3.5.4 Struktur Retoris ... 34

3.6 Instrumen Penelitian ... 34

3.6.1 Instrumen Penelitian surat kabar Kompas ... 34

3.6.2 Instrumen Penelitian surat kabar Jawa Pos ... 35

BAB 4 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Sejarah Surat Kabar Kompas ... 36

4.1.1 Visi Surat Kabar Kompas ... 38

4.1.2 Misi Surat Kabar Kompas ... 38

4.1.3 Rubrikasi Surat Kabar Kompas ... 39

4.1.4 Struktur Organisasi surat Kabar Kompas ... 42

4.1.5 Profil Perusahaan ... 43

4.1 Sejarah Surat Kabar Jawa Pos ... 44

4.2.1 Visi Surat Kabar Jawa Pos ... 45

4.2.2 Misi Surat Kabar Jawa pos ... 46

4.2.3 Jawa Pos News Network (JPNN) ... 47

4.2.4 Rubrikasi Surat kabar Jawa Pos... 51

4.2.5 Struktur Organisasi Surat Kabar Jawa Pos ... 56

4.2.6 Profil Perusahaan ... 58

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 Konstruksi Surat Kabar Kompas ... 61

5.1.1 Konstruksi Surat Kabar Kompas, 14 Januari 2015 Presiden Pertimbangkan KPK ... 61

5.1.2 Konstruksi Surat Kabar Kompas, 14 Januari 2015 Saat KPK mendadak Sibuk di Akhir Pekan ... 81

5.1.3 Konstruksi Surat Kabar Kompas, 15 Januari 2015 Jokowi Tunggu Proses Di DPR ... 97

5.1.4 Konstruksi Surat Kabar Kompas, 16 Januari 2015 Kenegarawan Jokowi Diuji ... 117


(11)

5.1.5 Konstruksi Surat Kabar Kompas, 16 Januari 2015

Rekening Tak Wajar Demi Nawa Cita ... 135

5.2 Konstruksi Surat Kabar Jawa Pos ... 148

5.2.1 Konstruksi Surat Kabar Jawa Pos, 14 Januari 2015 DPR Uji Calon Kapolri Tersangka Korupsi ... 148

5.2.2 Konstruksi Surat Kabar Jawa Pos, 14 Januari 2015 Sudah Clearance Di Bareskrim Sejak 2010... 167

5.2.3 Konstruksi Surat Kabar Jawa Pos, 15 Januari 2015 KPK Cegah Anak Budi Gunawan ... 176

5.2.4 Konstruksi Surat Kabar Jawa Pos, 15 Januari 2015 Gaji Rp 4,8 Juta, Punya Harta Rp 21,5 Miliar... 200

5.2.5 Konstruksi Surat Kabar Jawa Pos, 16 Januari 2015 Budi Gunawan Pasti Masuk Bui... 212

5.2.6 Konstruksi Surat Kabar Jawa Pos, 16 Januari 2015 Kubu Pro dan Kontra Adu Pengaruh di Istana ... 236

5.3 Perbedaan Unsur Sintaksis, Skrip, Tematik Dan Retoris Pada Pemberitaan Proses Praperadilan Pencalonan Komjen Budi Gunawan Sebagai Kapolri ... 246

5.4 Teori Hierarki Level Dalam Pemberitaan Proses Praperadilan Pencalonan Komjen Budi Gunawan Sebagai Kapolri ... 248

BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan ... 251

6.2 Saran ... 253

6.2.1 Saran Akademis ... 253

6.2.2 Saran Audiens ... 253 DAFTAR PUSTAKA


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Empat Struktur Besar Perangkat Framing

Model Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki ... 36 Tabel 3.2 Instrumen Penelitian Surat Kabar Kompas ... 38 Tabel 3.3 Instrumen Penelitian Surat Kabar Jawa Pos ... 38 Tabel 5.1 Struktur Berita Surat Kabar Kompas, 14 Januari 2015

Presiden Pertimbangkan KPK ... 70 Tabel 5.2 Strategi Berita Surat Kabar Kompas

Presiden Pertimbangkan KPK ... 79 Tabel 5.3Struktur Berita Surat Kabar Kompas, 14 Januari 2015

Saat KPK Mendadak Sibuk di Akhir Pekan ... 87 Tabel 5.4 Strategi Berita Surat Kabar Kompas

