Sistem informasi penjualan bahan bangunan pada TB.Setia Budi

(1)

Nama : Ariyanto Abae Tempat, Tanggal Lahir : Bacan, 10 Juli 1988 Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Anak ke- : 3 (Tiga) dari 4 (Empat) bersaudara Alamat : Jl. Sawah Kurung III No 8A, Bandung

Email : arye1088@gmail.com

Telpon : 0823 1601 6246

Pendidikan : 1. 1994-2000 : SDN Labuha, Bacan

2. 2000-2003 : MTS Alkhairat Kalumpang, Ternate 3.2003-2006 : SMA Negeri 1 Ternate

4. 2006-2013 : Jenjang Studi Strata I (S1) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik & Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia


(2)

SISTEM INFORMASI PENJUALAN BAHAN BANGUNAN

PADA TB. SETIA BUDI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

ARIYANTO ABAE

10506273

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2013


(3)

iii Assalammu’alaikum wr.wb.

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat, rahmat dan karuniaNya yang telah dilimpahkan sehingga Tugas Akhir yang berjudul “Sistem Informasi

Penjualan Bahan Bangunan pada Tb. Setia Budi” ini dapat terselesaikan pada

waktunya untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Akhir Sarjana di Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.

Selama penyusunan skripsi ini, tidak sedikit bimbingan dan bantuan dari semua pihak, maka dengan rasa tulus penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan semangat baik berupa material maupun spiritual.

Dan penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat dan tercinta :

1. Allah SWT, yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Ir Denny Kurniadie, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.


(4)

iv

4. Syahrul Mauluddin,S.Kom M.Kom, selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Unikom.

5. Yasmi Afrizal, S.Kom., M.Kom, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dalam penulisan skripsi ini. 6. Julian Chandra W, S.Kom., dan Andris Sahata S, S.Kom., selaku dosen

penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis dalam penyusunan skripsi serta pembuatan program.

7. Sintya Sukarta, ST., MT. selaku dosen wali MI-6 2006 yang telah membantu kelancaran dari berbagai permasalahan mengenai perkuliahan. 8. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis

mudah-mudahan ilmu yang diajarkan bermanfaat dan menjadi amal kebaikan.

9. Ibu dan Ayah tercinta yang tanpa batas memberikan kasih sayang serta doa kepada penulis. “Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang

tuaku, dan cintai mereka, sebagaimana mereka telah mendidikku sewaktu

aku masih kecil”.

10. Adik-ku tercinta semangat selalu, dan lancar buat kuliahnya.

11. Drs. H. Herdi Suherdi selaku owner di Tb. Setia Budi, telah diberi kesempatan untuk melakukan peneletian. ”sukses selalu, jadilah yang

terbaik, dan berkualitas baik”

12. Semua teman, terutama teman seperjuangan dalam menyusun Tugas Akhir teman se-bimbingan. Serta MI-6 2006 dan NVGTR tetap semangat, dan


(5)

v berkat yang melimpah dari Allah SWT.

Penyusun menyadari bahwasanya dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan baik dari segi materi maupun dari segi penyusunannya mengingat terbatasnya pengetahuan dan kemampuan penyusun. Untuk itu, dengan kerendahan hati penyusun mohon maaf dan penyusun sangat mengharapkan segala saran dan kritikan yang sekiranya dapat membantu penyusun agar dalam penyusunan selanjutnya bisa lebih baik lagi.

Bandung, Juli 2013


(6)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR SIMBOL ... xix

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.2.1. Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1. Maksud Penelitian... 4

1.3.2. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Kegunaan Penelitian ... 5

1.4.1. Kegunaan Akademis ... 5

1.4.2. Kegunaan Praktis ... 6

1.5. Batasan Masalah ... 7


(7)

vii

2.1.2. Klasifikasi Sistem ... 11

2.2. Konsep Dasar Informasi ... 11

2.2.1. Siklus Informasi... 11

2.2.2. Kualitas Informasi ... 13

2.2.3. Nilai Informasi... 14

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 14

2.3.1. Komponen Sistem Informasi ... 15

2.3.2. Perencanaan Sistem Informasi ... 16

2.3.3. Pengelolaan Sistem Informasi ... 17

2.3.4. Pengendalian Sistem Informasi ... 17

2.4. Definisi Judul... 19

2.4.1. Pengertian Persediaan Barang ... 19

2.4.2. Pengertian Penjualan ... 20

2.4.3. Pengertian Pembelian ... 20

2.5. Perangkat Lunak Pendukung ... 21

2.5.1. Sekilas Tentang Delphi 7... 21

2.5.2. Sekilas Tentang MySQL ... 22

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penilitian ... 23


(8)

viii

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan... 23

3.1.2. Visi dan Misi ... 23

3.1.3. Struktur Organisasi... 24

3.1.4. Deskripsi Tugas ... 24

3.2. Metode Penelitian ... 25

3.2.1. Design Penilitian ... 25

3.2.2. Jenis Pengumpulan Data... 26

a. Sumber Data Primer ... 26

b. Sumber Data Sekunder... 27

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 27

3.2.2.1. Metode Pendekatan Sistem ... 28

3.2.2.2. Metode Pengembangan Sistem ... 28

3.2.4. Merancang Sistem ... 32

3.2.5. Membangun Perangkat Lunak... 34

3.2.6. Pengujian Perangkat Lunak ... 34

3.2.7. Membuat Laporan ... 35

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 36

4.1.1. Analisis Dokumen ... 36

4.1.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan... 39

4.1.2.1. Flow Map ... 39


(9)

ix

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 47

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 47

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 48

4.2.3.1. Flow Map ... 49

4.2.3.2. Diagram Konteks ... 52

4.2.3.3. Data Flow Diagram ... 52

4.2.3.4. Kamus Data... 55

4.2.4. Perancangan Basis Data ... 58

4.2.4.1. Normalisasi ... 58

4.2.4.2. Relasi Tabel... 60

4.2.4.3. Struktur File ... 61

4.2.4.4. Kodifikasi... 65

4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 66

4.2.5.1. Struktur Menu ... 66

4.2.5.2. Perancangan Input... 67

4.2.5.3. Perancangan Output ... 73

4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan ... 75

BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi ... 77


(10)

x

5.1.1. Batasan Implementasi... 77

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 78

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ... 79

5.1.4. Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 80

5.1.5. Implementasi Antar Muka ... 81

5.1.5.1. Implementasi Menu Utama ... 81

5.1.5.2. Implementasi Menu Login ... 82

5.1.5.3. Implementasi Menu Data Master ... 82

5.1.5.4. Implementasi Menu Input Transaksi... 82

5.1.5.5. Implementasi Menu Daftar Laporan ... 83

5.1.6. Implementasi Instalasi Program ... 83

5.1.7. Penggunaan Program... 86

5.1.7.1. Menu Login... 86

5.1.7.2. Menu Utama... 89

5.1.7.3. Menu Data Master... 90

5.1.7.4. Menu Input Transaksi ... 94

5.1.7.5. Menu Laporan ... 97

5.2. Pengujian ... 101

5.2.1. Rencana Pengujian ... 102

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 102

5.2.2.1. Pengujian Login ... 102

5.2.2.2. Pengujian Input ... 103


(11)

xi

6.1. Kesimpulan... 108 6.2. Saran ... 108


(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Nama Gambar Hal

2.1 Transformasi Data Menjadi Informasi. ... 12

2.2 Siklus Informasi... 12

2.3 Kualitas Informasi. ... 14

3.1 Struktur Organisasi Perusahaan... 24

3.2 SDLC model Waterfall... 30

4.1 Flowmap Proses Pemesanan Barang yang sedang berjalan ... 40

4.2 Flowmap Proses Pembelian yang sedang berjalan. ... 42

4.3 Diagram Kontekyang sedang berjalan... 43

4.4 DFD Level 1yang sedang berjalan... 44

4.5 DFD Level 2 proses 1yang sedang berjalan. ... 45

4.6 DFD Level 2 proses 2yang sedang berjalan. ... 46

4.7 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan. ... 48

4.8 Flowmap Penjualan yang diusulkan. ... 50

4.9 Flow map Pembelian yang diusulkan... 51

4.10 Diagram konteks yang diusulkan. ... 52

4.11 DFD Level 1yang diusulkan ... 53

4.12 DFD Level 2 proses 1yang diusulkan. ... 54

4.13 DFD Level 2 proses 2yang diusulkan ... 55

4.14 Perancangan Struktur Menu ... 67


(13)

xiii

4.19 Perancangan form Data User... 70

4.20 Perancangan form Transaksi Pembelian... 71

4.21 Perancangan form Transaksi Penjualan... 71

4.22 Perancangan form Laporan Pembelian... 72

4.23 Perancangan form Laporan Penjualan ... 72

4.24 Perancangan Output Nota Penjualan ... 73

4.25 Perancangan Output Nota Pembelian ... 74

4.26 Perancangan Output Laporan Penjualan... 74

4.27 Perancangan Output Laporan Pembelian ... 75

4.28 Jaringan infrastruktur... 76

5.1 Setup Program ... 84

5.2 Setup Type... 84

5.3 Direktori Program... 83

5.4 Proses installasi ... 85

5.5 Finish Installasi... 85

5.6 Form login ... 86

5.7 Pesan peringatan Id User login... 87

5.8 Pesan peringatan password... 87

5.9 Form Data User ... 88


(14)

xiv

5.11 Form Menu Utama ... 89

5.12 Form Data Barang ... 90

5.13 Form Data Supplier ... 91

5.14 Form Data Pelanggan ... 93

5.15 Form Data User ... 94

5.16 Form Transaksi Pembelian ... 95

5.17 Output Nota Pembelian ... 96

5.18 Form Transaksi Penjualan ... 96

5.19 Output Nota Penjualan ... 97

5.20 Form Laporan Pembelian ... 98

5.21 Output Laporan Pembelian... 99

5.22 Form Laporan Penjualan ... 100


(15)

