Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Taman Kanak-kanak TK merupakan jembatan antar lingkungan keluarga dengan masyarakat yang lebih luas yaitu sekolah dasar dan lingkungan lainnya. Menyadari akan pentingnya hal tersebut, maka memberikan layanan pendidikan sejak dini sangat diperlukan. TK merupakan bentuk kegiatan dari Pendidikan Anak Usia Dini PAUD yang sangat penting karena mengembangkan kepribadian anak serta mempersiapkan anak memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Anak usia dini adalah sekelompok individu yang berada pada rentang usia antara 0-8 tahun yang sering disebut juga usia emas atau the golden age Sofia Hartati , 2005: 7. Masa the golden age merupakan masa anak sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada usia emas, anak memiliki potensi yang sangat besar untuk mengoptimalkan seluruh aspek perkembangannya. Sedangkan istilah anak usia dini di Indonesia, dijelaskan melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2014 Pasal 1 Ayat 10 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, bahwa PAUD adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 enam tahun melalui pemberian rancangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. PAUD merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada pertumbuhan dan perkembangan fisik koordinasi motorik 2 halus dan kasar, kecerdasan dalam daya pikir dan daya cipta, kecerdasan sosial emosional sikap dan perilaku serta baragama, serta kecerdasan bahasa dan komunikasi Tri Wahyulis, 2011: 1.Pelaksanaan PAUD diselenggarakan dengan memberikan fasilitas belajar yang sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan anak. Proses belajar pada PAUD ditekankan pada pengembangan proses berpikir dan proses berkreasi yang sesuai dengan tingkat kecerdasan yang dimiliki oleh anak. Salah satu potensi yang penting dikembangkan pada PAUD adalah pengembangan kreativitas. Suratno 2005: 24 mengemukakan bahwa kreativitas adalah aktivitas imajinatif yang memanifestasikan kecerdikan dari pikiran yang berdaya untuk menghasilkan produk dan atau untuk menyelesaikan suatu persoalan dengan caranya sendiri. Kreativitas sangat penting untuk dikembangkan pada anak sejak usia dini, karena dengan berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya, sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah, memberikan kepuasan terhadap individu, dan untuk meningkatkan kualitas hidupnya Utami Munandar, 1999: 3. Torrance dalam Noviyanti Marliana dkk 2011: 1 menyebutkan bahwa pada dasarnya kreativitas sudah ada sejak anak lahir, namun perlu distimulasi kembali melalui lingkungan sehingga kreativitas anak dapat meningkat. Dalam penelitian yang sama, ditemukan bahwa kreativitas anak mencapai puncaknya pada usia 4 sampai 4,5 tahun, dan akan menurun satu tingkat skor kreativitasnya pada saat anak berusia 5 tahun. Oleh karena itu, kreativitas sangat penting dikembangkan pada anak sejak usia dini untuk persiapan kehidupan di masa dewasanya. Anak 3 yang kreatif selalu mencari dan menemukan jawaban dalam memecahkan masalah, selalu terbuka terhadap sesuatu yang baru dan tidak diketahui sebelumnya, serta memiliki sikap yang lentur fleksibel, suka mengekspresikan diri dan bersikap natural asli Hurlock, 1978: 3. Pendidik sebagai sosok yang berperan dalam perkembangan anak, menyiapkan dan melaksanakan pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas anak. Berdasarkan hasil observasi, untuk mengetahui kreativitas anak kelas A1 di RA Sunan Averrous Bogoran, Bantul, peneliti melakukan pengamatan selama proses pembelajaran. Peneliti menemukan, dari 16 anak di Kelompok A1 ada 5 orang anak yang sudah berkreasi dengan menghiasi hasil tempelannya dengan gambar-gambar yang dibuat oleh anak sendiri. Sementara itu, 12 anak lainnya masih mengerjakan kegiatan sama persis dengan yang dicontohkan oleh guru. Dari 12 anak yang mengerjakan tugas sama persis dengan yang dicontohkan guru, terlihat 1 anak yang belum menyelesaikan tugas menempelnya namun sudah mengumpulkan karyanya kepada guru. Saat peneliti bertanya pada anak yang tidak menyelesaikan tugas tersebut, anak mengatakan ia tidak mau mengerjakan karena malas dan bosan dengan tugas yang diberikan guru, sehingga anak akan mencari kesibukan sendiri dengan berlari-lari di dalam kelas dan mengambil alat permainan yang ada di dalam kelas. Fakta tersebut menunjukkan bahwa anak yang kreatif mampu mengekspresikan dirinya dengan cara menghiasi hasil karya menempelnya dengan gambar-gambar yang anak buat sendiri. Sementara itu, anak yang kurang memiliki kreativitas hanya meniru dari apa yang temannya kerjakan, anak tidak dapat mengekspresikan dirinya sesuai dengan idenya sendiri. 4 Observasi juga dilakukan pada saat kegiatan membuat bentuk dari plastisin, dari 16 anak di kelompok hanya 5 anak yang berkreasi membentuk dengan plastisin. Hasil karya kelima anak tersebut berbeda dengan anak-anak yang lain. Mereka mengkombinasikan warna-warna plastisin tersebut untuk menghasilkan bentuk yang unik. Terbukti dari kelima hasil karya tersebut ada yang bisa membuat bentuk kompor, almari piring, kulkas, celemek untuk masak, dan teko minuman. Sementara 11 anak yang lain membentuk plastisin menjadi bentuk yang sama dengan yang dicontohkan oleh guru. Anak yang kreatif mencoba sesuatu yang baru dengan cara mencampurkan plastisin-plastisin sehingga menjadi bentuk yang unik dan berwarna-warni. Selain itu, anak juga dapat bercerita pada guru tentang bentuk yang telah anak buat. Guru dan peneliti merasa perlu untuk melakukan perbaikan pembelajaran di kelas dengan cara merancang kegiatan-kegiatan yang menarik bagi anak untuk meningkatkan kreativitas anak. Kegiatan yang dipilih oleh guru dan peneliti adalah finger painting. Kegiatan finger painting di TK yang dimaksud adalah kegiatan membuat gambar yang dilakukan dengan menggoreskan adonan warna bubur warna secara langsung dengan jari tangan, telapak tangan sampai pergelangan Sumanto, 2005: 53. Finger painting dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berbuat kreatif serta mengembangkan kemampuan dalam mengungkapkan nilai-nilai estetika dengan menggambar karya-karya kreatif Yenni Rachmawati dan Euis Kuniati, 2010: 84. Oleh sebab itu, peneliti memilih kegiatan finger painting sebagai salah satu strategi pengembangan kreativitas anak karena dalam kegiatan 5 finger paintinganak dapat mengekspresikan imajinasinya secara langsung, anak diberikan kebebasan untuk melukis apapun yang anak pikirkan melalui media yang disediakan. Finger painting adalah kegiatan berkarya seni yang sederhana, karena tidak membutuhkan alat dalam kegiatannya. Guru cukup menyediakan kertas dan bubur warna saja, anak sudah bisa melakukan kegiatan finger painting. Finger painting merupakan kegiatan yang sederhana, meskipun begitu kegiatan finger painting memiliki keunggulan untuk mengembangkan kreativitas jika dibandingkan dengan kegiatan seni lainnya untuk anak. Pertama, melalui kegiatan finger painting beberapa aspek perkembangan anak dapat muncul. Almaji 2012: 1 mengemukakan bahwa kegiatan finger painting membantu kemampuan berbahasa anak, anak dilatih untuk mengemukakan ide tentang apa yang akan anak lukis dan menceritakan hasil karyanya pada teman serta guru. Kemudian, finger painting tidak memerlukan alat untuk melukis, anak melakukannya langsung dengan tangan yang dapat mengembangkan aspek motorik anak. Kemampuan kognitif anak mengenai warna juga muncul saat anak melalukan percampuran warna dalam kegiatan finger painting. Kedua, bahan dan alat yang diperlukan untuk kegiatan finger painting banyak dan mudah ditemukan dilingkungan sekitar sekolah Ma’had Hanif, 2013: 1. Melalui kegiatan finger paintingini diharapkan anak lebih tertarik mengikuti pembelajaran dan mampu menstimulasi perkembangan kreativitas pada diri anak sehingga dapat mengatasi masalah perkembangan kreativitas anak yang kurang optimal di RA Sunan Averrous Bogoran, Bantul. 6 Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, peneliti merasa perlu mengadakan penelitian tentang “Upaya Meningkatkan Kreativitas Melalui Kegiatan Finger Painting pada Anak Kelompok A1 di RA Sunan Averrous Bogoran, Bantul .”

