PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU BK SE-KOTA MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
TERHADAP KINERJA GURU BK SE-KOTA
MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

Oleh :

HARIATY NABABAN
NIM. 1103351015

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


DATA PRIBADI
Nama

:

Hariaty Nababan

Tempat/ Tanggal Lahir

:

Medan, 14 Agustus 1993

Jenis Kelamin

:

Perempuan

Agama


:

Kristen Protestan

Status

:

Belum Menikah

Nama Ayah

:

Polman Nababan

Pekerjaan

:


Wiraswasta

Nama Ibu

:

Almh. Kasinta br Turnip

Pekerjaan

:

Guru

Alamat Orang Tua

:

Jl. Kenari IX No 82 Perumnas Mandala,

Kab. Deli Serdang

RIWAYAT PENDIDIKAN
Sekolah Dasar

:

SD Negeri 067951 Medan Tahun 1998 s/d
2004

Sekolah Menengah Pertama :

SMP Sw. Trisakti 2 Medan Tahun 2004 s/d
2007

Sekolah Menengah Atas

:

SMA Negeri 8 Medan Tahun 2007 s/d 2010


ABSTRAK

HARIATY NABABAN, NIM. 1103351015. “Pengaruh Kepemimpinan

Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru BK Se-Kota Medan Tahun
Ajaran 2015/2016”. Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan, Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan, Program Studi Bimbingan dan Konseling,
UNIMED 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan
kepala sekolah terhadap kinerja guru BK se-Kota Medan Tahun Ajaran
2015/2016, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru BK se-kota Medan
tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 111 orang, yang terdiri dari 21 sekolah.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 22 orang yang diambil dengan
teknik area sampling.
Instrumen yang digunakan didalam penelitian ini adalah berupa angket.
Untuk menganalisis data digunakan statistik Uji-t.
Berdasarkan hasil perhitungan pada taraf signifikansi 95% dan alpha 5%
dan jumlah sampel sebanyak 22 orang rhitung = 0,560 sementara r tabel = 0,423 ;

thitung = 3,023 sementara ttabel = 1,72 karena rhitung (0,560) > rtabel (0,423) ; thitung
(3,023) > ttabel (1,72), maka hipotesis penelitian yang menyatakan : “Ada pengaruh
yang signifikan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru BK
Se-Kota Medan Tahun Ajaran 2015/2016” dapat diterima.
Dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja guru BK.

i

ABSTRACT

HARTATY Nababan, NIM. 1103351015. "The Effect Of School Leadership
To Teacher BK Performance In Medan City On Academic Year 2015/2016".
Thesis Faculty of Education, Department of Educational Psychology and
Guidance, Guidance and Counseling Program, UNIMED, 2016.

This study aimed to determine the effect of school leadership to teacher
BK performance in Medan city on Academic Year 2015/2016, the population in
this study were all teachers BK in Medan city of the academic year 2015/2016,
amounting 111 people, which consists of 21 schools , The sample used in this

study were 22 people who were taken to area sampling techniques.
The instrument used in this study is in the form of a questionnaire. To
analyze the data used statistical t-test.
Based on the results of the calculation at the significance level of 95% and
alpha of 5% and the number of samples of 22 people rhitung = 0.560 while r table
= 0.423; t = 3.023 while table = 1.72 for rhitung (0.560)> rtabel (0.423); thitung
(3.023)> t table (1.72), the research hypothesis which states: "There is a
significant impact of the School Leadership To Teacher BK Performance in
Medan City On Academic Year 2015/2016" is acceptable.
It can be concluded that the school leadership has a significant influence to
performance of teachers BK.

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan kasihNya, yang memelihara dan membimbing setiap langkah penulis,
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan dengan judul : “Pengaruh

Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru BK Se-Kota Medan
Tahun Ajaran 2015/2016.”
Penulis menyadari bahwa isi dari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
karena keterbatasan penulis baik dalam literatur, pengetahuan dan ilmu yang
penulis miliki. Untuk itu penulis mengharapkan saran yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan dan pengembangan karya ilmiah yang lebih baik.
Penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya pihak lain yang
tidak kurang dalam memberi dukungan serta bantuan hingga skripsi ini
terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
terima kasih kepada :
1.

Bapak Prof Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.

2.

Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan FIP Universitas Negeri Medan.

