1. Pandangan tradisional
,
a. menganggap bahwa manusia itu sendiri terdiri dari dua komponen utama yang dapat dipilah-pilah, yaitu aspek jasmani dan rokhani.
b. Pandangan ini menganggap bahwa penjas sebagai upaya pendidikan pelengkap penyeimbang, atau penyelaras pendidikan
rokhani dan jasmani manusia.
c. Pandangan tentang pendidikan jasmani berdasarkan pandangan dikhotomi manusia ini secara empirik menimbulkan salah kaprah
dalam merumuskan tujuan, program pelaksanaan, termasuk penilaian nya. Kenyataan menunjukkan bahwa pelaksanaan penjas
itu justru mengabaikan kepentingan jasmani itu sendiri, sehingga akhirnya mendorong timbulnya pandangan modern.
2. Pandangan modern
, d. sering juga disebut pandangan holistik.
e. Pandangan ini menganggap bahwa manusia bukan sesuatu yang
terdiri dari bagian-bagian yang terpilah-pilah. f. Manusia adalah kesatuan dari berbagai bagian yang terpadu. Oleh
karena itu, pendidikan jasmani tidak dapat hanya berorientasi pada jasmani saja, atau hanya untuk kepentingan satu komponen
saja.
• Definisi pendidikan jasmani dalam pandangan holistik ini cukup banyak mendapat dukungan
dari para ahli pendidikan jasmani lainnya.
• Siedentop 1990, mengemukakan bahwa
, “Modern physical education with its emphasis
upon education through the physical is based upon the biologic unity of mind and body
”. Pendidikan
jasmani modern
dengan penekanannya pada pendidikan melalui ativitas
jasmani didasarkan pada pandangan bahwa kesatuan
biologis dari
jiwa dan
raga merupakan kesatuan yang tak terpisahkan.
Pandangan ini memandang kehidupan manusia sebagai totalitas.
• Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan upaya pendidikan melalui
aktivitas jasmani untuk mencapai perkembangan individu secara
menyeluruh jasmani, rohkani, kreatif dan sosial merupakan satu kesatuan
yang tak terpisahkan.
• Tidaklah mengherankan, apabila banyak pakar yang meyakini dan mengatakan
bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian menyeluruh, sekaligus memilki
potensi yang strategis untuk mendidik anak-anak manusia.
Kedua
• Telah diperlakukan kurikulum KTSP di Indonesia
penjas dan diperlakukan KTSP ada
konsekuensinya terjadi perubahan
• Materi pembelajaran • Strategi, metode, teknik dan model pembelajaran penjas.
• Penilaian : Penilaian proses dan hasil sama pentingnya
Karena yang dinilai prosesnya maka diperlukan ASSESSMEN
ALTERNATIF ASSESMEN KINERJA
Dari era Assessment
untuk Seleksi
Dari era Assessment
untuk Seleksi
Menuju era Assessment
untuk Kompetensi
Menuju era Assessment
untuk Kompetensi
Jasmani dan
OR
INPUT
PROSES PEMBELAJARA
N dan LATIHAN
PROSES PEMBELAJARA
N dan LATIHAN
OUT PUT
ASESMEN PENILAIAN
ASESMEN PENILAIAN
PROSES PEMBELAJARAN dan LATIHAN YANG DINILAI
PROSES PEMBELAJARAN dan LATIHAN YANG DINILAI
Penilaian awal
Penilaian selama mengajar atau
latihan
Penilaian tengah semester
Penilaian akhir semester
Psikomot or
Kognitif Afektif
Psikomot or
Kognitif Afektif
Perlu Instrum
en
N YANG BAIK
N YANG BAIK
Bila instrumen
yang digunakan
dapat mengakse
s materi pembelaja
ran secara menyeluru
h Bila
instrumen yang
digunakan dapat
mengakse s materi
pembelaja ran secara
menyeluru h
Dapat mendoron
g guru untuk
menentuk an model.
