KINERJA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA (POLRI) (Analisis Kinerja POLRI Di POLRES JOMBANG)

(1)

KINERJA KEPOLISIAN REPUBLIK

INDONESIA (POLRI)

(Analisis Kinerja POLRI Di POLRES JOMBANG)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Disusun:

Muhammad Faisal Ayatullah

NIM. 06230036

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Muhammad Faisal Ayatullah

NIM : 06230036

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Judul Skripsi :Kinerja Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) , (Analisis Kinerja POLRI Di POLRES JOMBANG

Disetujui Untuk Diuji

Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Prof. Dr. H. M Mas’ud Said, Ph.D Drs. H Jainuri, M.Si

Mengetahui,

Dekan FISIP UMM Kajur IlmuPemerintahan


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Telah Dipertahankan di Hadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

Pada:

Hari : Jum‟at

Tanggal : 04 Februari 2011

Jam : 09:00

Tempat : Ruang Sidang Jurusan Ilmu Pemerintahan

Dewan Penguji

1. Drs. Krishno Hadi : 1. ( )

2. Drs. Asep NurJaman, M.Si : 2. ( ) 3. Prof. Dr. H M Mas‟ud Said, Ph.D : 3. ( ) 4. Drs. H. Jainuri, M.Si : 4. ( )

Mengesahkan : Dekan

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang


(4)

BERITA ACARA BIMBINGAN

Nama : Muhammad Faisal Ayatullah

NIM : 06230036

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Judul Skripsi :Kinerja Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) (Analisis Kinerja POLRI Di POLRES JOMBANG Pembimbing : 1. Prof. Dr. H Mas‟ud Said, PhD

2. Drs.H Jainuri, M.Si Konsultasi Skripsi :

Tanggal Bimbingan

Paraf Pembimbing I

Paraf Pembimbing II

Keterangan Bimbingan

23 Februari 2010 Pengajuan Judul

13 April 2010 ACC Bab I

27 Juli 2010 ACC Bab II

11 September 2010 ACC Bab III

19 Januari 2011 ACC Bab IV

01 Fanuari 2011 ACC Bab V

Malang, 02 Januari 2011 Yang Menyatakan,


(5)

SURAT PERNYATAAN

Nama : Muhammad Faisal Ayatullah Tempat, Tanggal Lahir : Jombang, 7 Mei 1988

NIM : 06230036

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa karya Ilmiah/ Skripsi Saya yang berjudul: Kinerja Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), (Analisis Kinerja POLRI di POLRES JOMBANG)

Adalah bukan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademik sebagaimana berlaku.

Malang, 02 februari 2011

M. Faisal Ayatullah

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II


(6)

KATA PENGANTAR

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Alhamdullilahi Rabbil “Aalamin, segala puji bagi ALLAH SWT yang

telah memberikan hidayah dan inayah kepada penulis sehingga proses penulisan skripsi ini dapat disusun dengan baik. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah berhasil menegakkan sariat islam dan memoderenisasikan Umat manusia dari alam yang Jahil (Kebodohan) ke alam yang terang benderang.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mencapai gelar Sarjana Ilmu Politik pada Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Penulis merupakan manusia biasa yang tidak dapat hidup tanpa bantuan dari orang lain, sehingga dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan atas bantuan dan kerjasama yang baik dari semua pihak, baik berupa moril maupun materil serta dorongan dan saran yang konstruktif. Semua ini tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis. Bantuan dan kerjasama tersebut penulis anggap sebagai salah satu hal yang sangat berharga untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. Dalam kesempatan yang berbahagia ini penulis menyampaikan trimakasih dan penghormatan yang setinggi – tingginya kepada :

1. Bapak Prof. Drs. Muhajir Effendi, M.Ap, Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Dr. Wahyudi, M.Si, Selaku Dekan fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Dr. Try Sulistyoningsih, M.Si, Selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Bapak Drs. Khrisno Hadi Selaku Dosen Wali saya.

5. Bapak, Prof. Dr. H M. Mas‟ud Said Ph.D dan Bapak, Drs. H Jainuri, M.Si Selaku pembimbing satu dan pembimbing dua dalam penulisan karya ilmiah sebagai syarat kelulusan Program S1, dan Bapak dan Ibu Dosen


(7)

yang telah memberikan bimbingan dan bekal ilmu pengetahuan kepada saya.

6. Segenap Dosen Pengajar, dan seluruh Civitas Akademika atas pengetahuan yang diberikan kepada saya selama menempuh bangku kuliah.

7. Seluruh anggota Kepolisian Polres Jombang atas informasi dan data-data yang telah diberikan

8. Kepada keluargaku Ayahanda H Djakfar Hadenan, dan Ibunda Hj May Saroh, yang telah memberikan kepercayaan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas kuliah.

9. Untuk Vilna, Ayu dan Lala terimakasih udah selalu ingetin terus dan ngasih semangat dalam ngerjain sekripsi ini.

10.Sahabat-sahabat Jurusan Ilmu Pemerintahan angkatan 2006 baik yang sudah wisuda dan akan wisuda, yang telah memberikan spirit dan membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini ada Ucup, Dhimas, Farid, Andik, Asnawie, Mas‟ud, Yasin, Risang, Hari, Tino, Marianus, Ibnun, Saprol, Cecep, Andre, Andy, Yogi, Iwan, Suhardi, gita dan temen2 yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.

Semoga amal baik beliau mendapatkan imbalan dari ALLAH SWT, Amin.

Besar harapan penulis dengan tersusunya „Tugas Akhir” yang berupa “skripsi” ini,

dapat memberi manfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Tiada Insan yang sempurna di dunia ini, demikian halnya dengan

penulis, walaupun penulis telah berusaha maksimal untuk menyusun “skripsi”

menjadi tugas akhir yang baik, namun karena keterbatasan penulis sebagai orang yang penuh dengan kekurangan dan kekhilafan, maka dari itu, penulis berharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.

