KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
1. Perlakuan Konsentrasi Etephon berpengaruh nyata pada perlakuan panjang
tanaman, jumlah bunga betina, jumlah bunga jantan dan rasio bunga betinabunga jantan tetapi tidak berpengaruh terhadap parameter jumlah
daun terbentuk, daun tinggal jumlah buah persampel dan bobot persampel 2.
Perlakuan frekuensi aplikasi berpengaruh nyata hanya pada perlakuan panjang tanaman.
3. Interaksi perlakuan konsentrasi etephon dan frekuensi aplikasi etephon
pengaruhnya tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan Saran
Pemberian zat pengatur tumbuh etephon lebih baik diaplikasikan 1x aplikasi pada umur 15 HST karena pada saat tersebut memiliki efek yang nyata.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Abeles, F.B. 1973. Ethylene in Plant Biology. Academic Press. New York. 302 p
BPS dan Direktorat Jenderal Hortikultura, 2012. Produksi sayuran di Indonesia, hlm 3
Calvin, C. L. and D. M. Knutson. 1983. Modern Home Gardening. John wiley and Son. New York, hlm 299-300
Davies, P. J. 1995. The Plant Hormone: Their Nature Accurrence and Functions. P 1-38. Kluweracad Publish. Netherlands.
Gomez, K. A. dan A. A. Gomez. 1995. Prosedur statistik untuk penelitian pertanian. Ed-2. UI Press, Jakarta.
Haryati. 2003. Peranan Ethephon Terhadap Pertumbuhan Generatif Tanaman Nenas. digitized by USU digital library.usu. Medan, hlm 1-3.
Huda, N. 2008. Variabilitas Genetik Daya Hasil 10 Galur Mentimun Cucumis sativus L. Berdasarkan Morfologi Buah. Skripsi. Universitas
Brawijaya. Malang, hlm 15 Imdad, H. P. dan A. A. Nawangsih. 1995. Sayuran Jepang. Penebar Swadaya.
Jakarta, hlm 76-78 Keputusan Menteri Pertanian Nomor 89KptsSr.12032005. 2005. Pelepasan
Mentimun Hibrida Magi FI sebagai Varietas Unggul. Jakarta Koesriharti, I. 1999. Pengaruh Pemberian BA, GA3, dan AVG terhadap Hasil
Buah pada Kultivar Tanaman Lombok Besar Capsicum annuum L.. Agrivita. XXI 1: hal 1
Milawatie. 2006. Pengaruh Frekuensi Penyerbukan Terhadap Keberhasilan Persilangan Mentimun Cucumis Sativus L.. Skripsi. Universitas Malang.
Malang. Nuryanah, 2004. Pengaruh NAA, GA3 dan Etephon Terhadap Ekspresi Seks
Pepaya Carica Papaya L.. skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor, hlm 11
Petrokimia gresik. 2010. anjuran umum pemupukan berimbang menggunakan pupuk tunggal. http:www.petrokimia-gresik.org.com.
diakses 5 September 2012.
Rahhmawaty, N. 2009 Pengaruh Varietas dan Konsentrasi Ethepon Pada
Pertumbuhan dan Hasil Panen Tanaman Mentimun Cucumis Sativus L.
Universitas Sumatera Utara
Dalam Budidaya Hidroponik. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor hlm 25-32
Rahmawaty, N. dan A, D. Susila, 2009. Optimasi Konsentrasi Etephon pada Budidaya Tanaman Mentimun Cucumis sativus L. secara Hidroponik
dalam Greenhouse
.
Makalah Seminar Departemen Agronomi dan Hortikultura.Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor, hlm 5
Reid, M. S. 1995. Ethylene in Plant Growth, Development and Senescence. In Davies, J. 1995. Plant Hormones. Kluwer Academic Publisher. Boston.
London, pp 495-497 Rukmana, R. 1994. Budidaya Mentimun. Penerbit Kanisius. Jakarta, hlm 11-39
Sams, C.E. and W. A. Krueger. 1977. Etephon alternation of flowering and fruit
set pattern of summer squash. HortScience 12 2: 162-164. Santoso, B. B.
2010. Dasar-Dasar Hortikultura Pengendalian Pertumbuhan Tanaman. Fakultas Pertanian UNRAM. Mataram, hlm 45
Sasmito, M. A. 2005. Pengaruh Perlakuan Ethrel dan NAA terhadap Pembentukan Bunga dan Nisbah Kelamin Tanaman Mentimun Cucumis sativus L..