xv

1.1 EstimasiJadwal Penelitian... 8

4.1 RelasiTabel... 61

4.2 Spesifikasi Barang ... 62

4.3 Spesifikasi Supplier ... 62

4.4 Spesifikasi Pelanggan ... 63

4.5 Spesifikasi Penjualan... 63

4.6 Spesifikasi detail penjualan ... 64

4.7 Spesifikasi pembelian ... 64

4.8 Spesifikasi detail pembelian ... 65

5.1 Implementasi Menu Utama ... 81

5.2 Implementasi Menu Login ... 82

5.3 Implementasi Menu Data Master ... 82

5.4 Implementasi Menu Input Transaksi ... 83

5.5 Implementasi Menu Daftar Laporan... 83

5.6 Rencana Pengujian Sistem Informasi ... 102

5.7 Pengujian Pengecekan Data User yang telah Terdaftar... 102

5.8 Pengujian Pengisian Data Barang... 103

5.9 Pengujian Pengisian Data Supplier... 104

5.10 Pengujian Pengisian Transaksi Pembelian ... 105


(16)

xvi

5.12 Pengujian Laporan Pembelian ... 106 5.13 Pengujian Laporan Penjualan ... 106


(17)

xvii

SIMBOL KETERANGAN

Dokumen

Menunjukan dokumen masukan (formulir) atau

dokumen keluaran (laporan) baik untuk proses manual atau komputer

Proses Manual

Menunjukan proses yang dilakukan secara manual Proses

Menunjukan kegiatan proses dari operasi program komputer

Database

Penyimpanan Data Aliran / Arus

Menunjukan arus informasi yang masuk dan keluar antar proses, bagian dan antar penyimpanan

Arsip

Menunjukan tempat penyimpanan dalam bentuk arsip atau dokumen


(18)

xviii Simbol-simbol pada Data Flow Diagram (DFD) :

SIMBOL KETERANGAN

Aliran / Arus

Menunjukan arus informasi yang masuk dan keluar antar proses, bagian dan antar penyimpanan

Kesatuan Luar (External Entity) / Boundary Merupakan suatu kesatuan atau entitas

Proses

Merupakan simbol proses/kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer

Simpanan Data


(19)

110 Yogyakarta.

Agus J. Alam, (2003), Membuat Program Aplikasi Menggunakan Delphi 6 & Delphi 7, Elex Media Komputindo, Jakarta.

Bunafit Nugroho, (2005), Database Relational dengan MySQL, Andi, Yogyakarta.

Davis, Gordon B., (1993),Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, Jakarta, PT Midas Surya Grafindo.

Handoko T. Hani, (1884), Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE, Yogyakarta.

Jaja Jamaludin, (2005),Tip & Trik Unik Delphi,Andi,Yogyakarta. Jogiyanto Hartono, (1999),Analisis & Desain,Andi, Yogyakarta. Madcom, (2002),Pemrograman Borland Delphi 7, Andi, Yogyakarta.

Roger S. Pressman Ph. D, (2007), Rekayasa Perangkat Lunak, Mc Graw Hill Book., Andi, Yogyakarta.


(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sistem informasi adalah susunan dari sumber daya manusia (SDM), proses, komunikasi, dan teknologi informasi yang saling berinteraksi untuk mendukung dan meningkatkan operasi harian di dalam bisnis, seperti mendukung problem solving, pengambilan keputusan yang dibutuhkan oleh pihak management dan user. Sistem informasi sangat dibutuhkan dalam meningkatkan efisiensi dan pengolahan data persediaan barang dan data penjualan untuk meningkatkan sistem kerja di perusahaan.

Pada saat ini perkembangan teknologi informasi semakin meningkat karena persaingan dunia bisnis yang semakin ketat, Hal ini memungkinkan para pengguna teknologi informasi yang membutuhkan teknologi yang semakin cepat dan akurat. Penyajian informasi yang cepat dan akurat sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak. Salah satu teknologi informasi yang sangat berkembang pesat saat ini adalah komputer.

Komputer adalah suatu alat media yang dapat menyajikan informasi secara cepat dan tepat. Komputer juga merupakan suatu bentuk teknologi canggih yang dapat menyelesaikan suatu pekerjaan dengan efektif dan efisien. Selain itu komputer juga tidak hanya digunakan secara personal tetapi juga bisa terhubung dengan komputer lain yang disebut jaringan. Jaringan adalah suatu sistem yang dapat


(21)

menghubungkan bebagai komputer, printer, scanner dan perangkat komputer lainnya. Dengan adanya komputer suatu pekerjaan bisa lebih teratur, terarah dan terintegrasi apalagi dengan adanya aplikasi yang mendukung pekerjaan tersebut dan konsep client-server diharapkan setiap instansi dapat menghasilkan suatu hasil yang diharapkan dan menjadi tujuan perusahaan tersebut.

Pembelian dan penjualan merupakan kegiatan yang mempengaruhi jumlah persediaan. Tb. Setia Budi adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa penjualan bahan bangunan di Jawa Barat. Dengan segala produk diantranya pasir, batu, semen, papan, balok dan bermacam jenis cat dan ukurannya yang ada diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang maksimal dalam penjualan barang.

Untuk meningkatkan pelayanan dan dalam menghadapi persaingan di dunia bisnis maka diperlukan suatu sistem informasi untuk pengolahan data, dimana informasi merupakan aset penting dalam menghadapi persaingan dunia bisnis saat ini. Pembelian dilakukan jika persediaan barang sudah hampir habis, bagian gudang akan mencatat data barang tersebut dan menyerahkannya ke bagian pembelian. Transaksi penjualan dapat dilunasi langsung atau dengan membayar uang muka terlebih dahulu dan dilunasi setelah barang dikirim.

Pengolahan data yang masih menggunakan sistem seraca manual sering menimbulkan masalah dalam perusahaan, diantaranya adalah penduplikatan data yaitu data yang sama dapat dimasukkan secara berulang-ulang, sulitnya untuk memperoleh data persediaan barang, data penjualan, dan data-data lain yang


(22)

3

dibutuhkan. Selain itu, keterlambatan dalam pembuatan laporan juga sering terjadi karena kesulitan dalam pencarian dan pengolahan data. Permasalahan-permasalahan yang timbul disebabkan karena perusahaan belum mengoptimalkan pemakaian komputer agar informasi yang dihasilkan lebih akurat.

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak perusahaan maka dapat disimpulkan bahwa Tb. Setia Budi membutuhkan sebuah sistem informasi persediaan dan penjualan barang. Diharapkan dengan adanya sistem informasi ini dapat mengurangi permasalahan yang timbul dalam perusahaan tersebut.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan betapa pentingnya sistem informasi dalam penyampaian informasi, sehingga dapat di uraikan secara garis besar yang disajikan dalam bentuk skripsi dengan judul “SISTEM INFORMASI

PENJUALAN BAHAN BANGUNAN PADA TB. SETIA BUDI”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah diantaranya:

1. Penduplikatan data yaitu data yang sama dapat dimasukkan secara berulang-ulang.

2. Sulitnya untuk memperoleh data persediaan barang, data penjualan, dan data-data lain yang dibutuhkan.


(23)

3. Keteterlambatan dalam pembuatan laporan juga sering terjadi karena kesulitan dalam pencarian dan pengolahan data.

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka dapat dikemukakan permasalahan pada Tb. Setia Budi adalah bagaimana membangun sistem informasi persediaan dan penjualan bahan bangunan pada Tb. Setia Budi di antaranya :

1. Bagaimana sistem informasi penjualan bahan bangunan yang saat ini berjalan pada Tb. Setia Budi.

2. Bagaimana merancang sistem informasi penjualan bahan bangunan.

3. Bagaimana implementasi sistem informasi penjualan bahan bangunan pada Tb. Setia Budi.

1.3. Maksud dan Tujuan

1.3.1. Maksud Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka maksud dari penelitian tugas skripsi ini adalah untuk membangun sistem informasi penjualan bahan bangunan pada Tb. Setia Budi agar tidak memakai sistem manual dalam melakukan transaksi, pengecekan persediaan barang serta pembuatan laporan.


(24)

5

1.3.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sistem informasi penjualan bahan bangunan yang saat ini berjalan pada Tb. Setia Budi.

2. Untuk meracang sistem informasi penjualan bahan bangunan.

3. Untuk mengimplementasikan sistem informasi penjualan bahan bangunan pada Tb. Setia Budi.

4. Untuk mengetahui analisis, perancangan dan pembangunan sistem yang ada di Tb. Setia Budi.

1.4. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini terbagi menjadi dua jenis keguaan penelitian, yakni: 1.4.1. Kegunaan Akademis

a. Bagi Pengembangan Ilmu

Usulan penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan bidang keilmuan khususnya bidang keilmuan Program Studi sistem informasi persediaan dan pejualan bahan bangunan. Diharapkan temuan temuan yang diperoleh dapat menjadi bahan bahan pengkajian dan pengembangan bagi mahasiswa Universitas Komputer Indonesia khususnya mahasiswa Program Studi Sistem Informasi .

b. Bagi Peneliti


(25)

dalam menambah dan memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar menganalisis dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan atas permasalah yang ada didalam lapangan, khususnya dalam perancangan dan pembuatan sistem informasi persediaan dan pejualan bahan bangunan.

c. Bagi Peneliti Lain

Hasil dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil penelitian tentang perancangan dan pembuatan sistem informasi persediaan dan pejualan bahan bangunan sekaligus sebagai referensi di dalam penulisan.

1.4.2. Kegunaan Praktis a. Bagi Tb. Setia Budi

Bagi kepentingan perusahaan khususnya Tb. Setia Budi diharapkan usulan penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang sistem informasi pejualan bahan bangunan. Sehingga dapat mendukung tugas pegawai dalam mengolah dan menginformasikan persediaan dan pejualan bahan bangunan yang berguna bagi pembuatan keputusan oleh pimpinan serta lebih mengefektifitaskan kerja pegawai.

b. Bagi Masyarakat

Usulan penelitian ini diharapkan berguna bagi masyarakat dalam mencari informasi terkini tentang persediaan dan pejualan bahan bangunan.


