Diki Doniyanto, 2014 Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru produktif otomotif di SMK Negeri bidang
otomotif se-kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
X X
X X
X 1
108 2
122 3
114 4
114 5
140 6
126 7
115 8
125 9
115 10
117 11
120 12
121 13
133 14
136 15
136 16
135 17
143 18
146 19
138 20
121 21
137 22
142 23
139 24
134 25
137 26
125 27
142 28
141 29
142 30
130 31
130 32
111 33
125 34
142 35
139 36
133 37
124 38
121 39
138 40
138 41
136 42
136 43
143 44
124
3. Perhitungan Kecenderungan Umum Skor Responden Berdasarkan
Perhitungan Rata-Rata Weight Means Score
Teknik WMS Weight Means Score digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang kecenderungan rata-rata dari masing-masing variabel
penelitian. Perhitungan WMS dilakukan untuk mengetahui kedudukan setiap indikator atau item. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam
menghitung WMS tersebut adalah sebagai berikut: a.
Memberikan bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban item dengan menggunakan skala Likert yang telah ditentukan.
b. Menghitung jumlah frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang
tersedia. c.
Menjumlahkan dari setiap responden atau frekuensi pada masing- masing item dan dikalikan dengan bobot nilai alternatif jawabannya
masing-masing. d.
Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing kolom, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Diki Doniyanto, 2014 Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru produktif otomotif di SMK Negeri bidang
otomotif se-kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
X = Keterangan:
X : Jumlah rata-rata yang dicari
X :
Jumlah skor gabungan frekuensi jawaban dikalikan dengan bobot untuk setiap alternatif kategori
N : Jumlah responden
e. Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan tabel
konsultasi WMS sebagai berikut:
Tabel 3.9 Kriteria Konsultasi Hasil Perhitungan WMS
Rentang Nilai
Kriteria Penafsiran
Variabel X Variabel Y
4,01 – 5,00
Sangat Baik Selalu
Selalu 3,01
– 4,00 Baik
Sering Sering
2,01 – 3,00
Cukup Kadang-kadang Kadang-kadang
1,01 – 2,00
Rendah Jarang
Jarang 0,01
– 1,00 Sangat Rendah
Tidak Pernah Tidak Pernah
Diki Doniyanto, 2014 Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru produktif otomotif di SMK Negeri bidang
otomotif se-kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
4. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku untuk Setiap Variabel
Dalam proses mengubah skor mentah menjadi skor baku untuk setiap variabel dapat menggunakan rumus sebagai berikut Riduwan,
2013: 131:
Keterangan T
i
: Skor baku X
i
: Skor mentah S
: Standar deviasi X
: Rata-rata Mean
Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku untuk setiap variabel adalah sebagai berikut:
a. Menentukan skor terbesar dan skor terkecil.
b. Menentukan nilai rentangan R dengan rumus:
R = skor terbesar – skor terkecil
c. Menentukan banyaknya kelas BK dengan menggunakan rumus
Sturgess, yaitu:
BK = 1 + 3,3 log n
d. Menentukan nilai panjang kelas i, yaitu dengan cara mengurangkan
rentangan R dengan banyak kelas BK. Adapun rumus tersebut sebagai berikut:
Diki Doniyanto, 2014 Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru produktif otomotif di SMK Negeri bidang
otomotif se-kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
e. Membuat tabel penolong distribusi frekuensi sesuai dengan nilai
banyak kelas BK dan nilai panjang kelas i yang telah ditentukan sebelumnya.
f. Menentukan rata-rata mean dengan menggunakan rumus:
X = g.
Menentukan simpangan baku atau standar deviasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
√
h. Mengubah skor mentah menjadi skor baku dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
4. Uji Normalitas Distribusi Data