teori akuntansi 005

(1)

Teori akuntansi adalah suatu konsep definisi dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang mungkin muncul. Teori

akuntansimerupakan penalaran logis dalam bentuk seperangkat prinsip luas yang memberikan kerangka acuan umum yang dapat digunakan untuk menilai praktek akuntansi memberi arah pengembangan prosedur dan praktek baru.Tujuan teori akuntansi adalah untuk memberikan seperangkat prinsip logis yang saling berkaitan, yang membentuk kerangka acuan umum bagi penilaian dan pengembangan praktek akuntansi yang sehat.

Teori : pernyataan yang menjelaskan hubungan sesuatu atau prediksi masa depan 1. Teori merupakan suatu proporsi yang terdiri dari konstrak yang sudah didefinisikan

secara luas sesuai dengan hubungan unsur-unsur dalam proporsi tersebut secara jelas 2. Teori menjelaskan hubungan antar variable sehingga pandangan yang sistematik dari

fenomena yang diterangkan variabel-variabel tersebut dapat jelas

3. Teori menerangkan fenomena dengan cara menspesifikasikan variable yang saling berhubungan.

Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran “pemikiran teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa

variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan.

Teori akuntansi mengandung dua kata, yaitu teori dan akuntansi. Menurut Webster’s Third New International Dictionary mendefinisikan Teori sebagai suatu susunan yang saling berkaitan tentang hipotesis, konsep dan prinsip pragmatis yang membentuk kerangka acuan untuk bidang yang dibahas. Sedangkan pengertian Akuntansi sendiri salah satunya adalah, proses mengidentifikasi, mengukur dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam mempertimbangakan berbagai alternatif yang digunakan untuk mengambil kesimpulan atau keputusan bagi pemakainya.


(2)

Dari penjelasan diatas maka Teori Akuntansi dapat diartikan sebagai susunan konsep, definisi, dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang mungkin akan muncul.

2.1.3 Entitas-Entitas Yang Berkepentingan Terhadap Standar Akuntansi

a. Individual dan kantor akuntan publik

Individual dan kantor akuntan publik bertanggung jawab melalui auditor-auditor mereka untuk secara independen mensertifikasi laporan keuangan perusahaan telah menyajikan hasil-hasil dari aktivitas bisnis dengan wajar dan akurat.

b. American Institute of Certified Public Accounting (AICPA)

AICPA adalah organisasi pengkoordinir profesional bagi para praktisi CPA di AS.

c. American Accounting Association (AAA)

AAA adalah organisasi para akademisi akuntansi dan setiap individu yang tertarik dalam peningkatan praktik dan teori akuntansi.

d. Financial Accounting Standards Boards (FASB) : FASB menggantikan APB di tahun 1973

sebagai badan yang bertanggung jawab untuk membuat standar akuntansi.

e. Securities and Exchange Commission (SEC)

SEC dibentuk oleh UU Kongres pada tahun 1934.

f. Organisasi Profesional Lainnya

Organisasi ini secara aktif terlibat dalam pembuatatan standar akuntansi di negaranya masing-masing.

g. Para Pengguna Laporan Keuangan

1) Pengguna langsung: a) pemilik perusahaan dan pemegang saham b) kreditor c) manajemen

perusahaan d) otoritas perpajakan e) pekerja f) para pelanggan

2) Pengguna tidak langsung meliputi: a) analis dan penasihat keuangan b) bursa saham c)


(3)

Teori Akuntansi

Vernon Kam (1986) mengemukakan fungsi dari adanya teori akuntansi sebagai berikut: 1. Menjadi pegangan bagi lembaga penyusun standar akuntansi menyusun standarnya. 2. Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidak

adanya standar resmi.

3. Menentukan batas dalam hal melakukan “judgement” dalam penyusunan laporan keuangan.

4. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi yang disajikan laporan keuangan.

5. Meningkatkan kualitas dapat diperbandingkan.

Vernon Kam (1986) menganggap bahwa teori akuntansi adalah suatu system yang komprehensif, dimana termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya. Dia membagi unsur teori dalam beberapa elemen, yaitu postulat atau asumsi dasar, definisi, tujuan akuntansi, prinsip atau standar, dan prosedur atau metode-metode.

Dari penjelasan maka teori akuntansi dapat kita rumuskan sebagai berikut : Teori akuntansi adalah suatu konsep definisi dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang mungkin muncul.

Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai satu susunan prinsip umum akan dapat: 1. Memberikan kerangka acuan yang umum dari mana praktek akuntansi dinilai.

2. Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan ekonomi ,sosial,teknologi dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat.

Oleh karena itu tepatlah kesimpulan ahmed belkaoui yang menyatakan bahwa tidak ada teori akuntansi yang lengkap apada setiap kurun waktu. Oleh karena itu teori akuntansi harus


(4)

juga mencakup semua literatur akuntansi yang memberikan pendekatan yang berbeda-beda satu sama lain.

American Accounting Association’s Committe On Concepts and Standard For External Reports yang menyebutkan bahwa :

1. Tidak ada teori akuntansi keuangan yang lengkap yang mencakup dan memenuhi keinginan semua keadaan dan waktu dengan efektif oleh karenanya.

2. Di dalam literatur akuntansi keuangan yang ada bukan teori akuntansi tetapi kumpulan teori yang dapat dirumuskan mengatasi perbedaan-perbedaan persyaratan yang diinginkan para pemakai laporan keuangan.