Saat KPK Mendadak Sibuk di Akhir Pekan ... 96 Tabel 5.5 Struktur Berita Surat Kabar Kompas, 15 Januari 2015

Jokowi Tunggu Proses di DPR ... 105 Tabel 5.6 Strategi Berita Surat Kabar Kompas

Jokowi Tunggu Proses di DPR ... 116 Tabel 5.7 Struktur Berita Surat Kabar Kompas, 16 Januari 2015

Kenegarawan Jokowi Diuji ... 126 Tabel 5.8 Strategi Berita Surat Kabar Kompas

Kenegarawan Jokowi Diuji ... 133 Tabel 5.9 Struktur Berita Surat Kabar Kompas, 16 Januari 2015

Rekening Tak Wajar Demi Nawa Cita ... 141 Tabel 5.10 Strategi Berita Surat Kabar Kompas

Rekening Tak Wajar Demi Nawa Cita ... 146 Tabel 5.11 Struktur Berita Surat Kabar Jawa Pos, 14 Januari 2015

DPR Uji Calon Kapolri Tersangka Korupsi ... 157 Tabel 5.12 Strategi Berita Surat Kabar Jawa Pos


(13)

DPR Uji Calon Kapolri Tersangka Korupsi ... 165 Tabel 5.13 Struktur Berita Surat Kabar Jawa Pos, 14 Januari 2015

Sudah Clerance di Bareskrim Sejak 2010 ... 171 Tabel 5.14 Strategi Berita Surat Kabar Jawa Pos

Sudah clearance di Bareskrim Sejak 2010 ... 174 Tabel 5.15 Struktur Berita Surat Kabar Jawa Pos, 15 Januari 2015

KPK Cegah Anak Budi Gunawan ... 186 Tabel 5.16 Strategi Berita Surat Kabar Jawa Pos

KPK Cegah Anak Budi Gunawan ... 198 Tabel 5.17 Struktur Berita Surat Kabar Jawa Pos, 15 Januari 2015

Gaji Rp 4,8 Juta, Punya Harta Rp 21,5 Miliar ... 205 Tabel 5.18 Strategi penulisan Surat Kabar Jawa Pos

Gaji Rp 4,8 Juta, Punya Harta Rp. 21,5 ... 211 Tabel 5.19 Struktur Berita Surat Kabar Jawa Pos, 16 Januari 2015

Budi Bunawan Pasti Masuk Bui ... 222 Tabel 5.20 Strategi Berita Surat Kabar Jawa Pos

Budi Gunawan Pasti Masuk Bui ... 234 Tabel 5.21 Struktur Berita Surat Kabar Jawa Pos, 16 Januari 2015

Kubu Pro dan Kontra Adu Pengaruh di Istana ... 240 Tabel 5.22 Strategi Berita Surat Kabar Jawa Pos

Kubu Pro dan Kontra Adu Pengaruh di Istana ... 244 Tabel 5.23 Perbandingan Surat Kabar Kompas dan Jawa Pos... 246


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 5.1 Budi Gunawan Menyambut Kedatangan

Komisis III DPR ... 69 Gambar 5.2 KPK Menerangkan Skema Penyelidikan

Kasus Budi Gunawan ... 87 Gambar 5.3 Presiden Jokowi Menunjukkan Surat Rekomendasi

Pencalonan Budi Gunawan Dari Kompolnas ... 104 Gambar 5.4 Proses Pemilihan Kapolri ... 104 Gambar 5.5 Protes Sejumlah Relawan Salam Dua Jari ... 125 Gambar 5.6 Kepala Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan ... 141 Gambar 5.7 Budi Gunawan Seusai Melakukan

Uji Kelayakan Dan Kepatutan ... 156 Gambar 5.8 Abraham Samad Dan Bambang Widjojanto

Menerangkan Skema Penyelikan Budi Gunawan ... 156 Gambar 5.9 Presiden Jokowi Menjelaskan Surat Rekomendasi

Budi Gunawan Dari Kompolnas ... 185 Gambar 5.10 Komisi III DPR Menyetujui Pencalonan

Budi Gunawan Sebagai Kapolri ... 185 Gambar 5.11 Aksi Protes Relawan Salam Dua Jari Atas Penetapan

