“Si cassano” : olahan singkong dan sayuran lokal sebagai alternatif diversifikasi pangan yang praktis, murah, dan bergizi

i

LAPORAN AKHIR
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

“SI CASSANO” : OLAHAN SINGKONG DAN SAYURAN LOKAL
SEBAGAI ALTERNATIF DIVERSIFIKASI PANGAN YANG PRAKTIS,
MURAH, DAN BERGIZI

BIDANG KEGIATAN :
PKM-K

Oleh :
Ketua
Anggota

:Wahyudhi Rahari
F14110105
: Aprilia Wulandari
F24110031
Mustica Bintang Sabiti

H54120066
Dewi Solikhah Noviyani
H14120048
Enni PrasetyoningtiasG84120051 2012

2011
2011
2012
2012

Dibiayai oleh:
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Program Kreativitas Mahasiswa
Nomor : 050/SP2H/KPM/Dit.Litabmas/V/2013, tanggal 13 Mei 2013

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013


ii

iii

ABSTRAK
Si Cassano merupakan camilan yang murah, praktis, dan bergizi berupa
dadar gulung isi singkong dan sayuran lokal. Produk ini sebagai alternatif
diversifikasi pangan dan program cinta produk lokal. Produk ini sebagai solusi
dari berbagai permasalahan gaya hidup masyarakat yang cenderung memilih
makanan cepat saji yang kurang baik untuk tubuh. Oleh karena itu, produk ini
dibuat untuk mengenalkan kepada masyarakat mengenai makanan yang bergizi
dengan singkong sebagai sumber karbohidrat dan sayuran sebagai sumber
vitamin dan mineral. Singkong sebagai bahan baku dominan dalam produk ini
merupakan sumber karbohidrat yang melimpah di Indonesia sehingga berpotensi
besar untuk dimanfaatkan. Target konsumen produk Si Cassano ini adalah civitas
akademika Institut Pertanian Bogor dan masyarakat luas. Produk ini dijual
secara langsung dan melalui pesanan acara. Keuntungan yang didapatkan dari
bisnis ini sangat memuaskan apabila dikerjakan secara kontinu. Terdapat
beberapa kendala yang membuat produksi Si Cassano tidak kontinu. Kendala

tersebut antara lain pekerja berkompeten yang sulit didapatkan, pembagian
waktu yang masih belum tepat, belum terealisasikannya kemasan yang sesuai
rencana. Namun kendala kemasan tersebut diatasi dengan menggunakan
sederhana dan tetap menarik. Produk yang dijual dengan harga Rp 2500,00
setiap buahnya ini dapat menghasilkan laba bersih Rp 700,00 sehingga usaha ini
mempunyai potensi bisnis yang besar. Program ini mempunyai potensi bisnis
yang berkelanjutan karena tahapan program yang tercapai dengan baik, produk
yang inovatif, permintaan pasar yang tinggi, dan keuntungan yang didapatkan.
Kata kunci : dadar gulung, singkong, sayuran, diversifikasi pangan, produk lokal

iv

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penulisan laporan akhir Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan
yang berjudul“Si Cassano” : Olahan Singkong dan Sayuran Lokal sebagai
Alternatif Diversifikasi Pangan yang Praktis, Murah, dan Bergizi.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam pembuatan laporan tersebut terutama kepada dosen pembimbing

kami serta tim penulis yang telah berusaha keras dalam menyelesaikan laporan
program kegiatan ini. ucapan terimakasaih yang sebesar-besarnya penulis
sampaikan pula kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (DIKTI).
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan baik dari kegiatan yang kami
lakukan maupun dari laporan akhir ini. Oleh karena itu kami sangat menghargai
kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak agar kami dapat lebih baik
untuk kedepannya. Semoga laporan akhir dan rangkaian program ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Bogor, 22 Juli 2013

