BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Untuk turbin tesla dengan tebal dan jarak disk yang berbeda 25 disk tebal 2
mm dan 24 celah jarak 1 mm antar disk menghasilkan efisiensi maksimum sebesar 16,81 , daya maksimum sebesar 17,56 pada putaran sebesar 329 rpm
dengan beban 60 N. 2.
Untuk turbin tesla dengan tebal dan jarak disk yang sama 19 disk tebal 2 mm dan 18 celah jarak 2 mm antar disk menghasilkan efisiensi maksimum
sebesar 17,89 , daya maksimum sebesar 18,69 W pada putaran sebesar 262,6 rpm dengan beban 80 N.
3. Dari perbandingan di atas dapat diketahui bahwa turbin tesla dengan tebal dan
jarak disk yang sama 19 disk tebal 2 mm dan 18 celah jarak 2 mm antar disk lebih besar dari turbin tesla dengan tebal dan jarak disk yang berbeda 25 disk
tebal 2 mm dan 24 celah jarak 1 mm antar disk 4.
Dari hasil perhitungan di atas diketahui bahwa efisiensi masih di bawah 60 , ini berarti efisiensinya masih di bawah yang diharapkan.
5. Daya dan efisiensi turbin tesla tergantung pada torsi dan putaran poros turbin,
semakin besar torsi dan putaran turbin maka daya dan efisiensinya semakin besar.
5.2 Saran
1. Untuk meningkatkan efisiensi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yaitu
dengan merubah diameter serta mengurangi beban dari disk turbin.
Universitas Sumatera Utara
2. Perlu dilakukan pengujian dengan menggunakan alat-alat penelitian seperti
alternator atau generator listrik sehingga daya dan efisiensi yang dihasilkan
lebih akurat dari pada pegas ukur.
Universitas Sumatera Utara
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Umum Turbin Tesla
Turbin Tesla merupakan salah satu turbin yang memanfaatkan energi fluida dan viskositas fluida untuk menggerakkan turbin. Konsep turbin Tesla
ditemukan pertama kali oleh Nikola Tesla. Nikola Tesla lahir pada tanggal 9 Juli 1856 di Smitjan, Kroasia.
Turbin Tesla pertama kali dibuat pada tahun 1906 oleh Julius C. Czito, menggunakan 8 buah piringan yang berdiameter 15,2 cm dengan berat kurang dari
4,5 kg dapat membangkitkan daya sebesar 30 Hp dengan putaran maksimum mencapai 35.000 rpm. Pada tahun 1910 Czito dan Tesla membuat model yang
lebih besar dengan piringan berdiameter 30,5 cm. Putarannya hanya mencapai10.000 rpm dan menghasilkan daya sebesar 100 Hp. Lalu pada tahun
1911 mereka membuat model dengan diameter piringan sebesar 24,8 cm, putarannya berkurang menjadi 9.000 rpm, tetapi daya yang dihasilkan malah
semakin besar yakni sebesar 110 Hp. Dengan kesuksesan tersebut, Tesla berhasil membuat unit ganda yang
lebih besar dan dicoba untuk diterapkan menggunakan uap sebagai penggeraknya, dengan diameter piringan sebesar 45,7 cm. Selama masa percobaan Turbin Tesla
tersebut mampu mencapai putaran 9.000 rpm dan menghasilkan daya sebesar 200Hp.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 . Turbin Tesla yang Pertama Dibuat. Sumber :
https:en.wikipedia.orgwikiTesla_turbine
Pada tahun 2006 Turbin Tesla telah dikembangkan oleh Allan Park yang berkebangsaan Amerika menggunakan udara bertekanan yang menggunakan
piringan disk berjumlah 11 keping dengan celah sebesar 0,05 inchi mampu mencapai putaran 15.000 rpm dengan torsi rendah.
Gambar 2.2. Turbin Tesla Menggunakan Udara Bertekanan. Sumber :
http:www.instructables.comidBuild-a-15,000-rpm-Tesla-Turbine-using-hard-drive-
Tenaga penggerak Turbin Tesla selama ini hanya menggunakan fluida gas dan udara bertekanan. Belum ada penelitian yang mengembangkan Turbin Tesla
sebagai turbin air. Padahal air memiliki potensi yang jauh lebih besar dari uap
Universitas Sumatera Utara
atau udara karena massa jenis air adalah 1.000 kali dari massa jenis udara. Selain itu sumber daya air sangat potensial dan lebih banyak digunakan oleh masyarakat.
2.2 Hukum Mekanika Fluida