Budi Gunawan Sebagai Kapolri ... 221 Gambar 5.12 Komisi III DPR Menetapkan

Budi Gunawan Sebagai Kapolri ... 240


(15)

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Hubungan Bahasa, Realitas Dan Budaya... 21 Bagan 5.1 Perjalanan Pencalonan Budi Gunawan Sebagai Kapolri

Sampai Di Tetapkannya Sebagai Tersangka Korupsi ... 69 Bagan 5.2 Kode Etik Kepolisian ... 125 Bagan 5.3 Proses Penetapan Budi Gunawan Sebagai Tersangka Kasus Korupsi

Serta Keberpihakan Kubu Pro Dan Kontra Komisi III DPR Atas Pencalonan Budi Gunawan Sebagai Kapolri ... 157 Bagan 5.4 Aset harta yang dimiliki Budi Gunawan ... 186 Bagan 5.5 Janji Presiden Jokowi saat kampannye


(16)

DAFTAR PUSTAKA Buku

Ardianto, Elvinaro. 2007. Komunikasi Massa suatu pengantar. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Bungin, Burhan. 2008. Konstruksi Sosial media massa. Jakarta: Prenada Media group.

Baran, Stanley J. 2012. Pengantar Komunikasi Massa : Melek Media dan Budaya Jilid 1 Edisi 5. Jakarta : Erlangga.

Cangara, Hafied. 2011. Komunikasi Politik Konsep, teori, dan strategi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Eriyanto. 2012. Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta : LKIS.

Hamad, Ibnu. 2004. Konstruksi Realitas Politik Dalam Media Massa. Jakarta : Granit.

Kriyantono, Rahmat. 2006. Teknik Praktik Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Kusumaningrat, Purnama dan Hikmat Kusumaningrat. 2005. Jurnalistik Teori dan Praktik. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Mallarangeng, Rizal. 2010. Pers Orde Baru : Tinjauan Isi Kompas dan Suara Karya. Jakarta : PT Gramedia.

Mulyana, Deddy. 2004.Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Mathews, Cleve dan William. L. Rivers. 1994. Etika Media Massa dan Kecenderungan Untuk Melanggarnya. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Mcquail, Denis. 2011. Teori Komunikasi Massa Buku 1 Edisi 6. Jakarta : Salemba Humanika

Pawito. 2009. Komunikasi Politik Media Massa dan Kampanye Pemilihan. Bandung : Jalasutra.

Rivers, William L. 2003. Media Massa dan Masyarakat Modern Edisi kedua. Jakarta : Prenada Media.

Sobur, Alex. 2009. Analisis Teks Media. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Sudibyo, Agus. 2001. Politik Media dan Pertarungan Wacana. Yogyakarta: LKIS


(17)

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tabroni, Roni. 2012. Komunikasi Politik Pada Era Multimedia. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Tamburaka, Apriadi. 2012. Agenda Setting Media Massa. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Vivian, John. 2008. Teori komunikasi massa. Jakarta : Kencan Prenada Group.

Web

http://gorontalopost.com/2015/01/19/enam-isu-ramaikan-pencalonan-komjen-budi-sebagai-kapolri/. Diakses tanggal 02 Februari 2014. Pukul 14.00 wib.

http://news.liputan6.com/read/2159657/komjen-pol-budi-gunawan-jenderal-termuda-mantan-ajudan-megawati. Diakses tanggal 12 Februari 2014. Pukul 14.10 wib.

http://www.kompasgramedia.com/aboutkg/vissionmission. Diakses tanggal 02 Februari 2014. Pukul 15.00 wib.

http://www.earthnewspapers.com/Indonesia-Newspapers/index.html. Diakses tanggal 20 Januari 2015. Pukul 16.00 wib.

http://www.scrbid.com/doc/4095740/Sejarah-Harian-Kompas-Sebagai-Pers-Partai-katolik. Diakses tanggal 31 Mei 2015. Pukul 15.00 wib

http://profil.merdeka.com/indonesia/j/jawa-pos/. Diakses tanggal 31 Mei 2015. Pukul 15.15 wib.

http://www.mosco.or.id/sejarah-harian-kompas-sebagai-pers-partai-katolik/ Diakses tanggal 31 Mei 2015. Pukul 15.00 wib.

http://jawapos.co.id/profile/index.php. Diakses tanggal 31 Mei 2015. Pukul 17.00 wib.


