tugas kampus sem 6
Nama iklan : Tim Tam Slam (versi titi kamal) Durasi: 31 detik
Jenis Iklan: Iklan produk makanan (wafer coklat) Jam Tayang : Prime Time
Target Iklan: Seluruh kalangan
Salah satu kekuatan global yang pengaruhnya sangat terasa dalam dunia zaman sekarang adalah media. Pers memegang peranan penting, peranan yang sangat besar dalam sosialisasi nilai di masyarakat. Eksploitasi melalui pers, baik terang-terangan dan vulgar maupun yang halus artistik, dalam kehidupan masyarakat modern terlihat jelas. Apa yang disajikan/ ditayangkan media begitu cepat membentuk opini atau persepsi dalam diri oarng-orang. Media bisa mengontruksi pengetahuan dalam diri audience pada khususnya audience televisi. Pada tulisan kali ini akan dibahas mengenai iklan televise yaitu iklan tim tam slam edisi pramugari yang diperankan oleh titi Kamal ini bagian maupun sisi yang paling menonjol adalah sesualitas dan cenderung mempunyai kesan berbau pornografi , sehingga para khalayak yang menyaksikan iklan tersebut mrnjadi terangsang secara seksualnya. Adanya unsur pornografi dalam iklan ini adalah dengan menggunakan sosok perempuan dengan pakaian yang minim sebagai daya tarik sensualitas para lelaki.
Dalam iklan timtam ini terjadi eksploitasi terhadap perempuan dan profesi pramugari. Timtam adalah produk makanan berupa biscuit coklat. Dalam hal ini Timtam ingin menunjukkan keseksian bagi yang mengkonsumsi timtam, bintangnya adalah Titi Kamal, perempuan yang memiliki tubuh ‘indah’ untuk dipandang mata, mengenakan pakaian yang minim yang dalam iklan ini profesinya adalah pramugari. Perempuan dieksploitasi, dengan menampilkan keindahan-keindahan tubuhnya untuk dipertontonkan pada khalayak luas, yang tentunya dapat menimbulkan hasrat seksual kaum pria, tentunya juga tidak sesuai dengan norma yang berlaku di Indonesia. Profesi pramugari pun dirugikan dan dilecehkan, apakah pramugari di Indonesia ini berpakaian minim dan seksi saat bertugas? Tentunya tidak
(2)
sebagai contoh :
Dalam iklan ini profesi pramugari dikonotasikan sebagai profesi yang negativ, karena sosoknya ditampilkan menggoda, seksi, sensual, bukan wanita baik-baik. Hal ini tentu dapat mempengaruhi maupun membentuk persepsi masyarakat dalam melihat profesi pramugari yang sebagian besar diperankan oleh perempuan , dan tak jarang pramugari dikaitkan dengan unsur sensualitas dan penggoda. Dengan demikian profesi pramugari pun hanya di anggap remeh oleh sebagian masyarakat.
Hal tersebut menciptakan suatu gambaran negatif pada diri perempuan, dan tentu saja hal ini menjadi sesuatu yang menjadi memprihatinkan karena banyaknya pelanggaran etika yang terjadi dalam beriklan maupun dalam segi moralitas.
Iklan ini tampil dalam jam prime time juga menjadi salah satu masalah ,karena khalayak media termasuk anak kecil , remaja dan anak dibawah umur dewasa masih mengkonsumsi televisi pada jam jam terebut, kesalahan dalam iklan ini lagi, produk Timtam target audience nya dari semua kalangan namun menghadirkan iklan yang tidak mematuhi etika.
(3)
Adapun beberapa point penting dari EPI ( etika pariwara Indonesia) yang telah di langgar oleh iklan tim tam :
Pada bagian TATA KRAMA Isi Iklan (Point 1.13 Hiperbolisasi )
Boleh dilakukan sepanjang ia semata-mata dimaksudkan sebagai penarik perhatian atau humor yang secara sangat jelas berlebihan atau tidak masuk akal, sehingga tidak menimbulkan salah persepsi dari khalayak yang disasarnya.
