PENGARUH LABA BERSIH DAN KOMPONENKOMPONEN AKRUAL TERHADAP ARUS KAS OPERASI DI MASA MENDATANG PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2013-2015.

(1)

PENGARUH LABA BERSIH DAN KOMPONEN-KOMPONEN

AKRUALTERHADAP ARUS KAS OPERASI DI MASA

MENDATANG PADA PERUSAHAAN INDUSTRI

BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI

BEI PERIODE 2013-2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH : ERNI SOVIANI NIM : 7132220014

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

iv ABSTRAK

Erni Soviani, NIM 7132220014. Pengaruh Laba Bersih dan Komponen-komponen Akrual Terhadap Arus Kas Operasi di Masa Mendatang Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2013-2015. Skripsi Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi: Universitas Negeri Medan, 2017.

Permasalahan penelitian ini adalah sejauh mana investor dan kreditor mampu memprediksi kondisi keuangan perusahaan di masa mendatang dengan melihat informasi dalam laporan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada pengaruh laba dan komponen-komponen akrual terhadap arus kas operasi di masa mendatang. Penelitian ini menggunakan empat komponen akrual, yaitu perubahan piutang usaha, perubahan utang usaha, perubahan persediaan, dan perubahan beban penyusutan.

Populasi penelitian ini adalah perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Metode pengambilan sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh 27 perusahaan, setelah dilakukan screening data sampel yang digunakan sebanyak 24 perusahaan. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang diunduh dari www.idx.co.id. Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laba dan utang usaha berpengaruh signifikan terhadap arus kas operasi di masa mendatang. Jika laba mengalami peningkatan, maka arus kas masuk juga mengalami peningkatan. Dan jika perusahaan memiliki utang, maka akan terjadi arus kas keluar karena perusahaan berkewajiban membayar utangnya. Sementara perubahan piutang usaha, persediaan, dan beban penyusutan tidak berpengaruh signifikan terhadap arus kas operasi di masa mendatang. Hasil penelitian ini menunjukkan kemungkinan adanya pengaruh kriteria perusahaan dalam menentukan piutang usaha, persediaan, dan beban penyusutan.

Kata Kunci : Laba bersih, piutang usaha, utang usaha, persediaan, beban penyusutan, dan arus kas operasi di masa mendatang.


(6)

v ABSTRACT

Desy Wulandari, NIM 7133220014. The Effect of Earnings and Accruals Components to Future Cash Flows in Operating Activities on Consumer Good Industry Listed in Indonesia Stock Exchange Year 2013-2015. Thesis Accounting Department, Faculty of Economics: State University of Medan, 2017.

The problem of this research is the extent to which investors and creditors were able to predict the company’s financial condition in the future by looking at the information in the financial statement. This study aimed to test whether there is influence of earnings and accruals components to operating cash flows in the future. This study uses four accrual components, namely change in account receivables, change in account payable, change in inventories, and changes depreciation.

The population of this study are consumer good industry listed in Indonesia Stock Exchange in 2013-2015. Sampling method this study using purposive sampling method and acquired 27 companies, after screening data the sample used 24 companies. The data used are secondary data from company financial statements downloaded from www.idx.co.id. Technical analysis of the data used is multiple regression analysis.

The results of this study showed that the earnings and accounts payable significant effect on operating cash flow in the future. If earnings increase, then the cash inflows also increased. And if the company has a debt, there will be an outflow because the company is obliged to pay its debts. While the change in accounts receivable, inventory and depreciation expenses no significant effect on operating cash flow in the future. The results of this study suggest a possible effect of the criteria in determining the company's accounts receivable, inventory and depreciation expenses.

Keywords: Earnings, accounts receivable, accounts payable, inventory, depreciation expense, and operating cash flows in the future.


(7)

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT dan shalawat beriringkan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Laba Bersih dan Komponen-Komponen Akrual Terhadap Arus Kas Operasi di Masa Mendatang Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2013-2015”.

Dalam menyelesaikan tulisan ini, penulis menyadari tidak dapat berjalan sendiri tanpa bantuan dan dorongan baik materil maupun moril dari berbagai pihak. Dengan rasa hormat penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua penulis, Erwinsyah dan Ramadani Yenti, yang telah banyak memberi dukungan dan memotivasi penulis. Bahkan terima kasih pun tidak akan mampu mengimbangi seluruh pengorbanan dan kasih sayang yang telah diberikan kepada penulis.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Indra Maipita, Ph.D., sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si., sebagai Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.


(8)

vii

4. Bapak Drs. La Ane, M.Si., sebagai Wakil Dekan 2 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan

5. Bapak Drs. Jhonson, M.Si, sebagai Wakil Dekan 3 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Dr. Nasirwan, S.E., M.Si., Ak., CA., sebagai Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Medan.

7. Bapak Dr. Azizul Kholis, S.E., M.Si., sebagai Seketaris Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Medan

8. Bapak Drs. Jihen Ginting M.Si., Ak., CA., sebagai Dosen Pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta semangat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Bapak Dr. Arfan Ikhsan, S.E., M.Si., sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

10.Bapak M. Ridha Habibi, S.E., M.Si., Ak., CA., sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini. 11.Ibu Tapi Rumondang S. Siregar, S.E., M.Acc., sebagai Dosen Penguji

yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini. 12.Seluruh dosen Jurusan Akuntasi, yang telah membimbing saya selama

masa perkuliahan, terimakasih atas ilmu yang telah diberikan selama ini. 13.Adek tersayang, Dwina Septira dan Trianayla Febriana yang memberikan

semangat kepada penulis selama masa perkuliahan dan selama penyusunan skripsi.


