Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2008-2012

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI
PERIODE 2008-2012
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi

Diajukan oleh :

EKA SEPTIA NURWAHYUNI
109081000076

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H / 2013 M

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I.


IDENTITAS PRIBADI
Nama
Tempat, Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Status
Agama
Alamat Rumah

No. Telepon/ HP
Email
II.

PENDIDIKAN FORMAL
1997 – 2003
2003 – 2006
2006 – 2009
2009 – Sekarang

III.


: SD Negeri Kp.Utan I
: Mts Fathul Hidayah
: MAN 4 Model Jakarta
: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

PENGALAMAN ORGANISASI
2003 – 2006
2006 – 2009
2009 – Sekarang

IV

: Eka Septia Nurwahuni
: Lamongan, 19 September 1990
: Perempuan
: Belum Menikah
: Islam
: Jl. Kertamukti RT.008 RW.04 No.3
Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang

Selatan 15419
: (021) 7428668 / 081212378230
: ekaseptya19@yahoo.com

: Anggota OSIS di Mts Fathul HIdayah
: Anggota Paduan Suara di Man 4 Model
Jakarta
: Anggota Himpunan Mahasiswa Islam
(HMI), Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta

PENGALAMAN KERJA
2011

: Menjadi Guru Les Untuk Anak SD

v

Abstract


This study aims to analyze the effect of dividend, profitability, asset
growth, firm size and asset structure as an independent variable on capital
structure be measured by debt to equity ratio as the dependent variable.
This study used a sample of 16 manufacturing company exchange listed on
the Stock Exchange at the time of the study was 5 years ie from 2008 to 2012.
Sampling method used was purposive sampling method and statistical test used is
a panel regression with random effect models. Empirical results of this study
indicate that there are significant variables simultaneously on dividend,
profitability, asset growth, firm size and asset structure on debt to equity ratio by
probability is 0.000000. The results also show that the partial variable dividend
significantly negative with a probability of 0.0257, profitability variable
significantly negative with a probability of 0.0077, asset growth variable does not
affect the probability of 0.2240, firm size variable significantly positive a with
probability of 0.0000, and asset structure significantly negative with probability
0.0007. And the relationship between the independent variable on the dependent
variable is equal to 45.5809%, which means that the rest influenced by other
variables not included in the model.
Keywords: dividend, profitability, asset growth, firm size, asset structure, and
capital structure.


vi

Abstrak

Penelitiaan ini bertujuan untuk menganalisis dividen, profitabilitas
(ROA), pertumbuhan aktiva, ukuran perusahaan, dan struktur aktiva sebagai
variabel bebas terhadap struktur modal perusahaan yang diukur dengan debt to
equity ratio sebagai variabel terikatnya.
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 16 perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI dengan waktu penelitian adalah 5 tahun yaitu dari tahun
2008 – 2012. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah metode purposive
sampling dan uji statistik yang digunakan adalah uji regresi panel dengan model
random effect. Hasil empiris penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh
secara simultan pada variabel dividen, profitabilitas (ROA), pertumbuhan aktiva,
ukuran perusahaan, dan struktur aktiva terhadap debt to equity ratio dengan
probabilitas sebesar 0,000000. Hasil penelitian ini juga menunjukan secara parsial
bahwa variabel dividen berpengaruh signifikan negatif dengan probabilitas
sebesar 0,0257, variabel profitabilitas (ROA) berpengaruh signifikan negatif
dengan probabilitas sebesar 0,0077, variabel pertumbuhan aktiva tidak
berpengaruh dengan probabilitas sebesar 0,2240, variabel ukuran perusahaan

berpengaruh signifikan positif dengan probabilitas 0,0000, dan variabel struktur
aktiva berpengaruh signifikan negatif dengan probabilitas sebesar 0,0007. Dan
hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebesar
45,5809%, yang berarti sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
dimasukan ke dalam model.
Kata kunci: dividen, profitabilitas, pertumbuhan aktiva, ukuran perusahaan,
struktur aktiva dan struktur modal.

vii

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat, rahmat, karunia, hidayah dan
inayah-Nya yang diberikan kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan
seluruh umat muslim yang ada di dunia.
Alhamdulillahi Rabbil”alamin dengan rahmat dan ridho Allah SWT akhirnya
Penulis

dapat


menyelesaikan

skripsi

yang

berjudul

“Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI
Periode 2008-2012”. Penulis menyadari bahwa hasil skripsi ini masih jauh dari
sempurna, Namun inilah hasil kerja maksimal yang dapat Penulis berikan. Pada
kesempatan ini, Penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
1. Allah SWT atas segala karunia, nikmat, hidayah serta kasih saying-NYA
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Untuk Mama tersayang ibu Suliana dan Ayah tercinta bapak Tohari yang
selalu memberikan limpahan perhatian, kasih sayang, doa, semangat, kritikan
serta sindiran yang tidak pernah putus untuk kebaikan Ananda.
3. Bapak Prof. Ahmad Rodoni, MM selaku dosen pembimbing I yang selalu
meluangkan waktunya untuk memberikan arahan serta bimbingan juga
masukan-masukan yang sangat positif hingga akhirnya skripi ini dapat
terselesaikan.
4. Bapak Dr. Indo Yama Nasarusin,SE,. MAB selaku dosen pembimbing II yang
telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan serta bimbingan juga
masukan-masukan yang sangat positif hingga akhirnya skripi ini dapat
terselesaikan.

viii

5. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis yang telah memberikan ijin dalam penulisan skripsi ini.
6. Bapak Ahmad Dumyathi Bashori, Dr.,MA selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Ibu Titi Dewi Warninda SE,M.Si selaku
Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
7. Bapak Miftahul Munir, Drs., MM selaku dosen pembimbing akademik.

8. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM yang selama ini telah banyak membantu
penulis dalam banyak hal.
9. Seluruh Dosen dan jajaran staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah
memberikan ilmu pengetahuan yang luas selama perkuliahan.
10. Adikku yang paling sweet yang selalu memberikan semangat dukungan moril
sehingga penulis dapat lebih giat dan rajin dalam menyelesaiakan skripsi ini
11. Ibu Rita Widiarti, SE melalui beliaulah penulis mendapatkan berbagai macam
ilmu tentang ekonomi dan akuntansi. Berkat bimbingan beliau, penulis bisa
memperoleh banyak pengalaman dalam mengikuti berbagai lomba di
beberapa universitas-universitas untuk mewakili MAN 4 Model Jakarta. Dan
hingga sampai saat ini beliau selalu memberikan semangat dan motivasi
kepada penulis hingga skripsi ini dapat terselesaikan.
12. Sahabat-sahabat yang sudah penulis anggap seperti keluarga Ahmad Reyhan
(abang), Meri Wulandari, Maharani arief dan Fifi Fitriani terima kasih atas
semua semangat, dukungan serta doa yang selalu mereka berikan kepada
penulis.
13. Sahabat-sahabat terbaik penulis yang selalu menemani di bangku perkuliahan
maupun di luar perkuliahan baik suka maupun duka Meri Wulandari, Fajar
Ari Juniarti, Fany Agustine dan Fitri Indriana.
14. Risty Kurnia Ainannur sahabat penulis yang selalu bersama baik suka maupun

duka dan yang selalu membantu penulis dalam segala hal.
15. Keluarga besar Manajemen B 2009 yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu, terimakasih atas kebersamaan dan kekompakannya selama ini.
ix

16. Suluruh

teman-teman

Manajemen

Keuangan

terima

kasih

atas

kebersamaannya selama ini.

17. Seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Uin Syarif Hidayatullah
yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Atas jasa-jasa mereka semua penulis tidak bisa memberi apa-apa kecuali
Jazakumullah Khoiron Kasiron, semoga Allah membalas kebaikan mereka
dengan sebaik-baiknya. Penulis berharap bahwa skripsi ini akan mendatangkan
manfaat bagi para pembacanya. Akhir kata penulis memohon maaf apabila masih
terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan skripsi ini.

Ciputat, 08 Agustus 2013
Penulis

Eka Septia Nurwahyuni
NIM 10908100076

x

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ..........................................................

i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................

iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .....................

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................

v

ABSTRACT ...... ..............................................................................................

vi

ABSTRAK ... ...... ............................................................................................ vii
KATA PENGANTAR.................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................

xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi
BAB I

PENDAHULUAN........................................................................

1

A. Latar Belakang Penelitian .......................................................

1

B. Perumusan Masalah................................................................. 13
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 13
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 15
A. Landasan Teori........................................................................ 15
1. Pengertian Struktur Modal ................................................ 15
2. Teori Struktur Modal......................................................... 17
a. Teori Struktur Modal Tradisional .............................. 18
1) Pendekatan Laba Bersih (NI) .............................. 18
2) Pendekatan Laba Operasi Bersih (NOI) ............. 18
3) Pendekatan Tradisional ...................................... 19
b. Teori Struktur Modal Modern .................................... 20
1) Model Modigliani-Miller tanpa Pajak................. 20
2) Model Modigliani-Miller Efek Pajak.................. 21

xi

c. Pecking Order Theory ................................................ 21
d. Signaling Theory ........................................................ 23
e. Asymmetric Information Theory................................. 24
f. Trade-off Theory ........................................................ 25
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal......... 25
4. Keterkaitan Antar Variabel ............................................... 29
B. Penelitian Terdahulu ............................................................... 31
C. Kerangka Berpikir ................................................................... 38
D. Hipotesis.................................................................................. 39
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 41
A. Ruang Lingkup Penelitian....................................................... 41
B. Metode Penentuan Sampel ...................................................... 41
C. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 42
D. Metode Analisis Data ............................................................. 43
1. Analisis Data Panel ........................................................... 43
a. Model Common Effect.................................................. 45
b. Model Fixed Effect....................................................... 46
c. Model Random Effect................................................... 47
2. Tahap Analisis Data .......................................................... 48
a. Uji Chow ...................................................................... 48
b. Uji Hausman ................................................................ 49
3. Uji Dasar Asumsi Klasik................................................... 51
a. Uji Normalitas.............................................................. 51
b. Uji Multikolineritas...................................................... 52
c. Uji Heteroskedastisitas................................................. 53
d. Uji Autokorelasi ........................................................... 54
e. Koefesien Determinasi ................................................. 56
f. Uji Simultan ................................................................. 56
g. Uji Parsial..................................................................... 57
xii

E. Operasionalisasi Variabel........................................................ 59
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................ 62
A. Gambaran Umum Objek Penelitan ......................................... 62
1. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia .............................. 62
2. Sejarah Objek Penelitian ................................................... 65
B. Pengujian dan Pembahasan ..................................................... 83
1. Deskriptif Sampel ............................................................. 83
2. Deskriptif Variabel ........................................................... 84
C. Analisis dan Pembahasan ........................................................ 98
1. Uji Persyaratan Analisis .................................................... 98
a. Uji Chow ............................................................... 98
b. Uji Hausman.......................................................... 101
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................. 102
a. Uji Normalitas ....................................................... 102
b. Uji Multikolinieritas .............................................. 103
c. Uji Heteroskedastisitas .......................................... 105
d. Uji Autokorelasi .................................................... 107
3. Hasil Uji Signifikansi......................................................... 109
a. Uji Adjusted R2 ....................................................... 109
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)........................... 111
c. Uji Signifikansi Parsial (Uji T) .............................. 111
d. Analisis Regresi Berganda ..................................... 118

BAB V

PENUTUP .................................................................................... 125
A. Kesimpulan.............................................................................. 125
B. Implikasi.................................................................................. 126
C. Saran........................................................................................ 127