3.


Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd.,Kons selaku Ketua Jurusan PPB/ BK
Universitas Negeri Medan.

4.

Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Dosen Pembimbing skripsi yang
telah banyak membimbing sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai.

iii

5.

Bapak/ Ibu Dosen dan Staf Pegawai di lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan
khususnya Prodi Bimbingan dan Konseling yang telah mendidik saya selama
masa perkuliahan.

6.

Bapak Kepala Sekolah beserta guru BK dan staf di SMA Negeri 5, SMA

Negeri 7, SMA Negeri 8, SMA Negeri 11, dan SMA Negeri 18 Medan yang
telah membantu penulis dalam memberikan data dan informasi yang
diperlukan penulis dalam menyelesaikan proses penelitian.

7.

Penghargaan tertinggi buat kedua orangtuaku yang tersayang dan tercinta,
Ayahanda Polman Nababan dan almh. Ibunda Kasinta br Turnip. Terima
kasih atas segala doa, perhatian, motivasi waktu dan yang paling utama buat
segala dukungan dana, tenaga, pikiran dan biaya yang telah dikorbankan buat
penulis.

8.

Buat kakak, abang dan adikku Juliaty Nababan, Mardi Prayogi, Kesya
Mariany Nababan serta seluruh keluarga besarku yang tak dapat penulis sebut
satu persatu, terimakasih atas perhatian , dukungan dan doa kepada penulis.

9.


Buat teman-teman baik selama masa perkuliahan dan selama proses penulisan
skripsi serta teman di lingkungan pekerjaan terimakasih atas doa, semangat,
kebaikan dan pertolongan selama ini.
Medan, Januari 2017
Penulis

Hariaty Nababan
NIM. 1103351015

iv

DAFTAR ISI
Halaman

ABSTRAK .............................................................................................

i

KATA PENGANTAR ...........................................................................

iii

DAFTAR ISI .........................................................................................

iv

DAFTAR TABEL ................................................................................

vi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................

vii

BAB

I PENDAHULUAN ................................................................

1

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................

1

1.2 Identifikasi Masalah .........................................................

7

1.3 Batasan Masalah ................................................................

7

1.4 Rumusan Masalah ..............................................................

7

1.5 Tujuan Penelitian ...............................................................

8

1.6 Manfaat Penelitian ...........................................................

8

II KAJIAN TEORI ................................................................

10

2.1 Kerangka Teori ..................................................................

10

2.1.1 Kepemimpinan Kepala Sekolah ................................

10

2.1.2 Kinerja Guru Bimbingan Konseling/Konselor ...

21

BAB

2.1.3 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah

BAB

Terhadap Kinerja Guru BK .......................................

42

2.2 Kerangka Konseptual ..........................................................

44

2.3 Hipotesis Penelitian ...........................................................

46

III METODE PENELITIAN ...............................................

47

3.1 Jenis Penelitian ...................................................................

47

v

3.2 Subjek Penelitian ...............................................................

47

3.2.1 Populasi ......................................................................

47

3.2.2 Sampel........................................................................

48

3.3 Operasional Variabel Penelitian ........................................

50

3.3.1 Variabel Penelitian .....................................................

50

3.3.2 Defenisi Operasional .................................................

50

3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................

51

3.5 Uji Coba Instrumen .............................................................

57

3.6 Teknik Analisis Data...........................................................

58

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ..............................................

60

3.7.1 Lokasi Penelitian ........................................................

60

3.7.2 Waktu Penelitian ........................................................

60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................

61

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ..................................................

61

4.2 Analisis Data .......................................................................

68

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian .............................................

73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................

75

5.1 Kesimpulan ........................................................................

75

5.2 Saran ..................................................................................

75

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................

77

LAMPIRAN-LAMPIRAN

vi

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

Tabel 3.1 Populasi Penelitian .................................................................

48

Tabel 3.2 Sampel Penelitian...................................................................

50

Tabel 3.3 Skala Pemberian Skor Angket ..............................................

52

Tabel 3.4 Kategori Penilaian Angket ....................................................

53

Tabel 3.5 Kisi Kisi Angket kinerja Guru BK di Sekolah ......................

53

Tabel 3.6 Kisi Kisi Angket Kepemimpinan Kepala Sekolah ................

