Ekstraksi Minyak TINJAUAN PUSTAKA

7 Bekatul adalah bagian luar beras yang terlepas menjadi serbuk halus pada proses penggilingan padi menjadi beras yang terdiri dari lapisan aleuron, endosperm dan embrio. Lapisan tersebut kaya komponen bioaktif pangan, beberapa di antaranya adalah tokoferol, γ-oryzanol dan β-karoten Tabel 1. Tokoferol, γ-oryzanol dan β-karoten merupakan golongan antioksidan non polar yang berfungsi menghambat proses oksidasi lemak dan mencegah stres oksidatif Mumpuni, 2013. Tabel 1. Kandungan tokoferol, γ-oryzanol, β-karoten dan aktivitas antioksidan minyak bekatul beras merah, putih dan hitam. Variabel Minyak Bekatul Kasar Putih Merah Hitam Tokoferol ppm 18,346 3,706 5,905 γ-oryzanol ppm 13,341 24,201 15,007 β-karoten ppm 1,53 2,26 3,71 Aktivitas Antioksidan 51,71 68,66 47,99 Sumber: Mumpuni 2013

2.2 Ekstraksi Minyak

Minyak dan lemak termasuk salah satu anggota golongan lipid, yaitu lipid netral. Lipid sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelas yaitu lipid netral, fosfatida, spingolipid, dan glikolipid. Semua jenis lipid ini banyak terdapat di alam. Minyak dan lemak yang telah dipisahkan dari jaringan asalnya mengandung sejumlah kecil komponen selain trigliserida yaitu lipid kompleks lesithin, cephalin, fosfatida dan glikolipid, sterol berada dalam keadaan bebas atau terikat dengan asam lemak, asam lemak bebas, lilin, pigmen yang larut dalam lemak dan hidrokarbon. Komponen tersebut mempengaruhi warna dan flavor produk, serta berperan dalam proses ketengikan. Fosfolipid dalam minyak berasal dari biji- 8 bijian biasanya mengandung sejumlah fosfatida yaitu lesithin dan cephalin Ketaren, 2012 Ektstraksi adalah suatu cara untuk mendapatkan minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak. Adapun cara ekstraksi ini bermacam-macam yaitu rendering dry rendering dan wet rendering, mechanial expression dan solvent extraction Ketaren, 2012. Menurut Anon., 2015 a , metode ekstraksi sangat beragam. Ekstraksi dengan pelarut meliputi cara dingin dan cara panas. Cara lain antara lain: destilasi uap, ekstraksi berkesinambungan, superkritikal karbondioksida, esktraksi ultrasonik dan ektraksi energi listrik. Ultrasonik merupakan tekanan suara siklis dengan sebuah frekuensi yang lebih besar daripada batas atas pendengaran manusia. Aplikasi ultrasonik pada reaksi kimia disebut sonochemistry. Efek kimia ultrasonik di dalam cairan berasal dari beberapa fenomena akustik non linear, dimana kavitasi adalah yang paling penting. Kavitasi akustik adalah pembentukan, pertumbuhan dan pecahnya gelembung didalam sebuah cairan yang disinari dengan suara atau ultrasonik. Menurut Cintas and Cravotto 2005, kavitasi merupakan sebuah teknologi di masa yang akan datang karena mempunyai beberapa kelebihan seperti : mereduksi waktu reaksi proses ekstraksi, meningkatkan rendemen, menggunakan kondisi operasi temperatur, tekanan yang rendah dibandingkan cara konvensional. Intensitas gelombang ultrasonik yang merambat akan membawa energi pada suatu luas permukaan per satuan waktu. Jika energi gelombang ultrasonik tersebut melalui jaringan, maka akan melepaskan energi kalor sehingga terjadi pemanasan yang mengakibatkan suhu jaringan meningkat dan kemudian 9 menimbulkan efek kavitasi, yaitu pembentukan, pertumbuhan dan pecahnya gelembung didalam sebuah cairan. Bendicho and Lavilla, 2000. Beberapa penelitian ekstraksi yang menggunakan ultrasonik dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Beberapa hasil penelitian ekstraksi minyak dengan bantuan ultrasonik No Bahan Suhu Waktu menit Pelarut Rasio bahan: pelarut Rendemen Referensi terbaik 1 Mikroalga Chlorella sp 50 o C 60 N- Hexan 1:8 30,1 gml Wati, et al.,2015 2 Kakao 40 o C 30-120 N- Hexan 1:40 − Supardan et al., 2012 3 Rumput Laut 45 o C 30 N- Hexan − 24,70 Cravotto et al., 2008 4 Biji adlay 40 o C 350 − − 96,36 Hu, et al., 2006 5 Kedelai 25 o C 180 N- Hexan 1:15 34 Li et al., 2004

2.3 Minyak Bekatul