Implementasi kebijakan instruksi presiden No.3 Tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan e-goverment : (suatu studi pada ruang internet publik di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat)

SURAT KETERANGAN
PENYERAHAN HAK EKSLUSIF

Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini, penulis dan pihak instansi
pemerintahan tempat penelitian, bersedia:
“Bahwa hasil penelitian dapat di onlinekan sesuai dengan peraturan yang
berlaku, untuk kepentingan riset dan pendidikan”.

Bandung, 13 September 2013
Peneliti

Friza Firman Hadi
NIM. 41709008

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI
Nama

: Friza Firman Hadi


Tempat, Tanggal Lahir

: Bandung, 23 Juli 1989

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Telepon

: 081 910 424 941

Status

: Belum Kawin


Nama Ayah

: H. Toto Zaenudin

Pekerjaan Ayah

: Wiraswasta

Nama Ibu

: Hj. Mur Murniati, AM.Keb

Pekerjaan Ibu

: PNS

Alamat Orang Tua

: Kp. Pangkalan RT 03 RW 07
Desa. Rahayu Kec. Margaasih Kab. Bandung


Motto

: Hidup hanya sekali, Maka Berkaryalah

Email

: Flossive@yahoo.com

PENDIDIKAN FORMAL
No

Tahun

Uraian

1

2009-2013


2

2008-2009

Program Studi Ilmu Pemerintahan ,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas
Komputer
Indonesia,
Bandung
Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi
Universitas
Pasundan,
Bandung.

164

Keterangan


165

3
4
5
6
7

2005-2008
2005-2008
2001-2005
2001-2005
1996-2001

PPI 34 Cibegol Soreang
MA. Yuppi Soreang
PPI 34 Cibegol Soreang
MTS. Rongga Cililin
SD Negeri Rahayu I Kabupaten Bandung


Berijazah
Berijazah
Berijazah
Berijazah
Berijazah

PENDIDIKAN NONFORMAL
No

Tahun

Uraian

Keterangan

1

2004-2005

Bersertifikat


2

2007-2008

3
4

2007-2008
2007-2008

5

2007-2008

Kursus Bahasa Inggris di LPK Queen
Bandung
Kursus Komputer Ms.Office di LPK
Queen Bandung
Kursus Bahasa Inggris di PQEC Cimindi

Kursus Design Grafis di LPKII
Katapang-Kab. Bandung
Kursus Musik di Ivano Music Course

Bersertifikat
-

PENGALAMAN ORGANISASI
No

Tahun

Uraian

Keterangan

1

2004-2005


-

2

2005-2006

3

2009-2010

4

2010-2011

5

2011-2012

Bidang Sosial Ekonomi Rijalul Ghad PPI
No.34 Cibegol-Soreang

Bidang Sosial Ekonomi Rijalul Ghad PPI
No.34 Cibegol-Soreang
Anggota Departemen Penalaran dan
Keilmuan Hima Prodi Ilmu Pemerintahan
FISIP Unikom
Koordinator Departemen Penalaran dan
Keilmuan Hima Prodi Ilmu Pemerintahan
FISIP Unikom
Ketua Himpunan Mahasiswa Prodi Ilmu
Pemerintahan FISIP Unikom

-

-

-

PENGALAMAN KEGIATAN
No


Tahun

Uraian

Keterangan

1

2011

-

2

2011

Ketua Pelaksana IP On Nature Hima
Prodi IP Unikom Bandung
Tim Protokoler Wisuda Pascasarjana,
Sarjanan dan Diploma Unikom Bandung

Bersertifikat

166

2

2011

4

2011

5

2011

6

2011

4

2012

5

2012

6

2012

7

2012

8

2012

9

2012

Ketua
Pelaksana
Latihan
Dasar
Kepemimpinan Hima Prodi IP Unikom
Bandung
Sie Dokumentasi Sosialisasi Buku
Pedoman
Penulisan
Skripsi
dan
Pelaksanaan Sidang FISIP Unikom
Sie Acara Diskusi Politik Hima Prodi IP
Unikom di Gedung Indonesia Menggugat
Bandung
Tim Protokoler Penerimaan Mahasiswa
baru Tahun Akademik 2011-2012
Penanggung Jawab IP Cup 2 Prodi dan
Hima IP Unikom, Bandung
Sie Dokumentasi Penandatangan Nota
Kesepahaman Antara Unikom dan
Pemerintah Kota Cimahi
Sie Dokumentasi Pelatihan Aplikasi ICT
Dasar (Power point) bagi guru SMPN 1
Cimenyan Bandung
Sie Logistik Lomba Debat Antar SMA
se-Bandung Raya di Fakultas Hukum
Unikom Bandung
Pembicara Diskusi Bulanan Hima Prodi
IP Unikom di Ruang 2305 Unikom
Bandung
Pembicara Retorika Mahasiswa Untuk
Penerimaan Mahasiswa Baru 2012-2013
di Gor Citra Bandung

Bersertifikat

Bersertifikat

-

Bersertifikat
-

Bersertifikat

Bersertifikat

Bersertifikat

Bersertifikat

PELATIHAN DAN SEMINAR
No

Tahun

Uraian

Keterangan

1

2009

Bersertifikat

2

2010

3

2011

4

2011

5

2011

6

2011

Peserta, Ceramah Umum Dekan FISIP
Unikom, Bandung
Peserta, Ceramah Umum Dekan FISIP
Unikom, Bandung
Peserta, Table Manner Class, Maja House
Bandung
Peserta, Seminar Nasional Akuntansi, di
Auditorium Miracle Unikom, Bandung
Peserta Pelatihan Keprotokoleran Tim
Protokoler Unikom di Ruang Auditorium
& Seminar Unikom, Bandung
Peserta, Governance Day di Universitas

Bersertifikat
Bersertifikat
Bersertifikat
Bersertifikat

Bersertifikat

167

7

2011

8

2011

9

2012

10

2012

11

2012

Padjajaran Jati Nangor
Peserta
Lokakarya
pengembangan
kurikulum Ilmu Pemerintahan di Ruang
Seminar Unikom Bandung
Peserta Dialog Publik PT. Jasa Raharja di
Auditorium Miracle Unikom Bandung
Peserta Kuliah Umum Motivasi Prodi
Teknik Sipil di auditorium miracle
Unikom Bandung
Peserta Studium General di Auditorium
Miracle Unikom Bandung
Peserta Diskusi Publik Calon Presiden
2014 di Bale Rumawat Universitas
Padjajaran Bandung