Strategi, pendekata
n pembelaja
ran yang baik
Dapat mendoro
ng siswa belajar
Hopkin 1990:31 dan Linn 1998:4
PENJASORKES
PENILIAN YANG DILAKUKAN SECARA KONVESIONAL
PENILIAN YANG DILAKUKAN SECARA KONVESIONAL
MENGGUNAKAN INSTRUMEN
KETERAMPILAN OR STANDART
BAKUDALAM TES
PENGUKURAN MENGGUNAKAN
INSTRUMEN KETERAMPILAN
OR STANDART BAKUDALAM
TES PENGUKURAN
1. TES Keterampilan OR Sepakbola AAPHER
2. TES Keterampilan
OR bolabasket
AAPHER tes basket permenit, kecepatan
mendribling dan tembakan bebas dilakukan secara terpisah-pisah
94 guru menyatakan kurang mencermin permainan
sesungguhnya. 94 guru menyatakan kurang
mencermin permainan sesungguhnya.
HAMPIR SEMUA GURU PERLU ASESMEN BERBASIS KINERJA ALTERNATIF ATAU OTENTIK
HAMPIR SEMUA GURU PERLU ASESMEN BERBASIS KINERJA ALTERNATIF ATAU OTENTIK
Apa Asesmen ?
• Asesmen bukti yang dilakukan secara
sengaja, sistematik,
berkelanjutan serta digunakan untuk menilai kompetensi siswa.
Asesmen adalah
tahapan pengumpulan data.
Pengumpulan bukti yang sistematik,
berkelanjutan dan
bertujuan.
Tujuan : 1. Memberi umpan balik
tentang kemajuan
belajar siswa dalam kaitannya
dengan kompetensi
selam proses
belajar mengajar.
2. Memberi informasi pada para guru, orang
tua dan
siswa mengenai
demonstrasi kompetenswi siswa.
Evaluasi adalah
tahapan memberikan penilaian tentang
informasi yang terkumpul
Tujuan: 1. Mempunyai Tujuan yang jelas
untuk semua proses asesmen dan evaluasi nyang digunakan.
2. Mengumpulkan informasi
berkelanjutan berbagai konteks auntentik.
3. Menggunakan berbagai alat dan metode
untuk mengumpulkan
informasi 4. Menciptakan
sistem untuk
mencatat dan mengolah data. 5. Mempunyai
waktu untuk
menganalisis dan mengevaluasi dan
mengambil keputusan
mengenai pembelajaran
yang akan datang.
Apa yang diasess
• Kognitif pengetahuan
• Psikomotor skill
• Afektif Kualitas personal dan sikap
EVALUATION
SYNTHESIS SYNTHESIS
ANALYSIS ANALYSIS
APPLICATION APPLICATION
COMPREHENSHIP PEMAHAMAN
COMPREHENSHIP PEMAHAMAN
KNOWLEDGEPENGETAHUA N
Menembak dalam bermain bola basket
1.
Menembak Satu tangan: a.
Pemahaman danPengambilan keputusan
Kognitif
b. Sikap persiapan
c. Pelaksanaan
Psikomotor
d. Gerak lanjutan
2. Menembak dua tangan
e. Pemahaman dan Pengambilan keputusan
Kognitif
f. Sikap persiapan
g. Pelaksanaan
Psikomotor
h. Gerak lanjutan
• Taat aturan dalam bermain • Kerjasama dalam bermain
AFEKTIF
• Sportivitas dalam bermain
• Guru • Murid
• Guru dan murid
Tujuan mengases
• Formatif : Feeback
Diagnosa Motivasi
. Summatif : Sertifikat
Motivasi Pengakuan Prestasi
Kapan dilakukan asesmen
• Selama proses pembelajaran • Akhir fase pengajaran
• Diluar pengajaran • Continyu, periodik, terminal
Bagaimana cara mengases
• Observasi • Pengalaman
• Catatan tugas-tugas
Proses Asesmen meliputi:
• Memberikan kesempatan pada siswa untuk mendemontrasikan kompetensinya.
• Mengumpulkan dan
mencatat bukti
demonstrasi kompetensi-kompetensi siswa • Menggunakan bukti-bukti untuk penilaian
secara menyeluruh demonstrasikinerja siswa dalam kompetensi-kompetensi tersebut.
• Asesmen harus menjadi bagian tidak terpisahkan dari program pembelajaran.
Apa Tujuan Asesmen?
• Memberi umpan balik mengenai belajar siswa, orang tua, dan guru.
• Membantu guru untuk membuat keputusan-keputusan
mengenai kebutuhan siswa dan pedoman
perencanaan program pembelajaran
Assessmen Yang Baik
Stiggins 1994: 9-15
1. Clear thinking and effective communication. Pemikiran yang jelas