32 a. Sebagian Sungai Citepus dari Jalan Bima-Jalan Baladewa sampai
dengan Kopo. b. Sebagian saluran Cicendo Jalan Kebon Kawung Stasiun KA
sampai dengan Pasirkaliki. c. Sebagian Sungai Cibeunying – Katamso.
d. Saluran Lebak Larang – Dipati Ukur. e. Sebagian Sungai Cibunut – Kosambi.
f. Sebagian Sungai Cikapundung – Tamansari sampai dengan Jalan Karapitan.
g. Sebagian saluran Cikapayang. 3. Berdasarkan surat dari Dinas Perumahan No. 593.1.451-Disrum
tanggal 24 Juni 2002, baru sebagian kecil yaitu 84 orang pengguna lahan sempadan Sungai Cikapundung yang dahulu dikelola oleh Dinas
Perumahan diserahkan kepada Dinas Pengairan. Dari jumlah tersebut baru 3 tiga lokasi yang diperpanjang izinnya oleh Dinas Pengairan
karena yang lainnya secara teknis bertentangan dengan peraturan perundangan pengairan.
3. Kelembagaan
Pelaksanaan pengembangan, pengusahaan, dan pemanfaatan sumber daya air sebagai tugas pemerintah di bidang pengelolaan sumber daya air
dilakukan oleh perangkat daerah, yang dalam kasus Kota Bandung, dilakukan oleh Dinas Pengairan Kota Bandung yang dibentuk sejak tahun
2001. Dinas Pengairan semula merupakan cabang dinas dari Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi DT I Jawa Barat sampai dengan
tahun 1997. Kemudian, berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala DT I Jawa Barat No. 44 Tahun 1997, sebagian urusan pemerintahan bidang
pengairan diserahkan dari Pemerintah DT I Provinsi Jawa Barat kepada Pemerintah DT II Kotamadya Bandung, yang kemudian ditindaklanjuti
dengan dikeluarkannya Perda No. 5 dan No. 6 Tahun 1997 tentang Pembentukan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan beserta Susunan
Organisasi dan Tata Kerjanya.
33 Kemudian, atas dasar UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah, dilakukan penataan organisasi perangkat daerah melalui Perda No. 5 Tahun 2001 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas
Daerah Kota Bandung sehingga Dinas Pengairan terdiri dari 3 tiga Sub Dinas, masing-masing terdiri dari 3 tiga Seksi dan 1 satu Bagian Tata
Usaha yang terdiri dari 4 empat Sub Bagian, dan untuk memudahkan pengamanan dan pemeliharaan aset dibentuk Koordinator Wilayah, yang
nantinya akan ditingkatkan statusnya menjadi Cabang Dinas, dan ditambah dengan Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Jabatan Fungsional.
Berdasarkan Perda No. 5 Tahun 2001, Dinas Pengairan Kota Bandung memiliki tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan daerah di
bidang pekerjaan umum bidang pengairan. Fungsinya adalah: 1. Merumuskan kebijakan teknis di bidang pekerjaan umum pengairan.
2. Melaksanakan tugas teknis operasional di bidang pekerjaan umum pengairan yang meliputi pengelolaan dan konservasi sumber air,
pembangunan dan peningkatan operasi dan pemeliharaan sarana pengairan.
3. Melaksanakan pelayanan teknis administrasi umum, keuangan, kepegawaian, evaluasi, dan pelaporan dinas.
Dalam hal pemberian izin hak pemanfaatan atas sumber daya air, Sebelum terbitnya Perda Kota Bandung No. 6 Tahun 2002 tentang
Penyelenggaraan Pengairan, pemberian izin dilaksanakan oleh Dinas PU Pengairan Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perumahan Kota Bandung.
Setelah terbitnya Perda No. 6 Tahun 2002, secara bertahap, Dinas Pengairan Kota Bandung memperpanjang izin pemanfaatan lahan
sempadan sungaisaluran dan kali mati yang telah diterbitkan oleh Dinas PU Pengairan Provinsi DT I Jawa Barat dan Dinas Perumahan Kota
Bandung. Selain Dinas Pengairan, kelembagaan lain yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pengairan adalah kelembagaan perkumpulan petani pemakai air P3A, yakni kelembagaan pengelolaan irigasi yang menjadi
wadah petani pemakai air dalam suatu daerah pelayanan irigasi yang
34 dibentuk oleh petani pemakai air sendiri secara demokratis, termasuk
lembaga lokal pengelola irigasi. Selain kelompok P3A, pengelolaan irigasi juga melibatkan komisi irigasi untuk mewujudkan keterpaduan
pengelolaan sistem irigasi pada setiap provinsi dan kabupatenkota. Di tingkat kabupatenkota, komisi irigasi beranggotakan wakil pemerintah
kabupatenkota dan wakil non pemerintah yang meliputi wakil P3A danatau wakil kelompok pengguna jaringan irigasi dengan prinsip
keanggotaan proporsional dan keterwakilan.
3.3 Isu-Isu Strategis dalam Penyelenggaraan Pengelolaan Sumber Daya Air dan Retribusi Pengelolaan Sumber Daya Air di Kota Bandung