Tim Penulis

1

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dewasa ini, diversifikasi pangan dan kesadaran akan makanan sehat
sedang gencar di lingkungan masyarakat. Selain diakibatkan oleh

ketergantungan Indonesia dalam mengimpor bahan makanan pokok dari negara
lain, berbagai binaan tentang pentingnya makanan bergizi telah ditanamkan
pada masyarakat.
Diversifikasi pangan merupakan program pengalihan atau substitusi
makanan pokok. Indonesia merupakan salah satu penghasil beras tertinggi di
dunia, tetapi konsumen beras terbesar juga. Hal ini mengakibatkan kebutuhan
beras masyarakat tidak tercukupi. Sehingga Indonesia terpaksa mengimpor
beras dari negara-negara lain. Menurut data Badan Pusat Statistik, pada tahun
2005 Indonesia mengimpor 3,7 juta ton/ tahun. Kemudian pada tahun 2006
sebanyak 2,8 juta ton/ tahun, dan pada tahun 2007 mencapai 4,8 juta ton/ tahun.
Keadaan seperti ini akan membuat bangsa Indonesia makin jauh akan variasi
pangan. Kebiasaan masyarakat yang sangat ketergantungan pada beras harus
dikurangi. Salah satu penggantinya adalah singkong. Singkong memiliki
potensi pangan yang cukup baik dan juga mampu menjadi komoditas pangan
pokok yang dapat meningkatkan devisa negara.
Pada tahun 2008, Indonesia menjadi urutan kelima penghasil singkong
terbesar di dunia, yaitu sebanyak 21.593.052 ton dari total 232.950.180 ton
pada tahun tersebut. Singkong merupakan komponen yang esensial dari sistem
tumpang sari CRIA karena sistem ini dapat menghasilkan keuntungan yang
cukup untuk membayar kembali pinjaman modal. Dalam banyak daerah di

Jawaz, singkong terutama merupakan tanaman niaga (Falcon, 1986).
Berdasarkan kandungan asam sianida (HCN), singkong digolongkan ke
dalam empat jenis, yaitu (1) jenis yang tidak beracun, mengandung HCN lebih
kecil dari 50 mg per kg umbi segar yang telah diparut, (2) jenis sedikit racun,
mengandung HCN 50-80 mg per kg umbi segar yang telah diparut, (3) jenis
yang beracun, mengandung HCN 80-100 mg per kg umbi segar yang telah
diparut dan (4) jenis yang sangat beracun, mempunyai kandungan HCN yang
lebih besar dari 100 mg per kg umbi segar yang telah diparut (Sukria dan
Krisnan, 2009).
Karakteristik Bahan singkong
Berikut ini adalah kandungan dalam 100 gram singkong :
 Kalori 121 kal
 Air 62,50 gram
 Fosfor 40,00 gram
 Karbohidrat 34,00 gram
 Kalsium 33,00 miligram
 Vitamin C 0,00 miligram
 Protein 1,20 gram
 Besi 0,70 miligram
 Lemak 0,30 gram

 Vitamin B1 0,01 miligram

2

Makanan bergizi bukan berarti makanan yang mahal, bukan pula
makanan yang diimpor dari negara maju. Makanan bergizi dinilai dari
kandungan zat bermanfaat untuk tubuh dari makanan tersebut. Di era
globalisasi ini, tidak sedikit masyarakat yang lebih memilih makan fast food
daripada masak makanan sendiri. Padahal, karbohidrat, protein, vitamin dan zat
mineral lain sangat diperlukan tubuh.. Oleh karena itu, perlu dibuat suatu
makanan praktis, murah, dan kaya gizi untuk mengatasi masalah tersebut. “Si
Cassano” adalah produk olahan singkong yang di dalam penyajiannya
terkandung berbagai sayuran, lauk pauk. Makanan ini mengandung zat-zat
yang diperlukan tubuh, mulai dari karbohidrat, protein, vitamin hingga mineral.
2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang menjadi latar belakang proposal ini
adalah sebagai berikut.
1. Ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap beras yang tinggi
sedangkan produksi beras dalam negeri yang menurun mengakibatkan
impor beras meningkat, sehingga perlu upaya keras untuk melakukan

