Perancangan Buku Pop-Up Untuk Anak-Anak dalam Cerita Ramayana

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN BUKU POP-UP UNTUK ANAK-ANAK DALAM CERITA RAMAYANA

DK 26313/Tugas Akhir Semester II 2012-2013

Oleh :

Ridwan Muhafidin 52110001

Program Studi Desain Grafis

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

(4)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Rumusan Masalah ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 2

1.5 Tujuan ... 2

1.6 Manfaat ... 2

1.7 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II PERANCANGAN BUKU POP UP UNTUK ANAK-ANAK DALAM CERITA RAMAYANA ... 4

2.1 Buku Pop-Up ... 4

2.2 Kisah Ramayana ... 4

2.2.1 Kitab Kisah Ramayana ... 5

2.2.2 Cerita Ramayana ... 5

2.2.3 Karakter-karakter Dalam Kisah Ramayana ... 9

2.3 Media Informasi ... 12

2.3.1 Definisi Media Informasi ... 12


(5)

BAB III STRATEGI PERANCANGAN dan KONSEP VISUAL ... 15

3.1 Strategi Perancangan ... 15

3.1.1 Pendekatan Komunikasi ... 15

3.1.1.1 Pendekatan Secara Visual ... 16

3.1.1.2 Pendekatan Secara Verbal ... 16

3.1.2 Strategi Kreatif ... 16

3.1.3 Strategi Media ... 16

3.1.3.1 Media Utama ... 17

3.1.3.2 Media Pendukung ... 18

3.1.4 Strategi Distribusi ... 19

3.2 Konsep Visual ... 19

3.2.1 Layout ... 20

3.2.2 Tipografi ... 20

3.2.3 Warna ... 21

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA ... 23

4.1 Teknis Media ... 23

4.2 Teknis Produksi Media ... 24 DAFTAR PUSTAKA


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas anugrah dan rahmat-Nya sehingga Tugas Akhir dan penyusunan laporan ini yang berjudul

“Perancangan Buku Pop Up Untuk Anak-anak Dalam Cerita Ramayana”

dapat terselesaikan. Saya haturkan banyak terima kasih kepada Dosen pembimbing yang telah bersedia membimbing selama proses asistensi pada Tugas Akhir, terima kasih kepada Orangtua dan keluarga tercinta yang memberikan dukungan baik moril maupun material kepada penulis, terima kasih kepada rekan setia yang telah banyak membantu sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dan juga rekan-rekan lain yang ikut membatu menyelesaikan laporan ini.

Alasan penulis adalah mencari solusi ketika tingkat pengetahuan pada anak-anak terhadap cerita Ramayana rendah, mudah-mudahan dengan kehadiran buku ini anak-anak masa kini lebih mengetahui dan tertarik terhadap cerita Ramayana. Dan juga sebagai salah satu mata kuliah Tugas Akhir, Fakultas Desain, Program Desain Komunikasi Visual, Universitas Komputer Indonesia.

Penulis sadar bahwa dalam mengerjakan laporan Tugas Akhir ini masih saja ada kekurangannya, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifat membangun dan dapat bermanfaat bagi penulis. Semoga laporan Tugas Akhir ini bisa dimanfaatkan khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.

Bandung, Agustus 2013


(7)

DAFTAR PUSTAKA

Rif’an, A. 2010. Buku Pintar Wayang. Jogjakarta : Garailmu.

R. Sutrisno. 1983. Sekilas Dunia Wayang dan Sejarahnya. Surakarta : ASKI. hlm. 40.

Drs. Sunarto. 1989. Wayang Kulit Purwa Gaya Yogyakarta.Jakarta : BALAI PUSTAKA.

Wikipedia. 2012. Pop Up Book. Diakses pada 18 Oktober 2012. W.W.W: en.wikipedia.org/wiki/Pop-up_book

Wayang Kulit, Di Download dari situs http://id.wikipedia.org/wiki/Wayang_kulit, Di akses 13-09-2012; 20.55 WIB

Ramayana, Di Download dari situs http://id.wikipedia.org/wiki/Ramayana, Diakses 15-04-2013; 22.30 WIB

Kisah Ramayana, Di Download dari situs

http://candidiy.tripod.com/ramayana.htm, Diakses 26-03-2013; 17.45 WIB


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Wayang merupakan seni tradisional yang dimiliki oleh Indonesia terutama populer di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pertunjukan wayang telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan budaya yang indah dan berharga.