Untuk perumuan teori akuntansi memang tidak dapat hanya mengandalkan teori akuntansi ansich,harus menggunakan literatur akuntansi dan disiplin ilmu lain yang relevan. Namun teori akuntansi merupaka instrumen yang sangat penting dalam menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan untuk disajikan pada para pemakainya.

v Periodisasi Teori Akuntansi

Godfrey dkk (1992) membuat periodisasi teori akuntansi sebagai berikut: 1. Pre-theory period (1492-1800)

Peragalo mengemukakan bahwa tidak ada teori akuntansi yang dirumuskan sejak Pacioli sampai pada awal abad ke-19. kalaupun ada saran-saran atau pertanyaan-pertanyaan belum dapat digolongkan sebagai teori atau pernyataan yang sistematis.

1. General scientific period (1800-1955)

Dalam periode ini sudah ada pengimbangan teori yang penekanannya baru berupa penjelasan terhadap praktek akuntansi. Di sini sudah ada kerangka kerja untuk menjelaskan dan mengembangkan praktek akuntansi. Akuntansi dikembangkan berdasarkan metode empiris yang mengutamakan pengamatan atas kenyataan sehari-hari atau realitas bukan didasarkan pada logika. Laporan AAA ”A Tentative Statement of Accounting Principles Affecting Corporate Reports pada tahun 1938 serta laporan AICPA tentang A Statement of Accounting Principle (Sanders, Hatfield dan Moore) merupakan dua contoh perumusan teori akuntansi berdasarkan metode empiris atau disebut era general scientific ini.


(5)

1. Normative period (1956-1970)

Dalam periode ini perumus teori akuntansi mencoba merumuskan “norma-norma” atau “praktek akuntansi yang baik”. Kalau dalam periode sebelumnya menekankan kepada ”APA” yang terjadi dalamperiode ini ”Bagaimana seharusnya” dilakukan, ”What should be”. Pada periode ini muncul kritik terhadap konsep ”historical cost” dan pendukung adanya ”conceptual framework”. Beberapa terbitan laporan pada era ini adalah: An Inquiry into the Nature of Accounting oleh Goldberg yang diterbitkan pada tahun 1965, AAA menerbitkan A Statement of Basic Accounting Theory.

1. Specific Scientific Period (1970-sekarang)

Periode ini disebut juga “positive era”. Di sini teori akuntansi tidak cukup hanya dengan sifat normatif tetapi harus bisa diuji kebenarannya. Norma dinilai subyektif jadi harus diuji secara positif. Pendekatan normatif dikritik karena:

ü Teori normatif tidak melibatkan pengujian hipotesa. ü Teori normatif didasarkan pada pertimbangan subyektif.

Karena teori normatif dianggap merupakan pendapat pribadi yang subyektif maka tidak bisa diterima begitu saja harus dapat diuji secara empiris agar memiliki dasar teori yang kuat. Pada periode ini data empiris sudah banyak tersedia kemudian teknik-teknik statistik dan teknik yang menggunakan disiplin lain untuk melakukan pengujian sudah demikian banyak sehingga memudahkan melakukan pengujian. Tujuan dari pendekatan teori akuntansi positif adalah untuk menerangkan dan meramalkan praktek akuntansi. Salah satu contoh dalam penggunaan teori positif ini adalah hipotesa ”bonus plan”. Hipotesa ini menunjukkan bahwa manajemen yang remunerasinya didasarkan pada bonus maka mereka akan berusaha memaksimasi pendapatannya melalui pendekatan akuntansi yang dapat menaikkan laba sehingga bonusnya tinggi. Dalam penyusunan laporan keuangan manajemen tentu akan memilih standar akuntansi yang dapat menaikkan laba atau bonus mereka. Teori ini akan dapat menjelaskan atau memprediksi prilaku manajemen dalam mana bonus plan diberlakukan.

Watts dan Zimmerman pendukung konsep ini dalam bukunya Positive Accounting Theory menyatakan bahwa keuntungan pendekatan ini adalah bahwa regulator bisa meramalkan konsekuensi ekonomis dari berbagai kebijakan atau praktek akuntansi.

Menurut Godfrey dkk pada akhir-akhir ini ada kecenderungan munculnya perbedaan antara Riset Academics dan Riset Profesional yang sebelumnya dinilai seragam. Riset Academics tetap dalam pendekatan positif yang umumnya menekankan pada peran dan pengaruh informasi akuntansi sedangkan Profesional agak condong pada pendekatan normatif yang umumnya menekankan upaya untuk menyeragamkan praktek akuntansi agar lebih bermanfaat bagi praktisi.


(6)

v Metode Perumusan Teori

Merumuskan teori akuntansi atau dengan kata lain melakukan penelitian akuntansi harus memiliki metode. Belkaoui dan Godfrey mengemukakan dalam literature dikena beberapa metode berikut ini.

1. Metode Deskriptif (Pragmatic)

Dalam metode ini akuntansi dianggap sebagai seni yang tidak dapat dirumuskan, maka metode perumusan teori akuntansi harus bersifat menjelaskan atau descriptive dan menganalisis praktik yang ada dan diterima sekarang.

2. Psychological Pragmatic

Di sini diamati reaksi dari pemakai laporan keuangan terhadap output akuntansi laporan keuangan yang disusun dari berbagai aturan, standar, prinsip atau pedoman. Bidang ini dapat juga disebut behavioral accounting.