(9)

viii

14.Teman teristimewa dan terkasih Dicky Satriawan yang telah meluangkan banyak waktunya untuk membantu dan banyak memberikan motivasi dalam perkuliahan maupun dalam penyelesaian skripsi ini.

15.Teman-teman seperjuangan Erika Tanty Pardede, Anggi Pricila, Desy Wulandari, dan Samuel Putra, yang telah menjadi teman terbaik semasa kuliah, meskipun berlatar belakang agama dan suku yang berbeda tetapi budaya toleransi kita tetap terjaga.

16.Seluruh teman-teman seperjuangan di Jurusan Akuntansi kelas B 2013 yang telah membantu dan memberi semangat selama masa perkuliahan maupun dalam penyelesaian skripsi ini.

17.Dan seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah membantu penulis selama penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu dengan penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi dunia pendidikan terutama bagi penulis.

Medan, April 2017 Penulis

Erni Soviani 7132220014


(10)

ix DAFTAR ISI

Hal.

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Batasan Masalah ... 9

1.4 Rumusan Masalah ... 9

1.5 Tujuan Penelitian ... 10

1.6 Manfaat Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 13

2.1.1 Laporan Keuangan ... 13

2.1.2 Teori Sinyal ... 16


(11)

x

2.1.3.1 Definisi Kas dan Setara Kas ... 17

2.1.3.2 Definisi Arus Kas ... 17

2.1.3.3 Laporan Arus Kas ... 18

2.1.3.4 Arus Kas Aktivitas Operasi ... 19

2.1.4 Laba ... 21

2.1.4.1 Pengertian Laba ... 21

2.1.4.2 Laporan Laba Rugi ... 21

2.1.4.3 Tujuan Pelaporan Laba ... 22

2.1.4.4 Konsep Laba Akuntansi ... 22

2.1.4.5 Pengukuran dan Pengakuan Laba ... 23

2.1.5 Komponen-komponen Akrual ... 24

2.1.5.1 Piutang ... 25

2.1.5.2 Utang ... 25

2.1.5.3 Persediaan ... 25

2.1.5.4 Beban Depresiasi ... 26

2.2 Penelitian Terdahulu ... 27

2.3 Keterkaitan Antara Variabel Independen dengan Variabel Dependen ... 36

2.4 Kerangka Pemikiran ... 39

2.4 Hipotesis ... 41

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 43

3.2 Populasi dan Sampel ... 43

3.3 Metode Pengumpulan data ... 44

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 44


(12)

xi

3.4.2 Variabel Independen ... 45

3.4.2.1 Laba ... 45

3.4.2.2 Komponen Akrual ... 45

3.5 Teknik Analisis Data ... 47

3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 48

3.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 48

3.5.2.1 Uji Normalitas ... 49

3.5.2.2 Uji Multikolinearitas ... 49

3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 50

3.5.2.4 Uji Autokorelasi ... 50

3.5.3 Koefisien Determinasi ... 51

3.5.4 Pengujian Hipotesis ... 51

3.5.4.1 Uji Statistik T ... 51

3.5.4.2 Uji Statistik F ... 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 53

4.1.1 Gambaran Umum Sampel ... 53

4.1.2 Hasil Pengujian Data ... 55

4.1.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 55

4.1.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 57

4.1.2.2.1 Uji Normalitas ... 57

4.1.2.2.2 Uji Multikolinieritas ... 58

4.1.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 59

4.1.2.2.4 Uji Autokorelasi ... 60


(13)

xii

4.1.2.4 Uji Koefisien Determinasi R2 ... 64

4.1.2.4 Pengujian Hipotesis Penelitian... 65

4.1.2.4.1 Uji Statistik T ... 65

4.1.2.4.2 Uji Statistik F ... 67

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 76

5.2 Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79


(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Hal.

2.1 Penelitian Terdahulu ... 32

3.1 Durbin Watson Test ... 51

4.1 Kriteria Pengambilan Sampel ... 53

4.2 Daftar Nama Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Menjadi Sampel Penelitian ... 54

4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 56

4.4 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov ... 58

4.5 Hasil Uji Multikolinieritas ... 59

4.6 Hasil Uji Glejser ... 60

4.7 Hasil Uji Durbin-Watson (DW) ... 61

4.8 Hasil Uji Regresi ... 62

4.9 Nilai Koefisien Determinasi R2 ... 64

4.10 Hasil Uji Statistik T ... 65


(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal.


(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Keadaan perekonomian suatu negara yang seringkali mengalami pasang surut merupakan salah satu faktor yang mendorong ketidakpastian yang terjadi dalam perkembangan bisnis. Untuk itu, diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang baik dari para pelaku ekonomi untuk dapat tetap bertahan di tengah krisis ekonomi dan persaingan yang semakin ketat. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatan kinerja perusahaan melalui pemanfaatan sumber daya perusahaan secara maksimal. Karena perusahaan dengan kinerja yang baik dianggap memiliki kekuatan lebih dalam menarik minat para investor (Widyawati dan Sukartha, 2016).

