ANALISIS KANDUNGAN BAKTERI Salmonella sp. DAN KANDUNGAN FORMALIN YANG TERDAPAT PADA MAKANAN OTAK-OTAK BANDENG (Chanos chanos Forsk ) YANG DIJUAL TOKO OLEH-OLEH KOTA GRESIK SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI SMA
ANALISIS KANDUNGAN BAKTERI Salmonella sp. DAN KANDUNGAN FORMALIN YANG TERDAPAT PADA MAKANAN OTAK-OTAK BANDENG (Chanos chanos Forsk ) YANG DIJUAL TOKO OLEH-OLEH
KOTA GRESIK SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI SMA
SKRIPSI
Disusun oleh:
FEBRI RETNO KARTIKA NINGRUM NIM. 201010070311099
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014
(2)
ii
ANALISIS KANDUNGAN BAKTERI Salmonella sp. DAN KANDUNGAN FORMALIN YANG TERDAPAT PADA MAKANAN OTAK-OTAK BANDENG (Chanos chanos Forsk ) YANG DIJUAL TOKO OLEH-OLEH
KOTA GRESIK SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI SMA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi
Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
DISUSUN OLEH :
FEBRI RETNO KARTIKA NINGRUM 201010070311099
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014
(3)
(4)
(5)
(6)
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Sesungguhnya dimana ada kesulitan disitu ada kelapangan Sesungguhnya disamping kesulitan ada kelonggaran Karena itu, bila engkau telah selesai dengan satu pekerjaan
Kerjakan pula urusan berikutnya dengan tekun Namun kepada Tuhanmu sajalah hendaknya Kamu mengharapkan pembalasan pahala-Nya
(QS. Alam Nasyrah: 5-8)
Kupersembahkan karya yang telah kuperjuangkan Dengan percikan keikhlasan, kesabaran, perasaan,
keringat, dan tetesan air mata ini kepada :
Kedua orangtuaku, Ayahanda Mulyani dan Ibunda Sujiwarti Kakakku Yudha, Nurul beserta keluarga
Terima kasih untuk setiap tetes kasih sayang yang tak henti tercurah untukku. Dan kepada Fauzi Adianto serta seluruh keluarga yang tiada
hentinya memberiku motivasi dan do’a.
(7)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkah, rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir skripsi sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang dengan judul “Analisis Kandungan Bakteri Salmonella sp. dan Kandungan Formalin yang terdapat pada Makanan Otak-Otak Bandeng (Chanos Chanos Forsk ) yang Dijual Toko Oleh-Oleh Kota Gresik Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA”. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada teladan kita Sang Pelopor Ilmu Pengetahuan untuk membaca tanda-tanda kekuasaan-Nya, Nabi Muhammad SAW.
Selama proses penyusunan dan penulisan hingga selesainya skripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan tenaga, informasi, bimbingan, motivasi, pengarahan dan juga bantuan do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, M.M., M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang serta selaku Pembimbing I dan Bapak Drs. Wahyu Prihanta, M.Kes. selaku Pembingbing II yang dengan penuh kesabaran telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk serta saran yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
3. Segenap jajaran Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan
(8)
viii
4. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas do’a, motivasi dan dukungannya.
Semoga Allah senantiasa membalas amal baik yang telah diberikan, Amin. Akhirnya tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, dan banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
(9)
ABSTRAK
Analisis Kandungan Bakteri Salmonella sp. dan Kandungan Formalin yang terdapat pada Makanan Otak-Otak Bandeng (Chanos Chanos Forsk ) yang Dijual Toko Oleh-Oleh Kota Gresik Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA
Oleh: Febri Retno Kartika Ningrum (201010070311099)
Otak-otak bandeng merupakan salah satu olahan diversifikasi dari bahan dasar ikan bandeng. Makanan otak-otak bandeng mempunyai potensi sangat mudah terkontaminasi bakteri Salmonella sp, karena makanan ini cara pengolahannya banyak mencampur bumbu-bumbu dan cara pemasakannya dipanggang, bakteri Salmonella sp. dapat menyebabkan penyakit bagi tubuh. Makanan otak-otak bandeng juga mempunyai daya simpan yang singkat, sehingga tidak kemungkinan produsen menambahkan bahan pengawet dalam makanan yang bisa membahayakan bagi tubuh. Hasil penelitian ini akan dikembangkan sebagai sumber belajar Biologi tingkat SMA.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan bakteri Salmonella sp dan kandungan formalin pada berbagai merk makanan otak-otak bandeng yang dijual di toko oleh-oleh Kota Gresik serta untuk menampilkan hasil penelitian sebagai sumber belajar biologi tingkat SMA. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Sampel yang digunakan diambil dari jalan Veteran dan jalan Sindujoyo Kota Gresik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 merk makanan otak-otak bandeng 5 merk yang diperiksa dengan media Salmonella Shigella Agar (SSA) terlihat adanya pertumbuhan bakteri Salmonella sp. Sedangkan dari 10 merk makanan otak-otak bandeng 6 merk positif mengandung kadar formalin dengan menggunakan metode Spektrofotometer pada panjang gelombang 412 nm. Berdasarkan SNI No. 01-2693-1992 yaitu kandungan Salmonella sp. harus negatif dan berdasarkan Permenkes No.722/ Menkes/Per/IX/1988 formalin merupakan bahan tambahan pangan yang dilarang dalam makanan. Maka dari 10 merk makanan otak-otak bandeng 8 merk yang tidak layak konsumsi karena mengandung bakteri Salmonella sp dan formalin yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
(10)
x ABSTRAK
The content analysis of Salmonella sp. bacteria And Formalin content contained on Brain Food of Milkfish (Chanos Chanos Forsk) Sold by Shop for Souvenirs in Gresik City as a Source of Learning for Senior High School
Mainly in Biology.
