Percobaan 1 Analisis Performansi Perangkat Siemens Radio Access-Low Capacity.

L-6

IV. Percobaan 1

Percobaan 1 adalah melakukan konfigurasi dari perangkat SRA L. Beberapa langkah awal untuk melakukan konfigurasi perangkat SRA L : 1. Nyalakan Radio SRA L. Lalu tunggu hingga Controller Unit melakukan startup sekitar 30 – 60 detik. 2. Cek keadaan perangkat. Lihat apakah keadaan led aktif, pada:  Led ON LINE di RTM unit  Led CH di RTM unit  Led URG dan ∑ di controller unit 3. Tidak ada perangkat card yang gagal led Δ’ harus tidak aktif 4. Tidak ada Alarm untuk kondisi OPEN CABLE. 5. Periksa keadaan receive field receive signal level pada tampilan di RTM. Tampilan pertama RSL tersebut adalah -99 dBm jika tidak bernilai -99 dBm, maka cek kabel IDU dan ODU atau inteferensi frekuensi. 6. Nyalakan komputer dan sambungkan komputer ke IDU. Untuk melakukan konfigurasi setiap perangkat SRA L, sambungkan kabel dari komputerke PC channel pada IDU di SRA L tersebut. 7. Run “SRA L direct connection” koneksi dial up dan pastikan TCPIP running sebelum melanjutkan proses selanjutnya atau klik pada icon SRA L seperti pada gambar L.6. Gambar L.6 SRA L Direct connection L-7 8. Lalu akan muncul user and password seperti pada gambar L.7, gunakan sysmanager untuk USER NAME and admin user untuk PASSWORD. Gambar L.7 Koneksi SRA L. 9. Setelah langkah diatas selesai dilakukan, buka program Local Craft Terminal. Klik tampilan program LCT, seperti pada gambar L.8. Gambar L.8 Icon Program LCT L-8 10. Setelah masuk ke program LCT, klik File  Open Map, seperti pada gambar L.9. Gambar L.9 Open Map pada Program LCT 11. Setelah langkah diatas selesai dilakukan, tampilan seperti gambar L.10 akan muncul, lalu pilihlah File LOCALNE.MAP. Gambar L.10 Pemilihan File LOCALNE.MAP 12. Setelah LOCALNE.MAP dipilih, maka akan muncul tampilan windows seperti pada gambar L.11 . Lalu klik pada tulisan 192.168.255.3 untuk melakukan konfigurasi. L-9 Gambar L.11 Tampilan File LOCALNE.MAP 13. Setelah itu akan muncul windows seperti gambar L.12 untuk login ke perangkat. Pilih Admin User untuk User Class dan readonly untuk Password. Gambar L.12 Login ke Perangkat melalui LOCALNE.MAP 14. Setelah akses diterima akan mucul tampilan seperti gambar L.13 untuk melakukan konfigurasi. Klik pada icon + disamping tulisan configuration lalu akan muncul beberapa bagian yang dapat dikonfigurasi. Bagian – bagian penting untuk konfigurasi adalah equipment, system, Edit NE dan frekuensi. L-10 Gambar L.13 Blok Diagram Perangkat Outdoor Unit ODU 15. Konfigurasi perangkat yang digunakan pada perangkat SRA L dilakukan pada menu equipment. Gambar L.14 menampilakan menu equipment yang telah dipilih. Konfigurasi dilakukan sesuai dengan spesifikasi perangkat SRA L yang digunakan. Dalam tugas akhir ini, ada 2 buah perangkat SRA L yang digunakan dan perlu dikonfigurasi terlebih dahulu.  Konfigurasi untuk perangkat SRA L, antara lain : a. RTM1, kapasitasnya 8x2 Mbits b. Q-adapter isikan unequipped c. EOW isikan equipped d. Alarm isikan standard, dan Trib Int isikan Standard 120 Ohm Gambar L.14 Tampilan Menu Equipment L-11 16. Setelah konfigurasi perangkat benar, proses konfigurasi dilanjutkan ke sistem configuration system. Beberapa item yang perlu dikonfigurasi adalah kapasitas capacity, 4x2 Mbits atau 8x2 Mbits, aktivasi sistem System Activation , on atau off, Mode kanal pengguna User Chan Mode, codirectional atau contradirectional, Daya RF TX dapat diisi dengan nilai antara -4 sampai 20, seperti pada gambar L.15.  Konfigurasi untuk perangkat SRA L, antara lain : a. Capacity isikan 8x2 Mbits b. System Activation : ON. c. User Chan Mode : contradirectional. d. RF TX Power : 10 dBm e. Link Id Code TX : 15 dan Link Id Code TX : 15 f. ODU Power Up : Normal dan ODU Power Down : Normal. Gambar L.15 Tampilan Menu System 17. Konfigurasi frekuensi configuration  frequency. Item yang perlu dikonfigurasi adalah nilai frekuesi Tx dan Rx. Nilai frekuensi tersebut terbatas dan batasannya berbeda – beda sesuai dengan IDU yang digunakan. Selain itu, nilai shifter TX dan RX mengacu pada IDU yang digunakan. Kapasitas capacity, 4x2 Mbits atau 8x2 Mbits. Frekuensi yang digunakan bisa diatur agar tidak terjadi interferensi dengan frekuensi lain yang telah digunakan oleh pihak lain. Nilai frekuensi yang ingin digunakan dapat diatur pada menu Frequency seperti gambar L.16. L-12  Konfigurasi untuk perangkat SRA L pertama, antara lain : a. Tx Frequency : 15.162, 500 MHz Rx Frequency : 14.672, 500 MHz b. Frequency mode : Continuous Mode c. Capacity : 8x2 Mbits  Konfigurasi untuk perangkat SRA L kedua, antara lain : a. Tx Frequency : 14.672, 500 MHz Rx Frequency : 15.162, 500 MHz b. Frequency mode : Continuous Mode c. Capacity : 8x2 Mbits Gambar L.16 Tampilan Menu Frequency 18. Konfigurasi tributari configuration  tributary. Gambar L.17 kiri menunjukkan kapasitas tributari yang tersedia adalah 8x2 Mbits, tetapi sistem hanya menggunakan 4x2Mbits, sedangkan gambar L.17 kanan menunjukkan sistem dengan kapasitas tributari yang tersedia adalah 4x2Mbits dan sistem menggunakan semua kapasitas tributari yang tersedia. L-13 Gambar L.17 Tampilan Menu Tributary Konfigurasi Perangkat SRA L pertama dan kedua, yaitu : Trib 1 – Trib 4 : enabled. 19. Langkah yang terakhir adalah pembuatan IP. Pembuatan IP dilakukan dengan membuka menu Network  NE Address sehingga muncul tampilan seperti gambar L.18, kemudian klik modify untuk mengganti IP Address. IP Address dapat diisikan dengan angka berapa pun sesuai dengan kesepakatan pembuat jaringan IP Address planner.  Konfigurasi untuk perangkat SRA L pertama, antara lain : a. IP Address : 10.10.10.10 b. Net Mask : 255.255.255.0  Konfigurasi untuk perangkat SRA L kedua, antara lain : a. IP Address : 10.10.20.10 b. Net Mask : 255.255.255.0 L-14 Gambar L.18 Tampilan Menu NE Address

V. Percobaan 2