UJI EFEKTIVITAS BENZALKONIUM KLORIDA KONSENTRASI 0,025% b/v DENGAN pH 4 (Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas aeruginosa)

SKRIPSI
NADIA AYU ARDIANESHA
UJI EFEKTIVITAS BENZALKONIUM KLORIDA
KONSENTRASI 0,025% b/v DENGAN pH 4
(Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas aeruginosa)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016

Lembar Pengesahan

ii

Lembar Pengujian

iii

KATA PENGANTAR


Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan anugerah dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ UJI
EFEKTIVITAS BENZALKONIUM KLORIDA KONSENTRASI 0,025%
b/v DENGAN pH 4 (Terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa)” untuk
memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program
Sarjana Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Dengan selesainya skripsi ini, penulis berterima kasih kepada :
1. Drs. Sugiyartono, MS, selaku pembimbing pertama dan Arina Swastika
M., S.Farm., Apt, selaku pembimbing kedua dan dosen wali yang telah
begitu sabar dan tulus memberikan bimbingan hingga naskah skipsi ini
bisa terselesaikan dengan baik.
2. Drs. H. Achmad Inoni, Apt dan Dian Ermawati, M.Farm., Apt, selaku Tim
Penguji yang memberikan saran, masukan dan kritik yang telah
membangun terhadap skripsi yang telah penulis kerjakan.
3. Yoyok Bekti P, M.Kep, Sp.Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Nailis Syifa’ S.Farm., Apt., MSc. selaku Ketua Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Seluruh Dosen dan staf Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas

Muhammadiyah

Malang

yang

telah

mendidik

dan

mengajarkan ilmu yang berharga selama penulis mengikuti program
sarjana.
6. Laboran Laboratorium Teknologi Sediaan Steril dan Laboratorium
Biomedik: Mbak Susi, Mas Ferdi, Mas Dani, Mb Fat dan Pak Joko yang
selalu membantu penulis dengan sabar.
7. Papa saya Shodikin Kasrik dan Mama Ratika Sustiyani terima kasih sudah

menjadi orang tua terbaik yang selalu memberikan motivasi yang luar
biasa, semangat, dukungan dan doa yang tulus.

iv

8. Kakak-kakakku tersayang Yanuar, Daniel, Ardiaz, Devia, Denok
terimakasih banyak atas doa dan dukungannya selama ini.
9. Asharul Fahrizi terimakasih sudah menemani dan memberikan semangat
penulis selama mengerjakan skripsi ini.
10. Teman-teman skripsi steril Nada, Nabila, Atikah, Athirah, Niken, Agung,
Yuda terima kasih buat kalian semua atas kebersamaan dan kerjasamanya
sampai skripsi ini terselesaikan, senang bisa dengan kalian.
11. Sahabat-sahabatku Nada, Ivone, Nina, Pipit, Ana, Ikhsan, Weni, Fizah,
Novi Fachrunnisa, Brawijaya, Bima. Terima kasih sudah banyak
memberikan semangat, dukungan, dan meluangkan waktu untuk mengisi
kenangan dengan berbagai cerita suka duka, dan canda tawa.
12. Teman main, teman berbagi cerita penulis Hasna, Tanti, Ica, Aldi, Fuzan.
Terima kasih atas canda tawa dan kebersamaannya.
13. Muhammad Riduan terimakasih telah meluangkan waktunya dan selalu
sabar menemani tim skripsi steril bimbingan.

14. Skripsi Steril 2011, terimakasih telah membantu dan memberikan
semangat dengan tulus dalam mengerjakan skripsi ini.
15. Teman-teman Farmasi UMM angkatan 2012, terimakasih telah menjadi
bagian dari perjalanan penulis selama menempuh program sarjana ini.
16. Teman-teman HIMFA UMM “Paracelcus”, terimakasih telah mengajarkan
arti kekeluargaan, tanggung jawab, dan kepedulian.
17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
memberikan bantuan, dukungan serta doa sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik
yang membangun. Semoga skripsi yang penulis buat dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan kita semua. Amin. Terimakasih.

v

RINGKASAN
Sediaan steril merupakan salah satu bentuk sediaan farmasi yang banyak
digunakan. Sediaan seperti ini harus bebas dari kontaminasi mikroba dan dari
bahan – bahan toksis lainnya, serta harus memiliki tingkat kemurnian yang tinggi.

