sejenis sampah rumah tangga yang diselenggarakan oleh pemerintah dan atau pemerintah daerah.
Peranserta masyarakat yang diharapkan dalam pengelolaan sampah adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah melalui kampanye, sosialisasi dan edukasi bidang persampahan
2. Mensosialisasikan dan menyebarluaskan NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria persampahan yang ada
3. Perlu dibentuk forum komunikasi sebagai media antara masyarakat dan pemerintah daerah.
2.4 Pengelolaan Sampah dengan 3R
Tata cara pengelolaan sampah di permukiman diatur dalam revisi SNI 03- 3242-1994 dengan diterapkannya 3R mulai dari kegiatan di sumber sampah
sampai dengan Tempat Penampungan Sementara TPS. Penerapan 3R reduce, reuse dan recycle di sumber sampah dilakukan dengan melibatkan masyarakat
untuk ikut serta mengelola sampah mulai dari pemilahan sampah organik dan anorganik serta mengolah sampah organik dengan menggunakan komposter
rumah tangga. Sedangkan di TPS dilakukan dengan melibatkan pengelola yang berasal dari masyarakat setempat untuk melakukan pendaur ulangan sampah
anorganik dan pengomposan skala lingkungan. Penanganan sampah 3R adalah konsep penanganan sampah dengan cara
reduce mengurangi R1, reusemenggunakan kembali R2, dan recycle mendaur ulang sampah R3 mulai dari sumbernya Dit, Bintek DJCK, 1999.
Penanganan sampah 3R sangat penting untuk dilaksanakan dalam rangka pengelolaan sampah padat perkotaan yang efisien dan efektif sehingga diharapkan
dapat mengurangi biaya pengelolaan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan perhitungan di atas kertas, bila sampah kota dapat ditangani
melalui konsep 3R, maka sampah yang sampai yang akan sampai di TPA hanya
20 saja. Hal itu berarti akan sangat mengurangi biaya pengangkutan dan
pembuangan akhir. Penanganan sampah 3-R akan lebih baik lagi bila dipadukan dengan siklus produksi dari suatu barang yang akan dikonsumsi.
Gambar 2.3 Potensi 3R Dalam Pengelolaan Sampah Sumber: Dirjen Cipta Karya, 2006
Langkah-langkah pengerjaan penanganan sampah 3R dapat disesuaikan dengan sumber penghasil sampah, seperti daerah perumahan, fasilitas sosial, fasilitas
umum, dan daerah komersial. Tabel 2.2, 2.3, dan 2.4 berikut menjelaskan tentang upaya penanganan sampah 3-R di beberapa sumber sampah.
10 SAMPAH
100
Sampah Anorganik 28
B3 2
Sampah Organik 70
Pemanfaatan Lain
2 Pengomposan
38 Residu
30 Residu
8 Daur-ulang
20
Pembakaran
25 Residu
4 Residu
2,5 TPA
5
Tabel 2.2 Upaya 3R di Daerah Perumahan dan Fasilitas Sosial
Penanganan 3R
Cara Pengerjaan
R-1 Hindari pemakaian dan pembelian produk yang menghasilkan
sampah dalam jumlah besar Gunakan produk yang dapat diisi ulang
Kurangi penggunaan bahan sekali pakai Jual atau berikan sampah yang telah terpilah kepada pihak yang
memerlukan. R-2
Gunakan kembali wadahkemasan untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya
Gunakan wadahkantong yang dapat digunakan berulang-ulang. Gunakan baterai yang dapat diisi kembali.
R-3 Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur-ulang dan mudah
terurai Lakukan penanganan untuk sampah organik menjadi kompos
dengan berbagai cara yang telah ada sesuai ketentuan atau manfaatkan sesuai dengan kreatifitas masing-masing.
Lakukan penanganan sampah anorganik menjadi barang yang bermanfaat.
Sumber: Dirjen Cipta Karya, 2006
Tabel 2.3 Upaya 3R di Fasilitas Umum
Penanganan 3R
Cara Pengerjaan
R-1 Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi.
Gunakan alat tulis yang dapat diisi kembali. Sediakan jaringan informasi dengan komputer tanpa kertas
Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang
dapat dihapus dan ditulis kembali. Khusus untuk rumah sakit, gunakan insinerator untuk sampah
medis. Gunakan produk yang dapat diisi ulang.
Kurangi penggunaan bahan sekali pakai.
R-2 Gunakan alat kantor yang dapat digunakan berulang-ulang.
Gunakan peralatan penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
R-3 Olah sampah kertas menjadi kertas kembali.
Olah sampah organik menjadi kompos. Sumber: Dirjen Cipta Karya, 2006
Tabel 2.4 Upaya 3R di Daerah Komersial Pasar, Pertokoan, Restoran, Hotel
Penanganan 3R
Cara Pengerjaan
R-1 Berikan insentif oleh produsen bagi pembeli yang mengembalikan
kemasan yang dapat digunakan kembali. Berikan tambahan biaya bagi pembeli yang meminta
kemasanbungkusan untuk produk yang dibelinya. Memberikan kemasanbungkusan hanya pada produk yang benar-
benar memerlukannya. Sediakan produk yang kemasannya tidak menghasilkan sampah
dalam jumlah besar. Kenakan biaya tambahan untuk permintaan kantong plastik
belanjaan. Jual atau berikan sampah yang telah terpilah kepada yang
memerlukannya.
R-2 Gunakan kembali sampah yang masih dapat dimanfaatkan untuk
produk lain, seperti pakan ternak. Berikan insentif bagi konsumen yang membawa wadah sendiri, atau
wadah belanjaan yang diproduksi oleh swalayan yang bersangkutan sebagai bukti pelanggan setia.
Sediakan perlengkapan untuk pengisian kembali produk umum isi ulang minyak, minuman ringan.
R-3 Jual produk-produk hasil daur-ulang sampah dengan lebih menarik.
Berilah insentif kepada masyarakat yang membeli barang hasil daur- ulang sampah.
Olah kembali buangan dari proses yang dilakukan sehingga bermanfaat bagi proses lainnya,
Lakukan penanganan sampah organik menjadi kompos atau memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan.
Lakukan penanganan sampah anorganik. Sumber: Dirjen Cipta Karya, 2006
2.5 Bank Sampah