WASSALAMUALAIKUM WR, WB.

Malang, 02 Februari 2010


(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Definisi Konsep ... 9

F. Definisi Operasional ... 12

G. Metode Penelitian ... 13

1. Jenis Penelitian ... 13

2. Lokasi Penelitian ... 14

3. Subyek Penelitian ... 14

4. Sumber Data ... 15

H. Teknik Pengumpulan Data ... 15

I. Teknik Analisis Data ... 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kinerja ... 19

B. Pengertian Polisi dan Hukum Kepolisian ... 26

C. Konsep Penyelengaraan Kepolisian ... 29

D. Polisi dan Mayarakat ... 31


(9)

BAB III DESKRIPSI WILAYAH

A. Gambaran Umum Kabupaten Jombang ... 40

1. Kondisi Geografis ... 40

2. Ketinggian ... 42

3. Kemiringan Lahan ... ... 43

4. Kependudukan ... ... 43

5. Ketenagakerjaan... ... 44

6. Kesejahteraan Sosial ... ... 45

7. Pendidikan ... ... 46

B. Gambaran Umum Polres Jombang ... 47

1. Tugas dan Fungsi Polres Jombang ... 48

2. Susuna Organisasi ... 49

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Kinerja POLRI ... 51

B. Problematika Kinerja POLRI ... 53

1. Faktor Internal ... 53

1.1 Landasan hukum... ... 53

1.2 Program kerja ... ... 54

1.3 Sumber daya manusia ... ... 61

1.4 Gaji dan tunjangan ... ... 63

2. Faktor Eksternal ... 64

C. Penyelesaian Masalah ... ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 83

B. Saran ... 84


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Jombang ... . 42

Tabel 2 Kependudukan Kabupaten Jombang Tahun 2003-2007 ... . 44

Tabel 3 Gangguan Kamtibmas 5 Tahun Terakhir... ... . 56

Tabel 4 Foto Dokumentasi Kegiatan Polisi di Polres Jombang... ... . 60

Tabel 5 Tunjangan Gaji/Honorarium Anggota Polri di Polres Jombang... 63

Tabel 6 Kriminalitas yang Meresahkan ... 71


(11)

ABSTRAKSI

Muhamad Faisal Ayatullah, 2006, 06230036, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan, Profesionalisme Kepolisian Republik Indonesia (Analisis Kinerja POLRI di POLRES JOMBANG), Pembimbing I :Prof. Dr. H. M. Mas‟ud Said Phd.; Pembimbing II Drs. H. Jainuri, M. Si.

Indonesia adalah sebuah negara yang berdasarkan atas sebuah hukum atau yang disebut sebagai negara hukum di tengah itu polisi merupakan pilar yang sangat penting karena mempunyai peranan dalam mewujudkan janji-janji hukum yang nyata. Oleh karena itu Polisi tidak hanya dituntut utuk menjadi sebuah lembaga yang besar atau unggul dalam kuantitas tetapi juga mempunyai keunggulan secara kualitas. Dari uraian di atas menjelaskan bagaimana kinerja kepolisian di Polres Jombang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, dan langkah apa saja yang dilakukan kepolisisan sehingga menjadi lembaga yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja aparat kepolisian di Polres Jombang saat ini. Yang kedua, untuk mengetahui data-data penelitian sebagai suatu sasaran dan kritik bagi pihak kepolisian agar tercapai kinerja Polri yang di inginkan.

Metode penelitian ini jenisnya adalah penelitin kualitatif diskriptif yaitu : melakukan penggambaran dan menguraikan keadaan sebenarnya yang terjadi berdasarkan fakta untuk mencari jalan pemecahannya. Sedangan penelitian deskriptif sendiri adalah sebuah metode dalam sebuah penelitian yang mengugkapkan tentang status suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi pada masa sekarang yang bertujuan membuat sebuah deskripsi, gambaran yang lebih sistematis dan akurat

Hasil penelitian ini menemukan beberapa hal tentang kinerja dikalangan Polisi. Yang pertama yaitu kapasitas intelektual anggota yang relefan dengan jenis dan sifat pekerjaannya. Yang kedua, yaitu standar kerja yang mencakup prosedur, tata cara dan hasil pekerjaan. Yang ketiga, Yaitu standar moral dan etika dalam melaksakan pekerjaan tersebut. Selain kinerja Polri terdapat problematika kinerja Polri yaitu berupa faktor internal yang meliputi: (landasan hukum program kerja, sumberdaya manusia, gaji dan tunjangan). Yang kedua faktor eksternal yaitu : (pekembangan aspek kehidupan masyarakat, aspek politik, aspek ekonomi, aspek sosial budaya, aspek agama, aspek keamanan)

Dari uraian ditas dapat disimpulkn bahwa secra keseluruhan hasil kerja Polres Jombang belum dapat memuaskan masyarakat akan tetapi perbaikan kinerja di internal Polres Jombang yang dilaksanakan secara terlaksanan dan bekala sudah mengarah pada profesionalisme selain itu sukses atau tidaknya kinerja Polri dapat dilihat dari tingka kepuasan masyarakat namun demikan perlu dukungan dari masyarakat karena setiap kebijakan yang dikeluarkan, yang melaksanakannya adalah masyarakat juga. Kesimpulan diatas menjadikan sebuah bahan evaluasi oleh karena itu kami memberikan rekomendasi yakni seharusnya Polisi lebih berperan secara aktif dalam melaksanakan pembinaan secara internal


(12)

bagi para anggotannya dan juga meelakukan sosialisasi terhadap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan sehingga masyarakat sebagai objek mampu memahami dan mengamalkan kebijakan yang telah dibuat.