(18)

1 BAB 1

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Media massa memiliki peran penting dalam proses mengkonstruksi realitas sosial. Salah satunya media tersebut adalah media cetak, media cetak erat hubunganya dengan pembentukan suatu berita. Berita merupakan salah satu produk yang dihasilkan oleh media, dan pembentukan suatu berita erat dengan seorang wartawan. Setiap harinya seorang wartawan akan melihat suatu peristiwa, kemudian dia mengamati, kemudian menuliskannya, dan setelah itu berita akan disunting di ruang redaksi dan pada akhirnya sampai pada khalayak dalam bentuk berita yang utuh. Sedangkan dalam paradigma kontruksionis, berita bukan hanya menyusun sebuah bahasa berdasarkan realitas, namun dalam pandangan ini sebuah realitas itu diciptakan oleh manusia sendiri, dalam artian ini adalah sebuah realitas yang muncul akan berdasarkan pengalaman dan cara pandang seorang wartawan melihat sebuah realitas yang ada (Eriyanto, 2012: 20).

Berita kini tak bisa lepas dari kehidupan bermasyarakat dan tanpa disadari seseorang setiap harinya pasti mencari tahu apa yang sedang terjadi. Melalui beritalah seseorang dapat mengetahui peristiwa apa yang sedang terjadi. Melalui beritalah media memainkan peran penting dalam menentukan sikap, sudut pandang hingga pengambilan keputusan atau kebijakan dalam membentuk suebuah berita. Begitu pula dengan pemberitaan praperadilan pencalonan Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Gunawa sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Hampir seluruh media massa di Indonesia menyoroti peristiwa Komjen Budi


(19)

2 Gunawa sebagai calon Kapolri yang di usulkan oleh Presiden Jokowi menjadi sebuah berita.

Pengangkatan Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri ini menyita perhatian masyarakat. Dimana seharusnya calon Kapolri mampu memberikan contoh kepada masyarakat, baik sebagai penegakan hukum, dan mampu melindungi dan mengayomi masyarakat. Namun berbeda dengan pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri yang diiringi dengan penetapannya sebagai tersangka kasus korupsi rekening tak wajar yang dimilikinya.Seperti yang diberitakan pada surat kabar Kompas edisi 14 Januari 2015 menyebutkan, bahwa sebelumnya banyak pihak yang menyatakan bahwa belum ada kebutuhan mendesak untuk menganti Kapolri Jendral Sutarman. Namun pada tanggal 9 Januari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyerahkan lima nama calon Kapolri, dan pada hari yang sama pula Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) mengirimkan nama Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri. Dari sinilah kontroversi dimulai atas pencalonan Komjen Budi Gunawa sebagai Kapolri. Dan pada tanggal 10 Januari 2015 ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad, melakukan penelusuran rekan jejak Komjen Budi Gunawa sebagai Calon Kapolri yang diusulkan oleh Presiden Jokowi. Namun pada tanggal 11 Januari 2015, Komjen Budi Gunawan mengelak semua apa yang dituduhkan KPK kepada dirinya, dan ia mengatakan bahwa dirinya bersih dan tidak ada rekening yang mencurigakan semuanya wajar, terkait dengan nilai kekayaan yang dimiliki oleh Komjen Budi Gunawan. Tanggal 12 Januari 2015, dikeluarkannya surat Presiden terkait soal nama calon Kapolri yang dibacakan saat Rapat Paripurna di Gedung DPR. Hingga pada tanggal 13 Januari KPK menetapkan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka dengan dugaan


(20)

3 memiliki rekening tak wajar, dan pada saat yang bersamaan pula Komisi III DPR sedang melakukan uji kelayakan Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri. Dari femonema tersebut sehingga peneliti tertarik pada kasus pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri yang bersamaan dengan penetapannya sebagai tersangka korupsi rekening tak wajar yang dimilikinya.

