Deskripsi dan Analisis Karya Ukir I

2. Analisis Karya Secara keseluruhan karya seni ukir yang berjudul “An - Naas” ini mempunyai komposisi asimetris karena dapat dilihat dari bidang background I dan bidang background kedua juga tulisan kaligrafi Arab itu sendiri. Pusat perhatian terletak pada tulisan kaligrafi An - Naas walaupun letaknya tidak tepat dibidang kayu dan ditunjang dari segi warna yang lebih mengkilat. Dilihat dari bentuk tulisan juga terlihat lebih luwes jika dibandingkan dengan bidang background. Tekstur dapat dirasakan pada background kedua, yaitu bidang dengan lubang dengan kombinasi titik – titk cecek. Raut dapat dilihat pada semua permukaan baik bidang background I, II maupun tulisan kaligrafi Arab itu sendiri. Warna yang diambil adalah warna monokromatik yang cenderung kecoklatan. Perbedaan pewarnaan memunculkan gelap terang, ditambah dengan tinggi rendahnya bidang I, II dan III. Kesatuan antara bagian – bagian karya ada pada bentuk bidang background I dan bidang background kedua dengan kombinasi tulisan kaligrafi Arab yang menjadikan kesatuan yang utuh. Irama terlihat pada tulisan kaligrafi Arab yang luwes yang disusun bertindih dari kanan ke kiri secara ritmis, sedangkan irama repetitif terlihat pada bidang background kedua berupa perulangan bentuk lubang lingkaran dengan titik – titik cecek. Keseimbangan terletak pada pembagian bidang background I di kiri dan kanan bidang kayu dengan penempatan tulisan kaligrafi Arab yang cenderung ditengah.

B. Deskripsi dan Analisis Karya Ukir II

Gambar 2 Judul: Ath -Thalaaq, Ukuran: 40 x 60 x 3 cm, Bahan: Kayu Jati Tahun: 2005 1. Deskripsi Karya Ukir II Visualisasi karya ukir kayu ini mengambil tulisan kaligrafi Arab dengan posisi horisontal. Tulisan menggunakan khat Tsuluts dengan penambahan bentuk luruhan air pada setiap hurufnya. Bidang background I berupa bidang tak teratur dengan adanya perpotongan bidang yang terletak tidak tepat ditengah. Untuk background kedua yaitu bidang dengan bentuk yang tidak teratur yang dikombinasikan berupa lubang dengan penambahan titik – titik cecek. Warna tulisan kaligrafi Arab sendiri merupakan warna kayu dengan pemberian melamin clear gloss agar mengkilat. Sedangkan untuk background I menggunakan pewarna kayu wood stain berwarna coklat kenari dan background kedua berwarna coklat kopi, sehingga warna yang tercipta warna monokromatik. Ath - Thalaaq dalam bahasa Indonesia berarti talak. Talak merupakan nama lain dari perceraian. Perceraian ini biasanya terjadi dalam kehidupan manusia yang sudah berumah tangga. Perceraian merupakan perbuatan yang tidak dilarang oleh Allah SWT namun dibenci oleh Allah SWT karena perceraian akan memutuskan tali silaturahmi persaudaraan. Dalam surat Ath - Thalaaq, diterangkan tentang hal – hal yang berkaitan dengan perceraian ayat 1 - 3 juga menerangkan bahwa Allah SWT mengetahui segala yang ada di bumi dan di langit, yang dirahasiakan dan yang dinyatakan oleh manusia, karena Allah SWT maha mengetahui ayat 4, juga tentang orang kafir ayat 5 - 7 dan penegasan untuk menyembah kepada Allah SWT. 2. Analisis Karya Warna yang cenderung gelap mengesankan kondisi yang mencekam karena jika melihat kata “ perceraian “ situasi yang dihadapi adalah situasi yang pelik, sulit dan pastinya menyedihkan. Perceraian pada karya ukir kayu ini disimbolkan pada bidang background I berupa raut horizontal berbentuk tak beraturan yang terputus antara sisi kanan dan sisi kiri. Prinsip keserasian tampak antara bidang background I dan background II yaitu dari segi warna maupun bentuk bidang background. Komposisi yang diciptakan adalah komposisi asimetris sehingga dalam pembuatan karya ukir kayu ini penulis lebih bebas berkreasi tidak dibatasi. Bidang background II dengan lubang dan penambahan titik – titik cecek merupakan perulangan bentuk irama repetitif, sehingga selain karya tidak terlihat sepi, karya juga lebih hidup. Pusat perhatian terletak pada tulisan kaligrafi Arab dengan penambahan bentuk luruhan air dan tekstur yang mengkilat, untuk unsur gelap terang dapat sekali dilihat dalam karya ini dari segi pewarnaannya, dari permainan tinggi rendahnya juga karena pencahayaan secara langsung. Tekstur juga nampak pada karya ukir kayu ini, misalnya pada bidang background – nya ataupun dari keseluruhan tampilan objek yang ada dalam karya ukir ini.

C. Deskripsi dan Analisis Karya Ukir III