KONTRIBUSI SEKTOR INDUSTRI INFORMAL TERHADAP PEMBENTUKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN Kontribusi Sektor Industri Informal Terhadap Pembentukan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Kabupaten Madiun Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.

(1)

KONTRIBUSI SEKTOR INDUSTRI INFORMAL TERHADAP PEMBENTUKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN

MADIUN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi Study Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh: RENGGAR OKTAFIANI

B300130018

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017


(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

KONTRIBUSI SEKTOR INDUSTRI INFORMAL TERHADAP PEMBENTUKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN MADIUN DAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Oleh :

RENGGAR OKTAFIANI B300130018

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :

Surakarta, 12 April 2017 Pembimbing Utama


(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

KONTRIBUSI SEKTOR INDUSTRI INFORMAL TERHADAP PEMBENTUKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN MADIUN DAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Oleh :

RENGGAR OKTAFIANI B300130018

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada Hari Sabtu, 8 April 2017 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan penguji :

1. Dr. Daryono Soebagyo.,MEc ( )

(Ketua)

2. Ir. Maulidyah Indira H.,MS. ( )

(Sekretaris)

3. Dr.Didit Purnomo, SE.,M.Si ( )

(Anggota)

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

(Dr. Triyono, M.Si) NIP : 642


(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Penulis

Surakarta, 12 April 2017

RENGGAR OKTAFIANI B300130018


(5)

1

KONTRIBUSI SEKTOR INDUSTRI INFORMAL TERHADAP PEMBENTUKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN

MADIUN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jumlah unit, tenaga kerja, investasi dan nilai produksi sektor industri informal terhadap Penapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Madiun tahun 2011-2015. Alat analisis menggunakan regresi data panel. Hasil penelitian menunjukan bahwa Fixed Effect Model (FEM) adalah model regresi data panel yang terbaik. Berdasarkan uji secara serempak, memperoleh hasil bahwa tingkat signifikasi 0,05 jumlah unit, tenaga kerja, dan investasi sektor industri informal berdampak terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Madiun tahun 2011-2015. Berdasarkan uji validitas pengaruh, jumlah unit berpengaruh positif signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah, tenaga kerja berpengaruh negative signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah, serta investasi berpengaruh positif signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Kata kunci : Jumlah Unit, Tenaga kerja, Investasi, Nilai produksi dan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Sektor Industri Informal.

ABSTRACT

This study attempts to analyze the number of business unit, employment, investment and production values the informal industrial sector of Locally generated revenue in Kabupaten Madiun for years 2011-2015. The research results show that fixed effect model (FEM) is the best panel data regression model. Based on the unison, get the result that in extent og signification 0,05 number of business unit, employment and investment informal industrial sector have a impact on Locally generated revenue in Madiun for years 2011-2015. Based on validity of influence, the number of business unit it has some positive effect significantly to Locally generated revenue, employment it has some negative effect significantly to Locally generated revenue and investment it has some positive effect significantly to Locally generated revenue.

Keywords : number of business unit, employment, investment, production values and Locally generated revenue, Sektor Industry Informal.

1. PENDAHULUAN

Ketika terjadi krisis ekonomi 1998, ekonomi di Indonesia sangat mengalami keterpurukan sektor-sektor pendorong ekonomi juga ikut terpuruk namun sektor industri adalah satu dari beberapa yang bertahan dari krisis ekonomi. Banyak perusahaan yang tidak mampu lagi meneruskan usaha


(6)

2

karena tingkat bunga yang tinggi. Berbeda dengan sektor industri yang sebagian besar tetap bertahan, bahkan cenderung bertambah. Salah satu ukuran pembangunan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dilihat dari pendapatan nasionalnya. Pendapatan Nasional merupakan salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai kondisi perekonomian suatu negara. Tujuan perhitungan pendapatan nasional adalah mendapatkan gambaran tentang tingkat ekonomi yang telah dicapai dari nilai output yang diproduksi, komposisi pembelanjaan agregat, sumbangan dari berbagai sektor perekonomian, serta tingkat kemakmuran yang dicapai (Sukirno, 2008).