Pengawet adalah zat yang digunakan dalam suatu sediaan untuk mencegah
kerusakan, membunuh dan juga menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
Pengawet ditambahkan pada produksi sediaan nonsteril seperti sediaan oral, krim,
gel dan juga sediaan steril sepeti tetes mata dan injeksi. Salah satu bakteri yang
sering mengkontaminasi sediaan steril khususnya sediaan multiple dose adalah
Pseudomonas aeruginosa. Sehingga, perlu ditambahkan pengawet untuk
menjamin konsumen dapat memperoleh obat yang memenuhi persyaratan/kondisi
memuaskan, baik selama penyimpanan maupun penggunaan.
Pengawet yang sering digunakan pada sediaan adalah benzalkonium
klorida karena memiliki rentang pH yang luas, spektrum luas, toksisitas rendah
dan relatif stabil. Benzalkonium klorida memiliki rentang konsentrasi yaitu
0,01%-0,02%. Tetapi dalam rentang konsentrasi tersebut benzalkonium klorida
tidak efektif terhadap beberapa bakteri, salah satunya adalah Pseudomonas
aeruginosa. Sehingga, perlu dilakukan peningkatan konsentrasi dan modifikasi
pH agar dapat menghambat aktivitas bakteri Pseudomonas aeruginosa.
Pada penelitian ini dilakukan pengujian tentang efektivitas pengawet
benzalkonium klorida konsentrasi 0,025% dengan pH 4 (terhadap aktivitas bakteri
Pseudomonas aeruginosa). Prosedur yang dilakukan pada penelitian ini adalah
identifikasi bahan dan bakteri dengan menggunakan sertifikat analisis, sterilisasi
alat dan bahan yang akan digunakan, sterilisasi ruang, kontrol ruangan LAFC

(Laminar Air Flow Cabinet), pembuatan sediaan pengawet, pembuatan media uji
kontrol positif dan kontrol negatif, uji inaktivasi, uji sterilitas dan yang terakhir
adalah uji efektivitas pengawet benzalkonium klorida konsentrasi 0,025% b/v
dengan pH 4.
Pada uji efektivitas terlebih dahulu membuat suspensi bakteri dengan cara
swab biakan koloni bakteri menggunakan ose lalu encerkan dengan larutan NaCl
0,9% steril. Encerkan suspensi tersebut hingga kekeruhan sesuai dengan standar
McFarland yang artinya dalam suspensi tersebut jumlah mikroba adalah 10 8
cfu/ml. Kemudian ambil 0,050 ml atau 50 µL suspensi mikroba tersebut lalu
inokulasikan ke dalam sediaan. Sediaan yang telah diinokulasikan disimpan pada
suhu ruang yaitu 20-25ºC. Pada hari ke- 0, 7, 14, 21 dan 28 diambil 1 µL dengan
menggunakan ose spreader dan diratakan ke media agar. Kemudian media agar
diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24-48 jam. Kemudian hitung penurunan jumlah
bakterinya, dimana perhitungan jumlah koloni mempunyai syarat yaitu 30-300
koloni dengan tujuan agar mudah dihitung dan tentukan penurunan jumlah
mikroba tersebut selama 28 hari pengujian. Sediaan yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 3 vial sediaan dengan perlakuan yang sama. Jika media
pada hari ke-7 mengalami penurunan jumlah mikroba maka benzalkonium klorida
memenuhi syarat uji efektivitas.


vi

Dari hasil penelitian uji efektivitas benzalkonium klorida konsentrasi
0,025% b/v dengan pH 4 terhadap aktivitas bakteri Pseudomonas aeruginosa
menunjukkan adanya penurunan jumlah bakteri mulai hari ke-0 sampai hari ke28. Persentase penurunan jumlah mikroba yaitu 100 %. Jika dalam perhitungan
logaritma, terjadi penurunan bakteri sebanyak 5,60 log. Sehingga, dapat
disimpulkan bahwa benzalkonium klorida konsentrasi 0,025% dengan pH 4
efektif digunakan sebagai pengawet pada sediaan farmasi untuk menghambat
aktivitas bakteri Pseudomonas aeruginosa.

vii

DAFTAR ISI
SKRIPSI ................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
LEMBAR PENGUJIAN ........................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
RINGKASAN ........................................................ Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ............................................................. Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ........................................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR SINGKATAN ....................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL ..................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang .......................................... Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah ......................................Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan Penelitian .......................................Error! Bookmark not defined.
1.4 Manfaat Penelitian .....................................Error! Bookmark not defined.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................ Error! Bookmark not defined.
2.1 Tinjauan Tentang Pengawet .......................Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Definisi Pengawet ...........................Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Mekanisme Kerja Pengawet............Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Mekanisme Pembunuhan MikroorganismeError! Bookmark not defined.
2.1.4 Kategori Pengawet ..........................Error! Bookmark not defined.
2.1.5 Pemilihan Pengawet ........................Error! Bookmark not defined.
2.2 Tinjauan Tentang Benzalkonium Klorida ..Error! Bookmark not defined.
2.2.1 Sifat Fisika Kimia ...........................Error! Bookmark not defined.
2.2.2 Aktivitas Benzalkonium Klorida ....Error! Bookmark not defined.
2.3 Tinjauan Tentang pH .................................Error! Bookmark not defined.