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 129
LAMPIRAN.................................................................................................... 132

xiii

DAFTAR TABEL
No
Keterangan
Halaman
1.1 Rata-Rata Nilai Debt to Equity Ratio....................................................... 4
1.2 Rata-Rata Variabel Rasio Keuangan........................................................ 6
2.1 Ringkasan Penelitian Sebelumnya ........................................................... 32
3.1 Sampel Penelitian..................................................................................... 42
3.2 Uji Statistik Durbin-Watson..................................................................... 52
4.1 Daftar Sampel Perusahaan ....................................................................... 84
4.2 Data Deskriptif Debt to Equity Ratio....................................................... 85
4.3 Data Deskriptif Nilai Dividen .................................................................. 87
4.4 Data Deskriptif Profitabilitas ................................................................... 90
4.5 Data Deskriptif Pertumbuhan Aktiva....................................................... 93
4.6 Data Deskriptif Ukuran Perusahaan......................................................... 94
4.7 Data Deskriprif Struktur Aktiva............................................................... 96
4.8 Uji Signifikansi Common Effect .............................................................. 99
4.9 Uji Signifikansi Fixed Effect.................................................................... 100
4.10 Uji Multikolinieritas................................................................................. 104
4.11 Uji Heteroskedastisitas............................................................................. 106
4.12 Uji Autokorelasi....................................................................................... 108
4.13 Hasil Uji Adjusted R Square .................................................................... 110
4.14 Hasil Uji T (Parsial) ................................................................................. 113
4.15 Uji Regresi Berganda dengan Model Random Effect .............................. 118

xiv

DAFTAR GAMBAR
No
Keterangan
Halaman
1.1 Grafik Pertumbuhan Ekonomi ................................................................... 11
4.1 Grafik Debt to Equity Ratio ....................................................................... 85
4.2 Grafik Nilai Dividen .................................................................................. 89
4.3 Grafik Profitabilitas.................................................................................... 91
4.4 Grafik Pertumbuhan Aktiva ....................................................................... 92
4.5 Grafik Ukuran Perusahaan ......................................................................... 95
4.6 Grafik Struktur Aktiva ............................................................................... 97
4.7 Uji Normalitas............................................................................................ 103

xv

DAFTAR LAMPIRAN

No

Keterangan

Halaman

1.1 Hasil Regresi Common Effect .................................................................... 132
1.2 Hasil Regresi Fixed Effect.......................................................................... 133
1.3 Hasil Regresi Random Effect ..................................................................... 134
1.4 Uji Normalitas............................................................................................ 135
1.5 Uji Multikolinieritas................................................................................... 136
1.6 Uji Heteroskedastisitas............................................................................... 137
1.7 Uji Autokorelasi ......................................................................................... 138
1.8 Data Penelitian ........................................................................................... 139

xvi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian
Peran manajemen keuangan semakin luas dan sangat penting. Seorang
manajer keuangan berkepentingan untuk mengadakan investasi dana pada
berbagai aktiva dan memperoleh kombinasi pembelanjaan terbaik dalam
hubungannya dengan penilaian perusahaan secara keseluruhan. Hal pertama
merupakan fungsi atau kegiatan penggunaan dana, sedangkan yang kedua
merupakan fungsi atau kegiatan memenuhi kebutuhan dana (Moeljadi 2006 ;7).
Salah satu tugas terpenting manajer keuangan adalah menggalang dana yang
dibutuhkan perusahaan untuk investasi dan operasinya. Inilah keputusan
pendanaan. Ketika suatu perusahaan perlu mendapatkan dana, perusahaan itu bisa
mengundang para investor untuk menanamkan uang kas sebagai ganti bagian laba
di masa depan, atau menjajikan untuk melunasi kas investor itu plus tingkat
bunga tetap. Dalam kasus pertama, para investor menerima pangsa saham dan
menjadi pemegang saham, pemilik sebagian perseroan. Dalam kasus kedua, para
investor adalah pemberi pinjaman, yakni investor utang yang suatu hari harus
mendapatkan pelunasan. Pilihan antara pendanaan utang dan ekuitas sering
disebut dengan keputusan struktur modal. (Myers, 2007;6).

1

Perusahaan yang sedang berkembang memerlukan modal yang dapat berasal
dari utang maupun ekuitas. Utang mempunyai dua keuntungan. Pertama, bunga
yang dibayarkan dapat dipotong untuk tujuan pajak, sehingga menurunkan biaya
efektif dari utang. Kedua, pemegang utang (debtholder) mendapat pengembalian
yang tetap, sehingga pemegang saham (stockholder) tidak perlu mengambil
bagian laba mereka ketika perusahaan dalam kondisi prima (Brigham dan
Houston, 2001;5).
Keputusan pendanaan akan menyangkut penentuan secara optimal mengenai
struktur modal dan kebijakan dividen. Penentuan keputusan yang optimal
mengenai struktur modal dan kebijakan dividen ini berhubungan dengan upaya
pencapaian tujuan perusahaan. Dalam teori keuangan tradisional dinyatakan
bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran atau kekayaan
para pemegang saham atau pemilik. dengan keputusan pendanaan yang optimal
secara teoritis akan dapat mengarah pada peningkatan kemakmuran atau kekayaan
para pemegang saham (Moeljadi, 2006;236).
Manajer perusahaan tidak membuat keputusan mengenai struktur modal
hanya satu kali saja tetapi secara teratur meningkatkan modal investasi untuk
mengembangkan perusahaan sehingga harus dipilih kombinasi antara modal
saham dan hutang untuk memperoleh tambahan dana. Keputusan pembayaran
pembayaran dividen akan mengurangi saldo laba ditahan sehingga mengurangi
penambahan dana secara internal. (Sundjaja, 2010;271)

2

Struktur modal perusahaan adalah campuran antara hutang jangka panjang
dan modal perusahaan yang digunakan untuk membiayai operasinya. Menurut
Riyanto (2001 ;84) struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara
modal asing (jangka panjang) dengan modal sendiri. Sedangkan menurut Brigham
dan Gapenski dalam Rodoni dan Ali (2010 ;137), struktur modal merupakan
proporsi atau perbandingan dalam menentukan pmenuhan kebutuhan belanja
perusahaan, apakah dengan cara menggunakan utang, ekuitas, atau dengan
menerbitkan saham.
Struktur modal merupakan salah satu keputusan keuangan yang kompleks
karena berhubungan dengan variabel keputusan keuangan lainnya. Untuk
mencapai tujuan perusahaan dalam memaksimalkan kekayaan pemilik, manajer
keuangan harus dapat menilai struktur modal perusahaan dan memahami
hubungannya dengan risiko, hasil atau pengembalian dan nilai. (Sundjaja dkk
2010 :271). Maka dari itu, salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk
memaksimalkan nilai perusahaan adalah dengan membuat struktur modal yang
optimal.
Salah satu kriteria dari struktur modal yang optimal, dapat diketahui dengan
mengukur rasio total hutang terhadap modal sendiri atau yang biasa disebut Debt
to Equity Ratio (DER).
Berikut ini disajikan data Debt to Equity Ratio perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI pada periode 2008-2012

3

Tabel 1.1
Debt to Equity Ratio Perusahaan Manufaktur pada periode 2008-2012
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13
14.
15.
16.
17.

