pendidikan karakter. Guru hendaknya mampu memilih sumber di dalam novel yang banyak memberikan pengetahuan dan mampu membentuk karakter siswa.
Representasi sikap yang ditampilkan dalam novel diharapkan dapat membentuk karakter positif peserta didik.
Dengan membaca novel, tidak berarti pula perilaku seseorang dalam hal ini siswa akan menjadi baik. Namun, setidaknya guru berusaha membentuk pribadi
peserta didik ke arah yang lebih baik, salah satunya dengan menyuguhkan bacaan sastra yang isinya dapat menuntun seseorang ke arah kebaikan.
Berdasarkan hal yang telah diuraikan sebelumnya, karya sastra yang hendak
dijadikan sumber belajar siswa hendaknya berisikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau nilai yang baik. Dalam memilih sumber belajar ini, gurulah yang
memiliki peran penting. Guru diharapkan tidak hanya membentuk kecerdasan siswa dalam mengapresiasi sastra, melainkan juga membentuk karakter siswa
sehingga para siswa menjadi pribadi yang bermoral. Dengan demikian, guru harus lebih jeli dalam memilih novel sebagai sumber belajar sastra.
Melalui representasi korban tragedi semburan lumpur Lapindo, novel Di Antara
Lumpur, Mainanku Hilang karya Panca Javandalasta ini diharapkan dapat menggugah semangat dan motivasi siswa.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bermaksud untuk membuat deskripsi atau gambaran dalam bentuk kata-kata dan bahasa untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik Moleong,
2007: 6. Dalam metode kualitatif, metode yang biasanya dimanfaatkan adalah wawancara,
pengamatan; dan pemanfaatan dokumen, seperti memahami sikap, pandangan, perasaan, dan perilaku individu maupun kelompok orang Moleong, 2007: 5.
Data yang dikumpulkan lebih banyak berupa kata-kata dan gambar daripada angka-angka Moleong, 2007: 11.
3.2 Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah novel Di Antara Lumpur, Mainanku Hilang
Karya Panca Javandalasta. Cetakan pertama novel ini diterbitkan oleh penerbit buku Diva Press. Novel ini memiliki tebal 329 halaman dan terbit pada Juli 2012.
3.3 Data Data yang dianalisis dalam penelitian ini berupa cuplikan atau kutipan teks yang
berkaitan dengan representasi sikap korban semburan lumpur Sidoarjo di dalam novel Di Antara Lumpur, Mainanku Hilang karya Panca Javandalasta.
3.4 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik
dokumentasi. Adapun langkah-langkah yang digunakan penulis dalam menganalisis data dapat dikemukakan sebagai berikut.
1. Membaca novel Di Antara Lumpur, Mainanku Hilang karya Panca
Javandalasta secara teliti dan berulang-ulang. 2.
Mengidentifikasi cuplikan-cuplikan representasi sikap korban semburan lumpur dalam novel yang kemudian menjadikannya sebagai data penelitian.
3. Mengklasifikasikan data tersebut;
4. Memberi kode pada setiap data representasi sikap korban.
5. Mendeskripsikan serta memberikan interpretasi setiap data atau cuplikan
representasi sikap semburan lumpur tersebut. 6.
Mendeskripsikan kelayakan representasi sikap korban semburan lumpur dalam novel Di Antara Lumpur, Mainanku Hilang karya Panca Javandalasta,
sebagai salah satu alternatif sumber belajar sastra di SMA berdasarkan kurikulum, kesastraan, dan pendidikan karakter.
Berdasarkan kesastraan, kriteria yang penulis gunakan untuk mendeskripsikan kelayakan novel tersebut adalah sebagai berikut.
Nomor Unsur-Unsur yang Diteliti
1. Unsur pelajaran moral yang tinggi
2. Unsur kenikmatan atau hiburan
3. Unsur contoh ketepatan dalam wujud pengungkapan
Dimodifikasi dari Andrea Hardjana, 1987: 2-3 7.
Menyimpulkan hasil deskripsi tentang representasi korban semburan lumpur Lapindo dalam novel Di Antara Lumpur, Mainanku Hilang karya Panca
Javandalasta.
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap novel Di Antara Lumpur, Mainanku Hilang
karya Panca Javandalasta, penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1.
Representasi sikap korban di dalam novel Di Antara Lumpur, Mainanku Hilang karya Panca Javandalasta ini diungkapkan melalui tokoh utama Bayu
Yudhistira, yang berperan sebagai salah satu anak korban semburan lumpur. 2.
Representasi sikap korban semburan lumpur Sidoarjo dalam novel Di Antara Lumpur, Mainanku Hilang, dapat diuraikan melalui tiga cara, yaitu;
representasi sikap berdasarkan jenisnya; a
representasi sikap sosial, b
representasi sikap individual; representasi sikap berdasarkan ciri-cirinya;
a
Attitude tidak dibawa orang sejak ia dilahirkan, tetapi dibentuk atau dipelajarinya sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan
objeknya,
b
Attitude dapat berubah-ubah, karena itu attitude dapat dipelajari orang,
c
Attitude tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mengandung relasi tertentu terhadap suatu objek,
d
Objek atttitude dapat merupakan satu hal tertentu, tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut,
e
Attitude mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan; dan representasi sikap berdasarkan faktor-faktor yang memengaruhi
pembentukannya; a
pengalaman pribadi b
kebudayaan c
orang lain yang dianggap penting d
media massa e
institusi pendidikan dan agama, serta f
faktor emosi dalam diri. 3.
Sikap para korban semburan lumpur Sidoarjo dalam novel Di Antara Lumpur, Mainanku Hilang karya Panca Javandalasta dapat dan layak
dijadikan alternatif alternatif sumber ajar sastra Indonesia di SMA. Hal ini setelah dikaji berdasarkan kriteria pemilihan alternatif sumber ajar sastra yang
ditinjau dari dua aspek: aspek kesastraan dan aspek pendidikan karakter. 5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, novel Di Antara Lumpur, Mainanku Hilang karya
Panca Javandalasta layak dijadikan alternatif sumber ajar dalam pembelajaran sastra Indonesia di SMA. Oleh sebab itu, penulis menyarankan pada guru mata
pelajaran bahasa Indonesia untuk dapat menggunakan novel ini khususnya representasi sikap yang terdapat di dalamnya sebagai alternatif alternatif sumber
ajar dalam pembelajaran sastra di sekolah. Hal ini berdasarkan pertimbangan dan kriteria-kriteria pemilihan sumber ajar sastra yang ditinjau dari aspek kesastraan
dan aspek pendidikan karakter. Novel tersebut layak dijadikan sebagai alternatif