Program K3 HASIL DAN PEMBAHASAN

10 3.2.8 P3K PT Indo Meco Primatama selaku penyedia jasa bagian mekanikal elektrikal pada proyek pembangunan R.S. Indriati telah menyediakan fasilitas sarana kesehatan berupa kotak P3K. Berbagai macam keperluan yang dibutuhkan dalam penanganan pertama pada kecelakaan yang meliputi obat luka, perban, dan antiseptic disediakan dalam kotak P3K tersebut. Sebagaimana keterangan responden yang peneliti dapatkan, keperluan P3K selalu di update untuk penanganan pertama pada kecelakaan yang bisa terjadi pada proyek konstruksi. Walaupun ruang P3K yang disediakan masih bercampur dengan kantor safety , setidaknya safety officer PT Indo Meco Primatama telah memiliki prosedur penanganan pertama pada kecelakaan berupa fasilitas sarana kesehatan. Sebagaimana diatur dalam peraturan menteri tenaga kerja No 5 tahun 1996, fasilitas kesehatan harus disediakan sebagai prosedur menghadapi insiden sebelum dilakukan perawatan lanjutan. Ketentuan tentang fasilitas kesehatan dalam proyek konstruksi juga diatur dalam surat edaran menteri pekerjaan umum dan perumahan rakyat No 66 tahun 2015 dimana fasilitas sarana kesehatan yang harus disediakan meliputi: peralatan P3K, ruang P3K, peralatan pengasapan, dan obat pengasapan