Karena adanya ketidakpastian ekonomi, para investor mulai menurunkan nilai investasinya pada bentuk investasi yang tak pasti menjadi lebih pasti, seperti menabung dalam bank. Bank Dunia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 mencapai 5,2 persen, angka tersebut lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang dirilis pada tahun 2014 sebesar 5,6 persen. Kepala perwakilan Bank Dunia mengatakan pertumbuhan ekonomi dunia mengakibatkan turunnya harga sejumlah komoditas Indonesia dan memperkecil hadirnya peluang baru. Namun, estimasi pertumbuhan yang kecil ini dapat berbalik bila investasi melampaui harapan pada 2015 mendatang. Dimana, pembelanjaan domestik di Indonesia yang bertahan tinggi terus menopang pertumbuhan. (Kompas, 2014).


(17)

2

Para pelaku ekonomi diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui investasi. Melalui laporan keuangan, para investor mampu mengetahui kondisi perusahaan di masa kini maupun di masa mendatang dengan melihat informasi yang terdapat dalam laporan keuangan. Namun, tidak semua investor memiliki kemampuan memprediksi kondisi keuangan perusahaan dimasa mendatang (Prayoga, 2012).

Selain itu, peramalan kondisi perusahaan di masa mendatang sering dilakukan untuk memberikan arah operasi usaha dalam ketidakpastian yang dihadapi oleh perusahaan. Dalam meramalkan kondisi perusahaan di masa mendatang, pihak manajemen membutuhkan informasi keuangan yang terdapat pada laporan keuangan yang merupakan alat penting untuk menggambarkan kondisi dan kinerja perusahaan.

Laporan keuangan berisi informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode yang berguna bagi pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan. Berdasarkan PSAK Nomor 1 Revisi Tahun 2014, tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Laporan keuangan tersebut terdiri Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komperatif Lain, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, Catatan Atas Laporan Keuangan,


(18)

3

dan Laporan lainnya. Dari laporan keuangan tersebut, pengguna laporan keuangan bisa memprediksi arus kas perusahaan di masa mendatang.

Laporan arus kas diklasifikasikan menurut 3 aktivitas, yaitu arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan (PSAK Nomor 2 Revisi Tahun 2014). Diantara ketiga kategori, arus kas operasi yang lebih penting karena lebih mencerminkan kegiatan perusahaan. Arus kas operasi meliputi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk biasanya berasal dari pendapatan usaha atau pendapatan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan operasi perusahaan. Arus kas keluar meliputi pembayaran hutang usaha, pembayaran dividen, pembayaran beban dan sebagainya yang berhubungan dengan kegiatan operasi perusahaan.

Riyanto (2004) menyatakan dalam menjaga kelangsungan hidup untuk jangka panjang, arus kas operasi menjadi perhatian penting karena perusahaan harus menghasilkan arus kas bersih positif dari aktivitas operasi. Jika perusahaan menghasilkan arus kas negatif dari aktivitas operasi maka tidak dapat meningkatkan kas dari sumber lain karena arus kas bersih dari aktivitas operasi merupakan kunci ukuran likuiditas. Jadi, jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah perusahaan tersebut mampu mengembalikan jumlah pinjamannya terhadap kreditur dan membayar dividen atas investasi yang dilakukan oleh investor.

Laporan arus kas operasi juga bermanfaat membantu pihak yang berkepentingan untuk menilai suatu perusahaan menghasilkan jumlah arus kas periode selanjutnya. Perubahan arus kas operasi suatu perusahaan pada setiap


(19)

4

tahunnya tidak selalu stabil atau berfluktuatif, contohnya pada tahun 2012 PT. Gudang Garam Tbk. memiliki arus kas operasi positif tetapi pada tahun 2013 PT. Gudang Garam Tbk. memiliki arus kas operasi negatif dan bahkan pada tahun 2014 masih tetap memiliki arus kas operasi negatif. Contoh lainnya pada tahun 2012 PT Delta Djakarta memiliki arus kas operasi negatif tetapi pada tahun 2013 PT Delta Djakarta bisa menaikkan arus kas operasinya menjadi positif. Hal ini menunjukkan bahwa prediksi arus kas operasi di masa depan diperlukan untuk mengetahui apakah arus kas operasi di masa mendatang mengalami kenaikan atau penurunan, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan bisa mengambil keputusan sesuai dengan informasi yang didapatnya.

Menurut Ramon (2013), prediksi arus kas operasi di masa mendatang penting dilakukan karena berguna bagi berbagai pihak, baik pihak internal maupun pihak eksternal. Bagi pihak internal, seperti manajer dan auditor internal, prediksi arus kas operasi di masa mendatang perlu dilakukan untuk mengevaluasi aktivitas operasi perusahaan sekarang dan di masa yang akan datang, seperti menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Sedangkan bagi pihak eksternal, seperti kreditur, prediksi arus kas operasi masa depan berguna untuk melihat kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendek. Dan bagi investor, prediksi arus kas operasi di masa mendatang bisa mempengaruhi investasi mereka karena para investor akan mempertimbangkan prospek perusahaan di masa depan.


(20)

5

Secara khusus, para analis cenderung meramalkan arus kas untuk perusahaan-perusahaan dengan : (1) akrual-akrual yang besar, (2) pilihan-pilihan akuntansi yang lebih beraneka ragam relatif terhadap industri yang lain, (3) variasi laba yang besar, (4) intensitas modal yang tinggi, dan (5) kesehatan keuangan yang buruk (Defond dan Hung, 2003).