(Point 1.26 Pornografi dan Pornoaksi)
Iklan tidak boleh mengeksploitasi erotisme atau seksualitas dengan cara apa pun, dan untuk tujuan atau alasan apa pun.
(Point 1.27 Khalayak Anak-anak)
1.27.1 Iklan yang ditujukan kepada khalayak anak-anak tidak boleh menampilkan hal-hal yang dapat mengganggu atau merusak jasmani dan rohani mereka, memanfaatkan kemudah percayaan, kekurang pengalaman, atau kepolosan mereka.
1.27.2 Film iklan yang ditujukan kepada, atau tampil pada segmen waktu siaran khalayak anak anak dan menampilkan adegan kekerasan, aktivitas seksual, bahasa yang tidak pantas, dan atau dialog yang sulit wajib mencantumkan kata-kata “Bimbingan Orangtua” atau simbol yang bermakna sama.
Pada bagian TATA KRAMA Ragam Iklan (Point 3.2 Perempuan)
Iklan tidak boleh melecehkan, mengeksploitasi, mengobyekkan, atau mengornamenkan perempuan sehingga memberi kesan yang
merendahkan kodrat, harkat, dan martabat mereka. (Point 3.3 Jender)
Iklan tidak boleh mempertentangkan atau membiaskan kesetaraan hak jender dalam segala aspek kehidupan sehari-hari. Hal ini mencakup: 3.3.1 Kewenangan; bahwa pria dan wanita memiliki kewenangan yang setara.
(4)
3.3.2 Pengambilan keputusan; bahwa pria dan wanita memiliki kemampuan yang setara dalam mengambil keputusan.
3.3.3 Seksualitas; bahwa baik pria maupun wanita tidak boleh dieksploitasi secara seksual.
3.3.4 Kekerasan dan pengendalian; bahwa tidak boleh terdapat penggambaran kekerasan dan atau pengendalian oleh pria terhadap wanita ataupun sebaliknya, oleh wanita terhadap pria. 3.3.5 Perbedaan; bahwa pria dan wanita di segala tingkat usia memiliki kesempatan yang sama dalam berperan atau
berprestasi.
3.3.6 Bahasa bias gender; bahwa tidak boleh terdapat kesan penggunaan istilah atau ungkapan yang dapat disalahartikan atau yang dapat menyinggung perasaan sesuatu jender, maupun yang mengecualikan pria atau wanita.
SANKSI terhadap pelanggaran kode etik dalam EPI :
1. Bentuk sanksi terhadap pelanggaran memiliki bobot dan tahapan, sebagai berikut:
1.1 Peringatan, hingga dua kali
1.2 Penghentian penyiaran atau mengeluarkan rekomendasi sanksi kepada lembaga-lembaga terkait dan atau menginformasikan kepada semua pihak yang berkepentingan.
Untuk setiap tahapan diberikan rentang waktu.
2. Penyampaian sanksi dilakukan secara tertulis dengan mencantumkan jenis pelanggaran dan rujukan yang digunakan.
3. Distribusi penyampaian sanksi pada setiap bobot atau tahap pelanggaran adalah sebagai berikut:
3.1 Peringatan Pelanggaran; kepada pihak pelanggar dan asosiasi atau lembaga terkait.
(5)
asosiasi atau lembaga terkait, serta media yang bersangkutan.
Pelanggaran undang undang yang berhubungan dengan iklan timtam antara lain sebagai berikut:
1. UU RI NO 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen Pasal 17 (1) Pelaku usaha periklanan dilarang memproduksi iklan yang :
a. mengelabui konsumen mengenai kualitas, kuantitas, bahan, kegunaan dan harga barang dan atau tarif jasa serta ketepatan waktu penerimaan barang dan atau jasa;
b. mengelabui jaminan/garansi terhadap barang dan atau jasa;
c. memuat informasi yang keliru, salah, atau tidak tepat mengenai barang danataujasa;
d. tidak memuat informasi mengenai risiko pemakaian barang dan atau jasa; e. mengeksploitasi kejadian dan atau seseorang tanpa seizin yang berwenang atau persetujuan yang bersangkutan;
f. melanggar etika dan atau ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai periklanan.
