BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. POLIETILENA SEBAGAI POLIMER
Polietilena Polyetylene merupakan suatu polimer yang terbentuk dari banyak unit yang berulang dari monomer etilena.
H H
H H
n C C
C C
H H
H H
Etilena monomer Polietilena Polimer
Gambar 2.1. Etilena suatu monomer dan unit berulang polietilena
Polietilena disebut juga polietena atau politena merupakan etena homopilimer memiliki berat molekul 1500 – 100.000 dengan perbandingan C
85,7 dan H 14,3, dapat dibuat melalui proses polimerisasi etilena cair pada suhu dan tekanan tinggi atau rendah. Polietilena adalah bahan termoplastik yang
transparan berwana putih mempunyai titik leleh bervariasi antara 110
o
C – 137
o
C. Umumnya polietilena bersifat resisten terhadap zat kimia. Pada suhu kamar,
polietilena tidak larut dalam pelarut organik dan anorganik Bilmeyer, 1994. Polietilena dapat teroksidasi diudara pada temperatur tinggi atau dengan sinar UV.
Struktur rantai polietilena dapat berupa linier atau berikatan silang. 6
Universitas Sumatera Utara
Polietilena adalah bahan termoplastik yang kuat dan dapat dibuat dari yang lunak sampai yang kaku. Ada dua jenis polietilena yaitu polietilena densitas
rendah low-density polyethyleneLDPE dan polietilen densitas tinggi high- density polyethyleneHDPE. LDPE relatif lemas dan kuat, digunakan antara lain
untuk pembuatan kantong kemasan, tas, botol, industri bangunan, dan lain-lain. HDPE sifatnya lebih keras, kurang transparan dan tahan panas sampai suhu
170
o
C. Campuran polietilena densitas rendah dan polietilena densitas tinggi dapat digunakan sebagai bahan pengganti karet, mainan anak-anak, dan lain-lain
Azizah, 2004. Low Density Polyetylene memiliki struktur rantai percabangan yang tinggi
dengan cabang yang panjang dan pendek. Sedangkan High Density Polyetylene mempunyai struktur rantai lurus dan Linier Low Density Polyetylene LLDPE
memiliki rantai polimer yang lurus dan rantai-rantai bercabang yang pendek. Sedikitnya cabang-cabang pada rantai akan memperkuat gaya ikatan antar
molekul. Dengan berdekatannya rantai-rantai utama akan menaikkan kristalinitas, rapat massa dan kekuatannya.
Adanya beberapa struktur dari polietilena akan memberikan sifat fisik yang berbeda dari bahan polimer. Struktur rantai bercabang mempunyai kekuatan
yang lebih rendah karena cabang-cabang akan mengurangi gaya-gaya ikatan antar molekul. Proses pembuatan rantai dari polimer termoplastik polietilena secara
umum dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : a.
Proses dengan kondisi pada tekanan tinggi yang menghasilkan LDPE. b.
Proses dengan kondisi pada tekanan rendah yang menghasilkan HDPE. Polietilena adalah polimer yang termasuk golongan poliolefin, dengan
berat molekul rata-rata Mw = 50.000 – 300.000. Jenis polietilena yang banyak adalah LDPE, yang mepunyai rantai cabang, yanng banyak digunakan sebagai
kemasan yaitu sekitar 44,5 dari plastik kemasan, kemudian HDPE yang tidak
Universitas Sumatera Utara
mempunyai rantai cabang, tapi merupakan rantai utama yang lurus sekitar 25,4 Cowd, 1991.
Sifat-sifat dari polietilena sangat dipengaruhi oleh struktur rantai dan kerapatannya. LDPE lebih bersifat elastis dibanding HDPE. Hal ini karena sifat
kristalinitasnya rendah disebabkan adanya cabang-cabang dari rantai polimer itu, sedangkan HDPE mempunyai sifat kristalinitas lebih tinggi dan lebih kaku, HDPE
merupakan polimer linier. Dengan adanya perbedaan bentuk rantai dan kerapatan ini dapat menyebabkan perbedaan sifat kedua jenis polietilen tersebut.
Sedangkan LLDPE merupakan suatu jenis polietilena yang paling prospektif karena kemudahan proses pembuatan dan diproduksi dalam berbagai pembuatan
yaitu proses polimerisasi menggunakan berbagai jenis katalis Ziger Natta. Sifat- sifat LLDPE sangat dipengaruhi oleh kromomer yang ditambahkan. LLDPE dapat
digunakan dalam berbagai produk dan aplikasi sebagai kemasan berbentuk film, botol tabung dan penutup Cowd, 1991.
2.2. TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI LIMBAH