14
2. Lingkungan Belajar
2.1 Pengertian Lingkungan Belajar
Lingkungan menurut Webster’s New Collegiate Dictionary diterangkan sebagai “the aggregate of all the external conditions and
influences affecting the life and development of an organism atau diartikan sebagai kumpulan segala kondisi dan pengaruh dari luar
terhadap kehidupan dan perkembangan suatu organisme” dalam Hadikusumo, 1996:74.
Lingkungan belajar oleh para ahli sering disebut sebagai lingkungan pendidikan. Lingkungan pendidikan adalah segala kondisi
dan pengaruh dari luar terhadap kegiatan pendidikan Hadikusumo, 1996:74. Sedangkan lingkungan pendidikan menurut Tirtarahardja
dan La Sulo 1994:168 adalah latar tempat berlangsungnya pendidikan. Berdasarkan pengertian dari definisi-definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud lingkungan belajar adalah tempat berlangsungnya kegiatan belajar yang mendapatkan pengaruh dari luar
terhadap keberlangsungan kegiatan tersebut.
2.2. Macam-Macam Lingkungan Belajar Menurut Ki Hajar Dewantara, lingkungan pendidikan mencakup
: 1 lingkungan keluarga, 2 lingkungan sekolah, dan 3 lingkungan masyarakat Munib, 2004:76. Ketiga lingkungan itu sering disebut
sebagai tripusat pendidikan yang akan mempengaruhi manusia secara bervariasi. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:
2.2.1. Lingkungan Keluarga
a. Pengertian Lingkungan Keluarga
Untuk mengadakan pembahasan lebih lanjut tentang sumbangan dan peranan keluarga dalam mempengaruhi proses
belajar dan perkembangan anak, maka perlu dikaji pengertian lingkungan keluarga. Pengertian lingkungan keluarga berasal
dari kata lingkungan dan keluarga. Menurut Webster’s New Collegiate Dictionary dalam
Hadikusumo, 1996:74 pengertian lingkungan adalah kumpulan segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kehidupan dan
perkembangan suatu organisme. Sedangkan pengertian keluarga menurut Tirtarahardja dan La Sulo 1994:173 adalah
pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan semenda hubungan menurut garis ibu dan
sedarah. Keluarga itu dapat berbentuk keluarga inti nucleus family: ayah, ibu dan anak, ataupun keluarga yang diperluas
disamping inti, ada orang lain: kakeknenek, adikipar, pembantu, dll.
Dari pengertian lingkungan dan keluarga di atas, maka dapat disimpulkan pengertian ligkungan keluarga adalah segala
15
kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kehidupan dan perkembangan anggota keluarga.
b. Faktor-Faktor Keluarga
Menurut Slameto 2003:60-64, siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua
mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar
belakang kebudayaan. Agar lebih jelas berikut akan penulis berikan sedikit uraian
mengenai faktor-faktor keluarga yang mempengaruhi siswa belajar tersebut:
1 Cara Orang Tua Mendidik
Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Orang tua yang kurangtidak
memperhatikan pendidikan anaknya dapat menyebabkan anak tidakkurang berhasil dalam belajarnya. Mendidik
dengan cara memanjakan adalah cara mendidik yang tidak baik, karena anak akan berbuat seenaknya saja, Begitu
pula mendidik anak dengan cara memperlakukannya terlalu keras adalah cara mendidik yang juga salah.
2 Relasi Antar anggota Keluarga
Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan
saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lain pun turut mempengaruhi belajar anak. Demi kelancaran belajar
serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga anak tersebut.
3 Suasana Rumah
Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian- kajadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana
anak berada dan belajar. Suasana rumah yang gaduhramai dan semrawut tidak akan memberi ketenangan kepada
anak yang belajar. Selanjutnya agar anak dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan suasana rumah yang
tenang dan tenteram.
4 Keadaan Ekonomi Keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar membutuhkan
fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi,
16
penerangan, alat tulis, buku, dll. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keliarga mempunyai cukup uang. Jika
anak hidup dalam keluarga yang miskin bahkan harus bekerja untuk membantu orang tuanya, akan dapat
mengganggu belajarnya. Sebaliknya keluarga yang kaya, orang tua sering mempunyai kecenderungan untuk
memanjakan anak, anak hanya bersenang-senang akibatnya kurang dapat memusatkan perhatiannya kepada
belajar.
5 Pengertian Orang Tua
Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-
tugas di rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan
mendorongnya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah.
6 Latar Belakang Kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada
anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.
c. Fungsi Keluarga
Menurut Oqbum fungsi keluarga itu adalah sebagai fungsi kasih sayang, ekonomi, pendidikan, perlindungan penjagaan,
rekreasi, status keluarga dan agama Abu Ahmadi, 1991:108. Sedangkan menurut Bierstadt Abu Ahmadi, 1991:109
keluarga berfungsi sebagai: 1
Menggantikan keluarga 2
Bersifat membantu 3
Mengatur dan menguasai impuls-impuls dorongan sexuil 4
Menggerakkan nilai-nilai kebudayaan 5
Menunjukkan status Sementara itu Abu Ahmadi 1991:110 sendiri menyebutkan
fungsi keluarga adalah memelihara, merawat, dan melindungi anak dalam rangka sosialisasinya agar mereka mampu
mengendalikan diri dan berjiwa sosial.
17
2.2.2. Lingkungan Sekolah