PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA BRAINWASHING METHOD DAN NICOTINE REPLACEMENT THERAPY TERHADAP TINGKAT TIME OF SMOKING (Studi Pada Remaja Perokok Aktif Usia 16-20 Tahun di Dusun Montong Majalangu Kabupaten Lombok Utara)

(1)

i

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA BRAINWASHING

METHOD DAN NICOTINE REPLACEMENT THERAPY

TERHADAP TINGKAT TIME OF SMOKING

(Studi Pada Remaja Perokok Aktif Usia 16-20 Tahun di Dusun

Montong Majalangu Kabupaten Lombok Utara)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh:

FAHMI ABU RIZAL MUHAJIRIN 201110420311197

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015


(2)

(3)

(4)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : FAHMI ABU RIZAL MUHAJIRIN NIM : 201110420311197

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi : Perbandingan Efektifitas Antara Brainwashing Method dan Nicotine Replacement Therapy Terhadap Tingkat Time of Smoking (Studi Pada Remaja Perokok Aktif Usia 16-20 Tahun di Dusun Montong Majalangu Kabupaten Lombok Utara)

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, Juli 2015 Yang Membuat Pernyataan

Fahmi Abu Rizal Muhajirin NIM. 201110420311065


(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perbandingan Efektifitas Antara

Brainwashing Method dan Nicotine Replacement Therapy Terhadap Tingkat Time of Smoking (Studi Pada Remaja Perokok Aktif Usia 16-20 Tahun di Dusun Montong Majalangu Kabupaten Lombok Utara)”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Yoyok Bekti P., M.kep, Sp.Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah.

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Ibu Sri Sunaringsih Ika Wardojo, SKM., M.P.H, selaku Dosen Pembimbing I

yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Nur Aini, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 5. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan


(6)

vi

6. Seluruh staf dan karyawan TU Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

7. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan moril dan materil bagi terselesaikanya skripsi ini.

8. Perangkat Dusun Montong Majalangu Kabupaten Lombok Utara yang telah memberikan izin penelitian dalam penelitian ini.

9. Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Bayan Kabupaten Lombok Utara TG. KH Abdul Karim Abdul Ghofur serta Ust. Junaidi yang telah bersedia menjadi brainwasher dalam penelitian ini.

10. Teman-teman PSIK E 2011 dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

11. Hero Photo Studio yang telah membantu proses dokumentasi pada penelitian ini Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima sebagai ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Malang, Juni 2015


(7)

vii

The Effectiveness Comparison Between Brainwashing Method and Nicotine Replacement Therapy Against Time of Smoking Levels

(Studies in Active Smoker Adolescent Age 16-20 Years in Dusun Montong Majalangu North Lombok)

Fahmi Abu Rizal Muhajirin1, Sri Sunaringsih Ika Wardojo2, Nur Aini3

ABSTRACT

Background : There are so many methods used to reduce time of smoking levels to active smokers, in this study use two methods there are brainwashing method and nicotine replacement therapy who applied in active smoker adolescent to reduce time of smoking levels. This study aims to compare the effectiveness between brainwashing method and nicotine replacement therapy against time of smoking levels in adolescents active smokers.

Reasearch Methods : The research design used in this research is the Quasi Experimental Design with approaches of Pre-Test And Post-Test Nonequivalent Control Group conducted on 75 samples taken from total sampling technique. then researcher used T-test Independent to analyze parametrik data.

Results : Based on analysis results of T- test Independent, the results show the significance P > α (0,879 > 0,05), so there is no significant comparison in the results, it means that H0 is accepted.

Conclusion : There is no comparison in effectiveness between brainwashing methods and nicotine replacement therapy against time of smoking levels in active smoker adolescents aged 16-20 years. But there was a tendency that brainwashing method is more effective than nicotine replacement therapy, this is because the results of evaluation show that the respondents who had a decreasing in a time of smoking levels with brainwashing intervention more than nicotine replacement therapy.

Key words: Brainwashing Method, Nicotine Replacement Therapy, Time of Smoking Level. 1. Student on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of

Muhammadiyah Malang.

2. Lecture on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang

3. Lecture on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang


(8)

viii

Perbandingan Efektifitas antara Brainwashing Method dan Nicotine Replacement Therapy Terhadap Tingkat Time of Smoking

(Studi pada Remaja Perokok Aktif Usia 16-20 Tahun di Dusun Montong Majalangu Kabupaten Lombok Utara)

Fahmi Abu Rizal Muhajirin1, Sri Sunaringsih Ika Wardojo2, Nur Aini 3

INTISARI

Latar Belakang : Banyak metode yang digunakan untuk menekan tingkat time of smoking pada perokok aktif, dalam penelitian ini menerapkan dua metode yaitu brainwashing method dan nicotine replacement therapy yang diterapkan pada remaja perokok aktif dalam menekan tingkat time of smoking. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas antara brainwashing method dengan nicotine replacement therapy terhadap tingkat time of smoking pada remaja perokok aktif.

Metode Penelitian : Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental Design dengan pendekatan Pre-test and Post-test Nonequivalent Control Group dilakukan pada sampel dengan jumlah 75 orang, diambil dengan teknik Purposive Sampling. Kemudian diuji dengan uji T- test Independent.

Hasil : Berdasarkan hasil analisa uji T- Test Independent, didapatkan hasil signifikansi P

> α (0,879 > 0,05), maka tidak terdapat perbedaan hasil yang nyata, dan dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 diterima.

Kesimpulan : Tidak ada perbandingan efektifitas antara brainwashing method dan nicotine replacement therapy terhadap tingkat time of smoking pada remaja perokok aktif usia 16-20 tahun. Tetapi ada kecenderungan brainwashing method lebih efektif dibandingkan dengan nicotine replacement therapy, karena setelah di evaluasi jumlah responden yang mengalami penurunan tingkat time of smoking pada intervensi brainwashing method lebih besar dibandingkan intervensi nicotine replacement therapy.

Kata Kunci : Brainwashing Method, Nicotine Replacement Therapy, Tingkat Time of Smoking.

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.


(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Lembar Keaslian Penelitian ... iv

Kata Pengantar ... v

Abstract ... vii

Intisari ... viii

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xii

Daftar Gambar ... xiii

Daftar Lampiran ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

a. Tujuan Umum ... 7

b. Tujuan Khusus ... 7

1.4 Manfaat Penelitian... 8

1. Manfaat Penelitian bagi Pemerintah ... 8

2. Manfaat Penelitian bagi Masyarakat ... 8

3. Manfaat Penelitian bagi Peneliti ... 8

4. Manfaat Penelitian bagi Keperawatan ... 8

1.5 Keaslian Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1 Konsep Remaja... 12

2.1.1 Definisi Remaja ... 12

2.1.2 Tahap Perkembangan Remaja ... 12

2.1.3 Karakteristik Perkembangan Remaja ... 14

2.1.4 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok pada Remaja ... 19

2.2 Konsep Hypnosis ... 25

2.2.1 Definisi Hypnosis ... 25

2.2.2 Definisi Brainwashing Method ... 27

2.2.3 Macam-Macam Metode dalam Brainwashing Method ... 27

2.2.4 Mekanisme Brainwashing Method dalam Mempengaruhi Tingkat Time of Smoking ... 30

2.3 Konsep Nicotine Replacement Therapy ... 31

2.3.1 Pengertian Nicotine ... 31

2.3.2 Mekanisme Kerja Nicotine dalam Tubuh ... 32

2.3.3 Nicotine Replacement Therapy ... 35

2.3.4 Macam-Macam Nicotine Replacement Therapy ... 35

2.3.5 Mekanisme Kerja Nicotine Replacement Therapy dalam Menekan Time of Smoking ... 41


(10)

