Gaya Horisontal 91 Gaya Vertikal

Hx L Lx Hw 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 14 15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 11 15 Gambar 2.5.1 Gaya Angkat Pada Bendung

2.5.3 Stabilitas Bendung

1. Gaya Horisontal

a Gaya gempa Rumus : A d = n a c x z m 2.87 E = a d g 2.88 Di mana : A d = percepatan gempa rencana cmdet 2 n.m = koefisien untuk masing-masing jenis tanah. ac = percepatan kejut dasar cmdet 2 . z = faktor yang tergantung dari letak geografis peta zone seismik = untuk perencanaan bangunan air tahan gempa = 0,56 E = koefisien gempa. g = percepatan gravitasi = 9,8 mdet 2 . Dari koefisien gempa di atas, kemudian dicari besarnya gaya gempa dan momen akibat gempa dengan rumus : Gaya gempa : 49 K = E x G 2.89 M = K x jarak m 2.90 Di mana : E = 0,10 koefisien gempa K = gaya gempa ton. G = berat bangunan ton Soedibyo, “ Teknik Bendung ” Tabel 2.5.1 Koefisien Jenis Tanah No Jenis n M 1 2 3 4 Batu Diluvial Aluvial Aluvial lunak 2,76 0,87 1,56 0,29 0,71 1,05 0,89 1,32 Tabel 2.5.2 Periode Ulang dan Percepatan Gempa Dasar Periode Ulang Tahunan Ac cmdet 2 20 50 100 500 1000 85 113,125 160 225 275 b Gaya Akibat Tekanan Lumpur Rumus : Ps = ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ + − θ θ γ Sin Sin xh s 1 1 2 2

2. 91

Di mana : Ps = gaya yang terletak pada 23 kedalaman dari atas lumpur yang bekerja secara horisontal ton. θ = sudut geser dalam o ϒ s = berat jenis lumpur tonm 3 = 1,6 tonm 3 h = kedalam lumpur m Soedibyo, “ Teknik Bendung ” 50 c Tekanan Hidrostatis Rumus : Ph = 0.50 x γw x hw 2 2.92 Di mana : Ph = tekanan hidrostatis Γw = berat jenis air tm 3 hw = beda tinggi energi m Soedibyo, “ Teknik Bendung ” d Tekanan Tanah Aktif dan Pasif • Tekanan tanah aktif dihitung dengan rumus sebagai berikut : Pa = γ s . Ka. H - 2. C . Ka 2.93 Di mana Ka = tan 2 45 - φ 2 • Tekanan tanah pasif dihitung dengan rumus sebagai berikut: Pp = γ s . Kp. H + 2. C . Kp 2.94 Kp = tan 2 45 o + φ2 2.95 Di mana : Pa = tekanan tanah aktif ton. Pp = tekanan tanah pasif ton. φ = sudut geser dalam = 21 o g = gravitasi bumi = 9,8 mdet 2 H = kedalaman tanah aktif dan pasif m γs = berat jenis tanah tonm 3 γw = berat jenis air tonm 3 Braja M. Das, “ Mekanika Tanah ” jilid I

2. Gaya Vertikal

a Akibat berat bendung Rumus : G = V x γ pas 2.96 51 Di mana : V = volume m 3 γ pas = berat jenis bahan pas batu tonm 3 Soedibyo, “ Teknik Bendung ” b Gaya Angkat Uplift Pressure Rumus : Px = Hx – H 2.97 = Hx – Lx x HwL Dimana : Px = tekanan air pada titik x tonm 2 Lx = Jarak jalur rembesan pada titik x m L = Panjang total jalur rembesan m Hw = beda tinggi energi m Hx = tinggi energi di hulu bendung m Wh Pa G Pp K U Soedibyo, “ Teknik Bendung ” Gambar 2.5.2 Gaya-gaya yang Bekerja pada Bendung Tetap Keterangan : G = gaya akibat berat sendiri K = gaya gempa U = gaya angkat Wh = gaya hidrostatis 52 Pa = tekanan tanah aktif K G Pa Wh U Pp Wh pintu Pp = tekanan tanah pasif Gambar 2.5.3 Gaya-gaya yang Bekerja pada Bendung Gerak

2.5.4 Kontrol Terhadap Stabilitas