17
2.9.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek atau subyek yang memiliki kuantitas atau kualitas tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan diselidiki dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2011. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi obyek dan benda-
benda alam lainnya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang
dimiliki oleh subyek atau obyek yang diteliti itu.
1.9.2 Penentuan Jumlah Sampel
Sampel contoh adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peniliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Sebagai
anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling. Usman dan Akbar, 2000.
Teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Pengambilan sampel ini harus sedemikian rupa sehingga diperoleh
sampel yang benar-benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Ada dua macam teknik pengambilan sampling dalam
penelitian yang umum dilakukan yaitu: 1.
Probability sampling adalah teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Teknik sampling Probability sampling terdiri atas empat macam dengan uraian sebagai berikut:
a. Sampling Random Sederhana
Ciri utama sampling ini adalah setiap unsur dari keseluruhan populasi mempunyai kesempatan yang sama
untuk dipilih. Caranya adalah dengan menggunakan undian, ordinal, table bilangan random, atau computer.
18
b. Teknik Sampling Bertingkat
Teknik sampling ini disebut juga dengan istilah teknik sampling berlapis, berjenjang, dan petala. Teknik ini
digunakan apabila populasinya heterogen atau terdiri atas kelompok-kelompok yang bertingkat.
c. Teknik Sampling Kluster.
Teknik sampling ini juga disebut dengan teknik sampling daerah. Teknik ini digunakan apabila populasi tersebar dalam
beberapa daerah, provinsi, kabupaten, kecamatan, dan seterusnya.
d. Teknik Sampling Sistematis.
Teknik ini sebenarnya adalah teknik random sampling sederhana yang dilakukan secara ordinal. Artinya anggota
sampel dipilih berdasarkan urutan tertentu. e.
Teknik Sampling Proporsional Proportional Sampling. Teknik sampling proporsional yaitu sampel yang dihitung
berdasarkan perbandingan. 2. Non-Probability sampling adalah teknik sampling yang tidak
memberikan peluang pada setiap anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel. Teknik sampling Non-Probability sampling terdiri
atas tiga macam dengan uraian seperti berikut ini: a. Teknik Sampling Kebetulan
Teknik sampling kebetulan dilakukan apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap orang atau benda yang
kebetulan ada atau dijumpai. b. Teknik Sampling Bertujuan Porpusive Sampling
Teknik ini digunakan apabila anggota sampel yang dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitiannya.
c. Teknik Sampling Kuota Teknik ini digunakan apabila anggota sampel pada suatu
tingkat dipilih dengan jumlah tertentu kuota dengan ciri-ciri tertentu.
19
Sugiyono 2012 memberikan saran-saran tentang ukuran sampel untuk penelitian sebagai berikut:
1. Ukuran sampel yang layak untuk penelitian adalah antara 30
sampai 500. 2.
Bila sampel dibagi dalam kategori misalnya pria-wanita, pegawai negeri-swasta dan lain-lain, maka jumlah anggota
sampel setiap kategori minimal 30. 3.
Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivarlate, maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari
jumlah variable yang diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada lima independen+dependen, maka jumlah anggota sampel
10 x 5 = 50. Untuk penelitian experiment yang sederhana, yang menggunakan
kelompok experiment dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota masing-masing kelompok 10 sampai dengan 20. Pada penelitian ini
digunakan teknik pengambilan sampling terdapat Purposive Sampling yang dikenal juga sampling pertimbangan yaitu, teknik sampling yang
digunakan jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampel atau penentu jumlah sampel untuk tujuan
tertentu Riduwan, 2003.
2.10 Metode Analytical Hierarchy Process AHP