By : Febri Retno Kartika Ningrum (201010070311099)
Milkfish brain is one of varified products from raw milkfish as the basic ingredient. Milkfish brain as a food has a very high protein that is easily contaminated by a bacteria called Salmonella so, due to the fact that the process of making this food, producers mixed variety ingredients and the way itnis cooked is by grilling it. Salmonella sp could cause a diesase to one’s body. This milkfish brain as a food, too, has a such short amount of saving capability, thus it is impossible for producers to add a preservative matter into that food that could harm our bodies. The result of this researtch would be developed as a source of Biology Learning in a level of Senior High School.
This reserch aims to determine the content of salmonella sp bacteria and the amount of formalin in any brands of milkfish brain food that are sold in souvenir shop in gresik city and also to display the result of this research as a source of biology learning in the level of senior high school. A type of research used was descriptive research. Sampl to be used was taken from veteran road and Sindujoyo road in Gresik city.
The result of this research shows that 10 brands of milkfish braind food, 5 of th brands that were examined with a media of salmonella shigella agar (SSA) seemed to have grown the salmonella sp bacteria. Meanwhile from the 10 brands of milkfish brain food, 6 of the brand were positively contained such amount of formalin by using a method called spectrofotometer within a range of 412nm. According to Standard National No. 01-2693-1992 regerding the content of salmonella sp must be negative and in accordance to the Permakes No. 722/menkes/per/IX/1988 formalin is an additional ingredint for food that is prohibited in food it self. Thus from 10 brands of milkfish brain food, 8 brands were not appropriate to be consumed due to the fact that it contained salmonella sp bacteria and a formalin that could cause such bad effect to health.
(11)
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL LUAR ... i
HALAMAN SAMPUL DALAM ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN ... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat penelitian ... 6
1.5 Batasan penelitian ... 7
1.6 Definisi Istilah ... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Bandeng ... 11
2.1.1 Klasifikasi Ikan Bandeng ... 11
2.1.2 Morfologi Ikan Bandeng ... 11
2.1.3 Habitat Ikan Bandeng ... 12
(12)
xii
2.2 Otak-Otak Bandeng ……. ... .. 17
2.2.1 Pengertian Otak-otak Bandeng ... . 17
2.2.2 Proses Pembuatan Otak-otak Bandeng ... 18
2.2.3. Mutu dan Gizi Otak-otak Bandeng ... 19
2.3. Aspek Pangan dalam Makanan……. ... .. 21
2.4. Aspek Mikrobilogi dalam Pangan ... 22
2.5. Salmonella sp ... 24
2.5.1 Pengertian Salmonella sp ... 24
2.5.2 Klasifikasi dan Karakteristik Salmonella sp ... 25
2.5.3 Penularan Salmonella sp ... 26
2.5.4 Penyakit yang Disebabkan Salmonella sp ... 28
2.6. Bahan Tambahan Pangan ... 29
2.6.1 Pengertian Bahan Tambahan Pangan ... 29
2.6.2 Tujuan Penggunaan Bahan Tambahan Pangan ... 30
2.6.3 Jenis Bahan Tambahan Pangan ... 31
2.6.4 Bahan Tambahan Pangan yang Diizinkan ... 31
2.6.5 Bahan Tambahan Pangan yang Tidak Diizinkan ... 32
2.7 Zat Pengawet ... 33
2.7.1 Pengertian Zat Pengawet ... 33
2.7.2 Jenis Bahan Zat Pengawet ... 33
2.7.3 Fungsi Penambahan Bahan Pengawet ... 34
2.7.4 Dampak Penggunaan Bahan Pengawet ... 34
2.8 Formalin ... 35
2.8.1 Pengertian Formalin ... 35
2.8.2 Kegunaan Formalin ... 36
2.8.3 Dampak Kegunaan Formalin ... 38
2.9 Sumber Belajar ... 39
2.9.1 Pengertian Sumber Belajar ... 39
2.9.2 Manfaat Sumber Belajar ... 43
2.9.3 Handout sebagai Sumber Belajar ... 44
(13)
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ... 50
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 50
3.2.1 Lokasi Penelitian ... 50
3.2.2 Waktu Penelitian ... 50
3.3 Populasi dan Sampel ... 51
3.3.1 Populasi ... 51
3.3.2 Sampel ... 51
3.3.3 Teknik Sampling ... 51
3.4 Instrumen Penelitian ... 53
3.4.1 Variabel Penelitian ... 53
3.5 Definisi Operasional ... 54
3.6 Prosedur Penelitian ... 55
3.6.1 Uji Analisis Kandungan Bakteri Salmonella sp ... 55
3.6.1.1 Tahap Persiapan ... 55
3.6.1.2 Pengambilan Sampel ... 56
3.6.1.3 Tahap Pelaksanaan Analisis ... 56
3.6.2 Uji Analisis Kandungan Formalin ... 59
3.6.2.1 Tahap Persiapan ... 59
3.6.2.2 Pengambilan Sampel ... 59
3.6.2.3 Tahap Pelaksaan Analisis Kandungan Formalin ... 59
3.6.3 Langkah Pemanfaatan Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar61 3.7 Metode Pengumpulan Data ... 62
3.7.1 Data Hasil Laboratorium ... 62
3.7.1.1 Hasil Uji Kandungan Bakteri Salmonella sp mengunaknan Media SSA ... 62
3.7.1.2 Hasil Uji Kandungan Formalin menggunakan Metode Spektrofotometer ... 63
3.8 Metode Analisis Data ... 63
(14)
xiv BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ... 65
4.1.1 Hasil Penelitian Kandungan Bateri Salmonella sp ... 65
4.1.2 Hasil Penelitian Kandungan Formalin ... 67