3. Metode Normatif (1950-1960)

Disini akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang harus diikuti tidak peduli apakah berlaku atau dipraktikan sekarang atau tidak.

4. Metode Positive (1970)

Suatu metode yang diawali dari suatu metode ilmiah yang sedang berlaku atau diterima umum. Berdasarkan teori ini, dirumuskan problem penelitian untk mengamati perilaku atau fenmena nyata yang tidak ada dalam teori.

v Pendekatan Dalam Perumusan Teori

Menurut Godfrey, dalam mengaitkan antara teori dengan kenyataan , dikenal tiga jenis hubungan, yaitu


(7)

 Syntactic

Teori dirumuskan dengan garis logis. Hubungan itu dirumuskan dalam bentuk aturan seperti aturan bahasa, aturan matematik, dan lain sebagainya.

 Semantic

Teori menghubungkan konsep dasar dari suatu teori ke objek nyata.hubungan ini dituangkan dalam bentuk aturan yang sesuai atau definisi operasional. Semantic menyangkut hubungan kata, tanda, atau symbol dari kenyataan sehingga teori itu lebih mudah dipahami, realistic, dan berarti.

 Pragmatic

Tidak semua teori memiliki aspek pragmatis. Disini pragmatis itu berkaitan dengan pengaruh kata-kata, symbol terhadap manusia. Akuntansi dianggap memiliki kemampuan mempengaruhi perilaku manusia.

Teori harus mampu merumuskan kebenaran. Oleh karena itu teori harus selalu diuji. Ada 3 kriteria atau pihak atau sumber yang memiliki wewenang dalam mennetukan kebenaran atas suatu teori, yaitu:

 Dogmatic

Kebenaran dikatakan benar karena disampaikan oleh ahli yang memenang memiliki wewenang untuk menyampaikan kebenaran dan ini tidak perlu diuji lagi. Keyakinan pada kebenaran ini hanya berdasar pada kepercayaan, keyakinan, atau iman seseorang. Misalnya keyakinan beragama, charisma seseorang, jabatan, dan lain sebagainya.

 Self evidence

Kebenaran disampaikan dari suatu teori yang dibuktikan oleh pengetahuan umum, pengamatan, atau pengalaman.

 Scientific

Kebenaran disampaikan dari suatu teori yg dibuktikan lewat metode ilmiah. Teori dirumuskan, diuji, dan seterusnya berulang secara terus-menerus.


(8)

Dalam literature dikenal beberapa pendekatan dalam menrumuskan teori akuntansi. Masing-masing penulis memberikan metode yang diikutinya. Beberapa pendekatan dalam perumusan teori akuntansi menurut Belkaoui adalah sebagai berikut :

Pendekatan informal terbagi atas : 1. Pragmatis, praktis, dan non teoritis

Dalam metode ini perumusan teori akuntansi didasarkan atas keadaan dan praktik di lapangan. Yang menjadi pertimbangan adalah hal-hal apa yang berguna untuk menyelesaikan persoalan secara praktis.

1. Pendekatan otoriter

Dalam metode ini yang merumuskan teori akuntansi adalah organisasi profesi yang mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengatur praktek akuntansi.

Pendekatan Teoritis terbagi atas : 1. Deduktif

Perumusan dimulai dari perumusan dalil dasar akuntansi (postulat dan prinsip akuntansi) dan selanjutnya diambil kesimpulan logis tentang teori akuntansi mengenai hal yang dipersoalkan. Pendekatan ini dilakukan dalam penyusunan struktur akuntansi dimana dirumuskan dulu tujuan laporan keuangan, rumuskan postulat, kemudian prinsip, dan akhirnya lebih khusus menyusun teknik atau standar akuntansi.

1. Induktif

Penyusunan teori akuntansi didasarkan pada beberapa observasi dan pengukuran khusus dan akhirnya dari berbagai sampel dirumuskan fenomena yang seragam atau berulang (informasi akuntansi) dan diambil kesimpulan umum (postulat dan prinsip akuntansi). Tahapan yang dilalui adalah:

 Mengumpulkan semua observasi  Menganalisis golongan observasi


(9)

 Penarikan kesimpulan umum  Pengujian kesimpulan umum  Etik

Dalam pendekatan perumusan akunansi ini digunakan konsep kewajaran, keadilan, pemilikan dan kebenaran. Menurut D.R. Scottkriteria yang harus digunakan dalam perumusan teori akuntansi adalah keadilan dengan memperlakukan pihak yang berkaitan secara adil.

Sosiologis

Yang menjadi perhatian utama dalam perumusan teori akuntansi adalah dampak social dari teknik akuntansi. Jadi yang menjadi perhatian bukan pemakai langsung, tetapi juga masyarakat secra keseluruhan.

Makro Ekonomi

Pendekatan ekonomi dalam perumusan teori akuntansi menekankan pada control perilaku indikator makro ekonomi yang menghasilkan perumusan teori akuntansi. Dengan demikian, pemilihan teknik akuntansi didasarkan pada dampaknya pada ekonomi nasional. Dapat disimpulkan bahawa teknik dan kebijakan akuntansi harus dapat menggambarkan realitas ekonomi dan pilihan terhadap teknik akuntansi harus tergantung pada konsekuensi ekonomi. Dari literature lain kita mengenal pendekatan komunikatif dalam perumusan teori akuntansi. Pendekatan ini dikembangkan oleh Bedfourd dan Baldouni yang menganggap akuntansi adalah sebagai suatu system yang terpadu dalam proses komunikasi. Disini dirumuskan informasi apa yang perlu dan disajikan oleh perusahaan kepada para pembaca agar mereka dapat menggunakannya dalam proses pengambilan keputusan.