x

2.4 Konsep Time of Smoking ... 42

2.4.1 Pengertian Time of Smoking ... 43

2.4.2 Klasifikasi Time of Smoking ... 44

2.4.3 Tahapan Perilaku Merokok Mempengaruhi Time of Smoking ... 44

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ... 46

3.1 Kerangka Konseptual ... 46

3.2 Hipotesis Penelitian ... 47

BAB IV METODE PENELITIAN ... 48

4.1 Desain Penelitian ... 48

4.2 Kerangka Penelitian ... 49

4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 50

4.3.1 Populasi Penelitian ... 50

4.3.2 Teknik Sampling ... 50

4.3.3 Sampel ... 51

4.4 Variabel Penelitian ... 51

4.5 Definisi Operasional ... 52

4.6 Tempat dan Waktu Penelitian ... 53

4.7 Instrumen Penelitian ... 53

4.8 Prosedur Pengumpulan Data ... 54

4.8.1 Pengumpulan Data ... 54

4.9 Teknik Pengolahan Data ... 60

4.10 Analisa Data ... 61

1. Analisis Univariat ... 61

2. Analisis Bivariat ... 61

4.11 Etika Penelitian ... 63

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 65

5.1 Karakteristik Responden ... 65

a. Karakteristik Responden dengan Intervensi Brainwashing Method ... 66

b. Karakteristik Responden dengan Intervensi Nicotine Replacement Therapy ... 66

5.2 Distribusi Sampel Menurut Riwayat Mengkonsumsi Rokok (Tingkat Time of Smoking) ………. 67

a. Distribusi Sampel Sebelum dan Sesudah Diberikan Intervensi Brainwashing Method ... 67

b. Distribusi Sampel Sebelum dan Sesudah Diberikan Intervensi Nicotine Replacement Therapy ……….. 68

5.3 Hasil Analisa Perbandingan Efektifitas Antara Brainwashing Method dan Nicotine Replacement Therapy Terhadap Tingkat Time of Smoking ……….... 69

a) Uji Normalitas Data dan Homogenitas ... 69

b) Hasil Analisa Uji T-test Independent Perbandingan Efektifitas Antara Brainwashing Method dan Nicotine Replacement Therapy Terhadap Tingkat Time of Smoking ... 70


(11)

xi

BAB VI PEMBAHASAN ... 72

6.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil Penelitian ... 72

6.1.1 Identifikasi Tingkat Time of Smoking Sebelum dan Sesudah Dilakukan Intervensi Brainwashing Method ... 72

6.1.2 Identifikasi Tingkat Time of Smoking Sebelum dan Sesudah Dilakukan Intervensi Nicotine Replacement Therapy ... 76

6.1.3 Perbandingan Efektifitas Antara Brainwashing Method dan Nicotine Replacement Therapy Terhadap Tingkat Time of Smoking pada Remaja Perokok Aktif Usia 16 – 20 Tahun di Dusun Montong Majalangu Kabupaten Lombok Utara ... 78

6.2 Keterbatasan Penelitian ... 80

6.3 Implikasi Keperawatan ... 81

BAB VII PENUTUP ... 83

7.1 Kesimpulan ... 83

7.2 Saran ... 84


(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tabel Definisi Operasional Brainwashing Method, Nicotine

Replacement Therapy dan Time of Smoking Pada Remaja Usia 16-20 Tahun ... 52 Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin dan

Tingkat Pendidikan pada Intervensi Brainwashing Method ... 66 Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin dan

Tingkat Pendidikan pada Intervensi Nicotine Replacement

Therapy ... 66 Tabel 5.3 Distribusi Sampel Tingkat Time of Smoking Sebelum dan Sesudah

Diberikan Intervensi Brainwashing Method (n=27) ... 67 Tabel 5.4 Distribusi Sampel Tingkat Time of Smoking Sebelum dan Sesudah

Diberikan Intervensi Nicotine Replacement Therapy (n=48) ... 68 Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas Data Kolmogorov-Smirnov pada Intervensi

Brainwashing Method dan Nicotine Replacement Therapy ... 69 Tabel 5.6 Perbandingan Selisih Hasil Post-test – Pre-test Pada Responden

Dengan Intervensi Brainwashing Method dan Nicotine Replacement Therapy ... 70 Tabel 5.7 Hasil Analisa T-Test Independent Perbandingan Efektifitas Antara

Brainwashing Method dan Nicotine Replacement Therapy Terhadap Tingkat Time of Smoking ... 71


(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Skema Kerangka Konseptual Perbandingan Efektifitas Antara Brainwashing Method dan Nicotine Replacement Therapy Terhadap Tingkat Time of Smoking (Studi Pada Remaja Perokok Aktif Usia 16-20 Tahun di Dusun Montong Majalangu

Kabupaten Lombok Utara) ... 47 Gambar 4.1 Rancangan Bentuk Penelitian pre-test post-test nonequivalent control

group ... 48 Gambar 4.2 Kerangka Konseptual Perbandingan Efektifitas Antara

Brainwashing Method dan Nicotine Replacement Therapy Terhadap Tingkat Time of Smoking (Studi Pada Remaja Perokok Aktif Usia 16-20 Tahun di Dusun Montong Majalangu Kabupaten


(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 92

Lampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Inform Consent) ... 93

Lampiran 3. Lembar Observasi Pengaruh Brainwashing Method Terhadap Tingkat Time of Smoking Pada Remaja Perokok Aktif Usia 16 – 20 Tahun ... 94

Lampiran 4. Lembar Observasi Pengaruh Nicotine Replacement Therapy Terhadap Tingkat Time of Smoking Pada Remaja Perokok Aktif Usia 16 – 20 Tahun ... 95

Lampiran 5. Lembar Observasi Harian: Pengaruh Brainwashing Method Terhadap Tingkat Time of Smoking Pada Remaja Perokok Aktif Usia 16 – 20 Tahun ... 96

Lampiran 6. Lembar Observasi Harian: Pengaruh Nicotine Replacement Therapy Terhadap Tingkat Time of Smoking Pada Remaja Perokok Aktif Usia 16 – 20 Tahun... 97

Lampiran 7. Standart Operational Procedure (SOP) Brainwashing Method ... 98

Lampiran 8. Standart Operational Procedure (SOP) Nicotine Replacement Therapy ... 113

Lampiran 9. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 115

Lampiran 10. Lembar Hasil Observasi Efektifitas Brainwashing Method Terhadap Tingkat Time of Smoking Pada Remaja Perokok Aktif Usia 16 – 20 Tahun ... 116

Lampiran 11. Lembar Hasil Observasi Efektifitas Nicotine Replacement Therapy Terhadap Tingkat Time of Smoking Pada Remaja Perokok Aktif Usia 16 – 20 Tahun... 118

Lampiran 12. Lembar Panduan Wawancara ... 121

Lampiran 13. Lembar Hasil Wawancara ... 122

Lampiran 14. Lembar Uji Normalitas Data ... 124

Lampiran 15. Lembar Uji Homogenitas ... 125

Lampiran 16. Lembar Uji T-Test Independent ... 127

Lampiran 17. Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi ... 129

Lampiran 18. Angket Persetujuan Skripsi ... 131

Lampiran 19. Dokumentasi Penelitian ... 132

Lampiran 20. Curriculum Vittae Brainwasher ... 133


(15)

xv

DAFTAR PUSTAKA

Ahijevych, Karen and Bridgette E. Garrett. (2004). Menthol Pharmacology and its Potential Impact on Cigarette Smoking Behavior. Respiratory Pharmacology Medicine. 7th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; p. 2017-108.