diversifikasi pangan
2. Bahan baku pangan lokal sumber karbohidrat cukup banyak, perlu upaya
memanfaatkan jenis bahan pangan yang mudah tersedia dan murah
3. Merebaknya makanan cepat saji dan makanan-makanan kurang sehat di
kalangan masyarakat, sehingga perlu tindakan nyata agar masyarakat
mengonsumsi makanan dalam negeri yang bergizi tinggi.
4. Gaya hidup masyarakat yang cenderung memilih hal-hal praktis, sehingga
perlu dibuat makanan sehat yang praktis dan memenuhi selera konsumen.
3. Tujuan Program
Program ini merupakan ajang untuk merancang bisnis dan
mengembangkan bisnis tersebut menjadi bisnis yang profesional. Program
ini juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dengan
produk yang praktis dan harga yang terjangkau. Selain itu, program ini
juga sebagai upaya diversifikasi pangan dengan produk pertanian lokal.
Sehingga produk lokal yang sangat bermanfaat ini dapat menguasai pasar
nasional dan dapat bersaing dengan pasar internasional. Program ini juga
dapat memantapkan mahasiswa dalam berinovasi dan berwirausaha.
4. Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari kegiatan PKM-K ini yaitu produk
makanan berupa “Si Cassano” yang mengandung gizi lengkap, praktis,

dan harga yang terjangkau. Bisnis “si cassano” ini dapat berdiri dan terus
berkembang hingga menjadi produk yang diminati masyarakat serta
menjadikan bisnis yang menguntungkan.
5. Kegunaan Program
Program ini dapat mengenalkan kepada masyarakat tentang
aplikasi dari diversifikasi pangan dan pemenuhan gizi yang lengkap.
Melalui program ini, masyarakat akan terbiasa untuk makan makanan
sehat dan berasal dari pertanian dalam negeri. Sehingga, dengan program
ini akan tertanam rasa cinta terhadap produk dalam negeri pada diri
masyarakat.

3

B. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
1. Lokasi Produksi
Lokasi produksi yang kami pilih adalah di tempat tinggal ketua
pelaksana. Selain untuk meminimalisasi biaya sewa tempat dan untuk
menjaga keamanan alat-alat produksi.
2. Visi
Bisnis “ Si Cassano” ini memiliki visi Peningkatkan nilai jual

singkong sebagai bahan pangan lokal menjadi pangan yang diminati
dengan kandungan gizi yang seimbang , murah dan praktis sebagai bisnis
yang menguntungkan.
3. Misi
Misi dalam menjalankan bisnis “Si Cassano” ini adalah menciptakan rasa
cinta terhadap produk pangan lokal kepada masyarakat, melakukan
diversifikasi pangan sehingga mampu membantu masyarakat menyediakan
variasi pangan yang menggantikan beras sebagai bahan makanan pokok,
menghasilkan bisnis yang terkenal dan dapat berkembang sehingga
menghasilkan keuntungan, memberikan lowongan pekerjaan kepada
masyarakat untuk ikut serta dalam menjalankan bisnis
4. Budaya perusahaan
Dalam menjalankan bisnis ini, makanan “si cassano” berasal dari jawa
tengah sehingga dalam penyajian gerai, kemasan serta cara melayani
konsumen sedikit menggunakan budaya khas jawa tengah seperti seragam
batik , blankon dan pernik jawa lainnya dengan seperti itu maka budaya
jawa tengah juga dikenalkan.
5. Perijinan
Perijinan bisnis ini ditujukan kepada pihak lokasi pemasaran, badan
pengurus usaha kecil, unit keamanan di lokasi pemasaran, dan kampus IPB

6. Desain produk
Produk “Si Cassano “ ini memiliki sampel produk dan desain kemasan
yang dapat menarik minat konsumen untuk mengkonsumsinya. Desain
produk ini terdapat pada gambar 1.1
7. Labelling
Proses labelling ini dilakukan setelah mendapatkan perijinan usaha dari
badan usaha kecil.
8. Lokasi Pemasaran Produk
“Si Cassano”dipasarkan di lingkungan kampus Institut Pertanian Bogor
dengan pusat pemasaran berada di Jalan Babakan Raya. “Si Cassano” juga
dipasarkan ketika ada kegiatan kemahasiswaan, Dengan memanfaatkan
teknologi yang ada, “Si Cassano” juga dipasarkan melalui media internet
dan telepon. Konsumen dapat memesan produk ini dan diantar ke tempat
yang diinginkan.
C. METODE PENDEKATAN
1. Perencanaan
Kegiatan perencanaan meliputi survei bahan baku, pengadaan alat dan
bahan, dan pemilihan bahan baku. Survei bahan baku dilakukan untuk
analisis kualitas produk dan kesesuaian harga jual. Selanjutnya melakukan
pengadaan alat produksi agar kegiatan produksi dapat segera dilaksanakan.