Peran penting sektor industri dapat kita lihat dalam perkembangan PDB dimana sektor industri sebagai penyumbang PDB terbesar di Indonesia serta pertumbuhan sektor industri dalam PDB Indonesia selama kurun waktu 5 tahun yang mengalami peningkatan. Saat ini Kabupaten atau Provinsi, perkembangan pembangunan dengan melihat besaran investasi yang dikeluarkan ke sektor tersebut dan melihat pengaruhnya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) (Mokhamad Anwar, 2007:2).

Selama lima tahun industri formal di Kabupaten Madiun berdiri sebayak 3.252 unit dengan rata-rata kenaikan 650 unit per tahunnya, menyerap tenaga kerja sebesar 31.850 orang,investasi sebesar Rp.358.730.999 juta, sementara nilai produksi yang dihasilkan Rp.840.268.326 juta. Informal. Industri Informal selama lima tahun mengalami kenaikan jumlah unit mencapai 86.817 unit dengan rata-rata 17.363 unit per tahun, jumlah tenaga kerja sebesar 190.262 orang, rata-rata 38.052 orang per tahunnya, investasi sebesar Rp.63.849.144, rata-rata kenaikan Rp.12.771.828,8 per tahun, nilai produksi sebesar Rp.861.662.040

,

rata-rata kenaikan Rp.172.332.408 per tahunnya.

Dibandingkan dengan industry formal sangat jauh perkembangannya di Kabupaten Madiun. dan modal kerja berasal dari uang sendiri atau pinjaman dari sumber informal. Pengembangan industri informal akan membantu mengatasi masalah pengangguran mengingat teknologi yang digunakan adalah teknologi padat karya sehingga memperbesar lapangan kerja dan kesempatan


(7)

3

usaha, yang pada gilirannya mendorong pembangunan daerah dan kawasan pedesaan (Kuncoro, 2007: 364).

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi sektor industri Informal dalam pembentukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Madiun tahun 2011-2015 dengan menggunakan pendekatan empat variabel Jumlah unit,Tenaga kerja, Investasi dan Nilai produksi.

2. METODE PENELITIAN

Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel. Data yang digunakan merupakan penggabungan dari deret waktu (time series) mulai tahun 2011-2015. Model regresi data panel secara umum adalah sebagai berikut:

PADit = β0+ β1PDRBit + β2UNITit + β3PENDUDUKit + µit (1)

PADit = β0+ β1Iit + β2TKit + µit (2)

Model yang dipakai dalam penelitian ini adalah:

PADit = β0+ β1UNITit + β2TKit + β3Iit + β4OUTPUTit + µit

Dimana : PADit (Pendapatan Asli Daerah untuk wilayah ke-i dan

waktu ke-t); UNITit (Jumlah Unit untuk wilayah ke-i dan waktu ke-t); TKit

(Tenaga Kerja untuk wilayah ke-i dan waktu ke-t); Iit (Investasi untuk wilayah

ke-i dan waktu ke-t); OUTPUTit (Nilai Produksi untuk wilayah ke-i dan waktu

ke-t); β (Koefisien Slope); µ (Faktor gangguan).

Estimasi data panel menggunakan tiga metode yaitu, Metode Common-Constan (Pooled Ordinary Least Square/PLS), Metode Efek Tetap (Fixed Effect Method/FEM), Metode Efek Random (Random Effect Method/REM). Pemilihan model melalui Uji Chow dan Uji Hausman. Dalam penaksiran nilai yang akurat dalam fungsi regresi data panel, maka perlu

1Replikasi jurnal Indrajati Hertanto dan Jaka Sriyana. “Sumber Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten dan Kota”.


(8)

4

dilakukan uji kebaikan model terpilih melalui uji statistic F, uji determinan R2, dan uji t.

