18
Aris Primadi Alfarisi, 2016 STUDI SISTEM KOORDINASI HIDROTERMAL MENGGUNAKAN METODE MINIMAX OPTIMIZATION PADA
SISTEM INTERKONEKSI JAWA-BALI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Sumber Data
Optimasi pembangkitan hidrotermal menggunakan metode
minimax optimization
memerlukan data pembangkit dan saluran transmisi 500 kV Jawa- Bali. Data yang digunakan diperoleh dari P3B Gandul sebagai pusat pengatur dan
pembagian beban sistem Jawa-Bali. Adapun data-data yang diperlukan adalah data pembebanan harian pembangkit, saluran, dan data pembangkit. Berikut
adalah rincian data yang akan digunakan dalam penelitian optimasi pembangkitan hidrotermal menggunakan metode
minimax optimization
:
1. Data pembebanan harian pembangkit hidrotermal sistem 500 kV selama 24 jam tertanggal 5 Januari 2015.
2. Data jaringan sistem tenaga listrik 500 kV Jawa-Bali yang terdiri dari pembangkit, saluran transmisi dan bus.
3. Data pembangkit termal dan hidro yang beroperasi pada sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali.
4. Optimasi ditujukan pada penghematan biaya pembangkitan sistem
3.1.1 Data Pembebanan Harian Pembangkit
Data beban sistem yang akan dioptimasi merupakan data pembebanan pada unit pembangkit hidrotermal tertanggal 5 Januari 2015. Pembebanan pada
pembangkit hidrotermal yang beroperasi akan diasumsikan sebagai total beban sistem yang harus dipenuhi. Pada tabel 3.1 disajikan data pembebanan
pembangkit hidrotermal sistem 500 kV selama 24 jam. Grafik 3.1 menjelaskan tentang pola beban harian sistem yang berdasarkan pada tabel 3.1. Pada grafik
tersebut bisa diamati grafik kenaikan atau penurunan beban sistem terhadap waktu selama 24 jam.
Aris Primadi Alfarisi, 2016 STUDI SISTEM KOORDINASI HIDROTERMAL MENGGUNAKAN METODE MINIMAX OPTIMIZATION PADA
SISTEM INTERKONEKSI JAWA-BALI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Beban Sistem 5 Januari 2015 dalam MW
Pukul Saguling
Cirata Suralaya
Muaratawar Tanjung Jati
Gresik Paiton
Grati 01.00
649.61 92
1905 499.74
1081 841.4
2096.78 02.00
399.61 70
1902 499.85
1085 837.16
2078.67 03.00
508.85 65
1784 499.26
945 844.46
2079.67 04.00
533.46 50
1951 499.38
931 824.98
2075.24 05.00
654.53 182
2024 535.75
1087 863.19
2314.85 06.00
453.73 172
2026 501.26
1214 863.91
2551.81 07.00
592.53 212
2059 587.91
1179 899.93
2443.57 08.00
651.58 309
2415 699.87
1428 1029.3
2683.35 09.00
456.7 263
2497 770.99
1799 1101.43
3077.25 10.00
485.23 241
2475 764.41
1977 1171.79
3064.88 11.00
522.65 322
2492 783.11
1971 1292.64
3180.05 12.00
427.16 71
2539 738.16
1885 1122.48
3037.99 13.00
412.4 144
2554 827.42
1972 1093.67
3161.6 14.00
650.59 190
2505 825.69
1979 1381.29
3338.47 15.00
623.02 161
2360 714.98
1969 1174.59
3318.44 16.00
548.23 129
2307 692.55
1970 1092.63
3315.56 17.00
396.66 139
2283 790.44
1855 1132.52
3196.08 18.00
411.41 142
2255 873.08
1970 1190.04
3291.25 19.00
645.66 276
2255 836.23
1971 1356.75
3432.56 20.00
602.36 256
2218 831.83
1974 1358.1
3407.67 21.00
535.44 184
2110 650.29
1974 1170.01
3439.22 22.00
674.22 158
1832 685.63
1880 1135.26
3249.74 23.00
656.5 164
1856 654.45
1796 1151.18
3221.58 24.00
572.84 1840
651.45 1779
1067.67 3087.57
Aris Primadi Alfarisi, 2016 STUDI SISTEM KOORDINASI HIDROTERMAL MENGGUNAKAN METODE MINIMAX OPTIMIZATION PADA
SISTEM INTERKONEKSI JAWA-BALI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Grafik beban harian tertanggal 5 Januari 2015
Gambar 3.1 menunjukan grafik pola pembebanan sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali selama 24 jam. Dari data beban tersebut diketahui bahwa beban
puncak terjadi pada pukul 14.00 WIB yaitu sebesar 10870.04 MW. Tidak seperti biasanya, pada tanggal 5 Januari 2015 beban puncak terjadi antara pukul 17.00-
22.00 WIB. Hal ini bisa disebut dengan kondisi beban anomali, beban anomali berarti kondisi beban yang berbeda dengan kondisi-kondisi normal.
3.1.2 Data Sluran