“Rumah Sakit Bersalin dengan Fasilitas Konsultasi” | 06 01 12616 99
6.3.3. Konsep Tata Ruang Dalam Bentuk Tatanan Mikro Ruangan Pada Yunit Klinik Bersalin
1. Bentuk ruang tunggal dalam ruang diterapkan pada unit ruang Bersalin waterbirth
Gambar 6.1. Bentuk ruang unit Bersalin
Sumber Data Pribadi
2. Bentuk ruang kelompok dalam ruang dapat diterapkan pada unit Pengelola, laboratorium, dan Farmasi
Gambar 6.2. Bentuk ruang unit Pengelola
Sumber Data Pribadi
3. Bentuk ruang yang bersebelahan diterapkan rawat jalan, rawat inap
Gambar 6.3. bentuk ruang pada unit rawat jalan rawat inap
Sumber Data Pribadi
Space
Space
Space
“Rumah Sakit Bersalin dengan Fasilitas Konsultasi” | 06 01 12616 100
Skema 6.4 Tatanan Ruang dengan perabot
Skema 6.4 Tatanan Ruang Dalam dengan Ruang Luar Taman
Tempat Tidur
Bukaan yang memungkinkan
Tempat Duduk
Pemberian sekat Bukaan yang
memungkinkan
“Rumah Sakit Bersalin dengan Fasilitas Konsultasi” | 06 01 12616 101
6.3.4. Konsep Kualitas Pengamatan Ruang
A. Warna dan Pencahayaan Pada Perencanaan Perancangan dimaksimalkan menggunakan
pencahayaan alami pada siang hari. Tingakt pencahayaan yang berbeda diterapkan pada pengelompokan fungsi ruang yang berbeda.
- Fungsi utama, kebidanan dan rawat Jalan : menenangkan, lembut, ramah,
privasi, intim Cahaya dengan intensitas yang cukup, agar ruang mendapat penyinaran
secara tidak berlebihan, yang akan membuat sang ibu merasa cepat lelah dan tegang. Namun tidak kurang agar tidak menimbulkan kecemasan.
- Kelompok ruang pegelola : Formal, mengkordinir, membangkitkan semangat
Cocok digunakan pencahayaan dengan general lighting -
Kelompok ruang perawatan : Menenangkan, optimis, hangat, akrab. Pencahayaan dengan system general lighthing
- Kelompok ruang service, Laboratorium : Bersih, simple, akrab dan hangat
Pencahayaan dengan system geral lighting
Warna yang digunakan adalah warna yang hangat dan akrab, namun menenangkan pada kelompok ruang dengan fungsi Pengelola, yaitu warna
coklat bata maupun coklat tanah liat. Warna ini juga mampu membangun suasan kerja sama yang baik.
Penggunaan warna berbeda pada kelompok ruang dengan fungsi yaitu Rawat Jalan serta bagian Persalinan, yaitu warna biru ataupun hijau
yang membawa dampak Psikologi yang menenangkan dengan kombinasi warna hangat yang akan memberikan rasa menyenangkan yaitu warna
merah, orange. Warna orange muda pucat baik digunakan pada ruang rawat inap
untuk membantu memulihkan semangat.
“Rumah Sakit Bersalin dengan Fasilitas Konsultasi” | 06 01 12616 102
B. Bahan Penggunaan Bahan dengan yang sesuai dengan Psikologi Ibu Hamil :
Tabel 6.2 Bahan Material Bangunan
Unit Ruang Alternatif
Penggunaan Bahan
Rawat Jalan Menggunakan dinding plester,
serta beton. Bahan bingkai jendela menggunakan bahan
kayu yang dicat. Emergenc
Dinding bata Plester, Bingkai Jendela Alumunium, kayu yg
dicat warna hangat Laboratorium Dinding Bata plesteran, bisa
dilapisi kramik,Bingkai penggunaan Alumunium,atau
kayu yang dicat warna putih Bagian
Kebugaran Dinding Plesteran bata,
Penggunaan batu alam, bata ekspose, kaca miror.
Bagian Persalinan
Dinding bata Plester, Jendela Almunium ekspose maupun
diberi warna. Rawat Inap
Dinding bata Plester, bata ekspose, aksen kayu pada
bingkai jendela. Pengelola
Dinding plester dengan , dengan bahan bukaan jendela
kayu. Servis
Menggunakan dinding beton ekspose.
