Analisa Regresi Linear Berganda Analisa Koefisien Korelasi R

1. Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali, 2005. b. Uji Realibilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap penyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu dan menurut Ghozali, 2005 instrument dikatakan reliabel jika koefisien Cronbrach’s Alpha lebih dari 0,6.

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji asumsi ini akan menguji data variabel bebas X dan variabel data terikat Y pada persamaan regresi yang dihasilkan, apakah berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal Sunyoto, 2009. Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval maupun rasio. Jika analisis menggunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi, yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Dalam penelitian ini akan digunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikasi 0,05 dengan dasar pengambilan keputusan: Angka signifikasi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig 0,05 maka data berdistribusi normal. Angka signifikasi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi terdapat korelasi antar variable independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat problem multikolinaritas atau tidak terdapat korelasi antar variable independen. Metode untuk mendeteksi adanya multikolinearitas yaitu dengan melihat besaran dari nilai tolerance dan nilai variance inflation factor VIF. Nilai yang umun dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10.

c. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik tidak boleh mengandung heteroskedastisitas. Pedeteksian ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan metode korelasi rank spearman yaitu mengkorelasikan variabel bebas terhadap nilai residual. Jika korelasi rank spearman menghasilkan nilai signifikan 0,05, maka disimpulkan dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Analisa Regresi Linear Berganda

Menurut Malhotra 2004, analisa regresi adalah prosedur statistic untuk menganalisa hubungan antara variable dependen dan variable independen . Jika terdapat dua atau lebih variable bebas maka menggunakan analisa regresi linear berganda. Dengan demikian dapat diketahui sejauh mana hubungan sebab-akibat atau pengaruh antara variable-variable tersebut. Menurut Malhotra 2004, p.512 rumus yang dapat digunakan sebagai perhitungan analisa regresi linear berganda adalah sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5x5 + e Dimana: Y = Customer Satisfaction variabel dependent a = konstanta X1 =Variabel Sense X2 = Variabel Feel X3 = Variabel Think X4 = Variabel Act X5= Variabel Relate b1 = koefisien regresi X1 b2 = koefisien regresi X2 b3 = koefisien regresi X3 b4 = koefisien regresi X4 b5 = koefisien regresi X5 e = error

4. Analisa Koefisien Korelasi R

Menurut Malhotra 2004, analisa koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui tingkat kekuatan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Ada 3 jenis hubungan dalam analisa koefisien korelasi yaitu: 1. Korelasi positif Korelasi positif terjadi apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti dengan perubahan variabel yang lain dengan arah yang sama berbanding lurus. Artinya jika variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti dengan peningkatan variabel yang lain, demikian sebaliknya. 2. Korelasi negatif Korelasi negarif terjadi apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti dengan perubahan variabel yang lain dengan arah yang berlawanan berbanding terbalik. Artinya jika variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti dengan penurunan variabel yang lain, demikian sebaliknya. 3. Korelasi nihil Korelasi nihil terjadi apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti dengan perubahan variabel yang lain dengan arah yang tidak teratur acak. Artinya jika variabel yang satu meningkat, kadang diikuti dengan peningkatan variabel yang lain tetapi kadang diikuti penurunan variabel yang lain.

5. Prosedur Penguhian Hipotesis a.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Customer Experience terhadap Customer Satisfaction.

0 0 19

Pengaruh Experential Marketing dan Customer value terhadap Customer Satisfaction cafe My Kopi-O Surabaya Town Square | Bramantio | Jurnal Strategi Pemasaran 995 1802 1 SM

0 0 8

Analisa hubungan antara experential marketing, customer satisfaction dan customer loyalty cafe nona manis grand city mall surabaya | Suryawan | Jurnal Strategi Pemasaran 881 1578 1 SM

0 2 10

Analisa Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Customer Satisfaction Dan Customer Loyalty The Light Cup Di Surabaya Town Square | Hutama | Jurnal Strategi Pemasaran 880 1576 1 SM

0 1 13

Analisa Customer Value terhadap Customer Loyalty dengan Customer Satisfaction sebagai Variabel Intervening pada Restoran Bandar Djakarta Surabaya | Logiawan | Jurnal Strategi Pemasaran 1380 2535 1 SM

0 0 11

Analisa Pengaruh Customer Experience Terhadap Customer Loyalty Dengan Customer Engagement Dan Customer Trust Sebagai Variabel Intervening Di The Body Shop | Felita | Jurnal Strategi Pemasaran 3328 6264 1 SM

1 1 10

PENGARUH CUSTOMER PERCEIVED VALUE TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION PT. XYZ | Sucahyo | Jurnal Strategi Pemasaran 5137 9785 1 SM

0 2 5

Pengaruh Food Quality dan Atmosphere terhadap Customer Loyalty dengan Customer Satisfaction Sebagai Variabel Intervening Pada Café Intro di Surabaya | Winarjo | Jurnal Strategi Pemasaran 5620 10606 1 SM

0 1 6

ANALISA PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE QUALITY TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION DI HOTEL BINTANG 3 SURABAYA | Njoto | Jurnal Hospitality dan Manajemen Jasa 4750 9042 1 SM

0 0 13

ANALISA PENGARUH BRAND EXPERIENCE TERHADAP CUSTOMER LOYALTY MELALUI BRAND TRUST, CUSTOMER SATISFACTION DAN CUSTOMER INTIMACY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KIEHL’S SURABAYA | Sidabutar | Jurnal Strategi Pemasaran 3946 7526 1 SM

0 6 10