Pemberitaan Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri di media massa juga mampu mengkontruksi pembaca melalui berita yang telah di terbitkan. Hal ini disebabkan karena keberadaan media massa dapat mempengaruhi pemikiran khalayak, sehingga apapun yang ditulis oleh media massa, baik cetak ataupun elektronik dapat mempengaruhi pola pikir dalam menentukan pilihan atau opini. Kekuatan itulah yang digunakan media massa untuk membentuk opini publik guna kepentingna politik. Media menyusun realitas dari berbagai peristiwa atau fakta yang terjadi hingga menjadi berita yang bermakna. Pembuatan berita adalah menyusun realitas yang ada hingga membentuk sebuah wacana. Dengan demikian seluruh isi media tidak lain adalah realitas yang telah di konstruksi.

Peneliti tertarik mengambil objek teks berita dari pemberitaan surat kabar Kompas dan Jawa Pos mengenai pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. Alasan peneliti memilih kedua surat kabar tersebut, karena kedua surat kabar tersebut memiliki pembaca yang cukup banyak dan merupakan surat kabar terbesar di indonesia menurut data yang tedapat pada situs earthnewspapers.com. Pemilihan kedua surat kabar tersebut juga dilandasi oleh tokoh yang ada dibelakangnya. Ideologi yang ditanamkan oleh Jacob Oetomo sebagai tokoh terpenting PT Kompas media nusantara, tentunya mempengaruhi pemberitaan


(21)

4 dalam medianya. Begitupula kepentingan Dahlan Iskan sebagai pemilik PT Jawa Pos juga akan mempengaruhi pemberitaan.

Pemilik media massa dan ideologinya juga dapat mempengaruhi pemberitaan media massa. Apalagi sudah kita ketahui bersama bagaimana kerja media massa di Indonesia yang pemiliknya terjun dalam kegiatan politik. Secara terang – terangan mereka memanfaatkan media yang dimilikinya untuk kegiatan politik dan hal tersebut tidak dapat kita sangkal kebenarannya. Pemanfaatan media massa untuk kepentingan pemilik media juga akan berpengaruh pada frame pemberitaan pada media tersebut.

Dalam mengungkapkan sebuah realitas pada masyarakat melalui berita, media massa menggunakan framing pada sebuah berita sebagai cara untuk memudahkan masyarakat dalam menerima informasi. Isu-isu tertentu sengaja di pilih untuk di tonjolkan atau dibelokkan secara halus, dengan cara inilah media berusaha menggiring frame berfikir masyarakat untuk melihat suatu realitas berdasarkan frame media massa karena masyarakat melihat peristiwa melalui media.

Oleh karena itu peneliti menggunakan analisis framing, karena analisis framing merupakan salah satu metode untuk meneliti media massa dengan dasar penelitian konstruksi sosial. Paradigma konstruksi sosial ini adalah apa yang dibaca dan dibuat oleh media bukanlah realitas yang benar-benar terjadi, melainkan terdapat campur tangan pemikiran dari si pembuat berita atau wartawan, tetapi hal tersebut didasarkan oleh proses kepentingan konstruksi yang dibangun oleh media guna untuk mempengaruhi masyarakat yang berunsur dengan kepentingan. Analisis framing ini dapat digunakan untuk melihat siapa mengendalikan siapa dalam struktur kekuasaan. Dimana ada pihak yang diuntungkan ataupun dirugikan,


(22)

5 kebijakan publik mana yang harus di dukung atau yang tidak boleh didukung. Begitu banyak pengertian tentang pembingkain berita, dimana berita yang seharusnya di sajikan secara objektif sesuai dengan realitas yang ada, namun pada kenyataannya berbeda.

Jadi, dalam penelitian framing ini yang menjadi titik persoalan adalah bagaimana realitas/peristiwa dikonstruksi oleh sebuah media. Lebih spesifiknya, bagaimana media massa membingkai realitas dalam konstruksi tertentu. Sehingga yang menjadi titik perhatian bukan apakah media memberitahukan negatif atau positif, melainkan bagaimana bingkai yang dikembangkan oleh media, bingkai berita tidak hanya untuk dapat memberikan informasi saja, tetapi sekaligus mempersuasi pembacanya. Pada dasarnya framing adalah metode untuk melihat cara bercerita (story telling) media atas peristiwa. “cara melihat” ini berpengaruh pada hasil akhir dari konstruksi realitas (Eriyanto, 2012: 7).