Cerita di dalam pewayangan sendiri dibagi menjadi beberapa jenis. Salah satunya adalah kisah Ramayana. Ramayana sendiri adalah sebuah cerita dari india yang digubah oleh Walmiki atau Balmiki. Secara keseluruhan kisah ini menceritakan tentang perjalanan hidup. Biasanya penyampaian cerita Ramayana dilakukan saat adanya pementasan wayang, namun seiring berkembangnya zaman pertunjukan wayang pun mulai kurang diminati sehingga berimbas pula pada kisah Ramayana yang kurang diminati oleh masyarakat, terutama pada kalangan anak-anak.

Seiring dengan perkembangan zaman, cerita Ramayana mulai tergeser oleh cerita-cerita atau hiburan lain yang lebih modern dan lebih mudah dijangkau oleh masyarakat, terutama pada kalangan anak-anak. Masyarakat modern lebih memilih untuk menonton televisi di ruangan keluarga yang nyaman dan anak-anak saat ini lebih banyak memilih untuk membaca buku-buku cerita yang modern. Selain itu saat ini anak-anak lebih memilih untuk membaca buku cerita yang berasal dari luar atau mancanegara, baik buku cerita bergambar (komik) atau buku cerita yang tidak bergambar. Oleh karena itu, kesadaran untuk selalu menjaga dan melestarikan harus selalu diutamakan dan diterapkan agar kisah Ramayana tidak hilang ditelan zaman karena semakin banyaknya hiburan dan cerita-cerita yang modern yang berkembang di masyarakat, terutama di kalangan anak-anak.


(9)

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah dalam pembahasan ini, yaitu :

1. Tingkat pengetahuan pada kalangan anak-anak terhadap kisah Ramayana rendah.

2. Kisah Ramayana adalah salah satu cerita yang kurang di minati oleh anak-anak.

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam pembahasan ini, yaitu :

1. Bagaimana cara memperkenalkan kisah Ramayana kepada anak-anak. 2. Bagaimana cara agar kisah Ramayana tetap diminatioleh anak-anak. 1.4 Batasan Masalah

Dalam cerita pewayangan dibagi menjadi beberapa jenis cerita. Batasan masalah yang akan diberlakukan yaitu tentang kisah Ramayana. 1.5 Tujuan

Adapun tujuan-tujuan dalam pembahasan ini, yaitu : 1. Mengenalkan kisah Ramayana sejak dini.

2. Memberikan pengetahuan mengenai kisah Ramayana kepada anak-anak. 3. Melestarikan kisah Ramayana.

1.6 Manfaat

Adapun manfaat dalam pembahasan ini, yaitu :

1. Masyarakat dapat selalu melestarikan kisah Ramayana .

2. Kisah Ramayana menjadi salah satu cerita yang menarik untuk anak-anak.


(10)

1.7 Sistematika Penulisan

Pada BAB I berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan basalah, tujuan, manfaat.

Pada BAB II berisikan buku pop up, kisah Ramayana, media informasi, target sasaran atau segmentasi.

Pada BAB III berisikan strategi perancangan dan konsep visual. Pada BAB IV berisikan teknis media dan teknis produksi media.


(11)

BAB II

PERANCANGAN BUKU POP-UP UNTUK ANAK-ANAK DALAM CERITA RAMAYANA

2.1 Buku pop-up

Buku pop-up merupakan sebuah buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak atau memiliki unsur 3 dimensi. Sekilas pop-up hampir sama dengan origami dimana kedua seni ini mempergunakan teknik melipat kertas. Walau demikian origami lebih memfokuskan diri pada menciptakan objek atau benda sedangkan pop-up lebih cenderung pada pembuatan mekanis kertas yang dapat membuat gambar tampak secara lebih berbeda baik dari sisi perspektif/dimensi, perubahan bentuk hingga dapat bergerak yang disusun sealami mungkin.

Penggunaan buku seperti ini bermula dari abad ke-13, pada awalnya pop-up digunakan untuk mengajarkan anatomi, matematika, membuat perkiraan astronomi, menciptakan sandi rahasia dan meramalkan nasib. Selama berabad-abad lamanya buku seperti ini hanya digunakan untuk membantu pekerjaan ilmiah, hingga abad ke-18 teknik ini mulai diterapkan pada buku yang dirancang sebagai hiburan terutama ditujukan untuk anak-anak.

2.2 Kisah Ramayana

Ramayana berasal dari kata Rama dan Ayana yang berarti “ Perjalanan Rama”, adalah sebuah cerita dari india yang digubah oleh Walmiki (Valmiki) atau Balmiki. Dan cerita lainnya adalah Mahabharata. Ramayana terdapat pula dalam sastra jawa dalam bentuk kakawin Ramayana, dan gubahan-gubahanya dalam bahasa jawa baru yang tidak semua berdasarkan kakawin ini.


