Pembentukan Budaya Organisasi Karakteristik Budaya Organisasi

Jurnal Administrasi Bisnis JAB| Vol. 2 No. 1 Februari 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 2

1. PENDAHULUAN

Budaya organisasi merupakan aturan dari perusahaan yang telah dijalankan oleh seluruh karyawan yang terlibat didalam lingkup suatu usaha. Penerapan aturan yang dijalankan perusahaan mengalami perubahan seiring berjalan waktu dan perkembangan. Robbins dan Coulter 2010:63. Kinerja organisasi keseluruhan pada dasarnya tidak terlepas dari kinerja seluruh karyawan yang ada di dalamnya. Dalam menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya, karyawan harus memperhatikan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini sangat diperlukan agar hasil yang nantinya dicapai dapat optimal Adanya keterkaitan hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja organisasi dianggap dapat menentukan kemampuan organisasi untuk mengatasi perubahan lingkungan, bahkan secara langsung mempengaruhi kinerja karyawan. Budaya organisasi menjadi faktor penyumbang penting bagi kesuksesan atau kegagalan perusahaan. Budaya dapat menjadi kekuatan yang positif atau negatif, dalam hubungannya dengan efektivitas pencapaian prestasi perusahaan organisasi bersangkutan. Kinerja yang tinggi merupakan hasil dari konsistensi budaya 2. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Budaya Organisasi “Budaya organisasi adalah merupakan peraturan atau pandangan yang diyakini oleh karyawan dalam perusahaan, dimana terdapat aturan yang harus ditaati untuk kepentingan bersama .”Mangkunegara 2005:113. Budaya organisasi adalah suatu norma dan nilai-nilai yang dibentuk dan diterapkan oleh perusahaan untuk mempengaruhi karakteristik atau perilaku dalam memimpin karyawannya agar dapat mengerjakan tugas dengan tepat waktu dan membimbing karyawan dalam mencapai tujuan organisasi. Budaya organisasi yaitu bagaimana anggota atau sekelompok karyawan mampu menghadapi masalah eksternal dan internal, maka dari itu budaya organisasi harus dikembangkan dan diajarkan kepada anggota agar dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota-anggota dalam menghadapi masalah

2.2 Pembentukan Budaya Organisasi

Budaya Organisasi harus dibentuk, diterapkan, dan dikembangkan karena budaya organisasi merupakan pembentukan sifat, pola perilaku, dan nilai-nilai yang harus dipelajari, yang dimiliki semua anggota organisasi, dan diwariskan turun temurun dengan generasi berikutnya bukan terciptanya dengan sendirinnya, melainkan dibentuk terlebih dahulu. Menurut Deal dan Kennedy dalam Tika 2006:16 terdapat lima unsur yang mempengaruhi terhadap pembentukan budaya organisasi, yaitu sebagai berikut: Lingkungan usaha, Nilai-nilai, Pahlawan, Ritual, Jaringan budaya. Unsur-unsur tersebut harus diperhatikan dalam suatu organisasi untuk dibentuk dan menerapkan nilai yang merupakan keyakinan dasar yang dianut bersama demi hasil suatu pencapaian tujuan organisasi.

2.3 Karakteristik Budaya Organisasi

1. Norma Norma adalah sebuah aturan yang tidak tertulis, yang diterima anggota kelompok. Norma hanya dibentuk sehubungan hal-hal yang penting bagi kelompok, norma mungkin berlaku bagi setiap anggota, atau mungkin hanya beberapa anggota kelompok saja, dengan kata lain norma tidak wajib dipatuhi oleh seluruh anggota kelompok, karena masing- masing kelompok atau komunitas memiliki norma yang berbeda tetapi semua memilikinya. Norma memberitahu apa yang harus dan tidak harus dilakukan di bawah keadaan atau situasi tertentu. Norma bersifat memotivasi, berkomitmen, serta meningkatkan karyawan berkinerja tinggi 2. Nilai Dominan Nilai Dominan adalah nilai-nilai utama yang ada dalam organisasi yang diterima anggota organisasi. Organisasi mengharapkan karyawan membagikan nilai-nilai utama yang merupakan menggambarkan suatu kepribadian yang ada dalam suatu organisasi. Jika nilai di anggap penting, maka nilai akan membimbing karyawan berprilaku secara konsisten terhadap berbagai situasi. Nilai juga merupakan keinginan efektif kesadaran atau keinginan Jurnal Administrasi Bisnis JAB| Vol. 2 No. 1 Februari 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 3 Aturan adalah peraturan, prosedur, kebijakan secara tertulis yang telah disepakati dan wajib dipatuhi dan dijalankan oleh seluruh karyawan didalam suatu organisasi. Memiliki standar, bagaimana karyawan berinteraksi. Contohnya dalam berbicara, berperilaku, ketepatan waktu disiplin dalam hadir maupun mengerjakan tugas. Semua agar memiliki kinerja yang baik dan hasil yang baik pula bagi organisasi. 4. Iklim Organisasi Iklim Organisasi bahwa iklim organisasi yaitu suatu penyampaian keterbukaan atau perasaan seorang karyawan didalam suasana lingkungan kerja, yang berguna untuk mengevaluasi seluruh masalah yang ada di lingkungan kerja agar tujuan organisasi tercapai. Iklim organisasi juga bentuk perilaku atau karakteristik karyawan agar berani mengutarakan pendapat demi kenyamanan bersama. 2.4 Kinerja Rivai 2005:14 mendefinisikan kinerja adalah pencapaian yang dihasilkan seseorang atau seorang karyawan dalam melakukan pekerjaan atau pencapaian keberhasilan dari seorang dalam melakukan target dalam pekerjaannya. Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh individu atau kelompok dalam menyelesaikan tugasnya sesuai tanggung jawab yang merupakan upaya mencapai tujuan organisasi dengan keberhasilan yang telah disepakati bersama.

2.5 Indikator Kinerja Karyawan