4.1.3 Hasil Analisis Uji Korelasi Product Moment ... 69
4.2 Pembahasan ... 70
4.2.1 Analisis Kandungan Bakteri Salmonella sp pada Makanan Otak-otak Bandeng ... 70
4.2.2 Analisis Kandungan Formalin pada Makanan Otak-otak Bandeng 76 4.2.3 Hubungan Kandungan Formalin antara Keberadaan Bakteri Salmonella sp pada Makanan Otak-otak Bandeng ... 82
4.3 Hasil penelitian sebagai Sumber Balajar ... 88
4.3.1 Syarat Sumber Belajar ... 88
4.3.1.1 Kejelasan Potensi ... 89
4.3.1.2 Kejelasan Sasaran ... 90
4.3.1.3 Kesesuaian dengan Tujuan Belajar. ... 90
4.3.1.4 Kejelasan Informasi yang diungkapkan ... 91
4.3.1.5 Kejelasan Pedoman Eksplorasi ... 92
4.3.1.6 Kejelasan perolehan yang diharapkan ... 93
4.3.2 Penelitian sebagai Program Instruksional ... 94
4.3.2.1 Analisis Hasil Penelitian ... 94
4.3.2.2 Pengembangan Penelitian dalam Organisasi Instruksional ... 98
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 117
5.2 Saran ... 119
DAFTAR PUSTAKA ... 120
(15)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kandungan Nutrisi Ikan Bandeng ... 14 Tabel 2.2 Ciri-ciri Ikan Segar yang Bermutu Tinggi maupun yang Tidak
Bermutu Tinggi ... 18 Tabel 2.3 Mutu Otak-otak Bandeng Berdasarkan SNI ... 20 Tabel 2.4 Kandungan Gizi Otak-otak Bandeng ... 21 Tabel 3.1 Kandungan Bakteri Salmonella sp pada Makanan Otak-otak Bandeng ... 62 Tabel 3.2 Kandungan Formalin pada Makanan Otak-otak Bandeng ... 63 Tabel 4.1 Kandungan Bakteri Salmonella sp pada Makanan Otak-otak Bandeng
yang Dijual Ditoko Oleh-oleh Dikota Gresik ... 65 Tabel 4.2 Kandungan Formalin pada Makanan Otak-otak Bandeng yang Dijual
Ditoko Oleh-oleh Dikota Gresik ... 67 Tabel 4.3 Analisis Hubungan Kandungan Formalin dan Bakteri Salmonella sp
pada Makanan Otak-otak Bandeng yang dijual toko Oleh-oleh Kota Gresik ………... 69
(16)
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Morfologi Ikan Bandeng ... 11 Gambar 2.2 Makanan Otak-otak Bandeng ... 17 Gambar 2.3 Bentuk Koloni Bakteri Salmonella pada media SSA dan Bentuk Sel
Bakteri Salmonella sp secara Mikroskopis... 26 Gambar 2.4 Gambar Struktur Bangun Formalin ... 35 Gambar 3.1 Teknik Simple Random Sampling ... 52 Gambar 3.2 Tahapan Uji Salmonella sp dengan Media SSA …..………….. 57 Gambar 3.3 Tahapan Pewarnaan Gram pada Bakteri Salmonella sp ………. 58 Gambar 3.4 Tahapan Uji Kandungan Formalin ……….……… 60 Gambar 3.5 Skema Penyusunan Handout ……..………. 61 Gambar 4.1 Foto Tempat Pengolahan Otak-otak Bandeng di Kota Gresik…. 73 Gambar 4.2 Foto Tempat Penjualan Otak-otak Bandeng di Kota Gresik…… 72
(17)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran ... 125
Lampiran 1 Data Hasil Analisis Bakteri Salmonella sp dan Formalin pada Makanan Otak-otak Bandeng ... 126
Lampiran 2 Analisis Kadar Formalin... 127
Lampiran 3 Analisis Korelasi Product Moment ………... 130
Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian ... 132
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 146
(18)
xviii
DAFTAR PUSTAKA
Abdimadrasah. 2013. (Online) (http://www.abdimadrasah.com/ 2013/02/karakteristik-kurikulum-berbasis.html). Diakses tanggal 4 Juli 2014.
Adawyah, R. 2007. Pengolahan Dan Pengawetan Ikan. Jarkarta : PT Bumi Aksara.
Aditya, D. 2009. Handout Metodologi Research Penelitian Deskriptif. Poltekkes: Surakarta
Afifah, N. 2013. Uji Salmonella-Shigella pada Telur Ayam yang Disimpan pada Suhu dan waktu yang Berbeda. Artikel disajikan dalam Prosiding Seminar Nasional Biologi, Vol. 10, No. 2 (2013). Surakarta : Universitas Sebelas Maret.
Aji, W. 2008. (Online) (http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/5/jtptunimus-gdl-s1-2008-wahyuajiut-242-2-bab2.pdf.) Diakses tanggal 7 april 2014
Alex. 2013. (Online) (http://alexschemistry.blogspot.com/2013/10/ laporan-pewarnaan-bakteri-pewarnaan-gram.html.) Diakses tanggal 27 mei 2014
Anonymous. 2011. (Online) (http://www. berita86.com/2011/09/otak-otak-bandeng-oleh-oleh-mudik-khas.html.) Diakses tanggal 17 februari 2014
Anonymous. 2011. (Online) (http://kabarbisnis.com/read/2821321). Diakses tanggal 17 februari 2014
Anonymous. 2012. (Online) (http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ peki4422/bag%204.htm). Diakses tanggal 17 februari 20014
Astawan, M. 2006. (Online) (http://www.pi toyo. com/mod.php?mod=publisher &op=viewarticle&artid=52). Diakses tanggal 6 februari 2014
Buckle, et al. 2007. Ilmu Pangan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI Press).
Badan Pengembangan akademik. 2009. Panduan pembuatan Bahan Ajar (Diktat, Modul, Handout). Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia.
Budiawan, A. 2012. (Online) (http://agusbudiawan.files. wordpress.com/2012/04/otak-otak.jpg). Diakses tanggal 27 februari 2014
(19)
Briliantono, E. 2006. (Online) (http:/www.Polban.Ac.Id). Diakses tanggal 8 maret 2014
Cahyadi, W. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Jakarta : Penerbit PT. Bumi Aksara.
Cox, N.A, Berrang, M.E. and Cason, J.A. 2000. Salmonella penetration of egg shells and proliferation in broiler hatching eggs – a review. Poult. Sci. 79, 1571-1574.