(12)

1.2.1 Kitab Kisah Ramayana

Kisah Ramayana dibagi menjadi tujuh kitab atau kanda dan disebut Saptakanda. Kitab-kitab tersebut diantaranya :

a) Kitab Balakanda

Kitab pertama dalam kisah Ramayana. b) Kitab Ayodhyakanda

Kitab kedua dalam kisah Ramayana. c) Kitab Aranyakanda

Kitab ketiga kisah Ramayana. d) Kitab Kiskindhakanda

Kitab keempat dalam kisah Ramayana. e) Kitab Sundarakanda

Kitab kelima pada kisah Ramayana. f) Kitab Yuddhakanda

Kitab keenam dalam kisah Ramayana. g) Kitab Uttarakanda

Kitab ketujuh dalam kisah Ramayana. 2.2.2 Cerita Ramayana

Dikisahkan di sebuah negeri bernama Mantili ada seorang putri nan cantik jelita bernama Dewi Sinta. Dia seorang puteri raja negeri Mantili yaitu Prabu Janaka. Suatu hari sang Prabu mengadakan sayembara untuk mendapatkan sang Pangeran bagi puteri tercintanya yaitu Sinta, dan akhirnya sayembara itu dimenangkan oleh Putera Mahkota Kerajaan Ayodya, yang bernama Raden Rama Wijaya. Namun dalam kisah ini ada juga seorang raja Alengkadiraja yaitu Prabu Rahwana, yang juga sedang kasmaran, namun bukan kepada Dewi Sinta tetapi dia ingin memperistri Dewi Widowati.Dari penglihatan Rahwana, Sinta dianggap sebagai titisan Dewi Widowati yang selama ini diimpikannya. Dalam sebuah perjalanan Rama dan Sinta dan disertai Lesmana adiknya, sedang melewati hutan belantara yang dinamakan hutan Dandaka, si raksasa Prabu Rahwana mengintai mereka bertiga, khususnya Sinta. Rahwana ingin menculik Sinta


(13)

untuk dibawa ke istananya dan dijadikan istri, dengan siasatnya Rahwana mengubah seorang hambanya bernama Marica menjadi seekor kijang kencana.Dengan tujuan memancing Rama pergi

memburu kijang „jadi-jadian' itu, karena Dewi Sinta

menginginkannya.Dan memang benar setelah melihat keelokan kijang tersebut, Sinta meminta Rama untuk menangkapnya. Karena permintaan sang istri tercinta maka Rama berusaha mengejar kijang seorang diri sedang Sinta dan Lesmana menunggu.

Dalam waktu sudah cukup lama ditinggal berburu, Sinta mulai mencemaskan Rama, maka meminta Lesmana untuk mencarinya.Sebelum meninggalkan Sinta seorang diri Lesmana tidak lupa membuat perlindungan guna menjaga keselamatan Sinta yaitu dengan membuat lingkaran magis.Dengan lingkaran ini Sinta tidak boleh mengeluarkan sedikitpun anggota badannya agar tetap terjamin keselamatannya, jadi Sinta hanya boleh bergerak-gerak sebatas lingkaran tersebut.Setelah kepergian Lesmana, Rahwana mulai beraksi untuk menculik, namun usahanya gagal karena ada lingkaran magis tersebut. Rahwana mulai cari siasat lagi, caranya ia menyamar yaitu dengan mengubah diri menjadi seorang brahmana tua dan bertujuan mengambil hati Sinta untuk memberi sedekah. Ternyata siasatnya berhasil membuat Sinta mengulurkan tangannya untuk memberi sedekah, secara tidak sadar Sinta telah melanggar ketentuan lingkaran magis yaitu tidak diijinkan mengeluarkan anggota tubuh sedikitpun! Saat itu juga Rahwana tanpa ingin kehilangan kesempatan ia menangkap tangan dan menarik Sinta keluar dari lingkaran. Selanjutnya oleh Rahwana, Sinta dibawa pulang ke istananya di Alengka.Saat dalam perjalanan pulang itu terjadi pertempuran dengan seekor burung Garuda yang bernama Jatayu yang hendak menolong Dewi Sinta.Jatayu dapat mengenali Sinta sebagai puteri dari Janaka yang merupakan teman baiknya, namun dalam pertempuan itu Jatayu dapat dikalahkan Rahwana.


(14)

Disaat yang sama Rama terus memburu kijang kencana dan akhirnya Rama berhasil memanahnya, namun kijang itu berubah kembali menjadi raksasa. Dalam wujud sebenarnya Marica mengadakan perlawanan pada Rama sehingga terjadilah pertempuran antar keduanya, dan pada akhirnya Rama berhasil memanah si raksasa.Pada saat yang bersamaan Lesmana berhasil menemukan Rama dan mereka berdua kembali ke tempat semula dimana Sinta ditinggal sendirian, namun sesampainya Sinta tidak ditemukan. Selanjutnya mereka berdua berusaha mencarinya dan bertemu Jatayu yang luka parah, Rama mencurigai Jatayu yang menculik dan dengan penuh emosi ia hendak membunuhnya tapi berhasil dicegah oleh Lesmana. Dari keterangan Jatayu mereka mengetahui bahwa yang menculik Sinta adalah Rahwana.Setelah menceritakan semuanya akhirnya si burung garuda ini meninggal.