(26)

7

1.5. Batasan Masalah

Dalam setiap penelitian diharapkan dapat membantu untuk memecahkan suatu masalah diperlukan pengelompokan-pengelompokan masalah. Oleh sebab itu penulis mengelompokan batasan masalah yang akan di bahas pada penelitian ini. Adapun batasan masalahnya sebagi berikut :

1. Penjualan bahan bangunan, hanya memberikan informasi ruang lingkup dalam usaha bisnis.

2. Perancangan dan pembangunan sistem informasi hanaya membahas tentang stok barang (bahan bangunan), transaksi penjualan dan pembelian.


(27)

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan Jln. Cikutra Barat No. 48 Bandung, tlp (022)2506368. Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian terdapat dalam tabel 1.1 dibawah ini:

Tabel 1.1Jadwal Penelitian No Nama Kegiatan

Bulan/Minggu

Januari Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengumpulan Data 2 Analisis Kebutuhan 3 Perancangan Sistem 4 Pembuatan Program 5 Pengujian Program


(28)

9 BAB II

LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut:

Menurut Jogianto (2001:1) Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu tujuan kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Sedangkan pada pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut:

Menurut Jogianto (2001:2) Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.1. Karekteristik sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu. Yaitu : a. Batas Sistem(boundary)

Batas sistem meupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau lingkungan luarnya.

b. Lingkungan Luar Sistem(environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apaun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi opersasi sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap


(29)

operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri.

c. Penghubung Sistem(interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

d. Masukan Sistem(input)

Masukan sistem adalah segala sesuatu yang masuk kedalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak.

e. Keluaran Sistem(output)

Keluaran merupakan hasil dari pemrosesan yang berguna. Pada sistem informasi, keluaran bias berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan dan sebagainya.

f. Pengolah Sistem(process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjdi keluaran yang berguna.

g. Tujuan Sistem(goal)

Setiap sistem pasti mempunyai tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkin banyak tujuan yang ingin dicapai. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.


(30)

11

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogianto(2001:6) Sistem dapat di kalsifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem dikalasifikasikan sebagai sistem abstrak abstract system) dan sistem fisik(physical system).

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (ntural system) dan sistem buatan manusia(human made system).

3. Sistem dikalasifikasikan sebagai sistem tertentu(deterministic system)dan sistem tak tentu(probalistic system).

4. Sistem dikalasifikasikan sebagai sistem terbuka(closed system)dan sistem tertutup(open system)

2.2. Konsep Dasar Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting dalam suatu organisasi. Menurut Jogianto (2001:8) Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti yang menerimanya.

2.2.1. Siklus Informasi

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Data sering kali disebut sebagai bahan mentah informasi. Melalui suatu proses transformasi, data dibuat menjadi bermakna.


(31)

Menurut Abdul Kadir (2003:29) data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai.

Gambar 2.1 Transformasi Data Menjdi Informasi Abdul Kadir (2003:21)

Data yang diolah melalui suatu model menjdi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan di tangkap sebagai input, dip roses kembali lewat suatu model dan seterusnya hingga membentuk suatu siklus.

Gambar 2.2 Siklus Informasi

John Burch, Gary Grudnitski dalam Jogianto (2001:9)


(32)

13

2.2.2. Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (Quality of information) tergantung dari tiga hal yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance). John Burch dan Gary Grudnitskimenggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang di tunjang oleh tiga buah pilar, yaitu:

1. Akurat(Accuracy)berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak biasa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai berubah atau merusak informasi tersebut

2. Tepat pada waktu (TimeLinnes), berarti informasi yang dating pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

3. Relevan (Relevancy), berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.


(33)

Gambar 2.3 Kualitas Informasi Jogianto (2001:10) 2.2.3. Nilai Informasi

nilai dari informasi (value of information) di tentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tetentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi


(34)

15

Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam Jogianto (2001:11) mendefinisikan sistem informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manejerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan tertentu.

Menurut Alter dalam Abdul Kadir (2003:11) sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi, yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

2.3.1. Komponen dan Tipe Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran, diantra lain :

a. Blok masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Yang di maksud dengan input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok model (model block)

Blok ini merupakan kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.


(35)

c. Blok keluaran (output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumen yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok teknologi (technology block)

Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

e. Block basis data (database block)

Basis data merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputerdan perangkat lunak digunakan untuk memanipulasinya.

f. Blok kendali (control block)

Banyak hal dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperature, air, debu dll. Maka perlunya dirancang pengendalian yang dapat merusak sistem maka kesalahan-kesalahan dapat dengan cepat teratasi.

2.3.2. Perencanaan Sistem Informasi

Untuk memahami bagaimana merencanakan sistem informasi yang tepat dan sesuai dengan organisasi masing-masing. Perlu diingat bahwa perubahan sistem, baik besar maupun kecil, selalu melali tingkatan-tingkatan berikut :


(36)

17

Tingkat II : Design, merancang cara pemecahannya.

Tingkat III : Pelaksanaan, menerapkan design kedalam sistem.

Tingkat IV : Kontrol, memeriksa apakah tingkat pelaksanaan dijalankan sesuai dengan design

Tingkat V : Evaluasi, memeriksa apakah perubahan yang terjadi sesuai dengan tujuan semula

Tingkat VI : Tindak lanju, melaksanakan perubahan yang sesui dengan hasil evaluasi yang ada.

2.3.3. Pengelolaan Sistem Informasi

Pengelolaan sistem informasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari studi manajemen,dapat diasumsikan bahwa pengelolaan sistem informasi merupakan factor kunci bagi keterlaksanaan dan keberhasilan manajemen.

Pimpinan yang efektif bertugas dan bertanggung jawab untuk mengelola sistem informasi dalam rangka proses manajemen dan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen. Tugas pengelolaan tersebut meliputi perencanaan informasi, transformasi informasi, komunikasi informasi, organisasi pelaksana, pemantaun dan sekaligus pengendaliannya.

2.3.4. Pengendalian Sistem Informasi

Pengendalian sistem informasi merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari pengelola sistem informasi, bahkan melaksanakan fungsi yang sangat penting karena mengamati setiap tahapan dalam proses pengelolaan


(37)

informasi. Pengelola sistem informasi perlu memaham dan memiliki ketrampilan manajerial dalam melaksanakan kegiatan pengendalian sistem informasi, yaitu :

a. Kemampuan mengendalikan kegiatan perencanaan informasi, b. Kemampuan mengendalikan proses transformasi informasi, c. Kemampuan mengendalikan organisasi pelksana sistem informasi d. Kemampuan melaksanakan kegiatan koordinasi.

Dalam hubungan inilah bagian ini perlu mendapat perhatian khusus dalam upaya-upaya pengendalian terhadap :

a. Kegiatan perencanaan informasi b. Kegiatan transformasi informasi

c. Kegiatan pengorganisasian pelaksana sistem informasi d. Kegiatan koordinasi dalam pelksanaan sistem informasi.

Pengendalian bertujuan untuk menjamin kelancaran pelaksanaan pengelolaan dan produk-produk informasi baik segi kualitas maupun ketetapan waktu. Pengendalian sistem informasi dilaksanakan melalui pengawasan dan pelatihan. Pengawasan dilakuka baik secara langsung ditempat dilaksanakannya sistem informasi itu, maupun secara tak lasung melalui laporan-laporan tertulis danlisan.

Pembinaan dilaksanakan melalui kegian-kegian sebagai berikut : a. Pelatihan

Pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pengetahhuan dan ketrampilan dalam sistem informasi.


(38)

19

b. Pengkajian

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mengkaji masalah yang bertalian dengan pelaksanaan sistem informasi.

c. Bimbingan teknis

Bimbingan diberikan kepada tenaga pelaksana dan tenaga teknis untuk meningkatkan kemampuan dalam memberikan pelayanan informasi. d. Kerjasama

Kerjasama dilaksanakan dalam berbagai kegiartan dalam pelaksanaan sistem informasi, baik didalam lingkungan organisasi maupun dengan pihak luar organisasi dalam rangka mekanisme pengelolaan sistem informasi.

2.4. Definisi Judul

Dalam hal ini, penulis mendefinisikan arti kata dari judul skripsi yang diambil

dari judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan, Penjualan dan Pembelian

Bahan Bangunan di Tb. Setia Budi” Dengan adanya definisi-definisi ini diharapkan penulis lebih mengerti dan memahami maksud penelitian ini.

a. Pengertian Persediaan Barang

Menurut Ahmad Iskandar Z (2008:198) Inventoti (Persediaan) digunakan untuk mencatat informasi yang berhubungan dengan barang yang diperdagangkan seperti mencatat, mengubah, menghapus, menetapkan dan menyesuaikan harga, memasukan hasil perhitungan fisik item-item persediaan dan penerbitan laporan-laporan yang terkait.


(39)

Adapun menurut Sofjan Assauri (1993:169) persediaan dapat didefinisikan sebagai berikut :

Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal.

b. Pengertian Penjualan

Menurut Ahmad Iskandar Z (2008:301) Penjualan (Sales) pada dasarnya

hamper sama dengan mengisi faktur penjualan dalam praktek akuntansi secara manual. Fungsi modul penjualan digunakan untuk mencatat, menampilkan dan mencetak bukti transaksi penjualan barang atau jasa, return penjualan dan penerimaan yang berhubungan dengan penjualan tersebut.

c. Pengertian Pembelian

Menurut Ahmad Iskandar Z (2008:301) Pembelian (Purchases) digunakan

untuk mencatat pemesanan, pembelian atau penerimaan, pengembalian barang kepada pemasok (Supplier) dan mencatat bukti transaksi serta pengeluaran yang berhubungan dengan pembelian barang yang diperdagangkan tersebut.