55

Tabel 4.1 Data Variabel X (Kepemimpinan Kepala Sekolah) .............

61

Tabel 4.2 Data Variabel Y (Kinerja Guru Bk) ......................................

64

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
Lampiran 1

Angket Kepemimpinan Kepala Sekolah

Lampiran 2

Angket Kinerja Guru BK

Lampiran 3

Sebaran Data Uji Coba Angket Kepemimpinan Kepala Sekolah

Lampiran 4

Perhitungan Validitas Angket Kepemimpinan Kepala Sekolah

Lampiran 5

Perhitungan Reliabilitas Angket Kepemimpinan Kepala Sekolah

Lampiran 6

Sebaran Data Uji Coba Angket Kinerja Guru BK

Lampiran 7

Perhitungan Validitas Angket Kinerja Guru BK

Lampiran 8

Perhitungan Reliabilitas Angket Kinerja Guru BK

Lampiran 9

Data Angket Kepemimpinan Kepala Sekolah

Lampiran 10

Data Angket Kinerja Guru BK

Lampiran 11

Data Hasil Penelitian Masing- Masing Variabel

Lampiran 12

Tabel Harga Kritik Korelasi Product Moment

Lampiran 13

Daftar Nilai-Nilai Dalam Distribusi t

viii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan
nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermatabat. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut,
Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(PP No. 19 Tahun 2005), menetapkan delapan Standar yang harus dipenuhi dalam
melaksanakan pendidikan. Kedelapan standar yang dimaksud meliputi: standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan dan standar penilaian pendidikan.
Salah satu standar yang dinilai langsung berkaitan dengan mutu lulusan
yang diindikasikan oleh kompetensi lulusan adalah standar pendidik dan tenaga
kependidikan. Ini berarti bahwa untuk dapat mencapai mutu lulusan yang
diinginkan, mutu tenaga pendidik (guru), dan tenaga kependidikan (kepala
sekolah, pengawas, pustakawan, tenaga administrasi, pesuruh) harus ditingkatkan.
Guru ataupun guru BK merupakan tenaga pendidik yang mempunyai
peran sebagai faktor penentu keberhasilan pendidikan di sekolah, karena mereka
merupakan unsur manusia yang sangat dekat hubungannya dengan siswa dalam
upaya pendidikan sehari-hari di sekolah. Untuk itu kinerjanya perlu ditingkatkan.

1

2

Kinerja merupakan suatu kemampuan kerja atau prestasi kerja yang
diperlihatkan oleh seorang pegawai untuk memperoleh hasil kerja yang optimal.
Dengan demikian istilah kinerja mempunyai pengertian akan adanya suatu
tindakan atau kegiatan yang ditampilkan oleh seorang dalam melaksanakan
aktivitas tertentu. Kinerja seseorang akan tampak pada situasi dan kondisi kerja
sehari-hari. Aktivitas yang dilakukan oleh seorang dalam melaksanakan
pekerjaannya menggambarkan cara ia berusaha mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Kinerja guru adalah kemampuan seorang guru untuk melakukan perbuatan
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup aspek perencanaan,
pelaksanaan, penciptaan dan pemeliharaan program belajar mengajar serta
penilaian hasil yang optimal. Kinerja guru yang tinggi dapat ditampilkan apabila
guru setiap saat meningkatkan wawasan dan kemampuan diri baik secara formal
maupun informal. Pemahaman yang baik terhadap berbagai konsep akan
memberikan

kerangka

dasar

tindakan.

Latihan

yang

spesifik

dan

berkesinambungan akan meningkatkan keterampilan dalam memberikan layanan.
Kinerja guru sangat dipengaruhi oleh karakteristik individu yang terdiri
atas pengetahuan, keterampilan, kemampuan, motivasi, kepercayaan, nilai-nilai
serta sikap. Karakteritik individu sangat dipengaruhi oleh karakteristik organisasi
dan karakteristik pekerjaan. Karakteristik organisasi yang mempengaruhi
diantaranya imbalan, penetapan tujuan, seleksi, latihan dan pengembangan,
kepemimpinan serta struktur organisasi. Sedangkan karakteristik pekerjaan yang
mempengaruhi adalah penilaian pekerjaan, umpan balik prestasi, desain
pekerjaan, serta jadwal kerja. Dari banyak faktor yang mempengaruhi kinerja