Mereka berdua memutuskan untuk melakukan perjalanan ke istana Rahwana dan ditengah jalan mereka bertemu dengan seekor kera putih bernama Hanuman yang sedang mencari para satria guna mengalahkan Subali.Subali adalah kakak dari Sugriwa paman dari Hanuman, Sang kakak merebut kekasih adiknya yaitu Dewi Tara.Singkat cerita Rama bersedia membantu mengalahkan Subali, dan akhirnya usaha itu berhasil dengan kembalinya Dewi Tara menjadi istri Sugriwa. Pada kesempatan itu pula Rama menceritakan perjalanannya akan dilanjutkan bersama Lessmana untuk mencari Dewi Sinta sang istri yang diculik Rahwana di istana Alengka. Karena merasa berutang budi pada Rama maka Sugriwa menawarkan bantuannya dalam menemukan kembali Sinta, yaitu dimulai dengan mengutus Hanuman pergi ke istana Alengka mencari tahu Rahwana menyembunyikan Sinta dan mengetahui kekuatan pasukan Rahwana.

Taman Argasoka adalah taman kerajaan Alengka tempat dimana Sinta menghabiskan hari-hari penantiannya dijemput kembali oleh sang suami. Dalam Argasoka Sinta ditemani oleh Trijata kemenakan Rahwana, selain itu juga berusaha membujuk Sinta untuk


(15)

bersedia menjadi istri Rahwana. Karena sudah beberapa kali Rahwana meminta dan „memaksa' Sinta menjadi istrinya tetapi ditolak, sampai -sampai Rahwana habis kesabarannya yaitu ingin membunuh Sinta namun dapat dicegah oleh Trijata. Di dalam kesedihan Sinta di taman Argasoka ia mendengar sebuah lantunan lagu oleh seekor kera putih yaitu Hanuman yang sedang mengintainya. Setelah kehadirannya diketahui Sinta, segera Hanuman menghadap untuk menyampaikan maksud kehadirannya sebagai utusan Rama.Setelah selesai menyampaikan maskudnya Hanuman segera ingin mengetahui kekuatan kerajaan Alengka. Caranya dengan membuat keonaran yaitu merusak keindahan taman, dan akhirnya Hanuman tertangkap oleh Indrajid putera Rahwana dan kemudian dibawa ke Rahwana. Karena marahnya Hanuman akan dibunuh tetapi dicegah oleh Kumbakarna adiknya, karena dianggap menentang, maka Kumbakarna diusir dari kerjaan Alengka. Tapi akhirnya Hanuman tetap dijatuhi hukuman yaitu dengan dibakar hidup-hidup, tetapi bukannya mati tetapi Hanuman membakar kerajaan Alengka dan berhasil meloloskan diri.Sekembalinya dari Alengka, Hanuman menceritakan semua kejadian dan kondisi Alengka kepada Rama.Setelah adanya laporan itu, maka Rama memutuskan untuk berangkat menyerang kerajaan Alengka dan diikuti pula pasukan kera pimpinan Hanuman.

Setibanya di istana Rahwana terjadi peperangan, dimana awalnya pihak Alengka dipimpin oleh Indrajid.Dalam pertempuran ini Indrajid dapat dikalahkan dengan gugurnya Indrajit.Alengka terdesak oleh bala tentara Rama, maka Kumbakarna raksasa yang bijaksana diminta oleh Rahwana menjadi senopati perang.Kumbakarna menyanggupi tetapi bukannya untuk membela kakaknya yang angkara murka, namun demi untuk membela bangsa dan negara Alengkadiraja.Dalam pertempuran ini pula Kumbakarna dapat dikalahkan dan gugur sebagai pahlawan bangsanya. Dengan gugurnya sang adik, akhirnya Rahwana menghadapi sendiri Rama. Pada akhir pertempuran ini Rahwana juga dapat dikalahkan seluruh pasukan


(16)

pimpinan Rama.Rahwana mati kena panah pusaka Rama dan dihimpit gunung Sumawana yang dibawa Hanuman.