Dari fenomena yang sudah dijelaskan diatas maka dari itu peneliti tertarik

untuk mengambil judul penelitian “Kontruksi Surat Kabar Pada Pemberitaan

Praperadilan Pencalonan Komjen Budi Gunawan Sebagai Kapolri : Analisis Framing pada surat kabar Kompas dan Jawa Pos Edisi 14 Januari – 16 Januari 2015”

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perbandingan framing pada surat kabar Kompas dan Jawa Pos dalam mengkonstruksi pemberitaan praperadilan pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri edisi 14 Januari - 16 Januari 2015.


(23)

6 1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perbandingan framing surat kabar Kompas dan Jawa Pos dalam mengkostruksi pembertitaan praperadilan pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri edisi 14 Januari – 16 Januari 2015.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan baru serta refrensi dan berguna untuk pengembangan Ilmu Komunikasi khususnya pada Penelitian Jurnalistik yang berkaitan dengan masalah Konstruksi pemberitaan surat kabar yang menerapkan model analisis framing.

2. Manfaat Audiens

Penelitian ini juga bermanfaat bagi masyarakat. Masyarakat dapat mengetahui bahwa penulisan sebuah berita tidak hanya ditentukan pada benar atau salah sebuah fakta/realitas. Melainkan ditentukan oleh konstruksi dari wartawan dan media massa. Melalui pilihan tema, teks dan gambar media massa berusaha meyakinkan khalayak atas sebuah peristiwa.


(1)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Media massa memiliki peran penting dalam proses mengkonstruksi realitas sosial. Salah satunya media tersebut adalah media cetak, media cetak erat hubunganya dengan pembentukan suatu berita. Berita merupakan salah satu produk yang dihasilkan oleh media, dan pembentukan suatu berita erat dengan seorang wartawan. Setiap harinya seorang wartawan akan melihat suatu peristiwa, kemudian dia mengamati, kemudian menuliskannya, dan setelah itu berita akan disunting di ruang redaksi dan pada akhirnya sampai pada khalayak dalam bentuk berita yang utuh. Sedangkan dalam paradigma kontruksionis, berita bukan hanya menyusun sebuah bahasa berdasarkan realitas, namun dalam pandangan ini sebuah realitas itu diciptakan oleh manusia sendiri, dalam artian ini adalah sebuah realitas yang muncul akan berdasarkan pengalaman dan cara pandang seorang wartawan melihat sebuah realitas yang ada (Eriyanto, 2012: 20).

Berita kini tak bisa lepas dari kehidupan bermasyarakat dan tanpa disadari seseorang setiap harinya pasti mencari tahu apa yang sedang terjadi. Melalui beritalah seseorang dapat mengetahui peristiwa apa yang sedang terjadi. Melalui beritalah media memainkan peran penting dalam menentukan sikap, sudut pandang hingga pengambilan keputusan atau kebijakan dalam membentuk suebuah berita. Begitu pula dengan pemberitaan praperadilan pencalonan Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Gunawa sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Hampir seluruh media massa di Indonesia menyoroti peristiwa Komjen Budi


(2)

2 Gunawa sebagai calon Kapolri yang di usulkan oleh Presiden Jokowi menjadi sebuah berita.

Pengangkatan Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri ini menyita perhatian masyarakat. Dimana seharusnya calon Kapolri mampu memberikan contoh kepada masyarakat, baik sebagai penegakan hukum, dan mampu melindungi dan mengayomi masyarakat. Namun berbeda dengan pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri yang diiringi dengan penetapannya sebagai tersangka kasus korupsi rekening tak wajar yang dimilikinya.Seperti yang diberitakan pada surat kabar Kompas edisi 14 Januari 2015 menyebutkan, bahwa sebelumnya banyak pihak yang menyatakan bahwa belum ada kebutuhan mendesak untuk menganti Kapolri Jendral Sutarman. Namun pada tanggal 9 Januari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyerahkan lima nama calon Kapolri, dan pada hari yang sama pula Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) mengirimkan nama Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri. Dari sinilah kontroversi dimulai atas pencalonan Komjen Budi Gunawa sebagai Kapolri. Dan pada tanggal 10 Januari 2015 ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad, melakukan penelusuran rekan jejak Komjen Budi Gunawa sebagai Calon Kapolri yang diusulkan oleh Presiden Jokowi. Namun pada tanggal 11 Januari 2015, Komjen Budi Gunawan mengelak semua apa yang dituduhkan KPK kepada dirinya, dan ia mengatakan bahwa dirinya bersih dan tidak ada rekening yang mencurigakan semuanya wajar, terkait dengan nilai kekayaan yang dimiliki oleh Komjen Budi Gunawan. Tanggal 12 Januari 2015, dikeluarkannya surat Presiden terkait soal nama calon Kapolri yang dibacakan saat Rapat Paripurna di Gedung DPR. Hingga pada tanggal 13 Januari KPK menetapkan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka dengan dugaan