Arus kas operasi merupakan aktivitas operasi yang berkaitan dengan laba. Jadi arus kas tidak hanya memberikan informasi mengenai kas masuk dan kas keluar saja, tetapi juga memberikan informasi mengenai pendapatan dan beban yang ada di laporan laba rugi. Menurut Ramon (2013), laporan arus kas juga bisa memberikan informasi mengenai arus kas operasi di masa mendatang dengan cara menganalisis hubungan antara pendapatan/penjualan dan arus kas bersih dari aktivitas operasi agar lebih mudah memprediksi jumlah dan waktu arus kas operasi di masa mendatang.

Laporan laba rugi merupakan laporan mengenai kinerja dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan laba rugi memuat pendapatan dan beban yang berhubungan dengan aktivitas operasi perusahaan. Laporan laba rugi ini juga memuat laba kotor, laba operasi, dan laba bersih yang nantinya laba ini akan dijadikan indikator untuk menggambarkan kondisi dan prospek perusahaan di masa mendatang. Selain itu, laba bisa digunakan oleh para pemakainya, terutama investor dan kreditor, dalam memprediksi arus kas operasi di masa mendatang karena laba memberikan gambaran keuntungan yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu.


(21)

6

Selain laba, komponen akrual juga bisa digunakan untuk memprediksi arus kas operasi di masa mendatang. Penelitian yang dilakukan oleh Triyono (2011) menunjukkan bahwa pemilahan komponen akrual dari laba ke dalam perubahan piutang, perubahan hutang, perubahan persediaan, depresiasi, amortisasi, dan akrual lainnya secara signifikan meningkatkan kemampuan prediksi dari laba. Transaksi komponen akuntansi akrual periode sekarang akan menyebabkan adanya arus kas masuk atau keluar di masa yang akan datang, sehingga komponen akuntansi akrual sering digunakan dalam memprediksi arus kas operasi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Elingga dan Supatmi (dalam Prayoga, 2012), pada saat kondisi ekonomi Indonesia mengalami krisis, hanya komponen beban depresiasi yang berpengaruh pada arus kas operasi di masa mendatang. Sedangkan pada saat kondisi ekonomi Indonesia stabil, semua komponen yaitu piutang, persediaan, beban depresiasi, dan hutang berpengaruh signifikan terhadap arus kas operasi di masa mendatang.

Beberapa peneliti menguji pengaruh laba bersih dan komponen akrual terhadap arus kas operasi di masa mendatang dan setiap peneliti mempunyai hasil yang berbeda-beda. Dechow et al (1998: 133-168) menguji kemampuan prediksi earnings dan arus kas terhadap arus kas masa depan menunjukkan bahwa earnings mempunyai kemampuan prediksi yang lebih baik dari pada arus kas dalam memprediksi arus kas masa depan. Penelitian ini membantu menjelaskan mengapa laba lebih sering digunakan daripada arus kas dalam penelitian dan pengukuran kinerja. Ramon (2013) meneliti kemampuan prediktif laba dan dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi masa depan menemukan bukti bahwa


(22)

7

laba memiliki kemampuan yang lebih baik dalam memprediksi arus kas operasi masa depan dari pada arus kas operasi itu sendiri. Penelitian yang dilakukan Triyono (2011) yang meneliti dampak kualitas laba terhadap kemampuan prediksi laba, arus kas, dan komponen akrual memberikan bukti bahwa laba lebih superior dibanding arus kas operasi saat ini dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Barth et al. (2001) yang membuktikan bahwa laba disaggregat menjadi akrual dan arus kas utama komponen yaitu perubahan piutang dan utang, persediaan, depresiasi, amortisasi, dan akrual lainnya secara signifikan meningkatkan laba untuk memprediksi arus kas masa depan. Menurut Prayoga (2012), laba bersih, perubahan persediaan, dan beban depresiasi berpengaruh signifikan terhadap arus kas operasi di masa mendatang, sedangkan perubahan piutang usaha dan perubahan utang usaha tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap arus kas operasi di masa mendatang.

Adanya perbedaan hasil penelitian yang telah diteliti oleh peneliti sebelumnya, mendorong peneliti untuk meneliti kembali apakah laba bersih dan komponen akrual memiliki pengaruh terhadap arus kas operasi di masa mendatang. Untuk mendapatkan hasil penelitian ini, peneliti menggunakan data berupa laporan keuangan yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan objek penelitian yaitu perusahaan yang bergerak di sektor industri barang konsumsi dan menggunakan data time series untuk diteliti.


(23)

8

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Laba bersih dan Komponen Akrual Terhadap Arus Kas Operasi di Masa Mendatang Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2013-2015”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah laba bersih memiliki pengaruh terhadap arus kas operasi di masa mendatang ?

2. Apakah perubahan piutang usaha memiliki pengaruh terhadap arus kas operasi di masa mendatang ?

3. Apakah perubahan utang usaha memiliki pengaruh terhadap arus kas operasi di masa mendatang ?

4. Apakah perubahan persediaan memiliki pengaruh terhadap arus kas operasi di masa mendatang ?

5. Apakah perubahan beban depresiasi memiliki pengaruh terhadap arus kas operasi di masa mendatang ?

6. Apakah laba bersih, perubahan piutang usaha, perubahan utang usaha, perubahan persediaan, dan perubahan beban depresiasi secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap arus kas operasi di masa mendatang ?