Istilah purchasing atau pembelian sinonim dengan procurement atau pengadaan barang. Berikut adalah definisi procurement menurut Bodnar dan Hopwood (2001:323), yaitu:“Procurement is the business process of selecting a source, ordering, and acquiring goods or services.”


(40)

21

Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti: bahwa pengadaan barang adalah proses bisnis dalam memilih sumber daya-sumber daya, pemesanan dan perolehan barang atau jasa.

2.5. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung adalah perangkat lunak yang digunakan dalam merancang sistem dari mulai coding sampai implementasinya. Perangkat lunak pendukung yang digunakan adalah Delphi 7 dan MySQL berikut adalah definisi dari perangkat lunak pendukung tersebut :

a. Sekilas Tentang Dhelpi 7

Menurut penerbit ANDI dan MADCOMS (2002:1) Borland Delphi 7 merupakan suatu bahasa pemrograman yang memberikan berbagai fasilitas pembuatan aplikasi visual. Kegunaan bahasa pemorograman ini terletak pada produktivitas, kualitas, pengembangan perangkat lunak, kecepatan kompilasi, pola desain yang menarik serta diperkuat dengan pemrograman yang terstruktur. Keunggulan lain dari Delphi adalah dapat digunakan untuk merancang program aplikasi yang memiliki tampilan seperti program tampilan lain yang berbasis windows.

Untuk membangun aplikasi diperlukan komponen-komponen yang ada padaDelphi. Komponen padaDelphimemiliki dua sifat yaitu :


(41)

Komponen Visual adalah komponen yang terlibat pada saat aplikasi dijalankan. Contoh dari komponenvisual diantaranya adalah label, edit, memo, button, danradio button.

b) Komponennon visual

Komponen non visual adalah komponen yang tidak terlihat oleh user pada saat aplikasi dijalankan, tetapi komponen tersebut menghasilkan tampilan sesuai dengan fungsi komponen tesebut. Contoh dari komponen non visual diantaranya adalahMainMenu, PopUpMenu, OpenDialog, dan Timer.

b. Sekilas Tentang MySQL

Menurut penulis Wahana Komputer (2010 : 5) MySQL adalah program database yang mampu mengirim dan menerima data dengan sangat cepat dan multi user.

MySQL pertama kali dirintis oleh seorang programmer database bernama Michael Widenius, yang dapat anda hubungi di-email monty@analytikerna. MySQL database server adalah RDBMS (Relasional Database Management System) yang dapat menangani data yang bervolume besar. Meskipun baegitu, tidak menuntut resource yang besar. MySQL adalah database yang paling popular diantara database-database yang lain.


(42)

23 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penilitian

Penulis melakukan penelitian di Tb. Setia Budi Bandung yang berlokasi di Jln. Cikutra Barat No. 48 Bandung.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Tb. Setia Budi merupakan sebuah badan usaha yang bergerak di bidang penjualan. Badan usaha ini dimiliki oleh Drs. H. Herdi Suherdi yang telah berdiri sekitar akhir tahun 1990. Pada awalnya usaha yang dirintisnya ini hanya sebuah toko kecil. Berkat usahanya yang tekun toko yang dimilikinya mulai berkembang sampai sekarang.

3.1.2. Visi dan Misi 1. Visi

Memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen serta menyuguhkan produk bahan dan bangunan yang lengkap.

2. Misi

Sebagai tempat berbelanja bahan bangunan dengan produk yang lengkap dan berkualitas.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi dalam sebuah perusahaan memegang peranan penting yang menggambarkan wewenang dan tanggung jawab serta menunjukkan


(43)

pemisahan fungsi yang merupakan syarat terciptanya pengendalian intern yang baik.

Struktur organisasi adalah sebuah kerangka kerja dan pola hubungan yang relatif stabil antara komponen-komponen dan bagian-bagian organisasi, yaitu antara fungsi-fungsi, posisi, faktor-faktor fisik, dan orang-orang yang terlibat dalam perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi, manajemen akan mengetahui pelaksanaan yang bertanggung jawab untuk tiap kegiatan perusahaan dan akan dapat mengukur keefektifan tiap pegawai dalam lingkungan pekerjaan yang menjadi tugasnya.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi pada Tb. Setia Budi 3.1.4. Deskripsi Tugas

1. Pimpinan mempunyai tugas sebagai berikut :


(44)

25

b. Mengatur jalannya kegiatan perdagangan, baik itu penjualan atau pembelian barang.

c. Memeriksa laporan hasil kegiatan perusahaan. 2. Admin mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Memeriksa permintaan barang dan mencatat pembelian barang.

b. Memonitor serta mengevaluasi laporan penjualan, pembelian, data barang, pelanggan dan supplier.

3. Bagian Gudang mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Memberikan laporan mengenai stok barang yang masih ada di gudang. b. Mencatat stok barang yang hampir habis.

c. Mencatat stok barang baru.

4. Kasir mempunyai tugas melakukan transaksi penjualan barang.

3.2. Metode Penilitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu kemudian menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok permasalahan yang dihadapi sehingga didapat suatu kebenaran data yang diperoleh.

3.2.1. Desain Penilitian

Jenis metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif dan metode penelitian tindakan (action research). Metode deskriptif yaitu metode


(45)

dalam penelitian suatu kasus dengan cara mengumpulkan data sebagai gambaran keadaan objek yang diteliti berdasarkan fakta-fakta yang ada. Metode deskriptif yaitu membuat deskriptif, gambaran (dari sekelompok manusia, objek, kondisi, pada masa sekarang) secara sistematis, factual dan akurat tentang fakta, sifat, dan hubungan antar fenomena.

Metode penelitian tindakan (action research) adalah mengembangkan keterampilan-keterampilan baru, cara pendekatan baru, atau produk pengetahuan baru dan memecahkan masalah dengan penerapan langsung didunia aktual (Lapangan)

3.2.2. Jenis Pengumpulan Data a. Sumber Data Primer

Agar data dan informasi yang diperoleh sesuai dengan permasalahan yang ada pada Tb. Setia Budi, maka penulis menggunakan metode penelitian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi langsung tempat yang dijadikan objek penelitian.

1. Wawancara (Interview).

Penelitian dalam hal ini penulis mengumpulkan data dengan cara mengajukan tanya-jawab kepada pihak bengkel atau pegawai pada Tb. Setia Budi yang berhubungan mengenai persediaan, penjualan dan pembelian.


(46)

27

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui secara langsung alur yang ada pada bangkel tersebut dan mengamati bagaimana sistem yang sedang berjalan yang mengenai persediaan, penjualan dan pembelian. Dari hasil pengamatan ini penulis dapat mengetahui kelemahan-kelemahan sistem yang sedang berjalan sehingga memudahkan penulis dalam pembuatan aplikasi penjualan dan pembelian yang diharapkan dapat dipakai di perusahaan tersebut dan memudahkan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.

b. Sumber Data Sekunder

Adapun sumber data sekunder yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi persediaan, penjualan dan pembelian pada Tb. Setia Budi. adalah sebagai berikut:

1) Data-data yang berupa tanya-jawab mengenai sejarah perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi dan deskripsi jabatan.

2) Data-data yang mengenai persediaan, penjualan dan pembelian pada Tb. Setia Budi.

3.2.3. Metode Pendekatan Dan Pengembangan Sistem

Dalam pembuatan sistem informasi, perlu digunakan suatu metodologi yang dapat digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pembuatan sistem antara lain, metode pendekatan sistem dan pengembangan sistem. Dalam penelitian ini metode pendekatan sistem yang


(47)

digunakan ialah metode pendekatan terstruktur dan untuk mengembangkan sistem informasinya menggunakan metode pengembanganwaterfall.

a. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang penulis buat dalam pembuatan skripsi adalah metode terstruktur. Metode pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal tahun 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan).

b. Metode Pengembangan Sistem

Untuk membangun suatu sistem yang kompleks secara sistematis dan terintegrasi, dibutuhkan metode-metode pembangunan sistem agar dapat menuntun pembuat untuk menghasilkan suatu sistem standar. Untuk


(48)

29

mengembangkan suatu sistem informasi, kebanyakan orang menggunakan suatu metodologi pengembangan sistem.

Menurut Hoffer dalam Abdul Kadir (2003:398) metodologi pengembangan sistem adalah suatu proses standar yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisa, merancang, mengimplementasikan, dan memelihara sistem informasi.

Seperti yang berlaku pada kebanyakan proses, pengembangan sistem informasi juga memiliki daur hidup. Daur hidup tersebut dinamakan SDLC (System Development Life Cycle) atau daur hidup pengembangan sistem. SDLC merupakan metodologi klasik yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara, dan menggunakan sistem informasi.

Dalam penelitian ini menggunakan metodologi SDLC model air terjun atau waterfall karena keterbatasan waktu untuk pengembangan perangkat lunak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.2 paradigma waterfalldibawah ini.


(49)

Gambar 3.2. SDLC model Waterfall Abdul Kadir (2003:399)

Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis dengan metode waterfall dalam melakukan pengembangan sistem adalah sebagai berikut: 1. Analisis Kelayakan

Merupakan tahapan dimana peneliti menganalisis dan memahami sistem yang ada, mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya serta menentukan kebutuhan sistem. Apabila terjadi perubahan lingkup atau kebutuhan sistem maka proses kembali kepada awal menganalisis kelayakan sistem. Sehingga proses berikutnya dapat dilakukan apabila proses pertama telah selesai.

Dalam tahapan analisys kelayakan ini, peneliti melakukan beberapa kegiatan diantaranya mempelajari sistem informasi harga kebutuhan


(50)

31

pokok yang sedang berjalan, menggambarkan sistem yang sedang berjalan kedalam alat bantu analisis dan perancangan yaitu Flow Map, Diagram Konteks, dan Data Flow Diagram, mengevaluasi sistem yang sedang berjalan, mencari alternatif-alternatif pemecahan masalah, dan pemilihan(choice)alternatif pemecahan masalah yang tepat.

