Pengujian 5-fold cross validation

Pegawai PegawaiTetapControl PegawaiTetapControl Controller CalonPegawai CalonPegawai Entity Seleksi Calon Pegawai SeleksiCalonPegawai SeleksiCalonPegawai Interface SeleksiControl SeleksiControl Controller PegawaiTetap PegawaiTetap Entity Seleksi Pegawai Tetap SeleksiPegawaiTetap SeleksiPegawaiTetap Interface SeleksiControl SeleksiControl Controller PegawaiTetap PegawaiTetap Entity Implementasi file secara lebih lengkap akan dijelaskan di lampiran VI pada halaman 125. Berikut ini adalah tabel file yang digunakan sebagai tools : No Nama File Fungsi 1. mysql-connector-java-5.0.5-bin.jar Koneksi ke database 2. jcalendar-1.3.2.jar Library untuk pallete Calendar

4.4. Pengujian Hasil Sistem

4.4.1. Pengujian 5-fold cross validation

Setelah semua usecase berhasil diimplementasikan dan dapat diakses langsung oleh user, tahap akhir dari penelitian ini adalah pengujian sistem yang telah dibangun. Sistem seleksi pegawai yang dibangun menggunakan algoritma Naive Bayesian. Dalam pengujian ini penulis menggunakan teknik k-fold cross validation dengan 5-fold. Tahap pengujian sistem sebagai berikut: 1. Penentuan 5 kelompok data Dalam penelitian ini terdapat data sebanyak 325 data. Data dibagi menjadi 5 kelompok atau bagian yang hampir sama, seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini: 2. Pengujian dan Perhitungan Akurasi Setelah data dikelompokan menjadi 5 bagian, maka langkah selanjutnya adalah pengujian dan perhitungan akurasi. Proses pengujian dilakukan dengan 5-fold cross validation. Sedangkan proses perhitungan menggunakan rumus : Hasil pengujian dan perhitungan akurasi dengan menggunakan 5-fold sebagai berikut : Tabel 4.1 Tabel Hasil Perhitungan Akurasi Pengujian Data Training Data Testing Total Data Training Total Data Testing Data Tidak Sesuai Data Sesuai AKURASI I B,C, D, E A 259 66 29 37 56 II A,C,D,E B 259 66 32 34 52 III A,B,D,E C 259 66 38 28 42 IV A,B,C,E D 259 66 37 29 44 V A,B,C,D E 264 61 32 34 56 Rata-rata 50 Dari hasil pengujian akurasi seperti terlihat pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa : 1. Menggunakan teknik 5-fold cross validation, pengujian dengan presentase akurasi yang paling jelek terdapat pada pengujian III dengan akurasi data sebesar 42. Sedangkan yang paling bagus terdapat pada pengujian I dengan tingkat akurasi sebesar 56. 2. Pada pengujian III dan penhujian IV masih memiliki nilai akurasi di bawah 50. Hal ini dapat disebabkan karena variasi data untuk tiap atribut data test rekrutmen berbeda-beda tetapi metode untuk pengelompokkan datanya sama. Oleh karena itu, jumlah variasi klasifikasi yang dihasilkan pun berbeda-beda. Asumsi lain yang dimiliki adalah dengan adanya data-data anomali pada data training dapat memengaruhi nilai akurasi sistem. Dari data training sebanyak 325 data terdapat 7 record yang memiliki pola data seperti pada tabel 4.2 Tabel 4.2 Tabel Data Anomali ID Nama nilai_ STTB test_ psikologi test_ tertulis test_ wawancara test_ kesehatan status_ penerimaan TRN-02039 Mustangin 7,88 Kurang Disarankan 76 3,1 A Diterima TRN-03024 Susanto 6,80 Kurang Disarankan 81 2,7 A Diterima TRN-03040 Muh. Puji Astoko 6,92 Kurang Disarankan 75 3,4 A Diterima TRN-03050 Wibowo Rokhmadi 7,88 Kurang Disarankan 78 3,2 A Diterima TRN-08047 Andreas Tommy Guntoro 7,07 Kurang Disarankan 80 3,1 A Diterima TRN-10037 Sayat 8,22 Kurang Disarankan 81 3,0 A Diterima TRN-10055 Slamet Yunianto 7,45 Kurang Disarankan 84 3,3 A Diterima Data pada tabel 4.2 dianggap bersifat anomali karena status penerimaan= diterima yang didapat seorang pelamar ketika menjadi pegawai tidak merepresentasikan kemampuan akademis pelamar yang dilihat dari nilai test rekrutmen yaitu nilai STTB, test psikologi, test tertulis, test wawancara, dan test kesehatan.

4.4.2. Analisis Struktur Algoritma Naive Bayesian