(3)

3 memiliki rekening tak wajar, dan pada saat yang bersamaan pula Komisi III DPR sedang melakukan uji kelayakan Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri. Dari femonema tersebut sehingga peneliti tertarik pada kasus pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri yang bersamaan dengan penetapannya sebagai tersangka korupsi rekening tak wajar yang dimilikinya.

Pemberitaan Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri di media massa juga mampu mengkontruksi pembaca melalui berita yang telah di terbitkan. Hal ini disebabkan karena keberadaan media massa dapat mempengaruhi pemikiran khalayak, sehingga apapun yang ditulis oleh media massa, baik cetak ataupun elektronik dapat mempengaruhi pola pikir dalam menentukan pilihan atau opini. Kekuatan itulah yang digunakan media massa untuk membentuk opini publik guna kepentingna politik. Media menyusun realitas dari berbagai peristiwa atau fakta yang terjadi hingga menjadi berita yang bermakna. Pembuatan berita adalah menyusun realitas yang ada hingga membentuk sebuah wacana. Dengan demikian seluruh isi media tidak lain adalah realitas yang telah di konstruksi.

Peneliti tertarik mengambil objek teks berita dari pemberitaan surat kabar Kompas dan Jawa Pos mengenai pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. Alasan peneliti memilih kedua surat kabar tersebut, karena kedua surat kabar tersebut memiliki pembaca yang cukup banyak dan merupakan surat kabar terbesar di indonesia menurut data yang tedapat pada situs earthnewspapers.com. Pemilihan kedua surat kabar tersebut juga dilandasi oleh tokoh yang ada dibelakangnya. Ideologi yang ditanamkan oleh Jacob Oetomo sebagai tokoh terpenting PT Kompas media nusantara, tentunya mempengaruhi pemberitaan


(4)

4 dalam medianya. Begitupula kepentingan Dahlan Iskan sebagai pemilik PT Jawa Pos juga akan mempengaruhi pemberitaan.

Pemilik media massa dan ideologinya juga dapat mempengaruhi pemberitaan media massa. Apalagi sudah kita ketahui bersama bagaimana kerja media massa di Indonesia yang pemiliknya terjun dalam kegiatan politik. Secara terang – terangan mereka memanfaatkan media yang dimilikinya untuk kegiatan politik dan hal tersebut tidak dapat kita sangkal kebenarannya. Pemanfaatan media massa untuk kepentingan pemilik media juga akan berpengaruh pada frame pemberitaan pada media tersebut.

Dalam mengungkapkan sebuah realitas pada masyarakat melalui berita, media massa menggunakan framing pada sebuah berita sebagai cara untuk memudahkan masyarakat dalam menerima informasi. Isu-isu tertentu sengaja di pilih untuk di tonjolkan atau dibelokkan secara halus, dengan cara inilah media berusaha menggiring frame berfikir masyarakat untuk melihat suatu realitas berdasarkan frame media massa karena masyarakat melihat peristiwa melalui media.

Oleh karena itu peneliti menggunakan analisis framing, karena analisis framing merupakan salah satu metode untuk meneliti media massa dengan dasar penelitian konstruksi sosial. Paradigma konstruksi sosial ini adalah apa yang dibaca dan dibuat oleh media bukanlah realitas yang benar-benar terjadi, melainkan terdapat campur tangan pemikiran dari si pembuat berita atau wartawan, tetapi hal tersebut didasarkan oleh proses kepentingan konstruksi yang dibangun oleh media guna untuk mempengaruhi masyarakat yang berunsur dengan kepentingan. Analisis framing ini dapat digunakan untuk melihat siapa mengendalikan siapa dalam struktur kekuasaan. Dimana ada pihak yang diuntungkan ataupun dirugikan,


(5)

5 kebijakan publik mana yang harus di dukung atau yang tidak boleh didukung. Begitu banyak pengertian tentang pembingkain berita, dimana berita yang seharusnya di sajikan secara objektif sesuai dengan realitas yang ada, namun pada kenyataannya berbeda.