2. Desain Sistem

Tahapan ini merupakan tahap penerjemah dari keperluan atau data yang telah dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pemakai (user). Ketika akan diimplementasikan ternyata masih terdapat kesalahan atau masalah, maka proses tidak bisa dilanjutkan. Proses desain sistem harus dilakukan ulang.

Dalam tahapan ini peneliti memberikan gambaran tentang perancangan dari sistem yang akan dikembangkan. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam tahapan desain sistem ini ialah membuat tujuan dari perancangan sistem, membuat gambaran umum atau deskripsi global sistem yang dirancang, merancang prosedur sistem yang diusulkan dengan membuat Diagram Konteks, Data Flow Diagram, dan Kamus Data, merancang basis data, dan merancang interface atau antar muka program.


(51)

Menterjemahkan data atau pemecahan masalah yang dirancang dari desain sistem kedalam bahasa pemograman yang telah ditentukan dalam hal ini menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7 serta database MySQL.

Setelah dibuat coding maka selanjutnya sistem yang dibangun tersebut diuji untuk mengetahui layak atau tidaknya untuk diimplementasikan. Apabila tidak layak maka proses coding harus dicek kembali atau perlu tambahan fungsi lainnya.

4. Operasi dan Pemeliharaan

Setelah melewati proses pengujian dan dinyatakan layak, maka selanjutnya sistem yang dibangun siap untuk dioperasikan. Untuk pemeliharaan atau maintenance dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan.

3.2.4. Merancang Sistem

Adapun alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Flowmap

Flowmap yang ada di Tb. Setia Budi terdapat beberapa dokumen yang menunjukan bagaimana cara penjualan dan pembelian dan terdapat beberapa bagian perusahaan.


(52)

33

Diagram kontek yang terdapat di Tb. Setia Budi terdapat entitas luar, proses, entitas dalam. Yang menjadi entitas luar adalah client, prosesnya adalah sistem informasi penjualan dan pembelian, sedangkan entitas didalamnya adalah penjualan dan pembelian.

3. Data Flow Diagram

Pembuatan model yang ada di Tb. Setia Budi berupa DFD (Data Flow Diagram) yang menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungan satu sama lain dengan alur data, baik secara komputerisasi.

4. Kamus Data

Dengan menggunakan kamus data analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir pada sebuah sistem dengan lengkap. Dan dengan menggunakan kamus data bisa terlihat data dari proses suatu ke proses yang lainnya pada Tb. Setia Budi

5. Perancangan Basis Data 1. Normalisasi

Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi itu sudah baik atau belum. Normalisasi yang dilakukan pada sistem informasi penjualan dan pembelian pada Tb. Setia Budi betujuan untuk menghilangan atribut yang sama pada tabel-tabel sehingga tidak terjadi redudansi.


(53)

2. Tabel Relasi

Didalam perancangan database sistem informasi penjualan dan pembelian ada sepuluh tabel yang digunakan. Biasanya didalam tabel satu dengan tabel lainnya terdapat nama yang sama untuk menghilangkan group elemen yang berulang-ulang ini disebut relasi antar tabel merupakan pengelompokan data menjadi tabel dan yang menunjukan entity dan relasinya yang berfungsi untuk mengakses data item sedemikian rupa sehinggadatabasetersebut mudah dimodifikasi. 3.2.5. Membangun Perangkat Lunak

Membangun perangkat lunak yaitu menuangkan hasil analisis kedalam bentuk fisik yaitu perangkat lunak. Dalam mebangun perangkat lunak tersebut, penulis menggunakan bahasa delphi 7, dan menggunakan MySQL sebagai pennyimpanan basis data.

3.2.6. Pengujian Perangkat Lunak(Software)

Faktor pengujian software adalah teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan. Perangkat lunak dapat diuji dengan dua cara, yaitu : 1. White Box Testing

Pengujian White Box (glass box) adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol


(54)

35

dari desain program secara prosedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian.

2. Black Box Testing

PengujianBlack Boxadalah pengujian aspekfundamentalsistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangka lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian Black Box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Agar software dapat dikatakan layak atau sesuai dengan kebutuhan pengguna perangkat lunak maka dibutuhkan pengujian yang dapat menilai suatu software itu layak atau tidak digunakan. Dalam hal ini pengujian menggunakan Black Box Testing karena untuk mengetahui perangkat lunak berfungsi dengan benar atau tidak.

3.2.7. Membuat Laporan

Membuat Laporan adalah hasil secara tertulis, sehingga hasil uji yang diharapkan dari mulai perumusahan masalah sampai akhir menjadi terstruktur dan secara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Yang digunakan penulis dalam pembuatan aplikasi penjualan dan pembelian bahan bangunan.


(55)

36

Melakukan analisis sistem yang berjalan bertujuan sebagai dasar perancangan atau perbaikan sistem yang lama. Dari analisis tersebut dapat diketahui kekurangan sistem yang lama dan dapat dirancang atau diperbaiki menjadi sebuah sistem yang lebih efektif dan efisien. Permasalahan yang muncul dalam pembuatan tugas akhir ini adalah bagaimana membuat sebuah sistem yang mampu mengatasi permasalahan mengenai persediaan dan penjualan barang.

Dari hasil observasi di Tb. Setia Budi, sistem pengolahan data yang dilakukan tidak menggunakan sistem komputerisasi, tetapi masih menggunakan sistem manual dalam arti masih menggunakan buku tebal untuk mengolah dan menyimpan data-datanya. Apabila terjadi kesalahan pencatatan atau ada perubahan data, maka dilakukan dengan cara menghapus atau mencoretnya. Apabila kesalahan tersebut sering terjadi maka begitu banyak terdapat coretan-coretan yang dilakukan, yang akan menjadikan catatan dalam buku tersebut tidak rapi dan terlihat berantakan.

4.1.1. Analisis Dokumen

Dokumen yang terlibat merupakan awal terbentuknya suatu informasi, karena dalam dokumen terdapat data yang dibutuhkan untuk pembentukkan suatu informasi. Dokumen-dokumen yang terlibat sebagai berikut :

1. Nama Dokumen : Data Pesanan Barang


(56)

37

Rangkap : 1

Deskripsi : Data yang akan di beli

Struktur data : Nama barang, tgl masuk, jumlah barang.

2. Nama Dokumen : Laporan Persediaan Barang

Sumber : Gudang

Rangkap : 1

Deskripsi : Untuk mengetahui sisa barang. Struktur data : Nama barang, jumlah barang. 3. Nama Dokumen : Nota Penjualan

Sumber : Kasir

Rangkap : 3

Deskripsi : Untuk mengetahui apa saja yang di beli oleh pelanggan

Struktur data : No Nota, nama barang, jumlah barang, harga dan total

4. Nama Dokumen : Laporan Penjualan

Sumber : Kasir

Rangkap : 3

Deskripsi : Berupa bukti dari penjualan barang

Struktur data : No nota, kode barang, nama barang, jumlah barang, harga barang.

5. Nama Dokumen : Laporan Persediaan Barang

Sumber : Gudang

Rangkap : 1


(57)

Struktur data : No Nota, kode barang, nama barang, harga jual, disc, jumlah, total.

6. Nama Dokumen : Form Data Barang

Sumber : Supplier

Rangkap : 1

Deskripsi : Berupa data barag yang akan di beli Struktur data : Nama Supplier, nama barang, harga. 7. Nama Dokumen : Data Pemesanan Barang

Sumber : Pimpinan

Rangkap : 1

Deskripsi : Berupa data barang yang akan di beli

Struktur data : Kode barang, nama barang, jumlah barang, harga

8. Nama Dokumen : Nota Pembelian

Sumber : Supplier

Rangkap : 2

Deskripsi : Untuk mengetahui sisa stok barang

Struktur data : No Nota,Kode barang, nama barang, jumlah, harga.

9. Nama Dokumen : Laporan Retur Barang

Sumber : Kasir

Rangkap : 1

Deskripsi : Berupa barang yang akan di tukar Struktur data : Kode barang, nama barang.


(58)

39

10.Nama Dokumen : Laporan Pembelian

Sumber : Kasir

Rangkap : 3

Deskripsi : Berupa data barang yang di beli

Struktur data : Kode barang, nama barang, jumlah barang.

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Prosedur merupakan urutan dari langkah-langkah yang terjadi atau yang dilakukan dalam suatu sistem. Prosedur yang terlibat dalam sistem persediaan dan penjualan barang merupakan suatu kesatuan prosedur atau proses-proses yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan kegiatan yaitu pengolahan data persediaan dan penjualan barang dalam sebuah perusahaan. Prosedur tersebut terdiri dari proses pemesanan, proses penjualan, proses pembelian dan proses pembuatan laporan.

4.1.2.1. Flow Map

1. Prosedur Penjualan

Pelanggan akan memesan/membeli barang kepada kasir kemudian kasir melakukan pengecekan data persediaan barang yang diambil dari bagian gudang. Jika barang yang dipesan tidak ada maka data pesanan tersebut akan dikembalikan kepada pelanggan untuk melakukan pemesanan barang yang ingin dibeli/dipesan, jika barang yang dipesan ada maka kasir akan membuat nota penjualan untuk dijadikan sebagai laporan penjualan dan laporan persediaan barang.


(59)

Gambar 4.1Flowmap Proses Pemesanan Barang yang sedang berjalan 2. Prosedur Pembelian

Prosedur yang dilakukan dalam tahap ini adalah kasir akan melakukan pemesanan jika data persediaan barang dari gudang berkurang kemudian diberikan data pesanan barang kepada pimpinan untuk di ACC, setelah di ACC oleh pimpinan dan di berikan kepada kasir selanjutnya kasir akan melakukan pemesana barang kepada supplier.