Bersertifikat

Bersertifikat
Bersertifikat

Bersertifikat
Bersertifikat

PENGALAMAN KERJA
No
1
2

Tahun
2009
2012

3

2012

Uraian
Keterangan
Owner Flossive Design
Surveyor Penelitian Kinerja Aparatur
Pemerintah Kota Cimahi
Kuliah Kerja Lapangan di Dinas
Pendapatan Daerah Kota Bandung

KEAHLIAN/BAKAT
No
1
2
3
4
5

Uraian
Operasionalisasi Microsoft Office
Operasionalisasi Design Grafis (Photoshop, Corel Draw)
Musik
Enterpreneurship
Photography
Bandung, September 2013
Hormat Saya

Friza Firman Hadi
41709008

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
INSTRUKSI PRESIDEN NO.3 TAHUN 2003
TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL
PENGEMBANGAN e-GOVERNMENT
(Suatu Studi Pada Ruang Internet Publik
di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Sarjana
Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Komputer Indonesia

Oleh:
FRIZA FIRMAN HADI
41709008

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
BANDUNG
2013

KATA PENGANTAR

Segala puji adalah kepunyaan Allah SWT. Yang telah melimpahkan seluruh
Rahmat dan Hidayah-Nya. Dia telah mencurahkan beragam nikmat yang tidak
terhitung jumlahnya. Dialah yang berkehendak sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi yang diberi judul “Implementasi Kebijakan Instruksi
Presiden No.3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan e-Government (Suatu Studi Pada Ruang Internet Publik di
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat)”.
Proses penyusunan skripsi ini, peneliti telah berusaha semaksimal mungkin
untuk menggunakan data dan informasi yang detil serta akurat meskipun hasilnya
tidak sesempurna yang diinginkan.
Peneliti tidak lupa untuk menghaturkan terima kasih tak terkira kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yaitu Prof. Dr.
Samugyo Ibnu Redjo, Drs.,M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik (FISIP) Universitas Komputer Indonesia (Unikom), karena semangatnya
yang tak lekang oleh waktu menjadi inspirasi peneliti untuk selalu bersemangat.
Selanjutnya kepada Program Studi Ilmu Pemerintahan yang ditujukan
kepada Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si selaku ketua Program Studi Ilmu
pemerintahan yang telah berinisiatif memberikan pembekalan bagi rekan-rekan
mahasiswa yang akan melaksakan penelitian sehingga mendapatkan gambaran
yang representatif. Ibu Tatik Fidowaty, S.IP.,M.Si selaku dosen yang telah
membimbing dalam penyusunan skripsi ini, dan juga memotivasi agar selalu

vii

bersemangat dalam penyusunan skripsi ini apapun kendala yang dihadapi. Bapak
Rino Adibowo, S.IP, selaku Dosen Wali Angkatan 2009 Prodi Ilmu Pemerintahan
Unikom dan Seluruh Dosen Tetap dan Sekretariat Program Studi Ilmu
Pemerintahan. Tidak lupa kepada Drs. H. Karso Saminnurrahmat, M.M, selaku
pembimbing peneliti selama melakukan penelitian di Dinas Komunikasi dan
Informatika Provinsi Jawa Barat.
Ungkapan terima kasih selanjutnya peneliti haturkan kepada keluarga
tercinta yaitu kedua orang tua terhebat, H.Toto Zaenudin dan Hj. Mur-murniati,
S.KM yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan moril dan materil kepada
peneliti. Kakak-kakak tercinta H.Haris Muslim, LC., M.A, Hj.Gyan Puspa Lestari,
L.C., M.Pd, Demaz Fauzi Hadi, S.Ikom, Grini Priyanti, S.Pdi, dan juga keponakan
tercinta Ghiyats Eddien Zayd El-Harits yang tidak henti-hentinya memberikan
semangat kepada peneliti dan juga.
Rekan-rekan peneliti di Seventh To Heaven yaitu Egi, Ihsan, Firdaus, Rizky,
Jamal, Mukhlis, Lucky, Miqdam, terimakasih atas dukungan morilnya.
Rekan satu perjuangan dalam susah dan senang selama peneliti menuntut
ilmu di Unikom, (ABJA) Anjas Wiguna Priadi, Novia Purnamasari, Siti Hajar
Astari, Novi Anna Maria Kaope, Pebriani Laelatus Syadiah dan Karina Nadia
Andini terimaksih atas waktu, kesabaran, pengorbanan dan dukungannya.
Rekan kerja di project Flossive Design, Sandi Hasanudin terima kasih atas
ilmu designnya. Tidak lupa pula untuk Project music katha Band, Sandi, Jamal,
Rizky, atas waktunya sebagai penghibur dikala peneliti jenuh “hayu projectan
lagi”.

viii

Selanjutnya ungkapan terimakasih untuk rekan-rekan seperjuangan di
Pogram Studi Ilmu Pemerintahan angakatan 2009 atas dorongan semangatnya.
Pada akhirnya manusia berbeda dengan makhluk yang lainnya karena
memiliki akal yang digunakan untuk selalu melakukan perbaikan diri. Manusia
pun tak pernah lepas dari kesalahan, sayangnya terkadang dari kesalahan itu tak
dapat dilihat oleh mata manusia itu sendiri. Peneliti berharap akan ada saran dan
kritik tentang skripsi ini agar dapat dilakukan perbaikan lagi diwaktu mendatang.
Tak ada sesuatu yang diciptakan sia-sia, begitupun skripsi ini, karena begitu
besarnya harapan peneliti dapat berguna bagi civitas akademika Unikom
khusunya bagi peneliti sendiri.

Bandung, September 2013

Peneliti

ix

DAFTAR ISI

Hal
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN............................................................................ iii
LEMBAR PERSEMBAHAN...................................................................... iv
ABSTRAK................................................................................................... v
ABSTRACT………………...........................................................................`vi
KATA PENGANTAR . .............................................................................. vii
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xvi
DAFTAR GRAFIK .................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xviii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 8
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ................................................. 9
1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................. 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Tinjauan Pustaka ....................................................................... 11
2.1.1 Pengertian Implementasi ................................................. 11
2.1.2 Pengertian Kebijakan ...................................................... 14

