Penggunaan sarana dan prasarana pendidikan jasmani

25 Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. Aktivitas gerak merupakan obyek pengetahuan. b. Tujuan pendidikan jasmani adalah dalam rangka mengembangkan hidup dan kehidupan manusia. c. Pembelajaran harus disesuaikan dengan kemampuan anak. d. Melalui aktivitas olahraga seseorang dapat mendidik e. Perbedaan pendapat tentang pendidikan jasmani Batasan pendidikan jasmani yaitu proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, melalui aktivitas jasmani yang disusun secara sistematik untuk menuju manusia Indonesia seutuhnya. Batasan tersebut harus diperhatikan ketika nantinya harus mengganti istilah pendidikan jasmani, karena dalam batasan itu terlihat adanya gerak manusia, memandang manusia secara keseluruhan manusia Indonesia seutuhnya, adanya proses pendidikan yang harus disajikan dalam pembelajaran Sukintaka, 2004: 36. Undang-undang No. 4 Tahun 1950 dasar-dasar pendidikan jasmani terdapat di bab VI pasal 9 tentang pendidikan jasmani, yang berbunyi: “pendidikan jasmani yang menuju kepada keselarasan antara tumbuhnya badan dan perkembangan jiwa, dan merupakan suatu usaha untuk membuat bangsa Indonesia yang sehat dan kuat lahir dan batin, diberikan kepada segala jenis sekolah”. Dalam pasal 9 tidak ada penjelasan tentang makna pendidikan jasmani, hanya ada tujuan yang ingin dicapai, yaitu 26 untuk keselarasan tumbuhnya badan dan perkembangan jiwa Arma Abdullah dan Agus Manadji, 1994: 5. Program pendidikan jasmani sekolah terutama terdiri dari satu lingkungan belajar khusus yang bercirikan banyak kondisi dan rangsang, yang dirancang khusus pula, yang diperuntungkan agar memberikan kemungkinan bereaksi secara jasmaniah, sosial, emosional dan intelektual. Dengan kondisi dan rangsang itu peserta didik dapat berubah atau dididik kearah yang diinginkan. Sarana dan prasarana serta perkakas dan fasilitas olahraga adalah bagian esensial dari lingkungan khusus pendidikan jasmani. Bagian esensial lainnya adalah guru, dan program pendidikan jasmani. Kualitas dari hasil pendidikan jasmani yang diperoleh siswa tergantung pada respon dan sikap yang mempengaruhinya Arma Abdullah dan Agus Manadji, 1994: 5-6. Menurut Arma Abdullah dan Agus Manadji 1994: 11-12, secara tradisional pendidikan jasmani dipahami sebagai satu mata pelajaran di sekolah, yang mempunyai banyak tujuan pendidikan yang ingin dicapai melalalui berbagai aktivitas jasmani. Walaupun banyak dari aktivitas jasmani itu berisikan aktivitas olahraga, tetapi karakter dari aktivitas jasmani tidak memiliki karakteristik yang memberikan makna kepada olahraga. Dalam pendidikan jasmani siswa diberikan bola voli, ia diajar untuk melakukan keterampilan servis, umpan, pasing dan smes. Apa yang ada dalam pendidikan jasmani tidaklah sama dengan olahraga, karena peserta didik tidak menjadi anggota tim tetap, tidak ada musim,