Dera, D. 2011. (Online) (http://deradesrita.blogspot. com/2011/11/ikan-bandeng-chanos-chanos.html). Diakses tanggal 10 februari 2014
Dharmojono. 2001. Limabelas Penyakit Menular dari Binatang ke Manusia. Jakarta : Milenia Populer
Djohar. 1987. Peningkatan Proses Belajar Sains Melalui Pemanfaatan Sumber Belajar. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. Jakarta : Raja Grafindo
Fardiaz, S. 2007. Mikrobiologi Pangan 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Forsythe, S.J. and Hayes, P.R. 1998. Food Hygiene. Mikrobiology and HACCP. 3rd edition, Aspen Publushers, Inc Maryland.
Gustiani, Erni. 2009. Jurnal Pengendalian Cemaran Mikroba Pada Bahan Pangan Asal Ternak (Daging dan Susu) Mulai Dari Peternakan Sampai Dihidangkan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat: Lembang Habibah. 2013. Identifikasi Penggunaan Formalin pada Ikan Asin dan Faktor
Perilaku Penjual di Pasar Tradisional Kota Semarang. Jurnal Unnes Journal of Public Health 2 (3) (2013), ISSN 2252-6528. Semarang. Universitas Negeri Semarang.
Hartanto, G. 2014. (Online) (Http://Gamailmy.Blogspot.Com/2014/01/ Proposal-Penelitian.Html). Diakses Tanggal 26 Mei 2014
Hartono, Dan Kadir I. 2013. Penggunaan Formalin Dan Boraks Serta Kontaminasi Bakteri Pada Otak Otak. Jurnal Iptek Nuklir, Vol 16, No 1 (2013)
Hastuti, S. 2011. Analisis Kualitatif Dan Kuantitatif Formaldehid Pada Ikan Asin di Madura. Jurnal Ilmiah Perikanan & Kelautan. ISSN : 2085-5842. Vol. 3 /No. 2/ Published : 2008-11. Universitas Trunojoyo. Bangkalan.
(20)
xx
Henny, P. 2012. Studi Identifikasi Kandungan Formalin Pada Ikan Pindang Di Pasar Tradisional Dan Modern Kota Semarang. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 983 – 994
Irianto, K. 2007. Mikrobiologi Menguak Dunia Organisme Jilid 1.Bandung: CV. Yrama Widya.
Isyana. 2012. Studi Tingkat Higiene Dan Cemaran Bakteri Salmonella sp Pada Pembuatan Dangke Susu Sapi Di Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang. Skripsi. Fakultas Peternakan. Makassar : Universitas Hasanuddin.
Jackson, Percy Ajis. 2013. (Online) (http://paj89.blogspot.com/2013/01/ ikan-bandeng.html). di akses tanggal 10 februari 2014
Jawetz, Ernest.1995. Mikrobiologi Untuk Profesi Kesehatan. Edisi 16. EGC Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Online) (http://www.kamusbesar. com/41431/toko). Diakses tanggal 6 februari 2014
Mulyasa, E. 2007. KTSP Suatu Panduan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya
Mulyasa. 2002. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka
Minifah. 2012. Keanekaragaman Kupu-Kupu (Lepidoptera) Di Taman Kyai Langgeng Magelang Sebagai Sumber Belajar Untuk Penyusunan Modul Pengayaan Materi Keanekaragaman Hayati Bagi Siswa Sma Kelas X Semester 2. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Novianto, B. 2010. (Online) (http://skp.unair.ac.id/repository/ webpdf/web_Mengenal_Ikan_Bandeng_Bagus_Rizki_Novianto.pdf). Diakses tanggal 2 Februari 2014
Poeloengan, M., dkk. 2012. Bahaya Salmonella Terhadap Kesehatan. Arikel disajikan dalam Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis. Balai Penelitian Veteriner. Bogor.
Pjauhar. 2012. (Online) (http://pjauhar.blog.com/2012/07/23/ morfologi-ikan-bandeng/). Diakses tanggal 10 februari 2014
Rahmawati, O. 2001. Sumber Kontaminasi dan Teknik Sanitasi. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta
(21)
Rofieq, A. 2007. Metodologi Penelitian. Modul Kuliah Metodologi Penelitian. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Malang : Universitas Muhammadiyah Malang.
Rintyastini, Yulita. 2012. (Online) (http://sma-gs. tarakanita.or.id/artikel/2012/09/25/handout-sebagai-media-pembelajaran-print-based-systemyulita-rintyastini-spd-8ba022b4.html). Diakses tanggal 10 Juli 2014
Rizta. 2011. Bandeng Tanpa Duri. http://bandengrizta.wordpress.com/. Diakses 17 februari 2014.
Safii. 2013. (Online) (http://safiiperikananpati.blogspot. com/2013/04/otak-otak-bandeng-dan-bandeng-asap.html). Diakses tanggal 17 februari 2014
Solikha, I. 2013. (Online) (http://minamaju.blogspot.com/). Diakses tanggal 18 Februari 2014
Srianta dan Elisa. 2003. Deteksi Salmonella pada Nasi Goreng yang Disediakan oleh Restoran Kereta Api Kelas Ekonomi. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, Vol. XIV, No. 3 Th. 2003. Surabaya : Universitas Katolik Widya Mandala
Standart Nasional Indonesia. 1995. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 722/Menkes/Per/Ix/88 Tentang Bahan Tambahan Makanan. Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Sudjana, Prof. Dr. 2002. Metode Statistika. Bandung : Tarsito
Suhardi. 2008. Diktat: Pengembangan Sumber Belajar Biologi. Yogyakarta: Jurdik FMIPA.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sunatmo. 2007. Eksperimen Mikrobiologi dalam Laboratorium. Institut Pertanian Bogor : Ardy Agency.
Sunarno. 2011. Survey Kontaminasi Bakteri Patogen pada Makanan dan Minuman yang Dijual di Sekitar Gedung Perkantoran di Jakarta . Jurnal
Kebidanan Vol 2, No 01 (2011) Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa
(22)
xxii
Supardi, I., dan Sukamto. 1999. Mikrobiologi dalam Pengolahan dan Keamanan Pangan. Bandung : Alumni.