2.3.1 Tinjauan Tentang Hubungan pH dengan BakteriError! Bookmark not defined.

2.3.2 Tinjauan Tentang Hubungan pH dengan Benzalkonium KloridaError! Bookmark no
2.4 Tinjauan Tentang Mikrobiologi .................Error! Bookmark not defined.

xi

2.4.1 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan MikroorganismeError! Bookmark not def
2.4.2 Sumber-Sumber Kontaminasi MikroorganismeError! Bookmark not defined.
2.5 Tinjauan Bakteri ..........................................Error! Bookmark not defined.
2.5.1 Tinjauan Bakteri Pseudomonas aeruginosaError! Bookmark not defined.
2.5.2 Morfologi ........................................Error! Bookmark not defined.
2.5.3 Sifat Biakan .....................................Error! Bookmark not defined.
2.5.4 Struktur Antigen ..............................Error! Bookmark not defined.
2.6 Tinjauan tentang Dapar ..............................Error! Bookmark not defined.
2.6.2 Tinjauan Tentang Dapar Asetat ......Error! Bookmark not defined.
2.7 Tinjauan Tentang Sterilisasi.......................Error! Bookmark not defined.
2.7.1 Pengertian Sterilisasi .......................Error! Bookmark not defined.
2.7.2 Tujuan Sterilisasi ............................Error! Bookmark not defined.
2.7.3 Metode Sterilisasi............................Error! Bookmark not defined.

2.7.4 Macam-Macam Sterilisasi...............Error! Bookmark not defined.
2.7.5 Tinjauan Tekhnik Aseptik ...............Error! Bookmark not defined.
2.8 Tinjauan Uji Sterilitas ..................................Error! Bookmark not defined.
2.8.1 Media Untuk Uji Sterilisasi ............Error! Bookmark not defined.
2.8.2 Metode Uji Sterilisasi .....................Error! Bookmark not defined.
2.8.3 Prosedur Umum Pelaksanaan Uji SterilitasError! Bookmark not defined.
2.8.4 Kontrol dalam Uji Sterilitas ............Error! Bookmark not defined.
2.8.5 Penafsiran Hasil Uji Sterilitas .........Error! Bookmark not defined.
2.9 Tinjauan Uji Efektivitas Pengawet ............Error! Bookmark not defined.
2.9.1 Kategori Produk ..............................Error! Bookmark not defined.
2.9.2 Uji Organisme .................................Error! Bookmark not defined.
2.9.3 Media ..............................................Error! Bookmark not defined.
2.9.4 Persiapan Inokulum ........................Error! Bookmark not defined.
2.9.5 Prosedur ..........................................Error! Bookmark not defined.
2.9.6 Prosedur ..........................................Error! Bookmark not defined.
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ................ Error! Bookmark not defined.
3.1 Uraian Kerangka Konseptual .....................Error! Bookmark not defined.

3.2 Kerangka Konseptual Uji Efektivitas Benzalkonium KloridaError! Bookmark not defined.
BAB IV METODE PENELITIAN ........................ Error! Bookmark not defined.


xii

4.1 Desain Penelitian .......................................Error! Bookmark not defined.
4.2 Lokasi Penelitian ........................................Error! Bookmark not defined.
4.3 Waktu Penelitian ........................................Error! Bookmark not defined.
4.4 Sterilisasi Ruangan .....................................Error! Bookmark not defined.
4.5 Sterilisasi Alat ............................................Error! Bookmark not defined.
4.5.1 Bahan dan Alat ................................Error! Bookmark not defined.
4.5.2 Prosedur Sterilisasi Alat ..................Error! Bookmark not defined.
4.6 Preparasi Sediaan .......................................Error! Bookmark not defined.
4.6.1 Formulasi ........................................Error! Bookmark not defined.
4.6.2 Langkah Kerja .................................Error! Bookmark not defined.
4.7 Uji Inaktivasi Pengawet .............................Error! Bookmark not defined.
4.7.1 Penyiapan Unit Laminar Air Flow Cabinet dan Memasukkan
Semua Bahan dan Alat ....................Error! Bookmark not defined.
4.7.2 Kontrol Lingkungan di luar dan di dalam Laminar Air Flow
Cabinet (LAFC) ..............................Error! Bookmark not defined.
4.7.3 Kontrol Lingkungan Suhu dan Kelembapan di luar Laminar Air
Flow Cabinet (Lingkungan Penyimpanan Sampel)Error! Bookmark not defined.
4.7.4 Penyiapan Media .............................Error! Bookmark not defined.
4.8 Uji Sterilitas ...............................................Error! Bookmark not defined.
4.9 Uji Efektivitas Pengawet ............................Error! Bookmark not defined.
4.9.1 Kontrol Lingkungan di luar dan di dalam Laminar Air Flow
Cabinet (LAFC) ..............................Error! Bookmark not defined.
4.9.2 Kontrol Lingkungan Suhu dan Kelembapan di luar Laminar Air
Flow Cabinet (Lingkungan Penyimpanan Sampel)Error! Bookmark not defined.
4.9.3 Penyiapan Media .............................Error! Bookmark not defined.
4.9.4 Pembuatan Suspensi Mikroba Uji ...Error! Bookmark not defined.
4.9.5 Tahapan Kerja .................................Error! Bookmark not defined.
4.9.6 Penanaman Sampel .........................Error! Bookmark not defined.
4.9.7 Perhitungan Jumlah Mikroba ..........Error! Bookmark not defined.
4.9.8 Pengamatan dan Penafsiran Sampel UjiError! Bookmark not defined.
4.10 Kerangka Operasional ................................Error! Bookmark not defined.
BAB V HASIL PENELITIAN............................... Error! Bookmark not defined.