3

seorang guru BK ada diantaranya kepmimpinan kepala sekolah yang ikut
mempengaruhinya.
Keberhasilan prestasi sekolah ditentukan oleh berbagai faktor, diantaranya
kepemimpinan kepala sekolah. Ordway Tead (Ahmadi, 2007:114) menyatakan
bahwa kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang untuk bekerja
sama menuju pada kesesuaian tujuan yang mereka inginkan. Menurut Mulyasa
dalam Karwati dan Priansa (2013 : 116) kepala sekolah mempunyai tugas
profesional sebagai Edukator, Manajer, Administrator, Supervisor, Leader,
Inovator dan Motivator (EMASLIM).
Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan
kepala sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah.
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen yang berpengaruh dalam
peningkatan

kinerja

penyelenggaraan

guru.

pendidikan,

Kepala

sekolah

administrasi

bertanggungjawab

sekolah,

pembinaan

atas
tenaga

kependidikan lainnya dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan
prasarana (E.Mulyasa dalam Karwati dan Priansa, 2013 : 38).
Sebagai pimpinan tertinggi di sekolah, seorang kepala sekolah haruslah
memiliki kemampuan administrasi, memiliki komitmen tinggi dan luwes dalam
melaksanakan

tugasnya.

Kepemimpinan

kepala

sekolah

harus

dapat

mengupayakan peningkatan kinerja guru melalui program pembinaan kemampuan
tenaga kependidikan, oleh karena itu kepala sekolah haruslah mempunyai
kepribadian dan sifat-sifat kepemimpinan.
Dimungkinkan adanya kombinasi lain, seseorang boleh jadi pimpinan
yang lemah, tetapi masih merupakan manajer/pemimpin yang relatif khususnya

4

apabila ia kebetulan mengelola orang-orang yang sangat memahami pekerjaan
mereka dan memiliki dorongan yang kuat untuk bekerja. Kepemimpinan
merupakan kemampuan untuk mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan
tindakan pada seseorang atau kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu
pada situasi tertentu. Kepemimpinan merupakan salah satu aspek manajerial
dalam

kehidupan

berorganisasi

yang merupakan

posisi

kunci.

Karena

kepemimpinan seorang pemimpin berperan sebagai penyelaras dalam proses
kerjasama antar manusia dalam organisasinya. Namun keadaan seperti ini kecil
kemungkinannya dan karenanya kita berharap agar para kepala sekolah sebagai
pimpinan memiliki kemampuan kepemimpinan yang cukup tinggi.
Setiap kepala sekolah sebagai pemimpin perlu menguasai dan mempunyai
kemampuan untuk memotivasi bawahannya. Agar kepala sekolah dapat
mempengaruhi bawahannya maka harus memahami apa yang menjadi kebutuhan
bawahannya. Keberhasilan pengelolaan sekolah sangat ditentukan oleh kegiatan
pendayaguanaan sumber daya manusia. Oleh karena itu kepala sekolah sebagai
pemimpin hendaknya menyadari dan tanggap teknik-teknik untuk dapat
memelihara prestasi dan kepuasan kerja guru antara lain dengan memberikan
dorongan kepada guru agar dapat melaksanakan tugas mereka sesuai dengan
aturan dan pengarahan.
Oleh sebab itu salah satu tugas kepala sekolah adalah untuk bisa
menciptakan guru profesional agar bisa bekerja sesuai dengan pengarahan yang
diberikan. Lebih jauh kepala sekolah sebagai pimpinan harus mengetahui kinerja
guru-gurunya. Karena kinerja paling tidak sangat berkait dengan kepemimpinan
organisasi sekolah dan juga kepentingan guru itu sendiri, oleh karena itu bagi