Setelah semua pertempuran yang dasyat itu dengan kekalahan dipihak Alengka maka Rama dengan bebas dapat memasuki istana dan mencari sang istri tercinta. Dengan diantar oleh Hanuman menuju ke taman Argasoka menemui Sinta, akan tetapi Rama menolak karena menganggap Sinta telah ternoda selama Sinta berada di kerajaan Alengka. Maka Rama meminta bukti kesuciannya, yaitu dengan melakukan bakar diri. Karena kebenaran kesucian Sinta dan pertolongan Dewa Api, Sinta selamat dari api. Dengan demikian terbuktilah bahwa Sinta masih suci dan akhirnya Rama menerima kembali Sinta dengan perasaan haru dan bahagia.Dan akhir dari kisah ini mereka kembali ke istananya masing-masing.

2.2.3 Karakter-karakter Dalam Kisah Ramayana 1. Ramawijaya

Seorang kesatria yang sakti, mahir memanah, berhati welasasih.Kalau sudah memiliki kemauan tidak mudah menyerah.

Gambar 2.1 Tokoh Rama Wijaya

Sumber :

(http://4.bp.blogspot.com/-dYO_wL8etP0/TdKaCX4i_3I/AAAAAAAAGxM/fpnvrrTG1o4/s1600/Rama wijaya-Yogya-05.jpg ; diakses 26-11-2012; 13.45 WIB)


(17)

Rama Wijaya : Rama Wijaya dikenal pula dengan nama Ramayana, Ramaragawa, Ramacandra, Ramabadra, Rawadewa dan Raguputra. Ia merupakan putra tunggal Prabu Dasarata, raja negara Ayodya dengan permaisuri Dewi Kusalya. Rama Wijaya adalah seorang satria yang pandai berperang. Walaupun sikapnya lemah-lembut, tetapi ia tangkas menggunakan senjata, terutama panah. Ia rajin berlatih menggunakan panah sehingga tak ada satria lain yang mampu mengalahkan kepandaiannya dalam memanah. Busur yang seberapapun besarnya dapat dilengkungkan olehnya, dan sasaran yang betapapun jauhnya selalu terbidik dengan tepat.Rama Wijaya adalah titisan Dewa Wisnu yang bertugas menciptakan kesejahteraan dunia.

2. Lesmana

Adik Rama Wijaya yang sangat setia kepada kakanya, Rama Wijaya.

Gambar 2.2 Tokoh Lesmana

Sumber :

(http://4.bp.blogspot.com/-DmeBfJehujo/UJn3iqicIVI/AAAAAAAABpk/a6tS0MNWGvw/s1600/la ksmana.jpg; diakses 26-11-2012; 13.45 WIB)

Lesmana : Lesmana atau Laksmana widagda adalah putra Prabu Dasarata, raja negara Ayodya dengan permaisuri kedua Dewi Sumitra, putri Prabu Ruryana raja negara Maespati. Ia mempunyai empat orang saudara seayah lain ibu masing-masing


(18)

bernama ; Ramawijaya/Ramadewa, dari permaisuri Dewi Kusalya, dan Barata, Satrugna serta Dewi Kawakwa ketiganya putra Prabu Dasarata dengan permaisuri Dewi Kekayi. Lesmana bertempat tinggal di kesatrian Girituba.Ia seorang satria brahmacari (tidak kawin). Mempunyai watak halus, setia dan tak kenal takut.Sejak kecil Lesmana sangat rapat dan sangat sayang kepada Rama Wijaya.Lesmana diyakini sebagai titisan Bathara Suman, pasangan Bathara Wisnu.

3. Dewi Sinta

Adalah Istri dari Rama Wijaya.

Gambar 2.3 TokohDewi Sinta

Sumber : (http://wayang.files.wordpress.com/2010/03/sinta2.jpg; diakses 26-11-2012; 13.45 WIB)

Dewi Sinta : Dewi Sinta adalah putri Prabu Janaka, raja negara Mantili atau Mitila (Mahabharata). Dewi Sinta diyakini sebagai titisan Bathari Sri Widowati, istri Bathara Wisnu.Selain sangat cantik, Dewi Sinta merupakan putri yang sangat setia, jatmika (selalu dengan sopan santun) dan suci trilaksita (ucapan, pikiran dan hatinya).Dewi Sinta menikah dengan Rama Wijaya, putra Prabu Dasarata dengan Dewi Kusalya dari negara Ayodya, setelah Rama memenangkan sayembara mengangkat busur Dewa Siwa di negara Mantili. Dari perkawinan tersebut ia memperoleh dua orang putra masing-masing bernama; Lawa dan Kusya.


(19)

4. Prabu janaka

Ayah dari dewi Sinta dan raja dikerajaan Mantili

Gambar 2.4 Tokoh Prabu Janaka

Sumber:(http://www.wayangpedia.com/wpcontent/uploads/2012/09/JAN AKA_SOLO.jpg; diakses 26-11-2012; 13.45 WIB)

Prabu janaka merupakan seorang raja yang masih keturunan Bathara Isyawa, putera kedua sanghyang wisnu dengan permaisuri Dewi Sripujayanti.Prabu janaka merupakan seorang raja yang berwatak brahmana, berperilaku adil, bijaksana, berhati lurus dan bersih.