(2) Pelaku usaha periklanan dilarang melanjutkan peredaran iklan yang telah melanggar ketentuan pada ayat (1).
2. UU RI NO. 40 Tahun 1999 Tentang Pers Pasal 13 poin a: Perusahaan pers dilarang memuat iklan:
a. yang berakibat merendahkan martabat suatu agama dan atau mengganggu kerukunan hidup antar umat beragama, serta bertentangan dengan rasa kesusilaan masyarakat;
3. UU RI NO. 32 TAHUN 2002TENTANGPENYIARAN pasal 46 poin 3,4,5,6,8,9,10: Siaran iklan
Pasal 46
(3) Siaran iklan niaga dilarang melakukan:
a. promosi yang berhubungan dengan ajaran suatu agama, ideologi, pribadi dan atau kelompok yang menyinggung perasaan dan atau merendahkan martabat agama lain, ideologi lain, pribadi lain atau kelompok lain;
(6)
b. promosi minuman keras atau sejenisnya, dan bahan atau zat adiktif; c. promosi rokok yang memperagakan wujud rokok;
d. hal–hal yang bertentangan dengan kesusilaan masyarakat dan nilai–nilai agama; dan atau
e. eksploitasi anak dibawah usia 18 tahun.
(4) Materi siaran iklan yang disiarkan melalui lembaga penyiaran wajib memenuhi persyaratan yang dikeluarkan KPI.
(5) Siaran iklan niaga yang disiarkan menjadi tanggungjawab lembaga penyiaran. (6) Siaran iklan niaga yang disiarkan pada mata acara siaran anak–anak wajib mengikuti standar siaran untuk anak–anak.
(8) Waktu siaran iklan niaga untuk lembaga penyiaran swasta sebanyak–banyaknya 20% (dua puluh persen) sedangkan untuk lembaga penyiaran publik paling banyak 15% (lima belas persen) dari seluruh waktu siaran.
(9) Waktu siaran iklan layanan masyarakat untuk Lembaga Penyiaran Swasta sekurang-kurangnya 10% (sepuluh persen) dari siaran iklan niaga, sedangkan untuk Lembaga Penyiaran Publik sekurang-kurangnya 30% (tigapuluh persen) dari siaran iklannya.
(10) Waktu siaran lembaga penyiaran dilarang dibeli oleh siapapun untuk kepentingan apapun kecuali untuk siaran iklan.
(11) Materi siaran iklan wajib menggunakan sumber daya dalam negeri.
Teori C.S PEIRCE
Peirce mengemukakan teori segitiga makna atau triangle meaning yang terdiri dari tiga elemen utama, yakni tanda (sign), object, dan interpretant.
(7)
Tanda adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk (merepresentasikan) hal lain di luar tanda itu sendiri. Tanda menurut Peirce terdiri dari Simbol (tanda yang muncul dari kesepakatan), Ikon (tanda yang muncul dari perwakilan fisik) dan Indeks (tanda yang muncul dari hubungan sebab-akibat). Sedangkan acuan tanda ini disebut objek.
Objek atau acuan tanda adalah konteks sosial yang menjadi referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda.
Interpretant atau pengguna tanda adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda.Hal yang terpenting dalam proses semiosis adalah bagaimana makna muncul dari sebuah tanda ketika tanda itu digunakan orang saat
berkomunikasi.
Dalam iklan timtam ini ada beberapa orang wanita (pramugari) yang mengenakan rok mini, dan bergaya seksi, dan menggoda dengan menghadirkan efek sensulitas dari estetika tubuhnya. Hal ini secara langsung sedang mengomunikasi mengenai dirinya kepada orang lain yang bisa jadi memaknainya sebagai simbol keseksian.