Banyak lagi pendekatan yang perlu dikemukakan disini antara lain behavioural approach, yang menekankan pada aspek perilaku yang ditimbulkan oleh informasi akuntansi, pragmatic, nontheoritical approach, theory of account approach yang melihat akuntansi dari aspek hubungan antara perkiraan yang dibangun dari dasar teori double entry.

v Perumusan Teori Akuntansi di Indonesia

Sampai saat ini Indonesia masih belum berupaya secara intensif untuk merumuskan teori atau standar akuntansinya sendiri. Kita masih tetap menggunakan teori atau standar akuntansi Amerika atau yang terakhir dari IASC (International Accounting Standard Committee) sebagai dasar pengembangan akuntansi di tanah air. Standar akuntansi keuangan maupun pernyataan standar pemeriksaaan masih mengadopsi atau menterjemahkan standar serat pedoman dari


(10)

Amerika atau IASC dengan berbagai modifikasi minor. Upaya yang baru dilakukan oleh profesi akuntansi adalah perumusan prinsip akuntansi Indonesia namun belum menyentuh dasar teori akuntansinya.

Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full adoption) standar akuntansi internasional atau International Financial Reporting Standard (IFRS). Standar akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US GAAP (United Stated Generally Accepted Accounting Standard), namun pada beberapa pasal sudah mengadopsi IFRS yang sifatnya harmonisasi. Adopsi yang dilakukan Indonesia saat ini sifatnya belum menyeluruh, baru sebagian (harmonisasi).

Era globalisasi saat ini menuntut adanya suatu sistem akuntansi internasional yang dapat diberlakukan secara internasional di setiap negara, atau diperlukan adanya harmonisasi terhadap standar akuntansi internasional, dengan tujuan agar dapat menghasilkan informasi keuangan yang dapat diperbandingkan, mempermudah dalam melakukan analisis kompetitif dan hubungan baik dengan pelanggan, supplier, investor, dan kreditor.

Namun proses harmonisasi ini memiliki hambatan antaralain nasionalisme dan budaya tiap-tiap negara, perbedaan sistem pemerintahan pada tiaptiap negara, perbedaan kepentingan antara perusahaan multinasional dengan perusahaan nasional yang sangat mempengaruhi proses harmonisasi antar negara, serta tingginya biaya untuk merubah prinsip akuntansi.

KESIMPULAN


(11)

Teori akuntansi adalah suatu konsep definisi dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang mungkin muncul. Dalam merumuskan teori akuntansi, ada beberapa metode yang dapat dipergunakan yaitu metode deskriptif (pragmatic), psichological pragmatic, metode normatif dan metode positive.

Dalam Merumuskan Teori Akuntansi, di Indonesia menggunakan Standar Akuntansi. Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full adoption) standar akuntansi internasional atau International Financial Reporting Standard (IFRS). Standar akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US GAAP (United Stated Generally Accepted Accounting Standard), namun pada beberapa pasal sudah mengadopsi IFRS yang sifatnya harmonisasi. Adopsi yang dilakukan Indonesia saat ini sifatnya belum menyeluruh, baru sebagian (harmonisasi).

1. Pengertian Pengukuran

Menurut Campbell, orang yang pertama menangani masalah pengukuran, definisi pengukuran adalah: “The assignment of numerals to represent properties of material systems other than numbers yang berarti penentuan angka-angka yang menggambarkan sifat-sifat sistem material dan bilangan-bilangan didasarkan pada hukum yang mengatur tentang sifat-sifat”. Sedangkan menurut Stevens seorang ahli teori pengukuran ilmu sosial, pengukuran disebut sebagai: “assignment of numerals to objects or events according to rules yang berarti penentuan angka-angka yang ada kaitannya dengan objek-objek ataupun peristiwa-peristiwa sesuai dengan peraturan”. Sepintas, definisi tersebut tampak sangat mirip, namun sesungguhnya yang pertama lebih tradisional dan sempit cakupannya.

Perdebatan APB dan SEC

Penentuan biaya overhead dalam kos produk menjadi isu utama seiring dengan alokasi kos produk yang realistis, meningkatnya investasi pada mesin-mesin dan kebutuhan modal untuk jangka panjang. Pendapat The American Institute of Accountants (AIA) menentukan bahwa tidak ada kos penjualan, beban bunga dan biaya administrasi yang dimasukkan dalam kos overhead pabrik. Perselisihan

tentang akuntansi kos bunga dipandang sebagai konflik antara teori entitas (entity) dan kepemilikan (proprietary).

Peristiwa penting lain adalah pengaruh pajak penghasilan terhadap teori akuntansi yakni diakuinya pendapatan bersih atas dasar periode akuntansi dan metode akuntansi yang digunakan oleh pembukuan wajib pajak. Hal ini merupakan tahap awal harmonisasi antara akuntansi pajak dengan akuntansi keuangan.