xiii

5.1 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Pada Laminar Air Flow Cabinet (LAFC)Error! Bookmark no
5.1.1 Hasil Uji Kontrol Lingkungan di dalam dan di luar Laminar Air
Flow Cabinet (LAFC) Sebelum dan Selama Pembuatan Sediaan
Pengawet .........................................Error! Bookmark not defined.
5.1.2. Hasil Uji Kontrol Lingkungan di dalam dan di luar Laminar Air
Flow Cabinet (LAFC) Sebelum dan Selama Uji Inaktivasi
Pengawet .........................................Error! Bookmark not defined.
5.1.3. Hasil Uji Kontrol Lingkungan di dalam dan di luar Laminar Air

Flow Cabinet (LAFC) Sebelum dan Selama Pengujian SterilitasError! Bookmark no
5.2. Hasil Uji Fertilitas Media Tioglikolat Cair dan Kasamino (Kontrol
Positif) ........................................................Error! Bookmark not defined.
5.3. Hasil Uji Sterilitas Media Tioglikolat Cair dan Kasamino (Kontrol
Negatif) ......................................................Error! Bookmark not defined.
5.4. Hasil Uji Inaktivasi Pengawet dengan Menggunakan Media Tioglikolat
Cair dan Kasamino .....................................Error! Bookmark not defined.
5.5. Hasil Uji Sterilitas Sediaan dengan Menggunakan Media Tioglikolat
Cair dan Kasamino .....................................Error! Bookmark not defined.
5.6. Hasil Uji Efektivitas Benzalkonium Klorida Konsentrasi 0,025% b/v

Dengan pH 4 Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas aeruginosaError! Bookmark not de
5.6.1. Hasil Kontrol Lingkungan Uji Efektivitas PengawetError! Bookmark not defined.
5.6.2. Jumlah Awal Rata-rata Mikroba Uji dalam cfu (Colony Forming
Units) per ml untuk Uji Efektivitas PengawetError! Bookmark not defined.
5.6.3. Jumlah Mikroba dalam cfu (Colony Forming Units) per ml Pada
Uji Efektivitas Pengawet .................Error! Bookmark not defined.
BAB VI PEMBAHASAN ...................................... Error! Bookmark not defined.
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN .............. Error! Bookmark not defined.
7.1 Kesimpulan ................................................Error! Bookmark not defined.
7.2 Saran .........................................................Error! Bookmark not defined.
Daftar Pustaka ........................................................ Error! Bookmark not defined.
Lampiran ................................................................ Error! Bookmark not defined.

xiv

DAFTAR TABEL
Tabel
II.1

Halaman
Jenis Pengawet yang Sering Digunakan dalam Sediaan Farmasi Cair
dan Konsentrasi yang Digunakan (Remington J.P, 2005)Error! Bookmark not defined.

II.2

Kegiatan Untuk Produk Sterilisasi Akhir yang Dapat Dilakukan Di
Berbagai Kelas (CPOB, 2006) .................. Error! Bookmark not defined.

II.3

Kegiatan Pembuatan Secara Aseptik yang Dapat Dilakukan Di
Berbagai Kelas (CPOB, 2006) .................. Error! Bookmark not defined.

II.4

Klarifikasi atau Grade Untuk Ruangan Steril (CPOB, 2006)Error! Bookmark not defined.

II.5

Perlengkapan dan Kandungan Kuman Dari ManusiaError! Bookmark not defined.

II.6

Jumlah Volume dan Media Untuk Bahan CairError! Bookmark not defined.

II.7

Kategori Produk Berdasarkan Kompendia (Anonim, 2007)Error! Bookmark not defined.

II.8

Kondisi Inokulum dan Kultur (Anonim, 2007)Error! Bookmark not defined.

II.9

Kriteria untuk Tes Mikroorganisme (Anonim, 2007)Error! Bookmark not defined.

V.1

Hasil Uji Kontrol Lingkungan Laminar Air Flow Cabinet (LAFC)
Sebelum dan Selama Pembuatan Sediaan . Error! Bookmark not defined.

V.2

Hasil Uji Kontrol Lingkungan Laminar Air Flow Cabinet (LAFC)
Sebelum dan Selama Uji Inaktivasi PengawetError! Bookmark not defined.

V.3

Hasil Uji Kontrol Lingkungan Laminar Air Flow Cabinet (LAFC)
Sebelum dan Selama Pengujian Sterilitas . Error! Bookmark not defined.

V. 4

Hasil Uji Fertilitas Media Tioglikolat Cair dan Kasamino (Kontrol
Positif) ....................................................... Error! Bookmark not defined.

V.5

Hasil Uji Sterilitas Media Tioglikolat Cair dan Kasamino (Kontrol
Negatif) ..................................................... Error! Bookmark not defined.

V.6

Hasil Uji Inaktivasi Pengawet Benzalkonium Klorida dengan
Menggunakan Media Tioglikolat Cair dan KasaminoError! Bookmark not defined.

V.7

Hasil Uji Sterilitas Sediaan dengan Menggunakan Media Tioglikolat
Cair dan Kasamino .................................... Error! Bookmark not defined.