Alamsyah, Rika Mayasari. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok dan Hubungannya dengan Status Penyakit Periodontal Remaja di Kota Medan Tahun 2007. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Medan.

Aprilia, Yesie. (2010). Hipnostetri: Rileks, Nyaman, dan Aman Saat Hamil dan Melahirkan. Jakarta: Gagas Media.

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.

Azwar, S. (2009). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Jogjakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Benowitz NL, Brunetta PG. (2005). Smoking Hazards and Cessation. In: Mason RJ, Murray JF, Broaddus VC, 1. Nadel JA, editors. Murray and Nadel’s Textbook of Respiratory Medicine. 4th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; p. 2453-68. Burns, David M, Jacqueline M. Major, and Thomas G. Shanks. (2000). Changes in

Number of Cigarettes Smoked per Day: Cross-Sectional and Birth Cohort Analyses Using NHIS. Journal of Consulting and Clinical Psychology; 61:718-22. Carpenito, Lynda Juall. (2009). Diagnosis Keperawatan: Aplikasi Pada Praktik Klinis Ed.9.

Jakarta: EGC.

Claproth, Richard. (2010). Dahsyatnya Bahaya Aktivasi Otak Tengah “Menguak Kontroversi

Aktivasi Otak Tengah dan Hipnosis Massal Secara Investigatif”. Jakarta: Grasindo.

Coleman, Tim M.D., Sue Cooper, Ph.D., James G. Thornton, M.D., Matthew J. Grainge, Ph.D., Kim Watts, Ph.D. (2012). A Randomized Trial of Nicotine-Replacement Therapy Pathces in Pregnancy. Original article. NEJM; 366: 808-18.

Dautzenberg B, Nides M, Kienzler J, Callens A. (2007). Pharmacokinetics, Safety and Efficacy from Randomized Controlled Trials of 1 and 2 mg Nicotine Bitartrate Lozenges (Nicotinell®). BMC Clin Pharmacol; 7:1-15.

Digard, Helena, Christopher Proctor, Anuradha Kulasekaran, Ulf Malmqvist dan Audrey Richter. (2013). Determination of Nicotine Absorption from Multiple Tobacco Product and Nicotine Gum. Oxford University Press. 15 (1): 255-261.


(16)

xvi

Edwards, D. (2006). Ketika Anak Sulit Diatur : Panduan bagi para Orangtua untuk Mengubah Perilaku Anak. Bandung: PT Mizan Pustaka.

Fikriyah, Samrotul dan Yoyok Febrijanto. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok Pada Mahasiswa Laki-Laki Di Asrama Putra. Jurnal STIKES vol. 5 No.1.

Fink, George. (2007). Encyclopedia of stress. San Diego: Academic Press.

Finkelstein, Daniel M; Kubzansky, Laura D.; and Goodman, Elizabeth. (2006). Social Status, Stress, and Adolescent Smoking. Journal of Adolescent Health.

Gayatri, Anggi, Agus D. Susanto dan Arini Setiawati. (2012). Jurnal Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi: Nicotine Replacement Therapy vol. 39 no. 1. Jakarta.

Guo, Hong and Zhihong Sa. (2015). Socioeconomic Differentials in Smoking Duration among Adult Male Smokers in China: Result from the 2006 China Health and Nutrition Survey. Research Article. Plos One 10 (1): e0117354. Gunawan, Adi W. (2010). Hypnotherapy for Children. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Hakim, Andri. (2010). Hipnoterapi: Cara Cepat dan Tepat Mengatasi Stres, Fobia, Trauma, dan Gangguan Mental Lainnya. Jakarta: Visimedia.

Harlina, Lidya dan Satya Joewana. (2006). Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Berbasis Sekolah. Jakarta: Balai Pustaka.

Hasnida dan Kemala, Indri. (2008). Hubungan Antara Stress dan Perilaku Merokok Pada Remaja Laki-Laki. Jurnal Psikologi, I(2), 105-111.

Henningfield JE, Fant RV, Buchhalter AR, Stitzer ML. (2005). Pharmacotherapy for Nicotine Dependence. CA Cancer J Clin.55;281-99.

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2009). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.

___________________. (2010). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.

Hull MG, North K, Taylor H, Farrow A, Ford WC. (2010). Delayed Conception and Active and Passive Smoking. The Avon Longitudinal Study of Pregnancy and Childhood Study Team Fertil-Steril. PubMed. 74 : 725–733.

Hurlock, Elizabeth, B. (2001). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.


(17)

xvii

Hurlock, E. (2001). Psikologi Perkembangan. Edisi 5. Jakarta: Erlangga.

Junianto, Arif Wibowo Tri. (2013). Hubungan Tingkat Kecanduan Nicotine dengan Kebugaran Jasmani Mahasiswa Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.

Kennaway, James. (2011). Musical Hypnosis: Sound and Selfhood from Mesmerism to Brainwashing. Social History of Medicine Vol. 25, no 2 pp. 271-289.

Komalasari, D. & Helmi, AF. (2000). Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Merokok Pada Remaja. Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada, 2. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.

Lewis S, Subramanian G, Pandey S, Udupa N. (2007). Pharmacokinetic evaluation of A Developed Nicotine Transdermal System. Indian J Pharmaceut Sci. 69 (2):309-12.

Lindblad, Birgitta Ejdervik, Niclas Hakansson, Hanna Svensson, Bo Philipson and Alicja Wolk. (2005). Intensity of Smoking and Smoking Cessation in Relation to Risk of Cataract Extraction: A Prospective Study of Women. American Journal of Epidemiology vol 162 no 1, 73-79.

MacLauglan, David S, Sandra Salzillo, Patrick Bowe, Sandra Scuncio, Bridget Malit, Christina Raker. (2013). Randomised Controlled Trial Comparing Hypnotherapy versus Gabapentin for the Treatment of Hot flashes in Breast Cancer Survivor: a pilot study. BMJ Open. 3:e003138.

Melvin, Cathy L. dan Pattie Tucker. (2000). Measurement and Definition for Smoking Cessation Intervention Research: The Smoke-Free Families Experience. BMJ. 9; iii 87-iii 90.

Milidou, Ioanna., et al. (2012). Nicotine Replacement Therapy during Pregnancy and Infantile Colic in the Offspring. Official Journal of the American Academy of Pediatrics. 129; e652.