2.3 Media Informasi

Media informasi terus berkembang dan sangat diperlukan setiap saat karena melalui media informasi manusia dapat mengetahui informasi yang sedang berkembang, selain itu manusia dapat saling berinteraksi satu sama lain. Melalui media informasi juga sebuah pesan dapat tersampaikan dengan baik jika media yang dibuat tepat kepada sasaran dan informasi yang disampaikan bermanfaat bagi pembuat dan target.

2.3.1 Definisi Media Informasi

Demikian pentingnya media informasi pada masa kini, dikarenakan melalui media informasi manusia dapat mengetahui


(20)

informasi dan dapat bertukar pikiran serta berinteraksi satu sama lainnya. Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium.Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Sedangkan pengertian dari informasi secara umum adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang.

Maka pengertian dari media informasi dapat disimpulkan sebagai alat untuk mengumpulkan dan menyusun kembali sebuah informasi sehingga menjadi bahan bermanfaat bagi penerima informasi.

2.4 Target Sasaran atau Segmentasi

Segmentasi dari informasi ini adalah anak-anak yang merupakan generasi penerus.Anak-anak diharapkan sejak dini telah mempunyai ketertarikan untuk membaca kisah Ramayana, sehingga bisa lestari dalam lingkungan modern tempat anak-anak tersebut tinggal.Sasaran penyampaian informasi ini adalah untuk mendukung melestarikan kisah Ramayana.

 Demografis

o Gender : Laki-laki dan perempuan.

o Usia : Anak-anak usia 9 sampai 12 tahun. o Pekerjaan : Siswa.

o Pendidikan : Sekolah Dasar (SD) kelas 3 sampai 6 SD

o Status Ekonomi Sosial : Menengah keatas.

o Perilaku : Yaitu anak-anak sekolah dasar yang tidak tertarik untuk membaca kisah Ramayana.


(21)

 Geografis

Anak-anak yang berada di daerah Bandungkhususnya, umumnya untuk daerah jawa.

 Psikografis

Anak-anak yang memiliki tingkat keingintahuan yang luas akan kisah Ramayana dan anak-anak yang ingin banyak mengetahui hal-hal baru.


(22)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN dan KONSEP VISUAL

1.1 Strategi Perancangan

Permasalahan yang ditemukan penulis pada kisah Ramayana adalah kurangnya informasi sehingga tingkat pengetahuan pada kalangan anak-anak terhadap kisah Ramayana adalah rendah dan juga kurang diminati oleh anak-anak. Dikarenakan anak-anak sekarang lebih memilih untuk membaca cerita-cerita yang modern. Dalam perancangan media informasi kisah Ramayana, perlu adanya strategi perancangan yang tepat agar pesan yang disampaikan kepada target penerima dapat diterima dengan baik dan efektif.

Bentuk media yang digunakan pada media informasi ini adalah buku pop up yang dikemas menjadi menarik, agar target penerima ingin membaca dan mengetahui isi dari buku tersebut.Media tersebut berisi cerita singkat dari kisah ramayana dan dibagi menjadi 5 buku. Adapun tahap-tahap dari strategi perancangan yang perlu dilakukan meliputi :

1.1.1 Pendekatan Komunikasi

Strategi komunikasi merupakan tahap perencanaan untuk menciptakan sebuah pendekatan komunikasi dari sebuah informasi agar informasi tersebut tepat sasaran dan dapat diterima dengan baik oleh penerimanya. Dalam hal merancang media informasi tentang kisah Ramayana, maka diperlukan suatu strategi komunikasi yang ringan, mudah dimengerti, dan jelas.

Strategi komunikasi pada media informasi ini adalah menyampaikan suatu cerita singkat dari kisah Ramayana dengan penyampaian kata-kata yang mudah dipahami oleh anak-anak dengan bahasa yang mudah dimengerti, atau dalam artian menggunakan


(23)

kata-kata yang biasa dipakai oleh anak-anak dalam berkomunikasi sehari-hari baik dengan temannya atau dengan otrangtuanya.

1.1.1.1 Pendekatan Secara Visual

Strategi pendekatan visual menggunakan gambar kartun yang sederhana dan menggunakan teknik pop up sehingga gambar terlihat 3D.Penggunaan teknik pop up ini bertujuan agar menyajiakan suatu buku yang berbeda dari buku cerita pada umumnya dan menjadikan salah satu daya tarik untuk anak-anak saat membaca buku cerita ini karena gambarnya dapat bergerak dan agar anak-anak dapat ikut merasakan suasana dari isi buku ini.Pendekatan visual ini dilakukan karena target sasarannya adalah anak-anak usia 9 sampai 12 tahun.