5

sekolah, hasil penilaian kinerja para guru sangat penting artinya dan peranannya
dalam pengambilan keputusan tentang berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan
program pendidikan dan pelatihan, rekrutmen, seleksi, penempatan, promosi dan
berbagai aspek lain. Sedangkan bagi guru penilaian dapat berperan sebagai umpan
balik tentang berbagai hal seperti kemampuan, kelebihan, kekurangan, dan potensi
yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan
pengembangan karirnya. Sehingga secara berkala hendaknya mengadakan
penilaian kinerja guru-gurunya.
Berdasarkan observasi dan pengalaman peneliti selama masa PPL, ada
banyak ketimpangan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru
BK. Tugas ataupun kinerja guru di sekolah-sekolah pada umumnya belum optimal
terkhusus guru BK, dimana masih dijumpain guru yang kurang mampu menyusun
program yang didalam penyusunannya program dibuat tanpa didahului kegiatan
assesment atau mengidentifikasi aspek-aspek kebutuhan siswa yang dijadikan
bahan masukan bagi penyusunan program. Dimana program yang dibuat
terkadang hanya menyalin program dari sekolah lain atau menggunakan program
tahun sebelumnya dan hanya mengganti tahunnya saja tanpa dievaluasi program
mana yang harus diubah atau diperbaiki dan dilanjutkan lagi.
Permasalahan lainnya adalah tampak sebagian guru yang belum
menunjukkkan kinerja yang baik dalam menjalankan tugas dan fungsinya, salah
satunya adalah guru BK yang hanya menangani siswa/i yang bermasalah (bolos
sekolah, terlambat, tidak hadir/alpa, membuat keributan di dalam kelas, tidak
mematuhi peraturan sekolah, petugas memukul lonceng/bel, dan sebagainya),

6

tidak adanya jam khusus untuk layanan bimbingan kelompok/klasikal, dan guru
yang tidak sesuai dengan jurusan/keahlian dibidangnya.
Hal ini bisa terjadi disebabkan kepemimpinan kepala sekolah yang tidak
tepat dalam mengorganisasikan koordinator BK di sekolah. Fasilitas untuk
melakukan berbagai macam layanan BK belum tersedia secara optimal baik itu
ruangan untuk melakukan konseling, alat dan media yang disediakan pun masih
sangat terbatas. Terlebih lagi pembagian kerja yang tidak sesuai dengan tugas
guru BK juga menjadi faktor kurangnya kinerja seorang konselor. Guru BK
ditugaskan untuk menjaga piket dan menghukum semua siswa yang melanggar
peraturan sekolah adalah tugas yang diutamakan oleh kepala sekolah, padahal
sebenarnya lingkup layanan BK jauh lebih luas daripada itu.
Dengan adanya penilaian kinerja kepala sekolah akan memperoleh
informasi tentang keberhasilan atau kegagalan gurunya dalam menjalankan tugas
masing-masing.

Kinerja penting untuk

diteliti, karena ukuran

terakhir

keberhasilan suatu organisasi/ sekolah adalah kinerja atau pelaksanaan
pekerjaannya, sehingga kemajuan sekolah banyak dipengaruhi oleh kinerja gurugurunya. Penilaian kinerja guru pada dasarnya merupakan penilaian yang
sistematik terhadap penampilan kerja guru itu sendiri terhadap taraf potensi kerja
guru dalam upaya mengembangkan diri untuk kepentingan sekolah.
Bersasarkan latar belakang ini serta fenomena yang terjadi dilapangan
maka penulis menganggap penting untuk mengadakan penelitian dengan judul
“Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru BK SeKota Medan Tahun Ajaran 2015/2016.”

7

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas terdapat beberapa
masalah yang dapat diidentifikasi yaitu:
1.

Guru BK kurang mampu menyusun program dengan mengidentifikasian
aspek-aspek kebutuhan siswa dengan menggunakan assessment.

2.

Guru BK belum menunjukkkan kinerja yang baik dalam menjalankan tugas
dan fungsinya, contohnya guru BK hanya difungsikan untuk menghukum
siswa yang melanggar peraturan sekolah

3.

Tidak tersedia jam pelajaran untuk layanan bimbingan konseling di dalam
kelas

4.

Guru BK yang tidak sesuai dengan jurusan atau keahlian dibidangnya.

5.

Fasilitas untuk melakukan berbagai layanan BK belum tersedia secara
optimal baik itu ruangan untuk melakukan konseling, maupun alat dan media
yang disediakan masih sangat terbatas.

1.3 Batasan Masalah
Disebabkan berbagai keterbatasan yang dimiliki, baik waktu dan
pengalaman, maka peneliti hanya membantasi permasalahan penelitian pada
pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru BK se-Kota Medan
Tahun Ajaran 2015/2016.

