Bahasa Indonesia - Pantun

Halo,
kami dari
kelompok
:

DISUSUN UNTUK MEMENUHI NILAI MATA PELAJARAN “BAHASA
INDONESIA” SESUAI KURIKULUM 2013.

RAPUH DI DALAM HATI DERITA RADIKA
SMA NEGERI 6 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2014/2015

Asri Novianti
Aulia Friwidya Putri
Dhany Wahyu Pratama
Danty Yuniatri
Larasati Fryda Hardiyanto
Lia Endah Nur Pangestika
Majidah Hasna
Refanda Pratiwi
Risky Desi Permatasari

Rona Vifolin Qurrotu Aini
Shifa Syafra Maharani
Syaifuddin
Toriq Arbi Odika

di
a
m
a
l
gakar
n
e
yang
m
a
h
r
a
t

s
d
a sa
g su
y
n
r
aba
a
y
k
k
a
i
j
l
s
i
a
s

s
a
n
) ber
tu j e
l a yu
s
a
i
e
r
s
an,
a
m
s
i
b
l
h

i
(
a
s
l
a
i
i
r
r
a
u
t
tun s ri atas 4 la
n sas
lah p
n
a
a
k

a
d
P
a
a
p
.
i
meru
Pantun masyarakat hanya terd
n
u
t
n
a
si
a pa
buday zimnya pui wal mulany tuk tulisan.
La
ben

da a
a
m
P
a
l
.
lama.
a
a
d
ada
u aa-a
a
a
t
g
a
u
j

b
a
ntun
a
p
i
n
i
-b-a
b
a
tapi k
,
-b-b
a
a
,
b
tun:
-b-an

a
a
,
p
a
i
r
-a
ci
iran
p
t
m
i
a
Ciri - ki rima a-a
a
1b
an s
k

i
m
l
a
i
a
l
p
a
m
u
•Me
mer
r is d
isi
a
a
n
b
u

a
k
d
4
e
a
i
&k
erup
a
•Terdir
m
m
t
a
t
a
per
emp
kata

e
u
k
k
•Baris
&
u
etiga dari 8-12 s
k
s
i
r
•Ba
diri
r
e
t
s
i
•1 bar

Pantun sebagai alat pemelihara bahasa,
pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata
dan kemampuan menjaga alur berfkir.

Pantun melatih seseorang berfkir tentang
makna kata sebelum berujar. Ia juga melatih
orang berfkir asosiatif, bahwa suatu kata
bisa memiliki kaitan dengan kata yang lain.

KAIDAH
KEBAHASAAN
•Diksi (pilihan kata)
Supaya tujuan penulisan pantun yang
dibuat dapat disampaikan dengan
sempurna.
•Bahasa kiasan
Cara penulis untuk menyatakan sesuatu
dengan cara yang tidak biasa & secara tak
langsung mengungkapkan makna.
•Imaji (citraan)
Supaya pembaca merasakan gambaran
yang diciptakan secara tidak langsung oleh
penulis.
Bunyi yang terdiri atas rima & ritme
Tujuannya agar pembaca mudah mengingat
serta mengaplikasikan pesan moral yang
terdapat pada teks pantun tersebut.

Dilihat Dari
Bentuknya

iasa
B
n
u
Pant
tah
a
eti
p
p
m
m
u
r
a
l
a
da j
e da
a
k
u
n
a
a
l
k
Ka
suk
lah
a
a
s
m
i
d
g
n
ti
a
h
Jangan a kataku ya
m
a
da l
ad
e
k
u
n
a
l
a
a
K
a s uk
m
i
d
n
Janga

Pantun Seloka (Pantun Berkait)
Seloka ialah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja,
karena pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.
Ciri-ciri seloka :
•Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris
pertama dan ketiga di bait kedua.
•Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris
pertama dan ketiga di bait ketiga.

Contoh

Bait I
Bunga mawar cempaka biru
Bunga rampai didalam puan
tujuh malam semalam rindu
belum sampai padamu tuan
 
Bait II
Bunga rampai didalam puan
ruku ruku dari peringgit
belum sampai padamu tuan
rindu saya bukan sedikit

Talibun
Talibun adalah pantun yang jumlah barisnya lebih
dari 4 baris dan satu bait pantun talibun harus
genap tiap barisnya, misalnya 6, 8, 10 dan
seterusnya.
Dengan catatan :
Jika satu bait berisi 6 baris, maka 3 baris pertama ialah
sampiran dan 3 baris sisanya ialah isi. Sedangkan
untuk sajaknya menjadi a-b-c-a-b-c.
Jika satu bait berisi 8 baris, maka 4 baris pertama ialah
sampiran dan 4 baris sisanya ialah isi. Sedangkan
untuk sajaknya menjadi a-b-c-d-a-b-c-d.

Contoh

Kalau anak pergi ke pekan
Yuk beli belanak pun beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari
Induk semang cari dahulu

PERBEDAAN PANTUN SELOKA DAN BIASA

Seloka merupakan pantun berantai. Jadi berisi
4 baris dalam tiap baitnya, dan terdiri dari
beberapa bait.
Ciri khas Seloka ini adalah baris kedua pada bait
pertama menjadi baris pertama pada bait
kedua, baris keempat pada bait
pertama menjadi baris ketiga pada bait kedua.
Ciri-ciri pantun dapat dilihat berdasarkan
bentuknya. Ciri-ciri ini tidak boleh diubah.
Jika diubah, pantun tersebut akan menjadi
seloka, gurindam, atau bentuk puisi lama
lainnya

Pantun Kilat
(karmina)

Ciri-cirinya :
•Setiap bait terdiri dua baris.
•Baris pertama sampiran, baris kedua isi.
•Bersajak a-a.
•Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.

Contoh:
Dahulu parang, sekarang besi
Dahulu sayang, sekarang benci

Dilihat Dari Isinya

Pantun Anak-anak
Elok Rupa kembang jati
Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang

Pantun Jenaka
Ikan gabus di rawa-rawa
Ikan sepat nyangkut dijaring
Perut sakit menahan tawa
Melihat gigi palsu loncat ke piring

Pantun Orang Muda / Remaja
Tanam melati di rama-rama
Ubur-ubur sampingan dua
Sehidup semati kita bersama
Satu kubur kelak berdua
Pantun Orang Tua
Supaya tangan tidak terluka
Jangan dikepit hulunya kapak
Supaya Tuhan tidak murka
Jangan sakiti Ibu dan Bapak

Pantun Teka-teki
Kalau puan, puan cemara
Ambil gelas di dalam peti
Kalau tuan bijak laksana
Binatang apa tanduk di kaki

PENJELASAN DAN CONTOH SERTA MAKNA PANTUNNYA

PANTUN ANAK-ANAK
Pantun Suka Cita
Pantun yang mengungkapkan perasaan suka cita orang
tersebut. Dilontarkan dalam situasi yang suka cita.
Dituturkan agar orang yang mendengarnya ikut
merasakan suka cita.
 
Burung merpati burung dara
 
Terbang menuju angkasa luas
Hati siapa takkan gembira
Karena aku telah naik kelas 
Pantun tersebut menggambarkan kegembiraan hati anakanak yang berhasil naik kelas. Penyampaian pantun itu
tentunya dalam suasana yang suka cita.

Pantun Duka Cita
Pantun yang mengungkapkan kesedihan seseorang. Pantun ini juga
dilontarkan oleh seseorang untuk menghapus suasana duka cita
Memetik
yang
ada. manggis di kota
Kedu
Membeli
tebu
uangnya
hilang
Menangis adik tersedu-sedu
Mencari ibu belum juga
pulang tersebut mewakilkan perasaan anak yang ditinggal oleh
Pantun
orang tuanya. Pantun tersebut dilayangkan dalam situasi yang
sedih. Biasanya, anak yang ditinggal orang tuanya tentu akan
merasa sedih, dan mungkin mereka bisa mengungkapkannya
dalam bentuk pantun.
Pantun Jenaka
Pantun jenaka bertujuan untuk menghibur orang yang mendengar,
terkadang dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam
suasana yang penuh keakraban.
Limau purut di tepi rawa,
buah dilanting belum masak
Sakit perut sebab tertawa,
melihat kucing duduk
berbedak
Masyarakat terdahulu menggunakan pantun sebagai media pelipur
lara atau menia hiburan.

PANTUN ORANG MUDA
Pantun Nasib
Pantun nasib merupakan rangkaian kata yang merefleksikan nasib
seseorang.
Tudung saji hanyut terapung 
hanyut terapung di air sungai 
Niat
hati
hendak
pulang
kampung 
Apa daya tangan tak sampai 
Pantun diatas menggambarkan bagaimana orang yang merantau.
Disini tergambar bahwa masyarakat daerah merantau untuk mencari
uang ataupun belajar, jauh dari keluarga, namun mereka tak lupa
dengan tempat asal mereka. Mereka bertahan di tempat rantau demi
mencapai tujuan.  
Pantun Perkenalan
Berisi ungkapan untuk mengenal seseorang dan ucapannya berupa
Dari mana hendak kemana
pantun.
Manggis dipetik dengan
pisau
Kalau boleh kami bertanya
Gadis cantik siapa
namamu 
Menggambarkan bagaimana keinginan seseorang untuk berkenalan
dengan orang yang ditemuinya.

Pantun Berkasih-kasihan
Pantun yang berisi ungkapan yang ditujukan pada orang yang
dicintainya.
Pergi ke toke beli bedak
Sesampainya lupa bawa uang
Makan tak enak tidur tak nyenyak
 Teringat dinda seorang
Pantun tersebut dituturkan oleh seseorang kepada pasangannya. Pantun
berkasih-kasihan berisikan hal yang ingin diungkapkan kepada pasangan,
atau pun sebagai sarana untuk merayu pasangannya
Pantun Perceraian
Pantun yang berisi ucapan perpisahan atau perceraian. Pantun ini
dilontarkan ketika kedua pasangan sedang memiliki masalah dan
mungkin berniat untuk berpisah ataupun diputuskan hubungannya.
Jaga tugu di tengah jalan
Menjala ikan mendapat
kerang
Tega nian aku kau tinggalkan
Hidup di dunia hanya seorang 
Pantun perceraian tersebut menggambarkan kegundahan seseorang
karena ditinggal oleh pasangannya

PANTUN ORANG TUA
Pantun Nasihat
Rangkaian kata-kata yang mempunyai makna mengarahkan atau menegur
seseorang untuk menjadi lebih baik. Pantun nasehat dari jaman ke jaman
mengalami perkembangan, pada awal mulanya pantun hanyalah karya
lisan yang spontan terucap dari orang yang kreatif.  
Jalan-jalan ke kota Blitar
jangan lupa beli sukun
Jika kamu ingin pintar
belajarlah dengam tekun
Pantun Adat
Pantun yang menggunakan gaya bahasa bernuansa kedaerahan dan
kental akan unsur adat kebudayaan tanah air.
Pisang emas bawa berlayar
Masak sebiji dalam peti
Utang emas boleh dibayar
Utang budi dibawa mati
Pantun tersebut menggambarkan adat.

PANTUN AGAMA

Pantun yang didalamnya mengandung kata-kata nasehat atau  petuah
yang memiliki makna mendalam sebagai sebuah pedoman dalam
menjalani hidup, yang biasanya berisi kata kata yang bisa mendorong
kita untuk berbuat yang tidak melanggar aturan agama baik untuk
kepentingan diri maupun bagi orang lain.
Daun terap diatas
dulang
Bunga kenanga diatas kubur
Anak udang mati dituba
Pucuk sari pandan Jawa
Dalam kitab ada
Apa guna sombong dan
terlarang
takabur
Yang haram jangan
Rusak hati badan binasa
dicoba
Pesan yang terkandung yaitu apabila kita ingin masuk surga, seringseringlah kita mengaji (Membaca Alquran) serta Sembahyang (Shalat
lima waktu dan shalat sunnah). Dari pantun tersebut jelas sekali terlihat
bahwa masyarakat sasak sebagian besar merupakan  pemeluk agama
yang kuat. Mereka menanamkan nilai-nilai agama dalam banyak pantun
mereka.
 

KESIMPULA
N

Pantun Seloka ialah pantun berkait yang tidak cukup dengan
satu bait saja, karena pantun berkait merupakan jalinan atas
beberapa bait.

Pantun Biasa mempunyai ciri-ciri pantun dapat dilihat
berdasarkan bentuknya. Ciri-ciri ini tidak boleh diubah. Jika
diubah, pantun tersebut akan menjadi seloka, gurindam, atau
bentuk puisi lama lainnya.

Talibun adalah pantun yang jumlah barisnya lebih dari 4 baris
dan satu bait pantun talibun harus genap tiap barisnya.
Misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.

Pantun bersukacita: Pantun yang mengungkapkan perasaan
suka cita orang tersebut. Dilontarkan dalam situasi yang suka
cita. Dituturkan agar orang yang mendengarnya ikut
merasakan suka cita.

Pantun berdukacita: Pantun yang mengungkapkan kesedihan
seseorang. Pantun ini juga dilontarkan oleh seseorang untuk
menghapus suasana duka cita yang ada.

Pantun jenaka atau pantun teka-teki: Pantun jenaka atau pantun
teka teki merupakan pantun yang bertujuan untuk menghibur
orang yang mendengar.

Pantun dagang atau pantun nasib: Pantun dagang atau
pantun nasib merupakan rangkaian kata-kata yang
merefleksikan nasib atau keadaan seseorang
Pantun perkenalan: Pantun yang berisi ungkapan
mengenal seseorang dan ucapannya berupa pantun.
 

untuk

Pantun perceraian: Pantun yang berisi ucapan perpisahan atau
perceraian. Pantun ini dilontarkan ketika kedua pasangan
sedang memiliki masalah dan mungkin berniat untuk
berpisahataupun diputuskan hubungannya.
 
Pantun berkasih-kasihan: Pantun yang berisi ungkapan yang
ditujukan pada orang yang dicintainya

Pantun
makna
menjadi

nasihat: Rangkaian kata-kata yang mempunyai
mengarahkan atau menegur seseorang untuk
lebih baik.

Pantun adat: pantun yang menggunakan gaya bahasa
bernuansa kedaerahan dan kental akan unsur adat
kebudayaan tanah air

Pantun agama: pantun yang didalamnya mengandung katakata nasehat atau  petuah yang memiliki makna mendalam
sebagai sebuah pedoman dalam menjalani hidup, yang
biasanya berisi kata kata yang bisa mendorong kita untuk
berbuat yang tidak melanggar aturan agama baik untuk
kepentingan diri maupun bagi orang lain.

SUMBER-SUMBER
1. http://www.academia.edu/5341948/PANTUN
2.  http://www.academia.edu/5341948/PANTUN
3. http://agepe-lesson.blogspot.com/2008/02/mengenal-p
antun.html
4. http://katacintadanmutiara.blogspot.com/2013/05/kum
pulan-contoh-pantun-berkait-seloka.html

PERTANYAAN :
1.