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAKMELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING DI Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anakmelalui Kegiatan Finger Painting Di Pos PAUD Mekar Lestari Pokak Ceper Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 13

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING DI Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anakmelalui Kegiatan Finger Painting Di Pos PAUD Mekar Lestari Pokak Ceper Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

1 2 11

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS AWAL MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Awal Melalui Permainan Finger Painting Pada Anak Kelompok A Di TK Pertiwi 3 Blimbing Tahun Ajaran 2012/201

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS AWAL MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Awal Melalui Permainan Finger Painting Pada Anak Kelompok A Di TK Pertiwi 3 Blimbing Tahun Ajaran 2012/

0 1 13

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Permainan Finger Painting Pada Anak Kelompok B Di Tk Pertiwi Blanceran Karanganom Klaten Tahun 2011-2012.

0 0 14

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN BAHASA ANAKKELOMPOK A MELALUI METODE BERCERITA DENGAN Upaya Meningkatkan Kecerdasan Bahasa Anak Kelompok A Melalui Metode Bercerita Dengan Gambar Di Ra Masyithoh Jetis Karangnongko Tahun Ajaran 2011/ 2012.

0 1 14

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN KONSTRUKTIF PADA SISWA KELOMPOK B2 DI RA. SUNAN PANDANARAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 2 140

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEKSPRESIKAN EMOSI DASAR MELALUI PERMAINAN MUSIK FEELING BAND PADA ANAK KELOMPOK A RA MASYITHOH KALISOKA TRIWIDADI PAJANGAN BANTUL.

0 1 153

Upaya Meningkatkan Kesadaran Membayar Pajak PBB pada Masyarakat di Sabdodadi Bantul

3 3 5

101235020120 - RA Muslimat NU 069 Bogoran

0 0 1