(24)

9

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka peneliti membatasi beberapa variabel dan objek penelitian sebagai berikut:

1. Laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba bersih. Laba bersih merupakan angka yang menunjukkan selisih antara seluruh pendapatan dan beban dari kegiatan operasi perusahaan maupun non operasi perusahaan.

2. Komponen akrual yang digunakan dalam penelitian ini adalah piutang usaha, utang usaha, persediaan, dan beban depresiasi.

3. Objek penelitian yaitu perusahaan yang bergerak di sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2015.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah laba bersih memiliki pengaruh terhadap arus kas operasi di masa mendatang pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI Periode 2013-2015 ?

2. Apakah perubahan piutang usaha memiliki pengaruh terhadap arus kas operasi di masa mendatang pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI Periode 2013-2015 ?


(25)

10

3. Apakah perubahan utang usaha memiliki pengaruh terhadap arus kas operasi di masa mendatang pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI Periode 2013-2015 ?

4. Apakah perubahan persediaan memiliki pengaruh terhadap arus kas operasi di masa mendatang pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI Periode 2013-2015 ?

5. Apakah perubahan beban depresiasi memiliki pengaruh terhadap arus kas operasi di masa mendatang pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI Periode 2013-2015 ?

6. Apakah laba bersih, perubahan piutang usaha, perubahan utang usaha, perubahan persediaan, dan perubahan depresiasi memiliki pengaruh terhadap arus kas operasi di masa mendatang pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI Periode 2013-2015 ?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian dalam penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui pengaruh laba bersih terhadap arus kas operasi di masa mendatang pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI Periode 2013-2015

2. Untuk mengetahui pengaruh perubahan piutang usaha terhadap arus kas operasi di masa mendatang pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI Periode 2013-2015


(26)

11

3. Untuk mengetahui pengaruh perubahan utang usaha terhadap arus kas operasi di masa mendatang pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI Periode 2013-2015

4. Untuk mengetahui pengaruh perubahan persediaan terhadap arus kas operasi di masa mendatang pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI Periode 2013-2015

5. Untuk mengetahui pengaruh perubahan beban depreasiasi terhadap arus kas operasi di masa mendatang pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI Periode 2013-2015

6. Untuk mengetahui pengaruh laba bersih, perubahan piutang usaha, perubahan utang usaha, perubahan persediaan, perubahan beban depresiasi terhadap arus kas operasi di masa mendatang pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI Periode 2013-2015

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat yaitu :

1. Bagi penulis, diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan pengetahuan dan pengembangan ilmu penulis khususnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

2. Bagi emiten atau perusahaan, diharapkan penelitian ini merupakan salah satu bentuk masukan untuk melihat prospek perusahaan di masa depan ditinjau dari kinerja keuangan saat ini.


(27)

12

3. Bagi investor dan kreditor, diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam melakukan investasi dan pemberian pinjaman dalam rangka untuk mengurangi resiko dari investasi dan pinjaman tersebut.

4. Bagi akademis, menjadi tambahan literatur dalam pengembangan ilmu pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mampu memprediksi arus kas operasi masa mendatang


(28)

76 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam Bab IV, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Laba bersih berpengaruh signifikan terhadap arus kas operasi di masa mendatang dengan tingkat signifikasi 0,004 (<0,05). Hal ini karena jika penjualan mengalami peningkatan maka pendapatan yang diterima juga akan mengalami peningkatan yang akan berdampak pada kas yang akan diterima.

2. Perubahan piutang usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap arus kas operasi di masa mendatang dengan tingkat signifikasi 0,547 (>0,005). Hal ini karena adanya perbedaan kebijakan perusahaan dalam penagihan piutang usaha. Selain itu, piutang usaha memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun sehingga sulit memprediksi arus kas operasi di masa mendatang. Atau karena pada saat penelitian, perusahaan berada di kondisi kritis, sehingga piutang usaha tidak berpengaruh terhadap arus kas operasi di masa mendatang.

3. Perubahan utang usaha berpengaruh terhadap arus kas operasi di masa mendatang dengan tingkat signifikansi 0,012 (<0,05). Hal ini karena perusahaan berkewajiban membayar utangnya, dimana kenaikan nilai


(29)

77

utang akan menurunkan arus kas operasi di masa mendatang karena harus membayar kewajiban tersebut.

4. Perubahan persediaan tidak berpengaruh terhadap arus kas operasi di masa mendatang dengan tingkat signifikansi 0,395 (>0,05). Hal ini karena adanya perbedaan kebijakan perusahaan dalam hal penjualan maupun pembelian persediaan sehingga persediaan tidak mempengaruhi arus kas operasi di masa mendatang. Atau pada saat penelitian, perusahaan berada di kondisi kritis, sehingga persediaan tidak berpengaruh terhadap arus kas operasi di masa mendatang.

5. Perubahan beban penyusutan tidak berpengaruh terhadap arus kas operasi di masa mendatang dengan tingkat signifikansi 0,309 (>0,05). Hal ini karena adanya perbedaan metode pencatatan beban penyusutan di setiap perusahaan, adanya kebijakan-kebijakan perusahaan sehubungan dengan penentuan beban penyusutan, beban penyusutan tidak melibatkan arus kas keluar maupun arus kas masuk, atau karena komponen ini dijadikan target untuk memanipulasi laba sehingga beban penyusutan tidak memiliki pengaruh terhadap arus kas operasi di masa mendatang.