V.8

Hasil Kontrol Lingkungan Uji Efektivitas Pengawet Dalam LAFCError! Bookmark not de

V.9

Jumlah Awal Rata-rata Mikroba Uji dalam cfu (Colony Forming
Units) per ml untuk Uji Efektivitas PengawetError! Bookmark not defined.

xv

V.10

Jumlah Mikroba dalam cfu (Colony Forming Units) per ml Pada Uji
Efektivitas Pengawet ................................. Error! Bookmark not defined.

V.11

Penurunan Jumlah Mikroba dalam Persentase Rata-Rata dan

Logaritma Selama Pengamatan 28 Hari Pada Uji EfektivitasError! Bookmark not defined
V.12

Rata-Rata Persentase dan Logaritma Penurunan Jumlah Mikroba Pada
Uji Efektivitas ........................................... Error! Bookmark not defined.

xvi

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Halaman

2.1

Struktur Kimia Benzalkonium Klorida (Rowe et al ., 2009)Error! Bookmark not defined.

2.2

Bakteri Pseudomonas aeruginosa (Todar’s, 2004)Error! Bookmark not defined.

2.3

Dapar Asetat (Watson, 2012) .................... Error! Bookmark not defined.

2.4

Struktur Asam Asetat (Sweetman, S.C., 2009)Error! Bookmark not defined.

2.5

Struktur Natrium Asetat (Anonim, 2016) . Error! Bookmark not defined.

3.1

Skema kerangka konseptual ...................... Error! Bookmark not defined.

4.1

Letak Media Agar dalam Laminar air flow Cabinet (LAFC)Error! Bookmark not defined.

4.2

Letak Media Agar dalam Laminar air flow Cabinet (LAFC)Error! Bookmark not defined.

4.3

Kerangka Operasional ............................... Error! Bookmark not defined.

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1

Daftar Riwayat Hidup ............................... Error! Bookmark not defined.

2

Surat Anti-Plagiasi .................................... Error! Bookmark not defined.

3

Jadwal Pelaksanaan Penelitian .................. Error! Bookmark not defined.

4

Sertifikat Asam Asetat .............................. Error! Bookmark not defined.

5

Sertifikat Natrium Asetat .......................... Error! Bookmark not defined.

6

Sertifikat Benzalkonium Klorida .............. Error! Bookmark not defined.

7

Sertifikat Candida albicans ...................... Error! Bookmark not defined.

8

Sertifikat Bacillus subtilis ......................... Error! Bookmark not defined.

9

Sertifikat Pseudomonas aeruginosa.......... Error! Bookmark not defined.

10

Perhitungan Bahan Sediaan Benzalkonium Klorida Konsentrasi
0,025% b/v dengan pH 4 ........................... Error! Bookmark not defined.

11

Foto Alat dan Bahan ................................ Error! Bookmark not defined.

12

Skema Tahapan Pembuatan Sediaan......... Error! Bookmark not defined.

13

Skema Kerja Uji Inaktivasi Pengawet ...... Error! Bookmark not defined.

14

Skema Kerja Uji Sterilitas Sediaan ........... Error! Bookmark not defined.

15

Skema Uji Efektivitas Pengawet ............... Error! Bookmark not defined.

16

Hasil Uji Kontrol Lingkungan di dalam dan di luar Laminar Air Flow
Cabinet (LAFC) Sebelum dan Selama Pembuatan SediaanError! Bookmark not defined.

17

Hasil Uji Kontrol Lingkungan di dalam dan di luar Laminar Air Flow

Cabinet (LAFC) Sebelum dan Selama Uji Inaktivasi PengawetError! Bookmark not define
18

Hasil Uji Kontrol Lingkungan di dalam dan di luar Laminar Air Flow
Cabinet (LAFC) Sebelum dan Selama Pengujian SterilitasError! Bookmark not defined.

19

Hasil Uji Kontrol Lingkungan Laminar Air Flow Cabinet (LAFC)
Selama Pengujian Efektivitas Pengawet SediaanError! Bookmark not defined.

20

Gambar

Kontrol

Jumlah

Mikroba

Standar

0,5

McFarland

(Pseudomonas aeruginosa) ....................... Error! Bookmark not defined.
21

Hasil Gambar Uji Fertilitas dan Sterilitas Media Tioglikolat Cair dan
Kasamino .................................................. Error! Bookmark not defined.

xviii

22

Hasil Gambar Uji Inaktivasi Pengawet dengan Menggunakan Media
Kasamino .................................................. Error! Bookmark not defined.

23

Hasil Gambar Uji Inaktivasi Pengawet dengan Menggunakan Media
Tioglikolat Cair ......................................... Error! Bookmark not defined.

24

Hasil Gambar Uji Sterilitas Sediaan dengan Menggunakan Media
Tioglikolat Cair dan Kasamino ................. Error! Bookmark not defined.

25

Hasil Gambar Uji Efektivitas Benzalkoium Klorida Konsentrasi
0,025% b/v Dengan pH 4 (Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas
aeruginosa) ............................................... Error! Bookmark not defined.

26

Hasil Gambar Uji Efektivitas Benzalkoium Klorida Konsentrasi
0,025% b/v Dengan pH 4 (Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas
aeruginosa) ............................................... Error! Bookmark not defined.