4

Pemilihan bahan baku dilakukan agar mendapatkan bahan baku yang
berkualitas sehingga menjadi produk yang berkualitas juga.
2. Produksi
Produksi Si Cassano meliputi tiga tahapan, yaitu pembuatan isi,
pembuatan kulit, dan pengemasan produk. Isian produk ini terdirir dari
singkong, wortel, buncis, dan bumbu sedangkan kulit produk terdiri dari
santan, tepung tapioka, tepung terigu, mentega, daun jeruk, dan bumbu.
3. Pemasaran
Segmen pasar program ini adalah civitas akademika Institut Pertanian
Bogor dan masyarakat luas. Program ini mempunyai target pasar
mahasiswa, dosen, dan staff IPB kemudian melakukan perluasan ke
masyarakat luas.
D. PELAKSANAAN PROGRAM
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Program ini dilaksanakan mulai bulan Maret 2013 sampai Mei 2013
dengan penjualan intensif pada bulan April dan Mei. Produksi produk
dilakukan di Balio, Dramaga, Bogor sementara penjualan dilakukan di
lingkungan kampus Institut Pertanian Bogor, Dramaga.
2. Tahapan Pelaksanaan
Program ini dilaksanan melalui beberapa tahap, yaitu pembelian alat dan
bahan, riset pasar, pembuatan kemasan, pembuatan gerobak dan banner,
produksi dan pemasaran, promosi, pembuatan pamphlet, pembuatan laporan,
dan penyerahan laporan.
3. Instrumen Pelaksanaan
Instrumen pelaksanaan yang digunakan adalah alat produksi dan
pemasaran.
4. Rekapitulasi Rancangan dan Realisasi Biaya
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Tanggal
06-032013
07-032013
11-032013
21 & 2903-2013
01-042013
02-042013
03-042013
14-042013
20-042013
21-042013

Pemasukan
Pengeluaran
Rp 7.800.000
Rp. 141.000
Rp.

57.200

Rp.

7.900

Rp.

795.700

Rp. 1.000.000
Rp. 300.000

Saldo
Rp 7.800.000

Keterangan
Biaya dari DIKTI
Pembelanjaan alat
produksi
Pembelanjaan bahan
produksi
Pembelanjaan bahan
produksi
Pembelian alat- alat
produksi
Pembayaran DP gerobak

12.000

Pembayaran sewa tempat
usaha
Pembelian bahan baku
produksi
Print logbook

Rp. 277.940

Belanja alat-alat produksi

Rp. 146.900

Biaya pencetakan banner,
daftar menu

Rp. 43.500
Rp.

5

12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

21-042013
22-042013
22-042013
23-042013
24-042013
25-042013
30-042013
07-052013
27-052013
21-072013

Rp. 7.000

Pembelian kemasan

Rp. 200.000

Biaya transportasi

Rp. 1.300.000

Pembelian bahan baku
produksi
Pembelian bahan baku
produksi
Pembelian bahan baku
produksi
Pembelian bahan baku
produksi
Gaji pegawai selama 1
minggu
Pembelian bahan baku
produksi
Pelunasan gerobak

Rp. 1.500.000

Transportasi

Rp. 114.000
Rp. 22.300
Rp.

35.000

Rp.

61.400

Rp.

