Sebagai bagian terintegrasi dengan media lain seperti teks atau gambar, Pengguna dapat melakukan replay pada bagian-bagian tertentu untuk Sangat cocok untuk mengajarkan materi dalam ranah perilaku atau Kombinasi video dan

Maslichah Asyari 2006: 8 berpendapat bahwa Sains sebagai produk merupakan kumpulan pengetahuan yang tersusun dalam bentuk fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori.  Ilmu Pengetauan Alam sebagai proses ilmiah IPA sebagai proses, menyangkut proses atau cara kerja untuk memperoleh hasil produk, inilah yang kemudian dikenal sebagai proses ilmiah. Melalui proses-proses ilmiah akan didapatkan temuan-temuan ilmiah. Keterampilan proses IPA adalah keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuwan Srini M. Iskandar, 1997: 5.  Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar Pembelajaran merupakan salah satu tindakan edukatif yang dilakukan di dalam kelas. Tindakan dapat dikatakan bersifat edukatif bila berorientasi pada pengembangan pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Guru dituntut untuk mengembangkan semua aspek tersebut. Dengan demikian guru harus berkompeten dalam mengembangkan suatu pembelajaran. c Video Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga bisa dikatakan sebagai gabungan gambar- gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satufps. Kelebihan: a. Memaparkan keadaan riel dari suatu proses, fenomena atau kejadian

b. Sebagai bagian terintegrasi dengan media lain seperti teks atau gambar,

video dapat memperkaya pemaparan.

c. Pengguna dapat melakukan replay pada bagian-bagian tertentu untuk

melihat gambaran yang lebih fokus. Hal ini sulit diwujudkan bila video disampaikan melalui media seperti televisi.

d. Sangat cocok untuk mengajarkan materi dalam ranah perilaku atau

psikomotor.

e. Kombinasi video dan audio dapat lebih efektif dan lebih cepat

menyampaikan pesan dibandingkan media text.

f. Menunjukkan dengan jelas suatu langkah prosedural misal cara melukis

suatu segitiga sama sisi dengan bantuan jangka. Kelemahan : a. Video mungkin saja kehilangan detil dalam pemaparan materi karena siswa harus mampu mengingat detil dari scene ke scene.

b. Umumnya pengguna menganggap belajar melalui video lebih mudah

dibandingkan melalui text sehingga pengguna kurang terdorong untuk lebih aktif di dalam berinteraksi dengan materi. d Penggunaan video dalam pembelajaran Kita dapat melihat banyak sekali sumber belajar. Selain dari guru atau instruktur, kita juga telah belajar dari bahan atau material seperti misalnya buku, radio, majalah, film bingkai, video dengan atau tanpa bantuan alat-alat seperti proyektor dan pesawat radio video. Bahan dan alat yang kita kenal dengan istilah software dan hardware tak lain dan tak bukan adalah media pendidikan. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal sangatlah perlu menggunakan media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Adapun manfaat penggunaan media video pada proses pembelajaran adalah sebagai berikut :  Sangat membantu tenaga pengajar dalam mencapai efektifitas pembelajaran khususnya pada mata pelajaran yang mayoritas praktek.  Memaksimalkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam waktu yang singkat  Dapat merangsang minat belajar peserta didik untuk lebih mandiri.  Peserta didik dapat berdiskusi atau minta penjelasan kepada teman sekelasnya.  Peserta didik dapat belajar untuk lebih berkonsentrasi  Daya nalar Peserta didik lebih terfokus dan lebih kompeten.  Peserta didik menjadi aktif dan termotivasi untuk mempraktekan latihan- latihan.  Peserta didik dapat menayangkannya di rumah karena materi sudah dalam format film atau VCD.  Memenuhi tuntutan kemajuan zaman pendidikan, khususnya dalam penggunaan bidang media teknologi.  Memberikan daya pemahaman keterampilan yang lebih terstruktural. Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu, Edgar Dale mengadakan klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari yang paling konkrit ke yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan kerucut pengalaman Cone Of Experience dari Edgar Dale dan pada saat itu dianut secara luas dalam menentukan alat bantu apa yang paling sesuai. Adapun kelebihan dari video adalah dapat menstimulir efek gerak, dapat diberi suara maupun warna, tidak memerlukan keahlian khusus dalam penyajiannya, dan tidak memerlukan ruangan gelap dalam penyajiannya. Sedangkan pada kekurangan atau kelemahannya adalah video memerlukan peralatan khusus dalam penyajiannya dan memerlukan tenaga listrik. e Penilaian kesesuaian video dengan materi. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan media pembelajaran berbantuan konten video adalah sebagai berikut:  Kejelasan Tujuan  Kesesuaian tujuan dengan materi.  Kejelasan penyajian materi.  Kesesuaian tayangan visual audio dnegan materi.  Kelengkapan materi. Sistematika desain pengembangan media video pembelajaran berbasis multimedia interaktif dalam pembelajaran IPA, perlu diperhatikan untuk dapat menyampaikan materi pokok dalam pembelajaran IPA. Ketepatan penggunaan desain atau rancangan sesuai dengan materi juga mempengaruhi kriteria penyajian materi yang baik dan tepat. Kesesuaian durasi waktu dengan karakteristik sasaran juga perlu diperhatikan, agar proses pembelajaran berjalan efisien dan efektif. f Pendapat siswa terhadap penggunaan video dalam pembelajaran Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa siswa menyarankan adanya revisi-revisi, meliputi: video pembelajaran IPA hendaknya tersedia untuk semua jenis pc. Saran ini dapat dipahami mengingat tidak semua siswa memiliki personal computer sesuai dengan yang diisyaratkan dalam pengimplementasian video pembelajaran dalam pembelajaran IPA ini. Saran ini sekaligus memberikan feedback bagi desainer untuk pengembangan rancangan video pembelajaran IPA selanjutnya. Diperlukan pengembangan isi konten pembelajaran termasuk latihan soal yang lebih variatif dan banyak sebagai evaluasi. Disadari bahwa isi konten video pembelajaran IPA berupa video yang diakses melalui personal computer tidak dikembangkan oleh peneliti sendiri melainkan hasil kolaborasi antara tim kerabat kerja produksi video, maka untuk perbaikan selanjutnya perlu dikembangkan isikonten pembelajaran termasuk latihan soal yang lebih banyak sebagai evaluasi. Dengan demikian, isi pembelajaran lebih bervariasi dan lengkap. Penggunaan video pembelajaran IPA perlu untuk disosialisasikan. Penggunaan video pembelajaran IPA merupakan media penyampaian pembelajaran yang relatif baru di lingkungan sekolah dasar, maka sosialisasi sangat dibutuhkan untuk pengenalan media ini khususnya kepada para siswa. Sosialisasi ini bisa dilakukan melalui pelatihan- pelatihan atau workshop.

BAB III PENUTUP