Malang, 02 Februari 2011 Penulis

Muhammad Faisal Ayatullah

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II


(13)

ABSTRACT

Ayatollah Mohammed Faisal, 2006, 06,230,036, Muhammadiyah University of Malang, Faculty of Social and Political Sciences, Department of Government, the Indonesian National Police Professionalism (Analysis of Police Professionalism in POLRES JOMBANG), Supervisor I: Prof.. Dr. H. M. Mas'ud Said Phd.; Advisors II, Drs. H. Jainuri, M. Si.

Indonesia is a country based on a law or the so-called rule of law in the midst of the police is a very important pillar because it has a role in realizing the promises of real law. Hence police are not only required weeks to become a large institution or superior in quantity but also has the advantage in quality. From the above, description explains how the police performance in Jombang district police in conducting their tupoksi and what steps do Police to become a professional institution. The purpose of this study is to determine the extent to which the performance of police officers in Jombang district police today.and also find research data as a target and criticism for the police in order to achieve the desired police professionalism.

This type of research method is qualitative descriptive research namely: drawing and describing the real situation that occurred under the facts to find a way to solve. Descriptive research is a method to uncover about the status of a group of people, an object, a condition at present time which aims to create a description, a more systematic and accurate

The results of this research: First, find a several things about the professionalism among the police that the intellectual capacity of a member who relefan with the type and nature of their job. Second, standard of work that includes procedures, procedures and results of the work. Third, standart morality and ethics in fulfilling their job. In addition there is the problem of police professionalism of police professionalism in the form of internal factors include: (the legal basis of work programs, human resources, salaries and allowances). The second external factor, namely: (developments aspects of community life, political aspects, economic aspects, social and cultural aspects, religious aspects, safety aspects)

From the description ditas to disimpulkn that secra overall Jombang district police work has not been able to satisfy the public but internal performance improvement in Jombang district police who carried out terlaksanan and bekala has led to professionalism in addition to the success or failure of performance of the Police can be seen from tingka community satisfaction however, so necessary support from the community because each policy is issued, which implement the community as well. Conclusion The above makes a material evaluation we therefore recommend that the police should act more actively in implementing the internal guidance for meelakukan anggotannya and also disseminate the policies issued to the public as an object able to understand and practice the policies that have been made.


(14)

Malang, February 2, 2011 Author

Muhammad Faisal Ayatullah

Approve,

First Advisors Advisors II


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Burhan, B., 2003. Metodologi penelitian, Bandung : P T. Raja Grafindo Persada, Burhin,Bungin.,2001. Metodologi Penelitian Sosial, Format-format penelitian

kuantitatif dan Kulaitatif. Surabaya : Airlangga University Press.

Dinamika Kelompok kampung pabuaran, http//www.Google.com, diakses tanggal 12 November 2009.

Faisal, Sanapiah. 1990. Metodologi penelitian Kualitatif, Hakekat Beserta Karakteristik dan Variasi. Malang : Universitas Negri Malang

(File-file tentang sejarah menwa dan sepak terjang menwa) Resimen Mahasiswa

Mahasurya, Satuan 812 “Macan Kumbang” Universitas

Muhammadiyah Malang

Gulo, W.2002. Metode Penelitian, Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia. http//www.Filsafat Ilmu dalam Psikologi Eksistensial wangmuba.htm, diakses

tanggal 20 November 2009

Inventaris Staff Komando Resimen Mahasiswa Mahasurya, Jawa Timur.

Komando Nasional Resimen Mahasiswa Indonesia, 2007, Petunjuk pelaksanaan Peraturan Disiplin Resimen Mahasiswa Indonesia dalam bela Negara, Jakarta, KONAS MENWA.

Komando Nasional Resimen Mahasiswa Indonesia, 2007, Petunjuk pelaksanaan Pembinaan dan pemberdayaan Resimen Mahasiswa Indonesia dalam bela Negara, Jakarta, KONAS MENWA.

Komando Nasional Resimen Mahasiswa Indonesia, 2007, Petunjuk pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Resimen Mahasiswa Indonesia dalam bela Negara, Jakarta, KONAS MENWA.

Lexy J. Moloeng,1996. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosfa karya. Hal 135

Mohyi, Ach, MM, Drs, Teori dan Perilaku Organisasi Cara Mengenal, Mengelola, dan Mengembangkan Organisasi, UMM Press : Malang

Profil Organisasi MENWA Komando Naional MENWA

Resimen Mahasiswa Mahasurya Jawa Timur, 1992, Kumpulan Peraturan Perundang-undangan Resimen Mahasiswa terbatas di kalangan


(16)

sendiri, Surabaya, diperbanyak oleh : Mawil Hansip Provinsi Dati. 1 Jatim,

Salim, Agus. 2002, Perubahan Sosial Sketsa Teori dan Refleksi Metodologi Kasus Indonesia TiaraWacana, : Yogyakarta

Sebagai acuan lihat F.R. Allen, Social-Cultural Dynamics (Newyork: Macmillan, 1971); J. A. Ponsioen, The Analysis of Social Change Reconsidered (Mouton: The Hugo, 1969); Selo Soemardjan dan Soelaeman (Eds.),

khususnya bab “Perubahan-perubahan Masyarakat dan Kebudayaan” dalam Setangkai Bunga Sosiologi (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1964).

Soenarto, H.M, 2003, Euforia, Reformasi atau Revolusi, pergulatan ideologi dalam kehidupan berbangsa. Lembaga putra fajar : Jakarta,

S_S_P World Teori Eksistensi.htm, diakses tanggal 23 November 2009 Soehartono, Irawan.2004. Metode Penelitian Sosial. Bandung.