Molander L. dan Lunell E. (2001). Pharmacokinetic Investigation of A Nicotine Sublingual Tablet. Eur J Clin Pharmacol. 56: 813-9.

Moore D, Aveyard P, Connock M, Wang D, Fry-Smith A, Barton P. (2009). Effectiveness and Safety of Nicotine Replacement Therapy Assisted Reduction to Stop Smoking: Systematic Review and Meta-Analysis. BMJ; 338:b1024. Mubarak, Wahit Iqbal & Nurul Chayatin. (2009). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Teori dan

Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika.

Murtiyani N. (2011). Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Kenakalan Remaja di RW V Kelurahan Sidokare Kecamatan Sidoarjo. Jurnal Keperawatan, 1 (1), 1-9.


(18)

xviii

Nasution, Indri Kemala. (2007). Perilaku Merokok pada Remaja. Skripsi. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Nisfiannoor, Muhammad. (2009). Pendekatan Statistik Modern Untuk Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Notoadmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis Edisi 3.

Jakarta: Salemba Medika.

Nur Sa’diah, Laili. (2007). Hubungan Antara Perilaku Merokok dengan Kepercayaan Diri Siswa di SMAN 5 Malang. Skripsi. Malang: Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN)

Perry & Potter. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: konsep, proses dan praktik. Jakarta: EGC.

Polosa, Riccardo and Nell C. Thomson. (2012). Smoking and Asthma: Dangerous Liaisons. Eur Respir Journal. Vol. 41 No. 3, 716-726.

Purwanto. (2010). Metodeologi Penelitian Kualitatif untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Putra, Bimma Adi. (2013). Hubungan Antara Intensitas Perilaku Merokok dengan Tingkat Insomnia (Studi Pada Mahasiswa yang Merokok Sekaligus Mengalami Insomnia di Angkringan Sekitar Universitas Negeri Semarang). Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Rafael, Romy. (2006). Hipnoterapi: Quit Smoking!. Jakarta: GagasMedia.

Rau JL. (2002). Selected Agents Used In Respiratory Disease. In: Rau JL, ed. Respiratory care pharmacology. 6th ed New York: Mosby; p. 321-5.

Raz, Amir. (2007). Hypnobo: Perspectives on Hypnosis and Placebo. American Journal of Clinical Hypnosis, 50 (1): 29–36.

RISKESDAS. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Bakti Husada.

Rutten, Juliette M T M., et al. (2013) Gut-Directed Hypnotherapy for Functional Abdominal Pain or Irritable Bowel Syndrome in Children: A Systematic Review. Original Article. BMJ; 98:252-257.


(19)

xix

Salawati T, Amalia R. (2010). Perilaku merokok di Kalangan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang. Jurnal Unimus.

Sanjiwani, Ni Luh Putu Yuni dan Budisetiyani, I Gusti Ayu Putu Wulan. (2014). Pola ASuh Permisif Ibu dan Perilaku Merokok Pada Remaja Laki-laki di SMA Negeri 1 Semarapura. Jurnal Psikologi. Vol 1, no 2, 344-352.

Sarwono. S.W. (2011). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Setiyanto, Dwi. (2013). Perilaku Merokok Di Kalangan Pelajar (Studi Kasus Pada Pelajar SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun 2013). Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Sinthajuddin dan Suriah, Sudirman Natsir. (2013). Komunikasi Perubahan Perilaku Dalam Pencegahan Diare Anak Balita Pada Masyarakat Pesisir Lasusua Kabupaten Kolaka Utara. Jurnal Promosi Kesehatan. No. 11 edisi 11, 49-57. Sitepoe, Mangku. (2000). Kekhususan Rokok Indonesia: Mempermasalahkan PP no. 18

tahun 1999 Tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

_______. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sunarto. (2004). Psikologi Keperawatan. Jakarta: EGC.

Suryo, Joko. (2010). Herbal Penyembuh Gangguan Sistem Pernafasan. Yogyakarta: B First. Susila dan Suyanto. (2015). Metodologi Penelitian Crossectional Kedokteran dan Kesehatan.

Yogyakarta: Boss Script.

Sujarweni, V. Wiratna. (2014). Panduan Penelitian Keperawatan dengan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Suwandi, Awie. (2010). Turbo Hipnotis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Taufiq, Muhammad Izzuddin. (2006). Panduan lengkap & Praktis Psikologi Islam. Gema Insani Press: Jakarta

Taylor, Kathleen. (2004). Brainwashing: The Science of Thought Control. Oxford University Press: New York.

Warnier, Miriam J., et al. (2013). Smoking Cessation Strategies in Patients with COPD. Eur Respir Journal. Vol. 41 No.3, 727-734.


(20)

xx

Widiyarso, J. (2008). Rokok Merajalela, Jakarta: Erlangga.

Wijayakusuma, Hembing. (2006). Psikoterapy Anak Autisme; Teknik Bermain Kreatif non Verbal & Verbal Khusus Untuk Autisme. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Wilis, Daniel N., et all. (2011). Menthol Attenuates Respiratory Irritation Responses to Multiple Cigarette Smoke Irritans. The FASEB Journal vol. 25. USA.

Wong, Donna L, et al. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Volume 1 Ed.6. Jakarta: EGC.

Wong, Willy dan Andri Hakim. (2009). Dahsyatnya Hipnosis. Jakarta: Visimedia.

Yudiantara, Putu. (2013). Hitler Effect: Menaklukkan dan Menguasai Orang Lain Semudah Menjentikkan Jari. Jakarta: Visimedia.

Sumber Pustaka Internet :

Bekti. (2010). Lindungi Remaja dari Bahaya Rokok. http://Bekti-medicastore.com diakses tanggal 23 Desember 2014.

Depkes RI. (2005). Pendekatan Dan Penanganan Pada Remaja Beresiko Tinggi. http://www.dinkes-bwi.net/pkjm/html/modules.php?p=modload&name= News&file+article&sid=1. Diakses tanggal 16 Januari 2015.

Mu’tadin, Z. (2002). Kemandirian Sebagai Kebutuhan Psikologis Pada Remaja. http://www/e-psikologi.com/remaja.050602.htm [on-line] diakses tanggal 23 Desember 2014.

Widiyarso, J. (2008). Iklan Rokok Merajalela, Remaja Perokok.


(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada kehidupan remaja saat ini, merokok merupakan suatu pemandangan sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi perokok, namun di lain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi organ tubuh seperti pada organ jantung dengan penyakit yang ditimbulkan adalah penyakit jantung coroner dan arteriesklerosis. Pada organ paru-paru timbul penyakit seperti bronchitis, emfiisema, pneumonia dan kanker paru. Tak hanya itu, merokok juga dapat menyebabkan kanker pada laring, rongga mulut, esophagus, kandung kemih, kanker leher rahim, kerutan pada kulit yang terjadi lebih dini, perubahan warna kuning pada gigi dan jari, serta halitosis (Harlina dan Joewana, 2006; Wong, 2008). Dampak buruk tersebut ditimbulkan oleh berbagai macam zat yang terkandung dalam rokok seperti nicotine, tar, formaldehid, sianida, karbonmonoksida, benzene, methanol, arsenik dan masih banyak zat lain didalamnya (Junianto, 2013). Merokok merupakan salah satu fenomena pada remaja masa kini, saat ini sudah begitu meluas dan semakin meningkat dari tahun ke tahun disemua kalangan baik laki-laki atau perempuan. Kegiatan merokok juga sering dilakukan oleh remaja di hadapan orang lain, terutama dilakukan di depan kelompoknya karena mereka sangat tertarik kepada kelompok sebayanya (Setiyanto, 2013). Konsumsi rokok di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir meningkat sebesar 44,1% dan jumlah perokok mencapai 70% penduduk Indonesia (Salawati dan Amalia, 2010).