Supraptini, dkk. Penelitian Pengembangan Pola Kemitraan Dalam Peningkatan Sanitasi Pengelolaan Makanan Di Daerah Obyek Wisata Bali Tahun 2003. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Laporan Penelitian 2003.
Suryani, Y. 2013. (Online) (http//yunisuryani11.blogspot.com/2013/05/ keamanan-pangan.html). Diakses tanggal 1 juni 2014
Susanto, E. 2010. Pengolahan Bandeng (Channos channos Forsk) Duri Lunak. Artikel disajikan pada program penyuluhan bagi masyarakat pesisir di kabupaten Batang tanggal 27-28 Juli 2010. Semarang : Universitas Diponegaro.
Susatyo. B.. 2004. Kajian Beberapa Aspek Pengolahan Ikan Secara Tradisional dalam Upaya Peningkatan Mutu Produk Perikanan di Kabupaten Jepara. Tesis. Semarang : Universitas Diponegoro Semarang.
Syah D. 2005. Manfaat dan Bahaya Bahan Tambahan Pangan. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian IPB.
Undang Undang No. 7 Tahun 1996. 1996. Pangan. Jakarta : Presiden Republik Indonesia.
Wardani, L. 2008. (Online) (http://mikrobia.files. wordpress.com/2008/05/salmonella-paratyphi_1.pdf). Fakultas Farmasi. Universitas Sanata Dharma
Widodo, N. 1990. Study Diversitas Plankton pada Perairan Sungai Semangu yang Terkena Limbah dari Proses Pembuatan Bahan Baku Pabrik Kertas PN. Blabak sebagai Sumber Belajar Pengaruh Faktor Lingkungan terhadap Kehidupan Organism bagi Siswa SMA. Yogyakarta : IKIP Yogyakarta
Widyaningsih, T.W, dan E.S. Murtini, 2006. Alternatif Pengganti Formalin Pada Produk Pangan. Surabaya : Trubus Agirasana.
Wikipedia. 2014. (Online) (http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Gresik). Diakses tanggal 18 februari 2014
Yahono, S. 2004. Kajian Aspek Pengolahan Ikan secara Tradisional dalam upaya Peningkatan Mutu Produk Perikanan di Kabupaten Jepara. Tesis. Semarang : Universita Diponegoro.
(23)
Yatim, W. 2003.Kamus Biologi. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Yasin, A. 2005. Pengaruh Pengkonposisian dan Penyimpanan Dingin Daging Lumat Ikan Cucut Pisang (Carcharius falciformis) dan Ikan Pari Kelapa (Trygon sephen) terhadap Surimi yang Dihasilkan. Skripsi tidak diterbitkan. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Yuliarti, N. 2007. Awas Bahaya di Balik Lezatnya Makanan. Yogyakarta : Penerbit Andi.
(24)
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ikan bandeng merupakan ikan air payau yang memiliki rasa gurih yang
tinggi. Makanan olahan ikan bandeng lebih diminati oleh masyarakat daripada
ikan segarnya (Adawyah. 2007). Berdasarkan hasil wawancara pedagang di Kota
Gresik, makanan olahan ikan bandeng yang saat ini menjadi primadona pembeli
yaitu otak-otak bandeng. Otak-otak bandeng adalah ikan bandeng yang di
keluarkan dagingnya lalu di masukkan kembali setelah di campur bumbu-bumbu
khas lalu dipanggang. Otak-otak bandeng mempunyai rasa yang enak dan
mempunyai kandungan gizi yang cukup baik untuk kebutuhan tubuh manusia
(Rizta. 2011).
Makanan yang mempunyai gizi yang cukup baik merupakan kebutuhan
yang diperlukan oleh tubuh manusia yang mempunyai pengaruh terhadap kondisi
kesehatan manusia. Kita untuk mendapat makanan yang aman, bermutu, bergizi,
beragam, dan tersedia secara cukup merupakan prasyarat utama yang harus
dipenuhi dalam upaya terselenggaranya suatu sistem pangan. Jika makanan tidak
memenuhi standart keamanan, mutu, dan gizi serta memberikan efek negatif bagi
tubuh (Cahyadi. 2006).
Banyak sekali produsen makanan tidak peduli terhadap keamanan pangan
sehingga mereka masih kurang memperhatikan higienitas dan sanitasi pengolahan
(25)
2
yang dapat membahayakan kesehatan. Prinsip sanitasi pangan yang benar dan
dianjurkan, sehingga mendapatkan hasil produk yang bermutu dan berkulitas yang
sudah dicantumkan pada pasal 9 PP No. 28 Tahun 2004. Namun pada
kenyataannya hanya sedikit dari mereka yang mematuhi aturan-aturan tersebut
(Supraptini,dkk, 2003). Fardiaz (1993) menyatakan bahwa kontaminasi bakteri
pathogen dapat terjadi dari alat-alat pengolahan dan waktu penyimpanan.
Mengingat makanan otak-otak bandeng yang pengolahannya cukup rumit,
alat-alat pengolahan yang digunakan cukup banyak dan cara pemasakannya
dipanggang. Menurut (Sunarno.2011) makanan yang dipanggang mempunyai
kelemahan, karena makanan yang dimasak dengan dipanggang memiliki resiko
lebih tinggi dibandingkan dengan makanan yang direbus atau digoreng.
Terinfeksinya manusia oleh bakteri Salmonella sp hampir semuanya
disebabkan karena mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri
Salmonella sp. Bakteri Salmonella sp merupakan bakteri pathogen apabila tertelan dan masuk ke dalam tubuh serta akan berkembangbiak di dalam alat pencernaan
penderita, sehingga menimbulkan penyakit dalam sistem pencernaan dan juga
akan menimbulkan beberapa penyakit yaitu gastroenteritis, demam entirik seperti
demam tifoid, dan demam partiroid (Dharmojono, 2001).