(12)

APLIKASI TEORI PADA REGULASI AKUNTANSI

Teori-Teori Dari Peraturan Yang Relevan Untuk Akuntansi Dan Audit • Teori Efisiensi Pasar

Teori ini berpendapat bahwa pasar mencapai fungsi nya yang terbaik tanpa campur tangan pemerintah. Meningkatnya pasar international mempengaruhi secara luas dalam arus informasi data dan modal. Bagaimanapun juga pemerintah juga harus turut campur dalam pasar,campur tangan yang paling baik adalah dengan

tujuannya adalah untuk mengembangkan dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi. Para pendukung teori ini berpendapat akuntansi sebagai pemintaan informasi akuntansi oleh para pengguna,dan penawaran beberapa informasi dalam bentuk laporan keuangan.

• Teori Perwakilan (Keagenan)

Dalam teori keagenan (agency theory), hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih (principal) memperkerjakan orang lain (agent) untuk memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenangpengambilan keputusan kepada agent tersebut. Hubungan antara principal dan agent dapat mengarah pada kondisi ketidakseimbangan informasi (asymmetrical information) karena agent berada pada posisi yang memiliki informasi yang lebih banyak tentang perusahaan dibandingkan dengan principal. Dengan asumsi bahwa individu-individu bertindak untuk

memaksimalkan kepentingan diri sendiri, maka dengan informasi asimetri yang dimilikinya akan mendorong agent untuk menyembunyikan beberapa informasi yang tidak diketahui principal. Dalam kondisi yang asimetri tersebut, agent dapat mempengaruhi angka-angka akuntansi yang disajikan dalam laporankeuangan dengan cara melakukan manajemen laba.

Salah satu cara yang di gunakan untuk memonitor masalah kontrak dan membatasi perilaku opportunistic manajemen adalah corporate governance. Prinsip-prinsip pokok corporate governance yang perlu diperhatikan untuk terselenggaranya praktik good corporate governanceadalah; transparansi (transparency), akuntabilitas (accountability), keadilan (fairness), dan responsibilitas (responsibility).

• Teori Regulasi/Peraturan 1. Teori Kepentingan Publik

Teori ini menunjukkan regulasi yang merupakan hasil dari tuntutan publik untuk koreksi kegagalan pasar. Dalam teori ini, kewenangan pusat, termasuk juga badan


(13)

pengawas regulator, diasumsikan memiliki kepentingan terbaik dihati masyarakat. Hal tersebut merupakan hal yang terbaik digunakan untuk mengatur sehingga dapat memaksimalkan kesejahteraan sosial. Akibatnya, peraturan dianggap sebagai trade off antara biaya regulasi dan manfaat sosial dalam bentuk operasi omproved pasar. Sementara pandangan ini merupakan yang ideal tentang bagaimana

peraturan harus dilakukan, namun ada masalah dalam pelaksanaannya. 2. Regulatory Capture Theory

Meskipun pada faktanya peraturan dibuat untuk menjaga kepentingan umum pengguna,tujuan ini tidak bisa dicapai karena dalam proses pembuatannya

pembuat peraturan mendominasi peraturan tersebut karena dibuat dari beberapa sudut pandang entitas yang paling banyak mempengaruhi legistif.

3. Teori Kepentingan Individu

Teori ini disampaikan george stigler Tahun 1971yang mengatakan bahwa aktivitas seputar peraturan menggambarkan persaudaraan diantara kekuatan politik dari kelompok berkepentingan. kelompok berkepentingan (eksekutif/industri) sebagai sisi sang Permintaan/demand dan legislatif sebagai supply.

Bagaimana teori - teori regulasi diterapkan pada praktek akuntansi dan auditing? Pada bagian ini, kami mengeksplorasi sejauh mana teori kepentingan umum, capture dan teori kepentingan pribadi dapat diterapkan dalam praktek. Kami

mengamati bahwa pemerintah di banyak negara telah melakukan intervensi dalam proses menetapkan standar akuntansi dan audit. Meskipun standar pada awalnya di bawah kendali sektor swasta, suksesi peristiwa menyebabkan kendali pemerintah di banyak negara. Sebagai contoh, dalam standar akuntansi Australia yang

dikembangkan oleh akuntan. Pemerintah campur tangan dalam proses penyusunan standar akuntansi dari tahun 1980 dengan mendirikan badan-badan dengan

tanggung jawab untuk menyebarkan standar akuntansi. Kami membahas sejauh mana badan-badan tersebut yang “ditangkap” oleh para pihak yang menciptakan peraturan. Kami juga mempertimbangkan peranan kelompok kepentingan swasta dalam memperoleh regulasi yang menguntungkan untuk kepentingan mereka sendiri.

Kerangka Kerja Regulasi Untuk Pelaporan Keuangan

Pelaporan keuangan tidak terjadi dalam ruang hampa. Ada banyak faktor yang mempengaruhi proses menghasilkan informasi keuangan. Pada bagian ini kita dijelaskan sejumlah elemen kunci yang dapat diamati di sejumlah kerangka kerja pelaporan keuangan negara. Tujuan kami adalah untuk menyediakan 'proforma' dari kerangka regulatoty dan untuk menunjukkan bagaimana unsur-unsur

mempengaruhi pembuatan laporan keuangan. Pertama, kita bahas persyaratan hukum, yaitu hukum yang mensyaratkan persiapan dan audit laporan keuangan. Hukum tersebut dapat terkandung dalam perusahaan, pasar modal dan hukum perpajakan. Persyaratan umum yang mempengaruhi penyusunan laporan keuangan adalah tugas untuk menyiapkan rekening (sesuai dengan standar akuntansi dan persyaratan hukum lainnya), agar mereka diaudit oleh auditor eksternal dan mengajukan mereka ke badan pemerintah. Selanjutnya apa yang kita maksud dengan perusahaan pemerintah Beberapa praktek tata kelola perusahaan

mengikuti persyaratan hukum, sementara yang lain mencerminkan rekomendasi 'praktek terbaik' yang dikembangkan oleh sektor swasta