1.1.1.2 Pendekatan Secara Verbal

Strategi pendekatan verbal yaitu dengan menggunakan kata-kata dan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami oleh anak-anak.

1.1.2 Strategi Kreatif

Strategi kreatif yang dipakai adalah dengan membuat buku cerita bergambar yang dipadukan dengan teknik pop up, yang berisi cerita singkat tentang kisah Ramayana saat pertemuan Rama dan Sinta.

1.1.3 Strategi Media

Strategi yang digunakan dalam perancangan media informasi kisah Ramayana adalah membuat media-media yang bertujuan


(24)

menyampaikan pesan atau informasi yang berhubungan dengan media informasi ini.

Teori penggunaan media untuk perancangan media ini yaitu menggunakan media primer dan media sekunder. Media primer adalah media utama dalam media informasi ini, sedangkan media sekunder adalah media yang bersifat melengkapi atau menunjang media utama.

1.1.3.1 Media Utama

Didasarkan pada permasalahannya, maka dalam pemilihan suatu media harus benar-benar tepat dan cermat agar dapat menjadi solusi dan menjawab permasalahan. Media utama yang akan digunakan adalah buku cerita bergambar yang dipadukan dengan teknik pop up. Buku ini dibagi menjadi 5 seri judul dan pada pembahasan ini adalah tentang buku seri pertama yang berjudul “Pertemuan Rama dan Sinta”. Buku-buku seri lainnya itu sendiri berjudul “Diculiknya Dewi Sinta, Perjalanan Rama dan Hanoman, Pertempuran Rama dan Rahwana, dan Kembalinya Dewi Sinta”

5 seri judul buku itu adalah :

 Buku pertama berjudul “Pertemuan Rama dan

Sinta” menceritakan tentang bagaimana

bertemunya Ramawijaya dengan Dewi Sinta.

 Buku kedua berjudul “Diculiknya Dewi Sinta” menceritakan tentang Dewi Sinta yang diculik oleh raja yang jahat bernama Rahwana.

 Buku ketiga berjudul “Perjalanan Rama dan Hanoman” menceritakan tentang pertemuan antara Rama dan Hanoman yang bertujuan untuk menyelamatkan Dewi Sinta.

 Buku keempat berjudul “Pertempuran Rama dan Rahwana” menceritakan tentang peperangan


(25)

antara Ramawijaya dengan Rahwana untuk menyelamatkan Dewi Sinta.

 Buku kelima berjudul “Kembalinya Dewi Sinta” menceritakan tentang Dewi Sinta yang berhasil diselamatkan oleh Rama dan kembali bersama Ramawijaya.

1.1.3.2 Media Pendukung

Media pendukung yang digunakan merupakan media tambahan untuk mendampingi media utama. Media-media pendukung ini yaitu media-media yang efektif untuk menyampaikan informasi dari media utama.

 Kalender

Media pendukung ini berisi tentang tokoh-tokoh dan yang ada pada cerita Ramayana.

 Card game

Card game ini bertujuan untuk media evaluasi tentang tokoh-tokoh yang ada pada kisah Ramayana yang telah dibaca dari buku pop up.

 Poster

Media ini berfungsi sebagai media promosi untuk memasarkan buku cerita bergambar yang dijadikan sebagai media utama. Poster ini ditempel pada saat buku telah diterbitkan dan dipasarkan.

 X Banner

X banner menjadi salah satu media promosi yang ditempatkan didepan pintu masuk book store.

 Stiker

Media ini berfungsi sebagai media pengingat pada anak-anak tentang tokoh-tokoh yang ada pada kisah Ramayana.


(26)

 Gantungan Kunci

Melihat target pasarnya adalah anak-anak, maka pembuatan media gantungan kunci diperlukan, karena anak-anak SD biasanya mempunyai tas sekolah kesayangannya. Maka gantungan ini bisa digunakan sebagai gantungan tas, dan juga sebagai media pengingat tentang tokoh-tokoh yang ada pada kisah Ramayana.

 Pin

Media ini berfungsi sebagai media pengingat dari tokoh-tokoh yang ada pada kisah Ramayana dan sebagai media promosi.

1.1.4 Strategi Distribusi

Media utama yang berupa buku akan ditawarkan kepada pihak penerbit yang mempunyai potensi dalam menerbitkan buku-buku pengetahuan berupa cerita fiksi atau nonfiksi. Toko-toko buku seperti gramedia menjadi target utama dalam pendistribusian buku ini.