3. PEMBAHASAN

Estimasi data panel dengan memakai ketiga metode kemudian diuji untuk pemilihan model yang terbaik. Hasil regresi data panel ditunjukan pada tabel dibawah ini :

Tabel Hasil Estimasi Data Panel Variabel Koefisien Model

PLS FEM REM

C 1.31E+1 1.23E+10 1.31E+10

UNIT 65521117 55960029 65521117 TK -33960759 -30093820 -33960759

I 5791.129 5769.184 5791.129

OUTPUT -400.1904 -219.1142 -400.1904 Error term 1.21E+09 1.14E+09 1.21E+09

R2 0.378467 0.478244 0.378467

Prob. F-Statistik 0.000001 0.000000 0.000001

Uji Chow digunakan untuk melihat model FEM lebih baik dibandingkan dengan PLS. H0: Model PLS tepat dengan HA:Model FEM tepat. Nilai p-value

atau probabilitas F test sebesar 0.0196 < 0.05 dan Chi-Square sebesar 0.0107 < 0.05, Ho ditolak maka model mengikuti Fixed Effect. Hasil pengolahan Uji

Chow adalah sebagai berikut :

Tabel Hasil Estimasi Data Panel Dengan Uji Chow

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 3.155336 -4,66 0.0196 Cross-section Chi-square 13.124134 4 0.0107 Uji Hausman digunakan untuk melihat apakah model FEM lebih baik dibandingkan dengan REM. H0: Model REM tepat dengan HA:Model FEM

tepat. Nilai p-value atau probabilitas F test sebesar 0.0133 < 0.05, Ho ditolak

maka model mengikuti Fixed Effect. Hasil pengolahan Uji Hausman adalah sebagai berikut :

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 12.621342 4 0.0133


(9)

5

Berdasarkan Uji Chow dan Uji Hausman menunjukan bahwa Random Effect Method (FEM) adalah model yang paling tepat. Hasil regresi ditunjukan pada tabel berikut :

Tabel Hasil Estimasi FEM

PADit = 1.23E+10 + 55960029 UNITit– 30093820 TKit + 5769184 Iit–219.1142 OUTPUTit

( 0,0051 )* ( 0,0012 )* ( 0,0000 )* ( 0,6854 ) R2 = 0,478244 F = 7,561977 Prob. F = 0,00000

Time Series Fixed Dummy Variable

No. Dateid Effect

1 01-01-11 -4.88E+08

2 01-01-12 -4.66E+08

3 01-01-13 -34305223

4 01-01-14 1.99E+08

5 01-01-15 7.90E+08

Konstanta Time Series

No. Dateid Konstanta

1 01-01-11 1.18E+10

2 01-01-12 1.18E+10

3 01-01-13 1.23E+10

4 01-01-14 1.25E+10

5 01-01-15 1.31E+10

Keterangan :

Angka dalam kurung prob. t ; * signifikan pada α 0,05

Dari Uji Validitas pengaruh di muka,variabel yang memiliki pengaruh signifikan adalah Jumlah Unit (UNIT), Tenaga Kerja (TK), dan Investasi (I). Dari Tabel 4.5 terlihat variabel Jumlah Unit (UNIT), Tenaga Kerja (TK), dan Investasi (I) masing-masing memiliki koefisien regresi 55.960.029,-30.093.820 dan 5.769.184. Dengan demikian bisa disimpulkan apabila variabel Jumlah Unit (UNIT) naik 1 unit maka PAD naik sebesar 55.960.029 rupiah. Apabila variabel Tenaga kerja (TK) naik 1 orang maka PAD turun sebesar 30.093.820 rupiah. dan variabel Investasi (I) naik 1 rupiah maka PAD naik sebesar 5.769.184 rupiah. Pada tahun 2015 terlihat konstanta regresi paling besar, adalah sebesar 1.31E+10. Memperlihatkan pada tahun bersangkutan pengaruh bersama dari variabel-variabel independen pada kondisi terbaik.


(10)

6 4. PENUTUP

4.1Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil estimasi data panel maka terpilih model yang terbaik yaitu Fixed Effect Model (FEM).