27

Hasil Gambar Uji Efektivitas Benzalkoium Klorida Konsentrasi
0,025% b/v Dengan pH 4 (Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas
aeruginosa) ............................................... Error! Bookmark not defined.

28

Hasil Gambar Uji Efektivitas Benzalkoium Klorida Konsentrasi
0,025% b/v Dengan pH 4 (Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas
aeruginosa) ............................................... Error! Bookmark not defined.

29

Hasil Gambar Uji Efektivitas Benzalkoium Klorida Konsentrasi
0,025% b/v Dengan pH 4 (Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas
aeruginosa) ............................................... Error! Bookmark not defined.

30

Perhitungan Persentase dan Logaritma Penurunan Jumlah BakteriError! Bookmark not def

xix

Daftar Pustaka
Agoes, Goeswin. 2006. Sediaan Farmasi Steril. Edisi revisi dan perluasan.
Bandung : Institut Tekhnologi Bandung (ITB).
Agoes, Goeswin. 2008. Pengembangan Sediaan Farmasi. Bandung: Penerbit
ITB.
Agoes, Goeswin. 2013. Pengembangan Sediaan Farmasi. Bandung : Institut
Tekhnologi Bandung (ITB).
Ansel, Howard C., 1989.Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi keempat.
Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
Ansel, H.C. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi keempat. Jakarta.
(UI Press).
Ansel, Howard C., 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi Keempat.
Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
Anonim, 2007. United State Pharmacopoeia, Edisi 30. Rockville :
USPConvention, Inc.
Anonim, 2015. Pseudomonas aeruginosa. http://en.wikipedia.org/wiki. Diakses
pada tanggal 20 September 2015.
Anonim. 2016. Sodium Acetate. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov. Diakses pada
tanggal 6 Maret 2016.
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2012. Pedoman Cara Pembuatan Obat
Yang Baik. Jakarta : Badan POM.
Butcher, W and Ulaeto, D., 2010. Contact Inactivation of Orthopoxviruses by
Household Disinfectants. Philadelphia: Department of Biomedical
Sciences, Dstl Porton Down.
Cooper, J.W., 1975. Dispensing For Pharmaceutical Students. Edisi sepuluh.
London : Pitman Medical Publishing Co, Itd.
Denyer, S. and R. Baird, 2007. Guide to Microbiological Control in
Pharmaceuticals. Ellis Horwood Ltd., West Sussex.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi
keempat. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Farmakope Indonesia. Edisi
kelima. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

80

Gillespie, Stephen dan Kathleen Bamford. 2008. At A Glance Mikrobiologi
Medis dan Infeksi. Edisi ketiga. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Jawetz, Melnick, & Adelberg’s. 2001. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi dua
puluh dua.Jakarta : Penerbit Salemba Medika.
Jawetz, Melnick, & Adelberg’s. 2007. Medical Microbiology Twenty Fourth
Ed. USA :The McGraw-Hill Companies, Inc.
Kumar, Surinder. 2012. Textbook of Microbiology. New Delhi : Jaypee Brothers
Medical Publishers.
Lachman & Lieberman, 1993. The Theory and Practice Of Industrial
Pharmacy. New Delhi : CBS. Publisher.
McDonell & Russell, 1999. Antiseptics And Desinfectants : Activity, Action
And Resistance. American : Cardiff University.
Mesaros, et al. 2007. Pseudomonas aeruginosa : Resistance and Therapeutic
Options at The Turn of The New Millenium. Belgium : European
Society of Clinical Microbiology and Infectious Disease.
Patrick J. Crowley & David P. Elder, 2012. Antimicrobial Preservatives Part
One : Choosing a Preservative System. American
Patrick J. Crowley & David P. Elder, 2012. Antimicrobial Preservatives Part
Two : Choosing a Preservative. American
Patrick J. Crowley & David P. Elder, 2012. Antimicrobial Preservatives Part
Three : Challenges Facing Preservative System. American
Pelczar, Michael, J., E.C.S. Chan. 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI
Press.
Pratiwi Syivia T., 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta : Erlangga.
Prescott, L.M., J.P. Harley, and D.A. Klein. 2003. Microbiology. 5 ed. New York
: Mc Graw Hill.
Priyambodo, B., 2007. “Manajemen Farmasi Industri”. Yogyakarta : Global
Pustaka Utama.
Remington, J. P. 2005. Remington’s Pharmaceutical The Science and Practice
in Pharmacy 21st Edition. Pennsylvania : Lippincott Williams & Wilkins.
Rowe, C Raymond, et al. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients. Edisi
keenam. London : Pharmacetical Press.

