Bahasa Jerman Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bahasa Jerman
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bahasa Jerman
Deutsche Sprache
Dituturkan di Jerman, Swiss, Austria, Italia (Bolzano-Bozen), Liechtenstein, Luksemburg, Perancis
(Alsace-Lorraine), Belgia, Denmark, Polandia, dan Namibia. Bahasa ini masih dituturkan secara
terbatas Argentina selatan dan beberapa masyarakat Amish di Amerika Serikat. Bahasa ini pernah
menjadi bahasa pengantar ilmu pengetahuan di akhir abad ke-19.
Wilayah

Eropa tengah, dan tempat-tempat yang dihuni diaspora orang Jerman

Penutur bahasa
135 juta jiwa (date missing)
Rumpun bahasa

Indo-Eropa

Bahasa Jerman
Bahasa Germanik Barat
Bahasa Jerman Hulu

Bahasa Jerman

Sistem penulisan
Alfabet Latin (Varian Jerman)
Status resmi
Bahasa resmi di

Uni Eropa
(Bahasa resmi dan bahasa kerja)

Austria
Belgia
Italia(Tyrol Selatan)

Jerman
Liechtenstein
Luxembourg
Swiss
Diakui sebagai
bahasa minoritas di


Republik Ceko[1]
Denmark[2]
Hongaria[3]

Kazakhstan[4]
Namibia (Bahasa nasional; bahasa resmi 1984–90)[5][6]
Polandia (Bahasa tambahan di 22 kotamadya di Provinsi Opole)[7]
Romania[8]
Russia[9]
Slowakia (Bahasa resmi Kotamadya Krahule/Blaufuß)[10][11]
Vatikan (Bahasa Administrasi dan bahasa komandan dari Garda Swiss)[12]
Diatur oleh

Tidak diatur secara resmi

(Ortografi Jerman diatur oleh Dewan ortografi Jerman (Rat für deutsche Rechtschreibung)[13])
Kode bahasa
ISO 639-1


de

ISO 639-2

ger (B)

deu (T)
ISO 639-3

Variously:

deu – New High German
gmh – Middle High German
goh – Old High German
gct – Alemán Coloniero
bar – Austro-Bavarian
cim – Cimbrian

geh – Hutterite German
ksh – Kölsch

nds – Low German
sli – Lower Silesian
ltz – Luxembourgish
vmf – Main-Franconian
mhn – Mócheno
pfl – Palatinate German
pdc – Pennsylvania German
pdt – Plautdietsch
swg – Swabian German
gsw – Swiss German
uln – Unserdeutsch
sxu – Upper Saxon
wae – Walser German
wep – Westphalian
Linguasfer

52-AC (Continental West Germanic) > 52-ACB (Deutsch & Dutch) >

52-ACB-d (Central German incl. 52-ACB–dl & -dm Standard/Generalised High German) + 52-ACB-e &
-f (Upper German & Swiss German) + 52-ACB-g (Yiddish) + 52-ACB-h (émigré German varieties incl.

52-ACB-hc Hutterite German & 52-ACB-he Pennsylvania German etc.) + 52-ACB-i (Yenish); totalling
285 varieties: 52-ACB-daa to 52-ACB-i

Bahasa Jerman adalah anggota bahasa Jermanik Barat yang dipakai sebagai bahasa pengantar
terutama di kawasan Eropa Tengah. Bahasa ini adalah salah satu bahasa yang luas dipertuturkan di
Eropa dan pernah menjadi bahasa pengantar antarbangsa yang penting sampai awal abad ke-20.
Meskipun sekarang menurun kepentingannya, bahasa ini masih luas dipelajari karena banyak
literatur klasik dunia yang ditulis menggunakan bahasa ini.

Dalam kontinuum variasi bahasa di Eropa Tengah bagian utara, "bahasa Jerman" adalah semua
bahasa yang telah mengalami pergeseran bunyi Germanik kedua. Dengan demikian, ke dalam lingkup
ini masuk berbagai bahasa yang dipakai di Jerman selatan, sehingga bahasa Jerman dikenal pula
sebagai bahasa Jerman Hulu.

Daftar isi

1 Fonologi
2 Sistem penulisan
2.1 Diakritik
3 Variasi

4 Penyebaran penutur
5 Penulisan
6 Penggunaan istilah-istilah Jerman dalam bahasa lain
7 Lihat pula
8 Referensi
9 Pranala luar

Fonologi

Bahasa Jerman mempunyai 26 fonem yaitu 21 huruf mati dan 5 huruf hidup. Di samping itu sistem
tata bahasanya sederhana, di mana:
Sistem penulisan
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Alfabet Jerman
Huruf besar

Huruf kecil

IPA

Huruf besar


A

a

/aː/

N

n

/ɛn/

B

b

/beː/

O


o

/oː/

C

c

/tseː/ P

p

/peː/

D

d

/deː/


Q

q

/kuː/

E

e

/eː/

R

r

/ɛr/

F


f

/ɛf/

S

s

/ɛs/

G

g

/geː/

T

t


/teː/

H

h

/haː/

U

u

/uː/

I

i

/iː/

V

v

/faʊ/

J

j

/jɔt/

W

w

/veː/

K

k

/kaː/

X

x

/ɪks/

L

l

/ɛl/

Y

y

/'ʏpsilɔn/

Huruf kecil

IPA

M

m

/ɛm/

Z

z

/tsɛt/

Diakritik

Terdapat 2 pelafalan berbeda dalam diftong bahasa Jerman
diftong pelafalan
ei

ai

eu

oi

Contoh kata: Deutsch pelafalan "doitsch"

Eine pelafalan "aine"

Bahasa Jerman memiliki tambahan alfabet yaitu:

Umlaut

yaitu ä, ö, ü (dibaca panjang) [transliterasi ae, oe, ue]

Ligatur

yaitu ß (dibaca "ss") [transliterasi ss]

Variasi

Bahasa Jerman bukanlah bahasa yang tunggal, melainkan bahasa dengan banyak variasi: mulai dari
dialek tempatan (lokal, berdasarkan geografi penuturnya), dialek temporal (dikenal paling tidak tiga
versi dialek temporal), hingga dialek sosial (berdasarkan kelompok sosial penuturnya). Bahasa
Jerman Baku atau Standar, disebut Hochdeutsch ("Jerman Tinggi") atau Standarddeutsch, adalah
bahasa yang diajarkan di sekolah dan kursus bahasa serta luas dipakai sebagai bahasa sastera, surat
kabar, dan bahasa pengantar di berbagai kantor serta perguruan. Varian ini lahir sebagai usaha
pembakuan atas bahasa Jerman Hulu (juga disebut Hochdeutsch, atau sekarang disebut pula
Oberdeutsch) oleh Martin Luther pada abad ke-16. Meskipun standar, bahasa Jerman Baku memiliki
variasi pelafalan karena pengaruh dialek tempatan.

Dalam kajian/linguistik bahasa Jerman, istilah "dialek" dipakai untuk menyebut variasi tempatan
secara tradisional. Bagi mereka yang hanya terbiasa dengan bahasa Jerman Baku, beberapa dialek itu
dapat dianggap bahasa tersendiri karena mereka tidak mampu lagi memahami. Variasi penuturan
atau kosa kata dalam bahasa Jerman (Baku) yang bersifat tempatan disebut sebagai "varian" atau
"variasi". Dialek bahasa Jerman Hulu sendiri beberapa di antaranya telah punah. Dialek-dialek yang
masih hidup sampai sekarang adalah Brandenburgisch, Niederrheinisch, Westfälisch, Ostfälisch,
Nordniedersächsisch, Mecklenburgisch-Vorpommersch, Lausitzisch-Südmärkisch, Ostpommersch,
Mittelpommersch, Niederpreußisch, Moselfränkisch, Rheinfränkisch, Nordhessisch, Mittelhessisch,
Osthessisch, Thüringisch, Obersächsisch, Nordobersächsisch, Schlesisch, Hochpreußisch, Schwäbisch,
Niederalemannisch, Mittelalemannisch, Hochalemannisch, Höchstalemannisch, Nordbairisch,
Mittelbairisch, Südbairisch dan Ripuarisch. Bahasa Yiddish dianggap sebagai bahasa tersendiri,
terpisah dari bahasa Jerman.

Penyebaran penutur

Di Eropa Timur, bahasa ini merupakan bahasa asing kedua yang sangat luas dikenal. Beberapa daerah
di Eropa Timur, zaman dahulu kala banyak dihuni oleh orang Jerman perantauan. Setelah Perang
Dunia II sekitar 12-15 juta jiwa orang Jerman diusir dari Eropa Timur.

Di Perancis, bahasa ini dipertuturkan oleh sekitar dua juta jiwa penduduk negara ini, khususnya di
daerah Alsace-Lorraine, tetapi tidak memiliki status bahasa resmi.

Di Amerika Serikat bahasa Jerman dialek Pfalz dipakai oleh orang-orang Amish. Di Patagonia (selatan
Argentina) terdapat pula komunitas berbahasa Jerman. Namibia, sebagai satu-satunya bekas koloni
Jerman di Afrika, juga menjadi tempat sisa-sisa komunitas berbahasa Jerman di Afrika.
Penulisan

Bahasa Jerman ditulis menggunakan aksara Latin. Sebagai tambahan dari ke-26 huruf yang ada
terdapat tiga simbol untuk vokal dengan umlaut: ä, ö dan ü, ditambah Eszett atau "s tajam": ß. Eszett
tidak dipakai di Swiss dan digantikan dengan s rangkap, "ss". Apabila alat penulisan tidak memiliki
simbol-simbol tambahan tersebut, ä, ö, dan ü masing-masing dapat digantikan dengan "ae", "oe",
dan "ue", serta ß digantikan dengan "ss" (sebagaimana digunakan di Swiss). Dalam kamus-kamus
masa kini entri dengan umlaut diperlakukan sama dengan huruf induknya sedangkan dalam kamus
lama biasanya ia diperlakukan seperti huruf induk yang diikuti dengan "e". Eszett menurut aturan
pengejaan yang baru (diperkenalkan sejak 1996 dan berlaku efektif 2006, namun ditolak oleh
beberapa surat kabar dan penerbit tertentu) hanya dipakai setelah vokal panjang dan diftong. Pada
pengejaan sebelumnya, eszett lebih sering ditemukan dan tidak ada aturan jelas mengenai
penggunaannya. Bentuk kapital bagi eszett telah diperkenalkan dan dipakai pada penulisan yang
menggunakan huruf kapital sepenuhnya.

Di masa lalu, bahasa Jerman menggunakan versi khas huruf Latin yang dikenal sebagai tipe huruf
fraktur tebal (bold) atau tipe huruf Schwabacher dan disertai dengan bentuk sambung yang
bersesuaian (seperti Kurrent dan Sütterlin). Bentuk-bentuk ini jauh berbeda dengan bentuk Latin
yang dikenal luas pada masa kini (seperti serif atau sans-serif) dan amat menyulitkan bagi orang yang
tidak terlatih. Kaum Nazi bahkan menyarankan penggunaan tipe huruf fraktur dan schwabacher
tetapi kemudian melarangnya pada tahun 1941 karena dianggap berbau Yahudi.

Penggunaan istilah-istilah Jerman dalam bahasa lain

Ada banyak istilah bahasa Jerman yang juga dipakai dalam bahasa-bahasa lain. Dalam bahasa Inggris
istilah "Kindergarten" (taman kanak-kanak) berasal dari "Kindergarten". Orang Perancis
menggunakan "leitmotiv" yang juga diambil dari bahasa Jerman.

Contoh lain adalah: "butterbrot" (roti mentega) dalam bahasa Rusia, "arubaito" (dari "Arbeit" pekerjaan) dalam bahasa Jepang, "le waldsterben" (kematian hutan) dalam Bahasa Perancis,
"besserwisser" (sok tahu) dalam bahasa Finlandia.

Sedangkan mengenai cara membaca tulisan dalam bahasa Jerman, sudah pernah saya ketik di sini.
Selain huruf-huruf di atas, bahasa Jerman juga memiliki ä, ö, dan ü yang disebut Umläute (baca: Umloi-te). Hüruf ä dibaca seperti e dalam kata binatang bebek, sementara ö dan ü masing-masing dibaca
oe dan ue. Tapi, contoh kata untuk ö dan ü dalam bahasa Indonesianya tidak terpikir oleh saya saat
tulisan ini dibuat. Mungkin kamu punya masukan? Yang pasti, oe di sini tidak seperti bahasa
Indonesia ejaan lama yang dibaca u.
Dalam bahasa Jerman, e dan u yang bersebelahan dibaca oi -sebagian kalangan menyebutnya oy, tapi
sama saja; contohnya Euro menjadi Oi-ro atau Oy-ro. Sementara bila e bertemu i, kita membacanya
sebagai ai seperti dalam kata vorbei yang dibaca for-bai. Pengecualian untuk ei terdapat pada kata
beinhalten (baca: be-in-hal-ten) dan beberapa kata sejenis lainnya.
Ligatur ß alias Eszet, boleh ditulis sebagai ss. Bahkan, beberapa tahun yang lalu saya sempat melihat
berita di salah satu stasiun TV di Jerman yang mengabarkan bahwa ligatur ini akan dihapuskan.
Namun, sampai saat ini nyatanya masih ada yang menuliskan ß, bukan ss. Bagaimana cara
membacanya? Mudah saja! Seperti mengucapkan huruf s dalam bahasa Indonesia atau Inggris.