2. Berdasarkan uji kebaikan model Jumlah Unit (UNIT), Tenaga Kerja (TK) dan Investasi (I) sektor industri Informal berpengaruh signifikan terhadap Pendapatam Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Madiun tahun 2011-2015. 3. Nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0.478244 artinya 47,82 persen variasi

Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam model statistik, Jumlah Unit (UNIT), Tenaga Kerja (TK), dan Investasi (I). Sedangkan sisanya. 52,17 persen dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model.

4. Uji Validitas pengaruh (uji t) pada tingkat signifikasi (α = 0,05) menunjukan bahwa Jumlah Unit memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), Tenaga kerja memiliki pengaruh negative signifikan terhadap PAD, Investasi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap PAD dan Nilai produksi memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap PAD.

5. Hasil penelitian menunjukan bahwa Jumlah unit, Tenaga kerja, dan Investasi sektor industry Informal serentak mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Madiun tahun 2011-2015.

4.2Saran

1. Bagi pihak-pihak yang berkompeten, seperti Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPEDA) endaknya lebih bijak dalam pengambilan kebijakan perencanaan pembangunan daerah khususnya menyangkut peenerimaan PAD.

2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menganalisis variabel-variabel lainnya yang dapat mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah, serta memperluas pembahasan dan penelitiannya.

3. Bagi masyarakat, hendaknya lebih mempersiapkan diri dan meningkatkan kualitas dan produktifitas untuk lebih giat dalam meningkatkan PAD.


(11)

7

4. Bagi pemerintah, sebaiknya melakukan usaha-usaha dalam mengatasi masalah industru Informal, seperti mempermudah perizinan usaha, memveri masyarakat pengembangan usaha rumahan, memberikan wawasan tentang pentingnya berinvestasi, melakukan penyuluhan tentang kewirausahaan dan meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah.

5. Bagi perusahaan swasta, giat meningkatkan investasi dalam sektor industri Informal sehingga dapat memperluas dan mengembangkan usahanya sehingga mampu meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah dan Halim. 2003. Pengaruh Pajak Daerah dan PAD terhadap Belanja Daerah di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, Vol 7, No. 1.

Andriani dan Handayani. 2008. Pengaruh Jumlah PDRB dan Jumlah Penduduk terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Merangin. Jurnal Ekonomi : Vol.8, No.2.

Anwar, Mohammad dkk. 2006. Identifikasi sektor industri dan Peranannya dalam peningkatan PAD Kabupaten Garut. Penelitian Peneliti Muda UNPAD.

Atmaja. 2011. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah di Kota Semarang. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.

Badan Pusat Statistik : Kabupaten Madiun dalam Angka. 2012. Kabupaten Madiun : Badan Pusat Statistik Kabupaten Madiun.

--- : Kabupaten Madiun dalam Angka. 2013. Kabupaten Madiun : Badan Pusat Statistik Kabupaten Madiun.

--- : Kabupaten Madiun dalam Angka. 2014. Kabupaten Madiun : Badan Pusat Statistik Kabupaten Madiun.

--- : Kabupaten Madiun dalam Angka. 2015. Kabupaten Madiun : Badan Pusat Statistik Kabupaten Madiun.

--- : Kabupaten Madiun dalam Angka. 2016. Kabupaten Madiun : Badan Pusat Statistik Kabupaten Madiun.


(12)

8

Dewi, Merlynda. 2009. Analisis Pengaruh Investasi Dan Tenaga Kerja Terhadap Output Sektor Industri Di Kabupaten Bekasi. Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Hertanto, Indrajati dan Jaka Sriyana. 2011. Sumber Pendapatan Asli Daerah Kabupaten dan Kota. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan : Vol.12, No.1, April 2011.

Jhingan, 2003. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: Raja Grafindo.

Juanita Tota. 2016. Analisis Data Panel pengaruh UMR, Jumlah Unit Usaha, dan Investasi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja pada sektor industri besar dan sedang di Jawa Tengah 2011-2013.