Menurut Kabar Bisnis “kasus penderita demam tiphus atau tifoid di Indonesia grafiknya terus meningkat. Setiap tahunnya sekitar 50.000 orang
meninggal dari jumlah penderita tifoid antara 350-810 orang per 100.000 populasi
penduduk Indonesia” (Anonim. 2011). Berdasarkan penelitian sebelumnya
(26)
3
Yahono (2004) pada produk olahan berupa ikan pindang dan ikan asap positif
mengandung bakteri Salmonella sp. sedangkan pada uji bakteri Salmonella sp
pada telur ayam yang dilakukan oleh Afifah Nurul (2013) yaitu positif Salmonella
sp pada telur ayam.
Makanan otak-otak bandeng mempunyai daya simpan yang sangat singkat
di bandingkan dengan olahan ikan bandeng lainnya. Daya simpan otak-otak
bandeng maksimal 2 hari apabila di simpan pada tempat yang sesuai. Produsen
atau pedagang untuk menyiasati hal tersebut tidak kemungkinan menambahkan
bahan pengawet untuk memperpanjang daya simpan otak-otak bandeng.
Bahan tambahan pangan yang membahayakan kesehatan dan masih sering
digunakan oleh para pedagang untuk mengawetkan bahan pangan maupun
makanan yaitu formalin. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI
no.722/Men.Kes/Per/IX/88 penggunaan formalin yang dilarang digunakan untuk
bahan tambahan makanan dengan tujuan sebagai zat pengawet karena formalin
merupakan bahan beracun dan sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia
apabila masuk dalam tubuh manusia. Dampak formalin bagi kesehatan yaitu tidak
hanya memberikan gejala akut (jangka pendek), tetapi juga memberikan gejala
kronis (jangka panjang) (Cahyadi, 2006).
Penggunaan formalin ternyata masih banyak digunakan oleh pedagang.
Berdasarkan hasil penelitian Henny Putri (2012) menyatakan bahwa beberapa
yang menjadi sampel ikan pindang di pasar tradisional mengandung formalin
sebanyak 6 sampel (17,65%) dari 34 sampel ikan pindang yang dijual di
(27)
4
I. (2013) juga menyatakan bahwa penggunaan formalin ditemukan pada semua
sampel otak-otak.
Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan dan perkembangan sains
dan teknologi yang semakin pesat, serta pendidikan biologi yang membutuhkan
pemahaman yang sangat bagus, maka sebuah penelitian yang sudah dilakukan
harus biasa dimanfaatkan sebagai sumber belajar berupa Handout supaya siswa
lebih memperluas pemahaman konsep materi pokok ciri-ciri dan bentuk serta
peran bakteri Salmonella sp yang termasuk dalam kelas Enterobacteriacea
kelompok Eubacteria SMA kelas X semester 1. Pada penelitian analisis
kandungan formalin dapat digunakan pada kelas XI semester II tentang materi
mengidentifikasi zat-zat yang terdapat dalam bahan makanan dan fungsinya bagi
tubuh.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti perlu dilakukan penelitian
tentang : “Analisis Kandungan Bakteri Salmonella sp dan Formalin yang terdapat pada Makanan Otak-otak Bandeng (Chanos chanos Forsk ) Yang Dijual Toko
Oleh-Oleh Kota Gresik sebagai Sumber Belajar Biologi SMA”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Adakah kandungan bakteri Salmonella sp pada makanan otak-otak bandeng
(Chanos chanos Forsk ) yang dijual toko oleh-oleh Kota Gresik?
2. Adakah kandungan formalin pada makanan otak-otak bandeng (Chanos
(28)
5
3. Bagaimanakah kedudukan makanan otak-otak bandeng bandeng sudah
memenuhi syarat mutu keamanan pangan berdasarkan SNI?
4. Adakah hubungan kandungan bakteri Salmonella sp. terhadap kandungan
formalin pada makanan otak-otak bandeng yang dijual toko oleh-oleh Kota
Gresik?
5. Bagaimanakah hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar
biologi di SMA pada materi pokok Ciri-ciri dan Bentuk serta Peran
Eubacteria dan Kandungan Zat-zat yang terdapat dalam Bahan Makanan dan Fungsi Bagi Tubuh?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui ada tidaknya kandungan bakteri Salmonella sp pada
makanan otak-otak bandeng (Chanos chanos Forsk ) yang dijual toko
oleh-oleh Kota Gresik.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya kandungan formalin pada makanan otak-otak
bandeng (Chanos chanos Forsk ) yang dijual toko oleh-oleh Kota Gresik.
3. Untuk mengetahui makanan otak-otak bandeng (Chanos chanos Forsk ) yang
dijual toko oleh-oleh Kota Gresik sudah memenuhi syarat mutu keamanan
pangan berdasarkan SNI.
4. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan kandungan bakteri Salmonella sp.
terhadap kandungan formalin pada makanan otak-otak bandeng (Chanos
(29)
6
5. Untuk mengetahui hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar
biologi di SMA pada materi Ciri-ciri dan Bentuk serta Peran Eubacteria dan
pada materi Kandungan Zat-zat yang terdapat dalam Bahan Makanan dan
Fungsi Bagian Tubuh.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian kandungan bakteri Salmonella sp dan kandungan formalin ini
dapat dimanfaatkan sebagai referensi maupun pijakan bagi penelitian yang
lebih mendalam berkenaan dengan mutu dan kualitas makanan siap saji
khususnya makanan otak-otak bandeng di Kota Gresik maupun makanan siap
saji di daerah-daerah lain.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti
Penelitian ini akan menambah wawasan peneliti mengenai kandungan bakteri
dan formalin pada makanan otak-otak bandeng di Kota Gresik dan penelitian
ini bisa dikembangkan sebagai sumber belajar biologi tingkat SMA.
b. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat supaya lebih memperhatikan untuk
mengkonsumsi makanan siap saji yang dibeli dipinggir jalan salah satunya
makanan otak-otak bandeng yang dijual ditoko oleh-oleh di Kota Gresik,
diusahakan membeli ditempat produsinya agar mendapatkan makanan yang
(30)
7
c. Bagi Pendidikan
Memberikan informasi kepada siswa dan guru hasil penelitian dapat
dikembangkan sebagai sumber belajar biologi pada mata pelajaran biologi
materi bakteri dan bahan tambahan makanan (formalin) fungsi dalam tubuh,
serta memperkaya wawasan pendidik maupun peserta didik untuk lebih
berhati-hati untuk mengonsumsi makanan siap saji sekitar tempat tinggalnya.
d. Bagi Lembaga dan Pemerintah
Memberikan informasi dan pembuktian bagi BPOM (Badan Pengawasan Obat
Makanan) dan Dinas Kesehatan mengenai makanan yang beredar dipasaran
masih belum memenuhi syarat mutu dan kualitas makanan serta masih
melanggar peraturan pengenai bahan tambahan pangan yang dilarang
digunakan dalam makanan.