Perusahaan
BBCA
BBRI
BBNI
BMRI
AALI
AUTO
SMGR
CPIN
UNVR
INDF
HMSP
TLKM
UNTR
ADRO
SMAR
LSIP
Rata-rata

2008
9.55
10.01
12.07
10.75
0.23
0.45
0.30
2.91
1.10
3.11
1.00
1.38
1.05
1.41
1.17
0.54
3,56

2009
9.14
10.03
10.88
10.23
0.18
0.39
0.26
0.82
1.02
2.45
0.69
1.22
0.76
1.43
1.30
0.27
3,19

2010
8.51
10.02
6.50
9.81
0.19
0.38
0.29
0.46
1.15
1.34
1.01
0.98
0.84
1.18
1.14
0.22
2,58

2011
8.09
8.43
6.90
7.81
0.21
0.47
0.35
0.43
1.85
0.70
0.90
0.69
0.69
1.32
1.01
0.16
2,39

2012
7.66
7.50
6.66
7.31
0.33
0.62
0.46
0.48
1.43
0.71
1.11
0.66
0.56
1.20
0.94
0.20
2,36

Sumber : Data Diolah
Tabel 1.1 menjelaskan bahwa besarnya nilai rata-rata debt to equity ratio
(DER) pertahun perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode tahun
2008-2012. Rata-rata struktur modal pada 16 perusahaan manufaktur yang
menjadi sample penelitian di Bursa Efek Indonesia berada di atas satu dan setiap
tahunnya berfluktuatif, dimana rata-rata DER untuk tahun 2008 adalah sebesar
3,56; untuk tahun 2009 adalah sebesar 3,19; untuk tahun 2010 adalah sebesar
2,58; untuk tahun 2011 adalah sebesar 2,39; dan untuk tahun 2012 adalah sebesar
2,36. Namun jika dilihat dari masing-masing perusahaan ternyata beberapa
perusahaan memiliki DER diatas satu dan DER dibawah satu. Perusahaan PT

4

Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Semen Gresik (Persero) Tbk,
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk, PT
Telekomunikasi (Persero) Indonesia Tbk, PT United Tractors Tbk, PT Perusahaan
Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk memiliki DER dibawah satu.
Sedangkan PT Bank Centra Asia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank
Negara Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk, PT
Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Adaro Energy Tbk dan PT Sinar Mas Agro
Resources and Technology Tbk memiliki DER diatas satu yang berarti ini tidak
sesuai dengan teori struktur modal yang optimal.
Nilai DER yang berada di atas satu berarti perusahaan memiliki jumlah
hutang yang lebih besar daripada jumlah modal sendiri dan hal ini tidak sesuai
dengan teori struktur modal yang optimal dimana seharusnya jumlah hutang
perusahaan tidak boleh lebih besar daripada modal sendiri. Sementara itu
kebanykan investor lebih tertarik menanamkan modalnya ke dalam bentuk
investasi pada perusahaan yang mempunyai DER tertentu yang besarnya kurang
dari satu. Karena jika DER lebih besar dari satu berarti risiko yang ditanggung
oleh investor menjadi meningkat. Hal tersebut menggambarkan fenomena DER
perusahaan yang dapat dijadikan data penelitian ini mengenai kondisi yang
sebenarnya.
Riyanto menyatakan (2001 :279) ada beberapa faktor yang mempengaruhi
keputusan struktur modal perusahaan, antara lain : tingkat bunga, stabilitas dari

5

pendapatan, susunan dari aktiva, risiko dari aktiva, besarnya jumlah modal yang
dibutuhkan, keadaan pasar modal, sifat manajemen dan besarnya suatu
perusahaan.
Berdasarkan jurnal dari peneliti terdahulu, penelitian ini menguji pengaruh
dividen (Joni dan Lina, 2010), profitabilitas (Yuke Prabansari, 2005),
pertumbuhan aktiva (Sri Yulianti, 2011), ukuran perusahan (Werner Ria Murhadi,
2011), dan struktur aktiva (Glenn Indrajaya, 2011) terhadap Debt to Equity Ratio.
Data dari kelima rasio tersebut dapat dilihat dalam Tabel 1.2 berikut ini :
Tabel 1.2
Rata-Rata Variabel Rasio Keuangan pada Perusahaan Manufaktur
periode 2008-2012
Variabel
Dividen (Rp)
ROA (%)
Pertumbuhan Aktiva (%)
Ukuran Perusahaan (ln)
Struktur Aktiva (%)
Struktur Modal (X)
Sumber : Data diolah

2008
179,90
19,77
18.39
29,10
21,60
3,56

2009
282,20
21,24
12,04
31,04
21,77
3,19

2010
349,92
20,81
15,60
31,42
26,23
2,58

2011
373,91
23,06
18,66
31,36
27,18
2,39

2012
48,97
16,87
17,68
31,53
23,96
2,36

Tabel 1.2 diketahui bahwa rata-rata faktor yang mempengaruhi struktur modal
menunjukkan hasil yang masih fluktuatif, hal ini kemudian menjadi fenomena
gap. Fenomena empiris dalam penelitian ini didasarkan pada inkonsistensi data,
dimana berdasarkan tabel 1.2 menunjukkan bahwa profitabilitas dan struktur
aktiva pada tahun 2008-2009 dan pada tahun 2011-2012 menunjukkan fenomena
yang berbanding terbalik dengan DER dan membentuk hubungan negatif, tetapi
tidak demikian bagi struktur aktiva pada tahun 2011-2012 yang menunjukkan