Kuncoro, Mudrajad. 2007. Membangun Industri Indonesia :Masalah dan Reformasi Kebijakan. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.

Kusminarti, Enik dkk. 2014. Analisis Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja terhadap Industri Pengolahan di Jawa Timur. Artikel Ilmiah Indonesia. Mardiasmo. 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Penerbit

ANDI, Yogyakarta.

Misbach, Muzamil. 2011. Pengertian Tenaga Kerja dan Angkatan Kerja. (http://economicsjurnal.blogspot.com/2011/12/pengertian-tenaga-kerja-dan-angkatan.html diakses 15 Januari 2017.

Muchtholifah. 2010. Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Inflasi, Investasi dan Jumlah Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Mojokerto. Jurnal Ekonomi Pembangunan : Vol.1, No.1, Januari 2010.

Mulyana. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Makassar Periode 2000-2009. Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar.

Murib, Pidelis dkk. 2016. Pengaruh Pendapatan Perkapita, Jumlah Perusahaan dan Jumlah Penduduk terhadap PAD di Kabupaten Nabire Papua Tahun 2004-2013. Jurnal Ilmiah, Vol. 16,No.01.

Mutarom, Abid. 2016. Analisis Pendidikan terhadap PAD (Pendapatan Asli Daerah) di Kabupaten Lamongan periode tahun 2010-2014. Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen: Vol.1, No.01, Februari 2016.

Nunuk Nuswantoro. 2011. Pengaruh Investasi, Nilai Produksi, dan Jumlah Unit terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Industri Kecil di Kabupaten Pati.


(13)

9

Santosa, Purbayu Budi dan Rahayu, Retno Fuji. 2005. Analisis Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Faktor-kaktor yang mempengaruhinya dalam upaya pelaksanaan Otonomi Daerah di kabupaten Kediri. Jurnal Dinamika Pembangunan, Vol 3, No.1.

Sari, Nani dkk. 2014. Faktor-faktor yang mempengarui Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Morowali Tahun 2003-2012. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Hasanuddin Makassar. April 2014.

Sumarsono, Sonny. 2009. Ekonomi Sumber Daya Manusia Teori dan Kebijakan Publik. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Suparmoko. 2002. Ekonomi Publik Untuk Keuangan dan Pembangunan Daerah. Jakarta: ANDI.

Susanto, Iwan. 2014. Analisis Pengaruh PDRB, Penduduk dan Investasi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) (Studi Kasus kota Malang tahun 1998-2012). Jurnal Ilmiah.

Susilo, Heru Prasetyo. 2010. Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja terhadap sektor Industri kecil Analisis Panel Data. Jurnal Study Ekonomi Indonesia.

Tohar, M. 2007. Membuka Usaha Kecil (cetakan 7). Jakarta: Kanisius Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan

Undang-Undang No.5 Tahun 1984 tentang Perindustrian. Undang- Undang No.22 Tahun 1999 tentang PAD

Wardhono, Adhitya. 2004. Mengenal Ekonometrika. Teori dan Aplikasi. Germany: Geottingen.

Widiyati, Sri. 2011. Pengembangan Ekonomi Kabupaten Semarang Melalui Wilayah Andalan. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol. 7 No.1 Maret 2011. Hal : 1- 5. POLINES Semarang.

Widodo, Tri. 2006. Perencanaan Pembangunan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN


(1)

4

dilakukan uji kebaikan model terpilih melalui uji statistic F, uji determinan R2, dan uji t.