(60)

41

Setelah melakukan transaksi pembelian barang maka bagian gudang akan melakukan pemeriksaan barang yang di beli, jika terdapat barang yang tidak sesuai dengan pesanan maka bagian gudang langsung akan memberikan data pesanan yang tidak lengkap kepada kasir untuk dibuatkan retur barang yang nantinya diberikan kepada supplier dan bila data yang dibeli sesusai dengan pesanan barang maka bagian gudang akan memerikan data pesanan barang kepada kasir untuk dibuatkan laporan pembelian untuk dijadikan laporan pembelian, setelah laporan pembelian dibuat maka kasir akan memberikan laporan tersebut kepada pimpinan dan bagian gudang, selanjutnya bagian gudang akan melakukan pencacatatan persediaan barang/stock barang untuk di jadikan sebagai laporan persediaan data barang yang nantinya akan diberikan kepada pimpinan.


(61)

Flow Map Pembelian yang Sedang Berjalan

Kasir Gudang Pimpinan

3 Lap. Pembelian 2 Lap. Pembelian Supplier Tidak Ya Tidak Lengkap 2 Nota Pembelian 1 Lap. Persediaan Barang Membuat Nota Pembelian Data Persediaan Barang Data Pemesanan Barang Cek Pesanan Barang Lap. Retur Barang 1 Lap. Pembelian Lap. Retur Barang Membuat Lap. Retur Barang Form Data Barang Membuat Data Pemesanan Barang Data Pemesanan Barang LPB Membuat Lap. Pembelian Form Data Barang 1 Nota Pembelian Data Pemesanan Barang LP Membuat Data Pemesanan Barang 1 Nota Pembelian Data Pemesanan Barang Memeriksa Data Pemesanan Barang Data Pemesanan Barang ACC? LPB ANP 1 Lap. Pembelian 3 Lap. Pembelian LPB 2 Lap. Persediaan Barang Mebuat Lap. Persediaan Barang Update Persediaan Barang Data Persediaan Barang 1 Lap. Persediaan Barang


(62)

43

4.1.2.2. Diagram Konteks

Di bawah ini adalah diagram kontek sistem informasi pengolahan data penjualan dan pembelian bahan bangunan pada Tb. Setia Budi Bandung.

Gambar 4.3Diagram Konteks yang Sedang Berjalan

Berdasarkan diagram konteks sistem informasi yang sedang bejalan di Tb. Setia Budi, terdapat 3(tiga) entitas yang terlibat yaitu pelanggan, pimpinan dan supplier. Dari kontek diagram diatas dapat dijelaskan alur dokumen yang berjalan yaitu :

1. Pelanggan memesana barang yang ingin di beli. 2. Sistem memberikan nota penjualan ke pelanggan.

3. Supplier memberikan form data barang ke sistem untuk melakukan memesan barang.

4. Sistem memberikan data pesanan barang yang akan di beli ke supplier.


(63)

5. Supplier memberikan nota pembelian barang.

6. Sistem memberikan data retur barang ke supplier jika ada barang yang tidak sesuai dengan pesanan.

7. Sistem memberikan hasil laporan penjualan, pembelian dan persediaan barang ke pimpinan.

4.1.2.3. Data Flow Diagram

DFD biasanya digunakan untuk membuat sebuah model sistem informasi dalam bentuk jaringan proses yang saling berhubungan satu sama lainnya oleh aliran data. Fungsi dari DFD adalah untuk memperjelas gambaran mengenai sistem tersebut terutama aliran data dalam sistem tersebut. Gambar dibawah ini menjelaskan Data Flow Diagran level 1 sistem informasi harga kebutuhan pokok yang sedang berjalan.

1.0 Proses Penjualan 2.0 Proses Pembelian Pelanggan Supplier Pimpinan Laporan Persediaan Barang Data Pesanan Barang

Nota Penjualan

Data Pesanan Barang Laporan Penjualan

ACC Laporan Pembelian Laporan Persediaan Barang

Form Data Barang Nota Pembelian

Data Pemesanan Barang Laporan Retur Barang


(64)

45

Data Flow Diagram level 2 proses 1 menjelaskan tentang pengolahan data penjualan yang sedang berjalan pada Tb. Setia Budi. Berikut gambar dibawah ini menjelaskan Data Flow Diagran level 2 proses 1 yang sedang berjalan.

Gambar 4.5DFD Level 2 Proses 1 yang Sedang Berjalan

Data Flow Diagram level 2 proses 2 menjelaskan tentang proses pejualan yang sedang berjalan pada Tb. Setia Budi. Berikut gambar dibawah ini menjelaskan Data Flow Diagran level 2 proses 2 yang sedang berjalan.


(65)

Gambar 4.6DFD Level 2 Proses 2 yang Sedang Berjalan 4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Setelah dilakukan analisis terhadap prosedur, aliran informasi, dokumen yang terlibat dan kode yang digunakan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :


(66)

47

No. Objek Faktor Masalah Solusi

1 Input data

Data yang di inputkan seraca manul misalnya

“tulis tangan”

Seringnya penduplikatan data pada saat penginputan

Aplikasi ini di bangun untuk menghindari pendulikatan data yang di inputkan.

2 Pegolahan data persediaan barang, penjualan dan pembelian Data persediaan barang, penjualan serta pembelian disimpan dalam bentuk dokumen Kesulitan dalam pencarian data ketika dibutuhkan. Merancang aplikasi agar dapat memberikan informasi secara luas dan memiliki databaseyang terintegrasi.

3 Laporan

Data dibuat dalam bentuk document Keterlamatan pembuatan laporan karena sering terjadinya kesulitan dalam pencarian serta pengolahan data yang di butuhkan

Dibangun aplikasi yang dapat mencari serta pengolahan data dalam

pembuatan laporan sesuai dengan waktu yang di butuhkan.

4.2. Perancangan Sistem

Tahapan perancangan sistem adalah tahapan untuk memberikan gambaran mengenai sistem informasi pengolahan data penjualan dan pembelian yang akan diusulkan. Tahapan perancangan sistem merupakan penerjemah dari keperluan atau data yang telah dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pemakai(user).


(67)

Perubahan sistem yang dilakukan pada pengolahan data pembelian adalah pembuatan data pesanan barang secara terkomputerisasi, penginputan data pembelian. Adapun perancangan proses ini mencakup Flowmap, Diagram Konteks, Data Flow Diagram dan Kamus Data yang dapat menjelaskan aliran data yang diproses hingga menghasilkan informasi yang diinginkan.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan perancangan sistem adalah untuk memberikan penjelasan kepada pemakai program mengenai sistem yang akan diusulkan oleh penulis. Dengan demikian pembuatan sistem ini diharapakan dapat membantu mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada pada sistem yang lama dan dapat menghasilkan informasi-informasi dengan cepat dan tepat.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

Usulan perancangan sistem yang diusulkan tidak mengalami banyak perubahan dari sistem yang berjalan, hanya merubah sistem informasi penjualan dan pembelian yang belum terkomputerisasi menjadi sistem informasi yang terkomputerisasi sehingga dapat mengatasi permasalahan yang sering terjadi pada sistem informasi penjualan dan pembelian yang lama dengan melakukan perubahan prosedur, yaitu pada sistem yang lama data-datanya hanya disimpan dalam bentuk arsip yang tidak tersusun, sehingga memerlukan waktu yang lama untuk mencari data-datanya dan dalam melakukan proses lainnya. Pada sistem yang baru semua data-datanya dimasukan kedalam sebuah media penyimpanan sehingga memudahkan


(68)

49

dalam proses pencarian data dan dalam melakukan proses lainnya. Berikut adalah gambaran umum sistem yang diusulkan :

Gambar 4.7Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

4.2.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Dalam tahap ini hal-hal yang dibahas mencakup Diagram kontek, DFD level 1, DFD level 2, dan kamus data untuk menjelaskan proses aliran data dalam rangka menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut adalah perancangan prosedur sistem informasi penjualan bahan bangunan di Tb. Setia Budi :

1. Pelanggan memesana barang yang ingin di beli. 2. Sistem memberikan nota penjualan ke pelanggan.

3. Sistem memberikan data pesanan barang yang akan di beli sistem ke supplier.


(69)

5. Sistem memberikan data retur barang ke supplier jika ada barang yang tidak sesuai dengan pesanan.

6. Sistem memberikan hasil laporan penjualan, pembelian dan persediaan barang ke pimpinan.

4.2.3.1. Flow Map

Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan informasi antar area pertanggung jawaban di dalam sebuah organisasi ataupun dalam pelaku usaha bisnis. Gambar flow map dibawah ini menjelaskan tentang sistem informasi yang di usulkan pada Tb. Setia Budi.

Flow map dibawah ini menjelaskan tentang sistem informasi penjualan yang diusulkan pada Tb. Setia Budi.


(70)

51

Gambar 4.8FlowMap Penjualan yang diusulkan

Flow Mapdibawah ini menjelaskan tentang sistem informasi pembelian yang diusulkan pada Tb. Setia Budi.


(71)

(72)

53

4.2.3.2. Diagram Konteks

Gambar 4.10Diagram Konteks yang diusulkan

4.2.3.3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram merupakan peralatan yang berfungsi untuk menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukan dari dan kemana data mengalir serta penyimpanannya. Berikut adalah DFD Sistem Informasi persediaan dan penjualan alat-alat bangunan yang diusulkan pada Tb. Setia Budi.

1) DFD level 1

Data flow diagram digunakan untuk menggambarkan dan menjelaskan aliran informasi data yang berjalan dalam sistem. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.


(73)

Pelanggan

1.0 Proses Penjualan

2.0 Proses Pembelian

Supplier

Pimpinan F Penjualan

F Barang

F Supplier Data Pesanan Barang

Lap Penjualan

Lap Pembelian

Nota Pembelian

Lap Retur Barang Data Pemesanan Barang Nota Penjualan

Form Data Barang

Gambar 4.11DFD Level 1 yang diusulkan 2) DFD Level 2 Proses 1

Data Flow Diagram level 2 proses 1 menjelaskan tentang sistem informasi data penjualan yang diusulkan pada Tb. Setia Budi. Berikut gambar dibawah ini menjelaskan Data Flow Diagran level 2 proses 1 yang diusulkan.