6. Secara simultan, variabel independen yang terdiri dari Laba, perubahan piutang usaha, perubahan persediaan, perubahan utang usaha, dan perubahan beban penyusutan berpengaruh terhadap arus kas operasi di masa mendatang. Hal ini terlihat dari nilai F hitung (3,220) > F tabel (2,44), dengan nilai signifkansi lebih kecil dari 0,05 (0,015 < 0,05).


(30)

78

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti memberikan beberapa saran untuk kedepannya yaitu sebagai berikut :

1. Bagi peneliti selanjutnya agar meneliti untuk beberapa sektor perusahaan sehingga hasil penelitian lebih menggambarkan perusahaan secara keseluruhan. Karena peneliti hanya meneliti untuk sektor industri barang konsumsi sehingga hasil penelitian hanya menggambarkan hasil untuk sektor industri barang konsumsi saja. Selain itu untuk melihat apakah hasil penelitian tetap sama jika sampel perusahaan yang dipakai berbeda.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan tidak hanya meneliti laba positif saja tetapi juga laba negatif. dengan begitu bisa dilihat apakah rugi atau laba negatif juga bisa digunakan untuk memprediksi arus kas operasi di masa mendatang.

3. Variabel tambahan perlu dimasukkan ke dalam model penelitian sehingga dapat diperoleh variabel apa saja yang bisa mempengaruhi arus kas operasi di masa mendatang selain variabel dalam penelitian ini karena variabel independen dalam penelitian ini hanya memiliki pengaruh sebesar 19,1% terhadap arus kas operasi di masa mendatang, sedangkan 80,1% dipengaruhi oleh variabel lain.


(31)

79 DAFTAR PUSTAKA

Andayani, Rai Dwi dan I Gede Ary Wirajaya. 2015. Kemampuan Laba, Arus Kas

Operasi dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan. E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana Vol. 10, No.3, Hal. 882-896.

As’ad, Mufid Adi. 2010. Kemampuan Informasi Komponen Arus Kas dan Laba

Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan. Skripsi Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro Semarang.

Barth, Mary E, Donald P. Cram dan Karen K. Nelson. 2001. Accruals and the

Prediction of Future Cash Flows. The Accounting Review Vol. 76, No.1,

pp. 27-58.

Budiyasa, Putu Merta dan Eka Ardhani Sisdayani. 2015.Analisis Laba Dan Arus

Kas Operasi Sebagai Prediktor Arus Kas Di Masa Depan. E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana Vol. 13, No.1, Hal. 340-367.

Dahler, Yolanda dan Rahmat Febrianto.2006. Kemampuan Prediktif Earnings

Dan Arus Kas Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan. Simposium

Nasional Akuntansi (SNA) 9 Padang

Dechow, Patricia M. et al. 1998. The Relation Between Earnings And Cash flows. Journal of Accounting and Economics Vol. 25, No. 2, pp. 133-168.

Defond, Mark L. and Mingyi Hung. 2004. Investor Protection and Corporate

Governance : Evidance From Worldwide CEO Turnover. Journal of

Accounting Research Vol. 42, No. 2, pp. 269-312.

Ebaid, Ibrahim El-Sayed. 2010. Accruals And The Prediction Of Future Cash

Flows. Management Research Review Vol. 34, No. 7, pp. 838-853.

Ellingga, M. dan Supatmi. 2008. Dalam Irfan Bagus Dwi Proyoga. Pengaruh Laba Bersih Dan Komponen-Komponen Akrual Terhadap Arus Kas

Aktivitas Operasi Dimasa Mendatang (Hal.5). Skripsi Fakultas

Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Erlangga Djumena. Bank Dunia Turunkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Tahun Depan Menjadi 5,2 Persen. http://travel.kompas.com (8 Desember

2014)

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Dalam Ikhsan, Arfan dkk. Teori Akuntansi (Hal.230). Bandung : Citapustaka Media


(32)

80

Ikatan Akuntan Indonesia. 2014. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat

Ikhsan, Arfan dkk. 2015. Teori Akuntansi. Bandung : Citapustaka Media

Migayana, dan Andalan Tri Ratnawati. 2014.Analisis Pengaruh Laba Bersih Dan

Komponen Akrual Terhadap Arus Kas Di Masa Mendatang. Media

Ekonomi Dan Manajemen Vol. 29, No. 2, Juli 2014.

Myungsun, Kim and William Kross. 2005. The Ability of Earning to Predict

Future Operating Cash Flows Has Been Increasing – Not Decreasing.

Journal of Accounting Research Vol. 43, No. 5, pp. 753-780.

Prayoga, Irfan Bagus Dwi. 2012. Pengaruh Laba Bersih Dan Komponen-Komponen Akrual Terhadap Arus Kas Aktivitas Operasi Dimasa

Mendatang. Skripsi Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas

Diponegoro.

Ramon, Titin Kostia. 2013. Pengaruh Kemampuan Prediktif Laba Dan Arus Kas

Operasi Dalam Memprediksi Arus Kas Operasi Masa Depan. Skripsi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.

Reeve, James M. et al. 2011. Pengantar Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat. Riyanto, P. 2004. Penggunaan Laba dan Komponen Arus Kas untuk Memprediksi

Laba dan Arus Kas pada Perusahaan Manufaktur di Pasar Modal

Indonesia Periode Tahun 1999-2002. Thesis Program Studi Magister

Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang.

Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Soemarso. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Buku 1. Edisi Lima (Revisi).

Jakarta: Salemba Empat

Subramanyam, Wild, Jhon. J, K. R. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.

Sulistyawan, Wahyu dan Aditya Septiani. 2015. Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi Dan Komponen-komponen Akrual Dalam Memprediksi Arus Kas

Operasi Di Masa Depan. Diponegoro Journal Of Accounting Vol. 4, No.

4, Hal. 1-11

Widyawati, Zuli dan I Made Sukartha. 2016. Kemampuan Informasi Laba dan

Arus Kas Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan. E-Jurnal Akuntansi


(33)

81

Wirawan, Imanuel. 2010. Manfaat Komponen Akuntansi Akrual Bagi Investor. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Immanuel.

Triyono. 2011. Dampak Kualitas Laba Terhadap Kemampuan Prediksi Laba,

Arus Kas, Dan Komponen Akrual. Simposium Nasional Akuntansi XIV

Aceh. http://idx.co.id


(1)

76 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam Bab IV, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Laba bersih berpengaruh signifikan terhadap arus kas operasi di masa mendatang dengan tingkat signifikasi 0,004 (<0,05). Hal ini karena jika penjualan mengalami peningkatan maka pendapatan yang diterima juga akan mengalami peningkatan yang akan berdampak pada kas yang akan diterima.

2. Perubahan piutang usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap arus kas operasi di masa mendatang dengan tingkat signifikasi 0,547 (>0,005). Hal ini karena adanya perbedaan kebijakan perusahaan dalam penagihan piutang usaha. Selain itu, piutang usaha memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun sehingga sulit memprediksi arus kas operasi di masa mendatang. Atau karena pada saat penelitian, perusahaan berada di kondisi kritis, sehingga piutang usaha tidak berpengaruh terhadap arus kas operasi di masa mendatang.

3. Perubahan utang usaha berpengaruh terhadap arus kas operasi di masa mendatang dengan tingkat signifikansi 0,012 (<0,05). Hal ini karena perusahaan berkewajiban membayar utangnya, dimana kenaikan nilai


(2)

utang akan menurunkan arus kas operasi di masa mendatang karena harus membayar kewajiban tersebut.

4. Perubahan persediaan tidak berpengaruh terhadap arus kas operasi di masa mendatang dengan tingkat signifikansi 0,395 (>0,05). Hal ini karena adanya perbedaan kebijakan perusahaan dalam hal penjualan maupun pembelian persediaan sehingga persediaan tidak mempengaruhi arus kas operasi di masa mendatang. Atau pada saat penelitian, perusahaan berada di kondisi kritis, sehingga persediaan tidak berpengaruh terhadap arus kas operasi di masa mendatang.

5. Perubahan beban penyusutan tidak berpengaruh terhadap arus kas operasi di masa mendatang dengan tingkat signifikansi 0,309 (>0,05). Hal ini karena adanya perbedaan metode pencatatan beban penyusutan di setiap perusahaan, adanya kebijakan-kebijakan perusahaan sehubungan dengan penentuan beban penyusutan, beban penyusutan tidak melibatkan arus kas keluar maupun arus kas masuk, atau karena komponen ini dijadikan target untuk memanipulasi laba sehingga beban penyusutan tidak memiliki pengaruh terhadap arus kas operasi di masa mendatang.

6. Secara simultan, variabel independen yang terdiri dari Laba, perubahan piutang usaha, perubahan persediaan, perubahan utang usaha, dan perubahan beban penyusutan berpengaruh terhadap arus kas operasi di masa mendatang. Hal ini terlihat dari nilai F hitung (3,220) > F tabel (2,44), dengan nilai signifkansi lebih kecil dari 0,05 (0,015 < 0,05).


(3)

78

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti memberikan beberapa saran untuk kedepannya yaitu sebagai berikut :

1. Bagi peneliti selanjutnya agar meneliti untuk beberapa sektor perusahaan sehingga hasil penelitian lebih menggambarkan perusahaan secara keseluruhan. Karena peneliti hanya meneliti untuk sektor industri barang konsumsi sehingga hasil penelitian hanya menggambarkan hasil untuk sektor industri barang konsumsi saja. Selain itu untuk melihat apakah hasil penelitian tetap sama jika sampel perusahaan yang dipakai berbeda.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan tidak hanya meneliti laba positif saja tetapi juga laba negatif. dengan begitu bisa dilihat apakah rugi atau laba negatif juga bisa digunakan untuk memprediksi arus kas operasi di masa mendatang.

3. Variabel tambahan perlu dimasukkan ke dalam model penelitian sehingga dapat diperoleh variabel apa saja yang bisa mempengaruhi arus kas operasi di masa mendatang selain variabel dalam penelitian ini karena variabel independen dalam penelitian ini hanya memiliki pengaruh sebesar 19,1% terhadap arus kas operasi di masa mendatang, sedangkan 80,1% dipengaruhi oleh variabel lain.


(4)

79 Andayani, Rai Dwi dan I Gede Ary Wirajaya. 2015. Kemampuan Laba, Arus Kas Operasi dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol. 10, No.3, Hal. 882-896.

As’ad, Mufid Adi. 2010. Kemampuan Informasi Komponen Arus Kas dan Laba

Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.