(17)

1

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara berdasarkan hukum, atau yang sering disebut sebagai negara hukum. Ditengah-tengah itu, polisi merupakan salah satu pilar yang penting, karena instansi tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dalam mewujudkan janji-janji hukum menjadi kenyataan. Kita dapat melihat pada era reformasi telah melahirkan paradigma baru dalam segenap tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang ada dasarnya memuat koreksi terhadap tatanan lama dan penyempurnaan ke arah tatanan Indonesia baru yang lebih baik. Paradigma baru tersebut antara lain supremasi hukum, hak azasi manusia, demokrasi, transparansi dan akuntabilitas yang diterapkan dalam praktek penyelenggara pemerintahan negara termasuk didalamnya penyelenggaraan fungsi Kepolisian. Undang Undang No 2 Tahun 2002

Fungsi kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat”.1

Penegakan hukum, penjagaan keamanan dan ketertiban masyarakat serta pelayanan dan pengayoman masyarakat adalah tugas pokok polisi sebagai profesi mulia, yang aplikasinya harus berakibat pada asas legalitas, undang-undang yang berlaku dan hak azasi manusia. Atau dengan kata lain harus bertindak secara

1


(18)

2 professional dan memegang kode etik secara ketat dan keras, sehingga tidak terjerumus ke dalam perilaku yang dibenci masyarakat.

Dalam konteks pelayanan publik, atau pelayanan umum prinsipnya selalu mendahulukan kepentingan umum, mempermudah urusan publik, mempersingkat waktu pelayanan urusan publik dan memberikan kepuasan kepada publik2. Kenyataan masih menunjukan, bahwa polisi lebih dikenal oleh masyarakat sebagai badan yang pekerjaannya memburu dan menangani kejahatan. Mendengar kata polisi, segera saja pikiran masyarakat tertuju pada pencurian, perampokan, pembunuhan, atau yang lebih ringan, kemacetan lalu lintas.

Perihal sorotan berupa kritikan maupun hujatan terhadap kepolisian, umumnya komunitas aparat kepolisian sudah amat siap menghadapinya. Sebagian dikarenakan polri memang nyata-nyata masih mengidap berbagai kelemahan sehingga pantas dikritik. Sebagian lain dikarenakan kuatnya pemahaman bahwa semua kritik dan bahkan hujatan dari anggota-anggota masyarakat tersebut pada dasarnya adalah bentuk lain dari kecintaan masyarakat terhadap POLRI.

Pergeseran serta perubahan dalam fungsi yang harus dijalankan oleh suatu badan dalam masyarakat merupakan hal yang biasa. Hal yang agak istimewa adalah bahwa kita sekarang hidup dalam dunia dan masyarakat yang sedang mengalami perubahan yang sangat intensif dibandingkan dengan waktu-waktu yang lalu. Pekerjaan polisi yang berhadapan langsung dengan masyarakat itu berkualitas penuh, sehingga tidak hanya bisa dikatakan, bahwa mereka berhadapan dengan rakyat, melainkan lebih dari itu; berada ditenggah-tenggah

2


(19)

3 rakyat. Polisi juga disebut-sebut sebagai melakukan jenis pekerjaan yang tidak sederhana, yaitu melakukan pembinaan dan sekaligus pendisiplinan masyarakat.

Berbagai alasan memang bisa dikemukakan untuk mencoba menjelaskan mengapa begitu besar perhatian masyarakat terhadap polisinya. Mungkin karena ketertiban, keamanan dan ketentraman merupakan hal-hal yang sangat merisaukan masyarakat, sedang polisilah yang bertugas untuk menanganinya. Hal tersebut mungkin juga disebabkan karna polisi merupakan birokrasi yang bekerja secara langsung ditenggah-tenggah masyarakat, sehingga resiko bagi terjadinya pergeseran dan pembenturan dengan masyarakat juga menjadi tinggi. Karena begitu dekatnya polisi dengan masyarakat, maka masyarakat pun banyak harapan kepada polisinya, sehingga demikian kinerja polisi pun banyak mendapat perhatian.

Salah satu tantangan yang dihadapi polisi dalam pelaksanaan tugas kesehariannya adalah adanya kesenjangan masyarakat atas tugas-tugas polisi seharusnya dengan kenyataan yang terjadi ditenggah-tenggah masyarakat. untuk mencapai pelaksanaan tugas kepolisian tersebut, polisi melakukan sejumlah tindakan-tidakan sesuai tugas dan wewenang yang diberikan dalam pengertian bahwa kepolisian harus menjalankan tugas dan wewenangnya setiap waktu meliputi pelayanan masyarakat, menjaga ketertiban dan keamanan serta penegakan hukum.

Kinerja polisi dapat tumbuh melalui peningkatan standar profesi yang tinggi dan tugas profesi sebagai panutan sadar hukum serta prilaku sesuai dengan hukum yang dicetuskan mulai dari sistem “recruitmen and training” kepolisian


(20)

4 sesuai dengan tuntutan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi. Ada kesibukan istimewa dikalangan POLRI. Yaitu, membuat perhitungan dengan prestasinya

selama ini. POLRI bukan suatu ” badan diatas angin”, melainkan yang akuntabel

terhadap rakyatnya. Perhitungan tersebut dilakukan dengan cara istimewa dan yang tidak lazim dilakukan di negeri ini. POLRI membuat perhitungan dengan cara menunjukan kepada masyarakat, kekurangan-kekurangan yang ada padanya selama ini. Dan itupun dilakukannya dengan tidak tanggung-tanggung, yaitu dengan menunjukkan dengan adanya sejumlah polisi berprilaku buruk (Polda Jatim) dan laporan tentang suap dalam dunia kepolisian.