Hasil Riskesdas tahun 2013, perilaku merokok penduduk 15 tahun keatas masih belum terjadi penurunan dari 2007 ke 2013, cenderung meningkat dari 34,2


(22)

2

persen tahun 2007 menjadi 36,3 persen tahun 2013. Sedangkan rata-rata jumlah batang rokok yang dihisap adalah sekitar 12,3 batang, bervariasi dari yang terendah 10 batang di DI Yogyakarta dan tertinggi di Bangka Belitung (18,3 batang). Prevalensi merokok pada hampir semua negara berkembang lebih dari 50% terjadi pada laki-laki dewasa, sedangkan wanita perokok kurang dari 5%.

Perilaku merokok adalah kebiasaan yang membahayakan. Meskipun setiap orang mengetahui bahaya yang disebabkan oleh rokok, namun banyak remaja yang suka merokok. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok pada remaja adalah faktor psikologis, faktor biologis dan faktor lingkungan (Fikriyah dan Febrijanto, 2012). Time of smoking merupakan penggabungan antara berbagai istilah yang digunakan dalam keadaan seseorang dalam merokok seperti smoking intensity, smoking duration, cigarette per day (CPD) dan lain sebagainya. Time of smoking didefinisikan sebagai keadaan, tingkatan, intensitas, atau banyak sedikitnya seseorang dalam membakar tembakau dan menghisapnya. Keadaan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya teman, faktor kepribadian, pengaruh iklan, waktu dan kondisi lingkungan, jumlah kandungan nicotine yang dikonsumsi. Time of smoking dapat dikategorikan menjadi tiga tipe yaitu 1) time of smoking berat dengan rata-rata jumlah rokok yang dikonsumsi lebih dari 15 batang rokok dalam sehari, 2) time of smoking sedang dengan rata-rata jumlah rokok yang dikonsumsi 5-14 batang rokok dalam sehari, 3) time of smoking ringan dengan rata-rata jumlah rokok yang dikonsumsi 1-4 batang rokok dalam sehari (Gou dan Zhihong, 2015 ; Lindblad et al, 2005 ; Burns et al, 2000 ; Nasution, 2007 ; Putra, 2013).

Banyak metode yang telah dilakukan untuk mengontrol atau menurunkan time of smoking pada perokok aktif, beberapa metode tersebut antara lain hypnotherapy, akupuntur dan metode SEFT (Spiritual, Emotional Freedom Technique). Hypnotherapy


(23)

3

suatu teknik terapi pikiran dengan menggunakan hypnosis, teknik ini memiliki keuntungan yaitu tidak menggunakan obat ataupun ramuan dalam aplikasinya, tidak menggunakan pijatan, suntikan ataupun peralatan lain. Dalam hypnotherapy seseorang merasakan relaksasi tubuh disertai pikiran dan perhatian terfokus pada sugesti. Kekurangan metode ini adalah jarang digunakan pada usia-usia belia dikarenakan metode ini mengharuskan pasiennya memiliki daya interaksi yang cukup tinggi, sugesti dalam metode hypnotherapy akan cepat diterima apabila pasien memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi selain itu keberhasilan metode ini juga di tentukan dari kemampuan hypnotherapist dalam berkomunikasi. Metode selanjutnya yang telah digunakan dalam mengontrol dan menurunkan time of smoking adalah akupuntur, sebuah metode pengobatan tradisional Cina yang telah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu. Keuntungan metode akupuntur adalah tidak membutuhkan bahan kimia dalam aplikasinya, dilakukan sekitar 30 menit dengan frekuensi satu hingga dua kali seminggu. Metode akupuntur juga memiliki kerugian seperti timbulnya rasa nyeri akibat tusukan jarum akupuntur, keberhasilan dalam metode ini ditentukan dari hasil penjelasan pasien mengenai gejala emosional dan fisik. Metode selanjutnya adalah SEFT (Spiritual, Emotional Freedom Technique) merupakan titik penggabungan dari sistem energi (energy medicine) dan terapi spiritual dengan menggunakan metode tapping pada beberapa titik tertentu. SEFT bekerja dengan prinsip yang kurang lebih sama dengan akupuntur dan akupreasure bedanya dibandingkan dengan metode akupuntur dan akupreasure adalah teknik SEFT menggunakan unsur spiritual. Kelebihan metode ini adalah dapat dilakukan dengan jumlah peserta yang banyak mulai dari perseorangan, ratusan bahkan ribuan orang, cara yang digunakan lebih mudah, lebih cepat dan lebih sederhana karena SEFT hanya menggunakan ketukan ringan menggunakan dua ujung jari (tapping) dibagian tubuh tertentu. Kekurangan dalam


(24)

4

metode SEFT adalah pada saat tapping dilakukan ketukan secara berulang pada area tubuh tertentu sehingga tak jarang menimbulkan rasa sakit.

Metode lain yang dikembangkan dalam dunia kesehatan dalam menekan angka perokok adalah metode Nicotine Replacement Therapy dan Brainwashing Method. Nicotine Replacement Therapy yaitu upaya memberikan nicotine dengan cara bukan melalui rokok. Nicotine Replacement Therapy memiliki tiga mekanisme kerja utama yaitu mengurangi gejala putus nicotine, mengurangi efek gangguan nicotine dan memberikan efek yang sebelumnya didapat dari rokok. Nicotine Replacement Therapy memiliki enam jenis sediaan yaitu nicotinetransdermal, permen karet nicotine, lozenge, tablet sublingual, inhaler dan nasal spray. Metode Nicotine Replacement Therapy memiliki beberapa keuntungan dan kerugian dalam penggunaannya. Keuntungan metode ini antara lain, dapat diberikan setiap kali timbul rasa ingin merokok, Nicotine Replacement Therapy memiliki sediaan yang dapat di modifikasi yaitu nicotine gum yang dimodifikasi menjadi bubble gum peppermint dikarenakan memiliki sifat kerja yang sama seperti nicotine gum,batas usia minimal penggunaan Nicotine Replacement Therapy adalah 10-12 tahun, Nicotine Replacement Therapy dapat digunakan oleh pria maupun wanita terutama dalam bentuk sediaan yang telah dimodifikasi yaitu bubble gum peppermint (Hull, et al, 2010 ; Willis, et al, 2011). Kerugian dari metode ini yaitu Nicotine Replacement Therapy dalam bentuk sediaan bubble gum peppermint menimbulkan rasa pegal pada rahang karena proses mengunyah bubble gum peppermint, penggunaan dalam waktu yang lama dengan intensitas yang sering dapat menimbulkan kerusakan pada gigi, dalam penggunaannya yang terlalu cepat akan menimbulkan sensasi putus nicotine pada perokok aktif yang sedang menjalani terapi, sering disebut dengan withdrawal symptom seperti craving, negative moods, restlessness (Gayatri, dkk, 2012). Sedangkan Brainwashing Method merupakan sebuah metode manipulatif pembentukan ulang tata berfikir, perilaku dan