x

2.1.3 Pengertian Implementasi Kebijakan................................ 15
2.1.4 Model Pendekatan Implementasi Kebijakan Publik ....... 18
2.1.5 Unsur-unsur Implementai Kebijakan................................. 29
2.1.6 Faktor Pendukung Implementasi Kebijakan..................... 31
2.1.7 Faktor Penghambat Implementasi Kebijakan................... 32
2.1.8 Electronic Government...................................................... 34
2.1.8.1 Pengertian Electronic Government........................34
2.1.8.2 Tujuan Electronic Government............................. 36
2.1.8.3 Faktor Penentu Penerapan e-Government............. 37
2.1.9 Internet Publik.................................................................... 38
2.1.5.1 Pengertian Internet................................................. 38
2.1.5.2 Pengertian Publik...................................................39
2.2 Kerangka pemikiran .................................................................. 40
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian ........................................................................ 49
3.1.1 Sejarah Diskominfo Provinsi Jawa Barat ........................ 49
3.1.2 Visi dan Misi Diskominfo Provinsi Jawa Barat .............. 53
3.1.3 Struktur Instansi Diskominfo Provinsi Jawa Barat ........ 54
3.1.4 Ruang Internet Publik ..................................................... 63
3.2 Metode Penelitian ..................................................................... 66
3.2.1 Teknik Pengumpulan Data .............................................. 67
3.2.2 Teknik Penentuan Informan ............................................ 68
3.2.3 Teknik Analisis Data ....................................................... 69

xi

3.2.4 Lokasi dan Jadwal Penelitian .......................................... 70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Ukuran dan Tujuan (Policy Standards And Objectives) Dalam
Ruang Internet Publik Di Diskominfo Provinsi Jawa
Barat.......................................................................................... 71
4.1.1 Keidealan kebijakan ruang internet publik dengan
kondisi sosio kultural (sosial budaya) masyarakat di
Provinsi Jawa Barat......................................................... 76
4.1.2 Realistis (kondisi nyata) kebijakan ruang internet publik
dengan perkembangan teknologi informasi.......

79

4.2 Sumber Daya (Resources) Dalam Ruang Internet Publik Di
Diskominfo Provinsi Jawa Barat............................................... 83
4.2.1 Sumber daya manusia dalam ruang internet publik di
Diskominfo Provinsi Jawa Barat..................................... 85
4.2.2 Sumber daya finansial dalam ruang internet publik di
Diskominfo Provinsi Jawa Barat..................................... 88
4.2.3 Sumber daya waktu dalam ruang internet publik di
Diskominfo Provinsi Jawa Barat..................................... 92
4.3

komunikasi

Antarorganisasi

(interorganizational

dan

communication

Aktivitas
and

Pelaksana
enforcement

activities) dalam Ruang Internet Publik di Diskominfo
Provinsi Jawa Barat................................................................... 96

xii

4.3.1Koordinasi dalam ruang internet publik di Diskominfo
Provinsi Jawa Barat......................................................... 101
4.3.2Tranmisi dalam implementasi kebijakan ruang internet
publik di Diskominfo Provinsi Jawa Barat..................... 104
4.3.3Konsistensi dalam ruang internet publik di Diskominfo
Provinsi Jawa Barat......................................................... 110
4.4 Karakteristik Agen pelaksana (The Characteristics of the
implementing Agencies) dalam ruang internet publik di
Diskominfo Provinsi Jawa Barat............................................... 112
4.4.1 Karakter agen pelaksana dalam ruang internet publik di
Diskominfo Provinsi Jawa Barat..................................... 115
4.4.2 Perilaku agen pelaksana dalam ruang internet publik di
Diskominfo Provinsi Jawa Barat..................................... 117
4.5 Disposisi (The Disposition Of Implementors) Dalam Ruang
Internet

Publik

di

Diskominfo

Provinsi

Jawa

Barat.......................................................................................... 119
4.5.1 Pengaruh disposisi (Effect Of Disposition) dalam ruang
internet

publik

di

Diskominfo

Provinsi

Jawa

Barat................................................................................. 122
4.5.2 Insentif dalam ruang internet publik di Diskominfo
Provinsi Jawa Barat......................................................... 124

xiii

4.6 Lingkungan Ekonomi, Sosial Dan Politik (Economics, Social,
And Political Conditions) Dalam Ruang Internet Publik Di
Diskominfo Provinsi Jawa Barat............................................... 125
4.6.1 Lingkungan ekonomi dalam ruang internet publik di
Diskominfo Provinsi Jawa Barat..................................... 128
4.6.2 Lingkungan sosial dalam ruang internet publik di
Diskominfo Provinsi Jawa Barat..................................... 130
4.6.3 Lingkungan politik dalam ruang internet publik di
Diskominfo Provinsi Jawa Barat..................................... 132
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan................................................................................ 134
5.2 Saran.......................................................................................... 136
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................

138

LAMPIRAN-LAMPIRAN.......................................................................... 140

xiv

DAFTAR TABEL

Hal
Tabel 1.1 Data Pengunjung Internet Publik Bulan Mei Tahun 2013......... 5
Tabel 3.1 Data Aparatur Bidang SKDI...................................................... 57
Tabel 3.2 Data Aparatur Bidang Pengolah Data Elektronik...................... 60
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian........................................................................ 70

xv

DAFTAR GAMBAR

Hal
Gambar 2.1 Model Pendekatan Direct and Indirect on Implementation
(George Edward III) ............................................................... 24
Gambar 2.4 A Model of The Policy Implementation Process (Van Metter
and Van Horn)……………..................................................... 28
Gambar 2.5 Model Kerangka Pemikiran.................................................... 48
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Diskominfo Provinsi Jawa Barat............ 56
Gambar 3.2 Kondisi didalam Ruang Internet Publik ................................ 63
Gambar 3.3 Buku Tamu Pengunjung Ruang Internet Publik ................... 64
Gambar 3.4 Fasilitas Perputakaan di Ruang Internet Publik .................... 65
Gambar 4.1 Tampilan Website Diskominfo Provinsi Jawa Barat ............. 105
Gambar 4.2 Tampilan Menu Website Ruang Internet Publik ................... 106
Gambar 4.3 Brosur Gapura Warta ............................................................ 107
Gambar 4.4 Tampilan Informasi Ruang Internet Publik di Gapura Warta 107
Gambar 4.5 Dokumentasi Buku Tamu ..................................................... 108
Gambar 4.6 Toward Jabar Cyber Province .............................................. 109

xvi

DAFTAR GRAFIK

Hal
Grafik 3.1 Kriteria Aparatur Bidang SKDI Berdasarkan Golongan ......... 58
Grafik 3.2 Kriteria Aparatur Bidang SKDI Berdasarkan Pendidikan ....... 59
Grafik 3.3 Kriteria Aparatur Bidang Pengolah Data Elektronik
Berdasarkan Golongan ............................................................. 61
Grafik 3.4 Kriteria Aparatur Bidang pengolah Data Elektronik
Berdasarkan Pendidikan ........................................................... 62

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Hal
Lampiran 1

: Surat Permohonan Melakukan Penelitian Dari Kampus ... 140

Lampiran 2

: Surat Balasan Melakukan Penelitian ................................. 141

Lampiran 3

: Surat Keterangan Menyelesaikan Penelitian ..................... 142

Lampiran 4

: Pedoman Wawancara Aparatur Pelaksana ........................ 143

Lampiran 5

: Pedoman Wawancara Masyarakat ..................................... 145

Lampiran 6

: Data Informan .................................................................... 147