Struktur Institusi Yang Mengatur Standar Akntansi Dan Audit


(14)

badan-badan internasional yang menyediakan standar akuntansi dan audit. Kami membahas latar belakang untuk proses saat ini untuk mengembangkan standar akuntansi internasional, dimulai dengan pembentukan IASC tahun 1973 dan kemudian IASB pada tahun 2001. Isu utama adalah: dukungan IOSCO untuk

serangkaian standar inti; keputusan Uni Eropa untuk mengadopsi standar IASB dari tahun 2005, dan keterlibatan yang lebih besar dari Amerika Serikat pada

pengaturan standar internasional, hasil dari proyek ASB / FASB konvergensi [, yang dimulai pada 2002.

Kami juga membahas penetapan standar audit. Mayat akuntansi profesional memiliki sejarah panjang keterlibatan dengan pengaturan standar yang sejajar dengan sejarah persyaratan hukum untuk audit. Peraturan audit terjadi walaupun bukti bahwa audit dituntut dengan tidak adanya regulasi. Badan akuntansi

profesional menulis standar auditing yang pertama, tetapi pemerintah telah

menggunakan kegagalan pasar untuk membenarkan mengatur standar auditing di Amerika Serikat dan Australia. Namun, standar auditing Australia didasarkan pada standar internasional yang ditulis oleh tubuh sebagian besar dikendalikan dengan berlatih auditor. Sebuah badan pengawas telah dibentuk untuk memastikan standar mencerminkan kepentingan umum dan harus memperhatikan pandangan dari regulator. Penelitian empiris mendukung peran standar akuntansi dan audit dan penegakan hukum yang efektif dalam pengembangan pasar keuangan di seluruh dunia


(1)

Penarikan kesimpulan umum

Pengujian kesimpulan umum

Etik

Dalam pendekatan perumusan akunansi ini digunakan konsep kewajaran, keadilan,

pemilikan dan kebenaran. Menurut D.R. Scottkriteria yang harus digunakan dalam perumusan

teori akuntansi adalah keadilan dengan memperlakukan pihak yang berkaitan secara adil.

Sosiologis

Yang menjadi perhatian utama dalam perumusan teori akuntansi adalah dampak social

dari teknik akuntansi. Jadi yang menjadi perhatian bukan pemakai langsung, tetapi juga

masyarakat secra keseluruhan.

Makro Ekonomi

Pendekatan ekonomi dalam perumusan teori akuntansi menekankan pada control perilaku

indikator makro ekonomi yang menghasilkan perumusan teori akuntansi. Dengan demikian,

pemilihan teknik akuntansi didasarkan pada dampaknya pada ekonomi nasional. Dapat

disimpulkan bahawa teknik dan kebijakan akuntansi harus dapat menggambarkan realitas

ekonomi dan pilihan terhadap teknik akuntansi harus tergantung pada konsekuensi ekonomi.

Dari literature lain kita mengenal pendekatan komunikatif dalam perumusan teori

akuntansi. Pendekatan ini dikembangkan oleh Bedfourd dan Baldouni yang menganggap

akuntansi adalah sebagai suatu system yang terpadu dalam proses komunikasi. Disini

dirumuskan informasi apa yang perlu dan disajikan oleh perusahaan kepada para pembaca agar

mereka dapat menggunakannya dalam proses pengambilan keputusan.

Banyak lagi pendekatan yang perlu dikemukakan disini antara lain behavioural approach,

yang menekankan pada aspek perilaku yang ditimbulkan oleh informasi akuntansi, pragmatic,

nontheoritical approach, theory of account approach yang melihat akuntansi dari aspek hubungan

antara perkiraan yang dibangun dari dasar teori double entry.

v Perumusan Teori Akuntansi di Indonesia

Sampai saat ini Indonesia masih belum berupaya secara intensif untuk merumuskan teori

atau standar akuntansinya sendiri. Kita masih tetap menggunakan teori atau standar akuntansi

Amerika atau yang terakhir dari IASC (International Accounting Standard Committee) sebagai

dasar pengembangan akuntansi di tanah air. Standar akuntansi keuangan maupun pernyataan

standar pemeriksaaan masih mengadopsi atau menterjemahkan standar serat pedoman dari


(2)

Amerika atau IASC dengan berbagai modifikasi minor. Upaya yang baru dilakukan oleh profesi

akuntansi adalah perumusan prinsip akuntansi Indonesia namun belum menyentuh dasar teori

akuntansinya.

Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full adoption)

standar akuntansi internasional atau International Financial Reporting Standard (IFRS). Standar

akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US GAAP (United Stated Generally

Accepted Accounting Standard), namun pada beberapa pasal sudah mengadopsi IFRS yang

sifatnya harmonisasi. Adopsi yang dilakukan Indonesia saat ini sifatnya belum menyeluruh, baru

sebagian (harmonisasi).

Era globalisasi saat ini menuntut adanya suatu sistem akuntansi internasional yang dapat

diberlakukan secara internasional di setiap negara, atau diperlukan adanya harmonisasi terhadap

standar akuntansi internasional, dengan tujuan agar dapat menghasilkan informasi keuangan

yang dapat diperbandingkan, mempermudah dalam melakukan analisis kompetitif dan hubungan

baik dengan pelanggan, supplier, investor, dan kreditor.