3. PEMBAHASAN

Estimasi data panel dengan memakai ketiga metode kemudian diuji untuk pemilihan model yang terbaik. Hasil regresi data panel ditunjukan pada tabel dibawah ini :

Tabel Hasil Estimasi Data Panel

Variabel Koefisien Model

PLS FEM REM

C 1.31E+1 1.23E+10 1.31E+10

UNIT 65521117 55960029 65521117

TK -33960759 -30093820 -33960759

I 5791.129 5769.184 5791.129

OUTPUT -400.1904 -219.1142 -400.1904

Error term 1.21E+09 1.14E+09 1.21E+09

R2 0.378467 0.478244 0.378467

Prob. F-Statistik 0.000001 0.000000 0.000001

Uji Chow digunakan untuk melihat model FEM lebih baik dibandingkan dengan PLS. H0: Model PLS tepat dengan HA:Model FEM tepat. Nilai p-value atau probabilitas F test sebesar 0.0196 < 0.05 dan Chi-Square sebesar 0.0107 < 0.05, Ho ditolak maka model mengikuti Fixed Effect. Hasil pengolahan Uji Chow adalah sebagai berikut :

Tabel Hasil Estimasi Data Panel Dengan Uji Chow

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 3.155336 -4,66 0.0196

Cross-section Chi-square 13.124134 4 0.0107 Uji Hausman digunakan untuk melihat apakah model FEM lebih baik dibandingkan dengan REM. H0: Model REM tepat dengan HA:Model FEM tepat. Nilai p-value atau probabilitas F test sebesar 0.0133 < 0.05, Ho ditolak maka model mengikuti Fixed Effect. Hasil pengolahan Uji Hausman adalah sebagai berikut :

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.


(2)

5

Berdasarkan Uji Chow dan Uji Hausman menunjukan bahwa Random Effect

Method (FEM) adalah model yang paling tepat. Hasil regresi ditunjukan pada

tabel berikut :

Tabel Hasil Estimasi FEM

PADit = 1.23E+10 + 55960029 UNITit– 30093820 TKit + 5769184 Iit–219.1142 OUTPUTit ( 0,0051 )* ( 0,0012 )* ( 0,0000 )* ( 0,6854 )

R2 = 0,478244 F = 7,561977 Prob. F = 0,00000 Time Series Fixed Dummy Variable

No. Dateid Effect

1 01-01-11 -4.88E+08

2 01-01-12 -4.66E+08

3 01-01-13 -34305223

4 01-01-14 1.99E+08

5 01-01-15 7.90E+08

Konstanta Time Series

No. Dateid Konstanta

1 01-01-11 1.18E+10

2 01-01-12 1.18E+10

3 01-01-13 1.23E+10

4 01-01-14 1.25E+10

5 01-01-15 1.31E+10

Keterangan :

Angka dalam kurung prob. t ; * signifikan pada α 0,05

Dari Uji Validitas pengaruh di muka,variabel yang memiliki pengaruh signifikan adalah Jumlah Unit (UNIT), Tenaga Kerja (TK), dan Investasi (I). Dari Tabel 4.5 terlihat variabel Jumlah Unit (UNIT), Tenaga Kerja (TK), dan Investasi (I) masing-masing memiliki koefisien regresi 55.960.029,-30.093.820 dan 5.769.184. Dengan demikian bisa disimpulkan apabila variabel Jumlah Unit (UNIT) naik 1 unit maka PAD naik sebesar 55.960.029 rupiah. Apabila variabel Tenaga kerja (TK) naik 1 orang maka PAD turun sebesar 30.093.820 rupiah. dan variabel Investasi (I) naik 1 rupiah maka PAD naik sebesar 5.769.184 rupiah. Pada tahun 2015 terlihat konstanta regresi paling besar, adalah sebesar 1.31E+10. Memperlihatkan pada tahun bersangkutan pengaruh bersama dari variabel-variabel independen pada kondisi terbaik.


(3)

6

4. PENUTUP

4.1Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil estimasi data panel maka terpilih model yang terbaik yaitu Fixed Effect Model (FEM).

2. Berdasarkan uji kebaikan model Jumlah Unit (UNIT), Tenaga Kerja (TK)

dan Investasi (I) sektor industri Informal berpengaruh signifikan terhadap Pendapatam Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Madiun tahun 2011-2015. 3. Nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0.478244 artinya 47,82 persen variasi

Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam model statistik, Jumlah Unit (UNIT), Tenaga Kerja (TK), dan Investasi (I). Sedangkan sisanya. 52,17 persen dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model.