6

fenomena yang searah dan membentuk hubungan yang positif. Sedangkan ukuran
perusahaan selama periode 2008-2010 menunjukkan fenomena yang berbanding
terbalik dan membentuk hubungan negatif, namun pada tahun 2010-2011
menunjukkan fenomena yang searah dan membentuk hubungan yang positif.
Sedangkan dividen pada tahun 2008-2011 menunjukkan fenomena yang
berbanding terbalik dan membentuk hubungan negatif, dimana pada saat dividen
meningkat justru tingkat DER rata-rata perusahaan menurun. Dan untuk
pertumbuhan aktiva pada tahun 2008-2009 dan 2011-2012 menunjukkan
fenomena yang searah sehingga membentuk hubungan positif, tapi tidak demikian
pada tahun 2009-2011 pertumbuhan aktiva menunjukkan fenomena yang
berbanding terbalik dan membentuk hubungan negatif. Dari ke semua variabel
tersebut diatas terjadinya hubungan yang tidak konsisten maka perlu diuji
pengaruh dari kelima variabel independen (dividen, profitablitas, pertumbuhan
aktiva, ukuran perusahaan, dan struktur aktiva) dalam mempengaruhi struktur
modal (debt to equity ratio) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2008-2012.
Dividen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan keputusan
pendanaan suatu perusahaan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Joni dan
Lina (2010) menyatakan bahwa dividen tidak berpengaruh terhadap struktur
modal (leverage). Hal ini dijelaskan oleh pendapat yang dikemukakan oleh
Paramu (2006) menyatakan bahwa pembagian dividen akan meningkatkan

7

kesejahteraan pemegang saham dan menimbulkan ekspektasi positif dari pasar,
sehingga memudahkan perusahaan untuk menerbitkan sekuritas modal dan
menurunkan leverage. Pendapat ini bertentangan dengan Pecking Order Theory
yang menyatakan perusahaan lebih memilih pendanaan eksternal berupa hutang.
Profitabilitas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat hutang
perusahaan, menurut penelitian yang dilakukan oleh Manullang (2011) ditemukan
bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal sehingga sesuai
dengan hipotesis pecking order yang menyatakan profitabilitas berhubungan
negatif terhadap financal leverage, yang artinya semakin besar profitabilitas
perusahaan maka semakin kecil keputusan pendanaan melalui hutang. Hal ini
sejalan dengan penelitian Joni dan Lina (2010) yang menyatakan bahwa
perusahaan cenderung mendahulukan pendanaan internal, dalam hal ini berupa
laba ditahan yang berasal dari laba yang diperolehnya.
Pertumbuhan aktiva memiliki keterkaitan dengan sruktur modal. Pertumbuhan
aktiva adalah perubahan (peningkatan atau penurunan) total aktiva yang dimiliki
oleh perusahaan. Brigham dan Hosuton (2001 ;13) berpendapat bahwa
perusahaan dengan tingkat pertumbuhan aktiva yang cepat harus lebih banyak
mengandalkan pada dana eksternal. Semakin tinggi pertumbuhan perusahaan
maka semakin besar kebutuhan dana utntuk pembiayaan ekspansi. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Joni dan Lina (2010) yang menemukan
adanya pengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal.

8

Ukuran perusahaan mempunyai keterkaitan dengan struktur modal. Ukuran
perusahaan adalah ukuran besarnya aset yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut
penelitian yang dilakukan oleh Yuke Prabanansari (2005) yang menyatakan
bahwa adanya pengaruh positif signifikan antara ukuran perusahaan dengan
struktur modal. Sri Yuliati (2011) juga menemukan adanya pengaruh yang positif
signifikan antara ukuran perusahaan dengan struktur modal. hasil penelitian ini
mengindikasikan adalah semakin besar aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan
maka akan semakin besar pula hutang perusahaan tersebut. Hasil penelitian ini
mendukung Trade-off theory, yang mengemukakan bahwa perusahaan besar pada
umumnya mempunyai kemungkinan bangkrut yang relatif kecil dibandingkan
perusahaan kecil sehingga lebih mudah untuk melakukan pinjaman ke bank.
Brigham dan Houston (2006 ;39) menyatakan perusahaan yang aktivanya
sesuai untuk dijadikan jaminan kredit cenderung lebih banyak menggunakan
utang. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Frank dan Goyal (2007) dalam Sri
Yuliati (2011) menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai proporsi aktiva
lebih besar akan lebih mudah penilaian asetnya sehingga permasalahan informasi
asimetri menjadi semakin rendah dan hal itu akan membuat equity less costly
sehingga terdapat hubungan yang negatif antara struktur aktiva dan rasio leverage
Berdasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya diatas mengenai faktorfaktor penentu struktur modal terjadi perbedaan hasil penelitian (research gap)
dan penelitian ini mencoba untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang

9

berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di BEI periode 2008-2012. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dividen, profitabilitas, pertumbuhan aktiva, ukuran perusahaan, dan struktur
aktiva sebagai variabel bebas sementara variabel terikat yang digunakan adalah
debt to equity ratio.
Pada penelitian ini, penulis mengambil objek perusahaan industri manufaktur
yang terdaftar di BEI. Pertimbangan dalam pemilihan perusahaan manufaktur
yang go publik pada tahun 2008-2012 untuk dijadikan sampel penelitian adalah
karena sektor industri manufaktur merupakan komponen utama dalam
pembangunan ekonomi nasional dan proses manufaktur sangat diperlukan dalam
kehidupan manusia. Sebab, proses manufaktur merupakan dasar dari industri
manufaktur itu sendiri karena mempelajari proses pengolahan mulai dari awal
sampai akhir. Dan perusahaan-perusahaan yang penulis jadikan sampel ada
perusahaan-perusahaan yang menjadi favorit bagi para investor dari setiap
sektornya masing-masing.
Periode yang digunakan pada penelitian ini adalah dari tahun 2008-2012 pada
perusahaan industri manufaktur. Pertimbangan menggunakan periode tahun
tersebut dikarenakan pada tahun tersebut pertumbuhan ekonomi di Indonesia
dalam keadaan yang baik. Hal ini dapat dilihat dalam grafik dibawah ini yang
berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) yang telah diolah:

10

Gambar 1.1
Grafik Pertumbuhan Ekonomi
7
6
5
4
3
2
1
0
2008

2009

2010

2011

2012

Sumber : data diolah
Dari data diatas dapat dilihat bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada
tahun tersebut relatif stabil. Dapat dilihat pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi
di Indonesia mencapai 6,1%. Pada tahun 2009 perekonomian Indonesia
mengalami penurunan yakni 4,5% ini dapat disebabkan karena adanya krisis
global sehingga banyak negara di dunia yang terkena dampak negatif dari krisis
tersebut, dan salah satu nya adalah Indonesia. Namun pada tahun 2010 setelah
perekonomian dunia mulai membaik perekonomian Indonesia mulai mengalami
peningkatan kembali yaitu sebesar 6,3%. Dan pada tahun 2011 mengalami
peningkatan hingga mencapai angka sebesar 6,5% yang merupakan angka
tertinggi selama satu dekade terakhir. Kemudian pada tahun 2012 pertumbuhan
ekonomi mencapai angka 6,23%. Maka dari itu periode 2008-2012 layak

11

dijadikan periode penelitian karena pertumbuhan ekonomi yang relatif positif dan
stabil.
Dan metode yang digunakan adalah menggunakan pooled data (analisis data
panel) yang berarti bahwa data yang merupakan gabungan antara data runtut
waktu (time series) dengan data seksi silang (cross section). Oleh karenanya, data
panel memiliki gabungan karakteristik keduanya yaitu data yang terdiri atas
beberapa objek dan meliputi beberapa waktu (Winarno, 2011 :91). Metode ini
menjelaskan pengaruh parsial dan simultan dari variabel dependen terhadap
variabel independen. Pengaruh parsial maksudnya menguji masing – masing
pengaruh variabel dependen terhadap variabel independen, sedangkan pengaruh
simultan maksudnya menguji secara keseluruhan variabel dependen terhadap
variabel independen.
Berdasarkan pemikiran tersebut, penulis ingin mengetahui lebih lanjut
mengenai berapa besar pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi struktur
modal berdasarkan variabel yang diukur dengan nilai dividen, profitabilitas
(ROA), pertumbuhan aktiva, ukuran perusahaan perusahaan, dan struktur aktiva
perusahaan. Dengan pentingnya analisis struktur modal untuk kelangsungan
hidup perusahaan beserta kebijakan-kebijakan yang mungkin dapat memberikan
keuntungan jangka panjang bagi pemilik, maka penulis tertarik meneliti lebih
lanjut dan menulisnya pada skripsi dengan judul:

12

”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012 ”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh dividen, profitabilitas (ROA), pertumbuhan aktiva,
ukuran perusahaan, dan struktur aktiva terhadap struktur modal pada
perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2008-2012?
2. Berapa besar pengaruh dividen, profitabilitas (ROA), pertubuhan aktiva,
ukuran perusahaan, dan struktur aktiva terhadap struktur modal pada
perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2008-2012?
C. Tujuan dan Manfaat penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat dibuat tujuan dan manfaat
penelitian sebagai berikut:
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pengaruh dividen, profitabilitas (ROA), pertumbuhan
aktiva, ukuran perusahaan, dan struktur aktiva terhadap struktur modal
pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang listing Bursa Efek
Indonesia periode 2008-2012 secara simultan dan parsial.

13

b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dividen, profitabilitas
(ROA), pertumbuhan aktiva, ukuran perusahaan, dan struktur aktiva
terhadap struktur modal pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang
listing Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.
2. Manfaat penelitian
a. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan agar penulis dapat menerapkan teoriteori yang telah diperoleh selama perkuliahan dibidang manajemen
keuangan umumnya dan teori tentang struktur modal pada khususnya.
b. Bagi perusahaan
Dengan melihat hasil penelitian ini, dapat digunakan oleh perusahaan
sebagai

bahan

pertimbangan

dalam

menentukan

struktur

modal

perusahaan.
c. Bagi Akademis
Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan
untuk mendalami penelitian sejenis serta sebagai tambahan literature di
bidang manajemen keuangan

khususnya

tentang struktur

modal

perusahaan.

14

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Landasan teori ini menjabarkan teori-teori yang mendukung hipotesis serta
sangat berguna dalam analisis hasil penelitian. Landasan teori berisi pemaparan
teori serta argumentasi yang disusun sebagai tuntunan dalam memecahkan
masalah penelitian serta perumusan hipotesis.
1. Pengertian Struktur Modal
Kebijakan stuktur modal melibatkan pertimbangan (trade-off) antara
risiko dan tingkat pengembalian (Brigham dan Houston, 2001:5) :
a. Menggunakan lebih banyak hutang berarti memperbesar risiko yang
ditanggung pemegang saham
b. Menggunakan lebih banyak hutang juga memperbesar tingkat
pengembalian yang diharapkan.
Kebijakan struktur modal melibatkan adanya suatu pertukaran antara
risiko dan return:
a. Penggunaan lebih banyak utang akan meningkatkan risiko yang
ditanggung oleh para pemegang saham, misal risiko insolvabilitas,
kenaikan suku bunga dan financial distress.

