Fungsi Evaluasi LANDASAN TEORI

Gambar 2.4 Tukar Silang Sebarang Titik

2.3.2 Mutasi

Mutasi berarti melakukan perubahan terhadap satu gen atau lebih, dalam kromosom secara acak dengan probabilitas perubahan sesuai dengan mutation rate -nya. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan individu yang variatif. Menurut Zbigniew Michalewicz 1996:41, mutasi dilakukan bit demi bit dalam susunan individu tersebut.

2.4 Fungsi Evaluasi

Fungsi evaluasi memainkan peranan penting dalam populasi untuk menentukan fitness-nya. Fungsi ini dapat berbeda-beda sesuai dengan permasalahan yang akan dipecahkan. Biasanya, dalam masalah program linier, secara deterministik fungsi evaluasi dapat dinyatakan dengan maximumkan z atau minimumkan z. Fungsi fitness lain yang dapat digunakan untuk fungsi evaluasi optimasi adalah dengan menggunakan metode Mean Square Error MSE. Menurut Glenn J. Battaglia 1996:31, MSE merupakan sebuah metode pengukuran statistik yang cukup tua. Definisi MSE adalah rata-rata kuadrat dari deviasi antara obyek yang diukur dengan target pengukurannya. Definisi tersebut dinyatakan sebagai berikut:   2 1 i T x m 1 MSE     m i dimana: x i = nilai x ke i pada obyek yang diukur dalam ruang lingkup m T = target pengukuran Nilai MSE dinyatakan dengan 0 apabila tidak terdapat deviasi antara obyek yang diukur dengan target pengukurannya atau dengan kata lain terdapat kesamaan identik antara obyek yang diukur dengan target pengukurannya. Dalam kasus pengukuran fungsi evaluasi, nilai terkecil pada iterasi penghitungan MSE dari obyek yang dievaluasi menyatakan bahwa hasil proses sudah mencapai taraf optimum. Karena MSE membandingkan 2 distribusi antara obyek yang diukur dengan target pengukurannya, maka perlu juga diketahui apakah ditribusi pada obyek yang diukur tersebut lebih baik dari pada targetnya. Dalam MSE, pengukuran tersebut dinyatakan dengan Koefisien Variasi yang dinyatakan dengan 100 x X S CV  dimana CV = Coefficient Variation S = deviasi standar distribusi X = rata-rata distribusi. Karena rumus deviasi standar adalah   m T x S m i i     1 2 dimana   2 1 i T x m 1    m i adalah rumus MSE, maka dengan demikian dapat pula dinyatakan bahwa 100   X MSE CV . 20

BAB III METODE PENELITIAN

Algortima pencarian dengan menggunakan model reproduksi sexual dinamakan Genetic Algorithm GA. Proses reproduksi dilakukan dengan jalan merekombinasi 2 dua individu menjadi sebuah individu lain atau offspring. Proses GA dalam mencari suatu nilai optimum adalah sebagai berikut: 1. Penentuan model representasi genetika dari problem yang dihadapi yang berupa model dari sistem buatan, representasi individu, pembatas, fungsi evaluasi. 2. Pembangkitan generasi awal dengan memproses database. 3. Penentuan nilai fitness nilai ketepatan dari setiap individu berdasarkan struktur gennya. Nilai fitness ini dijadikan sebagai ukuran apakah individu tersebut sudah optimal atau belum. 4. Pemilihan individu dengan nilai fitness terbaik untuk dijadikan induk dalam menghasilkan individu-individu baru. 5. Proses reproduksi yang terdiri dari Crossover, Mutation, dan Replacement. Dari proses reproduksi ini dihasilkan individu baru. Dengan melakukan proses di atas secara berulang-berulang, diharapkan induk yang baik akan menghasilkan suatu generasi dengan individu-individu yang lebih baik. Untuk menerapkan hal-hal di atas maka diperlukan suatu Data Flow Diagram DFD dan Entity Relational Diagram E–R Diagram, sebagai pendekatan terhadap pokok permasalahan.