24. Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan adalah bagian pekerjaan bukan
pekerjaan utama atau merupakan pekerjaan spesialis, yang pelaksanaannya diserahkan kepada penyedia jasa lain.
25. Analisa harga satuan pekerjaan adalah uraian perhitungan kebutuhan
biaya tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk mendapatkan harga satu satuan jenis pekerjaan tertentu.
26. Klarifikasi adalah kegiatan meminta penjelasan oleh panitia pengadaan
kepada penyedia jasa atas substansi penawaran yang kurang jelas bagi panitia pengadaan dalam rangka evaluasi penawaran. Pertanyaan dan
jawaban harus tertulis dan dapat dilakukan pertemuantatap muka untuk penjelasan atas jawaban klarifikasi. Jawaban klarifikasi tidak boleh
mengubah harga maupun substansi penawaran.
27. Konfirmasi adalah kegiatan panitia pengadaan meminta penegasan kepada
penyedia jasainstansi terkait terhadap hal-hal yang diperlukan.
B. DASAR HUKUM
Pedoman ini mengacu pada : 1.
Undang-Undang No.5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat;
2. Undang-Undang No.28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 3.
Undang-Undang No.18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi; 4.
Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi;
5. Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi; 6.
Peraturan Pemerintah No.30 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi;
7. Keputusan Presiden R.I. No.42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 8.
Keputusan Presiden R.I. No.80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan BarangJasa Pemerintah;
9. Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat
Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan BarangJasa Pemerintah;
10. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No.339KPTSM 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konstruksi oleh
Instansi Pemerintah; 11. Guidelines dari Negara Pemberi Pinjaman antara lain World BankIBRD,
ADB dan JBIC. 3
4
C. TUJUAN
Pedoman evaluasi ini disusun dengan tujuan: 1.
Agar penerapan ketentuan Keppres RI No.80 Tahun 2003 dan Perubahannya dalam pelaksanaan pengadaan lebih operasional;
2. Sebagai pedoman panitia pengadaan dalam melaksanakan evaluasi
penawaran; 3.
Untuk mendapatkan penyedia jasa yang diyakini mampu melaksanakan pekerjaan dengan baik, dengan harga penawaran yang paling
menguntungkan negara; 4.
Agar pelaksanaan pengadaan dilakukan secara efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adiltidak diskriminatif, dan akuntabel.
D. RUANG LINGKUP
Pedoman ini digunakan untuk pelaksanaan evaluasi penawaran pelelangan nasional pekerjaan jasa pelaksanaan konstruksi pemborongan yang dibiayai
dengan dana APBN rupiah murni, dan yang sebagian atau seluruhnya dibiayai dari PinjamanHibah Luar Negeri PHLN sepanjang tidak bertentangan dengan
ketentuan dari pemberi PHLN, untuk kontrak lump sum dengan metoda penyampaian penawaran satu sampul dan metoda evaluasi penawaran sistem
gugur
5
BAB II PENYAMPAIAN, PEMBUKAAN, DAN EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN
Panitia pengadaan melakukan proses evaluasi pelelangan dengan tahapan sebagai berikut :
A. Penyampaian Dokumen Penawaran
B. Pembukaan Dokumen Penawaran
C. Evaluasi Dokumen Penawaran
1. Evaluasi Administrasi
2. Evaluasi Teknis
3. Evaluasi Kewajaran Harga
4. PenilaianPembuktian Kualifikasi
5. Pembuatan Berita Acara Hasil Pelelangan
A. PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN
Syarat-syarat dan tata cara penyampaian dokumen penawaran adalah sebagai berikut:
1. Peserta lelang yang berhak menyampaikan dokumen penawaran adalah
penyedia jasa yang telah mendaftar pada pelelangan umum dengan pasca kualifikasi atau penyedia jasa yang telah lulus prakualifikasi serta masuk
dalam daftar peserta lelang yang diundang.
2. Penyampaian dokumen penawaran dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut: a.
Langsung 1. Peserta lelang secara langsung menyampaikan dokumen
penawarannya ke dalam kotaktempat pemasukan dokumen penawaran yang telah disediakan oleh panitia pengadaan, dengan
memperlihatkan identitaspenugasan dari perusahaan yang bersangkutan.
2. Batas waktu paling lambat untuk pemasukan dokumen penawaran ke dalam kotaktempat pemasukan dokumen penawaran harus
sesuai dengan ketentuan dalam dokumen lelang yaitu sebelum batas waktu penutupan pemasukan dokumen penawaran.
3. Pada batas waktu penyampaian dokumen penawaran berakhir, panitia pengadaan menyatakan penyampaian dokumen penawaran
ditutup, menolak dokumen penawaran yang terlambat, dan menolak penambahan dokumen penawaran.
b. Melalui pos atau layanan hantaranexpedisi
1. Dokumen penawaran yang dikirim melalui poslayanan hantaran expedisi menggunakan sampul dalam dan sampul luar seperti