Namun proses harmonisasi ini memiliki hambatan antaralain nasionalisme dan budaya

tiap-tiap negara, perbedaan sistem pemerintahan pada tiaptiap negara, perbedaan kepentingan

antara perusahaan multinasional dengan perusahaan nasional yang sangat mempengaruhi proses

harmonisasi antar negara, serta tingginya biaya untuk merubah prinsip akuntansi.

KESIMPULAN


(3)

Teori akuntansi adalah suatu konsep definisi dalil yang menyajikan secara sistematis

gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel

lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena

yang mungkin muncul. Dalam merumuskan teori akuntansi, ada beberapa metode yang dapat

dipergunakan yaitu metode deskriptif (pragmatic), psichological pragmatic, metode normatif dan

metode positive.

Dalam Merumuskan Teori Akuntansi, di Indonesia menggunakan Standar Akuntansi.

Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full adoption) standar

akuntansi internasional atau International Financial Reporting Standard (IFRS). Standar

akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US GAAP (United Stated Generally

Accepted Accounting Standard), namun pada beberapa pasal sudah mengadopsi IFRS yang

sifatnya harmonisasi. Adopsi yang dilakukan Indonesia saat ini sifatnya belum menyeluruh, baru

sebagian (harmonisasi).

1.

Pengertian Pengukuran

Menurut Campbell, orang yang pertama menangani masalah pengukuran, definisi

pengukuran adalah: “The assignment of numerals to represent properties of material systems

other than numbers yang berarti penentuan angka-angka yang menggambarkan sifat-sifat sistem

material dan bilangan-bilangan didasarkan pada hukum yang mengatur tentang sifat-sifat”.

Sedangkan menurut Stevens seorang ahli teori pengukuran ilmu sosial, pengukuran disebut

sebagai: “assignment of numerals to objects or events according to rules yang berarti penentuan

angka-angka yang ada kaitannya dengan objek-objek ataupun peristiwa-peristiwa sesuai dengan

peraturan”. Sepintas, definisi tersebut tampak sangat mirip, namun sesungguhnya yang pertama

lebih tradisional dan sempit cakupannya.

Perdebatan APB dan SEC

Penentuan biaya overhead dalam kos produk menjadi isu utama seiring dengan alokasi kos produk yang realistis, meningkatnya investasi pada mesin-mesin dan kebutuhan modal untuk jangka panjang. Pendapat The American Institute of Accountants (AIA) menentukan bahwa tidak ada kos penjualan, beban bunga dan biaya administrasi yang dimasukkan dalam kos overhead pabrik. Perselisihan

tentang akuntansi kos bunga dipandang sebagai konflik antara teori entitas (entity) dan kepemilikan (proprietary).

Peristiwa penting lain adalah pengaruh pajak penghasilan terhadap teori akuntansi yakni diakuinya pendapatan bersih atas dasar periode akuntansi dan metode akuntansi yang digunakan oleh pembukuan wajib pajak. Hal ini merupakan tahap awal harmonisasi antara akuntansi pajak dengan akuntansi keuangan.


(4)

APLIKASI TEORI PADA REGULASI AKUNTANSI

Teori-Teori Dari Peraturan Yang Relevan Untuk Akuntansi Dan Audit • Teori Efisiensi Pasar

Teori ini berpendapat bahwa pasar mencapai fungsi nya yang terbaik tanpa campur tangan pemerintah. Meningkatnya pasar international mempengaruhi secara luas dalam arus informasi data dan modal. Bagaimanapun juga pemerintah juga harus turut campur dalam pasar,campur tangan yang paling baik adalah dengan

tujuannya adalah untuk mengembangkan dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi. Para pendukung teori ini berpendapat akuntansi sebagai pemintaan informasi akuntansi oleh para pengguna,dan penawaran beberapa informasi dalam bentuk laporan keuangan.

• Teori Perwakilan (Keagenan)

Dalam teori keagenan (agency theory), hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih (principal) memperkerjakan orang lain (agent) untuk memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenangpengambilan keputusan kepada agent tersebut. Hubungan antara principal dan agent dapat mengarah pada kondisi ketidakseimbangan informasi (asymmetrical information) karena agent berada pada posisi yang memiliki informasi yang lebih banyak tentang perusahaan dibandingkan dengan principal. Dengan asumsi bahwa individu-individu bertindak untuk

memaksimalkan kepentingan diri sendiri, maka dengan informasi asimetri yang dimilikinya akan mendorong agent untuk menyembunyikan beberapa informasi yang tidak diketahui principal. Dalam kondisi yang asimetri tersebut, agent dapat mempengaruhi angka-angka akuntansi yang disajikan dalam laporankeuangan dengan cara melakukan manajemen laba.

Salah satu cara yang di gunakan untuk memonitor masalah kontrak dan membatasi perilaku opportunistic manajemen adalah corporate governance. Prinsip-prinsip pokok corporate governance yang perlu diperhatikan untuk terselenggaranya praktik good corporate governanceadalah; transparansi (transparency), akuntabilitas (accountability), keadilan (fairness), dan responsibilitas (responsibility).

