Maka sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah 20 dari jumlah keseluruhan masyarakat adat Hindu Bali dan Hindu Jawa yang ada
di Desa Bedeng 10 Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah yang akan diambil dari masing-masing LK sebanyak 20. Jadi sampel
dalam penelitian ini adalah 20 x 129 = 26 responden. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan tehnik simple random sampling.
Tabel 3.3. Distribusi sampel jumlah masyarakat Hindu Bali dan Hindu Jawa yang ada di Desa Bedeng 10 Kecamatan
Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.
No Nama LK
Jumlah keluarga Sampel
1 2
20 x 16 KK 4 KK
2 3
20 x 52 KK 10 KK
3 4
20 x 61 KK 12 KK
Jumlah 129 KK
26 KK
Sumber: Data Primer Desa Bedeng 10 Kec. Trimurjo 2015
C. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti membedakan dua variabel yaitu variabel bebas sebagai variabel yang mempengaruhi X dan variabel terkat sebagai yang
dipengaruhi Y yaitu: a. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah persepsi masyarakat Hindu Bali dan Hindu Jawa.
b. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah konsep Tri Hita Karana
sebagai implementasi hukum alam.
D. Definisi Konseptual
Definisi konseptual dalam penelitian ini : 1. Persepsi Masyarakat Bali Variabel X
Persepsi masyarakat Bali merupakan cara pandang sekelompok individu yang telah hidup bersama didalam suatu lingkungan terhadap suatu objek
atau permasalahan yang diamati berdasarkan pengalaman dan pengetahuan masing-masing individu, yang menyebabkan perbedaan cara
pandang individu yang satu dengan yang lainnya walaupun obyek atau permasalahan yang dinilai sama.
2. Konsep Tri Hita Karana Variabel Y Hakikat mendasar Tri Hita Karana mengandung pengertian tiga
penyebab kesejahteraan itu bersumber pada keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan nya, manusia dengan alam lingkungannya,
dan manusia dengan sesamanya. Dengan menerapkan falsafah tersebut diharapkan dapat menggantikan pandangan hidup modern yang lebih
mengedepankan individualisme dan materialisme. Membudayakan Tri Hita Karana akan dapat memupus pandangan yang mendorong
konsumerisme, pertikaian dan gejolak. Selain itu, Masyarakat Bali mengajarkan masyarakatnya dan memegang teguh konsep Tri Hita
Karana konsep ajaran dalam agama hindu, dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.