81

Sarfaraz K. Niazi, 2004. Handbook Of Pharmaceutical Manufacturing
Formulations. Volume ketiga. America : CRC Press.
Sarsojoni. 1996. Kamus Kimia. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Schaflandstr, 2012. Quartery Ammonium Compounds. Germany : CVUA
sttugart.
Siswandono & Soekardjo, 2011. Kimia Medisinal. Edisi kedua. Surabaya :
Airlangga University Press.
Stefanus Lukas. 2006. Formulasi Steril. Yogyakarta : Penerbit ANDI.
Solveig Langsurd, 2007. Adapted Tolerance To Benzalkonium Chloride in
Eschericia Coli K-12 Studied By Transcriptome and Proteome
Analyses. Great Britain Printed.
Sweetman, S.C., 2009, Martindale, 36th Edition, London: Pharmaceutical Press,
pp. 1568.
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar I. Bandung : ITB Press.
Todar, 2004. Textbook of Bacteriology. University Of Wisconsin.
Voight, R. 1995. Buku Ajar Teknologi Farmasi. Edisi kelima. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press.
Waluyo, 2007. Mikrobiologi Umum.Malang : Universitas Muhammadiyah
Malang Press.
Watson, David. 2012. Analisis Farmasi. Jakarta: EGC
Yusriah, 2013. Pengaruh pH dan Suhu Terhadap Aktivitas Protease
Penicillium sp. Edisi kedua. Surabaya : Institut Tekhnologi Sepuluh
November (ITS).

82

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Sediaan steril merupakan salah satu bentuk sediaan farmasi yang banyak

digunakan, terutama saat pasien yang dirawat di rumah sakit. Sediaan seperti ini
harus bebas dari kontaminasi mikroba dan dari bahan – bahan toksis lainnya, serta
harus memiliki tingkat kemurnian yang tinggi. Semua bahan dan proses yang
terlibat dalam pembuatan produk ini harus dipilih dan dirancang untuk
menghilangkan semua jenis kontaminasi seperti kontaminasi fisik, kimia atau
mikrobiologis (Priyambodo, B., 2007). Sediaan steril sangat membantu pada saat
pasien dioperasi, diinfus, disuntik, mempunyai luka terbuka yang harus diobati,
dan sebagainya. Semua sangat membutuhkan kondisi steril karena pengobatan
yang langsung bersentuhan dengan sel tubuh, lapisan mukosa, organ tubuh, dan
dimasukkan langsung dalam cairan atau rongga tubuh sangat memungkinkan
terjadi infeksi bila obat tidak steril. Disamping steril kita pun memerlukan sediaan
obat dalam kondisi isohidris dan isotonis agar tidak mengiritasi (Lukas, 2006).
Pengawet merupakan salah satu dari sejumlah bahan kimia yang
digunakan dalam suatu sediaan untuk mencegah kerusakan, membunuh dan juga
menghambat pertumbuhan mikroorganisme (Sweetman, 2009). Pengawet
diperkirakan mengganggu pertumbuhan, pelipatgandaan, dan metabolisme bakteri
dengan beberapa mekanisme seperti modifikasi permeabilitas membran,
denaturasi protein atau protein-protein sel lain, oksidasi dari konstituen sel, dan
hidrolisis (Ansel, 1989). Sehingga, pengawet digunakan untuk menjamin
konsumen

dapat

memperoleh

obat

yang memenuhi

persyaratan/kondisi

memuaskan, baik selama penyimpanan maupun penggunaan (Agoes, 2006).
Contoh pengawet yang lazim digunakan dalam formulasi sediaan steril adalah
Benzil alkohol 1% - 2%, klorobutanol 0,2% - 0,5%, benzalkonium klorida 0,001%
- 0,002% (Agoes, 2009).

1

2

Menurut United State Pharmacopeia (2007) tentang Antimicrobial
Effectiveness Testing, semua zat antimikroba yang digunakan adalah zat beracun.
Konsentrasi pengawet sebaiknya menggunakan konsentrasi yang minimum, agar
bahan pengawet tidak menimbulkan efek toksik pada manusia (Anonim, 2007).
Pertumbuhan dan aktivitas bakteri juga dapat dipengaruhi oleh berbagai
faktor lain, seperti: pH, suhu, nutrisi, tekanan osmosis, pengeringan dan lain
sebagainya. Salah satu faktor yang penting bagi pertumbuhan bakteri adalah nilai
pH, karena masing-masing dari spesies bakteri mempunyai pH optimum yaitu 6,57,5 untuk pertumbuhannya (Waluyo, 2007). Pengaruh pH terhadap pertumbuhan
bakteri ini berkaitan dengan aktivitas enzim. Enzim ini dibutuhkan oleh beberapa
bakteri untuk mengkatalis reaksi-reaksi yang berhubungan dengan pertumbuhan
bakteri. Apabila pH dalam suatu lingkungan atau medium tidak optimal maka
akan mengganggu kerja enzim-enzim tersebut dan akhirnya mengganggu
pertumbuhan bakteri itu sendiri. Oleh karena itu, dalam kultivasi bakteri
diperlukan pH yang sesuai untuk menghentikan pertumbuhan bakteri sehingga
dapat meningkatkan kerja dari antimikroba (Pelczar dan Chan, 1986).
Benzalkonium klorida termasuk salah satu pengawet golongan ammonium
kuartener yang panjang rantai alkilnya dapat dimodifikasi (Schaflandstr, 2012)
dan efektivitasnya berhubungan dengan panjang rantai alkil (Elder & Crowley,
2012). Benzalkonium klorida aktif menghambat bakteri, ragi, dan jamur dalam
rentang

yang

luas.