Lampiran 7

: Transkip Wawancara dengan Kabid SKDI ....................... 149

Lampiran 8

: Transkip Wawancara dengan Aparatur Pengolah Data ..... 153

Lampiran 9

: Transkip Wawancara dengan Petugas Internet Publik ...... 155

Lampiran 10 : Transkip Wawancara dengan Masyarakat (1) .................. 157
Lampiran 11 : Transkip Wawancara dengan Masyarakat (2) .................. 161
Lampiran 12 : Dokumentasi ...................................................................... 163
Lampiran 13 : Riwayat Hidup ................................................................... 164

xviii

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-Buku
Abdul Wahab, Solichin. 2008. Analisis Kebijakan dari Formulasi ke Analisis
Kebijaksanaan Negara. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Agustino, Leo. 2012. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung : CV. Alfabeta.
Akadun. 2009. Teknologi Informasi Administrasi. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Anwar, Khoirul. 2004. Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Bagi Pemerintahan
di Era Otonomi Daerah.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bardach, Eugene. 1977. The Implementation Game. Cambridge : MIT Press
Dye, Thomas, R. 1966. Politics, Economic, and The Publics : Policy Outcomes in
the Fifty State. Chicago : Rand-McNally.
Edward III, George C, 1980. Implementing Public Policy. Washington :
Congressional Quarterly Press.
Friedrich, Carl J. 1963. Man and His Government. New York : McGraw-Hill.
Grindle, Merille S. (ed). 1980. Politics and Policy Implementation in The Third
World. New Jersey : Princeton University Press.
Febrian, Jack. 2001. Menggunakan Internet. Bandung : CV. Informatika.
Lester, James P, and Joseph Stewart, Jr. 2000. Public Policy : An Evolutionary
Approach. Belmont, CA : Wadsworth.
Mazmanian, Daniel H, and Sabatier, Paul. A. 1983. Implementation and Public
Policy. New York : Harpers Collins.
Mulyana, Deddy. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Nugroho D, Riant. 2003. Kebijakan Publik : Formulasi, Implementasi dan
Evaluasi. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Soemirat, Soleh dan Adrianto, Elvinaro. 2008. Dasar-dasar Public Relations.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

138

139

Sunggono, Bambang. 1994. Hukum dan Kebijaksanaan Publik. Jakarta: Sinar
Grafika.
Uchana, Onong. 1989. Kamus Komunikasi. Bandung : CV. Mandar Maju
Udoji, Chief J, O. 1981. The African Public Servant : As a Public Policy in Africa.
Addis Abba : African Association for Public Administration and
Management.
Van Metter, Donald. A and Van Horn, Carl. E. 1975. The Policy Implementation
Process. USA : Sage Publication. Inc.
Widodo, Joko. 2012. Analisis Kebijakan Publik. Malang : Bayumedia Publishing.
Winarno, Budi. 2002. Teori Dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Media
Press.
Zainal Abidin, Said. 2006. Kebijakan publik. Jakarta : Suara Bebas.

B. Dokumen-dokumen
Instruksi Presiden No.3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan e-Government
Undang-undang No.14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Undang-undang No.25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.
PP No.61 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Undang-undang No.14 Tahun 2008
Tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Peraturan Komisi Informasi No.1 Tahun 2010 Tentang Standar Layanan
Informasi Publik.

C. Rujukan Elektronik
http://diskominfo.jabarprov.go.id
Juru Martani. 2013. Sudah Waktunya Wajib Internet Bagi Pejabat Publik. Melalui
http://teknologi.kompasiana.com/internet/2013/02/03/sudah-waktunyawajib-internet-bagi-pajabat-publik-530415.html [10/2/13]

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya untuk masyarakat dalam era globalisasi karena diperlukan dan
dimanfaatkan dalam segala bidang. Salah satu bidang yang terkena sentuhan
teknologi informasi adalah pelayanan pemerintah kepada publik, dimana di era
globalisasi ini rata-rata pelaksanaan pelayanan publik sudah menggunakan dan
memanfaatkan teknologi informasi (e-Government), sehingga proses pelayanan
publik dapat berjalan lebih efektif dan efisien serta terciptanya transparansi dan
akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan.
Keberadaan internet di era globalisasi saat ini merupakan satu diantara
sarana yang tidak akan lepas dari kehidupan manusia. Saat ini, teknologi internet
sudah sedemikian maju dan terbukti bisa menembus dimensi jarak dan waktu.
Internet memiliki kemampuan luar biasa dalam fungsinya sebagai sarana
komunikasi publik dan sosial, dimana saat ini tidak perlu hanya mengandalkan
telepon untuk sarana komunikasi, namun dengan kemajuan teknologi berbasis
internet saat ini sarana komunikasi antar personal dapat diwujudkan dalam bentuk
lain berbasis internet, misalnya dalam bentuk chating, dimana aplikasi-aplikasi
chating ini sudah banyak terdapat didalam handphone-handphone canggih
(smartphone) saat ini.

1

2

Perkembangan teknologi internet satu diantaranya adalah teknik digital,
dimana sudah bisa mengakomodir semua kebutuhan manusia dibidang audio
visual. Untuk menyaksikan tayangan video misalnya, orang tak perlu lagi
memiliki televisi ataupun peralatan elektronik lainnya. Cukup dengan menekan
beberapa tuts pada keyboard komputer personal (PC), setiap orang bisa dengan
cepat, mudah dan praktis memenuhi keinginannya untuk menyaksikan tayangan
apapun yang diinginkannya. Bahkan saat ini handphone sekalipun fasilitasnya
sudah bisa untuk melihat video melalui internet.
Seiring dengan perkembangannya, handphone ini berkembang sangat pesat
mengikuti perkembangan teknologi, dimulai dengan diciptakannya smartphone
seperti Blackberry,

Android,

Windows

Phone,

dimana

fitur-fitur

yang

disediakannya sedikit banyak sudah mengadopsi Personal Computer, sehingga
untuk menikmati fitur-fitur di PC saat ini tidak perlu menunggu untuk berada
dirumah, namun dimanapun dan kapanpun fitur-fitur tersebut sebagian besar
sudah dapat dirasakan di smartphone, seperti aplikasi Ms.Office, browser, games,
chating, editing foto, dll.
Teknologi berbasis internet ini dapat menjadi jembatan mencerdaskan
masyarakat jika diarahkan kepada jalur yang tepat, karena melalui internet
masyarakat dapat memperoleh segala informasi dalam kehidupan, contohnya saja,
hanya dengan menggunakan browser ”www.google.com” masyarakat dapat
melihat dan mengetahui informasi dari segala penjuru dunia sehingga informasi
tidak terpaku didapatkan melalui televisi atapupun radio saja, namun sudah
didapatkan secara online.