3.3 Program K3

Program K3 yang dilaksanakan PT Indo Meco Primatama dalam proyek pembangunan R.S. Indriati Solobaru antara lain: 3.3.1 Safety talk . Safety talk adalah langkah promotif yang dilakukan oleh safety officer dalam membangun kesadaran serta meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja. Dasar hukum pelaksanaan safety talk tertera dalam Undang-undang No 1 tahun 1970 pasal 9 ayat 3, pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya, dalam pencegahan kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan. Safety Officer PT Indo Meco Primatama selalu melaksanakan S afety talk satu kali dalam satu minggu. Program yang dilaksanakan setiap hari selasa ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para pekerja tentang keselamatan dan kesehatan kerja, agar para pekerja mengetahui kondisi pekerjaannya dan keselamatannya, Serta untuk meng-update kondisi terkini di area proyek. Program ini juga dilakukan untuk mengingatkan para pekerja agar bekerja dengan aman. Safety talk adalah salah satu upaya promotif untuk membentuk perilaku K3 pada pekerja dan budaya K3 di lingkungan kerja. Suyono KZ dan Nawawinetu ED 2013 dalam penelitiannya di PT Dok dan perkapalan Surabaya menyimpulkan bahwa budaya K3 dapat dibentuk melalui komunikasi antara manajer dan pekerja yang baik sehingga terbentuk lingkungan sosial yang kondusif, hal tersebut dilakukan dengan safety talk. 11 3.3.2 Safety patrol. Safety patrol adalah upaya pengawasan atas pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di proyek pembangunan R.S. Indriati Solobaru. Sebagaimana diterangkan dalam Undang-undang No 1 tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja, ahli K3 ditugaskan untuk menjalankan pengawasan langsung terhadap ditaatinya undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja dan membantu pelaksanaannya. Hal serupa juga dijelaskan lebih rinci dalam peraturan menteri tenaga kerja No 3 tahun 1978 tentang kewajiban ahli keselamatan kerja, ahli K3 berwenang untuk mengawasi langsung terhadap ditaatinya Undang-undang keselamatan kerja beserta peraturan pelaksanaannya termasuk keadaan mesin- mesin, alat-alat, lingkungan, sifat pekerjaan, dan cara kerja, serta proses produksi. Peraturan menteri tenaga kerja No 3 tahun 1978 pasal 5 menjelaskan bahwa ahli K3 berwenang memerintahkan kepada pengusaha atau pengurus untuk memperbaiki, merubah, dan atau mengganti bilamana terdapat kekurangan, kesalahan, dalam melaksanakan persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja. Oleh karena itu Jika ada pekerjaan, peralatan kerja, dan lingkungan yang mengandung unsur bahaya, maka ahli K3 berhak untuk mengingatkan. Safety officer PT Indo Meco Primatama dalam melaksanakan safety patrol selalu mengingatkan kepada pekerja untuk bekerja dengan aman. Apabila peringatan pertama tidak diindahkan, maka team safety berwenang untuk memberhentikan pekerjaan sampai dilakukan upaya perbaikan dari pihak yang bersangkutan. Team safety juga berwenang untuk melarang penggunaan pesawat- pesawat, alat-alat maupun proses produksi yang membahayakan. 3.3.3 Kebersihan dan ketertiban area proyek Pemerintah melalui menteri tenaga kerja menekankan tentang pentingnya kebersihan di area proyek konstruksi. Dalam peraturan menteri tenaga kerja No 1 tahun 1980 tentang keselamatan dan kesehatan kerja pada konstruksi bangunan pasal 6 dijelaskan bahwa kebersihan dan kerapihan di tempat kerja harus dijaga sehingga bahan-bahan yang berserakan, bahan-bahan bangunan, peralatan dan alat- alat kerja tidak merintangi atau menimbulkan kecelakaan. Kebersihan area kerja merupakan salah satu program yang dicanangkan safety officer PT Indo Meco Primatama dalam proyek pembangunan R.S. Indriati Solobaru. Dari keterangan responden, program kebersihan ini rutin dilakukan, salah satunya adalah pengumpulan sampah material di area proyek. Jika sampah material tidak dibersihkan maka sampah material akan menimbulkan potensi cidera pada pekerja. Sampah-sampah material menjadi pemicu utama cidera pada pekerja di proyek pembangunan R.S. Indriati Solobaru. Kecelakaan yang pernah menimpa pekerja proyek pembangunan R.S. Indriati adalah kecelakaan ringan, yang antara lain disebabkan oleh paku-paku yang berserakan di lantai, sampah besi yang tidak dirapikan serta sampah material lain yang berserakan di area proyek. Oleh karena itu program kebersihan di proyek pembangunan R.S. Indriati Solobaru ini sangat penting dijalankan untuk mengurangi kejadian kecelakaan yang timbul akibat sampah-sampah material yang berserakan. 12 Program kebersihan yang dilakukan oleh team safety PT Indo Meco Primatama di proyek pembangunan R.S. Indriati Solobaru ini juga untuk meminimalisir persebaran nyamuk yang merupakan salah satu vektor penyakit. Keberadaan nyamuk ini menjadi penyebab mewabahnya beragam penyakit. Penyakit demam berdarah dengue adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypty yang telah menjadi penyakit endemis di Indonesia. 3.3.4 Safety Induction Undang-undang No 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 9 menjelaskan bahwa pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta dapat timbul dalam tempat kerja, semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerja, alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan, serta cara- cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya. Undang-undang tersebut mewajibkan pengurus melakukan safety induction kepada pekerja baru sebelum dimulainya pekerjaan. Dari keterangan responden yang peneliti dapatkan, PT Indo Meco Primatama tidak melaksanakan safety induction kepada pekerja baru sebelum dimulainya pekerjaan. Seharusnya pekerjaan belum bisa dimulai sebelum dilakukan safety induction, sebagaimana dalam Undang-undang No 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 9 ayat 2 bahwa pengurus hanya dapat mempekerjakan tenaga kerja yang bersangkutan setelah ia yakin bahwa tenaga kerja tersebut telah memahami syarat-syarat tersebut. 3.3.5 Pemeriksaan peralatan kerja Peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi No 1 tahun 1980 tentang keselamatan dan kesehatan kerja pada konstruksi bangunan, menjelaskan bahwa mesin harus dihentikan untuk pemeriksaan dan perbaikan pada tenggang waktu yang sesuai dengan petunjuk pabriknya. Safety officer PT Indo Meco Primatama selalu melakukan pemeriksaan peralatan kerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang disebabkan alat kerja yang tidak aman. Namun proses pemeriksaan alat-alat kerja dilakukan hanya saat safety patrol , tidak dilakukan secara berkala melalui uji kelayakan dan keselamatan alat-alat kerja. Dengan tidak adanya uji kelayakan dan keselamatan alat kerja secara berkala, maka tenaga kerja tidak mendapat kepastian kemananan dan keselamatan dari alat kerjanya. Padahal banyak alat-alat kerja yang sudah berkarat dan perlu untuk diganti. Risiko kecelakaan kerja yang tinggi di proyek konstruksi, seharusnya Uji kelayakan dan keselamatan alat kerja dilakukan untuk memastikan semua alat-alat kerja berada dalam kondisi aman. Uji kelayakan dan keselamatan tersebut juga dilakukan pada pesawat angkat- angkut seperti crane dan alimak. Dari observasi yang peneliti lakukan, crane dan alimak selalu dilakukan pemeriksaan sebelum dioperasikan. Seperti sling dan rantai pada crane yang digunakan untuk mengangkaat barang selalu dilakukan pemeriksaan sebelum dioperasikan. Sedangkan untuk alimak, jenis alimak yang digunakan sudah menggunakan safety paizer yang berfungsi untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan buruk seperti alimak terjatuh karena kehilangan kontrol. Dalam pengoperasiannya, alimak memiliki standar pengangkutan, yaitu alimak hanya bisa mengankut tidak lebih dari 15 orang. 13

3.4 Keberadaan Petugas K3

Dokumen yang terkait

STUDI PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN STUDI PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK KONSTRUKSI DI YOGYAKARTA.

0 5 16

PENDAHULUAN STUDI PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK KONSTRUKSI DI YOGYAKARTA.

0 4 5

STUDI PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK KONSTRUKSI DI DAERAH STUDI PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK KONSTRUKSI DI DAERAH YOGYAKARTA DAN JAWA TENGAH.

0 3 13

STK STUDI PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK KONSTRUKSI.

0 3 12

PENDAHULUAN STUDI PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK KONSTRUKSI.

0 4 6

TINJAUAN PUSTAKA STUDI PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK KONSTRUKSI.

1 6 14

KESIMPULAN DAN SARAN STUDI PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK KONSTRUKSI.

0 13 86

STUDI PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN R.S. INDRIATI Studi Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proyek Pembangunan RS Indriati Solobaru Bagian Mechanical Electrical oleh PT. Indomeco Primatam

0 3 15

PENDAHULUAN Studi Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proyek Pembangunan RS Indriati Solobaru Bagian Mechanical Electrical oleh PT. Indomeco Primatama.

0 4 7

Evaluasi Penerapan Keselamatan dan kesehatan Kerja Pada proyek Konstruksi (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung RS. Santo Borromeus).

2 9 14