4. Uji Validitas pengaruh (uji t) pada tingkat signifikasi (α = 0,05) menunjukan bahwa Jumlah Unit memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), Tenaga kerja memiliki pengaruh negative signifikan terhadap PAD, Investasi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap PAD dan Nilai produksi memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap PAD.

5. Hasil penelitian menunjukan bahwa Jumlah unit, Tenaga kerja, dan Investasi sektor industry Informal serentak mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Madiun tahun 2011-2015.

4.2Saran

1. Bagi pihak-pihak yang berkompeten, seperti Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPEDA) endaknya lebih bijak dalam pengambilan kebijakan perencanaan pembangunan daerah khususnya menyangkut peenerimaan PAD.

2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menganalisis variabel-variabel lainnya yang dapat mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah, serta memperluas pembahasan dan penelitiannya.

3. Bagi masyarakat, hendaknya lebih mempersiapkan diri dan meningkatkan kualitas dan produktifitas untuk lebih giat dalam meningkatkan PAD.


(4)

7

4. Bagi pemerintah, sebaiknya melakukan usaha-usaha dalam mengatasi masalah industru Informal, seperti mempermudah perizinan usaha, memveri masyarakat pengembangan usaha rumahan, memberikan wawasan tentang pentingnya berinvestasi, melakukan penyuluhan tentang kewirausahaan dan meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah.

5. Bagi perusahaan swasta, giat meningkatkan investasi dalam sektor industri Informal sehingga dapat memperluas dan mengembangkan usahanya sehingga mampu meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah dan Halim. 2003. Pengaruh Pajak Daerah dan PAD terhadap Belanja Daerah di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, Vol 7, No. 1.

Andriani dan Handayani. 2008. Pengaruh Jumlah PDRB dan Jumlah Penduduk terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Merangin. Jurnal Ekonomi : Vol.8, No.2.

Anwar, Mohammad dkk. 2006. Identifikasi sektor industri dan Peranannya dalam peningkatan PAD Kabupaten Garut. Penelitian Peneliti Muda UNPAD.

Atmaja. 2011. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah di Kota Semarang.Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.

Badan Pusat Statistik : Kabupaten Madiun dalam Angka. 2012. Kabupaten Madiun : Badan Pusat Statistik Kabupaten Madiun.

--- : Kabupaten Madiun dalam Angka. 2013. Kabupaten Madiun : Badan Pusat Statistik Kabupaten Madiun.

--- : Kabupaten Madiun dalam Angka. 2014. Kabupaten Madiun : Badan Pusat Statistik Kabupaten Madiun.

--- : Kabupaten Madiun dalam Angka. 2015. Kabupaten Madiun : Badan Pusat Statistik Kabupaten Madiun.

--- : Kabupaten Madiun dalam Angka. 2016. Kabupaten Madiun : Badan Pusat Statistik Kabupaten Madiun.


(5)

8

Dewi, Merlynda. 2009. Analisis Pengaruh Investasi Dan Tenaga Kerja Terhadap Output Sektor Industri Di Kabupaten Bekasi. Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Hertanto, Indrajati dan Jaka Sriyana. 2011. Sumber Pendapatan Asli Daerah Kabupaten dan Kota. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan : Vol.12, No.1, April 2011.

Jhingan, 2003. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: Raja Grafindo.

Juanita Tota. 2016. Analisis Data Panel pengaruh UMR, Jumlah Unit Usaha, dan Investasi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja pada sektor industri besar dan sedang di Jawa Tengah 2011-2013.

Kuncoro, Mudrajad. 2007. Membangun Industri Indonesia :Masalah dan

Reformasi Kebijakan. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.

Kusminarti, Enik dkk. 2014. Analisis Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja terhadap Industri Pengolahan di Jawa Timur. Artikel Ilmiah Indonesia.