Aktifitasnya

lebih

efektif

jika

digunakan

untuk

menghambat bakteri gram positif dari pada bakteri Gram negatif, sedikit dapat
menghambat endospora bakteri dan juga bakteri tahan asam (Rowe et al., 2009).
Mekanisme kerja dari benzalkonium klorida sebagai senyawa ammonium
kuartener yaitu adsorpsi dan penetrasi agen kedalam dinding sel, reaksi dengan
membrane sitoplasma (protein dan lipid) diikuti dengan kekacauan membran, sel
yang berada didalam mengalami kebocoran, degradasi protein dan asam nukleat,
dinding mengalami lisis yang disebabkan karena enzim autolitik. Dengan
demikian, hilangnya struktur dan integritas sitoplasma di bakteri yang
menyebabkan rusaknya bagian bakteri lain (McDonnel and Russell, 1999).
Aktivitas dari benzalkonium klorida juga tergantung pada ukuran panjang rantai

3

non polar yang terikat pada atom N, sehingga semakin panjang rantai non polar
maka aktivitas senyawa makin meningkat (Siswandono & Soekardjo, 2011).
Benzalkonium klorida relatif stabil, non korosif serta memiliki rentang pH
yang luas. Benzalkonium klorida memiliki aktivitas pada pH 4-10. Perubahan pH
juga berpengaruh terhadap kereaktifan gugus asam atau basa pada permukaan sel
atau dalam sel mikroorganisme. Dengan meningkatnya pH atau bertambah basa
media, kadar anion sel akan bertambah besar sehingga meningkatkan aktivitas
obat yang bersifat kation aktif. Pengawet benzalkonium klorida memiliki sifat
basa lemah, sehingga dengan meningkatnya pH sifat ionisasi akan semakin kecil,
bentuk tak terionisasinya semakin besar, sehingga jumlah obat yang menembus
membran biologis bertambah besar pula. Akibatnya, kemungkinan obat untuk
berinteraksi dengan reseptor bertambah besar dan aktivitasnya semakin meningkat
(Siswandono & Soekardjo, 2011).
Pada uji efektivitas pengawet terdapat beberapa mikroba uji yang dapat
digunakan dalam pengujian yaitu Candida albicans, Aspergillus niger,
Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus (Anonim,
2007). Pengawet benzalkonium klorida memiliki rentang konsentrasi 0,01%0,02% w/v. Benzalkonium klorida kurang efektif melawan beberapa bakteri
seperti

golongan

Pseudomonas aeruginosa, Mycobacterium tuberculosis,

Trichophyton interdigitale, dan T,Rubrum. Namun, jika dikombinasikan dengan
disodium edetat (0,01-0,1% w/v), benzil alkohol, phenylethanol, atau phenyl
propanol, dapat meningkatkan aktivitas terhadap Pseudomonas aeruginosa (Rowe
et al, 2009).
Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri aerobik, nonfermentatif,
gram negatif basil nonspora, bakteri ini adalah jenis dari spesies Pseudomonas
yang paling sering menyebabkan penyakit pada manusia (Kumar, 2012).
Pseudomonas

aeruginosa

merupakan

mikroorganisme

yang

mempunyai

kemampuan bertahan di lingkungan terutama pada kondisi lembab. Pseudomonas
aeruginosa merupakan pathogen yang berbahaya bagi obat-obatan, peralatan
bedah, dan pakaian yang dapat menyebabkan infeksi serius. Pseudomonas
aeruginosa kini merupakan patogen nosokomial yang paling utama (Hugo and
Russel, 1998).

4

Benzalkonium klorida kurang efektif melawan Pseudomonas aeruginosa,
maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengawet ini dengan
konsentrasi sedikit ditingkatkan yaitu 0,025% agar dapat efektif untuk membunuh
mikroorganisme, selama tidak melebihi 0,03 % masih dikategorikan aman dalam
pemakaian (Rowe et al, 2009). Benzalkonium klorida akan diuji dalam suasana
pH asam yaitu pH 4 karena bakteri Pseudomonas aeruginosa tidak tahan dalam
suasana pH asam dan pertumbuhannya pada pH 7,4-7,6 (Kumar, 2012).
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang “Uji
Efektivitas Benzalkonium Klorida 0,025% b/v dengan pH 4 Terhadap Aktivitas
Bakteri Pseudomonas aeruginosa”.
1.2

Rumusan Masalah
Bagaimana efektivitas benzalkonium klorida 0,025% b/v dengan pH 4

terhadap aktivitas bakteri Pseudomonas aeruginosa ?
1.3

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan agar dapat mengetahui apakah benzalkonium

klorida 0,025% b/v dengan pH 4 dapat efektif terhadap aktivitas Pseudomonas
aeruginosa.
1.4

Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi

ilmiah bagi mahasiswa dalam melakukan penelitian selanjutnya. Selain itu,
penelitian ini juga bisa digunakan sebagai informasi dalam penggunaan kadar
konsentrasi dan pH yang dapat digunakan dalam pembuatan sediaan farmasi.