Dalam Rahmawaty, N. dan A, D. Susila, 2008. Optimasi Konsentrasi Etephon pada Budidaya Tanaman Mentimun Cucumis sativus L. secara
Hidroponik dalam Greenhouse
.
Makalah Seminar Departemen Agronomi dan Hortikultura.Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor, hlm 4
Sumiati, S dan N. Sumarni. 1996. Peran Zat Pengatur Tumbuh terhadap Nisbah Bunga Betina dan Jantan serta Produksi Tanaman Mentimun. J.Hort. 61:17-22.
Sumpena, U. 2005. Budidaya Mentimun Intensif. Penebar Swadaya. Jakarta, hlm 17-19
Sunarjono, H. H. 2003. Bertanam 30 Jenis Sayuran. Penebar Swadaya. Jakarta, hlm 109-114
Suryadi; Luthfy; Y. Kusandriani. dan Gunawan. 2004.Karakterisasi Plasma Nutfah Mentimun. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang. Buletin
Plasma Nutfah Vol.10:1 Yusak; J. Baharizki., J. Elina., R. Rachmad., N. H. Indriani., A. Rizkyarti dan
M. Al Tapsi. 2011. Tanaman Hias dan Bunga Potong Zat Pengatur Tumbuh. Institut Pertanian Bogor. Bogor,hlm 2
Wattimena, G. A. 1989. Zat Pengatur Tumbuh : Peran Fisiologis dan Dasar-dasar Pemakaian. Bul. Agronomi. November: 28-49.
Universitas Sumatera Utara
Winarso, D. W. 2009. Bab XI b Pengendalian Pertumbuhan ZPT. http:www.id.pengendalianpertumbuhanZPT.orgZPT.com. Diakses
5 September 2012.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Deskripsi Mentimun Hibrida Varietas MAGI F1
Golongan varietas : hibrida pesilangan 12545 F X
12545M Umur mulai berbunga
: 32 hari Umur mulai panen
: 41 -44 hari Tipe tanaman
: merambat Tipe tumbuh
: indeterminate Bentuk penampang melintang batang : segi empat
Warna batang : hijau
Ukuran sisi batang : 1 - 1,3 cm
Warna daun : hijau tua
Permukaan daun : berbulu
Bentuk bunga : seperti terompet
Warna bunga : kuning
Jumlah buah per tanaman : 7-11 buah
Warna buah muda : hijau berbintik putih
Warna buah tua : hijau tua
Bentu buah : bulat lonjong
Ukuran buah : panjang 21,5 cm, diameter
5,3 cm Garis buah
: jelas Tekstur buah
: renyah Rasa pangkal buah
: tidak pahit Kekerasan buah
: keras Berat buah
: 320 – 365 g Hasil per pohon
: 2,44 kg Hasil
: 72 tonha Daya simpan buah pada suhu kamar 27°C : 7-10 hari
Keterangan : beradaptasi baik pada elevasi
10-600 m diatas permukaan laut
Universitas Sumatera Utara
Pengusulpeneliti : PT. East West Seed
IndonesiaAtmadi Saleh
Lampiran Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 89KptsSR.12032005
Tanggal : 15 Maret 2005
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Bagan Lahan Penelitian
BLOK BLOK
BLOK
E1W2 E3W3
E1W1
E2W1
E2W2
E4W2 E1W2
E3W3
E2W3
E3W2
E4W1
E4W3
E3W1
E1W3 E2W1
E2W3 E1W1
E3W2
E4W2 E2W1
E1W3 E2W2
E3W1
E4W3
E4W1 E1W1
E1W2
E4W3
E3W1
E2W2
E4W1
E3W2
E1W3
E4W2
E3W3
E2W3
a. 60 cm
b. 60 cm
U
S
Keterangan : a. Jarak antar blok
b. Jarak antar plot
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 3. Bagan Plot Penelitian A
u b
S a
c
KETERANGAN a = jarak tanam 60cm
b = jarak tanam 60cm c = jarak antar plot
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Jadwal Kegiatan Penelitian
Pelaksanaan Percobaan Minggu ke-
1 2
3 4
5 6
7 8
1. Persiapan lahan