Kedudukan POLRI yang berbeda ditengah-tengah masyarakat akan dapat mempengaruhi kinerjanya dalam pelaksanaan tugasnya. Dalam ilmu sosial bahwa lembaga-lembaga dalam suatu masyarkat akan membawa ciri masyarakat bersangkutan. Konsep tersebut lalu dituangkan kedalam rumus, “bagaimana

masyrakatnya, begitu pula lembaganya”. Dengan demikian bisa dikatakan juga,

bahwa masyarakat akan mempunyai lembaga-lembaganya yang berkualitas sama dengan kualitas masyarakat itu sendiri.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa stempel masyarakat akan selalu melekat pada sekalian lembaga yang dimiliki masyarakat tersebut. Polisi sebagai salah satu lembaga dalam masyarakat tidak merupakan perkecualian, kualitas pekerjanya juga akan sangat ditentukan oleh keadaan, watak serta kualitas masyarakat disitu. Dengan demikian, stempel masyarakat indonesia juga melekat pada POLRI.


(21)

5 Harapan masyrakat terhadap kepolisian itu sebenarnya hanya dua hal : Pertama, mereka membutuhkan keamanan dan perlindungan POLRI secara maksimal baik atas dirinya, maupun keluarganya dan harta bendanya. Kedua,

mereka menginginkan pelayanan yang lebih baik dari POLRI.

Dari kondisi mekanisme penegakan hukum dengan berbagai kendalanya bukan saja membuat mekanisme penegakan hukum menjadi tak sesuai yang diharapkan, lebih dari itu adalah munculnya berbagai keluhan masyarakat tentang pelaksanaan tugas dan fungsi kepolisian. Berbagai keluhan masyarakat (public complint) tersebut antara lain adalah: polisi lalu lintas yang kerap terlambat hadir di jalan yang macet, atau anggota satuan bayangkara ( Sabhra ) yang meminta

“salam tempel“ dari kendaraan-kendaraan angkutan, adalah salah satu citra polisi yang tertanam dibenak masyarakat. contoh lain, adalah sikap anggota reserse yang ogah-ogahan dalam menuntaskan kasus, atau petugas binmas yang “asal sudah

selesai” saat memberi penyuluhan. Mau tak mau juga masih merupakan gambaran

yang dipersepsikan oleh masayrakat tentang pribadi polisi dan organisasi kepolisian.

Dewasa ini, usaha POLRI mengembangkan Profesionalismenya terus diperjuangkan. Usaha-usaha itu terus dilakukan antara lain dengan jalan mengikutsertakan anggotanya kedalam berbagai kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat menunjang peningkatan kualitas kerja dan profesionalisme POLRI. Pada bidang penegakan hukum masih tingginya pelanggaran hukum oleh anggota dan penyalahgunaan wewenang oleh aparat kepolisian, yang tercermin adanya moral yang rendah, pada bidang keamanan masih ada tingginya rasa tidak aman, pada


(22)

6 bidang pelayanan terdapat kewibawaan anggota yang rendah. Selanjutnya penelitian tersebut memokuskan pada penyebab utama rendahnya profesionalisme polisi karena aspek structural, institusional dan kultural. Jati diri POLRI menunjukkan indikasi profesionalisme rendah, militeristik, sehingga sikap pelayanan kaku, kapasitas intelektual anggota bintara dan tamtama rendah, komunikasi kerja yang patuh saja pada atasan, dan kurang peluang untuk berlaku kritis. Hasil penelitian tersebut perlu ditindak lanjuti guna meningkatkan Kinerja POLRI.

Upaya meningkatkan Kinerja dapat pula dilihat dari pelepasan POLRI dari struktur organisasi ABRI mulai tanggal 1 April 1999. kebijakan tersebut setidaknya telah memberi nuansa baru bagi POLRI sendiri, paling tidak Polri

sudah bisa “mandiri” didalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Polri dapat benar-benar bertindak sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat.

Adapun pentingnya penelitian tentang Analisis Kinerja POLRI di POLRES Jombang yakni melihat lebih jauh sektor-sektor yang nyata tentang kinerja POLRI khususnya di Polres Jombang. sebagai bahan pertimbambangan dan menjadi sebuah aturan hukum dari sebuah lembaga organisasi formal yang mungkin menjadi sebuah acuan pembelajaran, apa saja yang telah dikerjakan, dan melihat lebih dalam kinerja-kinerja POLRI yang dalam hal ini sudahkah dapat dikatakan baik dalam mengemban tugas-tugas negara.

Berdasarkan uraian diatas, pada dasarnya persepsi tentang kinerja Polri merupakan masalah penting yang perlu dilihat lebih lanjut dalam rangka mewujudkan Kinerja polisi dalam menaggapi tantangan yang semakin berat. Oleh


(23)

7 karena itu maka peneliti mengambil judul tentang : “KINERJA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA (Studi Analisis Kinerja POLRI Di POLRES Jombang”

B. Rumusan Masalah

Dari gambaran diatas kita dapat menggariskan beberapa rumusan masalah yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana kinerja kepolisian di POLRES Jombang dalam melaksanakan tugas, pokok dan fungsinya?

2. Langkah apa saja yang telah dilakukan oleh pihak kepolisian menuju tercapainya Kinerja Polisi yang baik?

C. Tujuan Penelitian

Ada beberapa tujuan peenelitian yang ingin dicapai oleh peneliti yaitu sebagai berikut:

1) Mengetahui kinerja dari aparat kepolisian terutama pada masa sekarang ini.

2) Mengetahui data-data penelitian sebagai suatu sasaran dan kritik bagi pihak kepolisian, agar dapat tercapai Kinerja polisi yang baik.

