commit to user 55
‒ Sarung tangan untuk pekerjaan beton
‒ Peredam bunyi telinga
33 responden 30 responden
Dapat dilihat pada gambar 4.21
Gambar 4.21 Sub-Elemen Fasilitas Keselamatan Kerja Berdasarkan hasil prosentase tersebut, dapat diketahui bahwa yang menjadi prioritas
“Sub Elemen Fasilitas Keselamatan Kerja”, oleh perusahaan kontraktor konstruksi di Surakarta adalah penyediaan peralatan perlindungan diri berupa helm proyek 100,
sepatu proyek 100, sabuk pengaman 95, sarung tangan untuk pekerjaan pengelasan 95, dan masker untuk pekerjaan pengelasan 95. Sedangkan sarung
tangan untuk pekerjaan beton 75 dan peredam bunyi telinga 68, merupakan tidak menjadi prioritas utama, hal ini dikarenakan peralatan tersebut tidak umumlazim
digunakan dalam proyek bangunan tingkat tinggi sehingga perusahaan kontraktor konstruksi hanya menyediakan apabila dibutuhkan.
4.2.14. Pertemuan Keselamatan Kerja
Berdasarkan dari kuesioner didapat jawaban responden sebagai berikut: - Ya
44 responden - Tidak
0 responden Dapat dilihat pada gambar 4.22
Helm Proyek 100
Sepatu Proyek 100
Sabuk pengaman 95
Sarung tangan untuk pekerjaan pengelasan 95
Masker untuk pekerjaan pengelasan 95
Rambu peringatan tanda bahaya 93
Pagar pengaman 93
Pemadam api 86
Masker hidung untuk pekerjaan di lokasi yang berdebu 86
Masker untuk pekerjaan menggerinda 86
Penutup lubang 84
Sarung tangan untuk pekerjaan beton 75
Peredam bunyi telinga 68
commit to user 56
Gambar 4.22 Pertemuan Keselamatan Kerja Berdasarkan hasil perhitungan prosentase data kuesioner, diperoleh prosentase
“Pertemuan Keselamatan Kerja” pada perusahan kontraktor konstruksi di Surakarta sebesar 100. Hal ini bertujuan untuk mediskusikan mengenai masalah teraktual
tentang program keselamatan kerja, antara lain: penerapan peraturan dan prosedur manual keselamatan kerja, masalah bahaya dalam aktivitas konstruksi, dan kecelakaan
kerjayang terjadi di lapangan. Frekuensi “Pertemuan Keselamatan Kerja”:
- Tiap Satu Minggu 9 responden
- Tiap Dua Minggu 23responden
- Tiap Satu Bulan 11responden
Dapat dilihat pada gambar 4.23
Gambar 4.23 Frekuensi Pertemuan Keselamatan Kerja
YA 100
TIDAK
Pertemuan Keselamatan Kerja
73 11
16
Frekuensi Pertemuan Keselamatan Kerja
Tiap Satu Minggu Tiap Dua Minggu
Tiap Dua Bulan
commit to user 57
Berdasarkan data hasil kuesioner, dapat diketahui bahwa mayoritas responden 73 melakukan pertemuan keselamatan kerja diadakan setiap minggu. Hal ini diperlukan
sebagai koordinasi bagi manajer proyek atau pimpinan keselamatan kerja dan penanganan secara cepat mengenau masalah teraktual yang terjadi di lapangan.
Berdasarkan data hasil kuesioner “Sub-Elemen Bahasan tentang Pertemuan Keselamatan Kerja”:
‒ Masalah bahaya saat pelaksanaan untuk setiap pekerjaan
‒ Metode kerja yang aman
‒ Performa kinerja program keselamatan kerja
‒ Peraturan program keselamatan kerja
‒ Pembaruan program keselamatan kerja yang ada
41 responden 39 responden
37 responden 34 responden
28 responden Dapat dilihat pada gambar 4.24
Gambar 4.24 Sub-Elemen Bahasan tentang Pertemuan Keselamatan Kerja Berdasarkan hasil prosentase tersebut, dapat diketahui bahwa yang menjadi prioritas
“Sub-Elemen Bahasan tentang Pertemuan Keselamatan Kerja”, oleh perusahaan kontraktor konstruksi di Surakarta adalah masalah bahaya saat pelaksanaan untuk setiap
pekerjaan 93 dan metode kerja yang aman 89. Hal tersebut dilakukan karena pada kenyataannya banyak pekerja yang kurang memperhatikan masalah keselamatan
kerja saat melakukan pekerjaannya karena karakteristik dan latar belakang pendidikan yang rendah, sehingga pekerja lebih cenderung untuk melakukan apa yang
diperintahkan oleh atasannya khususnya mengenai hal keselamatan kerja dalam bekerja. Sedangkan pembaruan program keselamatan kerja biasanya dilakukan saat perusahaan
sudah melakukan evaluasi kinerja program keselamatan kerja biasanya dilakukan saat perusahaan sudah melakukan evaluasi kinerja program keselamatan kerja yang ada
dengan melakukan audit internal, di mana hasil audit tersebut disampaikan pada pertemuan keselamatan kerja dengan tujuan agar pihak manajemen dapat lebih
meningkatkan performa yang sudah ada. Masalah bahaya saat pelaksanaan untuk setiap pekerjaan
93 Metode kerja yang aman
89 Performa kinerja program keselamatan kerja
84 Peraturan program keselamatan kerja
77 Pembaruan program keselamatan kerja yang ada
64
commit to user 58
Topik keselamatan kerja lainnya yang sering didiskusikan di dalam prtemuan keselamatan kerja antara lain mengenai:
· Penempatan material berat memperhatikan kapasitas struktur bangunan
· Kebersihan lokasi
· Analisa dan evakuasi kecelakaan kerja
· Info terbaru tentang program keselamatan kerja
·
Meeting coordinating management
4.2.15. Pelatihan Keselamatan Kerja