(25)

5

kepercayaan tertentu menjadi sebuah tata nilai baru, praktik ini biasanya merupakan hasil dari tindakan indoktrinasi yang juga dapat di aplikasikan dalam dunia keperawatan. Brainwashing Method dapatditerapkan dalam mempengaruhi konsep diri seseorang seperti pada pasien dengan gangguan identitas personal dimana pasien tidak dapat mengenali mana yang merupakan dirinya dan mana yang bukan. Keuntungan metode Brainwashing Method adalah mampu memberikan sugesti positif dengan merubah pola pikir seseorang kearah yang benar, brainwasher mendatangi langsung orang yang akan diberikan terapi sehingga hubungan saling percaya mampu terjalin, tidak menggunakan obat-obatan, tidak menimbulkan rasa sakit karena metode ini tidak menggunakan kontak fisik dalam penerapannya. Namun metode ini juga memiliki kekurangan yaitu teknik yang digunakan dalam metode ini banyak menggunakan istilah-istilah yang bersifat radikal, sehingga mendapatkan persepsi negatif bagi banyak orang, terdapat unsur paksaan dalam penyampaian sugesti yang diberikan namun tetap dalam indikasi positif (Carpenito, 2009; Taylor, 2004 ; Claproth, 2010). Dari sekian banyak metode yang telah dikembangkan dalam menekan tingkat time of smoking pada perokok aktif, peneliti tertarik menggunakan dua metode yang akan dibandingkan keefektifitasannya, metode tersebut yaitu Nicotine Replacement Therapy dan Brainwashing Method.

Pada penelitian yang sama yang telah dilakukan oleh Laily Nur Sa’diah (2007) disalah satu SMU di wilayah Malang mengemukakan bahwa perilaku merokok dapat menimbulkan kepercayaan diri pada siswa khususnya siswa laki-laki, perilaku merokok pada remaja yang masih berstatus siswa atau pelajar merupakan perilaku simbolisasi yaitu simbol kematangan dan daya tarik terhadap lawan jenis. Dari penelitian tersebut didapat data perilaku merokok yang terbagi dalam 3 golongan, yaitu 1) tergolong tinggi sebanyak 14,3%, 2) tergolong sedang sebanyak 65,7%, dan


(26)

6

3) tergolong rendah sebanyak 20%. Sedangkan kategori kepercayaan diri yang tinggi 12,8%, kepercayaan diri sedang 77,1% dan kepercayaan diri rendah 10%.

Dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di wilayah Dusun Montong Majalangu, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara pada tanggal 17 Oktober hingga tanggal 19 Oktober 2014 didapatkan luas wilayah Dusun Montong Majalangu adalah 1500 m2 dengan jumlah kepala keluarga 211 orang dan jumlah penduduk sebanyak 837 orang. Dusun Montong Majalangu memiliki persentase jumlah perokok cukup tinggi dibandingkan dusun lain yang ada di Kabupaten Lombok Utara yaitu sebanyak 509 orang (60,81 %). Dari 509 perokok aktif yang ada di Dusun Montong Majalangu, didapatkan jumlah perokok aktif usia 10-12 tahun sebanyak 8 orang (1,57%), usia 13-15 tahun sebanyak 89 orang (17,48%), usia 16-20 tahun sebanyak 126 orang (24,75 %), usia 21-40 tahun sebanyak 118 orang (23,18 %), usia 40-60 tahun sebanyak 83 (16,31 %), dan usia >60 tahun sebanyak 85 (16,69 %). Dari hasil yang telah didapatkan, presentase perokok aktif paling banyak ditemukan pada usia 16-20 tahun yang termasuk dalam usia remaja, yaitu sebanyak 126 orang (24,75%). Menurut hasil wawancara dengan beberapa orang tua remaja, mereka mengatakan bahwa anak mereka merokok secara diam-diam dan meminta uang dengan alasan membeli jajan, pulsa atau bahkan untuk mengerjakan tugas sekolah. Menurut perangkat Dusun Montong Majalangu Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara belum ada upaya yang dilakukan untuk mengontrol tingkat konsumsi rokok pada remaja terutama remaja usia sekolah sehingga jumlah remaja perokok aktif didusun tersebut terus meningkat, dengan peningkatan jumlah perokok pada remaja semakin pesat maka dapat dipastikan masa depan sebuah daerah tidak akan produktif. Sehingga peneliti ingin mengontrol tingkat time of smoking pada remaja


(27)

7

didusun tersebut agar jumlah perokok dikalangan remaja dapat dikontrol dari cakupan wilayah yang kecil yaitu tingkat Dusun.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Perbandingan Efektifitas Antara Brainwashing Method dan Nicotine Replacement Therapy Terhadap Tingkat Time of Smoking (Studi Pada Remaja Perokok Aktif Usia 16-20 tahun di Dusun Montong Majalangu Kabupaten Lombok Utara)”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Adakah perbandingan efektifitas antara Brainwashing Method dan Nicotine Replacement Therapy terhadap tingkat time of smoking (Studi padaRemaja Perokok Aktif Usia 16-20 tahun di Dusun Montong Majalangu Kabupaten Lombok Utara)?”

1.3 Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum

Untuk mengetahui perbandingan efektifitas antara Brainwashing Method dan Nicotine Replacement Therapy terhadap tingkat time of smoking pada remaja perokok aktifusia 16-20 tahun.

b. Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi tingkat time of smoking pada remaja perokok aktif usia 16-20 tahun sebelum dan sesudah dilakukan Brainwashing Method. 2. Mengidentifikasi tingkat time of smoking pada remaja perokok aktif usia

16-20 tahun sebelum dan sesudah dilakukan Nicotine Replacement Therapy.


(28)

8

3. Membandingkan perbedaan tingkat time of smoking antara Brainwashing Method dengan Nicotine Replacement Therapy pada remaja perokok aktif usia 16-20 tahun.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Pemerintah

Hasil penelitian ini dapat membantu pemerintah Kabupaten Lombok Utara dalam membuat dan menetapkan kebijakan program yang tepat dalam usaha mengurangi jumlah perokok terutama pada remaja di Kabupaten Lombok Utara.

2. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kesadaran bagi orang tua remaja perokok aktif di Kabupaten Lombok Utara bahkan Indonesia akan bahaya rokok dan dampaknya bagi kesehatan remaja dimasa yang akan datang.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan dalam memperluas wawasan tentang metode yang dapat digunakan untuk mengendalikan ketergantungan terhadap rokok khususnya Brainwashing Method dan Nicotine Replacement Therapy.

4. Bagi Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dalam upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan sehingga tim pemberi asuhan keperawatan dapat lebih memahami usia remaja sebagai usia yang sangat rentan terhadap perilaku menyimpang salah satunya sebagai perokok aktif. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan mampu membantu atau memberi


(29)

9

acuan bagi tenaga kesehatan (perangkat kesehatan desa) yang bersangkutan dalam menyusun program atau strategi, intervensi yang tepat dan efektif dalam usaha mengurangi jumlah remaja yang merokok.