Jadi, dalam penelitian framing ini yang menjadi titik persoalan adalah bagaimana realitas/peristiwa dikonstruksi oleh sebuah media. Lebih spesifiknya, bagaimana media massa membingkai realitas dalam konstruksi tertentu. Sehingga yang menjadi titik perhatian bukan apakah media memberitahukan negatif atau positif, melainkan bagaimana bingkai yang dikembangkan oleh media, bingkai berita tidak hanya untuk dapat memberikan informasi saja, tetapi sekaligus mempersuasi pembacanya. Pada dasarnya framing adalah metode untuk melihat cara bercerita (story telling) media atas peristiwa. “cara melihat” ini berpengaruh pada hasil akhir dari konstruksi realitas (Eriyanto, 2012: 7).

Dari fenomena yang sudah dijelaskan diatas maka dari itu peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian “Kontruksi Surat Kabar Pada Pemberitaan Praperadilan Pencalonan Komjen Budi Gunawan Sebagai Kapolri : Analisis Framing pada surat kabar Kompas dan Jawa Pos Edisi 14 Januari – 16 Januari 2015”

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perbandingan framing pada surat kabar Kompas dan Jawa Pos dalam mengkonstruksi pemberitaan praperadilan pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri edisi 14 Januari - 16 Januari 2015.


(6)

6 1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perbandingan framing surat kabar Kompas dan Jawa Pos dalam mengkostruksi pembertitaan praperadilan pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri edisi 14 Januari – 16 Januari 2015.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan baru serta refrensi dan berguna untuk pengembangan Ilmu Komunikasi khususnya pada Penelitian Jurnalistik yang berkaitan dengan masalah Konstruksi pemberitaan surat kabar yang menerapkan model analisis framing.

2. Manfaat Audiens

Penelitian ini juga bermanfaat bagi masyarakat. Masyarakat dapat mengetahui bahwa penulisan sebuah berita tidak hanya ditentukan pada benar atau salah sebuah fakta/realitas. Melainkan ditentukan oleh konstruksi dari wartawan dan media massa. Melalui pilihan tema, teks dan gambar media massa berusaha meyakinkan khalayak atas sebuah peristiwa.


Dokumen yang terkait

kewenangan presiden dalam pembatalan pengangkatan budi gunawan sebagai kepala kepolisian republik Indonesia

2 6 111

Analisis Pemberitaan Surat Kabar Tentang Keputusan Presiden Joko Widodo Terkait Konflik KPK vs Polri Jilid II dalam Pencalonan Komjen Budi Gunawan Sebagai Kapolri.

0 0 2

PEMBERITAAN KEBIJAKAN PRESIDEN DALAM MENETAPKAN BUDI GUNAWAN SEBAGAI CALON KAPOLRI PADA SURAT KABAR KOMPAS (Studi Analisis Isi Kuantitatif Tentang Pemberitaan Kebijakan Presiden Dalam Menetapkan Budi Gunawan Sebagai Calon Kapolri Pada Surat Kabar Harian K

0 1 20

PERATURAN KAPOLRI NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN POLRI

0 0 64

PERATURAN KAPOLRI NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM KEAMANAN LINGKUNGAN

0 0 6

PERATURAN KAPOLRI NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI KEPOLISIAN KHUSUS DAN PENYIDIK

0 0 18

PERATURAN KAPOLRI NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG PANDUAN PENYUSUNAN NOTA KESEPAHAMAN

0 0 21

PERATURAN KAPOLRI NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PENENTUAN STATUS GUGUR TEWAS HILANG DAN MENINGGAL DUNIA BIASA DAL

0 0 30

IMPARSIALITAS LIPUTAN BERITA INVESTIGASI PEMBERITAAN KONTROVERSI PENCALONAN KOMJEN BUDI GUNAWAN SEBAGAI KAPOLRI TERKAIT KONFLIK KPK VS POLRI DALAMMAJALAH TEMPO SKRIPSI

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah - Imparsialitas liputan berita investigasi pemberitaan kontroversi pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri terkait konflik KPK vs POLRI dalam Majalah Tempo - Widya Mandala Catholic University Surabaya Re

0 0 15