HASIL DAN PEMBAHASAN PENGARUH PENAMBAHAN BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus lemairei (Hook.) Britton Pengaruh Penambahan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus lemairei (Hook.) Britton & Rose) Pada Ant

ix Penelitian ini menggunakan bahan kulit buah naga merah Hylocereus lemairei Hook. Britton Rose, akuades, etanol 70, Mueller Hinton Agar MHA, Mc Farland 0,5 dan Media cair Brain Heart Infusion BHI. Prosedur penelitian yang pertama dilakukan yaitu determinasi tanaman yang berfungsi untuk menentukan jenis tanaman secara spesifik dan mengidentifikasi bagian-bagian dari tumbuhan meliputi batang, daun, akar, buah, bunga dan biji. Langkah selanjutnya kulit buah naga merah diekstrak dengan metoden maserasi menggunakan pelarut etanol 70. Hasil dari ekstrak kental kemudian diencerkan dan dibuat konsentrasi 3, 5 dan 9. Langkah selanjutnya antibiotik ciprofloxacin dalam bentuk tablet digerus sebanyak 2 mg ditempatkan pada effendorf dan dilarutkan dalam akuades 1 ml yang sehingga dihasilkan konsentrasi hambat minimum 2 mgml. Bakteri Fusobacterium nucleatum yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari biakan murni Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Bakteri diinokulasi menggunakan cara swab dicelupkan dalam suspensi bakteri yang sesuai standar Brown III, CFUml. Suspensi bakteri dioles dengan kapas lidi steril pada media Muller Hinton Agar MHA secara merata pada 24 cawan petri. Agar dibuat lubang sumuran menggunakan perforator dengan diameter 6 mm dan kedalaman 4 mm sebanyak 2 sumuran. Setiap cawan petri berisi 1 lubang sumuran dan setiap lubang sumuran diisi dengan larutan ciprofloxacin dengan konsentrasi hambat minimum 2 mgml dengan menggunakan mikropipet ukuran 25 µl. Cawan petri yang telah diisi dengan larutan ciprofloxacin kemudian ditambahkan ekstrak kulit buah naga merah konsentrasi 3, 5, dan 9 dengan menggunakan mikropipet ukuran 25 µl. Media yang ditetesi larutan uji selanjutnya diinkubasi dalam inkubator selama 24 jam pada suhu 37º C dan kemudian dilakukan pengukuran zona hambat dengan menggunakan jangka sorong.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Nilai rerata dan standar deviasi pertumbuhan bakteri Fusobacterium nucleatum dapat ditunjukkan oleh tabel 1 berikut ini. 5 x Tabel 1. Nilai rerata dan standar deviasi pertumbuhan bakteri Fusobacterium nucleatum. Perlakuan Penambahan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah pada Ciprofloxacin Rata-rata Diameter Zona Bening mm ± SD Tanpa Penambahan Ekstrak 9,588 ± 0,078 Konsentrasi 3 10,270 ± 0,055 Konsentrasi 5 11,208 ± 0,031 Konsentrasi 9 12,583 ± 0,072 Tabel 1 menunjukkan bahwa semakin besar penambahan konsentrasi ekstrak kulit buah naga merah pada ciprofloxacin, semakin besar pula diameter zona bening yang terbentuk. Pada ciprofloxacin tanpa penambahan ekstrak kulit buah naga merah menghasilkan diameter zona bening yang lebih rendah dibandingkan dengan yang ditambahkan perlakuan ekstrak kulit buah naga merah. Data penelitian ini selanjutnya dilakukan uji normalitas Shapiro-Wilk dan menunjukkan nilai probabilitas p 0,05 pada empat kelompok tersebut sehingga data terdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas dengan Levene Test dan didapatkan signifikasi sebesar 0,215, sehingga dapat disimpulkan bahwa keempat kelompok data memiliki varian sama. Langkah selanjutnya dilakukan uji anova satu jalur dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Hasil uji anova satu jalur Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups 30.273 3 10.109 2631.25 2 .000 Within Groups .077 20 .004 Total 30.349 23 Tabel 2 menunjukkan nilai sig. 0,000 sehingga p 0,05 sehingga dapat 6 xi sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh penambahan ekstrak kulit buah naga merah dengan konsentrasi 3, konsentrasi 5, konsentrasi 9 terhadap peningkatan hambatan pertumbuhan bakteri Fusobacterium nucleatum. Setelah uji anova satu jalur, dilakukan uji LSD Pos Hoc dan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut ini. Tabel 3. Hasil Uji LSD Pos Hoc Penambahan konsentrasi Tanpa penambahan ekstrak 3 5 9 Tanpa penambahan ekstrak 0,000 0,000 0,000 3 0,000 0,000 0,000 5 0,000 0,000 0,000 9 0,000 0,000 0,000 Keterangan : = terdapat perbedaan yang bermakna pada p 0,05 Tabel 3 hasil uji LSD Pos Hoc menunjukkan bahwa nilai probabilitas p 0,05 sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang bermakna antar kelompok perlakuan tanpa penambahan ekstrak dan kelompok perlakuan penambahan ekstrak terhadap pertumbuhan bakteri Fusoacterium nucleatum. Hasil penelitian menunjukkan ciprofloxacin tunggal menghasilkan nilai rerata diameter zona hambat sebesar 9,585 mm, hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa ciprofloxacin berperan dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Hasil penelitian penambahan berbagai konsentrasi ekstrak kulit buah naga merah Hylocereus lemairei Hook. Britton Rose pada antibiotik ciprofloxacin menghasilkan daerah bening yang disebut dengan zona hambat. Zona hambat yang dihasilkan menunjukkan peningkatan konsentrasi ekstrak kulit buah naga merah mempengaruhi kenaikan dari diameter zona hambat yang 7 xii dihasilkan. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya kandungan antibakteri pada kulit buah naga merah seperti flavonoid, alkaloid, terpenoid dan fenolik. Sifat antibakteri ini yang membantu ciprofloxacin dalam menghambat pertumbuhan bakteri Fusobacterium nucleatum. Senyawa yang terdapat pada kulit buah naga merah yang meliputi flavonoid, terpenoid, alkaloid dan fenolik merupakan senyawa dengan sifat polar, demikian pula dengan antibiotik ciprofloxacin juga bersifat polar. Gabungan kepolaran yang terkandung dalam kulit buah naga merah dan ciprofloxacin menghasilkan sifat sinergis. Adanya sifat sinergis ini mampu membuat aktivitas antibakteri menjadi maksimal karena menghasilkan interaksi bakteri dengan senyawa bakteri yang seimbang. Aktivitas antibakteri pada kulit buah naga merah dapat merusak membrane sel bakteri Fusobacterium nucleatum yang merupakan bakteri gram negatif dengan dinding selnya yang terdiri atas peptidoglikan, polisakarida dan lipoprotein. Pada bakteri Fusobacterium nucleatum ini mempunyai lapisan peptidoglikan tipis dan pada dinding selnya tersusun tidak kompak mengakibatkan bakteri ini mempunyai permeabilitas cukup tinggi sehingga senyawa yang terkandung dalam kulit buah naga merah dapat menembus membrane sel bakteri dan membantu ciprofloxacin dalam meningkatkan hambatan pertumbuhan bakteri Fusobacterium nucleatum.

4. PENUTUP