PENYALURAN DAN PENCAIRAN ADD PELAKSANAAN KEGIATAN

7 3. Operasional Pemerintahan Desa dan Bantuan Operasional Lembaga Kemasyarakatan Desa besarnya disesuaikan dengan kemampuan keuangan desa, digunakan untuk : a. biaya rapat musyawarah desa; b. perjalanan dinas ; c. honor-honor kegiatan; d. bantuan Pilkades dan Pembentukan BPD; e. operasional Tim penggerak PKK; f. pembuatan buku pemerintahahan desa Profil desa dan laporan; g. opresaional RT dan RW dalam 1 tahun; h. operasional LPM; i. operasional BPD; j. ATK Desa; k. pemeliharaan sarana dan prasarana desa; dan l. pengadaan peralatan kantor. 3 Penggunaan biaya pemberdayaan masyarakat 70 tujuh puluh persen dari ADD digunakan untuk peningkatan Pembangunan sesuai dengan kebutuhan dan keperluan masyarakat berdasarkan skala prioritas sesuai dengan kemampuan keuangan desa.

BAB VI PENYALURAN DAN PENCAIRAN ADD

Pasal 6 1 ADD dianggarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah melalui belanja tidak langsung dan dapat dianggarkan pada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah. 2 Pemerintah Desa membuka rekening pada bank yang ditunjuk oleh Bupati. 3 Kepala Desa mengajukan permohonan penyaluran ADD kepada Bupati melalui Camat untuk diteruskan ke Badan Pemberdayaan Masyakarat dan Desa Kabupaten Bulungan setelah diverifikasi oleh Tim Pendamping Kecamatan. 4 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa meneruskan Permohonan beserta lampirannya kepada Bendahara Umum Daerah Kabupaten Bulungan. 5 Bendahara Umum Daerah Kabupaten Bulungan menyalurkan ADD langsung dari kas daerah ke rekening desa. Pasal 7 ADD diberikan dalam 2 dua tahap dengan ketentuan sebagai berikut : A. Pencairan Tahap I pertama 60 dengan syarat-syarat : a. Peraturan Desa tentang APBDesa; b. Daftar Usulan Rencana Kegiatan Desa DURKDesa; c. Daftar hadir rapat musyawarah Desa dan Berita Acara hasil musyawarah; d. Surat Pertanggung jawaban ADD tahun sebelumnya; e. Foto copy rekening Bank Kas Pemerintah Desa; f. Surat Pernyataan tanggungjawab Kepala Desa. 8 B. Pencairan Tahap II dua 40 dengan syarat-syarat : a. Laporan pertanggung jawaban SPJ Tahap I pertama; b. Bukti-bukti transaksi tahap I pertama; c. Mempertanggungjawabkan minimal telah 90 dari pencairan tahap I.

BAB VII PELAKSANAAN KEGIATAN

Pasal 8 1 Pelaksanaan kegiatan sebagaimana ditetapkan dalam APBD Desa yang pembiayaannya bersumber dari ADD sepenuhnya dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Desa dengan berpedoman pada peraturan ini. 2 Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai indikator keberhasilan pelaksanaan ADD antara lain : a. menurunnya jumlah keluarga miskin; b. menurunnya jumlah anak putus sekolah; c. menurunnya jumlah balita gizi buruk; d. menurunnya jumlah kematian bayi dan ibu melahirkan; e. peningkatan pendapatan desa; f. peningkatan penyerapan tenaga kerja lokal pada kegiatan pembangunan desa; g. peningkatan jumlah kelompok masyarakat yang berpartisipasi dalam musrenbang desa dan pelaksanaan pembangunan desa; h. peningkatan swadaya masyarakat; i. peningkatan nilai-nilai keagamaan; j. peningkatan kualitas pelayanan kantor desa; k. peningkatan ketertiban masyarakat; l. peningkatan infrastruktur perdesaan; dan m. peningkatan pendapatan masyarakat desa. 3 Kegiatan Pemerintahan Desa yang bersumber dari ADD, dapat dilaksanakan dengan cara: a. swakelola; dan b. menggunakan penyedia barangjasa. Pasal 9 1 Swakelola sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat 3 huruf a adalah kegiatan pengadaan barang maupun jasa yang direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri oleh pemerintah desa. 2 Kegiatan yang berbentuk jasa dapat melibatkan tenaga dari luar pemerintah desa seperti tenaga ahli dibidangnya, akademisi, lembaga Swadaya Masyarakat LSM, Organisasi masyarakat setempat, kelompok masyarakat setempat dan pihak ketiga lainnya. 9 3 Kegiatan berbentuk jasa sebagaimana dimaksud pada ayat 2 meliputi : a. pelatihan; b. penyuluhan; dan c. kegiatan lainnya yang dibutuhkan desa. Pasal 10 Penyedia BarangJasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 3 huruf b adalah badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan barangpekerjaan konstruksijasa konsultansijasa lainnya melalui cara pelelangan, penunjukan langsung, pemilihan langsung, pengadaan langsung dan sayembarakontes.

BAB VIII INSTITUSI PENGELOLA ADD