(8)
Ada dua hal yang kami amati dalam iklan ini , yang pertama adalah representasi sosok pramugari yang mengalami konotasi negatif, serta produk yang mempositioningkan dirinya sebagai sesuatu yang membangkitkan gairah dalam iklan ini. Tetapi pada nyatanya produk ini dikonsumsi oleh semua kalangan, baik orang dewasa maupun anak-anak.
Pramugari
Sosok Pramugari
Seksi,
menggairahkan
Tim Tam
Wafer
Positioning tim
tam
Membangkitka
n gairah dan
hasrat seksual
laki laki
*dalam iklan terdapat bagian para lelaki yang terpukau dengan pramugari
sedangkan para wanita yang berada disebelah lelaki cemburu dan tidak tertarik
(9)
http://shofiyah---fib09.web.unair.ac.id/artikel_detail-61891-Semiotika-Teori%20Semiotika %20Charles%20Sanders%20Peirce.html
(1)
3.3.2 Pengambilan keputusan; bahwa pria dan wanita memiliki kemampuan yang setara dalam mengambil keputusan.
3.3.3 Seksualitas; bahwa baik pria maupun wanita tidak boleh dieksploitasi secara seksual.
3.3.4 Kekerasan dan pengendalian; bahwa tidak boleh terdapat penggambaran kekerasan dan atau pengendalian oleh pria terhadap wanita ataupun sebaliknya, oleh wanita terhadap pria. 3.3.5 Perbedaan; bahwa pria dan wanita di segala tingkat usia memiliki kesempatan yang sama dalam berperan atau
berprestasi.
3.3.6 Bahasa bias gender; bahwa tidak boleh terdapat kesan penggunaan istilah atau ungkapan yang dapat disalahartikan atau yang dapat menyinggung perasaan sesuatu jender, maupun yang mengecualikan pria atau wanita.
SANKSI terhadap pelanggaran kode etik dalam EPI :
1. Bentuk sanksi terhadap pelanggaran memiliki bobot dan tahapan, sebagai berikut:
1.1 Peringatan, hingga dua kali
1.2 Penghentian penyiaran atau mengeluarkan rekomendasi sanksi kepada lembaga-lembaga terkait dan atau menginformasikan kepada semua pihak yang berkepentingan.
Untuk setiap tahapan diberikan rentang waktu.
2. Penyampaian sanksi dilakukan secara tertulis dengan mencantumkan jenis pelanggaran dan rujukan yang digunakan.
3. Distribusi penyampaian sanksi pada setiap bobot atau tahap pelanggaran adalah sebagai berikut:
3.1 Peringatan Pelanggaran; kepada pihak pelanggar dan asosiasi atau lembaga terkait.
(2)
asosiasi atau lembaga terkait, serta media yang bersangkutan.
Pelanggaran undang undang yang berhubungan dengan iklan timtam antara lain sebagai berikut:
1. UU RI NO 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen Pasal 17 (1) Pelaku usaha periklanan dilarang memproduksi iklan yang :
a. mengelabui konsumen mengenai kualitas, kuantitas, bahan, kegunaan dan harga barang dan atau tarif jasa serta ketepatan waktu penerimaan barang dan atau jasa;
b. mengelabui jaminan/garansi terhadap barang dan atau jasa;
c. memuat informasi yang keliru, salah, atau tidak tepat mengenai barang danataujasa;
d. tidak memuat informasi mengenai risiko pemakaian barang dan atau jasa; e. mengeksploitasi kejadian dan atau seseorang tanpa seizin yang berwenang atau persetujuan yang bersangkutan;
f. melanggar etika dan atau ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai periklanan.
(2) Pelaku usaha periklanan dilarang melanjutkan peredaran iklan yang telah melanggar ketentuan pada ayat (1).