125.000

Rp. 61.400

Total

Rp. 6.208.240

E. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
Pelaksanaan program ini melalui rangkaian kegiatan yang dilakukan
berdasarkan jadwal yang telah disusun. Hasil dari rangkaian pelaksanaan program
ini adalah sebagai berikut.
Jenis
Indikator
Ketercapaian
Kegiat Deskripsi
Tujuan
Keberhasilan
Program
an
Pengadaan alat
Alat yang telah
80% berhasil, alat
produksi jangka
dibeli sangat
memfasilita yang dibeli cukup
Pembeli pendek pada tahap
mendukung produksi
si kegiatan
lenkap untuk
an alat
pertama dan jangka
dan dapat digunakan
produksi
melaksanakan
panjang pada tahap
untuk jangka
kegiatan produksi
kedua.
panjang.
Observasi segmen
dan target pasar
85% berhasil,
untuk menyiapkan
karena masih ada Konsumen
sedikit kendala
strategi pemasaran.
merupakan civitas
Target pasar
tentang penetapan akademika IPB
Riset
Pemasaran
program ini adalah
kemasan yang
melalui penjualan
pasar
produk
civitas akademika
sesuai dengan
langsung ke
IPB. Untuk
harga dan
mahasiswa dan
selanjutnya
kemampuan
pesanan dari dosen.
diperluas ke
konsumen
masyarakat umum.

6

Membu
at
kemasa
n

Membuat
pembungkus
produk yang tahan
lama, dana sesuai,
dan menarik

Membuat sarana
Membu
penjualan dan
at
sebagai media
gerobak
promosi

Pembeli
an
bahan
dan
produks
i

Kegiatan pokok
dari program
berupa pembuatan
produk dan
penjualan

Pengadaan
pembungku
s produk,
media
promosi,
dan
mengenalka
n brand

Sebagai
sarana
penjualan

60% berhasil
karena dalam
produksi selama
ini hanya
menggunakan
kemasan
sementara yang
tidak sesuai
dengan rencana
awal untuk
kesesuaian harga
kemasan dan
harga produk.
90% berhasil.
Gerobak yang
dibuat
mempunyai
kualitas yang baik
dan menarik.

50% berhasil
karena terdapat
beberapa kendala
Mendapatka
yang
n profit
mengakibatkan
produksi yang
kurang rutin

Kemasan yang lebih
sederhana daripada
yang telah
direncanakan
sebelumnya namun
tetap mengenalkan
brand dan sebagai
media promosi

Telah dibuat gerobak
yang menarik namun
dalam
penggunaannya
belum maksimal
Produksi yang cukup
efektif dilakukan
dalam bulan April
dan Mei. Penjualan
dilakukan secara
langsung ke
mahasiswa saat
kuliah, menerima
pesanan untuk rapat
dari dosen, dan
membuka stan saat
bazaar. Hasil yang
didapatkan cukup
maksimal dalam
jangka pendek.
Hanya saja produksi
yang tidak rutin
mengakibatkan
profit yang
didapatkan kurang
maksimal (dalam
jangka panjang)
sehingga program
agak tersendat.

7

Promos
i

Kegiatan yang
mendukung
kegiatan produksi

Membu
at
pamflet
dan
banner

Kegiatan yang
menndukung
kegiatan promosi
dan sebagai media
pemasaran

60% berhasil,
media sosial yang
Memperluas
dibuat (facebook
pasar, dapat
dan twitter) dapat
menarik
mengenalkan
konsumen
kepada
sehingga
masyarakat. Blog
dapat
atau website
meningkatk
untuk perluasan
an profit
pasar belum
dilakukan.
70% berhasil,
banner yang
Menarik
konsumen
dibuat dipasang
saat bazaar dan
dan
memperluas menarik perhatian
civitas akademika
pasar
IPB.

Promosi yang cukup
berhasil dilakukan
melalui media sosial,
mengikuti bazaardi
event kampus, serta
melalui pesanan
dosen