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang
masalah maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut “apakah ada pengaruh

8

kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru BK se-Kota Medan Tahun
Ajaran 2015/2016?”

1.5 Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang
ingin dicapai adalah: “untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kinerja guru BK se-Kota Medan Tahun Ajaran 2015/2016.”

1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan hasil dari suatu penelitian yang
dilaksanakan, baik bagi peneliti maupun orang lain yakni dalam rangka
penambahan ilmu. Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1.6.1

Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat menguji pengaruh kepemimpinan kepala
sekolah terhadap kinerja guru BK se-Kota Madya Medan Tahun Ajaran
2015/2016, serta untuk menambah teori mengenai peran kepemimpinan kepala
sekolah dan kinerja guru BK.
1.6.2 Manfaat Praktis
a) Bagi peneliti, proses penelitian ini memberikan ilmu pengetahuan dan
pengalaman yang terkait dengan kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja
guru BK

9

b) Bagi kepala sekolah, sebagai bahan acuan untuk lebih mendukung para
guru pembimbing atau konselor dalam menjalankan program bimbingan
dan konseling di sekolah.
c) Bagi guru bimbingan konseling atau konselor adalah memberi motivasi
bagi guru BK untuk meningkatkan kinerja dalam pencapaian mutu
pendidikan.
d) Bagi peneliti berikutnya, sebagai bahan referensi dalam melakukan
penelitiannya.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Kepemimpinan Kepala Sekolah Se-Kota Medan Tahun Ajaran 2015/2016
diperoleh nilai rata-rata sebesar 78,41 yang dikategorikan dengan kategori
Baik.
2. Kinerja Guru BK Se-Kota Medan Tahun Ajaran 2015/2016 diperoleh nilai
rata-rata sebesar 75,30 masuk dalam kategori Cukup.
3. Pada taraf signifikansi 95% dan alpha 5% dan jumlah sampel sebanyak 22
orang rhitung = 0,560 sementara r tabel = 0,423 ; thitung = 3,023 sementara ttabel =
1,72 karena rhitung (0,560) > rtabel (0,423) ; thitung (3,023) > ttabel (1,72), maka
hipotesis penelitian yang menyatakan : “Ada pengaruh yang signifikan antara
Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru BK Se-Kota Medan
Tahun Ajaran 2015/2016” dapat diterima.

5.2. Saran
Adapun saran dari peneliti sebagai berikut:
1. Diharapkan pihak sekolah khususnya kepala sekolah agar lebih bijaksana
dalam membimbing khususnya guru BK untuk meningkatkan kinerjanya
dalam pencapaian mutu pendidikan.

75

76

2. Bagi guru-guru BK se-Kota Medan, dalam menerapak bimbingan konseling
di sekolah sesuai dengan mutu pendidikan saat ini.
3. Masukan bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian yang ada kaitannya
dengan Kinerja Guru BK dan kepemimpinan kepala sekolah.

1

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta
Anwar, Syamsul. 2015, ‘Pengaruh Budaya Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan
Terhadap Komitmen Organisasi Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten
Kutai Kartanegara’, Jurnal Psikologi, Vol. 4, No. 1, 2015: 41-52, diakses
pada 20 Februari 2016
Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bawamenewi, R.P. 2013. Persepsi Guru Mata Pelajaran Tentang Kinerja
Guru Bk Terhadap Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling
Di Sma Negeri Di Kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi
tidak dipublikasikan. Medan: Universitas Negeri Medan.
Karwati, Euis dan Priansa, Donni Juni. 2013. Kinerja dan Profesionalisme Kepala
Sekolah. Bandung: Alfabeta
Mulyasa, H.E. 2013. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta:
Bumi Aksara
Prayitno & Amti, Erman. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta :
PT. Rineka Cipta.
Rangkuti, N. 2012. Hubungan Persepsi dengan Partisipasi Guru Bidang Studi
dalam Kegiatan Bimbingan Konseling Di SMP Negeri 1 Penyabungan
Selatan. Skripsi tidak dipublikasikan. Medan : Universitas Negeri Medan.
Sudjana. 2005. Metode Statistika, Tarsito, Bandung
Sugioyno, D & Tim. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat
Bahasa Departement Pendidikan Nasional.
Sukardi, DK & Kusmawati, Nila. 2008. Proses Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.
Supardi. 2013. Kinerja Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

77