(74)

55

1.1 Input Data

Barang

1.2 Cetak Nota

Penjualan

1.3 Cetak Lap Penjualan

Pelanggan F Barang

F Penjualan

Pimpinan

Data Pesanan Barang

Nota Penjualan

Data Pesann Barang

Lap Penjualan

Gambar 4.12DFD Level 2 Proses 1 yang diusulkan 3) DFD Level 2 Proses 2

Data Flow Diagram level 2 proses 2 menjelaskan tentang sistem informasi data pembelian yang diusulkan pada Tb. Setia Budi. Berikut gambar dibawah ini menjelaskan Data Flow Diagran level 2 proses 2 yang diusulkan.


(75)

Gambar 4.13DFD Level 2 Proses 2 yang diusulkan 4.2.3.4. Kamus Data

1. Nama Arus Data : Data Pesanan Barang

Alias :

-Bentuk Data : Dokumen atau fomulir

Arus Data : Pelanggan–Proses 1.1, Proses 1.1 –Proses 1.2

Deskripsi : Pelanggan meminta atau mengajukan pembelian dan pesanan data barang.


(76)

57

Struktur Data : namabrg,jml.hargajual,total.

2. Nama Arus Data : Data penjualan

Alias :

-Bentuk Data : Data Jual

Arus Data : Proses 1.2 F. Penjualan, F. Penjualan -Proses 1.3

Deskripsi : Data-data penjualan.

Periode : Setiap terjadinya penjualan barang

Struktur Data : fakturjual, tgl, kodebrg, namabrg, jml,total.

3. Nama Arus Data : Nota Penjualan

Alias :

-Bentuk Data : Dokumen

Arus Data : Proses 1.2–Entitas Pelanggan. Deskripsi : Berupa transaksi penjualan. Periode : Setiap terjadinya penjualan barang

Struktur Data : fakturjual, tgl, kodebrg, namabrg, jml, total.

4. Nama Arus Data : Laporan Penjualan

Alias :

-Bentuk Data : Dokumen

Arus Data : Proses 1.3 - Pimpinan

Deskripsi : Berisi data-data laporan penjualan. Periode : Setiap 1 bulan

Struktur Data : fakturjual, tgl, kodebrg, namabrg, jml, subtotal, total.


(77)

Alias :

-Bentuk Data : Dokumen

Arus Data : Proses 2.1–Proses 2.2, Proses 2.2–Entitas Supplier, Entitas Supplier – Proses 2.3, Proses 2.1 – Entitas Pimpinan, Entitas Pimpinan–Proses 2.1

Deskripsi : Berisi data-data barang yang akan di beli. Periode : Setiap terjadinya pembelian barang Struktur Data : kodebrg, namabrg, jml.

6. Nama Arus Data : Nota Pembelian

Alias :

-Bentuk Data : Cetakkan transaksi pembelian barang

Arus Data : Entitas Supplier – Proses 2.3, Proses 2.3 –

Proses 2.5, Proses 2.3 – Proses 2.4, Proses 2.3–Proses 2.5

Deskripsi : Beris transaksi pembelian barang. Periode : Setiap terjadinya pembelian barang

Struktur Data : fakturbeli, kodesupplier, namasupplier, tgl, kodebrg, namabrg, jml, subtotal, total.

7. Nama Arus Data : Laporan Retur Barang

Alias :

-Bentuk Data : Cetakkan transaksi pembelian barang. Arus Data : Proses 2.4 - Entitas Supplier.

Deskripsi : Beris transaksi pembelian barang yang tidak sesuai dengan pesanan.

Periode : Setiap terjadinya pembelian barang

Struktur Data : fakturbeli, kodesupplier, tgl, kodebrg, namabrg, jml, subtotal, total.


(78)

59

8. Nama Arus Data : Laporan Pembelian

Alias :

-Bentuk Data : Dokumen.

Arus Data : Proses 2.6–Entitas Pimpinan. Deskripsi : Beris transaksi pembelian barang. Periode : Setiap 1 bulan.

Struktur Data : fakturbeli, kodesupplier, tgl, kodebrg, namabrg, jml, subtotal, total.

4.2.4. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan perancangan yang digunakan untuk pembuatan dan penyimpanan data ke dalam sistem terdiri dari beberapa file database. Pada perancangan basis data ini akan dibahas Normalisasi, Relasi Tabel dan Struktur File.

4.2.4.1. Normalisasi

Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya, untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam database.

Adapun normalisasi dari sistem informasi penjualan, jasa service dan pembelian barang ini adalah sebagai berikut:

1) Bentuk Normal Unnormal

{ namabrg, jml, hargajual, total. kodebrg, namabrg, jml. fakturjual, tgl, kodebrg, namabrg, jml, subtotal, total. fakturjual, tgl, kodebrg,


(79)

namabrg, jml, total. fakturjual, tgl, kodebrg, namabrg, jml, total. namabrg, jml. hargajual, total. fakturbeli, kodesupplier, namasupplier, tgl, kodebrg, namabrg, jml, subtotal, total. fakturbeli, kodesupplier, tgl, kodebrg, namabrg, jml, subtotal, total. fakturbeli, kodesupplier, tgl, kodebrg, namabrg, jml, subtotal, total }

2) Bentuk Normal I

{ *fakturjual, tgl, jml, subtotal, total, *kodeplgn, namaplgn, alamat, tlp, *kodebrg, namabrg, hargajual, hargabeli, jml, *kodesupplier, namasupplier, alamat, tlp, *fakturbeli, tgl, jml, subtotal, total } 3) Bentuk Normal II

Bentuk normal kedua adalah terpenuhi jika semua tabel, semua atribut yang tidak termasuk dalam key primer memiliki ketergantungan fungsional pada key primer secara utuh.

Barang = { *kodebrg,namabrg,hargabeli,harga,satuan } Pelanggan = { *kodeplgn, namaplgn, alamat, tlp }

Supplier = { *kodesupplier, namasupplier, alamat, tlp } Fakturbeli = { *fakturjual, **kodeplgn, tgl, subtotal, total } Fakturjual = { *fakturbeli, **kodesupplier, tgl, subtotal, total } 4) Bentuk Normal III

Bentuk normal ketiga (Third Normal Form / 3NF) adalah table yang sudah 2NF dan tidak ada non kunci yang bergantung pada elemen bukan kunci.


(80)

61

Barang = { *kodebrg,namabrg,hargabeli,harga,satuan } Pelanggan = { *kodeplgn, namaplgn, alamat, tlp }

Supplier = { *kodesupplier, namasupplier, alamat, tlp } Fakturjual = { *fakturjual, **kodeplgn, tgl, subtotal, total } Fakturbeli = { *fakturbeli, **kodesupplier, tgl, subtotal,

total }

Fakturjualrinci = { **fakturjual, **kodebrg, namabrg, jml, harga }

Fakturbelirinci = { **fakturbeli, **kodebrg, jml, harga } 4.2.4.2. Relasi Tabel

Tabel relasi digunakan untuk mengelompokkan data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relasi yang berfungsi untuk mengakses data, sehingga databases tersebut mudah di modifikasi. Berikut ini di gambarkan relasi antar tabel :


(81)

Tabel 4.1Relasi Tabel **fakturbeli **kodebrg Jml harga fakturbelirinci *kodeplgn namaplgn alamat tlp pelanggan * kodebrg namabrg hargabeli hargajual satuan barang *Fakturjual **kodeplgn tgl subtotal total fakturjual **fakturjual **kodebrg namabrg Jml harga fakturjualrinci *fakturbeli **kodesupplier tgl subtotal total fakturbeli supplier * kodesupplier namasupplier Alamat tlp

4.2.4.3. Struktur File

Pada tahap perancangan struktur file ini akan dijelaskan mengenai perancangan database yang akan digunakan, melakukan penyusunan file data yang sesuai dengan kelas datanya. Penyusunan file ini akan mempermudah dalam pemasukan dan penyimpanan data sesuai dengan kelompoknya dari data atau informasi tersebut. Adapun struktur file masing-masing dapat dilihat pada tabel :

1. Nama file : Barang Kunci field : kodebrg Media penyimpanan : Hardisk


(82)

63

Tabel 4.2Spesifikasi Barang

No Nama Field Tipe Size Ket

1 kodebrg* Varchar 30 Kode Barang

2 namabrg Varchar 255 Nama Barang

3 hargabeli Int 12 Harga Pembelian

4 hargajual Int 12 Harga Penjualan

5 satuan Varchar 30 Jenis Barang

2. Nama file : Supplier Kunci field : kodesupplier Media penyimpanan : Hardisk

Tabel 4.3Spesifikasi Supplier

No Nama Field Tipe Size Ket

1 kodesupplier* Char 20 Kode supplier

2 namasupplier Char 40 Nama supplier

3 alamat Char 50 Alamat supplier

4 tlp Char 30 Telepon supplier

3. Nama file : Pelanggan Kunci field : kodeplgn Media penyimpanan : Hardisk


(83)

Tabel 4.4Spesifikasi Pelanggan

No Nama Field Tipe Size Ket

1 kodeplgn* Char 30 Kode Pelanggan

2 namaplgn Char 40 Nama Pelanggan

3 alamat Char 50 Alamat Pelanggan

4 tlp Char 30 Telepon Pelanggan

4. Nama file : Penjualan Kunci field : fakturjual. Media penyimpanan : Hardisk

Tabel 4.5Spesifikasi Penjualan

No Nama Field Tipe Size Ket

1 fakturjual * Int 11 Kode Faktur Penjualan

2 tgl Date - Tanggal Transaksi

3 subtotal Fload - Harga Barang

4 total Fload - Total Harga Barang

5. Nama file : Detail penjualan Kunci field : fakturjual,kodebrg Media penyimpanan : Hardisk


(84)