3

Perubahan yang dialami masyarakat dunia saat ini yaitu mengalami
transformasi menuju era masyarakat informasi. Kemajuan teknologi informasi
yang demikian pesat, potensi pemanfaatannya secara luas, dan ketidakmampuan
menyesuaikan diri dengan kecenderungan global akan membawa bangsa
Indonesia ke dalam jurang digital divide, yaitu keterisolasian dari perkembangan
global karena tidak mampu memanfaatkan informasi. Oleh karena itu penataan
yang tengah kita laksanakan harus pula diarahkan untuk mendorong bangsa
Indonesia menuju masyarakat informasi.
Pada tahun 2003, Presiden Indonesia mengeluarkan Instruksi Presiden
Nomor 3 tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan eGovernment. Kemunculan Inpres ini tidak saja diartikan sebagai tindak lanjut
Inpres no 6 tahun 2001 tetapi juga merupakan cetusan komitmen untuk
menerapkan sebuah konsep tentang pemanfaatan teknologi informasi yang telah
dipraktekan di negara-negara maju yang telah melahirkan sebuah bentuk
mekanisme birokrasi pemerintahan yang efektif dan efisien, yang diistilahkan
sebagai Electronic Government (e-Government).
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat
menyediakan ruang internet publik sebagai sarana internet gratis bagi masyarakat
Jawa Barat sebagai tujuan memujudkan masyarakat informasi. Hal ini merupakan
satu diantara realisasi Inpres No.3 Tahun 2003 dimana proses kebijakan
pelayanan publik dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi
khususnya internet.

4

Ruang internet publik ini menjadi fasilitas pendukung dan dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat luas Jawa Barat untuk bisa lebih mengenal
penggunaan internet, karena dengan fasilitas dan sarana yang disediakan diruang
internet publik tersebut seperti perpustakaan, komputer dengan jaringan internet,
dan penggunaannya secara gratis, dapat menjadi bagian dari tujuan mewujudkan
masyarakat informasi.
Pelaksanaan ruang internet publik ini dalam kenyataannya banyak yang
belum mengetahui keberadaannya, sehingga dapat dikatakan keberadaanya belum
sepenuhnya dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Jawa Barat. Dilain hal proses
penggunaan internet di era globalisasi saat ini yang sangat mudah dan murah
digunakan, karena internet dapat diakses melalui handphone, dan lebih lanjut
sekarang ini sudah banyak provider telekomunikasi menyediakan benda
meyerupai flashdisk yang dapat digunakan sebagai fasilitas langganan internet
atau yang lebih populer disebut dengan modem, yang mudah dan murah
digunakan sehingga dapat dibawa kemanapun dan tidak perlu repot lagi
menggunakan jasa warnet. Sehingga hal tersebut menjadi pembahasanan yang
menarik peneliti apakah kebijakan ruang internet publik tersebut masih layak atau
tidak.
Tujuan mewujudkan masyarakat yang cerdas, salah satunya tidak gagap
terhadap perkembangan teknologi, dapat tercapai jika dua elemen yang terkait
dalam kebijakan tersebut dapat bekerjasama. Pemerintah selaku penyelenggara
kebijakan bertanggungjawab mengukur dan merumuskan tujuan secara jelas,
sehingga kebijakan tersebut dapat berjalan secara sinergi antara pemerintah

5

dengan masyarakat. Dalam internet publik masyarakat harus mendukung
sepenuhnya jika memang kebijakan tersebut memang benar-benar layak untuk
dijalankan, sehingga kebijakan tersebut dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Tercapainya tujuan inipun dapat dilihat dari partisipasi masyarakat terhadap ruang
internet publik tersebut. Berikut penulis sajikan hasil observasi lapangan dengan
melihat buku absensi pengunjung bulan mei 2013.
Tabel 1.1
Data Pengunjung Ruang Internet Publik Bulan Mei Tahun 2013

No

Hari/Tanggal

Instansi

Keterangan

1
2
3

Rabu, 8 Mei 2013
Selasa, 16 Mei 2013
Rabu, 22 Mei 2013

Unikom
PT. DAYACITRA
Konsultan

Searching
Upload LPSE
Upload

(Sumber: buku tamu pengunjung ruang internet publik tahun 2013)

Buku tamu tersebut menjadikan gambaran bahwa minimnya pengunjung
ruang internet publik tersebut dan dapat pula dikatakan bahwa buku tamu yang
ada diruang internet publik belum tertata rapih sehingga antara pengunjung yang
memiliki kepentingan memakai internet publik dan memiliki kepentingan lain
seperti keperluan praktek kerja lapangan, Penelitian dan sebagainya masih belum
jelas. Karena bisa saja pengunjung yang bermaksud melakukan penelitian ataupun
praktek kerja lapangan menggunakan ruang internet publik pula, namun karena
buku tamunya masih dicampur aduk, sehingga tidak terlihat pengunjung ruang
internet publik tersebut.
Sumber daya yang dimiliki dalam suatu kebijakan khususnya internet
publik, merupakan salah satu hal penting agar ruang internet publik ini dapat
berjalan sesuai tujuannya, karena ketika sumber daya tersebut bekerja secara

6

profesional maka bukanlah asa semata ruang internet publik ini dapat berjalan
secara optimal, apalagi perkembangan teknologi komunikasi khususnya internet
membutuhkan

aparatur/orang-orang

yang

memang

profesional

dalam

menjalankannya sehingga dapat memberikan penyuluhan dan pendidikan internet
sehat kepada masyarakat luas.
Karakteristik dari pada aparatur pelaksana ruang internet publik ini menjadi
bagian penting karena haruslah kuat dan berpendirian teguh, apalagi dengan
kondisi masyarakat yang semakin cerdas dan dinamis, pemerintah haruslah
mempunyai beragam cara agar tujuan kebijakan tersebut dijalankan secara
optimal, sehingga kebijakan tersebut dapat dirasakan masyarakat secara
keseluruhan baik yang notabene berpendidikan, maupun masyarakat yang tidak
berpendidikan.
Sikap dari para pelaksana kebijakan ruang internet publik ini pun tidak lepas
dari perhatian. Karena suatu kebijakan akan berjalan sinergi jika pemahaman
daripada aparatur-aparatur pelaksana tersebut sudah sejalan dengan kebijakan
tersebut, sehingga tidak adanya unsur politik, kepentingan pribadi dan hal lainnya
yang meliputi kebijakan ruang internet publik tersebut, namun memang
didasarkan untuk melayani rakyat sebagai pihak yang akan menggunakan
kebijakan tersebut. karena kondisi masyarakat saat ini yang semakin cerdas
terkadang menjadikan feedback manakala kebijakan tersebut tidak sejalan sesuai
keinginan mereka, tidak segan-segan untuk demo dan mengkritik kebijakan
tersebut.