15

b. Namun, penggunaan utang yang lebih besar biasanya akan
meyebabkan terjadinya ekspektasi return atas ekuitas menjaudi lebih
tinggi. Misalnya adanya penghematan pajak karena bunga yang
akhirnya dapat meningkatkan Earning Per Share dan Return on
Equity.
Menurut Brigham dan Houston (2001: 6) empat faktor utama yang
mempengaruhi keputusan struktur modal adalah:
a. Risiko bisnis, atau tingkat risiko yang terkandung dalam operasi
perusahaan apabila ia tidak menggunakan utang. Makin besar risiko
bisnis perusahaan, makin rendah rasio utang yang optimal.
b. Posisi perpajakan perusahaan. Salah satu alasan utama menggunakan
utang adalah bunganya yang dapat menjadi pengurang pajak, yang
selanjutnya akan mengurangi biaya utang efektif.
c. Fleksibilitas keuangan, atau kemampuan untuk memperoleh modal
dengan persyaratan yang wajar dalam kondisi yang buruk, yang
merupakan hal yang vital bagi keberhasilan jangka panjang
perusahaan.
d. Konservatisme atau keagresifan manajemen. Beberapa manajer lebih
agresif dari yang lainnya, sehingga beberapa perusahaan cenderung
menggunakan utang sebagai usaha untuk mendorong keuntungan.

16

2. Teori Sruktur Modal
Husnan (2002 ;299) menyatakan teori struktur modal menjelaskan
apakah ada pengaruh perubahan struktur modal terhadap nilai perusahaan,
kalau keputusan investasi dan kebijakan dividen dipegang konstan. Dengan
kata lain, seandainya perusahaan mengganti sebagian modal sendiri dengan
hutang (atau sebaliknya) apakah harga saham akan berubah, apabila
perusahaan tidak merubah keputusan-keputusan keuangan lainnya. Dengan
kata lain, kalau perubahan struktur modal tidak merubah nilai perusahaan,
brarti bahwa tidak ada struktur modal terbaik. Semua struktur modal adalah
baik. Tetapi kalau dengan merubah struktur modal ternyata nilai perusahaan
berubah, maka akan diperoleh struktur modal yang terbaik. Struktur modal
yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan, atau harga saham, adalah
struktur modal yang terbaik.
Kecenderungan perusahaan yang makin banyak menggunakan hutang,
tanpa disadari secara berangsur-angsur akan menimbulkan kewajiban yang
makin berat bagi perusahaan saat harus melunasi (membayar kembali) hutang
tersebut. Tidak jarang perusahaan-perusahaan yang akhirnya tidak mampu
melunasi kewajiban tersebut, dan bahkan dinyatakan pailit. Teori struktur
modal yang dikembangkan oleh para ahli memiliki pengaruh terhadap faktorfaktor yang mempengaruhi struktur modal, pada penelitian ini setiap variabel
didasarkan pada teori yang ada. Akan dijelaskan lebih mendetail, Menurut

17

Sjahrial (2008 :179), terdapat 2 (dua) kelompok besar tentang teori struktur
modal yaitu:
a. Teori Struktur Modal Tradisional
1) Pendekatan Laba Bersih (Net Income Approach)
Pendekatan laba bersih (NI) mengasumsikan bahwa investor
mengkapitalisasi atau menilai laba perusahaan dengan tingkat
kapitalisasi (Ke) yang konstan dan perusahaan dapat meningkatkan
jumlah utangnya dengan tingkat biaya utang (Kd) yang konstan
pula. Karena Ke dan Kd konstan maka semakin besar jumlah utang
yang digunakan perusahaan, biaya modal rata-rata tertimbang (Ko)
semakin kecil sebagai akibat penggunaan utang yang semakin
besar, nilai perusahaan akan meningkat apabila digunakan
persamaan dibawah ini:
V=

EBIT (1
Ko

T)

2) Pendekatan Laba Operasi Bersih (Net Operating Income = NOI)
Pendekatan ini melihat bahwa biaya modal rata-rata tertimbang
konstan

berapapun

tingkat

hutang

yang

digunakan

oleh

perusahaan. Pertama, diasumsikan bahwa biaya utang konstan
seperti halnya dalam pendekatan laba bersih. Kedua, penggunaan
utang yang semakin besar oleh pemilik modal sendiri dilihat
sebagai peningkatan risiko perusahaan. oleh karena itu tingkat

18

keuntungan yang diisyaratkan oleh pemilik modal sendiri aan
meningkat sebagai akibat meningkatkan risiko perusahaan.
3) Pendekatan Tradisional (Tradisional Approach).
Pendekatan ini mengasumsikan bahwa hingga suatu leverage
tertentu, risiko perusahaan tidak mengalami perubahan. Sehingga
baik Kd maupun Ke relatif konstan. Namun demikian setelah
leverage atau rasio utang tertentu, biaya utang dan biaya modal
sendiri meningkat.
Peningkatan biaya modal sendiri ini akan semakin besar dan
bahkan akan lebih besar daripada penurunan biaya karena
penggunaan utang yang lebih murah. Akibatnya biaya modal ratarata tertimbang pada awalnya menurun dan setelah leverage
tertentu akan meningkat. Oleh karena itu nilai perusahaan mulamula meningkat dan akan menurun sebagai akibat penggunaan
utang yang semakin besar. Dengan demikian menurut pendekatan
tradisional, tedapat struktur modal yang optimal untuk setiap
perusahaan. Struktur modal yang optimal tersebut terjadi pada saat
nilai

peusahaan

maksimum

atau

struktur

modal

yang

mengakibatkan biaya modal rata-rata tertimbang minimum.

19

b. Teori Struktur Modal Modern
1) Model Modigliani-Miller (MM) Tanpa Pajak
Franco Mondigliani dan Merton Miller (MM) memperkenalkan
model teori struktur modal secara sistematis, atas dasar penelitian
yang terus menerus, dengan beberapa asumsi sebagai berikut : (1)
Resiko bisnis perusahaan dapat diukur dengan standar deviasi laba
sebelum bunga dan pajak, dan perusahaan yang memiliki resiko
bisnis yang sama dikatakan berada dalam kelas yang sama, (2)
Semua investor dan investor potensial memiliki estimasi sama
terhadap EBIT perusahaan di masa mendatang, dengan demikian
semua investor memiliki harapan yang sama tentang laba
perusahaan dan tingkat resiko perusahaan, (3) Saham dan obligasi
diperdagangkan dalam pasar modal yang sempurna atau perfect
capital market. Adapun kriteria pasar modal yang efisien adalah:
informasi selalu tersedia bagi semua investor (symmetric
Information) dan dapat diperoleh tanpa biaya, tidak ada biaya
transaksi dan investor bersikap rasional, investor dapat melakukan
diversifikasi investasi secara sempurna, tidak ada pajak pendapatan
perorangan. Investor baik individu maupun institusi dapat
meminjam dengan tingkat bunga yang sama seperti halnya