D. Manfaat Penelitian

1) Secara Akademis

Sebagai referensi bagi mahasiswa FISIP khususnya mahasiswa Ilmu Pemerintahan dan memberikan gambaran tentang Bagaimana kinerja kepolisian dalam melaksanakan tugas, pokok dan fungsinya serta


(24)

8 mendapatkan informasi dan pengetahuan yang terbaru tentang Langkah apa saja yang telah dilakukan oleh pihak kepolisian menuju tercapainya Kinerja Kepolisian yang baik.

2) Secara Praktis

Secara praktis, dengan penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan dan berguna bagi daerah terlebih bagi masyarakat umum, instansi, baik yang berada dalam pemerintahan, birokraktat, politisi mengenai Kinerja POLRI di POLRES Jombang.

E. Definisi Konseptual

Definisi konsep adalah unsur peneliti yang terpenting dari defininsi yang dipakai oleh para peneliti untuk menggambarkan secara abstrak pada fenomena sosial ataupun fenomena alamiah. Agar memperoleh kejelasan tentang arti dari penelitian ini diperluka adanya definisi konsep yang memberikan arahan dan ruang lingkup penelitian sehingga mempermudah dalam penelitian. Dengan memperhatikan judul penelitian, maka konsep-konsep yang dijabarkan ke dalam definisi konsep adalah:

a. Kinerja

Kinerja adalah istilah yang populer di dalam manajemen, yang mana istilah kinerja didefinisikan dengan istilah hasil kerja, prestasi kerja dan

performance. Dalam Kamus Bahasa Indonesia dikemukakan arti kinerja sebagai

“(1) sesuatu yang dicapai; (2) prestasi yang diperlihatkan; (3) kemampuan kerja”.


(25)

9 kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan keterampilan dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu.3 Kinerja merupakan terjemahan dari performance

yang berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, unjuk kerja atau penampilan kerja.4

Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dapat di capai oleh sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral dan etika.5

Kinerja adalah tingkat pelaksanaan tugas yang dapat dicapai seseorang, unit atau divisi dengan menggunakan kemampuan yang ada dan batasan-batasan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.6

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah penampilan yang melakukan, menggambarkan dan menghasilkan sesuatu hal, baik yang bersifat fisik dan non fisik yang sesuai dengan petunjuk, fungsi dan tugasnya yang didasari oleh pengetahuan, sikap, keterampilan, dan motivasi.

b. POLRI

Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) adalah Kepolisian Nasional di Indonesia, yang bertanggung jawab langsung di bawah Presiden. Polri mengemban tugas-tugas kepolisian di seluruh wilayah Indonesia. Polri dipimpin oleh seorang Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri). Saat ini

3

Fattah, Nanang. 1999. Landasan Manajemen, hal 19 4

Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Hal 50 5

Prawirosentono, Suryadi. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan. Hal 2 6


(26)

10 Kapolri dijabat oleh Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri, yang mulai bertugas tanggal 1 Oktober 2008.

Tumbuh dan berkembangnya POLRI tidak lepas dari sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia sejak Proklamasi. Kemerdekaan Indonesia, POLRI telah dihadapkan pada tugas-tugas yang unik dan kompleks. Selain menata keamanan dan ketertiban masyarakat di masa perang, POLRI juga terlibat langsung dalam pertempuran melawan penjajah dan berbagai operasi militer bersama-sama kesatuan bersenjata yang lain. Keadaan seperti ini dilakukan oleh POLRI karena POLRI lahir sebagai satu-satunya kesatuan bersenjata yang relatif lebih lengkap.

Hanya empat hari setelah kemerdekaan, tanggal 21 Agustus 1945, secara tegas pasukan polisi ini segera mengganti nama menjadi Pasukan Polisi Republik Indonesia yang sewaktu itu dipimpin oleh Inspektur Kelas I Polisi Mochammad Jassin di Surabaya, langkah awal yang dilakukan selain mengadakan pembersihan dan pelucutan senjata terhadap tentara Jepang yang kalah perang, juga membangkitkan semangat moral dan patriotisme seluruh rakyat maupun persatuan bersenjata lain yang patah semangat akibat kekalahan perang yang panjang.

Tanggal 29 September 1945 tentara Sekutu yang di dalamnya juga terdapat ribuan tentara Belanda menyerbu Indonesia dengan alasan ingin menghalau tentara Jepang dari negara tersebut. Pada kenyataannya pasukan Sekutu tersebut justru ingin membantu Belanda menjajah kembali Indonesia. Oleh karena itu perang antara sekutu dengan pasukan Indonesia terjadi di mana-mana. Klimaksnya terjadi pada tanggal 10 November 1945, yang dikenal sebagai


(27)

11 "Pertempuran Surabaya". Tanggal itu kemudian dijadikan sebagai Hari Pahlawan secara Nasional yang setiap tahun diperingati oleh rakyat Indonesia.

Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya menjadi sangat penting dalam sejarah Indonesia, bukan hanya karena ribuan rakyat Indonesia gugur, tetapi lebih dari itu karena semangat perwiranya mampu menggetarkan dunia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) masih melihat eksisnya bangsa dan negara Indonesia di mata dunia. Kini tugas POLRI yang utama ialah menjaga keamanan dan ketertiban di dalam negeri, POLRI juga semakin sibuk dengan berbagai operasi, seperti Operasi Ketupat menjelang Idul Fitri, Operasi Lilin menjelang Natal, dan lain-lain.7

F. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah menyatakan bahwa operasi atau kegiatan yang harus dilaksanakan untuk memperolah data atau indikator yang menunjukan konsep yang dimaksud. Dalam definisi operasional perlu menetapkan gejala petunjuk atau indikatornya, hal ini bertujuan memperolah data yang relevan. Menurut Sofian Effendy, definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel dengan kata lain semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel8. Berdasarkan pengertian definisi operasional di atas, maka definisi operasional yang akan dibuat dalam penelitian ini ialah :

7

Di kutip dari(http://id.wikipedia.org/wiki/POLRI) di akses pada 31 maret 2010 8

Effendy Sofian dan Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survey, Edisi Revisi, LP3ES, Jakarta, 1989 hal : 46


(28)

12 A. KINERJA POLRI

B. PROBLEMATIKA KINERJA POLRI 1. Faktor Internal

1.1 Landasan hukum 1.2 Program kerja

1.3 Sumber daya manusia 2. Faktor Eksternal

C. PENYELESAIAN MASALAH

G. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis memilih metode penelitian kualitatif deskriptif yaitu dengan melakukan penggambaran dan menguraikan keadaan yang sebenarnya terjadi berdsasarkan fakta dan berusaha mencari jalan pemecahannya. Penelitian deskriptif di maksud untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial dengan mendeskripsikan sejumlah fariabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti.9

Penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian status suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi pada masa sekarang tujuannya adalah membuat deskripsi, gambaran atau lebih secara sistematis, akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki

9


(29)

13 sehingga di peroleh gambaran, dan analisis tentang kinerja dan profesionalisme POLRI.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti mampu menangkap fenomena yang akan diteliti harus dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan tujuan penelitian. Dengan mempertimbangkan relevansi data yang akan dibutuhkan berkenaan dengan kinerja dan profesionalisme POLRI maka penelitian ini di lakukan pada Kantor Polisi Kabupaten/Kodya Jombang yang berada di Jl. KH Wahid Hasyim No 121.

3. Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode purposive sampling

yaitu peneliti memilih informan yang dianggap mengetahui dan memahami permasalahan yang akan diteliti secara mendalam dan dapat dipercaya menjadi sumber data yang tepat. 10 Adapun subyek penelitian yang diambil ialah :

1. Kepala seksi humas, Kasi pengamanan, Kasi Litbang dll 2. Anggota Kepolisian Resort Jombang

3. Masyarakat Kota Jombang

10

Hasan M Tholchah,dkk, Metode Penelitian Kualitatif, Lembaga Penelitian UNISMA, Malang, 2003 hal : 142.


(30)

14

4. Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber data yang peneliti gunakan adalah :

a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber-sumber, pihak-pihak yang menjadi objek penelitian ini antara lain data yang didapat langsung di lapangan yaitu Kantor POLRES Jombang.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data-data yang diperoleh dari arsip-arsip atau dokumen-dokumen yang ada terutama yang berkenaan dengan arsip-arsip laporan, buku-buku literature, majalah, internet dan data-data lain yang menunjang.

H. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk diperoleh atau mengumpulkan data sebaik-baiknya dan diolah serta dianalisa sesuai dengan kerangka metode penelitian.

a. Observasi

Adapun yang dimaksud dengan metode observasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap objek penelitian. Oleh karena itu dalam penelitian ini observasi di gunakan untuk melakukan pengamatan mengenai Kinerja dan Profesionalisme POLRI11.

11

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, ALFABETA, Bandung, 2008, hal 145


(31)

15

b. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.12

c. Dokumentasi

Menurut Arikunto, Dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan jalan menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, peraturan, dokumen majalah, cacatan harian dan sebaginya13.

Teknik ini dilaksanakan dengan melakukan pencatatan terhadap berbagai dokumen-dokumen resmi, laporan-laporan, peraturan-peraturan, maupun arsip-arsip yang tersedia dengan tujuan untuk mendapatkan bahan-bahan yang menunjang secara teoritis terhadap topik penelitian.

Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dari dokumen berasal dari kantor POLRES Jombang dan membaca serta mempelajari buku-buku literature, peraturan-peraturan perundang-undangan yang masih berlaku yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.

I. TEKNIK ANALISA DATA

Proses analisa data dimulai dengan menelaah data yang tersedia dari berbagai sumber baik sumber primer maupun sumber sekunder. Pada dasarnya

12

Ibid 137 13

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 1999, hal : 149.


(32)

16 tujuan dari analisa data didalam suatu penelitian ialah untuk menggambarkan fakta hasil penelitian sehingga menjadi data yang mempunyai makna serta mudah dipahami dan diinterpretasikan.14

Adapun analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu analisa yang berfungsi menggambarkan permasalahan dengan memusatkan pada pemecahan masalah secara kualitatif. Adapun tahapan analisanya adalah:

a. Reduksi Data

Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat dilakukan. Reduksi data berlangsung terus menerus selama penelitian berlangsung.

b. Display Data

Display data adalah rakitan organisasi informal yang memungkinkan kesimpulan dapat dilakukan yang meliputi gambar atau skema, jaringan kerja keberkaitan dengan kegiatan kedalam tabel. Dengan demikian maksud peneliti melakukan display data bertujuan untuk menyajikan data yang berkaitan kedalam tabel sesuai dengan data yang diperoleh.

c. Pengambilan Keputusan

Akhir dari seluruh kegiatan analisa data kualitatif terletak pada pemahaman atau penuturan tentang apa yang berhasil kita mengerti berkenaan dengan suatu masalah yang diteliti.