1.5 Keaslian Penelitian

1. Coleman, Tim, at al. (2012). A Randomized Trial of Nicotine-Replacement Therapy Patches in Pregnancy. Penelitian ini dilakukan dengan merekrut peserta dari tujuh rumah sakit di Inggris dengan rentang usia 16 tahun hingga 50 tahun dan usia kehamilan 12 minggu hingga 24 minggu dengan intensitas time of smoking 5 atau lebih perhari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan study populasi dimana sample diambil secara acak kemudian dilakukan intervensi nicotine replacement therapy berupa patch nicotine aktif (15 mg selama 16 jam) atau patch placebo yang dilakukan selama 8 minggu. Indikasi keberhasilan dalam penelitian ini diukur dengan memantau kehamilan yang abnormal dan hasil konsepsi yang dilahirkan.

Perbedaan dengan signifikan terdapat dalam penelitian ini dengan yang akan dilakukan peneliti terletak pada intervensi Nicotine Replacement Therapy, dalam penelitian diatas dilakukan dengan menggunakan patch nicotine aktif sementara yang akan dilakukan oleh peneliti menggunakan -bubblegum mint. Perbedaan selanjutnya adalah pada lokasi, penelitian yang dilakakan oleh Coleman (2012) dilakukan di tujuh rumah sakit berbeda di Inggris denga jumlah total responden yaitu 1050 partisipan.

2. Milidou, Loanna, et al. (2012). Nicotine Replacement Therapy During Pregnancy and Infantile Colic in the Offspring. Metode yang digunakan dalam penelitian


(30)

10

ini menggunakan study population berdasarkan Danish National Birth Cohort (DNBC), dilakukan dengan wawancara pada ibu (dari kehamilan hingga 6 bulan pasca-persalinan). Sedangkan intervensi Nicotine Replacement Therapy yang digunakan adalah nicotine gum, patch nicotine, nicotine spray yang dilakukan selama kehamilan.

Perbedaan penelitian Malidou (2011) dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini adalah pada penggunaan elemen Nicotine Replacement Therapy, pada penelitian saat ini hanya menggunakan intervensi Nicotine Replacement Therapy berupa modifikasi nicotinegum menjadi bubblegum mint. Sementara pada metode penelitian yang digunakan sama yaitu menggunakan study population.

3. MacLaughlan, David S, et al. (2013). Randomised Controlled Trial Comparing Hypnotherapy Versus Gabapentin For The Treatment of Hot Flashes In Breast Cancer Survivors: A Pilot Study. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah prospective randomized trial dan jumlah responden adalah 15 wanita dengan riwayat pribadi kanker payudara atau dengan resiko tinggi mengalami kanker payudara yang melaporkan setidaknya sekali hot flash setiap hari. Penelitian ini bertempat di pusat perawatan payudara dari pusat perawatan tersier. Intervensi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Gabapentin 900 mg sehari dalam tiga bagian dosis yang dibandingkan dengan Hypnotherapy Meethod dan dilakukan selama 8 minggu. Hasil dari kedua intervensi tersebut berhasil dalam mengontrol keadaan hot flash.

Perbedaan jurnal penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti terletak pada intervensi yang diberikan yaitu pada intervensi


(31)

11

hypnotherapy, sementara intervensi yang akan dilakukan oleh peneliti saat ini menggunakan intervensi yang merupakan element dari hypnotherapy yaitu Brainwashing Method. Jika dalam penelitian diatas hypnotherapy dilakukan sesuai standart sedangkan peneliti saat ini menggunakan brainwashing method yang di modifikasi dengan praktik keperawatan yaitu komunikasi terapeutik.

4. Rutten, Juliette, et al. (2012). Gut-Directed Hypnotherapy For Functional Abdominal Pain or Irritable Bowel Syndrome In Children: A Systematic Review. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah randomised controlled trials (RCT) yang di lakukan pada anak-anak dengan Functional Abdominal Pain atau Irritable Bowel Syndrome.

Perbandingan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini adalah pada metode hypnosis yang dilakukan, penelitian yang dilakukan saat ini menggunakan metode brainwashing dimana metode ini merupakan salah satu elemen fokus pada hypnosis.

5. Kennaway, James, et al. (2006). Musical Hypnosis: Sound and Selfhood from Mesmerism to Brainwashing. Jurnal ini membahas mengenai pengaruh musik terhadap pengaruh perubahan dari mesmerism method ke brainwashing method yang dilakukan pada seseorang yang memiliki intensitas terhadap anxiety yang tinggi.

Perbandingan dengan penelitian yang dilakukan saat ini adalah terletak pada metode yang digunakan, jika pada jurnal tersebut lebih terfokus pada pengaruh musik terhadap metode peralihan dari mesmerism method ke brainwashing method pada orang dengan tingkat anxiety yang cukup tinggi.


(1)

3) tergolong rendah sebanyak 20%. Sedangkan kategori kepercayaan diri yang tinggi 12,8%, kepercayaan diri sedang 77,1% dan kepercayaan diri rendah 10%.

Dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di wilayah Dusun Montong Majalangu, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara pada tanggal 17 Oktober hingga tanggal 19 Oktober 2014 didapatkan luas wilayah Dusun Montong Majalangu adalah 1500 m2 dengan jumlah kepala keluarga 211 orang dan jumlah penduduk sebanyak 837 orang. Dusun Montong Majalangu memiliki persentase jumlah perokok cukup tinggi dibandingkan dusun lain yang ada di Kabupaten Lombok Utara yaitu sebanyak 509 orang (60,81 %). Dari 509 perokok aktif yang ada di Dusun Montong Majalangu, didapatkan jumlah perokok aktif usia 10-12 tahun sebanyak 8 orang (1,57%), usia 13-15 tahun sebanyak 89 orang (17,48%), usia 16-20 tahun sebanyak 126 orang (24,75 %), usia 21-40 tahun sebanyak 118 orang (23,18 %), usia 40-60 tahun sebanyak 83 (16,31 %), dan usia >60 tahun sebanyak 85 (16,69 %). Dari hasil yang telah didapatkan, presentase perokok aktif paling banyak ditemukan pada usia 16-20 tahun yang termasuk dalam usia remaja, yaitu sebanyak 126 orang (24,75%). Menurut hasil wawancara dengan beberapa orang tua remaja, mereka mengatakan bahwa anak mereka merokok secara diam-diam dan meminta uang dengan alasan membeli jajan, pulsa atau bahkan untuk mengerjakan tugas sekolah. Menurut perangkat Dusun Montong Majalangu Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara belum ada upaya yang dilakukan untuk mengontrol tingkat konsumsi rokok pada remaja terutama remaja usia sekolah sehingga jumlah remaja perokok aktif didusun tersebut terus meningkat, dengan peningkatan jumlah perokok pada remaja semakin pesat maka dapat dipastikan masa depan sebuah daerah tidak akan produktif. Sehingga peneliti ingin mengontrol tingkat time of smoking pada remaja


(2)

didusun tersebut agar jumlah perokok dikalangan remaja dapat dikontrol dari cakupan wilayah yang kecil yaitu tingkat Dusun.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Perbandingan Efektifitas Antara Brainwashing Method dan

Nicotine Replacement Therapy Terhadap Tingkat Time of Smoking (Studi Pada Remaja Perokok Aktif Usia 16-20 tahun di Dusun Montong Majalangu Kabupaten Lombok Utara)”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Adakah perbandingan efektifitas antara Brainwashing Method dan Nicotine Replacement Therapy terhadap tingkat time of smoking (Studi padaRemaja Perokok Aktif Usia 16-20 tahun di Dusun Montong Majalangu Kabupaten Lombok Utara)?”

