37
atau 20-25.Dalam penelitian ini populasinya adalah semua mahasiswa minang yang berada di asrama Tanjung Raya Yogyakarta.
2. Subjek Penelitian
Penentuan subyek penelitian ini adalah sebagai usaha untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dalam berbagai sumber informasi.
Tatang M. Amirin 1990: 3 mengatakan: Subyek penelitian adalah seseorangsesuatu mengenainya akan diperoleh data. Menurut Suharsimi
Arikunto 2006:145 subyek penelitian adalah subyek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti yang berupa benda, gerak, manusia, tempat dan
sebagainya.Tidak ada satu pun penelitian yang dapat dilakukan tanpa adanya subjek penelitian, karena seperti yang telah diketahui bahwa
dilaksanakannya penelitian dikarenakan adanya masalah yang harus dipecahkan, maksud dan tujuan penelitian adalah untuk memecahkan
persoalan yang timbul tersebut.Hal ini dilakukan dengan jalan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari subjek penelitian.
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka subyek penelitian dalam penelitian ini, adalah orang-orang yang dipilih berkaitan dan atau
menjadi bagian dari penelitian penyesuaian budaya yaitu mahasiswa Minang yang tinggal di asrama Tanjung Raya, jalan Demangan Baru No. 2
Yogyakarta. Penentuan
subyek dalam
penelitian ini
adalah dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Sutrisno Hadi 2001: 186 menjelaskan bahwa purposive artinya pemilihan sekelompok subyek
38
didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya, serta teknik ini digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu. Alasan mengapa menggunakan purposive sampling karena seringkali banyak batasan yang menghalangi peneliti mengambil sampel
secara random acak. Sehingga kalau menggunakan random sampling sampel acak, akan menyulitkan peneliti. Dengan menggunakan
purposive sampling, diharapkan kriteria sampel yang diperoleh benar-
benar sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. F.
Teknik Pengumpulan Data
Suharsimi Arikunto 2006: 127-136 jenis-jenis metode atau instrumen pengumpulan data adalah tes, angket atau kuesioner, wawancara
interview, observasi, skala bertingkat rating-scala dan dokumentasi.Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode angket dalam bentuk
skala likert.Istilah skala lebih banyak dipakai untuk menamakan alat ukur aspek afektif.Skala pengukuran ini digunakan mengklasifikasikan variabel
yang akan diukur supaya tidak terjadikesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah selanjutnya Riduwan, 2007: 6. Instrumen penelitian akan
lebih menekankan pada pengukuran sikap, yang menggunakan skala sikap. Bentuk-bentuk skala sikap menurut Riduwan 2007: 12, adalah skala likert,
skala guttman, skala defferensial simantict, rating scale, skala trurstone. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 128-129 angket dibedakan
menjadi tiga sudut pandang, yaitu dipandang dari cara menjawabnya, dipandang dari dari jawaban yang diberikan dan dipandang dari bentuknya.
39
Penjelasan lebih lanjut dari masing-masing sudut pandang adalah sebagai berikut:
1. Dipandang dari cara menjawabnya: a. Kuesioner terbuka, yang memberikan kesempatan kepada responden
untuk menjawab kalimatnya sendiri b. Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga
responden tinggal memilih. 2. Dipandang dari jawaban yang diberikan:
a. Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya. b. Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang
lain. 3. Dipandang dari bentuknya:
a. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner tertutup.
b. Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka. c. Check list, sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan
check list √ pada kolom yang sesuai. d. Rating-scala skala bertingkat, yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh
kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan.
Berdasarkan hal tersebut, maka angket yang digunakan dalam penelitian ini jika dilihat dari cara menjawabnya termasuk angket tertutup.
Hasil dari penelitian ini diolah dengan menggunakan Skala Likert.Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang yang
selanjutnya disebut variabel. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi subvariabel kemudian dijabarkan kedalam komponen-komponen yang dapat
diukur. Dari komponen-komponen ini dijadikan titik tolak untuk menyusun item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan.
Jawaban setiap item instrumen mempunyai nilai dari sangat positif sampai yang negatif, yang dapat berupa kata-
kata “Sangat Sesuai, Sesuai, Tidak Sesuai, Sangat Tidak Sesuai”. Untuk penelitian ini dibuat dalam bentuk
check list. Bobot penilaian untuk pernyataan favorable yaitu: SS = 4, S = 3,
40
TS = 2, dan STS = 1, sedangkan bobot penilaian untuk pernyataan unfavorableyaitu: SS = 1, S = 2, TS = 3, dan STS = 4. Alasan menggunakan
empat alternatif jawaban yaitu untuk menghindari kecenderungan subyek dalam menjawab pada posisi aman yaitu tengah-tengah jawaban dengan tidak
memiliki pendapat pada jawaban. G.
Instrument Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas Sugiyono, 2005: 305. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa angket tertutup Angket tertutup
yaitu kuesioner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga respoden hanya memilih salah satu jawaban yang telah disediakan.
Dalam kajian instrumen penelitian ini disajikan kisi-kisi variable akulturasi budaya yaitu sebagai berikut.
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Uji Coba
Keterangan: item pernyataan yang gugur Aspek
Indikator Nomor Item
Jml
1. Strategi Akilturasi
a Asimilasi usaha mengurangi perbedaan
1,2,3,4,5 5
b Akomodasi usaha meredakan
pertentanganmenciptakan kestabilan
6,7,8,9,10 5
c Integrasi saling menyesuaikan
11,12,13,14,15 5
d Separasi menghindari interaksi dengan orang lain
16,17,18,19,20 5
2.Kemampua n mengatasi
stressstress Akulturasi
A. Mampu mengatasi masalah perbedaan budaya Minang
dan Yogyakarta 22,23,24,25,26,27
,28,29,30 10
Total 30
41
H. Uji Coba Instrumen