65

Tabel 4.6Spesifikasi detail penjualan

No Nama Field Tipe Size Ket

1 fakturjual ** Int 11 Kode Faktur Penjualan 2 kodebrg** Varchar 30 Kode Barang

3 namaplgn Varchar 50 Nama Pelanggan

4 jml Decimal 10 Jumlah Barang

5 harga Int 11 Harga barang

6. Nama file : Pembelian Kunci field : fakturbeli Media penyimpanan : Hardisk

Tabel 4.7Spesifikasi pembelian

No Nama Field Tipe Size Ket

1 fakturbeli* Int 11 Kode Faktur Pembelian

2 tgl Date - Tanggal Transaksi

3 subtotal Fload - Harga Barang

4 total Fload - Total Harga Barang

7. Nama file : Detail Pembelian Kunci field : fakturbeli, kodebrg Media penyimpanan : Hardisk


(85)

Tabel 4.8Spesifikasi detail pembelian

No Nama Field Tipe Size Ket

1 fakturbeli ** Int 11 Kode Faktur Pembelian 2 kodebrg** Varchar 30 Kode Barang

3 namaplgn Varchar 50 Nama Pelanggan

4 jml Decimal 10 Jumlah Barang

5 harga Int 11 Harga barang

4.2.4.4. Kodifikasi

Pengkodean digunakan untuk mengklasifikasikan data, memasukkan data ke dalam arsip dan untuk mengetahui informasi yang diperlukan, sehingga dalam mengolah data dapat lebih efektif dan efisien. Namun pada sistem lama di Tb. Setia Budi ini belum menggunakan pengkodean dalam mengolah data barang yang ada. Sehingga dalam aktivitas perusahaannya sehari-hari dapat terjadi kekeliruan/kesalahan.

Kode yang dibuat dalam penerapannya akan dipergunakan oleh sistem untuk pengolahan data dengan tujuan :

1. Meminimalisasi kesalahan pemasukkan data. 2. Memudahkan dalam identifikasi suatu proses.

Adapun jenis-jenis kode yang disarankan yaitu : 1. Kode Barang

Menunjukkan kode barang, terdiri dari huruf yang merupakan singkatan dari barang tersebut dan diikuti empat digit nomor urut barang.


(86)

67

Format : X-XXX

Nomor Urut Barang Singkatan dari Barang Contoh : B001

2. Kode Pelanggan

Terdiri dari huruf yang merupakan inisialisasi dari pelanggan dan diikuti tiga digit nomor urut pelanggan.

Format : X-XXX

Nomor Urut Pelanggan Singkatan dari pelanggan Contoh : P001

3. Kode Supplier

Terdiri dari huruf yang merupakan inisialisasi nama supplier dan diikuti tiga digit nomor urut supplier.

Format : X-XXX

Nomor Urut Supplier Singkatan dari Supplier Contoh : S001

4.2.5. Perancangan Antar Muka

Perancangan menu yang terdapat dalam perancangan ini dapat mengintegrasikan sebuah data dalam suatu sistem dan disertai dengan intruksi yang ada pada pilihan menu. Perancangan menu tersebut adalah sebagai berikut :

4.2.5.1. Struktur Menu

Perancangan struktur menu akan mengintegrasikan data dalam suatu sistem dan disertai dengan instruksi-instruksi yang ada pada


(87)

pilihan menu tersebut sesuai dengan hak aksesnya. Seperti yang ditampilkan pada gambar struktur menu berikut ini :

1. Stuktur Menu

Data Master Data User Data Bank Data Acc Debit Data Pelanggan Data Supplier

Data Barang Data Acc

Kredit Logout Keluar File MENU UTAMA Setting Konfigurasi Transaksi Data Base Company Profile Jaringan Windos Solitare Setting Waktu Calculator Help About Petunjuk Transaksi Stok Barang Retur Pembelian Retur Penjualan Pembelian Penjualan Daftar Laporan Stok Barang Pengeluaran Kas Retur Pembelian Retur Penjualan Pembelian Penjualan Pemasukan Kas

Gambar 4.14 Perancangan Struktur Menu 4.2.5.2. Perancangan Input

Perancangan input diperlukan untuk menghasilkan informasi, dimana perancangan input ini meliputi perancangan bentuk dokumen-dokumen dasar yang akan digunakan untuk mendapatkan data dalam


(1)

3. Pengujian Pengisian Data Supplier

Berikut ini adalah tabel Pengujian Pengisian Data Supplier : Tabel 5.9Pengujian Pengisian Data Supplier

Kasus Dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Memasukan data supplier secara lengkap Menampilkan data supplier di database. Dapat mengisi data supplier sesuai yang diinginkan [X] Diterima [ ] Ditolak

Memasukan kategori dan kata kunci sesuai dengan yang ada didatabase

Dapat

menampilkan data yang dicari

Menampilkan data yang dicari sesuai yang diharapkan.

[X] Diterima [ ] Ditolak

Kasus Dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Memasukan kode supplier yang sama. Tidak dapat menampilkan supplier di database. Akan menampilkan kode sparepart dan kesuluruhan yang di inputkan sebelumnya

[X] Diterima [ ] Ditolak

Memasukan kata kunci yang tidak sesuai yang ada didatabase.

Tidak dapat menampilkan data yang dicari.

Menampilkan pesan “Data tidak ada”.

[X] Diterima [ ] Ditolak

5.2.2.3. Pengujian Proses

1. Pengujian Pengisian Transaksi Pembelian


(2)

106

Tabel 5.10Pengujian Pengisian Transaksi Pembelian Kasus Dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Memasukan data

supplier dan data barang yang dibeli secara lengkap Menampilkan data pembelian di databasedan stock barang bertambah. Dapat mengisi data pembelian sesuai yang diinginkan dan menampilkan pesan proses output struk pembelian [X] Diterima [ ] Ditolak

Kasus Dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Memasukan data

supplier dan data barang dengan tidak lengkap Tidak dapat menampilkan transaksi pembelian. Pembelian tidak dapat di proses

[X] Diterima [ ] Ditolak

2. Pengujian Pengisian Transaksi Penjualan

Berikut ini adalah tabel Pengujian Pengisian Transaksi Penjualan : Tabel 5.11Pengujian Pengisian Transaksi Penjualan

Kasus Dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Memasukan data penjualan secara lengkap Menampilkan data penjualan di database. Dapat mengisi data penjualan sesuai yang diinginkan [X] Diterima [ ] Ditolak

Kasus Dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Memasukan data penjualan tidak lengkap Tidak dapat menampilkan data penjualan. Penjualan tidak dapat di proses

[X] Diterima [ ] Ditolak


(3)

5.2.2.4. Pengujian Output

1. Pengujian Laporan Pembelian

Berikut ini adalah tabel Pengujian Pengisian Laporan Pembelian : Tabel 5.12Pengujian Laporan Pembelian

Kasus Dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Memasukan tanggal periode pembelian yang sesuai dengan inputkan. Dapat mencetak data pembelian sesuai dengan tanggal periode yang dipilih. Data pembelian dicetak. [X] Diterima [ ] Ditolak

Kasus Dan Hasil Uji (Data Salah) Tidak memasukan tanggal periode pembelian. Tidak dapat menampilkan laporan pembelian.

Muncul pesan "isi tanggal"

[X] Diterima [ ] Ditolak

2. Pengujian Laporan Penjualan

Berikut ini adalah tabel Pengujian Pengisian Laporan Penjualan : Tabel 5.13Pengujian Laporan Penjualan Kasus Dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Memasukan tanggal periode penjualan yang sesuai dengan inputkan. Dapat mencetak data penjualan sesuai dengan tanggal periode yang dipilih. Data penjualan dicetak. [X] Diterima [ ] Ditolak

Kasus Dan Hasil Uji (Data Salah) Tidak memasukan tanggal periode pembelian. Tidak dapat menampilkan laporan pembelian.

Muncul pesan "isi tanggal"

[X] Diterima [ ] Ditolak


(4)

108

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian

Kesimpulan dari hasil pengujian yang diperoleh adalah program aplikasi penjualan dan pembelian ini layak untuk digunakan karena semua yang diharapkan dari progran ini dengan pengamatan yang dilakukan penguji sesuai dengan yang diharapkan pengguna / user. Dan program aplikasi penjualan dan pembelian ini dapat diterima oleh penguji.


(5)

109

Pada bab terakhir ini akan dikemukakan kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan bab-bab sebelumnya serta saran yang bersifat membangun.

5.1 Kesimpulan

Setelah melewati analisis dan pembangunan Sistem Informasi Penjualan Bahan Bangunan di Tb. Setia Budi serta melakukan pengujian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem Informasi yang dibangun dapat memudahkan pengguna dalam melakukan pengolahan data barang dan transaksi penjualan barang.

2. Sistem Informasi yang dibangun dapat memudahkan pengguna dalam melakukan pencarian data dan pembuatan laporan.

3. Sistem Informasi yang dibangun dapat meminimalisasi penduplikatan data.

4. Sistem Informasi yang dibangun sudah membantu kinerja perusahaan.

5.2 Saran

Sistem Informasi Penjualan Bahan Bangunan di Tb. Setia Budi ini masih dapat dikembangkan seiring dengan perkembangan spesifikasi kebutuhan pengguna sistem yang harus dipenuhi dalam mencapai tahap yang lebih tinggi


(6)

110

dan kinerja sistem yang lebih baik. Berikut adalah beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut :

1. Dengan adanya Sistem Informasi ini, maka diperlukan pengetahuan dan pelatihan untuk menggunakan komputer lebih efektif lagi.

2. Perusahaan agar membuat file cadangan secara berkala.

3. Pada aplikasi ini tidak ada retur barang, diharapkan untuk pengembangan selanjutnya dapat mengadakan surat retur.