penjagaan keamanan dapat efektif jika individu mengerti dan menerima bahaya secara akurat.
3. Management pengaturan Ketika individu mengenali bahaya pada lingkungan klien akan melakukan tindakan pencegahan agar bahaya tidak
terjadi dan itulah praktek keamanan. Pencegahan adalah karakteristik mayor dari keamanan.
2.4 Mikrokontroler ATMEGA16A ATMEGA16A
merupakan mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel keluarga AVR. AVR mempunyai 32 register general-purpose, timercounter
dengan metode compare, interrupt eksternal dan internal, serial UART, progammable Watchdog Timer, ADC dan PWM internal.
Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMEGA16A dan Konfigurasi PINnya.
Beberapa keistimewaan AVR ATMEGA16A : 1 Saluran InputOutput IO ada 32 buah, yaitu PORTA, PORTB, PORTC,
PORTD. 2 ADC Analog to Digital Converter 10 bit sebanyak 8 channel pada
PORTA. 3 2 buah timercounter 8-bit dan 1 buah timercounter 16-bit dengan
prescalers dan kemampuan pembanding. 4 Watchdog timer dengan osilator internal.
5 Tegangan operasi 2,75 - 5,5 V pada ATMEGA16L dan 4,5 - 5,5 V pada ATMEGA16A.
6 EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi. 7 Antarmuka komparator analog.
8 4 channel PWM. 9 kecepatan nilai speed grades 0 - 8 MHz untuk ATMEGA16L dan 0 - 16
MHz untuk ATMEGA16A. 10 Untuk pemrogaman dalam mikrokontroler ATMEGA16A bisa
menggunakan perangkat lunak CodeVisionAVR. Software ini menggunakan bahasa C.
2.5 Passive Infrared Receiver PIR
Passive Infrared Receiver PIR merupakan sebuah sensor berbasiskan infrared. Akan tetapi, tidak seperti sensor infrared kebanyakan yang terdiri dari
IR LED dan fototransistor. PIR tidak memancarkan apapun seperti IR LED.
Sesuai dengan namanya Passive, sensor ini hanya merespon energi dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki oleh setiap objek yang terdeteksi olehnya.
Objek yang bisa dideteksi oleh sensor ini biasanya adalah tubuh manusia. Bagian-bagian dari PIR dengan perannya masing-masing, yaitu Fresnel Lens,
IR Filter, Pyroelectric sensor,amplifier, dan comparator.
Gambar 2.2 Blok Diagram Passive Infra Red PIR
Gambar 2.3 Bentuk Fisik Passive Infra Red PIR
Sensor PIR ini bekerja dengan menangkap energi panas yang dihasilkan dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki setiap benda
dengan suhu benda di atas nol mutlak. Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat celcius, yang merupakan suhu panas yang
khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh
Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectric sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium
nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus listrik. Arus listrik bisa dihasilkan karena pancaran sinar inframerah pasif ini membawa energi panas.
Prosesnya hampir sama seperti arus listrik yang terbentuk ketika sinar matahari mengenai solar cell.
2.6 Buzzer