20

perusahaan sebesar tingkat bunga bebas resiko (Sartono, 2001
:230).
2) Model Modigliani-Miller (MM) Efek Pajak
Husnan menyatakan (2002;326) Tahun 1963, MM menerbitkan
artikel sebagai lanjutan teori MM tahun 1958. Asumsi yang diubah
adalah adanya pajak terhadap penghasilan perusahaan (corporate
income taxes). Dengan adanya pajak ini, MM menyimpulkan
bahwa penggunaan utang (leverage) akan meningkatkan nilai
perusahaan karena biaya bunga utang adalah biaya yang
mengurangi pembayaran pajak (a tax deductible expense).
c. Pecking Order Theory
Secara singkat teori ini menyatakan bahwa: (a) Perusahaan
menyukai internal financing (pendanaan dari hasil operasi perusahaan
berwuj ud laba ditahan), (b) Apabila pendanaan dari luar (eksternal
financing) diperlukan, maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas
yang paling aman terlebih dulu, yaitu dimulai dengan penerbitan
obligasi, kemudian diikuti oleh sekuritas yang berkarakteristik opsi
(seperti obligasi konversi), baru akhirnya apabila masih belum
mencukupi, saham baru diterbitkan. Sesuai dengan teori ini, tidak ada
suatu target debt to equity ratio, karena ada dua jenis modal sendiri,
yaitu internal dan eksternal. Modal sendiri yang berasal dari dalam

21

perusahaan telah disukai daripada modal sendiri yang berasal dari luar
perusahaan. Pecking order theory menjelaskan mengapa perusahaanperusahaan yang profitable umumnya meminjam dalam jumlah yang
sedikit. Hal tersebut bukan disebabkan karena mereka mempunyai
target debt to equity ratio yang rendah, tetapi karena mereka
memerlukan external financing yang sedikit. Perusahaan yang
profitable akan cenderung mempunyai hutang yang lebih besar karena
dua alasan, yaitu (i) dana internal tidak cukup, dan (ii) hutang
merupakan sumber ekstenal yang lebih disukai. (Husnan, 2002 ;325)
Dana internal lebih disukai karena memungkinkan perusahaan
untuk tidak perlu “membuka diri lagi” dari sorotan pemodal luar.
Kalau bisa memperoleh sumber dana yang diperlukan tanpa
mempeoleh “sorotan dan publisitas publik” sebagai akibat penerbitan
saham baru. Dana eksternal lebih disukai dalam bentuk hutang
daripada

modal

sendiri

karena

dua

alasan.

Pertama

adalah

pertimbangan biaya emisi. Biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya
emisi saham baru ( Husnan, 2002 ;325), hal disebabkan karena
penerbitan saham baru akan menurunkan harga saham lama. Kedua,
manajer khawatir kalau penerbitan saham baru akan ditafsirkan
sebagai kabar buruk oleh pemodal, dan membuat harga saham akan

22

turun. Hal ini disebabkan antara lain oleh kemungkinan adanya
informasi asimetrik antara pihak manajemen dengan pihak pemodal.
d. Signaling Theory
Isyarat atau signal menurut (Brigham dan Houstoun, 2001: 36)
adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang
memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen
memandang prospek perusahaan. Perusahaan dengan prospek yang
menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan saham dan
mengusahakan setiap modal baru yang diperlukan dengan cara-cara
lain, termasuk penggunaan hutang yang melebihi target struktur modal
yang

normal.

menguntungkan

Perusahaan
akan

dengan

cenderung

prospek

untuk

yang

menjual

kurang

sahamnya.

Pengumuman emisi saham oleh suatu perusahaan umumnya
merupakan suatu isyarat (signal) bahwa manajemen memandang
prospek perusahaan tersebut suram.
Apabila suatu perusahaan menawarkan penjualan saham baru
lebih sering dari biasanya, maka harga sahamnya akan menurun,
karena menerbitkan saham baru berarti memberikan isyarat negatif
yang kemudian dapat menekan harga saham sekalipun prospek
perusahaan cerah.

23

e. Asymmetric Information Theory
Asymmetric Information Theory atau ketidaksamaan informasi
menurut (Brigham dan Houstoun, 2001: 35) adalah situasi di mana
manajer memiliki infomasi yang berbeda (yang lebih baik) mengenai
prospek perusahaan daripada yang dimiliki investor. Asimetris
informasi ini terjadi karena pihak manajemen mempunyai informasi
yang lebih banyak daripada para pemodal. Dengan demikian, pihak
manajemen mungkin berpikir bahwa harga saham saat ini sedang
overvalue (terlalu mahal). Kalau hal ini yang diperkirakan terjadi,
maka manajemen tentu akan berpikir untuk lebih baik menawarkan
saham baru sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih mahal dari
seharusnya.
Tetapi

pemodal

akan

menafsirkan

kalau

perusahaan

menawarkan saham baru, salah satu kemungkinannya adalah harga
saham saat ini sedang terlalu mahal (sesuai dengan persepsi pihak
manjemen). Sebagai akibatnya para pemodal akan menawar harga
saham baru tersebut dengan harga yang lebih rendah. Karena itu emisi
saham baru akan menurunkan harga saham.
Teori struktur modal ini penting karena (1) setiap ada
perubahan struktur modal akan mempengaruhi biaya modal secara
keseluruhan,

hal

ini

disebabk

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BEI

0 3 32

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2009-2011.

0 7 21

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL(Studi Empiris Pada Perusahaan Telekomunikasi yang Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal(Studi Empiris Pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2012).

0 0 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 1 33

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2014.

0 0 129

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 21

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 21

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2015 - Perbanas Institutional Repository

0 0 17