Barth, Mary E, Donald P. Cram dan Karen K. Nelson. 2001. Accruals and the Prediction of Future Cash Flows. The Accounting Review Vol. 76, No.1, pp. 27-58.

Budiyasa, Putu Merta dan Eka Ardhani Sisdayani. 2015.Analisis Laba Dan Arus Kas Operasi Sebagai Prediktor Arus Kas Di Masa Depan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol. 13, No.1, Hal. 340-367.

Dahler, Yolanda dan Rahmat Febrianto.2006. Kemampuan Prediktif Earnings Dan Arus Kas Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) 9 Padang

Dechow, Patricia M. et al. 1998. The Relation Between Earnings And Cash flows. Journal of Accounting and Economics Vol. 25, No. 2, pp. 133-168.

Defond, Mark L. and Mingyi Hung. 2004. Investor Protection and Corporate Governance : Evidance From Worldwide CEO Turnover. Journal of Accounting Research Vol. 42, No. 2, pp. 269-312.

Ebaid, Ibrahim El-Sayed. 2010. Accruals And The Prediction Of Future Cash Flows. Management Research Review Vol. 34, No. 7, pp. 838-853.

Ellingga, M. dan Supatmi. 2008. Dalam Irfan Bagus Dwi Proyoga. Pengaruh Laba Bersih Dan Komponen-Komponen Akrual Terhadap Arus Kas Aktivitas Operasi Dimasa Mendatang (Hal.5). Skripsi Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Erlangga Djumena. Bank Dunia Turunkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Menjadi 5,2 Persen. http://travel.kompas.com (8 Desember 2014)

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Dalam Ikhsan, Arfan dkk. Teori Akuntansi (Hal.230). Bandung : Citapustaka Media


(5)

80

Ikatan Akuntan Indonesia. 2014. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat

Ikhsan, Arfan dkk. 2015. Teori Akuntansi. Bandung : Citapustaka Media

Migayana, dan Andalan Tri Ratnawati. 2014.Analisis Pengaruh Laba Bersih Dan Komponen Akrual Terhadap Arus Kas Di Masa Mendatang. Media Ekonomi Dan Manajemen Vol. 29, No. 2, Juli 2014.

Myungsun, Kim and William Kross. 2005. The Ability of Earning to Predict Future Operating Cash Flows Has Been Increasing – Not Decreasing. Journal of Accounting Research Vol. 43, No. 5, pp. 753-780.

Prayoga, Irfan Bagus Dwi. 2012. Pengaruh Laba Bersih Dan Komponen-Komponen Akrual Terhadap Arus Kas Aktivitas Operasi Dimasa Mendatang. Skripsi Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Ramon, Titin Kostia. 2013. Pengaruh Kemampuan Prediktif Laba Dan Arus Kas Operasi Dalam Memprediksi Arus Kas Operasi Masa Depan. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.

Reeve, James M. et al. 2011. Pengantar Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat. Riyanto, P. 2004. Penggunaan Laba dan Komponen Arus Kas untuk Memprediksi

Laba dan Arus Kas pada Perusahaan Manufaktur di Pasar Modal Indonesia Periode Tahun 1999-2002. Thesis Program Studi Magister Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang.

Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Soemarso. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Buku 1. Edisi Lima (Revisi).

Jakarta: Salemba Empat

Subramanyam, Wild, Jhon. J, K. R. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.

Sulistyawan, Wahyu dan Aditya Septiani. 2015. Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi Dan Komponen-komponen Akrual Dalam Memprediksi Arus Kas Operasi Di Masa Depan. Diponegoro Journal Of Accounting Vol. 4, No. 4, Hal. 1-11

Widyawati, Zuli dan I Made Sukartha. 2016. Kemampuan Informasi Laba dan Arus Kas Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol. 16, No. 3, Hal. 1989-2016


(6)

Wirawan, Imanuel. 2010. Manfaat Komponen Akuntansi Akrual Bagi Investor. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Immanuel.

Triyono. 2011. Dampak Kualitas Laba Terhadap Kemampuan Prediksi Laba, Arus Kas, Dan Komponen Akrual. Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI

5 82 90

Kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi di masa depan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 83 85

KEMAMPUAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA SATU TAHUN MENDATANG Kemampuan Informasi Laba Dan Arus Kas Operasi Dalam Memprediksi Laba Satu Tahun Mendatang (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI).

0 1 14

"Pengaruh Arus Kas terhadap Likuiditas pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015 ".

0 0 23

Pengaruh Laba Bersih dan Laba Kotor Terhadap Arus Kas di Masa Mendatang pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indoensia Periode 2011-2015.

0 6 26

Pengaruh Laba Kotor dan Laba Bersih dalam Memprediksi Arus Kas di Masa Mendatang (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014).

0 2 27

PENGARUH LABA KOTOR, LABA OPERASI, LABA BERSIH DAN ARUS KAS UNTUK MEMPREDIKSI ARUS KAS DI MASA MENDATANG PADA PERUSAHAAN FOOD & BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA).

0 1 95

PENGARUH LABA BERSIH DAN KOMPONENKOMPONEN AKRUAL TERHADAP ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI DI MASA MENDATANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 61

PENGARUH PERBEDAAN TEMPORER DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 1 16

PENGARUH LABA KOTOR, LABA OPERASI, LABA BERSIH DAN ARUS KAS UNTUK MEMPREDIKSI ARUS KAS DI MASA MENDATANG PADA PERUSAHAAN FOOD BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 19