2. UU RI NO. 40 Tahun 1999 Tentang Pers Pasal 13 poin a: Perusahaan pers dilarang memuat iklan:
a. yang berakibat merendahkan martabat suatu agama dan atau mengganggu kerukunan hidup antar umat beragama, serta bertentangan dengan rasa kesusilaan masyarakat;
3. UU RI NO. 32 TAHUN 2002TENTANGPENYIARAN pasal 46 poin 3,4,5,6,8,9,10: Siaran iklan
(3)
b. promosi minuman keras atau sejenisnya, dan bahan atau zat adiktif; c. promosi rokok yang memperagakan wujud rokok;
d. hal–hal yang bertentangan dengan kesusilaan masyarakat dan nilai–nilai agama; dan atau
e. eksploitasi anak dibawah usia 18 tahun.
(4) Materi siaran iklan yang disiarkan melalui lembaga penyiaran wajib memenuhi persyaratan yang dikeluarkan KPI.
(5) Siaran iklan niaga yang disiarkan menjadi tanggungjawab lembaga penyiaran. (6) Siaran iklan niaga yang disiarkan pada mata acara siaran anak–anak wajib mengikuti standar siaran untuk anak–anak.
(8) Waktu siaran iklan niaga untuk lembaga penyiaran swasta sebanyak–banyaknya 20% (dua puluh persen) sedangkan untuk lembaga penyiaran publik paling banyak 15% (lima belas persen) dari seluruh waktu siaran.
(9) Waktu siaran iklan layanan masyarakat untuk Lembaga Penyiaran Swasta sekurang-kurangnya 10% (sepuluh persen) dari siaran iklan niaga, sedangkan untuk Lembaga Penyiaran Publik sekurang-kurangnya 30% (tigapuluh persen) dari siaran iklannya.
(10) Waktu siaran lembaga penyiaran dilarang dibeli oleh siapapun untuk kepentingan apapun kecuali untuk siaran iklan.
(11) Materi siaran iklan wajib menggunakan sumber daya dalam negeri.
Teori C.S PEIRCE
Peirce mengemukakan teori segitiga makna atau triangle meaning yang terdiri dari tiga elemen utama, yakni tanda (sign), object, dan interpretant.
(4)
Tanda adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk (merepresentasikan) hal lain di luar tanda itu sendiri. Tanda menurut Peirce terdiri dari Simbol (tanda yang muncul dari kesepakatan), Ikon (tanda yang muncul dari perwakilan fisik) dan Indeks (tanda yang muncul dari hubungan sebab-akibat). Sedangkan acuan tanda ini disebut objek.
Objek atau acuan tanda adalah konteks sosial yang menjadi referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda.
Interpretant atau pengguna tanda adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda.Hal yang terpenting dalam proses semiosis adalah bagaimana makna muncul dari sebuah tanda ketika tanda itu digunakan orang saat
berkomunikasi.
Dalam iklan timtam ini ada beberapa orang wanita (pramugari) yang mengenakan rok mini, dan bergaya seksi, dan menggoda dengan menghadirkan efek sensulitas dari estetika tubuhnya. Hal ini secara langsung sedang mengomunikasi mengenai dirinya kepada orang lain
(5)
Ada dua hal yang kami amati dalam iklan ini , yang pertama adalah representasi sosok pramugari yang mengalami konotasi negatif, serta produk yang mempositioningkan dirinya sebagai sesuatu yang membangkitkan gairah dalam iklan ini. Tetapi pada nyatanya produk ini dikonsumsi oleh semua kalangan, baik orang dewasa maupun anak-anak.
Pramugari
Sosok Pramugari
Seksi,
menggairahkan
Tim Tam
Wafer
Positioning tim
tam
Membangkitka
n gairah dan
hasrat seksual
laki laki
*dalam iklan terdapat bagian para lelaki yang terpukau dengan pramugari
sedangkan para wanita yang berada disebelah lelaki cemburu dan tidak tertarik
(6)
http://shofiyah---fib09.web.unair.ac.id/artikel_detail-61891-Semiotika-Teori%20Semiotika %20Charles%20Sanders%20Peirce.html