Mardiasmo. 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Misbach, Muzamil. 2011. Pengertian Tenaga Kerja dan Angkatan Kerja. (http://economicsjurnal.blogspot.com/2011/12/pengertian-tenaga-kerja-dan-angkatan.html diakses 15 Januari 2017.

Muchtholifah. 2010. Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Inflasi, Investasi dan Jumlah Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Mojokerto. Jurnal Ekonomi Pembangunan : Vol.1, No.1, Januari 2010.

Mulyana. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Makassar Periode 2000-2009. Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar.

Murib, Pidelis dkk. 2016. Pengaruh Pendapatan Perkapita, Jumlah Perusahaan dan Jumlah Penduduk terhadap PAD di Kabupaten Nabire Papua Tahun 2004-2013. Jurnal Ilmiah, Vol. 16,No.01.

Mutarom, Abid. 2016. Analisis Pendidikan terhadap PAD (Pendapatan Asli Daerah) di Kabupaten Lamongan periode tahun 2010-2014. Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen: Vol.1, No.01, Februari 2016.

Nunuk Nuswantoro. 2011. Pengaruh Investasi, Nilai Produksi, dan Jumlah Unit terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Industri Kecil di Kabupaten Pati.


(6)

9

Santosa, Purbayu Budi dan Rahayu, Retno Fuji. 2005. Analisis Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Faktor-kaktor yang mempengaruhinya dalam upaya pelaksanaan Otonomi Daerah di kabupaten Kediri. Jurnal Dinamika Pembangunan, Vol 3, No.1.

Sari, Nani dkk. 2014. Faktor-faktor yang mempengarui Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Morowali Tahun 2003-2012. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Hasanuddin Makassar. April 2014.

Sumarsono, Sonny. 2009. Ekonomi Sumber Daya Manusia Teori dan

Kebijakan Publik. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Suparmoko. 2002. Ekonomi Publik Untuk Keuangan dan Pembangunan

Daerah. Jakarta: ANDI.

Susanto, Iwan. 2014. Analisis Pengaruh PDRB, Penduduk dan Investasi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) (Studi Kasus kota Malang tahun 1998-2012).Jurnal Ilmiah.

Susilo, Heru Prasetyo. 2010. Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja terhadap sektor Industri kecil Analisis Panel Data. Jurnal Study Ekonomi Indonesia.

Tohar, M. 2007. Membuka Usaha Kecil (cetakan 7). Jakarta: Kanisius

Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan

Undang-Undang No.5 Tahun 1984 tentang Perindustrian.

Undang- Undang No.22 Tahun 1999 tentang PAD

Wardhono, Adhitya. 2004. Mengenal Ekonometrika. Teori dan Aplikasi. Germany: Geottingen.

Widiyati, Sri. 2011. Pengembangan Ekonomi Kabupaten Semarang Melalui Wilayah Andalan. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol. 7 No.1 Maret

2011. Hal : 1- 5. POLINES Semarang.

Widodo, Tri. 2006. Perencanaan Pembangunan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN


Dokumen yang terkait

Kontribusi Penerimaan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah

3 76 99

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Pengembangan Wilayah Kabupaten Toba Samosir

3 35 90

Kontribusi Pendapatan Asli Daerah Dalam Memenuhi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kota Medan

3 55 71

Analisis Kontribusi Pendapatan Asli Daerah Dalam Memenuhi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Pemerintahan Kota Medan

11 102 66

KONTRIBUSI SEKTOR INDUSTRI INFORMAL TERHADAP PEMBENTUKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN Kontribusi Sektor Industri Informal Terhadap Pembentukan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Kabupaten Madiun Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.

0 2 15

PENDAHULUAN Kontribusi Sektor Industri Informal Terhadap Pembentukan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Kabupaten Madiun Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.

0 3 8

KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN ANGGARAN Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Grobogan Period

0 2 12

KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten

0 6 15

Kontribusi sektor pertanian terhadap pendapatan asli daerah [PAD] : studi kasus pada pemerintah Kabupaten Klaten - USD Repository

0 0 105

KONTRIBUSI SEKTOR PARIW ISATA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH

0 0 146