1.5. Batasan Masalah
Tujuan batasan penelitian ini adalah untuk memudahkan peneliti dalam
melaksanakan penelitiannya supaya efektif dan efisien serta mengingat
keterbatasan kemampuan peneliti maka peneliti akan membatasi masalah-masalah
yang akan diselesaikan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Penelitian ini dilakukan di laboratorium biologi dan laboratorium kimia
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Sampel yang diambil untuk penelitian ini yaitu makanan otak-otak bandeng
(31)
8
3. Metode yang digunakan untuk uji kandungan bakteri Salmonella sp
menggunakan media SSA (Salmonella Shigella Agar) dengan teknik pour
plate. Sedangan untuk uji kandungan formalin yaitu metode Spektrofometri. 4. Penelitian ini hanya meneliti ada tidaknya kandungan bakteri Salmonella sp
dan kandungan formalin pada makanan otak-otak yang diambil dato toko
oleh-oleh Kota Gresik.
5. Hasil penelitian ini digunakan sebagai sumber belajar SMA yang digunakan
dalam bentuk Handout pada materi pokok kelompok bakteri Eubacteria SMA
kelas X yang berdasarkan kurikulum yang berlaku saat ini yaitu kurikulum
2013 dengan menganalisis kompetensi dasar 4.3 Menerapkan prinsip
klasifikasi untuk menggolongkan Archaebacteria dan Eubacteria berdasarkan
ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti dan sistematis dan 4.4
Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran Archaebacteria dan Eubacteria
dalam kehidupan berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis.
Pada penelitian analisis kandungan formalin dapat digunakan pada kelas XI
semester II tentang materi pokok zat-zat yang terdapat dalam bahan makanan
dan fungsinya bagi tubuh yang berdasarkan kurikulum yang berlaku saat ini
yaitu kurikulum 2013 dengan menganalisi kompetensi dasar 3.7 Menganalisis
hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem pencernaan
dan mengaitkannya dengan nutrisi dan bioprosesnya sehingga dapat
menjelaskan proses pencernaan serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi
(32)
9
percobaan, dan simulasi, maka dari itu supaya peserta didik lebih memahami
konsep dari penelitian.
1.6 Definisi Istilah
1. Gresik merupakan penghasil perikanan yang cukup signifikan, baik
perikanan laut, tambak, maupun perikanan darat.Makanan khas Gresik
adalah nasi krawu, sego rumo, otak-otak bandeng, pudak, jubung, ubus, gajih
pinggir, dan bontosan giri (Wikipedia. 2014).
2. Otak-otak bandeng adalah ikan bandeng yang di keluarkan dagingnya lalu di
masukkan kembali setelah di campur bumbu-bumbu khas (Anonim. 2014).
3. Toko oleh-oleh adalah kedai berupa bangunan permanen tempat menjual
barang-barang (makanan kecil) yang menjadi khas daerah. (Kamus Besar
Indonesia).
4. Analisis kandungan adalah mempelajari faktor, unsur, variabel, dan lain-lain
yang terdapat dalam suatu bahan atau barang yang menimbulkan suatu
masalah atau membina suatu bahan agar bisa ditanggulangi dan dimanfaatkan
(Yatim, 2003).
5. Bakteri Salmonella sp adalah bakteri batang lurus, gram negatif,
tidakberspora, bergerak dengan flagel peritrik, berukuran 2-4 μm x 0.5-0,8
μm. genus bakteri ini merupakan penyebab utama penyakit bawaan makanan
di seluruh dunia (Novientasari. 2013).
6. Larutan formalin merupakan bahan tambahan kimia efesien untuk digunakan,
(33)
10
(makanan). Larutan formaldehid atau larutan formalin mempunyai nama
dagang formalin, formol atau mikrobisida dengan rumus molekul CH2O
mengandung 37 % gas formaldehid dalam air (Cahyadi, Wisnu. 2006).
7. Sumber belajar adalah sebagai segala sesuatu yang dapat memberi
kemudahan belajar, sehingga diperoleh sejumlah informasi, pengetahuan,
(1)
3. Bagaimanakah kedudukan makanan otak-otak bandeng bandeng sudah memenuhi syarat mutu keamanan pangan berdasarkan SNI?
4. Adakah hubungan kandungan bakteri Salmonella sp. terhadap kandungan formalin pada makanan otak-otak bandeng yang dijual toko oleh-oleh Kota Gresik?
5. Bagaimanakah hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar biologi di SMA pada materi pokok Ciri-ciri dan Bentuk serta Peran Eubacteria dan Kandungan Zat-zat yang terdapat dalam Bahan Makanan dan Fungsi Bagi Tubuh?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui ada tidaknya kandungan bakteri Salmonella sp pada
makanan otak-otak bandeng (Chanos chanos Forsk ) yang dijual toko oleh-oleh Kota Gresik.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya kandungan formalin pada makanan otak-otak bandeng (Chanos chanos Forsk ) yang dijual toko oleh-oleh Kota Gresik. 3. Untuk mengetahui makanan otak-otak bandeng (Chanos chanos Forsk ) yang
dijual toko oleh-oleh Kota Gresik sudah memenuhi syarat mutu keamanan pangan berdasarkan SNI.
4. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan kandungan bakteri Salmonella sp. terhadap kandungan formalin pada makanan otak-otak bandeng (Chanos chanos Forsk ) yang dijual toko oleh-oleh Kota Gresik.
(2)
5. Untuk mengetahui hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar biologi di SMA pada materi Ciri-ciri dan Bentuk serta Peran Eubacteria dan pada materi Kandungan Zat-zat yang terdapat dalam Bahan Makanan dan Fungsi Bagian Tubuh.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian kandungan bakteri Salmonella sp dan kandungan formalin ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi maupun pijakan bagi penelitian yang lebih mendalam berkenaan dengan mutu dan kualitas makanan siap saji khususnya makanan otak-otak bandeng di Kota Gresik maupun makanan siap saji di daerah-daerah lain.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti
Penelitian ini akan menambah wawasan peneliti mengenai kandungan bakteri dan formalin pada makanan otak-otak bandeng di Kota Gresik dan penelitian ini bisa dikembangkan sebagai sumber belajar biologi tingkat SMA.
b. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat supaya lebih memperhatikan untuk mengkonsumsi makanan siap saji yang dibeli dipinggir jalan salah satunya makanan otak-otak bandeng yang dijual ditoko oleh-oleh di Kota Gresik, diusahakan membeli ditempat produsinya agar mendapatkan makanan yang benar-benar fres.
(3)
c. Bagi Pendidikan
Memberikan informasi kepada siswa dan guru hasil penelitian dapat dikembangkan sebagai sumber belajar biologi pada mata pelajaran biologi materi bakteri dan bahan tambahan makanan (formalin) fungsi dalam tubuh, serta memperkaya wawasan pendidik maupun peserta didik untuk lebih berhati-hati untuk mengonsumsi makanan siap saji sekitar tempat tinggalnya. d. Bagi Lembaga dan Pemerintah
Memberikan informasi dan pembuktian bagi BPOM (Badan Pengawasan Obat Makanan) dan Dinas Kesehatan mengenai makanan yang beredar dipasaran masih belum memenuhi syarat mutu dan kualitas makanan serta masih melanggar peraturan pengenai bahan tambahan pangan yang dilarang digunakan dalam makanan.
1.5. Batasan Masalah
Tujuan batasan penelitian ini adalah untuk memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitiannya supaya efektif dan efisien serta mengingat keterbatasan kemampuan peneliti maka peneliti akan membatasi masalah-masalah yang akan diselesaikan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Penelitian ini dilakukan di laboratorium biologi dan laboratorium kimia Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Sampel yang diambil untuk penelitian ini yaitu makanan otak-otak bandeng yang di ambil di toko oleh-oleh Kota Gresik.
(4)
3. Metode yang digunakan untuk uji kandungan bakteri Salmonella sp menggunakan media SSA (Salmonella Shigella Agar) dengan teknik pour plate. Sedangan untuk uji kandungan formalin yaitu metode Spektrofometri. 4. Penelitian ini hanya meneliti ada tidaknya kandungan bakteri Salmonella sp
dan kandungan formalin pada makanan otak-otak yang diambil dato toko oleh-oleh Kota Gresik.
5. Hasil penelitian ini digunakan sebagai sumber belajar SMA yang digunakan dalam bentuk Handout pada materi pokok kelompok bakteri Eubacteria SMA kelas X yang berdasarkan kurikulum yang berlaku saat ini yaitu kurikulum 2013 dengan menganalisis kompetensi dasar 4.3 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan Archaebacteria dan Eubacteria berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti dan sistematis dan 4.4 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran Archaebacteria dan Eubacteria dalam kehidupan berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis. Pada penelitian analisis kandungan formalin dapat digunakan pada kelas XI semester II tentang materi pokok zat-zat yang terdapat dalam bahan makanan dan fungsinya bagi tubuh yang berdasarkan kurikulum yang berlaku saat ini yaitu kurikulum 2013 dengan menganalisi kompetensi dasar 3.7 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem pencernaan dan mengaitkannya dengan nutrisi dan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses pencernaan serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem pencernaan manusia melalui studi literatur, pengamatan,
(5)
percobaan, dan simulasi, maka dari itu supaya peserta didik lebih memahami konsep dari penelitian.
1.6 Definisi Istilah
1. Gresik merupakan penghasil perikanan yang cukup signifikan, baik perikanan laut, tambak, maupun perikanan darat.Makanan khas Gresik adalah nasi krawu, sego rumo, otak-otak bandeng, pudak, jubung, ubus, gajih pinggir, dan bontosan giri (Wikipedia. 2014).
2. Otak-otak bandeng adalah ikan bandeng yang di keluarkan dagingnya lalu di masukkan kembali setelah di campur bumbu-bumbu khas (Anonim. 2014). 3. Toko oleh-oleh adalah kedai berupa bangunan permanen tempat menjual
barang-barang (makanan kecil) yang menjadi khas daerah. (Kamus Besar Indonesia).
4. Analisis kandungan adalah mempelajari faktor, unsur, variabel, dan lain-lain yang terdapat dalam suatu bahan atau barang yang menimbulkan suatu masalah atau membina suatu bahan agar bisa ditanggulangi dan dimanfaatkan (Yatim, 2003).
5. Bakteri Salmonella sp adalah bakteri batang lurus, gram negatif, tidakberspora, bergerak dengan flagel peritrik, berukuran 2-4 μm x 0.5-0,8
μm. genus bakteri ini merupakan penyebab utama penyakit bawaan makanan
di seluruh dunia (Novientasari. 2013).
6. Larutan formalin merupakan bahan tambahan kimia efesien untuk digunakan, namun senyawa ini dilarang untuk ditambahkan pada bahan pangan
(6)
(makanan). Larutan formaldehid atau larutan formalin mempunyai nama dagang formalin, formol atau mikrobisida dengan rumus molekul CH2O mengandung 37 % gas formaldehid dalam air (Cahyadi, Wisnu. 2006).
7. Sumber belajar adalah sebagai segala sesuatu yang dapat memberi kemudahan belajar, sehingga diperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang diperlukan (Mulyasa. 2007).