14

Bngin,Burhan, 2001. Metodologi Penelitian Sosial. Sidoarjo, Airlangga University press. Hal 187


(33)

17 Analisa data selama pengumpulan meliputi pembuatan komentar dan memo penelitian, pembuatan ringkasan kontrak dan pembuatan ringkasan situs atau kasus. Sedangkan analisa data setelah pengumpulan data meliputi pembuatan sistem kategori pengkodean, penyortiran data, penyajian data, dan perumusan hasil kesimpulan, begitu data selesai dianalisa hasilnya perlu diedit untuk menetapkan bahwa kesimpulan yang dirumuskan betul-betul valid berdasarkan data yang ada.15

15


(1)

A. KINERJA POLRI

B. PROBLEMATIKA KINERJA POLRI 1. Faktor Internal

1.1 Landasan hukum 1.2 Program kerja

1.3 Sumber daya manusia 2. Faktor Eksternal

C. PENYELESAIAN MASALAH

G. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis memilih metode penelitian kualitatif deskriptif yaitu dengan melakukan penggambaran dan menguraikan keadaan yang sebenarnya terjadi berdsasarkan fakta dan berusaha mencari jalan pemecahannya. Penelitian deskriptif di maksud untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial dengan mendeskripsikan sejumlah fariabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti.9

Penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian status suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi pada masa sekarang tujuannya adalah membuat deskripsi, gambaran atau lebih secara sistematis, akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki

9


(2)

sehingga di peroleh gambaran, dan analisis tentang kinerja dan profesionalisme POLRI.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti mampu menangkap fenomena yang akan diteliti harus dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan tujuan penelitian. Dengan mempertimbangkan relevansi data yang akan dibutuhkan berkenaan dengan kinerja dan profesionalisme POLRI maka penelitian ini di lakukan pada Kantor Polisi Kabupaten/Kodya Jombang yang berada di Jl. KH Wahid Hasyim No 121.

3. Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode purposive sampling yaitu peneliti memilih informan yang dianggap mengetahui dan memahami permasalahan yang akan diteliti secara mendalam dan dapat dipercaya menjadi sumber data yang tepat. 10 Adapun subyek penelitian yang diambil ialah :

1. Kepala seksi humas, Kasi pengamanan, Kasi Litbang dll 2. Anggota Kepolisian Resort Jombang

3. Masyarakat Kota Jombang

10

Hasan M Tholchah,dkk, Metode Penelitian Kualitatif, Lembaga Penelitian UNISMA, Malang, 2003 hal : 142.


(3)

4. Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber data yang peneliti gunakan adalah : a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber-sumber, pihak-pihak yang menjadi objek penelitian ini antara lain data yang didapat langsung di lapangan yaitu Kantor POLRES Jombang. b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data-data yang diperoleh dari arsip-arsip atau dokumen-dokumen yang ada terutama yang berkenaan dengan arsip-arsip laporan, buku-buku literature, majalah, internet dan data-data lain yang menunjang.

H. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk diperoleh atau mengumpulkan data sebaik-baiknya dan diolah serta dianalisa sesuai dengan kerangka metode penelitian.

a. Observasi

Adapun yang dimaksud dengan metode observasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap objek penelitian. Oleh karena itu dalam penelitian ini observasi di gunakan untuk melakukan pengamatan mengenai Kinerja dan Profesionalisme POLRI11.

11

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, ALFABETA, Bandung, 2008, hal 145


(4)

b. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.12

c. Dokumentasi

Menurut Arikunto, Dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan jalan menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, peraturan, dokumen majalah, cacatan harian dan sebaginya13.

Teknik ini dilaksanakan dengan melakukan pencatatan terhadap berbagai dokumen-dokumen resmi, laporan-laporan, peraturan-peraturan, maupun arsip-arsip yang tersedia dengan tujuan untuk mendapatkan bahan-bahan yang menunjang secara teoritis terhadap topik penelitian.

Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dari dokumen berasal dari kantor POLRES Jombang dan membaca serta mempelajari buku-buku literature, peraturan-peraturan perundang-undangan yang masih berlaku yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.

I. TEKNIK ANALISA DATA

Proses analisa data dimulai dengan menelaah data yang tersedia dari berbagai sumber baik sumber primer maupun sumber sekunder. Pada dasarnya

12

Ibid 137

13

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 1999, hal : 149.


(5)

tujuan dari analisa data didalam suatu penelitian ialah untuk menggambarkan fakta hasil penelitian sehingga menjadi data yang mempunyai makna serta mudah dipahami dan diinterpretasikan.14

Adapun analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu analisa yang berfungsi menggambarkan permasalahan dengan memusatkan pada pemecahan masalah secara kualitatif. Adapun tahapan analisanya adalah:

a. Reduksi Data

Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat dilakukan. Reduksi data berlangsung terus menerus selama penelitian berlangsung.

b. Display Data

Display data adalah rakitan organisasi informal yang memungkinkan kesimpulan dapat dilakukan yang meliputi gambar atau skema, jaringan kerja keberkaitan dengan kegiatan kedalam tabel. Dengan demikian maksud peneliti melakukan display data bertujuan untuk menyajikan data yang berkaitan kedalam tabel sesuai dengan data yang diperoleh.

c. Pengambilan Keputusan

Akhir dari seluruh kegiatan analisa data kualitatif terletak pada pemahaman atau penuturan tentang apa yang berhasil kita mengerti berkenaan dengan suatu masalah yang diteliti.

14

Bngin,Burhan, 2001. Metodologi Penelitian Sosial. Sidoarjo, Airlangga University press. Hal 187


(6)

Analisa data selama pengumpulan meliputi pembuatan komentar dan memo penelitian, pembuatan ringkasan kontrak dan pembuatan ringkasan situs atau kasus. Sedangkan analisa data setelah pengumpulan data meliputi pembuatan sistem kategori pengkodean, penyortiran data, penyajian data, dan perumusan hasil kesimpulan, begitu data selesai dianalisa hasilnya perlu diedit untuk menetapkan bahwa kesimpulan yang dirumuskan betul-betul valid berdasarkan data yang ada.15

15