Banner dan pamflet
yang dibuat menarik
perhatian konsumen

2. Pembahasan
a. Uraian dan analisis
Si Cassano merupakan makanan inovatif dengan memanfaatkan singkong
sebagai sumber karbohidrat dan sayuran sebagai pelengkap vitamin dan mineral.
Tidak hanya sebagai alternative diversifikasi pangan, tetapi juga sebagai makanan
atau camilan yang bergizi, murah, daan praktis. Si Cassano ini berupa dadar
gulung berisi singkong dan sayuran lokal yang diolah dengan bumbu megono.
Dalam hal penjualan, produk ini dijual dengan harga Rp 2500,00 per buah. Selain
itu, penulis juga menyediakan paket harga untuk pembelian produk berjumlah
kelipatan lima sehingga lebih murah dan dapat menarik konsumen.
Program yang berjalan mulai bulan Maret dengan usaha intensif pada
bulanApril – Mei 2013ini telah memberikan hasil yang cukup memuaskan. Laba
yang diperoleh setiap buahnya dapat mencapai Rp 700,00. Pada bulan April dan
Mei dilakukan tujuh kali penjualan yang mencapai 314 buah dengan total
pendapatan Rp 785000,00.
Semua tahapan program telah dilaksanakan dengan tingkat ketercapaian
memuaskan, kecuali kegiatan produksi yang kurang berjalan dengan baik.
Produksi dan penjualan hanya dilakukan tujuh kali sehingga mengakibatkan bisnis
tersendat dan profit yang didapatkan tidak maksimal. Hal ini dapat terjadi karena
beberapa faktor, terutama kesulitan mendapatkan pekerja yang berkompeten
sehingga tanggung jawab produksi berada di tim program sementara waktu
pelaksanaan produksi yang tidak sesuai dengan kegiatan perkuliahan dan kegiatan
kampus.
b. Masalah dan solusi
Dalam program ini ditemukan beberapa masalah yang muncul, yaitu
terhambatnya dana, kemasan yang belum fix, kesulitan mencari pekerja
pengganti, harga bahan baku yang tidak stabil, perizinan usaha, pencarian tempat
yang strategis, waktu pelaksanaan terhambat karena tugas kuliah dan kegiatan
kampus. Untuk memecahkan masalah tersebut penulis menyusun solusi-solusi,

8

yaitutempat dan pekerja pekerja sedang dalam pencarian, kemasan yang baikdan
harganya terjangkau sedang dalam negosiasi, telah mendapat dana, serta tugas dan
kegiatan kampus mulai diatur waktunya. Untuk mengatasi masalah kemasan,
penulis telah melakukan modifikasi kemasan sehingga dapat menekan dana
sehingga sesuai dengan harga produk.
c. Keberlanjutan
Berdasarkan perbandingan tahapan program yang telah dilakukan dengan
yang dijadwalkan, program ini mempunyai potensi besar untuk menjadi bisnis
yang berkelanjutan. Produk yang inovatif dan sejalan dengan program
diversifikasi pangan dan cinta produk lokal membuat bisnis ini dapat bersaing
dengan bisnis kuliner lain. Selain itu, perrmintaan pasar yang masih besar sangat
mendukung keberlanjutan bisnis ini. Penetapan pegawai yang cukup berkompeten
dan pengadaan kemasan yang lebih menarik lagi juga menjadi faktor pendukung
keberlanjutan bisnis. Perizinan dan penentuan kandungan gizi yang akan
dilakukan juga akan memperkuat keberlanjutan bisnis.
F. KESIMPULAN DAN SARAN
Si Cassano merupakan produk dadar gulung dengan isi singkong dan
sayuran lokal sehingga menjadi produk yang praktis, murah, dan bergizi.
Program PKM-K Si Cassano telah berjalan kurang lebih 70%. Berdasarkan
tingkat ketercapaian program, produk yang murah dan inovatif, permintaan pasar,
dan analisis keuangan, program mempunyai keberlanjutan menjadi sebuah bisnis
yang menjanjikan. Untuk mendukung keberlanjutan program ini, akan dilakukan
pengoptimalan produksi dan pemasaran, variasi produk, dan uji kandungan gizi.
G. LAMPIRAN

Gambar 1. Mengikuti bazaar makanan

Gambar 2. Monitoring dan evaluasi
IPB

9

Gambar 3. Belanja alat

Gambar 4. Pelatihan pekerja

Gambar 5. Konsultasi dengan dosen
pembimbing dan mendapat peasanan
untuk rapat

Gambar 6. Produk Si Cassano

Gambar 7. Nota pembelian alat-alat produksi

10

Gambar 8. Nota pembelian bahan baku produksi