1.3 Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Untuk mengetahui perbandingan efektifitas antara Brainwashing Method dan Nicotine Replacement Therapy terhadap tingkat time of smoking pada remaja perokok aktifusia 16-20 tahun.

b. Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi tingkat time of smoking pada remaja perokok aktif usia 16-20 tahun sebelum dan sesudah dilakukan Brainwashing Method. 2. Mengidentifikasi tingkat time of smoking pada remaja perokok aktif usia

16-20 tahun sebelum dan sesudah dilakukan Nicotine Replacement Therapy.


(3)

3. Membandingkan perbedaan tingkat time of smoking antara Brainwashing Method dengan Nicotine Replacement Therapy pada remaja perokok aktif usia 16-20 tahun.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Pemerintah

Hasil penelitian ini dapat membantu pemerintah Kabupaten Lombok Utara dalam membuat dan menetapkan kebijakan program yang tepat dalam usaha mengurangi jumlah perokok terutama pada remaja di Kabupaten Lombok Utara.

2. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kesadaran bagi orang tua remaja perokok aktif di Kabupaten Lombok Utara bahkan Indonesia akan bahaya rokok dan dampaknya bagi kesehatan remaja dimasa yang akan datang.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan dalam memperluas wawasan tentang metode yang dapat digunakan untuk mengendalikan ketergantungan terhadap rokok khususnya Brainwashing Method dan Nicotine Replacement Therapy.

4. Bagi Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dalam upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan sehingga tim pemberi asuhan keperawatan dapat lebih memahami usia remaja sebagai usia yang sangat rentan terhadap perilaku menyimpang salah satunya sebagai perokok aktif. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan mampu membantu atau memberi


(4)

acuan bagi tenaga kesehatan (perangkat kesehatan desa) yang bersangkutan dalam menyusun program atau strategi, intervensi yang tepat dan efektif dalam usaha mengurangi jumlah remaja yang merokok.

1.5 Keaslian Penelitian

1. Coleman, Tim, at al. (2012). A Randomized Trial of Nicotine-Replacement Therapy Patches in Pregnancy. Penelitian ini dilakukan dengan merekrut peserta dari tujuh rumah sakit di Inggris dengan rentang usia 16 tahun hingga 50 tahun dan usia kehamilan 12 minggu hingga 24 minggu dengan intensitas time of smoking 5 atau lebih perhari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan study populasi dimana sample diambil secara acak kemudian dilakukan intervensi nicotine replacement therapy berupa patch nicotine aktif (15 mg selama 16 jam) atau patch placebo yang dilakukan selama 8 minggu. Indikasi keberhasilan dalam penelitian ini diukur dengan memantau kehamilan yang abnormal dan hasil konsepsi yang dilahirkan.

Perbedaan dengan signifikan terdapat dalam penelitian ini dengan yang akan dilakukan peneliti terletak pada intervensi Nicotine Replacement Therapy, dalam penelitian diatas dilakukan dengan menggunakan patch nicotine aktif sementara yang akan dilakukan oleh peneliti menggunakan -bubblegum mint. Perbedaan selanjutnya adalah pada lokasi, penelitian yang dilakakan oleh Coleman (2012) dilakukan di tujuh rumah sakit berbeda di Inggris denga jumlah total responden yaitu 1050 partisipan.

2. Milidou, Loanna, et al. (2012). Nicotine Replacement Therapy During Pregnancy and Infantile Colic in the Offspring. Metode yang digunakan dalam penelitian


(5)

ini menggunakan study population berdasarkan Danish National Birth Cohort (DNBC), dilakukan dengan wawancara pada ibu (dari kehamilan hingga 6 bulan pasca-persalinan). Sedangkan intervensi Nicotine Replacement Therapy yang digunakan adalah nicotine gum, patch nicotine, nicotine spray yang dilakukan selama kehamilan.

Perbedaan penelitian Malidou (2011) dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini adalah pada penggunaan elemen Nicotine Replacement Therapy, pada penelitian saat ini hanya menggunakan intervensi Nicotine Replacement Therapy berupa modifikasi nicotinegum menjadi bubblegum mint. Sementara pada metode penelitian yang digunakan sama yaitu menggunakan study population.

3. MacLaughlan, David S, et al. (2013). Randomised Controlled Trial Comparing Hypnotherapy Versus Gabapentin For The Treatment of Hot Flashes In Breast Cancer Survivors: A Pilot Study. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah prospective randomized trial dan jumlah responden adalah 15 wanita dengan riwayat pribadi kanker payudara atau dengan resiko tinggi mengalami kanker payudara yang melaporkan setidaknya sekali hot flash setiap hari. Penelitian ini bertempat di pusat perawatan payudara dari pusat perawatan tersier. Intervensi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Gabapentin 900 mg sehari dalam tiga bagian dosis yang dibandingkan dengan Hypnotherapy Meethod dan dilakukan selama 8 minggu. Hasil dari kedua intervensi tersebut berhasil dalam mengontrol keadaan hot flash.

Perbedaan jurnal penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti terletak pada intervensi yang diberikan yaitu pada intervensi


(6)

hypnotherapy, sementara intervensi yang akan dilakukan oleh peneliti saat ini menggunakan intervensi yang merupakan element dari hypnotherapy yaitu Brainwashing Method. Jika dalam penelitian diatas hypnotherapy dilakukan sesuai standart sedangkan peneliti saat ini menggunakan brainwashing method yang di modifikasi dengan praktik keperawatan yaitu komunikasi terapeutik.

4. Rutten, Juliette, et al. (2012). Gut-Directed Hypnotherapy For Functional Abdominal Pain or Irritable Bowel Syndrome In Children: A Systematic Review. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah randomised controlled trials (RCT) yang di lakukan pada anak-anak dengan Functional Abdominal Pain atau Irritable Bowel Syndrome.

Perbandingan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini adalah pada metode hypnosis yang dilakukan, penelitian yang dilakukan saat ini menggunakan metode brainwashing dimana metode ini merupakan salah satu elemen fokus pada hypnosis.

5. Kennaway, James, et al. (2006). Musical Hypnosis: Sound and Selfhood from Mesmerism to Brainwashing. Jurnal ini membahas mengenai pengaruh musik terhadap pengaruh perubahan dari mesmerism method ke brainwashing method yang dilakukan pada seseorang yang memiliki intensitas terhadap anxiety yang tinggi.

Perbandingan dengan penelitian yang dilakukan saat ini adalah terletak pada metode yang digunakan, jika pada jurnal tersebut lebih terfokus pada pengaruh musik terhadap metode peralihan dari mesmerism method ke brainwashing method pada orang dengan tingkat anxiety yang cukup tinggi.