“Rumah Sakit Bersalin dengan Fasilitas Konsultasi” | 06 01 12616 103
C. Tekstur Tekstur halus digunakan untuk memberi kesan formal bersih pada
bangunan pengelola, unit rawat jalan, serta persalinan. sedangkan pada bangunan rawat inap diberi tekstur sedikit kasar.
D. Bentuk Ruang
Tabel 6.3 Bentuk Ruang Bentuk
Penerapan pada bangunan Persegi
Persegi, persegi panjang pada dinding, plafon, lantai pada banguanan unit trimester 1,2,3.dan
Nifas.
Segitiga Raut segitiga Diterapkan pada atap bangunan.
Lingkaran Bentuk lingkaran dapat digunakan pada denah
ruang persalinan Trimester 3, pada pola jenelapintu. Pola lantai pada ruang terbuka.
E. Skala Skala akrab dan intim diwujudkan dalam besaran ruang yang dapat
dijangkau dan sesuai dengan skala besaran fisik penghuni. Intim juga berkesan melindungi, menjaga, namun tidak menekan dan tidak mengekang.
Berlawanan dengan skala yang megah dan mengundang diwujudkan dalam ruang yang besar dibandingkan penghuninya, menimbulkan rasa terasing,
sendiri, cemas, karena kurangnya kendali.
“Rumah Sakit Bersalin dengan Fasilitas Konsultasi” | 06 01 12616 104
Tabel 6.4 Skala Dinding dengan elemen bukaan
Unit Ruang Alternatif Bentuk bukaan
Rawat Jalan Porposi antara jendela dinding massif lebih besar dari
dinding pasif. Peletakan bukaan jendela dapat ditengah serta bentuk cenderung
Emergency Proporsi bukaan untuk pencapaian visual maupun suara
diminimalkan mungkin. Bukaan diletakan pada tepian sisi bidang dan posisinya tidak tegak lurus dengan posisi
pandang pasien pada saat ditangani berbaring,duduk pada matras
Laboratorium Proporsi bukaan jendela dan dinding massif sama. Bentuk Geometri sendiri dapat meninggalkan kesan kaku persegi,
menjadi lebih lembut lingkaran, lengkung Bagian
Kebugaran Proporsi bukaan lebih besar 3:1 dengan mempertahankan
skala manusia, adanya interaksi yang natural antar ruang dalam dengan ruang luar. Batasan tinggi bukaan adalah
posisi ibu hamil yang melakukan senam lantai. Bagian
Persalinan Proporsi bukaan lebih kecil dibandingkan dinding massif,
untuk menghindari masuk – keluarnya gangguan kebisingan dan aktivitas.
Rawat Inap Proporsi bukaan simbang dengan dinding massif.
Pencapain visual yang mendoronng pasien untuk keluar dari dunianya kamar inap dilakukan dengan variasi
bentuk pembingkai jendela. Pengelola
Proporsi bukaan 18 dari dari dinding massif sisiyang membatasi dengan ruang lain, pada sisi dinding yang
menghadap lingkungan alam, dimaksimalkan perbandingan 13
Servis Bukaan untuk ventilasi pada ruang peralatan dan bahan
diletakan pada sisi atas dinding dan menghindari pencapaian dari luar. Pembatasan pencapaian visual dan
akustika dari ruang lain ke ruang servis
“Rumah Sakit Bersalin dengan Fasilitas Konsultasi” | 06 01 12616 105
F. Akustika Ruang Untuk menangkal kebisingan beberapa hal yang perlu dilakukan
adalah : -
Menggunakan Elemen kehijauan pohon – pohon pada sekitar tapak. -
Tapak disusun dalam beberapa zona yaitu pemisahan daerah Publik, semi publik, semi privat dan privat pengaturan berdasarkan penzoningan sesuai
dengan aktivitas -
Penggunaan bahan bangunan yang tidak merambatkan suara. -
Ruang Istirahat ruang inap dijauhkan dari are yang menghasilkan polusi suara yang tinggi.
- Peletkan area parker yang jauh dari bangunan Klinik bersalin.
Penggunaan barier berupa dinding penahan suara. -
Pada penataan ruang dengan ruang yang saling berhadapan, dihindari posisi pintu yang saling tegak lurus satu sama lain.
- Dalam mereduksi kebisingan digunakan pintupengisolasi bunyi.
6.4. Konsep Progamatik Ruang 6.4.1. Organisasi Ruang berdasar Unit Kegiatan