1.2 Konsep Visual

1.2.1 Layout

Konsep desain layout dalam perancangan buku pop up kisah ramayana ini custom yaitu berukuran 18 cm x 23.5 cm. Alas dari buku ini full colour dan objek lainnya berdiri atau 3D.


(27)

Gambar 3.1 Contoh Layout Halaman 1

1.2.2 Tipografi

Pemilihan yang baik harus mengarah pada tingkat keterbacaan dan menarik.Selain itu huruf juga menggambarkan karakter dari pesan yang disampaikan.Oleh karena itu penulis menggunakan huruf Prida61 dan Connie.

Gambar 3.2 Font Prida61


(28)

1.2.3 Warna

Media buku pop up ini mengambil warna dari warna kulit kartun agar warnanya terlihat enak dilihat.

Gambar 3.4 Penjelasan Warna Ramawijaya


(29)

Gambar 3.6 Penjelasan Warna Lesmana


(30)

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

1.1 Teknis Media

Dalam proses pembuatan media yang akan digunakan penulis melakukan beberapa tahapan :

 Tahapan Sketsa

Tahapan awal dari pembuatan media adalah sketsa-sketsa kecil yang berguna membantu membuat hasil akhir dari visualnya.

 Tahapan Eksekusi Visual

Tahapan ini yaitu dimana saat proses pewarnaan dan menentukan ukuran-ukuran dari masing-masing objek.

 Tahapan Perancangan

Tahapan ini adalah tahapan penggabungan dari berbagai objek yang telah melewati tahapan eksekusi visual, termasuk dalam pengaplikasian pada media-media pendukung.

Finishing

Setelah mendapatkan tampilan yang diinginkan, baru dilakukan proses cetak.


(31)

1.2 Teknis Produksi Media

Jenis media yang diproduksi adalah sebagai berikut :

Buku Pop Up

 Ukuran : 18 x 23,5 cm

 Teknik : Cetak offset

 Bahan : BW 260gr


(32)

Poster

 Ukuran : A3 (21,9 x 42 cm)

 Teknik : Cetak offset

 Bahan : Art Paper 260gr


(33)

X-Banner

 Ukuran : 60 x 160 cm

 Teknik : Digital Printing

 Bahan : Poliposter Outdor


(34)

Kalender

 Ukuran : 25 x 16 cm

 Teknik : Cetak Offset

 Bahan : Art Paper 260gr


(35)

Card Game

 Ukuran : 8 x 11 cm

 Teknik : Cetak Offset

 Bahan : Art Paper 260gr


(36)

Pin

 Ukuran : 5.8 cm

 Teknik : Cetak Offset

 Bahan : Art Paper 120gr


(37)

Stiker

 Ukuran : 6 x 10 cm

 Teknis : Cetak Offset

 Bahan : Indoor Sticker Cormo


(38)

Gantungan Kunci

 Ukuran : 5.8 cm

 Teknis : Cetak Offset

 Bahan : Art Paper 120gr


(39)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Biodata

Nama : Ridwan Muhafidin

Tempat / Tanggal Lahir : Cirebon, 05 April 1992

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Cibiru Indah 1 No. 02 RT. 01 RW. 16 Ds. Cibiru Wetan Kec. Cileunyi Kab. Bandung 40625

No Handphone : 089656307750

E-mail : oneniet181206@gmail.com

2. Pendidikan

1998-2004 : SDN Cibiru 1 Bandung

2004-2007 : SMPN 8 Bandung

2007-2010 : SMKN 6 Bandung

2010-2013 : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV)


(1)

Kalender

 Ukuran : 25 x 16 cm  Teknik : Cetak Offset  Bahan : Art Paper 260gr


(2)

28 Card Game

 Ukuran : 8 x 11 cm  Teknik : Cetak Offset  Bahan : Art Paper 260gr


(3)

Pin

 Ukuran : 5.8 cm  Teknik : Cetak Offset  Bahan : Art Paper 120gr


(4)

30 Stiker

 Ukuran : 6 x 10 cm  Teknis : Cetak Offset

 Bahan : Indoor Sticker Cormo


(5)

Gantungan Kunci  Ukuran : 5.8 cm  Teknis : Cetak Offset  Bahan : Art Paper 120gr


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Biodata

Nama : Ridwan Muhafidin

Tempat / Tanggal Lahir : Cirebon, 05 April 1992 Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Cibiru Indah 1 No. 02 RT. 01 RW. 16 Ds. Cibiru Wetan Kec. Cileunyi Kab. Bandung 40625

No Handphone : 089656307750

E-mail : oneniet181206@gmail.com

2. Pendidikan

1998-2004 : SDN Cibiru 1 Bandung

2004-2007 : SMPN 8 Bandung

2007-2010 : SMKN 6 Bandung

2010-2013 : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV)