Sistem Informasi Penjualan Pakaian Pada Zadiclothes

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat Kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh : Dimas Setya Putra

10507206

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

v

ABSTRAK……… i

ABSTRACT... .ii

KATA PENGANTAR………...iii

DAFTAR ISI………..v

DAFTAR TABEL……….... ix

DAFTAR GAMBAR……… …x

DAFTAR SIMBOL……….….……xii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar BelakangPenelitian…….……… 1

1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah……… 3

1.2.1.Identifikasi Masalah……… 3

1.2.2.Rumusan Masalah……… 3

1.3. Maksud dan TujuanPenelitian……… 4

1.4.Kegunaan Penelitian……… 4

1.4.1.Kegunaan Praktis……… 4

1.4.2.Kegunaan Akademis……….. 4

1.5.Batasan Masalah ……….……… 5

1.6.Lokasi dan Waktu……… 5

BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem………...7

2.1.1.Elemen Sistem………...8

2.1.2.Karakteristik Sistem………... 9

2.1.3.Klasifikasi Sistem ...………... 12

2.2. Pengertian Informasi……….. 13

2.3. Pengertian SistemInformasi……….. 14

2.4. PerangkatLunak Pendukung……… … 14


(3)

vi

2.5.1.Topologi Jaringan………17

2.5.2. Manfaat Jaringan………20

2.5.3. Pengertian Client/Server………22

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian………...……….……...24

3.1.1.Sejarah Singkat Perusahaan………...………. 24

3.1.2.Struktur Organisasi Perusahaan……… 24

3.1.3.Deskripsi Kerja……….. 25

3.2. Metode Penelitian……… 26

3.2.1.Desain Penelitian……… 26

3.2.2.Jenis dan Metode Pengumpulan Data……….27

3.2.2.1.Sumber Data Primer………... 27

3.2.2.2.Sumber Data Sekunder………. 28

3.2.3.Metode Pendekatandan Pengembangan Sistem………… 28

3.2.3.1.Metode Pendekatan Sistem………28

3.2.3.2.Metode Pengembangan Sistem……….. 29

3.2.3.3.Alat BantuAnalisis dan Pegembangan………….. 31

3.2.4.PengujianSoftware……… 34

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan………37

4.1.1. Analisis Dokumen………..………... 37

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan………39

4.1.2.1.FlowMap………..41

4.1.2.2. Diagram Konteks…………41

4.1.2.3.DataFlow Diagram ………..42

4.1.3. Evaluasi Sistem yangSedang Berjalan……… 43


(4)

vii

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan…..……...…….. 45

4.2.3.1.Flow Map yang Diusulkan……..... 46

4.2.3.2. DiagramKonteks………... 46

4.2.3.3.Data Flow Diagram(DFD)………... 48

4.2.3.4. Kamus Data………. 49

4.2.4. Perancangan Basis Data………. ………. 58

4.2.4.1.Normalisasi………. 58

4.2.4.2.RelasiTabel……….. 62

4.2.4.3 Entity Relationship Diagram(ERD)……….62

4.2.4.4.Struktur File………. 63

4.2.4.5.Kodifikasi……… 66

4.2.5. Perancangan Antar Muka……….…. 69

4.2.5.1.Struktur Menu……….. 69

4.2.5.2.Perancangan Input……… 70

4.2.5.3.Perancangan Output………..…….. 76

4.2.6. PerancanganArsitektur Jaringan………. 80

BAB V. PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Pengujian Sistem ... 81

5.1.1.Rencana Pengujian ...81

5.1.2.Kasus dan Hasil Pengujian... 83

5.1.2.1.Pengujian LogIn... 83

5.1.2.2.Pengujian Pengisian Data Konsumen ... 84

5.1.2.3.Pengujian Pengisian Data Barang... 85

5.1.2.4.Pengujian Pengisian Data Pemesanan... 86

5.1.2.5.Pengujian Pengisian Data Produksi ... 86

5.1.2.6.Pengujian Pengisian Data Pembelian bahan baku ... 88


(5)

viii

5.2.2.Implementasi Perangkat Lunak ... 89

5.2.3.Implementasi Perangkat Keras... 89

5.2.4.Implementasi Basis Data (Sintaks SQL)... 90

5.2.5.Implementasi Antar Muka ...92

5.2.5.1.Antar Muka Menu Utama ... 92

5.2.5.2.Antar Muka LogIn ... 92

5.2.5.3.Antar Muka Menu Konsumen ... 93

5.2.5.4. Antar Muka Menu Barang... 94

5.2.5.5.Antar Muka Menu Pemesanan... 95

5.2.5.6.Antar Muka Menu Data Produksi ... 96

5.2.5.7.Antar Muka Menu Pembelian Bahan Baku ... 96

5.2.5.8.Antar Muka Menu Laporan Pemesanan... 97

5.2.5.9.Antar Muka Menu Laporan Pembelian Bahan baku... 98

5.2.5.10.Antar Muka Menu Laporan Produksi ... 98

5.2.6.Implementasi Instalasi Program ... 99

5.2.7.Penggunaan Program ...103

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan...104

6.2. Saran ...105 DAFTAR PUSTAKA


(6)

ix

Tabel 1.1 Data Pesanan Zadiclothes ...2

Tabel 1.2 Jadwal penelitian ...6

Tabel 4.1Tabel Bon ...37

Tabel 4.2 Tabel Form pesanan ...38

Tabel 4.3 Tabel Data Produksi ...38

Tabel 4.4 Tabel Detail Pesanan Bahan Baku ...38

Tabel 4.5 Tabel Pembelian Bahan Baku ...38

Tabel 4.6 Struktur Data Barang...50

Tabel 4.7 Struktur Data Konsumen ...50

Tabel 4.8 Struktur Order Pesanan...51

Tabel 4.9 Struktur Data Produksi ...52

Tabel 4.10 Struktur Data Pembelian...53

Tabel 4.11 Struktur Data Nota Pesanan ...53

Tabel 4.12 Struktur Data Nota Pelunasan ...54

Tabel 4.13 Struktur Data Cetak Bahan baku ...55

Tabel 4.14 Struktur Data Laporan Pemesanan...56

Tabel 4.15 Struktur Data Laporan Pembelian ...56

Tabel 4.16 Struktur Data Laporan Produksi ...57

Tabel 4.17 Struktur Field Tabel Barang ...63

Tabel 4.18 Struktur Field Tabel Konsumen ...64

Tabel 4.19 Struktur Field Tabel Pesanan ...64

Tabel 4.20 Struktur Field Tabel Detail Pesanan ...65

Tabel 4.21 Struktur Field Tabel Produksi ...65

Tabel 4.22 Struktur Field Tabel Pembelian ...66

Tabel 5.1 Tabel Rencana Pengujian………...82

Tabel 5.2 Tabel Penngjian login... ..83

Tabel 5.3 Pengujian Data konsumen ... ..84

Tabel 5.4 Pengujian Data Barang ... . ..85


(7)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Elemen Sistem ...8

Gambar 2.2 Topologi Bus ...18

Gambar 2.3 Topologi Ring ...18

Gambar 2.4 Topologi Star ...19

Gambar 2.5 Topologi Hybrid ...19

Gambar 3.1 Struktur Organisasi ...25

Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Prototype ...30

Gambar 4.1 Flowmap Penjualan pakaian yang sedang berjalan pada Zadiclothes……….43

Gambar 4.2 Diagram Contextyang sedang berjalan pada Zadiclothes… …….42

Gambar 4.3 DFD Sistem Informasi Penjualan yang sedang berjalan pada Zadiclothes……….43

Gambar 4.4 Flowmap Sistem Informasi Penjualan yangdiusulkan…………..47

Gambar 4.5 Diagram Context yang diusulkan pada Zadiclothes ...48

Gambar 4.6 DFD Level 1 Proses Penjualan pada Zadiclothes...49

Gambar 4.7 TabelRelasi……….…...62

Gambar 4.8 Entity Relationship Diagram (ERD)………..……63

Gambar 4.9 Struktur Menu……….……...70

Gambar 4.10 Rancangan Log In...71

Gambar 4.11 Rancangan Form Utama...72

Gambar 4.12 Rancangan Form Data Konsumen……….………72

Gambar 4.13 Rancangan Form Data Barang ...73

Gambar 4.14 Rancangan Form Pemesanan ...73

Gambar 4.15 Rancangan Form Data Produksi ...74

Gambar 4.16 Rancangan Form Pembelian Bahan Baku...75

Gambar 4.17 Rancangan Form Laporan Pemesanan...75


(8)

xi

Gambar 4.21 Rancangan Laporan Produksi...77

Gambar 4.22 Rancangan Laporan Pembelian ...78

Gambar 4.23 Rancangan Daftar Bahan Baku ...79

Gambar 4.24 Rancangan Nota Pemesanan ...79

Gambar 4.25 Arsitektur Jaringan...80

Gambar 5.1 Antar Muka Menu Utama ... ...92

Gambar 5.2 Antar Muka Menu LogIn ... ...93

Gambar 5.3 Antar Muka Menu Konsumen ...….94

Gambar 5.4 Antar Muka Menu Barang ...….94

Gambar 5.5 Antar Muka Menu Pemesanan ... ...95

Gambar 5.6 Antar Muka Menu Data Produksi... ...96

Gambar 5.7 Antar Muka Menu Pembelian Bahan Baku... ...97

Gambar 5.8 Antar Muka Menu Laporan Pemesanan... ...97

Gambar 5.9 Antar Muka Menu Laporan Pembelian bahan baku ... ...98

Gambar 5.10 Antar Muka Menu Laporan Produksi ... ...99

Gambar 5.11 Ikon Setup Application Zadiclothes ... ...99

Gambar 5.12 JendelaWelcome... ...99

Gambar 5.13 Tampilan JendelaLicense Agreement... ...100

Gambar 5.14 Tampilan Jendela UserInformation... ...100

Gambar 5.15 Tampilan Jendela Installation Folder... ...101

Gambar 5.16 Tampilan Jendela Shortcut Folder ... ...101

Gambar 5.17 Tampilan JendelaReady to Install... ...102

Gambar 5.18 Tampilan JendelaInstallation Successful... ...102

Gambar 5.19 Membuka Program Zadiclothes ... ...103


(9)

xii

No Simbol Keterangan

1 Dokumen Input/Output

2 Menjelaskan proses komputerisasi

3 Proses manual

4 Penyimpanan dokumen / pengarsipan

5 Aliran data

2. Data Flow Diagram(DFD) menurut Yourdan dan DeMarco: No Simbol Keterangan

1 Proses / prosedur

2 Entitas eksternal

3 Tempat penyimpanan arsip data (data store)


(10)

Abdul Kadir. 2002 .Pengenalan Sistem Informasi. Andi . Yogyakarta

Dede Sopandi. 2008.Instalasi dan konfigurasi Jaringan komputer.Informatika. Bandung

Jogiyanto. 2005.Analisis dan Desain .Andi. Yogyakarta Fathansyah. 2007.Basis Data. Informatika. Bandung

Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS. 2005.Mahir dalam 7 hari Pemograman Visual Basic 6.0.Andi. Yogyakarta

Sutrisno. 2003.Manajemen Keuangan.Ekosiana. Yogyakarta

Zulkifli Amsyah. 2005.Manajemen Sistem Informasi.Gramedia. Jakarta

Online :

http://id.wikipedia.org/wiki/bahan_baku/ 22 Agustus 2011 http://id.wikipedia.org/wiki/Menjahit/ 4 September 2011 http://id.wikipedia.org/wiki/Jasa/ 15 November 2011 http://dwexxuty.blogspot.com/2011/04/client-server.html

http://teknologi.kompasiana.com/gadget/2010/10/26/a-little-about-blackbox/ http://fsolihin.files.wordpress.com/2009/03/si-4-model-sdlc.pdf


(11)

iii Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya atas izin, kehendak dan kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA ZADICLOTHES”.

Adapun maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh jenjang Sarjana Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa laporan Skripsi yang telah disusun ini masih banyak kekurangannya. Hal ini dikarenakan keterbatasan ilmu, dan pemahaman yang dimiliki oleh penulis. Walaupun demikian, penulis berusaha untuk menyusun laporan Skripsi ini sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Selesainnya Skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, khususnya kepada kedua Orang Tua yang memberikan semangat, dukungan dan doa dengan penuh kesabaran dan pengorbanan dengan memberikan dukungan moral maupun materil kepada penulis selama ini. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie., Ir., M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.


(12)

iv

4. Imelda, S.T.,M.T. selaku dosem pembimbing dalam penulisan skripsi ini 5. Lusi Melian S.Si., MT. Selaku dosen wali dari MI-5 angkatan 2007

6. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

7. Pemilik dan karyawan–karyawan di Zadiclothes terimakasih atas bantuannya. 8. Ayah dan Ibu tercinta yang memberikan dukungan doa dan semangat dan seluruh

keluarga besar yang selalu mendoakan dan memberikan semangat. 9. Teman- teman MI-5 angkatan 2007 dan sahabat-sahabatku semuanya.

10. Dan seseorang yang jauh disana yang aku sangat sayang dan selalu memberikan semangat dan doa yang tulus.

Pada semua pihak yang telah memberikan semangat dan doa yang terbaik mudah–mudahan Allah SWT memberikan balasan atas amal yang telah semua berikan, mudah-mudahan kita ada dalam berkah dan rahmat serta lindungan dari yang maha kuasa, Amin Yarobal Alamin.

Harapan besar penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi kita semua, khususnya bagi saya dan umumnya bagi pembaca. Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bandung, Januari 2012


(13)

1 1.1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi semakin hari semakin pesat. Teknologi bertambah canggih dan kompleks. Seiring dengan hal tersebut, manusia cenderung membutuhkan teknologi untuk memabantu pekerjaan mereka agar lebih mudah dan lebih cepat. Teknologi yang tersedia saat ini sangat membantu perkembangan perusahaan – perusahaan karena dengan teknologi perusahaan dapat lebih efektif dan efisien dalam memproduksi suatu barang.

Seiring dengan bertambah sulitnya permasalahan yang dihadapi oleh setiap organisasi baik yang bersifat bisnis ataupun non-bisnis untuk menggunakan berbagai rekayasa teknologi dari sumber daya manusia yang dapat menciptakan rekayasa teknologi tersebut. Salah satu fungsi dari perkembangan teknologi ini adalah untuk mendukung memperoleh informasi yang akurat dan cepat. Perkembangan teknologi ini tidak akan dapat dirasakan manfaatnya apabila tidak ada sumber daya manusia yang mengelola dan merawatnya dengan baik. Namun pada kenyataannya, masih ada perusahaan atau organisasi yang belum menggunakan teknologi komputer sebagai alat bantu dalam bekerja.

Zadiclothes adalah salah satu organisasi yang bergerak di bidang bisnis Penjualan Pakaian dengan jenis baju, kemeja, sweater dan jaket yang membuat bahan baku menjadi barang jadi sesuai dengan pesanan konsumen. Pengelolaan penjualan pakaian pada Zadiclothes masih menggunakan bon untuk mencatat


(14)

pemesanan, pembelian bahan baku, produksi dan pembayarannya sehingga sering terjadi kesalahan dalam pencatatan pemesanan, pembelian bahan baku, produksi dan pembayarannya, serta belum adanya pencatatan seperti pembukuan untuk melihat perhitungan biaya pemasukan dan pengeluaran untuk setiap bulannya.

Pada pengolahan data pembelian bahan baku di Zadiclothes tidak membuatkan secara tertulis tentang biaya pembelian yang dilakukan, ini hanya dilakukan secara lisan kepada pemilik Zadiclothes berdasarkan nota pembelian. Hal ini menyebabkan tidak efesiennya pengelolaan biaya pembelian.

Tabel 1.1 Data Pesanan Zadiclothes

Bulan Nama Barang

Baju/Kaos Kemeja Sweater Jaket

Juli ≤ 221954

Agustus ≤ 261636 September ≤ 202182

[Sumber : Zadiclothes]

Berdasarkan latar belakang diatas dapat disimpulkan Penjualan Pakaian pada Zadiclothes rata – rata perbulannya mencapai 50 pesanan perbulannya dengan jumlah produk 2 sampai 10 lusin untuk setiap pesanannya. Oleh karena itu Zadiclothes membutuhkan suatu perangkat lunak yang dapat membantu pekerjaan pada Zadiclothes. Maka penulis tertarik untuk menetapkan tema yang berkaitan dengan Penjualan Pakaian pada Zadiclothes dengan menetapkan judul :

SISTEM INFORMASI PENJUALAN PAKAIAN PADA


(15)

1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraiakan di atas, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang terjadi adalah sebagai berikut :

1. Sistem Penjualan Pakaian yang meliputi pemesanan, pembelian bahan baku, produksi dan pembayaran pada Zadiclothes sering terjadi ketidak akuratan data Penjualan Pakaian dikarenakan pencatatan Penjualan Pakaian dilakukan dengan cara manual yaitu dengan mencatat Penjualan Pakaian pada bon. 2. Kesulitan untuk memperoleh laporan jika suatu saat pemilik

membutuhkannya karena belum ada pembukuan dan laporan hanya dari bon saja.

3. Kemungkinan terjadinya kesalahan penghitungan biaya pemasukan dan pengeluaran cukup besar, kerena tidak adanya bentuk laporan untuk setiap bulannya. sehingga dapat menyebabkan kerugian bagi pemilik Zadiclothes. 1.2.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari objek penelitian kerja praktek yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem informasi Penjualan Pakaian yang diusulkan pada Zadiclothes

2. Bagaimana perancangan sistem informasi Penjualan Pakaian pada Zadiclothes

3. Bagaimana implememtasi sistem informasi Penjualan Pakaian pada Zadiclothes


(16)

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan, maka maksud dari penelitian ini adalah membangun dan membuat sistem informasi Penjualan Pakaian Pakaian pada Zadiclothes untuk membantu mengatasi masalah yang terjadi khususnya dalam hal pengolahan data.

Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian skripsi ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi Penjualan Pakaian pada Zadiclothes.

2. Untuk merancang sistem informasi Penjualan Pakaian pada Zadiclothes. 3. Untuk mengimplementasikan sistem informasi Penjualan Pakaian pada

Zadiclothes.

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dari sistem yang penulis usulkan antara lain adalah : 1. Diharapkan dapat membantu meringankan kerja pegawai, sehingga dapat

melakukan pekerjaan dengan efektif dan efisien.

2. Dengan adanya sistem yang diusulkan penulis, semoga menjadi solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah yang ada.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis dari sistem yang penulis usulkan antara lain adalah : 1. Mengimplementasikan pengetahuan yang selama ini didapat dari


(17)

2. Dapat mengetahui bagaimana merancang sebuah sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan, khususnya mengenai Penjualan Pakaian Pakaian.

1.5. Batasan Masalah

Adapun batasan-batasan masalah yang akan dibahas dalam perancangan sistem informasi Penjualan Pakaian pada Zadiclothes sebagai berikut :

1. Sistem ini membahas mengenai pengolahan data transaksi pesanan konsumen, produksi, dan pembelian bahan baku serta pembuatan laporan dari semua transaksi.

2. Admin dari perangkat lunak ini adalah bagian administrasi, pembelian dan bagian produksi.

3. Sistem yang dibangun tidak mencakup data pegawai.

4. Sistem yang dibangun tidak mencakup pembatalan proses Penjualan Pakaian.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Zadiclothes yang beralamatkan di Jl. Surapati No.18 Bandung, adapun jadwal kegiatan penelitian yang dilakukan sebagai berikut :


(18)

No Nama Kegiatan

Tahun 2011

Agst Sep Okt Nov Des

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Perumusan Masalah

2. Menetapkan Pengembangan Sistem

3. Merancang sistem informasi

4. Membangun Perangkat Lunak

5. Pengujian Blackbox


(19)

7 2.1. Pengertian Sistem

Pada saat ini banyak pihak yang telah mendalami masalah sistem untuk kebutuhannya sehingga definisinya menjadi beragam. Definisi-definisinya antara lain adalah :

Menurut Al-Bahra (2005 : 2) mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Pemahaman sistem dengan pendekatan prosedur yaitu suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Urutan kegiatan digunakan untuk menjelaskan apa (what) yang harus dikerjakan, serta berapa banyak kuantitas pekerjaan tersebut, siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya.

Menurut Abdul Kadir (2003 : 54) sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait dan terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.

Sistem dapat didefinisikan dengan dua pendekatan yaitu sistem yang menekan pada prosedur dan sistem yang menekan pada elemen atau komponennya. Menurut Jogiyanto (2005 : 1), sistem yang menekan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut :

Suatu sistem adalah jaringan kerja pada prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.


(20)

Sedangkan pendekatan sistem yang menekan pada elemen atau komponen-komponen mendefinisikan sistem sebagai berikut :

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.1. Elemen Sistem

Menurut Abdul Kadir (2003 : 54) dalam bukunya Pengenalan Sistem Informasi, Ada beberapa elemen yang membentuk suatu sistem, yaitu :

a. Tujuan b. Masukan c. Proses d. Keluaran

e. Mekanisme pengendalian f. Umpan balik.

Elemen sistem mempunyai susunan dasar diperlihatkan dalam gambar 2.1 dibawah ini :

Gambar 2.1 Elemen Sistem

Mekanisme Pengendalian

Tujuan


(21)

[Sumber : Abdul Kadir:Pengenalan Sistem Informasi” Tahun 2003 hal:55]

a. Tujuan

Setiap sistem mempunyai tujuan untuk dapat membuat sistem menjadi terarah dan terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu system dengan system lain berbeda-beda.

b. Masukan

Masukan (input) system adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam system dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud maupun yang tidak tampak.

c. Proses

Proses merupakan elemen dari system yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna. Proses dapat berupa suatu tindakan yang bermacam-macam. Meringkas data, melakukan perhitungan dan mengurutkan data merupakan beberapa contoh proses.

d. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemprosesan. Keluaran dapat berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan dan sebagainya.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 3) dalam bukunya Analisis dan Desain Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :


(22)

a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi atau saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen – elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian–bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi terntentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

b. Batas Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya sistem. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menggantungkan data dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar sistem yang bersifat menguntungkan merupakan energi dari sistem sehingga harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar sistem yang bersifat merugikan harus ditahan dan dikendalikan, agar tidak mengganggu kelangsungan hidup dari system


(23)

d. Penghubung Sistem

Penghubung sistem merupakan media penghubung yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainya membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energy yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi.Signal inputadalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

f. Keluaran Sistem

Keluaran (Output) merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau pada supra sistem.

g. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.


(24)

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Analisis dan Desain, klasifikasi sistem dapat dibagi dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai barikut :

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem Abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep. Misalnya, sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan.

Sistem Fisik (physical system)adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat. Misalnya, sistem komputer, sistem kepegawaian dan sebagainya.

b. Sistem Deterministik dan Problalistik

Sistem Deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang dapat operasinya dapat diprediksi secara tepat. Interaksi antar bagian-bagian diketahui dengan pasti. Misalnya, sistem komputer yang secara tepat menjalankan suatu intruksinya.

c. Sistem Tertutup dan Terbuka

Sistem tertutup (closed system) adalah suatu sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energy dengan lingkungan. Dengan kata lain,


(25)

sistem ini tidak beriteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem ini bekerja otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan diperngaruhi oleh lingkungan. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

d. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya, sistem tata surya.

Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat manusia dengan melibatkan interaksi antara manusia dengan sistem tersebut.

2.2. Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto (2009 : 8) yang dimaksud dengan informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima.

Informasi adalah data yang sudah diproses menjadi bentuk yang lebih berguna bagi pemakai, dan memmpunyai nilai piker yang nyata bagi pembuatan keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk prospek masa depan. Dalam arti lain informasi adalah bahan yang dihasilkan dari pengolahan data. Zulkifli (2005 : 289).

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang


(26)

menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event)

adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu.

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2003 : 10) sistem informasi adalah mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi dan prodesur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.

Menurut Alter (1992) Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, oaring dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. (Abdul Kadir, 2003 : 11)

Berdasarkan definisi diatas, sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi yang saling berinteraksi untuk melakukan suatu proses dan bekerja sama untuk memberikan informasi bagi pengambil keputusan serta untuk mencapai suatu tujuan.

2.4.Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung pembuatan program ini adalah sebagai berikut:

2.4.1. Microsoft Visual Basic 6.0

Visual basic terdiri dari dua kata, yaitu visual dan basic, kata “visual”

merujuk kepada metode yang digunakan untuk membuat antar muka yang bersifat grafis Graphical User Interface (GUI), Kata “Basic” merujuk kepada bahasa


(27)

BASIC (Beginners All-Purpose Symbolic Instruction Code), sebuah bahasa yang digunakan oleh banyak programmer dibandingkan dengan bahasa lainnya dalam sejarah komputer. Visual Basic telah berubah dari bahasa asli BASIC dan sekarang memiliki ratusan pernyataan (statements), fungsi (functions), dan kata kunci (keywords), dan kebanyakan di antaranya terkait dengan antar muka grafis di Windows.

2.4.2. Microsoft SQL Server 2000

Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak relational database management sistem (RDMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL Server 2000 merupakan produk andalan Microsoft untuk database server. Kemampuannya dalam manajemen data dan kemudahan dalam pengoperasiannya membuat RDMBS ini menjadi pilihan para database administrator.

Objek-objek yang ada di dalam SQL Server 2000 adalah sebagai berikut : 1. Database

Database berisi berbagai objek yang digunakan untuk mewakili menyimpan data, dan mengakses data.

2. Tabel

Tabel berisi baris-baris atau record data yang saling berhubungan satu sama lain.

3. Data Diagram

Data diagram secara grafis menampilkan database sehingga bisa memanipulasi tanpa harus menggunakan perintah Transact-SQL


(28)

4. Indeks

Indeks merupakan file-file tambahan yang dapat meningkatkan kecepatan akses baris tabel.

5. View

View menyediakan cara untuk melihat data yang berbeda dengan melibatkan satu atau lebih tabel.

6. Stored Prosedure

Stored prosedure merupakan program-program Transact-SQL yang disimpan dalam server untuk menjalankan tugas-tugas tang telah ditentukan.

7. Fungsi

Kumpulan perintah yang mengandung input atau tidak menggunakan input

baik satu atau lebih dari satu dan mengeluarkan nilai baik berupa skalar maupun tabular (berbentuk tabel).

8. Trigger

Sebuah jenis prosedur yang disimpan dan dijalankan secara event-driven apabila operasi tertentu dilakukan pada tabel.

2.5. Tipe-Tipe Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir (2002 : 346), jaringan komputer(computer network)

atau sering juga disebut jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data.


(29)

a. Local Area Network (LAN)

LAN adalah jaringan komputer mencangkup area dalam satu ruang, satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. Sebagai contoh, jaringan dalam satu kampus yang terpadu atau di sebuah lokasi perusahaan tergolong sebagai LAN. LAN pada umumnya menggunakan media transmisi berupa kabel. Namun, ada juga yang tidak menggunakan kabel dan disebutwirelessLAN atau LAN tanpa kabel. Kecepatan LAN berkisar dari 10 Mbps sampai 1 Gbps.

b. Metropolitan Area Network (MAN)

MAN adalah jaringan uang mencangkup area satu kota atau dengan rentang sekitar 10-45 km. jqringan yang menghubungkan beberapa bank yang terletak dalam satu kota atau kampus yang tersebar dalam beberapa lokasi tergolong termasuk sebagai MAN. Jaringan seperti ini umumnya menggunakan media transmisi dengan mikrogelombang atau gelombang radio. Namun ada juga yang menggunakan jalur sewa(leased line).

c. Wide Area Network (WAN)

Jaringan yang mencangkup antarkota. Antarprovinsi, antarnegara, dan bahkan antarbenua disebut dengan WAN. Misalnya jaringan yang menghubungkan ATM, internet.

2.5.1. Topologi Jaringan 1. Topologi Bus

Topologi bus semua simpul dihubungkan melalui kabel yang disebut bus. Kabel yang digunakan adalah kabel koaksial.


(30)

[Sumb 2. Topologi Ring

Topologi ini mirip komputer akan dile komputer berikutnya

[Sumber : Abdul

3. Topologi Star atau Hu Topologi ini terdap Semua simpul yang tersebut. Dalam hal

Gambar 2.2 Topologi Bus

ber: Budhi Irawan, Jaringan Komputer, 2005]

rip dengan topologi bus. Informasi dikirim ole ilewatkan ke media transmisi, melewati satu ko nya

Gambar 2.3 Topologi Ring

ul Kadir : “Sistem Informasi”, Tahun 2003 hal:35

u Hub

apat komponen yang bertindak sebagai pusat p ng hendak berkomunikasi selalu melalui pusat p al ini, pusat pengontrol berupa hub atau switch.

oleh sebuah komputer ke

354]

t pengontrol. t pengontrol


(31)

Gambar 2.4 Topologi Star

[Sumber: Budhi Irawan, Jaringan Komputer, 2005]

4. Topologi Hybrid

Topologi hybrid adalah pada initinya bahwa sebuah jaringan bisa jadi merupakan kombinasi dari dua atau tiga topologi diatas. Topologi ini disebut jugatree topology.

Gambar 2.5 Topologi Hybrid

[Sumber : Dede Sopandi : “Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer”,


(32)

2.5.2. Manfaat Jaringan Komputer

Di dalam buku Wahana Komputer Seri Profesional (2003:3) menjelaskan bahwa Secara umum jaringan komputer mempunyai manpaat yang lebih di bandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri dan dunia usaha telah mengakui bahwa akses ke teknologi modern selalu memiliki ke unggulan kompetitip di bandingkan pesaing yang terbatas dalam bidang teknologi Adapun manfaat jaringan komputer adalah sebagai berikut :

1.Sharing resources

Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai. Dengan kata lain, seorang pemakai yang letaknya sangat jauh sekalipun dapat memanfaatkan data maupun informasi yang lainnya tanpa mengalami kesulitan. Jadi dengan adanya sharing resources ini dapat menekan biaya pembelian peripheral atau software karena adanya peningkatan sumber daya tersebut.

2. Media Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untukteleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainnya. Dengan menggunakan jaringan komputer, dua orang atau lebih yang jaraknya sangat jauh akan lebih mudah bekerja sama. Misalkan ada dua orang pegawai di suatu perusahaan yang tempat tinggalnya berjauhan, mereka tetap bisa bekerja sama dalam pembuatan


(33)

laporan. Pada saat seorang pegawai membuat suatu perubahan disebuah dokumen on-line, pegawai lainnya dapat mengetahui perubahan tersebut dengan segera, tidak perlu menunggu datangnya surat.. Perubahan yang cepat inilah yang mengakibatkan kerja sama di kelompok-kelompok kerja yang sangat jauh menjadi sangat mudah. Dalam hal ini sistem penjadwalan, pemantauan kerja dan lainnya dapat membuat tim bekerja dengan lebih efektif.

3. Integrasi Data

Pembangunan jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu computer saja, melainkan dapat didistribusiakan ke tempat lainnya. Oleh karena itulah, maka dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.

4. Pengembangan dan Pemeliharaan

Dengan adanya jaringan komputer ini, maka pengembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya, misalkan untuk meningkatkan kualitas pencetak dari dot matrix ke laser printer, maka tidak perlu membeli laser printer sejumlah komputer yang ada tetapi cukup satu buah karena printer tersebut dapat digunakan secara bersama-sama. Jaringan komputer juga bisa memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya, misalnya untuk memberikan perlindungan


(34)

terhadap serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada di komputer pusat

5. Keamanan Data

Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data. Jaminan keamanan data tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses para pemakai dan password, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga daya mendapatkan perlindungan yang efektif.

6. Sumber Daya lebih efisien dan Informasi terkini

Dengan adanya pemakai sumber daya secara bersama-sama, maka pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langsung diketahui oleh setiap pemakai.

2.5.3. PengertianClient/Server

Sistem client/server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer

client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang melakukan pemrosesan terbanyak untuk memenuhi permintaan-permintaan dari komputer

client dan bertindak sebagaiserver database yang menyimpan data. Client yaitu komputer atau workstasion yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan data pada server kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang dimilikinya. Selain ituclientjuga mempunyai kemampuan untuk mengubah atau menghapus data itu.


(35)

Beberapa komputer diset-up sebagaiserveryang memberikan sumber daya (resource) dari jaringan : printer, modem dan saluran lainnya kepada komputer lain yang dikoneksikan ke jaringan yang berfungsi sebagaiclient.


(36)

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah Sistem Informasi Penjualan pada Zadiclothes yang berlokasi di Jl. Surapati No.18 Bandung.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Pada awalnya, usaha penjualan pakaian ini berdiri karena adanya keinginan dari pemilik untuk bisa memproduksi pakaian sendiri. Seiring dengan berjalannya waktu, usaha ini berkembang dan sekitar tahun 1996 usaha ini diberi nama Zadiclothes.

Sejak diberi nama Zadiclothes, pemilik mulai mempekerjakan karyawan, karena ingin mengembangkan usahanya dan membuka lapangan kerja. Awalnya hanya memiliki 2 orang karyawan. Sehubungan dengan bertambahnya permintaan customer, maka pemilik menambah lagi karyawan.

Zadiclothes menerima pesanan pakaian untuk baju, kemeja, jaket dan sweater yang jumlah pesanannya cukup besar minimal pesanan jumlahnya 1 lusin. Setiap bulannya, pemilik selalu mengusahakan membuat model baju terbaru mengikuti perkembangan zaman dan selera masyarakat yang berbeda–beda.

3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi dapat dikatakan sebagai pola hubungan yang mapan diantara komponen-komponen atau bagian-bagian dari organisasi. Pada umumnya


(37)

struktur organisasi berupa gambaran grafis yang menunjukkan hubungan antara unit-unit serta garis wewenang yang ada. Bentuk struktur organisasi yang digunakan oleh Zadiclothes adalah organization vertical structure yaitu bentuk struktur organisasi yang garis kewenangannya secara vertikal kebawah. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi Zadiclothes secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi [Sumber : Zadiclothes]

3.1.3 Deskripsi Kerja

Adapun deskripsi kerja dari tiap bagian dalam struktur organisasi diatas adalah sebagai berikut :

Pimpinan

Bagian Produksi Administrasi

Bagian Border Penjahit Bagian

Pembelian B.Baku


(38)

1. Pimpinan

Pimpinan bertugas untuk mengawasi/mengontrol pekerjaan para bawahannya serta mengevaluasi kinerja para bawahannya, terkadang pimpinan bertugas untuk langsung berinteraksi dengan pelanggan.

2. Administrasi

Melayani pengelolaan transaksi penjualan 3. Bagian produksi

3.1.Bagian Pembelian : melakukan pembelian bahan baku 3.2.Bagian Border : membordir pakaian yang akan dijahit 3.3.Penjahit : bertugas untuk menjahit pesanan pakaian

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan karya ilmiah atau penelitian, dalam perancangan sistem penjualan pada Zadiclothes menggunakan metode penelitian deskriptif dan Action

(Tindakan). Pendekatan Metodologi Deskriptif adalah dimulai dari mengumpulkan data, memaparkan analisis tersebut serta mengimplementasikan hasil analisis tersebut sedangkan pendekatan metodologi Action(tindakan) adalah proses penindaklanjutan dari hasil analisis tersebut diimplementasikan dalam merancang sebuah sistem yang baik.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif.


(39)

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menetapkan desain penelitian yang mencangkup proses-proses berikut ini :

1. Identifikasi masalah 2. Merumuskan masalah

3. Memilih metode pengumpulan data

4. Pelaporan hasil penelitian termasuk proses penelitian dan interpretasikan data.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Untuk memperolah data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Sumber data primer didapatkan penulis langsung dari objek penelitian yang diteliti yaitu pada pemilik Zadiclothes itu sendiri. Data primer dapat diperoleh dengan cara :

1. Wawancara, merupakan suatu cara untuk mendapatkan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan narasumber terkait, dengan harapan dapat melengkapi data-data yang diperlukan dalam penelitian ini 2. Observasi, suatu cara untuk mendapatkan data dengan melakukan

pengamatan terhadap objek yang dituju secara langsung, dalam hal ini pengamatan dan penelitian terhadap sistem yang berjalan pada Zadiclothes.


(40)

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan data yang berfungsi sebagai pelengkap dari data primer. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan atau diperoleh dari sumber-sumber yang telah ada, baik itu berasal dari artikel di internet maupun buku-buku yang berhubungan dengan penelitian saat ini.

Sumber data sekunder ini berupa dokumentasi, yaitu berupa dokumen-dokumen yang berkaitan dengan permasalahan penelitian yang diperoleh baik dari artikel di internet dan di buku-buku tentang teori-teori yang menunjang penelitian maupun dari catatan yang ada di perusahaan.

Pada sumber data sekunder, penulis mengumpulkan data dengan cara melakukan studi pustaka dan data-data fisik perusahaan tersebut berupa catatan pemesanan, bon pembayaran serta data yang dapat berhubungan dengan sistem informasi yang diusulkan.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan penulis adalah sebagai berikut :

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan dalam perancangan sistem adalah metode pendekatan terstruktur (Data Flow Oriented Approach). Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat bantu (tools) dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem seperti Flow Map, Diagram


(41)

Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Normalisasi, Tabel Relasi,

Entity Relationship Diagram(ERD). 3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan dalam pengembangan untuk membangun sistem informasi ini yaitu metode prototype yang dimana prototype merupakan suatu metode dalam pemgembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap dan prototypejuga membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih baik cepat dan lebih mudah. Dimana tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi kebutuhan sistem

Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah sistem informasi, dimana antara pemakai sistem (user) dan pengembang sistem bertemu. User dijelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun oleh pengembang sistem.

2. Membuatprototype

Setelah menganalisa sistem yang akan dibangun, pengembangan sistem mulai membuatprototype.

3. Mengujiprototype

Setelah tahap ini pembuatan prototype selesai, kemudian pengembang sistem dan user melakukan pengujian program agar program dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, dan user memberikan saran atau masukan bila terdapat kekurangan pada program.


(42)

4. Memperbaikiprototype

Pada tahap ini pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi sesuai dengan masukan dan saran dariuser.

5. Mengembangkan versi Produksi

Pada tahap ini pengembang sistem menyelesaikan sistem yang telah dibuatnya sesuai masukan atau saran terakhir dari pemakai sistem. Dibawah ini adalah tahapan pendekatan prototype yang ditujukkan pada gambar sebagai berikut:

Gambar 3.2Mekasnisme PengembanganPrototype


(43)

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu analisis dan perancangan yang digunakan dalam perancangan sistem yang diusulkan menggunakan alat bantu analisis dan perancangan digambarkan dalam bentuk Bagan Alir Dokumen (Flow Map), Diagram Konteks (Conteks Diagram), Diagram Arus Data (Data Flow Diagram), dan Kamus Data (Data Dictionary).

1. Flowmap (Bagan Alir Dokumen)

Flow Map(Bagan Alir Dokumen) merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir yang termasuk tembusan-tembusannya, juga merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi serta dapat mengevaluasi suatu permasalahan yang diharapkan dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

2. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan gambaran umum dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem yang digunakan dalam analisis dan pengembangan sistem. Posisi diagram konteks dari sistem ada dalam konteks yang berhubungan dengan lingkungan. Diagram terdiri dari sebuah proses tunggal yang digambarkan seluruh sistem, dan menunjukan data flow utama dari terminator.

3. Data Flow Diagram(DFD)

Diagram yang menggunakan notasi-notasi khusus untuk menggambarkan arus data atau aliran data yang terjadi di dalam sistem.Data Flow Diagram (DFD)


(44)

memproses sistem dalam komponen-komponen beserta seluruh penghubung antar komponen. Data Flow Diagram (DFD) ini merupakan penurunan atau penjabaran dari diagram konteks.

4. Kamus Data

Kamus data adalah katalog fakta tentang datangnya data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan mengunakan kamus data, pemakai dan analis sistem bisa mempunyai pengertian yang sama tentang input dan output. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada padadata flow diagram(DFD).

5. Perancangan Basis Data a. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang tidak lagi memiliki masalah tersebut. Masalah tersebut biasanya merupakan suatu ketidakkonsistenan (tidak normal) apabila dilakukan penghapusan (delete), pengubahan (update) dan pembacaan (retrieve)

pada suatu basis data.

Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh tabel-tabel tersebut pada level-level normalisasi. Ada macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga.


(45)

Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bentuk tidak normal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya. 2. Bentuk normal pertama

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak perlu ada indeks dalam memberi nama kolom). 3. Bentuk normal kedua

Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika tabel berada dalam bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci primer tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama.

4. Bentuk normal ketiga

Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel berada dalam bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.


(46)

b. Tabel Relasi

Relasi Tabel secara sederhana dapat dikatakan sebagai suatu database yang didalamnya terdapat tabel-tabel yang saling berelasi satu sama lain. Dalam sebuah database, setiap tabel memiliki sebuah field yang memiliki nilai unik untuk setiap baris. Field ini ditandai dengan icon bergambar kunci di depan namanya. Baris-baris yang berhubungan pada table mengulangi kunci primer (primary key) dari baris yang dihubungkannya pada tabel lain. Salinan dari primary key di dalam tabel-tabel yang lain disebut dengan kunci tamu (foreign key). Foreign key ini tidak perlu bersifat unik, dan semua field bisa menjadi foreign key. Yang membuat sebuah field menjad foreign key adalah jika dia sesuai dengan primary keypada tabel lain.

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian adalah proses pemeriksaan atau evaluasi sistem atau komponen sistem secara manual atau otomatis untuk memverifikasi apakah sistem memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang dispesifikasikan atau mengidentifikasi perbedaan-perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan yang terjadi. Pengujian ditujukan untuk menghasilkan perangkat lunak (software) yang bebas kesalahan, paling tidak secara teknik.

Pengujian black-box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian


(47)

black-box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian black-box merupakan pendekatan komplementer dari teknik

white-box, karena pengujian black-box diharapkan mampu mengungkap kelas kesalahan yang lebih luas dibandingkan teknikwhite-box.

Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan fungsional suatu program.

Adapun faktor-faktor pengujianblack-boxadalah : 1. Methodology

Menekankan bahwa aplikasi dirancang sesuai dengan strategi organisasi, kebijaksanaan, prosedur dan standar. Permintaan tersebut, harus diidentifikasikan, diimplementasikan dan dipelihara, sesuai dengan permintaan aplikasi.

2. Correctness

Menjamin pada data yang dimasukkan proses dan output yang dihasilkan dari aplikasi harus akurat dan lengkap. Kelengkapan dan akurasi akan dicapai melalui control transaksi dan elemen data.


(48)

3. Reliability

Menekankan bahwa aplikasi akan dilaksanakan dalam fungsi sesuai yang diminta dalam periode waktu tertentu. Pembetulan proses tersangkut kemampuan system untuk memvalidasi proses secara benar.

4. Authorization

Menjamin data diproses sesuai dengan ketentuan manajemen. Authorisasi menyangkut proses transaksi secara umum dan khusus.


(49)

✆✝ 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem yang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem untuk dijadikan landasan usulan perancangan analisis sistem yang sedang berjalan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada agar sistem yang dibuat menghasilkan output yang diinginkan dan mencapai tujuan yang direncanakan. Analisis sistem yang berjalan pada Zadiclothes terdiri dari flowmap, diagram konteks dan DFD.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan kegiatan pengumpulan informasi mengenai dokumen-dokumen yang digunakan dalam suatu sistem. Tujuan dari analisis dokumen adalah mengetahui dan memahami dokumen - dokumen apa saja yang terlibat dan mengalir dalam suatu sistem yang sedang berjalan. Dalam Penjualan Pakaian di Zadiclothes terdapat dokumen yang terkait dalam proses Penjualan Pakaiannya, dokumen- dokumen tersebut dapat dianalisis sebagai berikut :

Tabel 4.1 Tabel Bon

No 1

Nama Dokumen Bon

Sumber Bagian Administrasi Fungsi Sebagai Bukti Pemesanan


(50)

jumlah

Tabel 4.2 Tabel Form pesanan

No. 2

Nama Dokumen Form Pesanan Sumber Bagian Administrasi

Fungsi Untuk mengetahui data pesanan dari pelanggan Item Nama, alamat, telepon, nama barang, ukuran,

keterangan

Tabel 4.3 Tabel Data Produksi

No. 3

Nama Dokumen Data Produksi Sumber Bagian Produksi

Fungsi Untuk mengetahui banyaknya produksi Item Tanggal, Nama barang, jumlah

Tabel 4.4 Tabel Detail Pesanan Bahan Baku

No. 4

Nama Dokumen Detail Pesanan Bahan Baku Sumber Bagian Produksi

Fungsi Sebagai Pesanan Bahan Baku untuk pesanan konsumen Item Nama bahan baku, ukuran, warna

Tabel 4.5 Tabel Pembelian Bahan Baku

No. 4


(51)

Sumber Bagian Pembelian

Fungsi Sebagai pembelian bahan baku untuk produksi Item Nama bahan baku, ukuran,warna

4.1.2. Analisis Prosedure yang sedang berjalan

Adapun prosedure Penjualan Pakaian pada Zadiclothes yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

Prosedure pemesanan pakaian pada Zadiclothes adalah sebagai berikut : 1. Konsumen mengisi bagian biodata pada form pesanan, kemudian

diberikan kepada bagian administrasi untuk diisi ukuran konsumen

2. Form pesanan yang telah diisi dengan ukuran akan diberikan kepada bagian produksi, sebelumnya bagian administrasi membuatkan bon 2 rangkap, rangkap pertama diberikan kepada konsumen, rangkap 2 untuk diarsipkan

3. Bagian produksi membuat detail pesanan bahan baku yang akan diberikan kepada bagian pembelian, bagian pembelian akan membuat permintaan bahan baku, kemudian akan membeli barang ke toko, yang kemudian akan membuatkan nota pembelian sebagai bukti pembelian, data permintaan bahan baku akan diberikan kepada bagian produksi, sedangkan nota pembelian akan diarsipkan.

4. Setelah menerima data permintaan bahan baku bagian produksi mencatat data produksi berdasarkan form pesanan detail, kemudian data produksi diarsipkan dan dijumlahkan untuk diberikan kepada pemillik.


(52)

5. Setelah selesai catat data produksi, bagian produksi akan memberikan form pesanan detail kembali ke bagian administrasi, yang kemudian akan diarsipkan.

6. Ketika proses produksi selesai, konsumen membawa bon kepada bagian administrasi, kemudian bagian administrasi melakukan pencarian pesanan konsumen tersebut, setelah itu bagian administrasi akan melakukan penulisan lunas pada bon, yang kemudian akan diberikan pada konsumen kembali.

Prosedure pembelian bahan baku pada Zadiclothes adalah sebagai berikut : 1. Bagian Administrasi menyerahkan form pesanan kepada bagian produksi. 2. Bagian produksi membuat daftar bahan baku yang akan di serahkan

kepada bagian pembelian.

3. Bagian pembelian membuat permintaan bahan baku berdasarkan daftar bahan baku yang diperlukan.

4. Setelah membeli bahan baku, bagian pembelian menerima nota pembelian dari toko, kemudian memberikan nota kepada bagian produksi.

5. Bagian produksi membuatkan laporan dari bahan baku yang telah dibeli, yang akan di serahkan kepada pemilik.


(53)

4.1.2.1. Flowmap

Gambar 4.1Flowmap Penjualan Pakaian yang sedang berjalan pada Zadiclothes 4.1.2.2 Diagram Context

Diagram konteks adalah DFD yang memperlihatkan sistem sebagai sebuah proses dengan tujuan memberikan pandangan umum sistem tersebut. Diagram konteks merupakan gambaran umum dari sebuah sistem yang


(54)

digambarkan ke dalam sebuah proses, dimana didalamnya hanya terdapat satu atau lebih external entity, satu proses dan beberapa aliran data. Diagram konteks disebut juga dengan DFD level 0.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4.2Diagram Context yang sedang berjalan pada Zadiclothes 4.1.2.3 Data Flow Diagram

Diagram arus data atau yang dikenal dengan DFD(Data Flow Diagram)

adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau disimpan. Diagram arus data ini digunakan untuk menggambarkan berapa hal, meliputi komponen-komponen dalam sebuah sistem, aliran data diantara komponen tersebut, asal dan tujuan data serta penyimpanan data.

Adapun DFD yang sedang berjalan pada Zadiclothes adalah sebagai berikut :


(55)

Gambar 4.3DFD Sistem Informasi Penjualan Pakaian yang sedang berjalan pada Zadiclothes

4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang berjalan

Setelah sistem informasi Penjualan Pakaian Pakaian yang sedang berjalan dianalisa, maka dapat diketahui kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam sistem ini, kelemahan tersebut diantaranya :


(56)

1. Sistem informasi yang sedang berjalan di Zadiclothes masih bersifat manual atau belum terkomputerisasi sehingga sering terjadi ketidak akuratan data.

2. Tidak ada laporan dari setiap bagian sehingga pemilik sulit mengontrol proses Penjualan Pakaian yang sedang berjalan.

3. Proses pembuatan laporan secara manual dengan mengarsipkan bon – bon Penjualan Pakaian membuat waktu pencarian data konsumen menjadi cukup lama.

4.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem pada dasarnya merupakan suatu persiapan dari perancangan secara terperinci dan merupakan tahapan pengolahan data dari sistem informasi berbasis komputer.Berdasarkan pada hasil analisis sistem yang sedang berjalan pada sebelumnya, maka diusulkan untuk merancang suatu sistem yang baru yang nantinya diharapkan dapat mengatasi beberapa permasalahan yang ada. 4.2.1. Tujuan Perangcangan Sistem

Tujuan perancangan sistem ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum tentang sistem yang baru kepada user serta menghasilkan sistem yang dapat memenuhi kebutuhan akan penyelesaian mengenai permasalahan yang timbul dari sistem yang lama. Secara khusus tahap ini bertujuan agar sistem yang baru dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi prosedur kerja dalam pelayanan jasa konveksi dan persediaan bahan baku.


(57)

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Gambaran sistem yang diusulkan atau sistem baru yang sedang dirancang ini diantaranya sistem yang dibangun akan terkomputerisasi sehingga dapat mengefektifkan dan mengefisiensi waktu kerja. Sistem informasi yang dibangun secara terkomputerisasi juga diharapkan dapat meningkatkan kinerja user, meminimalisir kesalahan dan membuat hasil laporan yang lebih baik. Selain itu sistem yang baru juga akan dilengkapi dengan database sehingga informasi yang ada dapat dikelola dengan baik dan mudah.

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Prosedur pengolahan data Penjualan Pakaian pada Zadiclothes adalah sebagai berikut :

1. Konsumen memberitahu daftar pesanan yang akan dipesan kepada bagian administrasi.

2. Bagian administrasi menginputkan detail pesanan ke dalam database dan mencetak form pesanan serta nota pesanan, nota pesanan akan diberikan kepada konsumen sedangkan form pesanan akan diberikan kepada bagian produksi.

3. Bagian produksi akan membuat detail pesanan bahan baku, yang kemudian akan diberikan ke bagian pembelian.

4. Bagian pembelian akan membuat permintaan bahan baku kepada toko. 5. Toko membuat nota dan memberikan nota pembelian kepada bagian


(58)

6. Bagian pembelian akan mengecek kembali apakah bahan baku sudah sesuai dengan daftar pesanan bahan baku atau belum. Jika sudah belum sesuai bagian pembelian akan kembali ke toko. Bila sudah sesuai bagian pembelian akan menginput data pembelian kedalam database dan mengembalikan daftar pesanan bahan baku kepada bagian produksi. 7. Bagian pembelian akan mencetak laporan produksi yang diambil dari

database untuk diserahkan kepada pemilik.

8. Bagian produksi akan menginputkan data produksi setiap ada pesanan sesuai dengan form pesanan konsumen, kemudian bagian produksi akan menginput data–data pruduksi ke database.

9. Bagian produksi akan mencetak laporan produksi yang diambil dari database untuk diserahkan kepada pemilik.

10. Setelah produksi selesai bagian administrasi akan melakukan proses pelunasan dan mencetak nota lunas sebagai tanda bukti lunas dari konsumen, kemudian diserahkan kepada konsumen.

11. Bagian administrasi akan mencetak laporan pesanan dari database untuk diserahkan kepada pemilik.

4.2.3.1 Flow Map yang Diusulkan

Adapun flow map yang diusulkan dari rancangan sistem informasi Penjualan Pakaian Pakaian adalah sebagai berikut :


(59)

Gambar 4.4Flowmap Sistem Informasi Penjualan Pakaian yang diusulkan 4.2.3.2. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan suatu diagram yang menggambarkan relasi antar sistem, baik itu sistem yang sedang berjalan maupun sistem yang baru, dan lingkungannya. Lingkungan tersebut menggambarkan suatu proses dalam sistem


(60)

secara keseluruhan. Untuk lebih jelasnya, diagram konteks dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4.5Diagram Context yang diusulkan pada Zadiclothes 4.2.3.3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram digunakan untuk membuat model sebuah system informasi dalam bentuk jaringan proses-proses yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain oleh alir data. Adapun Data Flow Diagram yang diusulkan dalam Sistem Informasi Penjulan Pakaian adalah sebagai berikut :


(61)

Gambar 4.6DFD Level 1 Proses Penjualan Pakaian pada Zadiclothes 4.2.3.4 Kamus Data

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di Data Flow Diagram (DFD). Berikut ini adalah kamus data dari Sistem Informasi Penjualan Pakaian pada Zadiclothes :

1. Nama Arus Data : Data Barang Alias : Daftar Barang Baru Bentuk data : Dokumen

Arus data : Pemilik–Proses1.1, Proses 1.1Database Penjelasan : data Barang


(62)

Periode : Setiap ada barang baru Volume :

-Struktur data :

Tabel 4.6Struktur Data Barang Nama Data Keterangan Kode_barang Kode barang

Nama_barang Nama barang Harga_barang Harga barang

2. Nama Arus Data : Data Konsumen

Alias :

-Bentuk data : Dokumen

Arus data : Proses 1.2–Database Penjelasan : data Konsumen

Periode : Setiap Transaksi Pemesanan Volume :

-Struktur data :

Tabel 4.7Struktur Data Konsumen Nama Data Keterangan Kode_konsumen Kode konsumen

Nama_konsumen Nama konsumen Alamat Alamat


(63)

3. Nama Arus Data : Order Pesanan

Alias : Data Pesanan, detail pesanan Bentuk data : Daftar/dokumen

Arus data : konsumen–Proses 1.2, konsumen - Proses 1.3, Proses 1.3 – Database, DatabaseProses 1.4, Proses 1.4 – Proses 1.5, DatabaseProses 1.6, Database – Proses 1.10, Proses 1.9Database, Database–Proses 1.13

Penjelasan : Pesanan dari konsumen

Periode : Setiap kali proses transaksi terjadi Volume :

-Struktur data :

Tabel 4.8Struktur Order Pesanan Nama Data Keterangan Kode_Pesanan Kode pesanan

Tanggal_Pesanan Tanggal memesan

Tanggal_Selesai Tanggal pengambilan pesanan Kode_konsumen Kode konsumen

Nama_konsumen Nama konsumen Alamat Alamat konsumen Telepon Telepon konsumen Kode_barang Kode barang Nama_barang Nama barang Harga_barang Harga barang

Total_Pesanan Total banyak pesanan


(64)

Uang_Muka Biaya awal konsumen Sisa_Bayar Sisa pembayaran konsumen Keterangan Lunas atau belum lunas

4. Nama Arus Data : Data Produksi

Alias :

-Bentuk data : Dokumen

Arus data : Proses 1.5–Database, Database1.11 Penjelasan : rincian data produksi

Periode : setiap kali proses produksi Volume :

-Struktur data :

Tabel 4.9Struktur Data Produksi Nama Data Keterangan Kode_Produksi Kode produksi barang Tanggal_Produksi Tanggal produksi Kode_Pesanan Kode pesanan

Total_Pesanan Total keseluruhan pesanan

Jumlah_produksi Jumlah untuk setiap produksi barang

5. Nama Arus Data : Data Pembelian

Alias :

-Bentuk data : Dokumen

Arus data : Proses 1.8–Database, DatabaseProses 1.12 Penjelasan : rincian pembelian bahan baku


(65)

Periode : setiap kali proses pembelian bahan baku Volume :

-Struktur data :

Tabel 4.10Struktur Data Pembelian Nama Data Keterangan Kode_Pembelian Kode pembelian

Tanggal_Pembelian Tanggal pembelian bahan baku Kode_Produksi Kode produksi

Jumlah_Produksi Jumlah produksi barang Total_Harga_Pembelian Total harga pembelian

6. Nama Arus Data : Nota Pesanan

Alias :

-Bentuk data : Dokumen

Arus data : Proses 1.4–Konsumen, KonsumenProses 1.9 Penjelasan : nota untuk konsumen

Periode : setiap proses pemesanan terjadi Volume :

-Struktur data :

Tabel 4.11Struktur Data Nota Pesanan Nama Data Keterangan Kode_Pesanan Kode pesanan barang Tanggal_Pesanan Tanggal pesan barang

Tanggal_Selesai Tanggal pengambilan pesanan Kode_Konsumen Kode konsumen


(66)

Total_Harga Total harga barang Total_Pesanan Total pesanan Total_Bayar Total bayar Uang_Muka Uang muka Sisa_Bayar Sisa pembayaran Keterangan Lunas atau belum lunas

7. Nama Arus Data : Nota Pelunasan

Alias :

-Bentuk data : Dokumen

Arus data : Proses 1.10 - Konsumen Penjelasan : nota untuk konsumen

Periode : setiap proses pelunasan terjadi Volume :

-Struktur data :

Tabel 4.12Struktur Data Nota Pelunasan Kode_Pesanan Kode pesanan barang

Kode_Konsumen Kode konsumen Tanggal_Pesanan Tanggal pesan barang Total_Bayar Total bayar

Uang_Muka Uang muka Sisa_Bayar Sisa pembayaran Keterangan Lunas atau belum lunas

8. Nama Arus Data : Permintaan Bahan Baku Alias : Daftar Permintaan Bahan Baku


(67)

Bentuk data : Dokumen

Arus data : Proses 1.6–Toko, TokoProses 1.7, Proses 1.7 - Toko, Proses 1.7–Proses 1.8

Penjelasan : rincian data permintaan bahan baku

Periode : pada saat akan melakukan pembelian bahan baku

Volume : -Struktur data :

Tabel 4.13Struktur Data Cetak Bahan Baku Nama Data Keterangan Kode_Produksi Kode produksi

Tanggal_produksi Tanggal produksi Kode_Pesanan Kode pesanan Kode_Barang Kode barang Nama_Bb Nama bahan baku Ukuran_barang Size barang Jumlah Jumlah barang Ukuran_Bb Ukuran bahan baku

9. Nama Arus Data : Laporan Pemesanan

Alias :

-Bentuk data : Dokumen Cetakan Komputer Arus data : Proses 1.13 - Pemilik Penjelasan : Bukti laporan pemesanan Periode : satu bulan sekali


(68)

Volume : -Struktur data :

Tabel 4.14Struktur Data Laporan Pemesanan Nama Data Keterangan Kode_Pesanan Kode pesanan

Kode_Konsumen Kode konsumen Kode_Barang Kode barang Nama_Barang Nama barang Nama_Bb Nama bahan baku Tanggal_Pesan Tanggal pesan

Tanggal_Selesai Tanggal pengambilan pesanan Total_Bayar Total bayar

10. Nama Arus Data : Laporan Pembelian

Alias :

-Bentuk data : Dokumen Cetakan Komputer Arus data : Proses 1.12–Pemilik

Penjelasan : bukti laporan pembelian Periode : satu bulan sekali

Volume : -Struktur data :

Tabel 4.15Struktur Data Laporan Pembelian Nama Data Keterangan Kode_Pembelian Kode pembelian

Tanggal_Pembelian Tanggal pembelian bahan baku Kode_Produksi Kode produksi


(69)

Nama_Barang Nama barang Nama_Bb Nama bahan baku Ukuran_Barang Size barang Jumlah_Barang Jumlah barang Ukuran_Bb Ukuran bahan baku Jumlah_Produksi Jumlah produksi barang Total_Harga_Pembelian Total harga

11. Nama Arus Data : Laporan Produksi

Alias :

-Bentuk data : Dokumen Cetakan Komputer Arus data : Proses 1.11–Pemilik

Penjelasan : bukti laporan produksi Periode : satu bulan sekali Volume :

-Struktur data :

Tabel 4.16Struktur Data Laporan Produksi Nama Data Keterangan Kode_Barang Kode barang

Nama_Barang Nama barang Ukuran_Barang Size barang Jumlah Jumlah barang Ukuran_Bb Ukuran bahan baku


(70)

4.2.4 Perancangan Basis Data

Perancangan Basis Data merupakan proses pembentukan Basis Data yang merupakan tahapan yang sangat menentukan bagi terciptanya Sistem Informasi yang baik.

Perancangan Basis Data dalam Sistem Informasi Pelayanan Jasa Konveksi dan Persediaan Bahan Baku, ditunjukan agar dalam pengoperasian dan pengimplementasiannya, dapat diperoleh informasi yang lebih lengkap serta dapat membantu mempermudah proses manipulasi data. Untuk mendukung proses pembentukan tersebut, ada beberapa peralatan diantaranya, Normalisasi, Relasi Tabel, Struktur File dan Kodifikasi.

4.2.4.1 Normalisasi

Terdapat peraturan mengenai perancangan suatu Database, yang biasa disebut sebagai aturan normalisasi.Normalisasi adalah proses pembentukan struktur basis data sehingga sebagian besarambiguitybisa dihilangkan. Aturan ini akan mempermudah dalam merancang Database yang normal maksudnya tidak mengulangi informasi dalam proses pembaharuan data maupun Penghapusan data. Sedangkan tujuan dari normalisasi adalah untuk menghilangkan pemasukkan data yang sama, mengoptimalisasi struktur-struktur table dan menghilangkan redudansi.

Adapun bentuk normalisasi dalam Sistem Informasi Penjualan Pakaian adalah sebagai berikut:


(71)

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan rancangan awal dari pembuatan suatu database.Pada tahap ini, semua data yang ada direkam tanpa format tertentu.Data bisa jadi mengalami duplikasi.

Data dikumpulkan dengan apa adanya sesuai dengan kedatangannya. Berikut ini merupakan bentuk tidak normal atau Unnormalized Form

yaitu:

{ Kode_barang, Nama_barang, Harga_barang, Kode_konsumen, Nama_konsumen, Alamat, Telepon, Kode_Pesanan, Tanggal_Pesanan, Tanggal_Selesai, kode_konsumen, nama_konsumen, alamat, telepon, Kode_barang, Nama_barang, Harga_barang, Total_Pesanan, Total_Bayar, Uang_Muka, Sisa_Bayar, Keterangan, Kode_Produksi, Tanggal_Produksi, Kode_Pesanan, Total_Pesanan, Jumlah_produksi, Kode_Pembelian, Tanggal_Pembelian, Kode_Produksi, Jumlah_Produksi, Total_Harga_Pembelian, Kode_Pesanan, Tanggal_Pesanan, Tanggal_Selesai, Kode_Konsumen, Kode_Barang, Total_Harga, Total_Pesanan, Total_Bayar, Uang_Muka, Sisa_Bayar, Keterangan, Kode_Pesanan, Kode_Konsumen, Tanggal_Pesanan, Total_Bayar, Uang_Muka, Sisa_Bayar, Keterangan, Kode_Produksi, Tanggal_produksi, Kode_Pesanan, Kode_Barang, Nama_Bb, Ukuran_barang, Jumlah, Ukuran_Bb, Kode_Pesanan, Kode_Konsumen, Kode_Barang, Nama_Barang, Nama_Bb, Tanggal_Pesanan, Tanggal_Selesai, Total_Bayar, Kode_Pembelian, Tanggal_Pembelian, Kode_Produksi, Nama_Barang, Nama_Bb, Ukuran_Barang, Jumlah, Ukuran_Bb, Jumlah_Produksi, Total_Harga_Pembelian, Kode_Barang, Nama_Barang, Ukuran_Barang, Jumlah, Ukuran_Bb}


(72)

2. Bentuk Normal Pertama (First Normal Form–1NF)

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal (Atomic Value) untuk setiap barisnya.Adapun bentuk bormal pertama atau First Norm Form (1NF) yaitu :

{ Kode_barang, Nama_barang, Harga_barang, Kode_konsumen, Nama_konsumen, Alamat, Telepon, Kode_Pesanan, Tanggal_Pesanan, Tanggal_Selesai, Total_Pesanan, Total_Bayar, Uang_Muka, Sisa_Bayar, Keterangan, Kode_Produksi, Tanggal_Produksi, Jumlah_produksi, Kode_Pembelian, Tanggal_Pembelian, Total_Harga_Pembelian, Total_Harga, Nama_Bb, Ukuran_barang, Jumlah, Ukuran_Bb }

3. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form2NF)

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika berada pada bentuk normal pertama dan semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer. Adapun normal kedua atauSecond Norm Form(2NF) yaitu:

a. T_barang

{ Kode_barang*, Nama_barang, Harga_barang } b. T_konsumen

{ Kode_konsumen*, Nama_konsumen, Alamat, Telepon } c. T_pemesanan

{ Kode_Pesanan*, Tanggal_Pesanan, Tanggal_Selesai, Kode_konsumen**, Nama_konsumen, Alamat, Telepon, Kode_barang**, Nama_barang, Harga_barang, Nama_Bb, Ukuran_barang, Jumlah, Ukuran_Bb, Total_Harga, Total_Pesanan, Total_Bayar, Uang_Muka, Sisa_Bayar, Keterangan }


(73)

d. T_produksi

{ Kode_Produksi*, Tanggal_Produksi, Kode_pesanan**, Jumlah_produksi }

e. T_pembelian

{ Kode_Pembelian*, Kode_produksi**, Tanggal_Pembelian, Total_Harga_Pembelian }

4. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form–3NF)

Semua tabel dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika berada pada bentuk normal kedua dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer. Adapun Bentuk normalisasi ketiga yaitu :

a. T_barang

{ Kode_barang*, Nama_barang, Harga_barang } b. T_konsumen

{ Kode_konsumen*, Nama_konsumen, Alamat, Telepon } c. T_pemesanan

{ Kode_Pesanan*, Tanggal_Pesanan, Tanggal_Selesai, Total_Pesanan, Total_Bayar, Uang_Muka, Sisa_Bayar, Keterangan, Kode_konsumen** }

d. T_detail_pesanan

{ Kode_pesanan**, Kode_barang**, Nama_Bb, Ukuran_barang, Jumlah, Ukuran_Bb, Total_Harga }

e. T_produksi

{ Kode_Produksi*, Tanggal_Produksi, Kode_pesanan**, Jumlah_produksi }

f. T_pembelian

{ Kode_Pembelian*, Kode_produksi**, Tanggal_Pembelian, Total_Harga_Pembelian }


(74)

4.2.4.2 Relasi Tabel

Relasi tabel adalah gambaran tentang hubungan yang terjadi antar tabel– tabel yang akan digunakan dalam program aplikasi melalui teknik normalisasisehingga memiliki sebuah kunci yang menghubungkan relasi datanya.

Adapun saling keterkaitan antar tabel atau relasi tabel digunakan dalam Sistem Informasi Penjualan Pakaian pada Zadiclothes adalah sebagai berikut :

Gambar 4.7Tabel Relasi

4.2.4.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

Adapun Entity Relationship Diagram (ERD) dari sistem informasi Penjualan Pakaian pada Zadiclothes adalah :


(75)

Gambar 4.8Entity Relationship Diagram (ERD) 4.2.4.4. Struktur File

Struktur file digunakan dalam perancangan sistem karena data ini akan menentukan struktur fisik Database yang menunjukan struktur dari elemen-elemen data yang menyatakan panjang elemen-elemen data dan jenis-jenis datanya. Untuk mempermudah dalam program maka struktur Database dapat dilihat pada tabel berikut :

1. Struktur Field Barang

Nama Tabel : t_barang Media : Harddisk Field Kunci : kode_barang

Tabel 4.17Struktur Field Tabel Barang

No Nama Field Type Length Keterangan 1 Kode_barang varchar 15 Primary key 2 Nama_barang varchar 15


(76)

2. Struktur Field Konsumen

Nama Tabel : t_konsumen Media : Harddisk Field Kunci : kode_konsumen

Tabel 4.18Struktur Field Tabel Konsumen

No Nama Field Type Length Keterangan 1 Kode_konsumen varchar 15 Primary key 2 Nama_konsumen varchar 30

3 Alamat varchar 50 4 Telepon varchar 15

3. Struktur Field Pemesanan

Nama Tabel : t_pemesanan Media : Harddisk Field Kunci : kode_pesanan

Tabel 4.19Struktur Field Tabel Pemesanan

No Nama Field Type Length Keterangan 1 Kode_pesanan Varchar 15

2 Tanggal_pesanan Datetime 8 3 Tanggal_selesai Datetime 8 4 Total_pesanan Integer 4 5 Total_bayar Money 8 6 Uang_muka Money 8 7 Sisa_bayar Money 8 8 Keterangan Varchar 15 9 Kode_konsumen Varchar 15


(77)

4. Struktur Field Detail Pesanan

Nama Tabel : t_detail_pesanan Media : Harddisk

Field Kunci :

-Tabel 4.20Struktur Field Tabel Detail Pesanan

No Nama Field Type Length Keterangan 1 Kode_pesanan Varchar 15 Primary key 2 Kode_barang Varchar 15

3 Nama_bb Varchar 15 4 Ukuran_barang Char 5

5 Jumlah Int 4

6 Ukuran_bb Int 4

7 Total_harga money 8

5. Struktur Field Produksi

Nama Tabel : t_produksi Media : Harddisk Field Kunci : kode_produksi

Tabel 4.21Struktur Field Tabel Produksi

No Nama Field Type Length Keterangan 1 Kode_produksi Varchar 15 Primary key 2 Tanggal_produksi Datetime 8

3 Kode_pesanan Varchar 15 4 Jumlah_produksi Int 4


(78)

6. Struktur Field Pembelian

Nama Tabel : t_pembelian Media : Harddisk Field Kunci : kode_pembelian

Tabel 4.22Struktur Field Tabel Pembelian

No Nama Field Type Length Keterangan 1 Kode_pembelian Varchar 15

2 Kode_produksi Varchar 15 3 Tanggal_pembelian Datetime 8 4 Total_harga_pembelian Money 8

4.2.4.5. Kodifikasi

Pengkodean digunakan untuk tujuan mengklafikasikan data, memasukan data kedalam komputer dan untuk mengambil bermacam-macam informasi yang berhubungan dengannya. Kode dapat dibentuk dari kumpulan angka, huruf dan karakter-karakter khusus (misalnya %, /, -, $, #, &, ;, dan sebagainya). Angka merupakan simbol yang banyak digunakan pada istem pengkodean. Dalam Sistem Penjualan Pakaian Pakaian pada Zadiclothes ini terdapat pengkodean yang bertujuan mempermudah dalam memasukan dan pencarian data. Adapun pengkodean tersebut diantaranya:

4.2.4.5.1. Konsumen

Konsumen terdapat 9 (sembilan) digit. Untuk lebih jelasnya mengenai pengkodean ini adalah sebagai berikut :


(79)

XXXXX/XXXX

A B

Keterangan : A = menyatakan kode konsumen B = menyatakan no. urut konsumen Contoh : KONS-0001

Artinya KONS- adalah singkatan dari kode konsumen dan 0001 menyatakan no. urut konsumen.

4.2.4.5.2. Barang

Barang terdapat 8 (delapan) digit. Untuk lebih jelasnya mengenai pengkodean ini adalah sebagai berikut :

XXXX/XXXX

A B

Keterangan : A = menyatakan kode barang B = menyatakan no. urut barang Contoh : BRG-0001

Artinya BRG- adalah singkatan dari barang dan 0001 menyatakan no. urut barang.

4.2.4.5.3. Pemesanan

Pemesanan terdapat 8 (delapan) digit. Untuk lebih jelasnya mengenai pengkodean ini adalah sebagai berikut :

XXXX/XXXX

A B


(80)

B = menyatakan no. urut pesanan Contoh : PSN-0001

Artinya PSN-0001 adalah singkatan dari kode pesanan dan 0001 menyatakan no. urut pesanan

4.2.4.5.4. Produksi

Produksi terdapat 8 (delapan) digit. Untuk lebih jelasnya mengenai pengkodean ini adalah sebagai berikut :

XXXX/XXXX

A B

Keterangan : A = menyatakan kode produksi B = menyatakan no. urut produksi Contoh : PRO-0001

Artinya PRO- adalah singkatan dari kode produksi dan 0001 menyatakan no. urut produksi

4.2.4.5.5. Pembelian

Pesanan terdapat 9 (sembilan) digit. Untuk lebih jelasnya mengenai pengkodean ini adalah sebagai berikut :

XXXXX/XXXX A B

Keterangan : A = menyatakan kode pembelian B = menyatakan no. urut pembelian Contoh : BELI- 0001


(1)

P◗P

5. Kemudian pilih folder hasil installasi untuk disimpan. Tekan tombol Next untuk melanjutkan proses installasi.

Gambar 5.15Tampilan Jendela Installation Folder

6. Kemudian pilih install shortcut for current user only jika hanya untuk satu user saja, tetapi jika shortcut ingin dilihat oleh semua user, maka pilih make shortcut available to all users. Tekan tombol Next untuk melanjutkan proses installasi.


(2)

❘❙❚

7. Selanjutnya akan tampil jendela Ready to Install. Tekan tombol Next untuk memulai penginstallan.

Gambar 5.17Tampilan JendelaReady to Install

8. Jendela Installation Successful. Tekan tombol Finish untuk menyelesaikan proses installasi.


(3)

❯❱❲

5.2.7. Penggunaan Program

Berikut adalah langkah-langkah menggunakan program Zadiclothes: 1. Klik Start–All ProgramZadiclothesProject1.exe

Gambar 5.19Membuka Program Zadiclothes

2. Masuk tampilan utama, klik file pilih login


(4)

❳❨❩ BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan mengulas tentang kesimpulan yang berisi hasil-hasil yang diperoleh setelah dilakukan analisis, desain dan implementasi dari perancangan perangkat lunak yang dibangun dan telah dikembangkan. Serta saran-saran yang akan memberikan catatan penting dan kemungkinan perbaikan yang perlu dilakukan untuk pembangunan perangkat lunak selanjutnya.

6.1. Kesimpulan

Adapun Kesimpulan yang dihasilkan dari dibangunnya sistem informasi Penjualan Pakaian pada Zadiclothes adalah sebagai berikut :

1. Setelah melakukan penelitian pada Zadiclothes, penulis melihat sistem Penjualan Pakaian yang berjalan masih menggunakan cara manual dalam pengolahan datanya seperti mengarsipkan bon – bon pesanan. Sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam mengelola data Penjualan Pakaian pada Zadiclothes.

2. Perancangan sistem informasi Penjualan Pakaian pada zadiclothes sudah terkomputerisasi dan menggunakan database untuk penyimpanan datanya, sehingga dapat mempersingkat waktu dalam penyimpanan dan pengolahan datanya.

3. Setelah pengujian terhadap sistem informasi Penjualan Pakaian pada zadiclothes menggunakan metode pengujianBlack Box, secara fungsional


(5)

❬❭❪

perangkat lunak mengeluarkan fungsi yang sesuai dengan yang diharapkan.

4. Dalam pengimplementasian sistem ini difokuskan pada pengolahan data konsumen, data barang, data pemesanan pakaian, data pembelian bahan baku dan data produksi pada Zadiclothes, serta dibuatkan secara client server dimana administrasi sebagai server, bagian produksi dan bagian pembelian sebagaiclient.

6.2. Saran

Beberapa saran yang dipertimbangkan dalam memanfaatkan perangkat lunak yang penulis buat, yaitu:

1. Diharapkan sistem aplikasi yang dibuat ini dapat dikembangkan sehingga sistem aplikasi ini tidak hanya menangani pengolahan data konsumen, data barang, pemesanan, produksi dan pembelian saja tetapi juga dapat mengolah semua data yang ada pada Zadiclothes.

2. Untuk perkembangan selanjutnya, sistem informasi Penjualan Pakaian pada Zadiclothes ini dapat dikembangkan berbasis web, sehingga konsumen bisa memesan pakaian secara online tentunya saat jenis barang yang ditawarkan oleh Zadiclothes lebih banyak lagi.


(6)