• Teori Regulasi/Peraturan 1. Teori Kepentingan Publik

Teori ini menunjukkan regulasi yang merupakan hasil dari tuntutan publik untuk koreksi kegagalan pasar. Dalam teori ini, kewenangan pusat, termasuk juga badan


(5)

pengawas regulator, diasumsikan memiliki kepentingan terbaik dihati masyarakat. Hal tersebut merupakan hal yang terbaik digunakan untuk mengatur sehingga dapat memaksimalkan kesejahteraan sosial. Akibatnya, peraturan dianggap sebagai trade off antara biaya regulasi dan manfaat sosial dalam bentuk operasi omproved pasar. Sementara pandangan ini merupakan yang ideal tentang bagaimana

peraturan harus dilakukan, namun ada masalah dalam pelaksanaannya. 2. Regulatory Capture Theory

Meskipun pada faktanya peraturan dibuat untuk menjaga kepentingan umum pengguna,tujuan ini tidak bisa dicapai karena dalam proses pembuatannya

pembuat peraturan mendominasi peraturan tersebut karena dibuat dari beberapa sudut pandang entitas yang paling banyak mempengaruhi legistif.

3. Teori Kepentingan Individu

Teori ini disampaikan george stigler Tahun 1971yang mengatakan bahwa aktivitas seputar peraturan menggambarkan persaudaraan diantara kekuatan politik dari kelompok berkepentingan. kelompok berkepentingan (eksekutif/industri) sebagai sisi sang Permintaan/demand dan legislatif sebagai supply.

Bagaimana teori - teori regulasi diterapkan pada praktek akuntansi dan auditing? Pada bagian ini, kami mengeksplorasi sejauh mana teori kepentingan umum, capture dan teori kepentingan pribadi dapat diterapkan dalam praktek. Kami

mengamati bahwa pemerintah di banyak negara telah melakukan intervensi dalam proses menetapkan standar akuntansi dan audit. Meskipun standar pada awalnya di bawah kendali sektor swasta, suksesi peristiwa menyebabkan kendali pemerintah di banyak negara. Sebagai contoh, dalam standar akuntansi Australia yang

dikembangkan oleh akuntan. Pemerintah campur tangan dalam proses penyusunan standar akuntansi dari tahun 1980 dengan mendirikan badan-badan dengan

tanggung jawab untuk menyebarkan standar akuntansi. Kami membahas sejauh mana badan-badan tersebut yang “ditangkap” oleh para pihak yang menciptakan peraturan. Kami juga mempertimbangkan peranan kelompok kepentingan swasta dalam memperoleh regulasi yang menguntungkan untuk kepentingan mereka sendiri.

Kerangka Kerja Regulasi Untuk Pelaporan Keuangan

Pelaporan keuangan tidak terjadi dalam ruang hampa. Ada banyak faktor yang mempengaruhi proses menghasilkan informasi keuangan. Pada bagian ini kita dijelaskan sejumlah elemen kunci yang dapat diamati di sejumlah kerangka kerja pelaporan keuangan negara. Tujuan kami adalah untuk menyediakan 'proforma' dari kerangka regulatoty dan untuk menunjukkan bagaimana unsur-unsur

mempengaruhi pembuatan laporan keuangan. Pertama, kita bahas persyaratan hukum, yaitu hukum yang mensyaratkan persiapan dan audit laporan keuangan. Hukum tersebut dapat terkandung dalam perusahaan, pasar modal dan hukum perpajakan. Persyaratan umum yang mempengaruhi penyusunan laporan keuangan adalah tugas untuk menyiapkan rekening (sesuai dengan standar akuntansi dan persyaratan hukum lainnya), agar mereka diaudit oleh auditor eksternal dan mengajukan mereka ke badan pemerintah. Selanjutnya apa yang kita maksud dengan perusahaan pemerintah Beberapa praktek tata kelola perusahaan

mengikuti persyaratan hukum, sementara yang lain mencerminkan rekomendasi 'praktek terbaik' yang dikembangkan oleh sektor swasta

Struktur Institusi Yang Mengatur Standar Akntansi Dan Audit


(6)

badan-badan internasional yang menyediakan standar akuntansi dan audit. Kami membahas latar belakang untuk proses saat ini untuk mengembangkan standar akuntansi internasional, dimulai dengan pembentukan IASC tahun 1973 dan kemudian IASB pada tahun 2001. Isu utama adalah: dukungan IOSCO untuk

serangkaian standar inti; keputusan Uni Eropa untuk mengadopsi standar IASB dari tahun 2005, dan keterlibatan yang lebih besar dari Amerika Serikat pada

pengaturan standar internasional, hasil dari proyek ASB / FASB konvergensi [, yang dimulai pada 2002.

Kami juga membahas penetapan standar audit. Mayat akuntansi profesional memiliki sejarah panjang keterlibatan dengan pengaturan standar yang sejajar dengan sejarah persyaratan hukum untuk audit. Peraturan audit terjadi walaupun bukti bahwa audit dituntut dengan tidak adanya regulasi. Badan akuntansi

profesional menulis standar auditing yang pertama, tetapi pemerintah telah

menggunakan kegagalan pasar untuk membenarkan mengatur standar auditing di Amerika Serikat dan Australia. Namun, standar auditing Australia didasarkan pada standar internasional yang ditulis oleh tubuh sebagian besar dikendalikan dengan berlatih auditor. Sebuah badan pengawas telah dibentuk untuk memastikan standar mencerminkan kepentingan umum dan harus memperhatikan pandangan dari regulator. Penelitian empiris mendukung peran standar akuntansi dan audit dan penegakan hukum yang efektif dalam pengembangan pasar keuangan di seluruh dunia