7

Komunikasi antarorganisasi dan aktivitas pelaksana dalam ruang internet
publik ini pun merupakan salah satu aspek penting dalam mensukseskan
kebijakan tersebut, tanpa komunikasi dan koordinasi yang baik maka kebijakan
tersebut akan berjalan tidak seimbang dan akan jauh dari tujuan. Di era digital
sekarang ini makna komunikasi diartikan beragam, salah satunya digambarkan
secara visual, kebijakan-kebijakan yang dijalankan harus terlebih dahulu di
informasikan kepada masyarakat luas sehingga tersebar kepada semua pihak,
memanfaatkan teknologi internet, kebijakan tersebut dapat dikomunikasikan
melalui website dinasnya masing-masing ataupun dapat ditunjukan dengan
menggunakan media komunikasi yang lain seperti dengan sebuah spanduk,
brosur, dan lain-lain. Fakta dilapangan, Sampai sejauh ini komunikasi yang telah
dilakukan Diskominfo dalam ruang internet publik ini adalah penjelasan melaui
website http://diskominfo.jabarprov.go.id/layanan/ dan juga pembuatan brosur
“GAPURA

WARTA”

tahun

2013

yang

didalamnya

satu

diantaranya

menjelasakan mengenai ruang internet publik sebagi pusat layanan informasi
menggunakan layanan internet.
Hal yang selanjutnya harus diperhatikan dalam suatu proses implementasi
kebijakan ruang internet publik adalah lingkungan ekonomi, sosial dan politik.
Lingkungan ekonomi dijelaskan dengan bagaimana kebijakan ruang internet
publik ini dapat dirasakan oleh masyarakat dengan biaya yang murah bahkan
gratis, sehingga masyarakat tidak segan dan ragu untuk menikmati sarana dan
fasilitas yang ada yang disediakan pemerintah sebagai bagian dari kebijakannya.

8

Lingkungan sosial ini menjadi bagian dimana masyarakat merupakan
elemen yang mempunyai keterkaitan, dimana dapat saling membantu dan
mempengaruhi satu sama lain. Suatu kebijakan kadang kala haruslah melihat
lingkungan sosial yang ada sebagai suatu parameter kebijakan tersebut akan
dijalankan. Karena lingkungan sosial yang tidak kondusif dapat menjadi hambatan
kebijakan tersebut dapat terlaksana dengan baik.
Politik menjadi bahasa yang tidak asing kita dengar saat ini, karena
seringnya dikaitkan dengan berbagai aspek kehidupan kita tidak terlepas dari
proses suatu kebijakan, suatu kebijakan adakalanya dibentuk karena berbagai
unsur politik didalamnya, sehingga kebijakan tersebut menjadi lain tujuannya
ketika ada unsur kekuasaan, kepentingan didalamnya. Namun politik dalam suatu
kebijakanpun dapat menjadi bagian yang manis manakala diarahkan kepada hal
yang baik dimana tujuan kepentingan secara nasional dan melayani masyarakat
menjadi tumpuannya.
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk
mengambil judul “Implementasi Kebijakan Instruksi Presiden No.3 Tahun
2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government
(Suatu Studi Pada Ruang Internet Publik di Dinas Komunikasi dan
Informatika Provinsi Jawa Barat)”.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka untuk mempermudah arah
dan proses pembahasan, maka rumusan masalah peneliti adalah mengenai

9

Bagaimana Implementasi Kebijakan Instruksi Presiden No.3 Tahun 2003 Tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government (Suatu Studi Pada
Ruang Internet Publik di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa
Barat)?.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menggambarkan
bagaimana implementasi kebijakan ruang internet publik di Dinas Komunikasi
dan Informatika Provinsi Jawa Barat
Sedangkan tujuanya adalah :
1.

Untuk mengetahui ukuran dan tujuan kebijakan (policy standards and
objectives) dalam ruang internet publik di Diskominfo Provinsi Jawa Barat.

2.

Untuk mengetahui sumber daya (resources) dalam kebijakan ruang internet
publik di Diskominfo Provinsi Jawa Barat.

3.

Untuk mengetahui komunikasi antarorganisasi dan aktivitas pelaksana
(interorganizational communication and enforcement activities) dalam
ruang kebijakan internet publik di Diskominfo Provinsi Jawa Barat.

4.

Untuk mengetahui karakteristik agen pelaksana (The Characteristics of the
implementing Agencies) dalam kebijakan ruang internet publik di
Diskominfo Provinsi Jawa Barat.

5.

Untuk mengetahui disposisi (The Disposition of Implementors) dalam ruang
kebijakan internet publik di Diskominfo Provinsi Jawa Barat.

10

6.

Untuk mengetahui lingkungan ekonomi, sosial dan politik (Economics,
Social, and Political Conditions) dalam kebijakan ruang internet publik di
Diskominfo Provinsi Jawa Barat.

1.4 Kegunaan Penelitian
Sesuatu yang dikerjakan seharusnya mempunyai manfaat baik untuk diri
sendiri dan umumnya untuk orang lain. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan
memiliki kegunaan yang bersifat teoritis dan praktis, sebagai berikut :
1.

Bagi Kepentingan Peneliti
Penelitian ini dapat berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan
peneliti mengenai bagaimana implementasi kebijakan ruang internet publik
yang merupakan fasilitas internet gratis bagi masyarakat berbasis
pemanfaatan perkembangan teknologi informasi yang didasarkan pada
Inpres No.3 Tahun 2003 yang ditinjau dari teori yang peneliti gunakan, studi
pustaka, serta kondisi nyata di lapangan.

2.

Secara Teoritis
Penelitian ini untuk mengembangkan teori-teori implementasi kebijakan
yang peneliti gunakan dalam penelitian ini dan dapat memberikan kontribusi
positif bagi perkembangan Ilmu Pemerintahan khususnya mengenai
impelementasi kebijakan.

3.

Secara Praktis
Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi Diskominfo Provinsi Jawa
barat dalam implementasi kebijakan ruang internet publik.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1

Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pengertian Implementasi
Implementasi kebijakan publik merupakan satu diantara tahapan dari
proses kebijakan publik (public policy process) sekaligus studi yang sangat
crucial. Bersifat crucial karena bagaimanapun baiknya suatu kebijakan,
kalau

tidak

dipersiapkan

dan

direncanakan

secara

baik

dalam

implementasinya, maka tujuan kebijakan tidak akan bisa diwujudkan.
Demikian

pula

sebaliknya,

bagaimanapun

baiknya

persiapan

dan

perencanaan implementasi kebijakan, kalau tidak dirumuskan dengan baik
maka tujuan kebijakan juga tidak akan bisa diwujudkan. Dengan demikian,
jika menghendaki tujuan kebijakan dapat dicapai dengan baik, maka bukan
saja pada tahap implementasi yang harus dipersiapkan dan direncanakan
dengan baik, tetapi juga pada tahap perumusan atau pembuatan kebijakan
juga telah diantisipasi untuk dapat diimplementasikan.
Implementasi merupakan suatu proses yang dinamik, yang merupakan
pelaksanaan kebijakan melakukan suatu aktivitas maupun penyediaan
fasilitas yang nantinya dilakukan dan dimanfaatkan masyarakat agar tujuan
dalam kebijakan tersebut dalam tercapai. Hal ini sesuai dengan yang
dikemukakan Webster dalam Wahab (1991:50) implementasi diartikan
sebagai "To provide the means for carrying out (menyediakan sarana untuk

11

12

melaksanakan sesuatu); to give practical effect to (menimbulkan
dampak/akibat terhadap sesuatu)", implementasi berarti menyediakan sarana
untuk melaksanakan suatu kebijakan dan dapat menimbulkan dampak/akibat
terhadap sesuatu tertentu
Defini implementasi lainnya dijelaskan dengan pengertian bahwa:
"To understand what actually happens after a program is enacted or
formulated is the subject for policy implementation. Those event and
activities that occur after the issuing of authoritative public policy
directives, which included both the effort to administer and the
substantive impact on people and events" (Mazmanian dan Sabatier,
1983:4)
Hakikat utama implementasi kebijakan adalah memahami apa yang
seharusnya terjadi sesudah suatu program dinyatakan berlaku atau
dirumuskan.

Pemahaman

tadi

mencakup

usaha-usaha

untuk

mengadministrasikannya dan untuk menimbulkan dampak nyata pada
masyarakat atau kejadian-kejadian.
Pengertian lebih lanjut mengemukakan bahwa:
"This definition encompasses not only the behavior of the
administrative body which has responsibility for the program and the
compliance of target groups, but also the web of direct and indirect
political, economic, and social forces that bear intended and
unintended of the program." (Mazmanian dan Sabatier, 1983:4)
Definisi ini menekan tidak hanya melibatkan perilaku badan-badan
administratif yang bertanggungjawab untuk melaksanakan program dan
menimbulkan ketaatan pada diri kelompok sasaran, tetapi juga menyangkut
jaringan kekuatan politik, ekonomi, dan sosial yang langsung atau tidak
langsung dapat mempengaruhi perilaku dari semua pihak yang terlibat dan

13

akhirnya berdampak pada yang diharapkan (intended) maupun yang tidak
diharapkan (unintended) dari suatu program.
Implementasi merupakan suatu kajian mengenai studi kebijakan yang
mengarah pada proses pelaksanaan dari suatu kebijakan. Dalam praktiknya
impelentasi kebijakan merupakan suatu proses yang begitu kompleks
bahkan tidak jarang bermuatan politis dengan adanya intervensi berbagai
kepentingan. Untuk menggambarkan kerumitan dalam proses implementasi
tersebut dapat dilihat dari penyataan yang dikemukakan oleh satu diantara
seorang ahli studi kebijakan dengan memberikan pengertian sebagai berikut:
“Adalah cukup untuk membuat sebuah program dan kebijakan umum
yang kelihatannya bagus diatas kertas. Lebih sulit lagi
merumuskannya dalam kata-kata dan slogan-slogan yang
kedengarannya mengenakan bagi telinga para pemimpin dan para
pemilih yang mendengarkannya. Dan lebih sulit lagi melaksanakannya
dalam bentuk cara yang memuaskan semua orang termasuk mereka
anggap klien.” (Bardach, 1991:3)
Berdasarkan pengertian diatas peneliti dapat menggambarkan bahwa
membuat sebuah kebijakan adalah mudah, namun membuat kebijakan
tersebut berjalan secara optimal dan dapat dirasakan manfaatnya oleh semua
kalangan, baik itu pihak pemerintah selaku pembuat kebijakan dan
masyarakat selalu objek yg merasakan kebijakan tersebut adalah terbilang
sulit, karena proses berjalannya kebijakan tersebut kadangkala jauh dari
harapan dan tujuannya dikarenakan hal-hal yang menjadi hambatan seperti
tidak konsistensinya aparatur pemerintah dalam menjalankan tanggung
jawabnya dan juga masyarakat yang acuh tak acuh terhadap kebijakan

14

tersebut sehingga proses berjalannya kebijakan tidak berjalan sinergis antara
pemerintah dan masyarakat.

2.1.2 Pengertian Kebijakan
Tanpa disadari kita seringkali membaca surat kabar atau melihat
televisi yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah. Kita mendengar
kebijakan ekonomi, kebijakan sosial, dan sejenisnya, dan berusaha
mengubah kebijakan, merevisi kebijakan, mengurangi kebijakan dan
mengawasi kebijakan.
Apa yang kita baca, dengar, dan kita lihat seperti contoh tersebut
menunjukan bahwa kebijakan memiliki kesamaan posisi dan sudut pandang
pada satu sisi dan pada sisi lain menunjuk pada suatu rangkaian tindakan
tertentu. Sementara itu, posisi kebijakan hanya sebagai sebuah peraturan
semata. Ketiga pengertian kebijakan tersebut dapat dijadikan pedoman
(guide), baik bagi mereka yang mengimplementasikan maupun yang akan
melakukan penelitian atau observasi kebijakan.
Kebijakan publik (public policy) oleh Dye (1992:2) diartikan sebagai
“whatever government choose to do or not to do”. Kebijakan publik adalah
apapun yang pemerintah pilih untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu. dengan kata lain,

peneliti menggambarkan bahwa ketika

pemerintah diam dan tidak bertindak apapun untuk kepentingan publik, hal
tersebut dapat dikatakan sebagai suatu kebijakan.

15

Pengertian lain dikemukakan oleh Kartasasmita (1997:142) bahwa
kebijakan diartikan sebagai serangkaian tujuan dan sasaran dari programprogram pemerintah. Dari pengertian tersebut, peneliti menggambarkan
bahwa suatu kebijakan tidak terlepas dari apa yang pemerintah bentuk
dalam sebuah peraturan yang mempunyai sasaran dan tujuan.
Pengertian kebijakan lainnya digambarkan sebagai berikut:
“Kebijakan sebagai suatu tindakan yang mengarah pada tujuan yang
diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam
lingkungan tertentu sehubungan dengan adanya hambatan-hambatan
tertentu seraya mencari peluang-peluang untuk mencapai tujuan atau
mewujudkan sasaran yang diinginkan”. (Friedrich dalam Wahab
1991:13)
Berdasarkan definisi tersebut peneliti mendapatkan gambaran lebih
jauh bahwa sebuah kebijakan dibentuk tidak hanya oleh pemerintah saja
namun kelompok-kelompok yang ada dimasyarakatpun dikatakan menjadi
sebuah kebijakan, jika mengusulkan dan merumuskan suatu tindakan
ataupun peraturan yang mempunyai tujuan dan sasaran yang diinginkan.

2.1.3 Pengertian Implementasi Kebijakan
Implementasi kebijakan merupakan tahap yang penting dalam proses
kebijakan publik. Suatu kebijakan atau program harus diimplementasikan
agar mempunyai dampak atau tujuan yang diinginkan. Implementasi
kebijakan dipandang dalam pengertian luas merupakan alat dimana aktor,
organisasi, prosedur, teknik serta sumber daya diorganisasikan secara
bersama-sama untuk menjalankan kebijakan guna meraih dampak atau
tujuan yang diinginkan.

16

Definisi implementasi kebijakan digambarkan sebagai berikut:
”Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh organisasi publik yang
diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam
keputusan-keputusan sebelumnya. Tindakan-tindakan ini mencakup
usaha-usaha untuk mengubah keputusan-keputusan menjadi tindakantindakan operasional dalam kurun waktu tertentu maupun dalam
rangka melanjutkan usah-usaha untuk mencapai perubahan-perubahan
besar dan kecil yang ditetapkan oleh keputusan-keputusan kebijakan”.
(Van Meter dan Van Horn dalam Winarno, 2005:102)
Menurut pendapat di atas dapat dimengerti bahwa implementasi
kebijakan merupakan usaha-usaha berupa tindakan untuk mencapai
perubahan-perubahan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dalam keputusan sebelumnya.
Implementasi kebijakan dikategorikan menjadi dua pilihan untuk
mengimplementasikannya, yaitu langsung mengimplementasikannya dalam
bentuk program-program dan melalui formulasi kebijakan derivat atau
turunan dari kebijakan tersebut (Nugroho, 2003:158). Oleh karena itu,
implementasi kebijakan yang telah dijelaskan oleh Nugroho merupakan dua
pilihan, dimana yang pertama langsung mengimplementasi dalam bentuk
program dan pilihan kedua melalui formulasi kebijakan.
Implementasi kebijakan digambarkan sebagai tindakan-tindakan untuk
mencapai tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan.
Tindakan tersebut dilakukan baik oleh individu, pejabat pemerintah ataupun
pihak swasta. Definisi implementasi kebijakan yang lainnya dijelaskan
bahwa:
“Pelaksanaan keputusan kebijaksanaan dasar, biasanya dalam bentuk
undang-undang, namun dapat pula berbentuk perintah-perintah atau
keputusan-keputusan eksekutif yang penting atau keputusan badan

17

peradilan. Lazimnya, keputusan tersebut mengidentifikasikan masalah
yang ingin diatasi, menyebutkan secara tegas tujuan atau sasaran yang
ingin dicapai, dan berbagai cara untuk menstrukturkan atau mengatur
proses implementasinya”. (Mazmanian dan Sabatier, 1983:61)
Berdasarkan pengertian diatas, peneliti menggambarkan bahwa
implementasi kebijakan berupa keputusan-keputusan yang mengidentifikasi
masalah yang ingin diatasi, agar proses berjalannya keputusan-keputusan
tersebut dapat berjalan sesuai tujuan yang sudah ditetapkan
Definisi implementasi kebijakan lainnya di jelaskan sebagai berikut:
“Tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh individu-individu atau
pejabat-pejabat atau kelompok-kelompok pemerintah atau swasta
yang diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan
dalam keputusan kebijaksanaan” (Van Meter dan Van Horn:1975)
Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bahwa implementasi
merupakan suatu proses yang dinamis, dimana pelaksana kebijakan
melakukan suatu aktivitas atau kegiatan, sehingga pada akhirnya akan
mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan tujuan atau sasaran kebijakan
itu sendiri.
Implementasi kebijakan merupakan tahapan yang sangat penting
dalam keseluruhan struktur kebijakan, karena melalui prosedur ini proses
kebijakan secara keseluruhan dapat dipengaruhi tingkat keberhasilan atau
tidaknya pencapaian tujuan. Hal ini dipertegas oleh definisi sebagai berikut:
“Pelaksanaan kebijakan adalah sesuatu penting bahkan mungkin jauh
lebih penting daripada pembuatan kebijakan. Kebijakan-kebijakan
hanya akan sekedar berupa impian atau rencana bagus yang tersimpan
rapi dalam arsip kalau tidak diimplementasikan”. (Udoji, 1981)
Berdasarkan pengertian tersebut, peneliti mendapatkan gambaran
bahwa sebuah kebijakan bukan hanya untuk disusun dan direncanakan saja,

18

namun untuk diimplementasikan agar dapat dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat luas demi terwujudnya kepentingan nasional.
Penjelasan lain mengenai implementasi kebijakan adalah sebagai
berikut:
“Pelaksanaan keputusan kebijaksanaan dasar, biasanya dalam bentuk
undang-undang, namun dapat pula berbentuk perintah-perintah atau
keputusan-keputusan eksekutif yang penting atau keputusan badan
peradilan”. (Wahab, 2005:68)
Berdasarkan definisi tersebut peneliti menggambarkan bahwa yang
perlu dalam pelaksanaan kebijakan adalah bentuk tindakan-tindakan yang
sah yang didasarkan pada peraturan-peraturan yang berlaku atau
pelaksanaan suatu rencana sesuai dengan peruntukannya. Membuat atau
merumuskan kebijakan bukanlah suatu yang mudah dan sederhana, karena
banyak faktor hambatan serta pengaruh dalam proses pembuatan kebijakan
tersebut sehingga mesti dirumuskan sedemikan rupa agar kebijakan tersebut
berjalan sesuai tujuan.

2.1.4 Model Pendekatan Implementasi Kebijakan Publik
Dalam

melaksanakan implementasi kebijakan publik terdapat

beberapa model sesuai dengan pendekatan implementasi yang digunakan.
Model implementasi kebijakan yang berperspektif top down satu
diantaranya dikembangkan oleh Edward III. Dengan menamakan model
implementasi kebijakan publiknya dengan direct dan indirect impact on
implementation. Dalam pendekatan yang diteoremakan oleh Edward III,

19

terdapat empat variabel yang